Anda di halaman 1dari 18

180 PERENCANAAN ANCHORAGE

Tujuan pembelajaran dari bab ini

 Untuk memperoleh pemahaman mengenai definisi yang berhubungan

dengan anchorage

 Lebih mengetahui kebutuhan dari anchorage selama pengobatan

ortodontik

 Memperoleh pengetahuan mengenai tipe dari kegunaan anchorage di

dalam perawatan ortodontik

 Memperoleh pemahaman dari pendekatan yang tersedia untuk

memperkuat anchorage selama pengobatan

15.1 Pendahuluan

Anchorage didefinisikan sebagai resistensi terhadap pergerakan yang

tidak diinginkan dari gigi. Pergerakan gigi dapat dicapai melalui kekuatan

yang diperoleh dengan perlengkapan ortodontik. Namun, kekuatan yang

dicapai memiliki kekuatan yang sama dan berlawanan arah, seperti yang

dijelaskan di dalam Hukum Ketiga Newton, yang mana pada gilirannya akan

tersebar pada gigi yang kontak dengan perlengkapan. Ini adalah dukungan

dari anchorage yang mana akan menentang kemajuan dari kekuatan dan

mencegah pergerakan yang tidak diinginkan dari gigi. Tujuan dari

anchorage adalah untuk meminimalisasi pergerakan yang tidak diinginkan

dari gigi dan memaksimalkan pergerakan dari gigi yang diinginkan.

1
Analogi yang mana dapat membantu dalam menyederhanakan

konsep yang sulit ini adalah seperti ice skating. Bayangkan jika kamu berdiri

di atas es dan mendorong melawan batasan pada rink. Kamu akan bergerak

mundur dan batasan ini akan tetap tidak bergerak. Batasan ini dianalogikan

terhadap anchorage absolut (Lihat bagian 15.3) sebagai contoh gigi ankilosis

atau osseointegrated implant.

Jika dua peseluncur es mendorong melawan satu sama lainnya

secara sama dan mereka memiliki ukuran yang mirip, keduanya akan

bergerak mundur dengan jumlah yang sama. Ini adalah reaksi yang sama

dan berlawanan arah. Jika satu peseluncur es lebih besar daripada yang lain,

peseluncur es yang kecil akan terdorong, dimana peseluncur es yang lebih

besar akan hanya bergerak sedikit, atau tidak sama sekali. Namun, jika

peseluncur es yang lebih besar sekarang mendorong melawan dua

peseluncur es yang kecil kemudian peseluncur es yang besar akan bergerak.

Ini dapat dipertimbangkan sama dengan mengadu satu gigi yang besar

melawan gigi yang kecil lainnya atau melawan dua gigi yang kecil. Lebih

banyak gigi kamu coba untuk digerakkan akan lebih banyak unit anchorage

akan bergerak juga.

Skenario klinis adalah retraksi dari kaninus atas menggunakan

fixed appliance, dengan semua gigi yang tersedia terlibat dalam

perlengkapan. Kekuatan yang sama dan berlawanan arah yang mana akan

dihasilkan oleh retraksi kaninus juga akan bertindak pada lengkung gigi

yang sama pada sisi atas untuk menggerakkan mereka ke anterior, yang

2
mana dapat meliputi unit anchorage yang menyebabkan pergerakan yang

tidak diinginkan dari gigi dari pertumbuhan gigi yang tersisa (Gambar 15.1).

Gambar 15.1 Diagram menunjukkan efek dari anchor teeth pada retraksi kaninus

atas dengan fixed appliance

15.2 Menilai syarat dari anchorage

Syarat dari anchorage harus dipertimbangkan dalam tiga dimensi,

anteroposterior, vertikal dan transversal. Perencanaan anchorage adalah

bagian yang fundamental dari perencanaan pengobatan dan harus

dipertimbangkan sebagai bagian dari mengatur syarat dari jarak. Ketika

mempertimbangkan manajemen dari anchorage ini penting untuk menilai

hal-hal berikut :

15.2.1 Syarat dari jarak

Jumlah dari keramaian atau jarak harus dinilai sebagai dari

perencanaan pengobatan. Ini dapat diselesaikan dengan menggunakan

penilaian visual atau lebih formal dengan menggunakan analisis jarak

(Bagian 7.7).

