Anda di halaman 1dari 7

Lampiran 1.

Bahan Ajar

Kompetensi Dasar
3.7 Menjelaskan karakteristik data berdistribusi normal yang berkaitan dengan data
berdistribusi normal.
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan berdistribusi normal dan
penarikan kesimpulannya.

Indeks Pencapaian Kompetensi


3.7.1 Menjelaskan sifat-sifat data berdistribusi normal.
3.7.2 Menjelaskan karakteristik kurva distribusi normal dari suatu data..
3.7.3 Menentukan luas daerah kurva berdistribusi normal.
4.7.1 Menerapkan sifat-sifat data berdistribusi normal dalam menyelesaikan masalah.
4.7.2 Menerapkan karakteristik kurva distribusi normal dari suatu data dalam
menyelesaikan masalah.
4.7.3 Menerapkan luas daerah dari kurva berdistribusi normal dalam menyelesaikan
masalah.
Indeks Pencapaian Kompetensi

Data Berdistribusi
Normal

Sifaf-sifat Data
Fungsi Distribusi
Berdistribusi
Normal
Normal

Karakteristik Kurva Luas Daerah Kurva


Berdistribusi Berdistribusi
Normal Normal

1 Sifat-sifat Distribusi Normal


Distribusi Normal merupakan suatu alat statistika yang sangat penting untuk
menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas. Distribusi normal disebut
14
juga distribusi Gauss untuk menghormati sebagai penemu persamaannya (1775-1855).
Menurut pandangan ahli statistik, distribusi variabel pada populasi mengikuti distribusi
normal. Menurutnya suatu peubah acak 𝑥 dengan rata-rata (µ) dan varians (𝜎 2 ) mempunyai
(𝑥− 𝜇)2
1
fungsi densitas : 𝑓(𝑥) = 𝑒 2𝜎2
𝜎 √2𝜋
f(x)= y : ordinat pada grafik
x : skor yang diperoleh
µ : rata-rata populasi
σ : simpangan baku
π : 3,1416 (dibulatkan)
e : 2,7183 (dibulatkan)

Gambar 1. Kurva Distribusi Normal


Dari gambar dapat terlihat bahwa kurva berdistribusi normal memiliki sketsa
menyerupai lonceng. Secara lebih detail sifat-sifat kurva berdistribusi normal adalah sebagai
berikut
1. Rata-ratanya (mean) μ dan standard deviasinya = σ,
0,3989
2. Modus tercapai pada μ = 𝜎 ,
3. Bentuknya simetrik terhadap 𝑥 = μ,
4. Grafiknya mendekati (berasimtot) sumbu-𝑥 dimulai dari 𝑥 = 𝜇 + 3𝜎 ke kanan dan 𝑥 =
𝜇 − 3𝜎 ke kiri,
5. Kurva mendekati nol secara asimptotis semakin 𝑥 jauh dari 𝑥 = μ,
6. Total luasnya = 1 dan grafiknya selalu terletak di atas sumbu-𝑥.

Jenis-jenis Distribusi Normal

Untuk setiap pasang setiap μ dan 𝜎sifat-sifat di atas selalu dipenuhi hanya bentuknya saja
berubah. Untuk nilai-nilai 𝜎 yang besar, kurvanya semakin rendah (platikurtik) sedangkan
untuk nilai-nilai 𝜎 yang semakin kecil, kurvanya semakin tinggi (leptokurtik).

Berikut beberapa contoh kurva distribusi normal yang memiliki nilai μ=σ dan μ≠σ

15
2 Kurva Distribusi Normal

A. Cara menentukan bagian-bagian luas dari distribusi normal baku:


𝑋−𝜇
1. Menghitung nilai 𝑍, dimana 𝑍 = 𝜎 .
2. Menggambar kurva, dengan meletakan nilai Z pada sumbu horizontal, tarik garis
vertikal yang memotong kurva.
3. Luas yang tertera dalam daftar distribusi normal adalah garis pada langkah 2 dengan
garis vertikal yang di tarik dari titik 0.
4. Dalam daftar, cari nilai tempat 𝑍 pada kolom paling kiri hingga cocok sampai satu
desimal, sedangkan desimal keduanya dicari pada baris paling atas. Dari kolom
paling akhir tarik ke kanan dan dari Z baris tarik garis vertikal ke bawah, maka
pertemuan itulah yang yang Z nya kita cari. Bilangan dapat dituliskan 0,xxxx
(pecahan dalam bentuk empat desimal).
5. Karena luas total kurva adalah 1, dan kurva simetris terhadap garis vertikal yang
melalui 𝑍 = 0, maka luas bagian sisi kiri 𝑍 = 0 sama dengan luas daerah sisi kanan
𝑍 = 0 yaitu 0,5.

B. Luas daerah kurva berdistribusi normal


1. Bentuk 𝑷(𝒁 < 𝒂) = 𝑷(𝒁 ≤ 𝒂), 𝒂 bilangan positif
Hitunglah 𝑃(𝑍 < 1,25) !
Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku bilangan dari 1,25 adalah 3944.
Artinya 𝑃(0 < 𝑍 < 1,25) = 0, 3944
Lihat kurva di atas! (kurva tidak menempel
pada garis horizontal)
𝑃(𝑍 < 1,25) = 𝑃(0 < 𝑍 < 1,25) = 0,3944
Jadi, untuk 𝑃(𝑍 < 𝑎) = 𝑃(𝑍 ≤ 𝑎) dengan 𝑎
bilangan positif, maka 𝑃(𝑍 < 𝑎) =
𝑃(0 < 𝑍 < 𝑎), dengan 𝑃(0 < 𝑍 < 𝑎),
diperoleh dari tabel distribusi normal baku.

2. Bentuk 𝑷(𝒂 < 𝒁 < 𝒃) = 𝑷(𝒂 < 𝒁 ≤ 𝒃) = (𝒂 ≤ 𝒁 < 𝒃) = (𝒂 ≤ 𝒁 ≤ 𝒃) dengan 𝒂


dan 𝒃 positif
Hitunglah 𝑃(0,93 < 𝑍 < 2,25)!
Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku bilangan dari 0,93 adalah 3238.
Maka 𝑃(0 < 𝑍 < 0,93) = 0,3238.
Kemudian untuk . 𝑃(0 < 𝑍 < 2,25). Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku
bilangan dari 2,25 adalah 4878. Maka 𝑃(0 < 𝑍 < 2,25) = 0,4878

Lihat kembali kurva di atas ! ! (kurva tidak menempel pada garis horizontal)
𝑃(0,93 < 𝑍 < 2,25) = (0 < 𝑍 < 2,25) − (0 < 𝑍 < 0,93)
𝑃(0,93 < 𝑍 < 2,25) = 0,4878 − 0,3238 = 0,1640

16
Jadi untuk 𝑃(𝑎 < 𝑍 < 𝑏) dengan 𝑎 dan b
keduanya positif, maka 𝑃(𝑎 < 𝑍 < 𝑏) =
(0 < 𝑍 < 𝑏) − (0 < 𝑍 < 𝑎) dengan
(0 < 𝑍 < 𝑏) 𝑑𝑎𝑛 (0 < 𝑍 < 𝑎) diperoleh dari
tabel distribusi normal baku.

3. Bentuk 𝑷(𝒂 < 𝒁 < 𝒃) = 𝑷(𝒂 < 𝒁 ≤ 𝒃) = 𝑷(𝒂 ≤ 𝒁 < 𝒃) = 𝑷(𝒂 ≤ 𝒁 ≤ 𝒃) dengan a
dan b keduanya negatif.
Hitunglah 𝑃(−2,78 < 𝑍 < −1,49)!
Karena kesimetrisan 𝑍 = 0, maka berlaku 𝑃(−2,78 < 𝑍 < 0) = 𝑃(0 < 𝑍 < 2,78)
demikian juga 𝑃(−1,49 < 𝑍 < 0) = 𝑃(0 < 𝑍 < 1,49).
Mari kita hitung dulu 𝑃(0 < 𝑍 < 2,78). Dengan menggunakan tabel distribusi normal
baku bilangan dari 2,78 adalah 4973.Maka 𝑃(0 < 𝑍 < 2,78) = 0,4973.
Kemudian untuk . 𝑃(0 < 𝑍 < 1,49). Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku
bilangan dari 1,49 adalah 4319. Maka 𝑃(0 < 𝑍 < 1,49) = 0,4319.
Lihat kembali kurva di atas! ! (kurva tidak
menempel pada garis horizontal)
karena kesimetrisan terhadap sumbu 𝑍 = 0,
maka:
𝑃(−2,78 < 𝑍 < −1,49)
= 𝑃(0 < 𝑍 < 2,78)
− 𝑃(0 < 𝑍 < 1,49)
𝑃(−2,78 < 𝑍 < −1,49)
= 0,4973 − 0,4319
= 0,0654
Jadi bentuk 𝑃(𝑎 < 𝑍 < 𝑏) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 keduanya negatif, maka 𝑃(𝑎 < 𝑍 < 𝑏) =
𝑃(0 < 𝑍 < |𝑏| − 𝑃(0 < 𝑍 < |𝑎|), dengan (0 < 𝑍 < |𝑏| 𝑑𝑎𝑛 𝑃(0 < 𝑍 < |𝑎|)
diperoleh dari tabel distribusi normal baku.

4. Bentuk 𝑷(𝒂 < 𝒁 < 𝒃) = 𝑷(𝒂 < 𝒁 ≤ 𝒃) = 𝑷(𝒂 ≤ 𝒁 < 𝒃) = 𝑷(𝒂 ≤ 𝒁 ≤


𝒃) 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒕𝒊𝒇 𝒅𝒂𝒏 𝒃 positif
Hitunglah 𝑃(−1,89 < 𝑍 < 1,24).
Karena kesimetrisan 𝑍 = 0, maka berlaku 𝑃(−1,89 < 𝑍 < 0) = 𝑃(0 < 𝑍 < 1,89).
Mari kita hitung dulu 𝑃(0 < 𝑍 < 1,89). Dengan menggunakan tabel distribusi normal
baku bilangan dari 1,89 adalah 4706. Maka 𝑃(0 < 𝑍 < 2,61) = 0,4706
Kemudian untuk . 𝑃(0 < 𝑍 < 1,24). Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku
bilangan dari 1,24 adalah 3925. Maka 𝑃(0 < 𝑍 < 1,24) = 0,3925

Lihat kurva di atas ! ! (kurva tidak menempel


pada garis horizontal)
𝑃(−1,89 < 𝑍 < 1,24)
= 𝑃(0 < 𝑍 < 1,89)
+ 𝑃(0 < 𝑍 < 1,24)
𝑃(−1,89 < 𝑍 < 1,24) = 0,4706 + 0,3925
= 0,8631
Jadi Bentuk 𝑃(𝑎 < 𝑍 < 𝑏)dengan 𝑎 negatif dan
𝑏 positif, maka Bentuk 𝑃(𝑎 < 𝑍 < 𝑏) = 𝑃(0 < 𝑍 < |𝑎|) + 𝑃(0 < 𝑍 < 𝑏) dengan
𝑃(0 < 𝑍 < |𝑎|) 𝑑𝑎𝑛 𝑃(0 < 𝑍 < 𝑏) diperoleh dari tabel distribusi normal baku.

5. Bentuk 𝑷(𝒁 < 𝒂) = 𝑷(𝒁 ≤ 𝒂), 𝒂 bilangan negatif


17
Hitunglah 𝑃(𝑍 < −1,23) !
Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku
bilangan dari 1,23 adalah 3944.
Artinya 𝑃(0 < 𝑍 < 1,25) = 0, 3907
Lihat kurva di atas! (kurva tidak menempel pada garis
horizontal)
𝑃(𝑍 < −1,27) = 𝑃(−1,23 < 𝑍 < 0) = 0,3907
Jadi, untuk 𝑃(𝑍 < 𝑎) = 𝑃(𝑍 ≤ 𝑎) dengan 𝑎 bilangan negatif, maka 𝑃(𝑍 < 𝑎) =
𝑃(𝑎 < 𝑍 < 0), dengan 𝑃(𝑎 < 𝑍 < 0), diperoleh dari tabel distribusi normal baku.

3 Contoh Pemakaian
Nilai rata-rata Ujian Nasional mata pelajaran Matematika suatu daerah adalah 67,75 dengan
simpangan baku 6,25. Jika distribusinya normal dan banyak peserta Ujian Nasional adalah
10.000 siswa. Tentukanlah :
a. Berapa % banyak peserta yang nilainya lebih dari 70?
b. Berapa peserta yang nilainya antara 70 dan 80?
c. Berapa peserta yang nilainya lebih besar atau sama dengan 75?
d. Berapa peserta yang peserta yang nilainya 75?
e. Jika syarat nilai supaya lulus adalah lebih dari atau sama dengan 85, maka berapa
peserta yang tidak lulus dalam Ujian Nasional tersebut?

Penyelesaian :
𝑥 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛
𝜇 = 67,75
𝜎 = 6,25
𝑥−𝜇
a. Dengan rumus 𝑧 = , 𝑥 > 70
𝜎
70−67,75
⇔𝑧= = 0,36
6,25
Nilai yang lebih besar dari 70 berarti luas daerah
yang terletak di sebelah kanan dari nilai 𝑧 = 0,36
sedangkan
𝑃(𝑍 < 0,36) = 𝑃(0 < 𝑍 < 0,36) = 0,1406
Luas daerah yang lebih dari 𝑧0,36 sehingga
𝑃(𝑍 > 0,36) = 0,50 − 0,1406 = 0,3594
Jadi banyak peserta yang nilainya lebih besar dari
70 adalah 35,94%
b. 𝑥1 = 70 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 = 80
𝑥−𝜇
Dengan rumus 𝑧1 = , 𝑥 > 70
𝜎
70−67,75
⇔ 𝑧1 = = 0,36
6,25
𝑥−𝜇
Dengan rumus 𝑧2 = , 𝑥 < 80
𝜎
80−67,75
⇔ 𝑧2 = = 1,96
6,25
Persentase peserta terletak anatara nilai 𝑧1 𝑑𝑎𝑛 𝑧2
Luas daerah 𝑧1 adalah 𝑧0,36 = 0,1406, sedangkan
luas daerah 𝑧2 adalah 𝑧1,96 = 0,4750
sehingga luas daerah antara 𝑧1 dan 𝑧2 adalah 𝑃(0,36 < 𝑍 < 1,96)
⇔ 𝑃(0,36 < 𝑍 < 1,96) = (0 < 𝑍 < 1,96) − (0 < 𝑍 < 0,36)
= 0,4750 − 0,1406
= 0,3344

18
dapat kita tentukan banyak peserta yang nilainya antara 70 dan 80 adalah 0,3344 ×
10.000 = 3344 peserta

c. 𝑥𝑖 > 75 dalam hal ini 75 sendiri termasuk. Untuk masalah ini kita gunakan konsep batas
bawah. Diperoleh batas bawah dari 75 adalah 74,5. Agar nilai 75 termasuk
diperhitungkan, maka batas nilai 𝑥 yang digunakan menjadi 74,5.
𝑥−𝜇
Dengan rumus 𝑧 = 𝜎 , 𝑥 > 74,5
74,5−67,75
⇔ 𝑧1 = = 1,08
6,25

Nilai yang lebih besar dari 74,4 berarti luas daerah


yang terletak di sebelah kanan dari nilai 𝑧 = 1,08
Sedangkan
𝑃(𝑍 < 1,08) = 𝑃(0 < 𝑍 < 1,08) = 0,3599
Luas daerah yang lebih dari 𝑧1,08 sehingga
(𝑃 > 1,08) = 0,50 − 0,359 = 0,1401
Jadi banyak peserta yang nilainya lebih besar dari
atau sama dengan 75 adalah 0,1401 × 10.000 =
1.401 peserta

d. Nilai 75 terletak anatara nilai batas bawahnya dan nilai batas atasnya yaitu antara 74,5
dan 75,5. Dengan demikian untuk mencari persentase yang bernilai 75 harus dicari
persentase yang nilai 𝑥 terletak diantara 𝑥1 = 74,5 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 = 75,5.
𝑥−𝜇
Dengan rumus 𝑧1 = 𝜎 , 𝑥 > 74,5
74,5−67,75
⇔ 𝑧1 = = 1,08
6,25
𝑥−𝜇
Dengan rumus 𝑧2 = , 𝑥 < 75,5
𝜎
75,5−67,75
⇔ 𝑧2 = = 1,24
6,25

Persentase peserta terletak anatara nilai 𝑧1 𝑑𝑎𝑛 𝑧2


Luas daerah 𝑧1 adalah 𝑧1,08 = 0,3599, sedangkan
luas daerah 𝑧2 adalah 𝑧1,24 = 0,3925
sehingga luas daerah antara 𝑧1 dan 𝑧2 adalah 𝑃(1,08 < 𝑍 < 1,24)
⇔ 𝑃(0,36 < 𝑍 < 1,96) = (0 < 𝑍 < 1,24) − (0 < 𝑍 < 1,08)
= 0,3925 − 0,3599
= 0,0326
dapat kita tentukan banyak peserta yang nilainya 75 adalah 0,0326 × 10.000 = 326
peserta.

e. Karena ditentukan syarat kelulusan lebih dari atau sama dengan 85,sehingga dapat kita
tentukan jumlah peserta yang gugur menggunakan nilai batas bawah dari 85 adalah 84,5.
𝑥−𝜇
Dengan rumus 𝑧 = 𝜎 , 𝑥 < 84,5
84,5−67,75
⇔𝑧= = 2,68
6,25
Nilai yang lebih dari atau sama dengan 84,5 berarti
luas daerah yang terletak di sebelah kanan dari nilai
𝑧 = 2,68 sedangkan
𝑃(𝑍 < 2,68) = 𝑃(0 < 𝑍 < 2,68) = 0,4963
Luas daerah yang dimaksud daerah kurang dari
𝑧2,68 juga berada di sebelah kiri 𝜇, sehingga
19
(𝑃 < 2,68) = 0,50 + 0,4963 = 0,9963

Jadi banyak peserta yang tidak lulus jika syarat nilai lebih besar atau sama dengan 85 adalah
0,9963 × 10.000 = 9963 peserta

20

Anda mungkin juga menyukai