Anda di halaman 1dari 5

Lampiran 1.

1
A. Variabel Acak
Suatu besaran yang hanya bisa memiliki suatu nilai tunggal disebut
konstanta, sedangkan suatu bsaran yang bisa mengambil nilai-nilai
berbeda disebut variabel. Misalnya, jumlah roda sepeda dan jumlah
hari dalam satu minggu adalah konstanta, sedangkan bilangan real
yang kuadratnya lebih kecil dari 25 dan jumlah orang yang menunggu
di pemberhentian bus adalah variabel.
Suatu variabel adalah diskrit jika variabel itu bisa dianggap hanya
memiliki nilai-nilai yang bisa dihitung. Variabel diskrit diperoleh dari
kegiatan membilang. Contohnya, jumlah siswa dalam suatu kelas,
jumlah anak-anak yang menonton televisi setelah pukul 18.00 dan
jumlah bus yang tiba di terminal.
Misalnya, kita melakukan eksperimen melantunkan uang logam
sebanyak tiga kali. Kita tahu bahwa hasil yang mungkin untuk
percobaan melantnkan uang logam adalah muncul sisi G(gambar)
atau muncul sisi A (angka).
Jika uang logam dilantunkan 3 kali, semua kemungkinan hasil dalam
ruang sampel bisa ditentukan dengan diagram pohon sebagai berikut
Kita anggap X sebagai banyak kejadian munculnya sisi A dari eksperimen
acak pelantunan uang logam, maka kita memiliki :
a. X akan dianggap bernilai 0 jika kejadian (G,G,G) terjadi
b. X akan dianggap bernilai 1 jika kejadian (G,G,A), (A,G,G), (A,G,G)
terjadi
c. X akan dianggap bernilai 2 jika kejadian (G,A,A), (A,G,A),(A,A,G)
terjadi
d. X akan dianggap bernilai 3 jika kejadian (A,A,A) terjadi.
Dalam peluang teoritis
1 3 3 1
P(X=0) = ; P(X=1) = ; P(X=2) = ; P(X=3) =
8 8 8 8
Juga diperoleh bahwa semua kejadian ini adalah saling lepas, karena:
P ( X=0 ⋃ X=1 ⋃ X=2 ⋃ X=3 ) =P ( X=0 )+ P ( X =1 ) + P ( X=2 ) + P ( X =3 )
1 3 3 1 8
= + + + = =1
8 8 8 8 8
Jadi P ( X=0 ⋃ X=1 ⋃ X=2 ⋃ X=3 ) =1 , syarat kejadian saling lepas.
Perhatikan X tampil sebagai variabel karena ia bisa dianggap memiliki
nilai-nilai berbeda, yaitu 0,1,2, dan 3. Variabel X ini disebut suatu variabel
acak (random variabel) karena nilai-nllainya bergantung pada apa yang
terjadi pada eksperimen acak, sama seperti ia memenuhi syarat kejadian
saling lepas di atas.
Perhatikan juga bahwa X adalah variabel acak diskrit karena semua nilai-
nilai yang bisa diberikan ke X adalah {0,1,2,3} yaitu suatu himpunan
berhingga dan bisa dihitung.
Biasanya ketika kita mengacu pada suatu variabel acak, kita gunakan
huruf besar seperti X,Y,Z dan sebagainya. Tetapi ketika kita berbicara
tentang nilai-nilai yang bisa diberikan kepada variabel acak ini, kita
sebaiknya menggunakan huruf-huruf kecil seperti x,y,z dan sebagainya.
B. Distribusi Peluang Diskrit
Masih ingatkah kalian apa itu variabel diskrit? Suatu besaran
yang hanya bisa memiliki suatu nilai tunggal disebut konstanta,
sedangkan suatu bsaran yang bisa mengambil nilai-nilai berbeda
disebut variabel. Suatu variabel dikatakan diskrit jika variabel itu bisa
dianggap hanya memiliki nilai-nilai yang bisa dihitung. Variabel diskrit
diperoleh dari kegiatan membilang. Contohnya, jumlah siswa dalam
suatu kelas, jumlah anak-anak yang menonton televisi setelah pukul
18.00 dan jumlah bus yang tiba di terminal.
1. Fungsi Peluang
Dalam suatu percobaan, peristiwa-peristiwa yang mungkin
terjadi dapat dinyatakan dengan x 1 , x 2 , x 3 , … , sedangkan besar
peluang/probabilitas dari setiap peristiwa dapat dinyatakan dalam
p1 , p2 , p3 , … maka