Dukungan yang maksimum dari anchorage dibutuhkan ketika

semua atau kebanyakan dari jarak dibuat, kebanyakan dengan melalui

ekstraksi gigi, dibutuhkan dalam hal untuk mencapai pergerakan dari gigi

yang diinginkan.

15.2.2 Tipe dari pergerakan gigi yang akan dicapai

3
Ada enam tipe yang berbeda yaitu : tipping, bodily movement,

rotasi, torque, intrusi dan ekstrusi. Tipping terjadi ketika mahkota dari gigi

bergerak dalam satu arah dan akar bergerak dengan jumlah yang lebih

sedikit dengan arah yang berlawanan (Gambar 15.2). Bodily movement

terjadi ketika baik dari mahkota dan akar dari gigi bergerak dengan arah

dan jumlah yang sama (Gambar 15.3). Pergerakan rotasi terjadi ketika

kekuatan diterapkan di tengah atau distal dari aspek labial dari gigi.

Gigi memiliki pusat resistensi disekitar dimana pergerakan terjadi.

Jika kekuatan diterapkan di pusat dari resistensi kemudian gigi akan

bergerak bodily, namun, pusat dari resistensi ada di dalam akar dan

kemudian kekuatan tidak dapat diterapkan secara langsung. Kekuatan yang

sederhana yang diterapkan di mahkota gigi akan menyebabkan gigi menjadi

tip , namun dengan fixed appliance ditempatkan, program yang dibangun

dari interaksi antara bracket dengan orthodontic wire akan menyebabkan

kekuatan berperan sebagai pasangan, yang mana dapat menyebabkan

perubahan dari kecenderungan gigi atau untuk menghasilkan bodily

movement.

Bodily movement membutuhkan kekuatan yang lebih dibandingkan

pergerakan tipping dan oleh karena itu menuntut lebih banyaknya

anchorage.

Gambar 15.2 Diagram menunjukkan efek dari kekuatan tipping yang diterapkan

pada mahkota gigi (+=tekanan;-=tegangan)

4
Gambar 15.3 Diagram menunjukkan distribusi dari kekuatan yang diterapkan

dengan bodily movement (+=tekanan;-=tegangan)

15.2.3 Jumlah dari gigi yang akan digerakkan

Dengan adanya jumlah dari gigi yang akan digerakkan meningkat

sehingga dibutuhkan anchorage. Jika kebutuhan dari anchorage untuk

pengobatan tinggi kemudian pertimbangan harus diberikan, sebagai contoh,

memindahkan satu gigi atau hanya sedikit gigi pada satu waktu untuk

melindungi anchorage.

15.2.4 Jarak dari pergerakan yang dibutuhkan

Semakin besar jarak dari gigi yang akan digerakkan, semakin besar

tegangan dari anchorage, dan resiko semakin besar dari pergerakan yang

tidak diinginkan dari gigi.

15.2.5 Tujuan dari pengobatan

Lebih sedikit gigi yang dibutuhkan untuk digerakkan untuk

mencapai tujuan dari pengobatan kemudian permintaan dari anchorage

akan semakin sedikit, namun, jika pengobatan adalah gigi yang lebih

kompleks dan multipel untuk digerakkan akan ada permintaan anchorage

yang lebih besar. Tujuan dari pengobatan haruslah jelas. Dalam hal dengan

adanya hubungan dari molar kelas II, kebutuhan anchorage akan lebih

besar jika hubungan molar kelas I (dan kaninus) akan dicapai dibandingkan

5
hubungan dari molar kelas II (dan kaninus kelas I) (Gambar 15.4).

