DISTRIBUSI PELUANG
1. PENDAHULUAN
Ketika melakukan undian dengan sebuah mata uang yang homogin kita
dapatkan P (muka G) = P (muka H) = . Kalau dihitung banyak muka G yang
nampak, maka muka H = 0 G dan muka G = 1 G. Kalau banyak muka G kita beri
simbul X, maka untuk muka H berlaku X = 0 dan untuk muka G berlaku X = 1.
Didapat notasi baru untuk peluang, yaitu: P(X = 0) = dan P(X = 1) = .
Kalau undian itu dilakukan dengan menggunakan dua buah mata uang,
maka peristiwa yang terjadi adalah: GG, GH, HG, HH. Dengan Rumus VII(6),
didapat P(GG) = P(GH) = P(HG) = (P(HH) = .
Jika X menyatakan banyak muka G, maka X = 0,1,2. Sehingga P(X = 0) = ,
P(X = 1) = dan P(X = 2) = . Dalam hal ini didapat tabel berikut:
X
P(X)
Jumlah
Dalam hal melakukan undian dengan tiga buah mata uang, maka
semuanya ada 8 peristiwa, ialah: GGG, GGH, GHG, HGG, HHG, HGH, GHH,
HHH.
Dengan Rumus VII(3), didapat peluang tiap peristiwa = 1/8. Dinyatakan
dengan simbul X = banyak muka G yang nampak, maka X = 0, 1, 2, 3. Didapat
P(X = 0) = 1/8, P(X = 1) = 3/8, P(X = 2) = 3/8 dan P(X = 3) = 1/8. Jika hasil ini
disusun dalam sebuah tabel diperoleh:
P(X)
1/8
3/8
3/8
1/8
Jumlah
Proses ini dapat diteruskan untuk undian dengan empat mata uang, lima mata
uang dan seterusnya.
Simbul X di atas, yang memiliki peluang, bersifat variabel dan hanya
memiliki harga-harga 0, 1, 2, 3, ..... Variabel berharga demikian, dimana untuk
tiap harga variabel terdapat nilai peluangnya, disebut variabel acak diskrit.
Dalam kedua tabel di atas jumlah peluang selalu sama dengan satu.
Apabila semua ini terjadi, maka dikatakan bahwa distribusi peluang untuh
variabel acak X telah terbentuk.
Jadi : variabel acak diskrit X menentukan distribusi peluang apabila untuk nilainilai X = x1, x2, ...., xn terdapat peluang p(xi) = P(X = xi) sehingga
VIII(1) .............................
( )
VIII(2) .............................
( )
( )
Kendaraan
Peluang
Mudah dilihat bahwa peluang dalam satu menit paling sedikit ada 3
kendaraan yang melalui tikungan itu = 1- (0,01 + 0,05 + 0,10) = 0,84.
Dengan Rumus VIII(2), diperoleh bahwa rata-rata tiap menit terdapat kendaraan
yang melalui tikungan itu sebanyak:
(0)(0,01) + (1)(0,05) + (2)(0,10) + (3)(0,28) + (4)(0,22) + (5)(0,18) + (6)(0,08) +
(7)(0,05) + (8)(0,03) = 3,94.
Atau terdapat 394 kendaraan setiap 100 menit.
Variabel acak yang tidak diskrit disebut variabel acak kontinu. Beberapa
diantaranya misalnya untuk menyatakan waktu dan hasil pengukuran. Variabel ini
dapat mempunyai setiap harga. Jadi, jika X = variabel acak kontinu, maka harga X
= x dibatasi oleh - ~ < x
,Jlka X sebuah variabel acak kontinu, maka kita mempunyai fungsi densitas f(x)
yang dapat menghasilkan peluang untuk harga-harga x. Dalam hal ini berlaku*):
VIII(3) .............................
( )
VIII(4) .............................
( )
VIII(5) .............................
