Anda di halaman 1dari 68

OKLUSI

Drg. Ahmad Syaukani, Sp.Ort


Prodi Kedokteran Gigi
Universitas YARSI
2015-2016

Pendahuluan
Oklusi berasal dari kata OCCLUDERE

mendekatkan dua permukaan yang berhadapan


sampai saling berkontak.
suatu proses mendekatkan permukaan oklusal gigigeligi bawah dan gigi-geligi atas sampai
keduanyasaling berkontak
ANGLE oklusi sebagai relasi normal dari bidang
oklusal gigi yang berinklinasi ketika rahang ditutup..
Klineberg oklusi merupakan hubungan biologik yang
dinamis dari seluruh komponen sistem mastikasi dalam
keadaan permukaan gigi atas dan bawah berkontak.

Faktor Oklusi yang terlibat :


Gigi-geligi & Jaringan periodontal
Tulang rahang & alveolar
TMJ
Neuromuskular

STATIC OCCLUSION
Bentuk, susunan &
artikulasi dari gigigeligi dalam lengkung
gigi dan dari gigigeligi antar lengkung
gigi, serta hubungan
antara dari gigi-geligi
terhadap struktur
pendukungnya.

DYNAMIC OCCLUSION
Dinamis mengacu pada

fungsi sistem
stomatognatik secara
menyeluruh yang terdiri
dari struktur pendukung
gigi, sendi
temporomandibular/TMJ,
neuromuskular dan gizi.

IDEAL OCCLUSION
Oklusi Ideal oklusi

yg mempunyai ciri2
spt: overjet anterior &
posterior 2 mm &
midline gigi saling
berhimpit.
Sulit dicapai dan tidak
terlalu penting
dibandingkan
kebutuhan untuk
mencapai efisiensi
mastikasi

Oklusi Normal Oklusi dengan susunan gigi


kelas I Angle dlm hubungannya dgn rahang, cranium,
otot, sendi TMJ, dll yg scr estetis dapat diterima dan
berada dalam suatu keselarasan yaitu kesehatan dan fungsi
gigi serta jaringan pendukungnya.

BALANCED OCCLUSION
Kontak simultan dari rahang

atas dan rahang bawah gigi pada


sisi kanan dan kiri di bagian
posterior dan anterior daerah
oklusal pada posisi sentris dan
eksentrik, yang dikembangkan
untuk mengurangi atau
membatasi tipping/kemiringan
atau membatasi rotasi dari basis
gigi tiruan dalam kaitannya
dengan struktur jaringan
pendukungnya

TRAUMATIC OCCLUSION
Oklusi traumatik adalah tekanan

oklusal yang abnormal yang


mampu memproduksi atau telah
menghasilkan kerusakan pada
periodonsium.
Gigitan silang anterior yang
menghasilkan gigitan traumatis
yang mengakibatkan resesi gingiva
dari gigi yang terlibat.

Oklusi Sentrik
Centrik occlusion (CO)= habitual occlusion =acquired centric

= intercuspation position (ICP) = power centric = maximum


intercuspation
oklusi yang terjadi saat gigi-geligi berada pada oklusi
interkuspal maksimal
Posisi kontak maksimal dari gigi geligi pada waktu
mandibula dalam keadaan relasi sentris, yaitu kedua
kondilus berada dalam posisi bilateral simetris di dalam
fossanya.

Hubungan oklusal pada interkuspa maksimal pada posisi


rahang habitual

Hubungan antara
condylar dan fosa
glenoid saat gigi
interkuspa maksimal

Oklusi Fungsional Berkontaknya gigi-geligi saat

berfungsi (mengunyah, menelan atau menggigit), tanpa


menimbulkan trauma
Oklusi Ek-sentrik Terjadinya pergerakan mandibula
dari posisi sentrik
Oklusi Seimbang Terjadinya keseimbangan tekanan
pada seluruh permukaan gigi sehingga diperoleh
keseimbangan pada jaringan pendukung dan otot-otot
disekitarnya
Traumatik Oklusi Gangguan yang terjadi saat
beroklusi

Relasi Sentrik
Retruded contact position (RCP) = centrik relation (CR)
Relasi/hubungan mandibula thdp maksila ketika kondil

mandibula berada pada posisi paling superior dan


anterior pada lereng eminensia
Pada saat rahang berada dalam posisi relasi sentris, gigi
akan berada pada posisi oklusi sentris. Jika saat rahang
berada dalam posisi relasi sentris namun gigi tidak
berada dalam posisi oklusi sentris, berarti terjadi
kontak prematur pada gigi.