Kebutuhan yang akan dicapai dari hubungan kaninus kelas I adalah hal

esensial untuk keberhasilan dari semua pengobatan, perencanaan

anchorage harus fokus tidak hanya pada pergerakan dari molar tetapi juga

lebih penting pada pergerakan dari kaninus yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan (Gambar 15.5).

15.2.6 Luas permukaan akar dari gigi yang akan digerakkan

Ukuran dari luas permukaan akar dari gigi yang akan digerakkan

mempengaruhi dari kebutuhan dari anchorage – semakin besar dari luas

permukaan akar akan semakin besar dari kebutuhannya (Gambar 15.6).

Untuk pergerakan dari gigi dapat terjadi, ambang dari kekuatan harus dapat

dicapai. Penerapan ini sama untuk gigi di unit anchorage dan jika ambang

lebih besar maka pergerakan yang tidak diinginkan dari gigi akan terjadi

dan anchorage akan hilang. Oleh karena itu kekuatan yang diterapkan

untuk mencapai pergerakan dari gigi harus dengan hati-hati dipilih untuk

dicoba dan pastikan bahwa mereka masih dalam ambang dari gigi yang

bertindak sebagai unit anchorage. Peningkatan dari jumlah gigi yang

bertindak sebagai unit anchorage (sebagai contoh termasuk gigi molar

kedua pada fixed appliance) adalah satu metode untuk meningkatkan

ambang.

6
Gambar 15.4 Kebutuhan anchorage akan mengubah secara dramatis pada pasien

ini bergantung pada apakah kamu bertujuan untuk mengobati molar kelas I atau

kelas II. Untuk keduanya, namun, penguatan anchorage dibutuhkan dimana molar

sudah menjadi unit kelas II sepenuhnya. Tidak ada pergerakan tengah yang

diizinkan dan sehingga kasus ini memiliki kebutuhan anchorage yang tinggi.

Gambar 15.5 Kasus ini mendemonstrasikan adanya kepadatan signifikan dari

lengkung atas dan bawah. Ekstraksi kemudian oleh karena itu dibutuhkan di

kedua lengkung dan sehingga kaninus bawah akan bergerak ke distal selama

pengobatan. Supaya mencapai hubungan kaninus kelas I, kaninus atas akan

membutuhkan pergerakan signifikan ke distal dan penguatan dari anchorage

sebagai contoh dengan headgear diindikasikan.

Gambar 15.6 Representasi diagram dari hubungan luas permukaan akar dari gigi

permanen dan efek dari kebutuhan anchorage. (a) Luas permukaan akar untuk

gigi permanen (kecuali molar ketiga) (b) Keseimbangan anchorage mengikuti

ekstraksi dari seluruh empat gigi premolar pertama. Jika molar kedua tidak

termasuk kemudian penutupan dari jarak akan terjadi secara sama dari gigi

posterior bergerak ke tengah dan gigi anterior bergerak ke distal, karena luas

permukaan akar yang sama pada gigi anterior dan premolar kedua dan gigi molar

permanen pertama. Namun, jika gigi molar permanen kedua termasuk dalam

appliance kemudian keseimbangan dari anchorage akan berganti ke pergerakan

distal dari gigi anterior. (c) Keseimbangan anchorage mengikuti pembuangan dari

7
premolar kedua. Jika gigi molar permanen kedua tidak termasuk dalam appliance,

kebanyakan penutupan jarak akan terjadi oleh gigi molar permanen pertama yang

bergerak ke tengah (dikutip dari Jepson, 1963)

15.2.6 Rotasi pertumbuhan dan pola dari skeletal

Peningkatan angka dari pergerakan gigi berhubungan dengan

pasien yang memiliki peningkatan dimensi vertikal atau rotasi pertumbuhan

yang mundur. Ini telah dijelaskan bahwa penutupan jarak atau kehilangan

dari anchorage akan terjadi lebih cepat pada kasus dengan sudut yang

tinggi. kebalikannya pada pasien dengan penurunan dari dimensi vertikal

atau rotasi pertumbuhan yang kedepan, kehilangan jarak atau kehilangan

dari anchorage mungkin akan lebih lambat. Penjelasan yang mungkin yang

telah disampaikan untuk observasi ini adalah kekuatan relatif dari otot

facial, dengan penurunan dari dimensi vertikal yang memiliki otot yang

kuat.