Contoh:
( )
Jawab:
a)
P (3 < X < 3) =
maka
= -0 + e-1,5 = 0,2231
Peluang masa pakai lebih dari 3 bulan ialah 0,2231.
c)
2. DISTRIBUSI BINOM
Perhatikan sebuah eksperimen yang hanya menghasilkan dua peristiwa A
dan bukan A, atau , dengan P(A) = = peluang terjadinya peristiwa A.
Jika pada tiap percobaan dalam eksperimen itu, = P(A) tetap harganya, maka
percobaan yang berulang-ulang dari eksperimen itu dinamakan percobaan
Bernoulli. Sekarang lakukan percobaan Bernoulli sebanyak N kali secara
independen, X diantaranya menghasilkan peristiwa A dan sisanya (N - X)
peristiwa . Jika = P(A) untuk tiap percobaan, jadi 1- = P( ), maka peluang
terjadinya peristiwa A sebanyak X = x kali di antara N, dihitung oleh:
VIII(6) .............................
( )
( )
VIII(7) .............................
( )
VIII(8) .............................
Ini berarti dalam undian dengan 10 dadu akan diperoleh mata 6 sebanyak 8
kali, terjadi kira-kira 15 dari tiap sejuta.
Penyelesaian:
a) Kita artikan X = banyak benda kategori A. Maka = peluang benda termasuk
kategori A = 0,10.
Semuanya tergolong kategori A berarti X =- 30.
P (X = 30) = (
sebuah harga yang sangat kecil yang praktis sama dengan nol.
c) Di sini X = 2, sehingga:
P(X = 2) = (
Peluang dalam sampel itu terdapat paling sedikit sebuah benda kategori A
adalah 1 - 0,0423 = 0,9577.
3. DISTRIBUSI MULTINOM
Perluasan dari distribusi binom ialah distribusi multinom. Misalkan sebuah
eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa E1, E2, ..... Ek dengan peluang 1 =
P(E2), ..... k = P(Ek) dengan 1 + 2 + .... + k = 1.
Terhadap eksperimen ini kita lakukan percobaan sebanyak N kali. Maka peluang
akan terdapat x, peristiwa E I , x2 peristiwa E2, - - - , xk peristiwa Ei, di antara N,
ditentukan oleh distribusi multinom
VIII(9) .............................
Jawab:
, P (dari mesin B)
( ) ( ) ( ) = 0,1206
4. DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
Misalkan ada sebuah populasi berukuran N diantaranya terdapat D buah
termasuk kategori tertentu. Dari populasi ini sebuah sampel acak diambil
berukuran n. Pertanyaan yang timbul ialah: berapa peluang dalam sampel itu
terdapat x buah termasuk kategori tertentu itu?
Jawabnya ditentukan oleh distribusi hipergeometrik di bawah ini:
VIII(10) ...........................
p (x) =
( )(
( )
Contoh: Sekelompok manusia terdiri atas 50 orang dan 3 diantaranya lahir pada
tanggal 1 Januari. Secara acak diambil 5 orang.
Berapa peluangnya di antara 5 orang tadi:
a) tidak terdapat yang lahir tanggal 1 Januari
b) terdapat tidak lebih dari seorang yang lahir pada tanggal 1 Januari?
Penyelesaian:
a) Ambil x = banyak orang di antara n = 5 yang lahir pada tanggal 1 Januari.
Maka dengan N = 50, D = 3, Rumus VIII(10) memberikan:
( )
( )(
(
)
)
= 0,724
Peluangnya adalah 0,7.24 bahwa kelima orang itu tidak lahir pada tanggal 1
Januari.
b) Tidak lebih dari seorang yang lahir pada 1 Januari, berarti x = 0 dan x = 1.
p(0) sudah dihitung di atas.