Relasi sentris jangan disalahartikan dengan oklusi

sentris. Relasi sentris mengacu pada posisi kondilus


tanpa memperdulikan bagaimana posisi gigi.
Relasi sentris bukan mengenai gigi melainkan

mengenai posisi kondilus. Posisi kondilus


mempengaruhi hub. mandibula ke maksila, bahkan
ketika gigi tidak ada.

Posisi condylar dan fosa glenoid saat rahang dalam posisi relasi
sentrik posisi paling superior dan retruded

Fungsi Oklusi
Kelengkapan sistem stomatognatik
Menghasilkan fungsi stomatognatik yang baik
Menghasilkan estetik yang baik
Menghasilkan stabilisasi perawatan
Idealnya : Oklusi menghasilkan estetik yang baik dan kesehatan
fungsi yang sempurna termasuk faktor kenyamanan

Hubungan Gigi Dengan Oklusi


Hubungan bibir dengan gigi, rahang, dan cranium
Postur bibir tidak hanya ditentukan oleh otot yang

membentuknya, tetapi juga ditentukan oleh gigi


didalamnya.

Hubungan horizontal dan vertical dari insisif

rahang atas dan rahang bawah yang dijadikan


acuan dalam overjet dan overbite :

Overbite (vertical)
Jarak vertikal antara incisal edge gigi insisivus maksila
dan incisal edge gigi incisivus mandibula
Ukuran overbite normal adlh 3mm atau insisif RA
menutupi 1/3 mahkota insisif RB.
Pada gigi sulung overbite yang dikatakan normal
adalah 1 mm. Dengan syarat tidak ada angulasi gigi
dan bibir bawah tidak terhalang oleh bibir atas.

Gambar 3. Overbite tampak samping


Sumber: http://www.patelorthodontics.com/media/overbite.gif

Normal

Increased

Reduced

Anterior open
bite

Overjet (horizontal)
Jarak horizontal antara incisal edge gigi insisivus

maksila terhadap permukaan labial gigi insisivus


mandibula.
Reverse Overjet class III incisor relationship
negative value
Overjet normal sekitar 1-3mm dan pada gigi
sulung memiliki ukuran 0-1.5 mm.

Gambar 1. Overjet/jarak gigit tampak samping


Sumber: http://www.patelorthodontics.com/media/overjet.gif

KLASIFIKASI OKLUSI
1.
2.
3.
4.

Berdasarkan posisi mandibula


Berdasarkan relasi M1 (molar permanen)
Berdasarkan organisasi oklusi
Berdasarkan pola oklusi

KLASIFIKASI OKLUSI
Berdasarkan Posisi Mandibula
Centric occlusion Merupakan oklusi gigi

geligi ketika mandibula berada pada posisi


centric relation.
Eccentric occlusion

Eccentric occlusion
Meliputi:
Lateral occlusion kontak antara gigi geligi ketika
mandibula bergerak ke kanan maupun kiri dalam bidang
midsagital
Protruded occlusion oklusi gigi geligi ketika
mandibula protruded, atau posisinya lebih ke anterior
dari posisi centric relation
Retruded occlusion oklusi gigi ketika mandibula
retruded, atau berada pada posisi lebih ke posterior dari
posisi centric relation

Berdasarkan Relasi M1
Edward H Angle mengklasifikasikan oklusi ke dalam 3
type, yaitu:
Kelas I : relasi molar RA & RB normal cusp
mesiobuccal M1 RA beroklusi pada buccal groove M1
RB

Kelas II : cusp distobuccal M1 RA beroklusi di buccal

groove M1 RB
Divisi 1 proklinasi insisiv RA menyebabkan
overjet berlebih, aktivitas otot abnormal
Divisi 2 I1 RA berinklinasi ke lingual, I2 RA ke
labial & overlap I1, deepbite anterior
Subdivisi relasi molar kelas II pada satu sisi dan
kelas I pada sisi lainnya

Kelas III : cusp mesiobuccal M1 RA beroklusi di

interdental antara M1 & M2 RB


True faktor genetik
Pseudo/postural/habitual pergerakan RB ke
depan saat menutup mulut
Subdivisi relasi molar kelas III pada satu sisi
dan kelas I pada sisi lainnya

Berdasarkan Susunan Oklusi


Canine guided atau protected occlusion
hanya gigi anterior atau gigi kaninus saja yang berkontak saat

gerakan lateral mandibula, hal ini menyebabkan seluruh gigi


posterior mengalami disoklusi.
Hal ini karena mandibula bergerak menjauhi centric occlusion.
Tip atau inklinasi bukal gigi caninus bawah terlihat berada di
sepanjang permukaan palatal gigi caninus atas.