 Nilai Pi berkisar antara 0 dan 1, yaitu 0 ≤ pi ≤ 1


n
 ∑ pi=1 , yaitu p1+ p 2+ p3 + …+ pn=1
i=1

Definisi
Misal X suatu variabel acak diskrit dengan nilai-nilai x 1 , x 2 , x 3 , … , x n . Suatu
fungsi f ( x )=P( X=x ) disebut fungsi peluang dari X jika memenuhi syarat-
syarat
(i) f ( x ) ≥ 0 untuk semua x
n
(ii) ∑ f ( x)=1
i=1
Berdasarkan definisi di atas, maka peristiwa-peristiwa yang
mungkin terjadi dalam suatu percobaan merupakan fungsi
peluang/peluang.
2. Distribusi Peluang

Ayo kita mengamati

Misalnya, kita melakukan eksperimen melantunkan uang logam


sebanyak tiga kali. Kita tahu bahwa hasil yang mungkin untuk
percobaan melantunkan uang logam adalah muncul sisi G (gambar)
atau muncul sisi A (angka).
Jika uang logam dilantunkan 3 kali, semua kemungkinan hasil dalam
ruang sampel bisa ditentukan dengan diagram pohon sebagai berikut
Kita anggap X sebagai banyak kejadian munculnya sisi A dari eksperimen
acak pelantunan uang logam, maka kita memiliki :
e. X akan dianggap bernilai 0 jika kejadian (G,G,G) terjadi
f. X akan dianggap bernilai 1 jika kejadian (G,G,A), (A,G,G), (A,G,G)
terjadi
g. X akan dianggap bernilai 2 jika kejadian (G,A,A), (A,G,A),(A,A,G)
terjadi
h. X akan dianggap bernilai 3 jika kejadian (A,A,A) terjadi.
Dalam peluang teoritis
1 3 3 1
P(X=0) = ; P(X=1) = ; P(X=2) = ; P(X=3) =
8 8 8 8
Juga diperoleh bahwa semua kejadian ini adalah saling lepas, karena:
P ( X=0 ⋃ X=1 ⋃ X=2 ⋃ X=3 ) =P ( X=0 )+ P ( X =1 ) + P ( X=2 ) + P ( X =3 )
1 3 3 1 8
= + + + = =1
8 8 8 8 8
Jadi P ( X=0 ⋃ X=1 ⋃ X=2 ⋃ X=3 ) =1 , syarat kejadian saling lepas.
Perhatikan X tampil sebagai variabel karena ia bisa dianggap memiliki
nilai-nilai berbeda, yaitu 0, 1, 2, dan 3. Variabel X ini disebut suatu
variabel acak (random variabel) karena nilai-nllainya bergantung pada
apa yang terjadi pada eksperimen acak, sama seperti ia memenuhi
syarat kejadian saling lepas di atas.
Perhatikan juga bahwa X adalah variabel acak diskrit karena semua nilai-
nilai yang bisa diberikan ke X adalah {0, 1, 2, 3} yaitu suatu himpunan
berhingga dan bisa dihitung.
Biasanya ketika kita mengacu pada suatu variabel acak, kita gunakan
huruf besar seperti X, Y, Z dan sebagainya. Tetapi ketika kita berbicara
tentang nilai-nilai yang bisa diberikan kepada variabel acak ini, kita
sebaiknya menggunakan huruf-huruf kecil seperti x, y ,z dan
sebagainya.

Ayo menanya
Dari masalah yang telah kalian amati, kalian mungkin bertanya
tentang hal berikut
1. Apa itu fungsi peluang?
2. Apa itu fungsi distribusi?
3. Apa perbedaan fungsi peluang dan distribusi peluang?

Ayo Menggali Informasi


Fungsi Peluang dan Distribusi Peluang
Nilai –nilai x, X, dan peluangnya bisa diberikan pada tabel 3.1 berikut
X=x 0 1 2 3 Total
1 3 3 1
P(X=x) 1
8 8 8 8
Jika E adalah suatu kejadian paling banyak satu angka muncul dalam
percobaan, maka
E = {X=x|x≤1}
E = {X=0 atau X=1}
Dan P(E)= P({X=0 atau X=1}) = P(X=0)+P(X=1)
1 3 4 1
= + = =
8 8 8 2
Distribusi peluang untuk variabel acak X seperti dalam tabel 3.1 bisa
ditampilkan oleh notasi fungsi f sebagai berikut
{
1
, jika x=0 dan x=3
8
f ( x )= 3
, jika x =1dan x=2
8
0,untuk x lainnya
Fungsi f ini dikenal sebagai fungsi kepadatan peluang atau cukup
disbut fungsi peluang. Jika disajikan dalam bentuk grafik adalah
sebagai berikut

f(x)

0 1 2 3 x
Dari contoh yang diberikan, sangatlah penting untuk mencatat
bahwa setiap fungsi peluang harus memenuhi dua syarat berikut :
1. f(x)≥0, untuk setiap x
2. ∑ f ( x)=1
x

∑ f ( x) menyatakan total fungsi peluang untuk semua nilai x.


x

Ayo kita menalar

3. Fungsi Distribusi
Kita hanya membahas tentang fungsi distribusi untuk variabel acak
diskrit. Anggota-anggotan ruang sampel S yang memuat dalam
kejadian X≤x berubah bila x menjalani berbagai harga. Akibatnya,
peluang P(X≤x) adalah bilangan yang bergantung pada x. bilangan
ini dinyatakan oleh f(x) dan disebut fungsi distribusi (komulatif)
variabel acak X. fungsi distribusi untuk variabel acak X didefinisikan
sebagai F(x) = P(X≤x), dimana x adalah bilangan real (- ∞ < x <
∞ ¿ . Fungsi distribusi bisa diperoleh dari fungsi brobabilitas, yaitu :
F(x) = P(X≤x)= ∑ f ( x)
x≤ x
Jika X diambil hanya pada suatu bilanagn tertentu dari nilai-nilai x 1,
x2,….,xn, maka fungsi distribusi diberikan oleh
{
0, −∞< x < x 1
f ( x1 ) , x 1 ≤ x< x 2
f ( x 1 ) +f ( x 2 ) , x 2 ≤ x< x 3
F ( x )= . .
. .
. .
f ( x 1 ) +f ( x 2 ) +…+ f ( x n ) , x n ≤ x < ∞
Tentukan fungsi distribusi F(x) untuk variabel acak X menyatakan
banyak kejadian munculnya sisi A(angka) dalam eksprimn
melantunkan uang logam sebanyak 3 kali, yang telah dilakukan
sebelumnya. Dan buat grafik fungsi distribusi F(x) tersebut.

Ayo berlatih mengomunikasikan


Sajikan hasil penalaran kalian di depan kelas. Periksa dan silakan
saling memberi komentar secara santun dari pendapat teman di
kelas.

Latihan 3.1
1. Sebutkan dua syarat yang harus dipenuhi oleh setiap fungsi
peluang. Gunakan syarat ini untuk mengerjakan soal nomor 2
dan 3.
2. Anggap fungsi

{
x
, x=1,2,3,4,5,6
f ( x )= 21
0, untuk x lainnya
Tunjukkan bahwa f(x) adalah fungsi peluang. Kemuadian,
tentukan peluang:
a. P(X=-1) b. P(4<x≤5) c. P(x>5) d.P(x=6)
3. Suatu variabel acak diskrit x ditetapkan memiliki nilai-nilai
2,3,4,5 dengan peluangnya ditunjukkan dalam tabel berikut.
X 2 3 4 5
k k k
P(X=x) k
4 9 16
a. Tentukan nilai k (biarkan jawaban anda dalam bentuk
bilangan pecahan)
b. Tentukan P(x1+x2), dengan x1 dan x2 adalah dua kejadian
saling bebas.
4. Anggap kita memiliki sebuah kotak yang terdiri atas 3 kelereng
hitam dan 3 kelereng putih dengan ukuran yang sama. Jika 3
kelereng diambil secara acak satu per satu dari kotak dan
dengan pengembalian, maka :
a. Tentukan ruang sampelnya
b. Jika x menyatakan banyak kejadian terambilnya kelereng
hitam, tentukanlah nilai-nilai dari variabel x
c. Tunjukkan bahwa x adalah suatu variabel acak diskrit.

Anda mungkin juga menyukai