15.2.7 Interdigitasi oklusi dan interferensi oklusi

Interdigitasi oklusi atau interferensi oklusi dapat mencegah atau

memperlambat dari pergerakan gigi, hal ini dapat meningkatkan tuntutan

dari anchorage dan jika berat, dapat mencegah pergerakan gigi yang

diinginkan dan meningkatkan kemungkinan pergerakan yang tidak

diinginkan dari gigi. Ini telah dijelaskan bahwa jika gigi pada unit

anchorage memiliki interdigitasi yang baik ini mungkin akan

8
meningkatkan anchorage dengan mengurangi pergerakan ke tengah dari

unit anchorage.

15.2.8 Kualitas tulang

Tulang maxilla memiliki densitas yang lebih rendah dibandingkan

tulang mandibula sehingga ambang untuk pergerakan dari gigi pada gigi

maxilla lebih rendah dibandingkan dari gigi mandibula. Gigi akan bergerak

melalui tulang cancellous dibandingkan tulang kortikal dan anchorage

dapat meningkat dengan memindahkan akar dari gigi terdekat ke lempeng

kortikal, namun ini dapat membuat mereka dalam peningkatan resiko dari

resorpsi akar sehingga harus dilakukan dengan perawatan.

15.3 Klasifikasi dari anchorage

 Simple anchorage – satu gigi berlawanan dengan yang lain

 Intramaxillary compound anchorage – gigi yang multipel digunakan pada

unit anchorage dengan lengkung yang sama, sebagai contoh menggunakan

gigi milar dan premolar kedua sebagai unit anchorage untuk restraksi dari

kaninus

 Intermaxillary compound anchorage – gigi yang multipel pada lengkung

yang berlawanan, sebagai contoh intermaxillary elastics.

 Reciprocal anchorage – kedua kelompok dari gigi dengan ukuran yang

sama atau memiliki nilai anchorage yang ekuivalen diadu melawan satu

sama lainnya, yang menyebabkan pergerakan dari kedua unit. Sebagai

9
contoh, quadhelix digunakan untuk memperluas dari lengkung maxilla.

(Gambar 15.7) atau menerapkan power chain pada fixed appliance baguan

atas ke dua incisor sentral menyilangi diastema.

 Stationary/absolute anchorage – ini hanya dapat dicapai ketika

menggunakan osseintegrated implant atau gigi ankilosis sebagai unit

anchorage.

Gambar 15.7 Quadhelix fixed appliance untuk memperluas lengkung atas

15.4 Intra-oral anchorage

Penguatan dari anchorage dapat dicapai dengan memanfaatkan

gigi, jaringan lunak dan struktur skeletal intra-oral.

15.4.1 Meningkatkan jumlah dari gigi di unit anchorage

Menggabungkan sebanyak mungkin gigi ke dalam unit anchorage

akan bertujuan untuk mengurangi kehilangan dari anchorage, dan jika

tuntutan dari anchorage tinggi kemudian pertimbangan dapat diberikan

dengan menggerakkan satu gigi pada satu waktu untuk mencegah

ketegangan di unit anchorage (melindungi anchorage)

15.4.2 Pola ekstraksi yang berbeda

Pola ekstraksi yang direncanakan untuk pasien dapat

mempengaruhi keseimbangan dari anchorage pada satu kasus. Ekstraksi

gigi terdekat pada lokasi dari kepadatan akan menurunkan jumlah dari

10
pergerakan gigi dan juga resiko kehilangan dari anchorage. Juga dengan

memilih gigi yang akan diekstraksi jumlah dari gigi pada unit anchorage

dapat meningkat, sehingga membuat ini menjadi lebih resisten dari

pergerakan yang tidak diinginkan (Gambar 15.6).