Gerakan lateral mandibula


Jika mandibula bergerak ke arah kiri atau
kanan.
Pada gerakan lateral mandibula dikenal dua sisi,
yaitu:
(a). sisi laterotrusive (working side) sisi rahang yg
bergerak ke lateral menjauhi midline pd gerakan
rahang.
(b). sisi mediotrusive (balancing) sisi rahang yg
bergerak ke midline.

Alasan mengapa kaninus paling cocok untuk

dijadikan guidance:
Rasio mahkota-akar yg bagus mampu mentolerir

kekuatan oklusal yg tinggi.


Area permukaan kar C > gigi di sebelahnya
menyediakan proprioceptor yang lebih besar.
Bentuk permukaan palatal kaninus atas berupa konkaf
sehingga cocok untuk menjadi guidance gerakan
lateral.

Mutually protected occlusion


Gigi posterior menghalangi contact yang

berlebihan dari gigi anterior pada saat


maximum intercuspation.

Pergerakan dilihat dari belakang cranium.

Group function occlusion


yaitu oklusi dimana beban oklusal didistribusikan
melalui paling sedikit dua pasang gigi pada working
side. Pada group function terjadi kontak cusp bukal gigi
posterior pada sisi kerja dan tidak ditemukan kontak
pada sisi keseimbangan.

Berdasarkan Pola Oklusi


Cusp to embrasure / marginal ridge

occlusion
Cusp menempati fossa & menempati cusp lain pd gigi yg sama

masuk pada area embrasure 2 gigi antagonisnya (tooth-to-twoteeth arrangement)

Cusp to fossa occlusion


Pada pertumb. dan perkemb. sistem mastikasi
mengakibatkan hampir /seluruh cusp menempati fossa.
Hal ini kondisi yang normal yang biasa juga disebut
dengan tooth-to-one-tooth relation.

Beberapa kelebihan dari cusp to fossa occlusion

dibanding cusp to embrasure yaitu:


Tekanan langsung diarahkan pada sumbu axis gigi
Lebih stabil, karena kecenderungan pergerakan gigi
berkurang
Kemungkinan food impaksi pada area embrasure lebih
kecil

Oklusi dan artikulasi


dikategorikan menjadi:
Bilaterally Balanced Articulation
Unilaterally Balanced Articulation
Mutually Protected Articulation

Bilaterally Balanced Articulation


oklusi dengan kontak simultan pada permukaan

oklusal seluruh atau beberapa gigi baik pada sisi


kerja maupun sisi keseimbangan pada semua posisi
mandibula.
Balanced occlusion hanya baik untuk stabilitas gigi
tiruan penuh dan konstruksi implan. Balanced
occlusion pada gigi asli akan menyebabkan trauma,
gangguan pada TMJ, keterlibatan periodontal dan aus
yang berlebihan pada gigi.

Unilaterally Balanced Articulation


kontak terjadi hanya pada working side,

sedangkan pada nonworking side tidak


terjadi kontak sampai mandibula
mencapai centric relation.
Pada susunan oklusal seperti ini, beban
didistribusikan disekitar periodontal pada semua
gigi posterior di working side. Pada gerak
protrusif, tidak ada gigi posterior yang berkontak.

Mutually Protected Articulation


Pada susunan ini,centric relation bersamaan

dengan posisi maximum intercuspation.


Enam gigi anterior maksila bersama dengan
enam gigi anterior mandibula mengendalikan
pergerakan pada mandibula, dan tidak terjadi
kontak oklusal posterior selama gerak lateral
atau protrusif.

Pergerakan Rahang
1. Gerakan protrusif mandibula
Terjadi jika mandibula bergerak lebih ke depan

dari posisi intercuspal.


Pada hubungan oklusal yang normal, di anterior
terjadi kontak antara incisal edge insisif rahang
bawah dan area fossa lingual atau incisal edge insisif
atas.