( )
( )(
(
)
)
= 0,253
Sehingga peluang paling banyak seorang diantara 5 orang itu yang lahir pada
1 Januari adalah 0,724 + 0,253 = 0,977.
5. DISTRIBUSI POISSON
Variabel acak diskrit X dikatakan mempunyai distribusi Poisson jika
fungsi peluangnya berbentuk:
VIII(11) ...........................
p (x) = P(X = x) =
VIII(12) ...........................
=
=
10
Beberapa contoh:
1) Banyak orang yang lewat melalui muka pasar setiap hari, tetapi sangat jarang
terjadi seseorang yang menemukan barang hilang dan mengembalikannya
kepada si pemilik atau melaporkannya kepada polisi.
2) Dalam tempo setiap 5 menit, operator telepon banyak menerima permintaan
nomor untuk disambungkan, diharapkan jarang sekali terjadi salah sambung.
3) Misalkan rata-rasa ada 1,4 orang buta huruf untuk setiap 100 orang. Sebuah
sampel berukuran 200 telah diambil.
Jika x = banyak buta huruf per 200 orang, maka untuk kita sekarang = 2,8.
Peluangnya tidak terdapat yang buta huruf adalah:
( )
= e-2,8 = 0,0608
11
Penyelesaian:
a) Dengan menggunaka,n pendekatan distribusi Poisson kepada distribusi binom,
maka
= Np = 4000 X 0,0005 = 2.
Jika X = banyak orang yang mendapat reaksi buruk akibat suntikan itu, maka:
( )
= 0,1353
= 0,2706
c) Yang menderita reaksi buruk lebih dari 2 orang, ini berarti X = 3, 4, 5, Tetapi
p(0) + p(1) + p(3) + ... = 1, maka p(3) + p(4) + .... = 1 - p(0) - p(1) - p(2).
Harga-harga p(0) dan p(2) sudah dihitung di atas.
( )
= 0,2706
6. DISTRIBUSI NORMAL
Macam-macam distribusi yang dibicarakan di atas, semua variabel
acaknya bersifat diskrit. Sekarang kita alihkan perhatian kita kepada distribusi
dengan variabel acak kontinu. Distribusi dengan variabel acak kontinu yang
pertama kali kita bicarakan di sini ialah distribusi normal atau pula sering disebut
distribusi Gauss. Distribusi ini merupakan salah satu yang paling penting dan
banyak digunakan.
Jika variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada X = x
dengan persamaan:
12
VIII(13) ...........................
dengan:
( )
<x<
berdistribusi normal.
Sifat-sifat penfihg distribusi normal:
1) grafiknya selalu ada di atas sumbu datar x.
2) bentuknya simetrik terhadap x =
3) mempunyai satu modus, jadi kurva unimodal, tercapai pada
x = sebesar
4) grafiknya mendekati (berasimtutkan) sumbu datar x dimulai 0 dari x = + 3
ke kanan dan x = - 3 ke kiri.
5) luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi.
Untuk tiap pasang dan , sifat-sifat di atas selalu dipenuhi, hanya bentuk
kurvanya saja yang berlainan. Jika makin besar, kurvanya makin rendah
(platikurtik) dan untuk makin kecil, kurvanya makin tinggi (leptokurtik).
Gambar VIII(1) memperiihatkan dua kurva normal. (A) kurva normal dengan =
10 dan = 5, sedangkan (B) kurva normal dengan = 20 dan = 7.
Hubungan dalam Rumus VIII(3), halaman 128 berlaku di sini dan ini tiada
lain daripada sifat 5) di muka. Jadi:
13
VIII(14) ...........................
Untuk menentukan peluang harga X antara a dan b, yakni P (a < X < b),
digunakan Rumus VIII(4), sehingga:
VIII(15) ...........................
P (a < X < b) = (
VIII(16) ...........................
( )
<z<
VIII(17) ...........................
Perubahan grafiknya dapat dilihat dalam Gambar VIII(2) berikut ini.
rata-rata = 0
simpangan baku = 1
Gambar VIII(2)
14
Setelah kita memiliki distribusi normal baku yang didapat dari distribusi normal
umum dengan transformasi Rumus, VIII(17), maka daftar distribusi normal baku
dapat digunakan. Dengan daftar ini, bagian-bagian luas dari distribusi normal
baku dapat dicari. Caranya adalah:
1) hitung z sehingga dua desimal.
2) gambarkan kurvanya seperti gambar sebelah kanan pada Gambar VIII(2).
3) letakkan harga z pada sumbu datar, lalu tarik garis vertikal hingga memotong
kurva.
4) luas yang tertera dalam daftar adalah luas daerah antara garis ini dengan garis
tegak'di titik nol.
5) dalam daftar, Daftar F, Lampiran, cari tempat harga z pada kolom paling kiri
hanya hingga satu desimal dan desimal keduanyd dicari pada baris paling atas.
6) dari z di kolom kiri maju ke kanan dan dari z di baris atas turun ke bawah,
maka didapat bilangan yang merupakan luas yang dicari. Bilangan yang
didapat harus ditulis dalam bentuk 0, x x x x (bentuk 4 desimal).
Karena seluruh luas = 1 dan kurva simetrik terhadap = 0, maka luas dari garis
tegak pada titik nol ke kiri ataupun ke kanan adalah 0,5.
Gunakan Daftar F, dalam Lampiran. Di bawah z pada, kolom kiri cari 2,1 dan
di atas sekali angka 5. Dari 2,1 maju ke kanan dan dari 5 menurun, didapat
4842.
Luas daerah yang dicari, lihat daerah yang diarsir, = 0,4842.
15
atas angka 6.
Dari 1,8 ke kanan dan dari 6 ke bawah didapat 4686.
Luas daerah = daerah diarsir = 0,4686
3) antara z = 1,50 dan z = 1,82.
Dari grafik terlihat bahwa kita perlu mencari luas dua kali, lalu dijumlahkan.
Mengikuti cara di 1) untuk z = 1,82 dan cara di 2) untuk z = - 1,50, masingmasing didapat 0,4656 dan 0,4332
Jumlahnya = luas yang dicari 0,4332 + 0,4656 = 0,8988,
16
Penyelesaian:
Dengan X = berat bayi dalam gram, = 3.750 gram, = 325 gram, maka:
a) dengan transformasi Rumus V111(17) untuk X = 4.500:
z=
= 2,31
Berat yang lebih dari 4.500 gram, pada grafiknya ada di sebelah kanan z =
2,31.
17
Luas daerah ini = 0,5 - 0,4896 = 0,0104. Jadi ada 1,04% dari bayi
yang beratnya lebih dari 4.500 gram
Luas daerah yang perlu = daerah yang diarsir = 0,2794 + 0,4896 = 0,7690.
Banyak bayi yang beratnya antara 3.500 gram dan 4.500 gram diperkirakan
ada (0,7690)(10.000) = 7.690.
c) beratnya lehih kecil atau sama dengan 4.000 gram, maka beratnya harus lebih
kecil dari 4.000,5 gram
z=
= 0,77
Peluang berat bayi lebih kecil atau sama dengan 4.000 gram = 0,5 + 0,2794 =
0,7794.
Banyak bayi = (0,7794)(10.000) = 7794
d) berat 4,250 gram berarti berat antara 4.249,5 gram dan 4.250,5 gram. Jadi
untuk X = 4.249,5 dan X = 4.250,5 didapat:
z=
= 1,53
z=
= 1,54
18
Untuk pembakuan, agar daftar distribusi normal bake dapat dipakai, maka
digunakan transformasi:
VIII(18) ...........................
Penyelesaian:
Soal ini merupakan soal distribusi binom. Tetapi lebih cepat dan mudah
bila diselesaikan dengan distribusi normal. Kita ambil X = banyak penduduk
termasuk kategori A.
Maka dari segi X ini, didapat:
= 0,1 X 400 orang = 40 orang.
=
= 6 orang
19
Luas daerah yang diarsir adalah 0,5 - 0,4429 = 0,0571. Peluangnya terdapat
paling hanyak 30 orang termasuk kategori A adalah 0,0571
b) Untuk distribusi normal, di sini berlakti 30,5 < X < 49,5. Bilanyan standar znya
z1 =
= -1,58 dan z2 =
= + 1,58
c) 55 orang atau lebih untuk distribusi broom memberikan X > 54,5 untuk
distribusi normal.
Maka :
z=
= 2,42
7. DISTRIBUSI STUDENT
Distribusi dengan variabel acak kontinu lainnya, selain dari distribusi normal,
ialah distribusi Student atau distribusi t. Fungsi densitasnya adalah:
()
(
20
2)
Untuk n = 16, tentukan t supaya luas yang diarsir = 0,95. Dari grafik dapat
dilihat bahwa luas ujung kanan dan luas ujung kiri = 1 0,95 = 0,05. Kedua
ujung ini sama luas, jadi luas ujung kanan, mulai dari t ke kanan = 0,25.
Mulai dari t ke kiri luasnya = 1 0,025 = 0,975. Harga p inilah yang dipakai
untuk daftar.
Dengan v = 15 (lihat Daftar G, dalam Lampiran) kita maju ke kanan dari p =
21
0,975 kita menurut, didapat t = 2,13. Jadi antara t = - 2,13 dan t = 2,13 luas
yang diarsir = 0,95.
3)
4)
8.
( )
22
1)
(lihat Daftar H, Lampiran) di kolom kiri cari bilangan 14 dan di baris atas
0,95. Dari 14 maju ke kanan dan dari 0,95 menurun, didapat X2 = 23,7.
Gambar VIII(15) adalah grafik distribusi X2 dengan dk = 9.
2)
a) Jika luas daerah yang diarsis sebelah kanan = 0,05, maka X2 = 16,9. Ini
didapat dari dk = 9 dan p = 0,95.
b) Jika luas daerah yang diarsis sebelah kiri = 0,025, maka X2 = 2,70.
Didapat dari dk = 9 dan p = 0,025.
c) Untuk jumlah luas yang diarsis = 0,05, bisa terjadi banyak hal. Karena
distribusi X2 tidak simetrik, maka luas ujung daerah kanan bisa 0,04 dan
luas ujung daerah kiri 0,01; atau ujung kanan 0,03 dan ujung kiri 0,02
dan seterusnya. Dalam beberapa hal, kecuali dinyatakan lain, biasa
diambil luas daerah ujung kanan sama dengan luas daerah ujung kiri.
Dalam hal ini masing-masing 0,025. Untuk luas ujung kiri 0,025 dengan
v = 9, maka X21 = 2,70. Untuk luas ujung kanan 0,025 kita pakai p =
0,975 dengan v = 9. Didapat X22 = 19,0.
9.
DISTRIBUSI F
Distribusi F ini juga mempunyai variabel acak yang kontinu. Fungsi
( )
)
(
Dengan variabel acak F memenuhi batas F > 0, K = bilangan tetap yang harganya
bergantung pada v1 dan v2 sedemikian sehingga luas dibawah kurva sama dengan
satu, v1 = dk pembilang dan v2 = dk penyebut.
Jadi distribusi F ini mempunyai dua buah derajat kebebasan. Grafik distribusi F
tidak simetrik dan umumnya sedikit positif. Seperti juga distribusi lainnya, untuk
keperluan perhitungan dengan distribusi F, daftar distribusi F telah disediakan
23
seperti dapat ditemukan dalam Lampiran, Daftar I. Daftar tersebut berisikan nilainilai F untuk peluang 0,01 dan 0,05 dengan derajat kebebasan v1 dan v2. Peluang
ini sama dengan luas daerah ujung kanan yang diarsir, sedangkan dk = v1 ada pada
baris paling atas dan dk = v2 pada kolom paling kiri.
Untuk tiap pasang dk, v1 dan v2, daftar berisikan harga-harga F dengan kedua luas
daerah ini (0,01 atau 0,05).
Untuk tiap dk = v2, daftar terdiri atas dua baris, yang atas untuk peluang p = 0,05
dan yang bawah untuk p = 0,01.
Contoh : Untuk pasangan derajat kebebasan v1 = 24 dan v2 = 8 ditulis juga (v1, v2)
= (24,8), maka untuk p = 0,05 didapat F = 3,12 sedangkan untuk p =
0,01 didapat F = 5,28 (lihat Daftar I, Lampiran). Ini didapat dengan
jalan mencari 24 pada baris atas dan 8 pada kolom kiri. Jika dari 24
turun dan dari 8 ke kanan, maka didapat bilangan-bilangan tersebut.
Yang atas untuk p = 0,05 dan yang bawahnya untuk p = 0,01.
Notasi lengkap untuk nilai-nilai F dari daftar distribusi F dengan
peluang p dan dk = (v1, v2) adalah F p(v1, v2).
Demikianlah untuk contoh kita didapat
F 0,05 (24,8) = 3,12 dan F0,01(24,8) = 5,28.
Meskipun daftar yang diberikan hanya untuk peluang p 0,01 dan p = 0,05, tetapi
sebenarnya masih bisa didapat nilai-nilai F dengan peluang 0,99 dan 0,95.
Untuk ini digunakan hubungan :
(
)(
24
10.
= 0,321
25
Jika letak titik-titik pada garis lurus atau hampir pada garis lurus, maka
disimpulkan :
a.
b.
Jika letak titik-titik itu sangat menyimpang dari sekitarnya garis lurus, maka
disimpulkan bahwa data itu atau populasi dari mana sampel diambil tidak
berdistribusi normal.
Penyelidikan normalitas (penyelidikan untuk mengetahui apakah data atau
populasi berdistribusi normal) yang lebih baik akan diberikan dalam Bab XIII.
Contoh : Dibawah ini diberikan data dalam daftar distribusi frekuensi dan daftar
distribusi frekuensi kumulatif relatif kurang dari.
Data
DAFTAR VIII(2)
DISTRIBUSI FREKUENSI
KUMULATIF RELATIF KURANG DARI
Data
f(%)
10 19
Kurang dari
9,5
20 29
19
Kurang dari
19,5
3,48
30 39
25
Kurang dari
29,5
11,74
40 49
37
Kurang dari
39,5
22,61
50 59
58
Kurang dari
49,5
38,70
60 69
42
Kurang dari
59,5
63,91
70 79
23
Kurang dari
69,5
82,17
80 89
12
Kurang dari
79,5
92,17
90 99
Kurang dari
89,5
97,39
Jumlah
230
Kurang dari
99,5
DAFTAR VIII(1)
DISTRIBUSI FREKUENSI
26
100
27
11.
SOAL-SOAL
1.
Bedakanlah antara variabel dan variabel acak. Juga antara variabel acak
diskrit dan variabel acak kontinu.
2.
3.
4.
5.
( )
b.
( )
c. P(X10)?
X = variabel acak kontinu dengan fungsi densitas f(x), di mana - < x < .
Apakah yang dimaksud dengan :
a.
6.
( )
b.
( )
7.
x = 0, 1, 2, 3, ...
untuk x > 0
untuk x A
f(x) =
p(x)
0,4
2a
0,3
a. Tentukan harga a !
b. Cari peluang variabel acak X paling sedikit berharga satu.
*) Soal-soal dengan tanda ini dapat dilewat bagi mereka yang tidak belajar
kalkulus
11.
Berapakah rata-rata dan varians untuk distribusi binom? Jelaskan masingmasing simbol yang dipakai.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
29
Dapatkah
disimpulkan
bahwa
fenomena
yang
kurvanya
simetrik
19.
20.
21.
Peluang seseorang mahasiswa yang baru masuk universitas akan lulus tepat
pada waktunya 0,23. Tentukan berapa peluang dari 20 mahasiswa akan lulus
tepat pada waktunya :
a. Tidak seorang pun
b. Seorang mahasiswa
c. Paling sedikit seorang
d. Tidak lebih dari seorang
22.
Sepuluh persen produksi baut ternyata rusak. Baut-baut itu dijual dalam
kotak; setiap kotak berisi 25 buah. Tentukan peluang sebuah kotak akan
berisi :
a. Semua baut bagus
b. Tidak lebih dari dua rusak
c. Paling sedikit 3 bagus
23.
30
)
)
25.
c. <
b. >
d. ?
Tiap soal ujian pilihan ganda terdiri dari pilihan betul-salah, semuanya ada
20 soal. Tentukan peluang menerka secara benar paling sedikit 17 soal.
Bagaimana halnya jika tiap soal terdiri dari 3 pilihan? 4 pilihan?
26.
27.
= 0,23
P (mendapat nilai 5 6)
= 0,42
P (mendapat nilai 7 8)
= 0,27
31
Disuatu daerah, peluang akan terjadi banjir pada seberang hari selama 1
Oktober 31 Desember sama dengan 0,15. Misalkan terjadinya banjir dari
hari ke hari independen. Cukup besarkah peluang akan terjadi banjir
pertama kali pada tanggal 29 November ? (Gunakan distirbusi geometrik
diatas)
30.
31.
Setiap partai barang kiriman terdiri dari 100 unit. Pembeli setuju untuk
membeli kiriman partai barang tersebut jika dalam sebuah sampel acak
terdiri dari 10 unit paling banyak berisi satu unit rusak. Partai barang berisi
10% unit rusak. Besarkah peluangnya bahwa pembelian akan terjadi ?
32.
Partikel yang dipancarkan dari sebuah sumber radio aktif mengikuti pola
distribusi Poisson. Rata-rata emisi mencapai satu partikel tiap detik. Berapa
peluangnya dalam 3 deitik akan dipancarkan paling banyak satu partikel.
33.
Jumlah permintaan nomor telepon melalui operator dari jam 10.00 s/d 10,05
berdistribusi Poisson dengan rata-rata 3. Cukup besarkah peluangnya pada
suatu hari, dalam periode tersebut, operator :
a. Tidak akan menerima permintaan
b. Kurang dari 3 permintaan
c. Lebih dari 3 permintaan?
34.
Sebuah buku yang terdiri dari 600 halaman berisikan 45 salah cetak yang
tersebar secara acak dalam buku tersebut. Untuk menentukan peluang
terdapatnya salah cetak tiap halaman, distribusi apakah yang digunakan?
Tentukan peluangnya tidak terdapat salah cetak untuk 10 halaman yang
telah diambil secara acak.
32
35.
36.
Misalkan 10.000 bakteri bergerak secara independen dan acak di dalam zat
perantara sebanyak 20.000 cm kubik. Diambil satu cm kubik zat.
Bagaimana peluangnya zat itu tidak berisikan bakteri ?
37.
38.
39.
40.
33
41.
f. 172 cm
42.
43.
Lihat Daftar III (12), Soal 23 dalam Bab III. Misalkan bahwa umur tenaga
kerja perempuan distribusi normal dengan rata-rata dan simpangan baku
yang didapat dalam Soal 28, Bab IV dan Soal 20, Bab V. Ada berapa tenaga
kerja perempuan yang umurnya :
a. 45 tahun ke atas
b. 24 tahun ke bawah
Cocokkanlah dengan keadaan sebenarnya!
44.
45.
34
46.
47.
48.
49.
50.
51.
35