Pola ekstraksi yang berbeda, antara lengkung, dapat bertujuan

dalam manajemen dari anchorage. Satu contoh adalah pengobatan dari

kasus kelas II divisi I dimana gigi premolar pertama atas diekstraksi

dengan tujuan untuk mengurangi reduksi dari overjet dan koneksi

hubungan kaninus dengan kelas I. Ini menjadi mungkin karena unit

anchorage akan lebih besar ke posterior di maxilla dengan gigi molar

pertama atas dan premolar kedua. Pada lengkung bawah ekstraksi dari gigi

premolar kedua bawah akan mencegah retraksi dari segmen labial bawah

tetapi juga bekerja dengan baik untuk koreksi dari molar dengan molar

bawah yang akan bergerak ke tengah. Pola ekstraksi ini dapat

diputarbalikkan pada pengobatan dari kasus kelas III dengan ekstraksi

pada gigi premolar pertama bawah dan premolar kedua atas. Pola ekstraksi

yang berbeda ini akan membantu dalam kamuflase dari overjet yang

terbalik dengan retroslinasi pada segmen labial bawah.

15.4.3 Perawatan dengan mekanik inisial intra-arch orthodontic

Perjanjian yang berat dari gigi yang terlantar pada awal tahap dari

deretan akan meningkatkan tuntutan dari anchorage. Kehilangan dari

anchorage akan terjadi jika ada gesekan dari sistem dimana kekuatan yang

11
besar harus diberikan untuk melampaui gesekan dan mencapai pergerakan

dari gigi yang direncanakan. Sebagai hasil dari kekuatan tinggi yang

diberikan, kekuatan reaksioner akan tinggi dan mungkin menghasilkan

pergerakan yang tidak diinginkan dari gigi pada unit anchorage.

15.4.4 Bodily movement dari gigi

Bodily movement membutuhkan lebih banyak kekuatan daripada

pergerakan tipping dan oleh karena itu juga dengan tuntutan anchorage

yang lebih. Menggunakan kawat busur rektangular stainless steel akan

memastikan terjadinya bodily movement dibandingkan tipping, dimana

kawat busur akan mengisi dengan lebih slot braket (lihat Gambar 18.6).

15.4.5 Transpalatal dan lingual arches

Baik transpalatal arch (biasanya berhubungan dengan molar

pertama atas) dan lingual arch bawah (biasanya berhubungan dengan

molar pertama bawah) dapat digunakan untuk memperkuat anchorage

dengan berhubungan kontralateral pada gigi molar (Gambar 15.8 dan

15.9). Gigi yang terlibat dalam arch bar, biasanya dengan diameter 1 mm

stainless steel, dimana akan menghubungkan menyebrangi palatum atau

sekitar aspek lingual dari lengkung bawah. Hubungan dari gigi ini

membantu dalam mencegah atau menurunkan pergerakan dari molar ke

tengah yang tidak diinginkan. Anchorage dapat secara potensial

ditingkatkan dengan menambahkan acrylic button atau Nance button, yang

12
mana berkontak dengan mukosa palatum anterior (Gambar 15.10).

Perhatian perlu diambil dengan seluruh dari appliance dimana jika

anchorage hilang (sehingga molar akan bergerak ke tengah), lingual arch

dapat menyebabkan prolinasi pada segmen labial bawah, atau U-loop dari

transpalatal arch atau acryclic dari Nance button mungkin akan terlibat

dengan mukosa palatum. Dengan hal ini palatal loop dari transpalatal

arch akan secara normal berhadapan ke distal.

15.4.6 Intermaxillary anchorage

Anchorage dari satu lengkung dapat digunakan untuk memperkuat

lainnya. Ini biasanya merupakan hasil ketika menggunakan traksi elastik

intermaksila (lihat bagian 18.3.4). Elastik intra-oral tersedia dalam ukuran

dan kekuatan yang bervariasi. Elastik kelas II akan bergerak ke anterior

dari lengkung atas ke posterior di bawah. Elastik kelas III kebalikannya,

anterior pada bawah ke posterior di atas (Gambar 15.11 dan 15.12).

Karenanya dengan kekuatan apapun yang diterapkan akan ada efek

yang tidak diinginkan dan traksi intermaksila tidak tanpa masalah ini.

Elastik kelas II atau kelas III dapat menyebabkan ekstrusi dari molar, yang

mana akan menurunkan overbite dan juga dapat menyebabkan

peningkatan dari tinggi wajah, ini mungkin bermanfaat pada beberapa

pasien tetapi mayoritasnya pergerakan ini tidak diinginkan. Pada lengkung

bawah yang tidak berjarak kemudian menggunakan elastik kelas II dapat

menyebabkan prolinasi dari segmen labial bawah.

13
Gambar 15.8 Transpalatal arch (NB. U-loop menghadap ke distal)

Gambar 15.9 Lingual arch

Gambar 15.10 Transpalatal arch dengan Nance button. Kubah palatum anterior

digunakan sebagai anchorage tambahan dengan penambahan dari acrylic button

Gambar 15.11 Traksi (elastik) intermaksila kelas II

Gambar 15.12 Traksi (elastik) intermaksila kelas III

Gambar 15.13 Nudger removable appliance digunakan sebagai tambahan dari

pengobatan fixed appliance. Nudger digunakan sepanjang waktu,

mempertahankan pergerakan distal yang dicapai selama penggunaan paruh waktu

dari headgear (12-24 jam).

Gambar 15.14 Upper removable appliance dengan screw ekspansi tengah –

menjelaskan reciprocal anchorage

15.4.7 Removable dan functional appliances

Removable appliances dapat digunakan tersendiri atau untuk

memperkuat anchorage dengan hubungan dengan fixed appliance

(Gambar 15.13). Dengan berdasarkan atas cakupan palatum mereka

meningkatkan anchorage. Pola desain lain yang mana akan memperkuat

anchorage termasuk :

 Anteroposterior – dengan mengumpulkan sekitar gigi posterior dengan

acrylic, inclined bite-blocks, palatal bows atau penggunaan dari incisor

capping

14
 Transversal – mengadu pada satu sisi pada lengkung melawan lainnya

dapat memperkuat dari anchorage transversal, biasanya terlihat dimana

screw ekspansi atau coffin screw digunakan untuk meningkatkan dimensi

palatum transversal.

 Vertikal – dengan menurunkan dimensi vertikal selama pengobatan pada

pasien dengan sudut tinggi dengan menganggu posterior gigi atau

meningkatkan dimensi vertikal dengan mengizinkan diferensial erupsi

dengan menggunakan anterior bite-plane.

Seluruh tiga pola dimensi ini dapat menggabungkan ke dalam

functional appliances, dimana sebagai tambahan dapat digunakan untuk

menambah anchorage di arah anteroposterior untuk membantu dalam

pengobatan maloklusi kelas II.

15.4.8 Temporary anchorage devices (TADs)

Penggunaan dari TADs, juga dikenal dengan orthodontic bone

anchorage devices, telah menjadi peningkatan popularitasnya di dalam

ortodontik kontemporer (Gambar 15.15). Mereka pertama menjadi popular

pada tahun 1990 dan telah berkembang dari penggunaan implan dental

pada kedokteran gigi restoratif dan maxillofacial bone plates. Ada tiga tipe

(Kotak 15.1):

 Osseointegrated implants

Ada beberapa modifikasi dari implan dental, membuat mereka

menjadi lebih pendek dengan diameter yang lebih luas dibandingkan yang

15
digunakan pada kedokteran gigi restoratif. Osseointegrated implants dapat

digunakan untuk memberikan anchorage yang maksimal, dan berguna jika

pergerakan gigi yang besar atau sulit dibutuhkan. Uji kontrol randomisasi

membandingkan tipe implan ini pada regio mid-palatum dan berhubungan

dengan palatal arch dengan headgear konvensional (Gambar 15.16).

Narasumber menyimpulkan bahwa implan mid-palatum merupakan teknik

yang dapat diterima untuk penguatan dari anchorage.

Mereka memiliki tiga prinsip kerugian :

1) Mereka harus dibiarkan selama 3 bulan setelah penempatan untuk

mengizinkan terjadinya osseointegrasi

2) Karena ukuran mereka, mereka dibatasi untuk digunakan pada area

edentulous

3) Karena implan osseointegrasi ini membutuhkan prosedur operasi yang

kompleks bersama-sama dengan pembuangan dari tulang pada

pengobatan komplit dan beberapa pasien mungkin menemukan hal ini

tidak dapat diterima

 Sistem miniplate

Ini berdasarkan pada maxillofacial bone plates, dengan porsi

transmukosa yang menonjol ke dalam mulut untuk mengizinkan hubungan

dengan fixed appliance. Mereka dapat memberikan anchorage yang dapat

diandalkan, tetapi membutuhkan prosedur operasi untuk menempatkan dan

membuang mereka.

 Miniscrew

16
Ini berkembang dari screw dari sistem maxillofacial plating. Tidak

dibutuhkan osseointegrasi (atau keinginan) dan mereka memiliki ukuran

yang kecil (biasanya dengan panjang 6 hingga 12 mm dan diameter 1.5

hingga 2 mm). Konfigurasi dari kepala dan leher diadaptasikan untuk

menfasilitasi penempatan dari alat pembantu terhadap fixed appliance

(lihat Gambar 12.11).

Karena ini mudah untuk digunakan – baik bagi pasien dan

ortodontis – pendekatan dengan miniscrew sekarang menjadi sangat

popular. Mereka dapat diletakkan dibawah anestesi lokal dan biasanya

dapat dibuang pada akhir dari pengobatan tanpa membutuhkan anestesi

apapun.

Bone anchorage devices memiliki kemampuan untuk menyediakan

anchorage dalam tiga dimensi : anteroposterior, vertikal, dan transversum.

Mereka akan menyediakan anchorage baik secara langsung maupun tidak

langsung :

Anchorage langsung dicapai ketika kekuatan diterapkan secara langsung

ke TAD

Anchorage tidak langsung dicapai ketika TAD berikatan dengan gigi

anchorage, dan kemudian kekuatan ortodontik diterapkan pada unit

anchorage

Penggunaan dari TAD memperbolehkan pendekatan berbeda kepada

anchorage, maupun mungkin mengubah cakupan yang sebelumnya

dipikirkan mungkin dengan fixed aplliances.

17
Gambar 15.15 Temporary Anchorage Device untuk melindungi anchorage pada

unit anchorage maksimum : (a) pada permulaan dari penutupan jarak; (b) 3 bulan

kemudian

Gambar 15.16 Osseointegrated midpalatal implant digunakan berhubungan

dengan transpalatal arch untuk mencapai anchorage yang absolut

Kotak 15.1 Klasifikasi dari TADs

Retensi mekanik

- Desain screw

- Desain plate

Osseointegrasi

15.5 Anchorage ekstra-oral

15.5.1 Prinsip umum

Headgear dapat digunakan untuk :

- Traksi ekstra-oral atau

- Anchorage ekstra-oral

Anchorage ekstra-oral memegang posterior dari gigi dalam posisi,

mencegah pergerakan ke tengah yang tidak diinginkan dari unit anchorage.

Traksi ekstra-oral menerapkan kekuatan distal ke posterior dari

gigi untuk mencapai pergerakan dari gigi biasanya dengan arah ke distal.

Traksi juga digunakan untuk mengusahakan untuk membatasi

pertumbuhan kedepan dari maksila dan

18

Anda mungkin juga menyukai