2. Gerakan lateral mandibula


Jika mandibula bergerak ke arah kiri atau kanan.
Pada gerakan lateral mandibula dikenal dua sisi, yaitu:

(a). sisi laterotrusive (working side) sisi rahang yg


bergerak ke lateral menjauhi midline pd gerakan rahang.
(b). sisi mediotrusive (balancing) sisi rahang yg bergerak
ke midline.
Ada tiga tipe hubungan gigi saat gerakan lateral
mandibula, yaitu:
group function
Canine-guidance
Balanced-occlusion

3. Gerakan retrusif mandibula


Yaitu gerakan yang terjadi ketika mandibula
bergerak ke posterior dari posisi intercuspal.
Gerakan ini hanya berjarak 1-2 mm dari intercuspal
contact. Gerakan retrusif dibatasi oleh ligamen.
Area kontak terjadi antara lereng distal cup bukal
rahang bawah dan lereng mesial pada marginal
ridge dan fossa gigi antagonisnya.

Mandibular Rest Position


Posisi saat mandibula relax & tidak digunakan

dalam mastikasi, bicara atau gerak pernapasan.


Pada posisi ini terdapat celah 2-3 mm diantara

permukaan oklusal gigi. Celah ini disebut Freeway


space.

Physiologic Rest Position

2-3mm

Posisi Istirahat Mandibula

Jarak Interoklusal Istirahat

Freeway space
Jarak interoklusal (IOD) atau freeway space
Perbedaan tinggi antara relasi vertikal istirahat dan

dan oklusal
Jarak antar oklusal pada saat mandibula dalam posisi
istirahat
Pedoman dalam pembuatan biteriser posterior pada
kasus crossbite anterior
Jika FWS > overbite tidak perlu biteriser
RVR OVR = 3 mm pada perkembangan wajah yang
normal atau rata-rata

SIX KEYS TO NORMAL OCCLUSION

1.
2.
3.

4.

LAWRENCE F.ANDREWS(1972)
- collection of 120 models of teeth with naturally excellent
occlusion
Criteria for selection
Had never undergone ortho treatment
Were straight & pleasing in appearance
Had a bite which looked generally correct
In his judgement, would not benefit from ortho treatment
Andrews LF (1972). The six keys to
normal occlusion.
Am J Orthod Dentofacial Orthop,
62(3): 296-309

ANDREWS SIX
KEYS OF OCCLUSION
1.
2.
3.

4.
5.
6.

MOLAR RELATIONSHIP
CROWN ANGULATION
CROWN INCLINATION
ROTATIONS
TIGHT CONTACTS
OCCLUSAL PLANE

Molar relation
1. Hub. Molar, cusp MB Molar 1 RA beroklusi dgn

groove Bukal Molar 1 RB. Cusp ML Molar 1 RA harus


beroklusi dengan central fossa Molar 1 RB.

Crown angulation (Tip)


2. Angulasi mahkota (arah MD), dlm keadaan normal

angulasi mahkota positif (arah distal). Angulasi yg


normal diperlukan utk ruang MD yg adekuat, posisi yg
estetis utk gigi anterior serta posterior.

Crown
inclination(Torque)
3. Inklinasi mahkota (arah

labio-lingual), jika area


gingiva mahkota lebih
lingual dari bidang oklusi
maka disebut inklinasi
positif. Jika area gingiva
mahkota lebih labial dari
bidang oklusi maka
disebut inklinasi negatif.

Absence of rotations
4. Ketidakhadiran rotasi, tidak ada gigi yang rotasi
karena dapat menyebabkan crowding (pada gigi
anterior) dan ruang kosong (pada gigi posterior).

Tight contacts
5. Kontak yang rapat (No space)

Occlusal plane
6. Curve of Spee, kelengkungannya tidak boleh lebih

dari 1,5 mm.

Curva of spee
Dimensi vertikal oklusi bergatung pada dataran oklusi

Key VII Correct tooth size

Bennett and McLaughlin in 1993 gave seventh


key to normal occlusion. I.e. the upper and lower tooth
size should be correct

KEY 6
CURVE OF SPEE
A normal occlusion plane according to Andrews

should be flat wit the curve of Spee not exceeding


1.5mm

Referensi
Profit WR, Fields HW. Contamporary orthodontics.

3rd ed. Mosby Pub. St. Louist, Missouri. 2000. 3-6


Martyn TC. Handbook of orthodontics. Mosby. 2010
Jose DS. Occlusion principles and treatment.
Quintessence books. 2007
Singh. G. Textbook of orthodontics. Jaypee. Med.
Pub. New Delhi, India. 2004

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai