KAPITA SELEKTA
DISUSUN OLEH
ANNISA EMKA AQILLA
1605115253
A. Translasi
Translasi atau pegeseran adalah bentuk transformasi untuk memindahkan suatu
obyek pada bidang datar dengan jarak dan arah tertentu. Panjang jarak dan arah
𝑎
pada translasi dinyatakan oleh pasangan berurutan ( ) dengan a merupakan
𝑏
komponen translasi pada arah sumbu-x dan b merupakan komponen translasi pada
arah sumbu-y.
𝑎
Titik P(x,y) ditranslasikan oleh T = ( ) artinya titik P(x,y) digeser sejauh a satuan
𝑏
sepanjang sumbu-x dan b satuan sepanjang sumbu-y, diperoleh peta titik P’(x’, y’)
sehingga berlaku hubungan :
𝑥 ′ = 𝑥 + 𝑎 dan y ′ = y + b
Sehingga :
𝑥′ 𝑥+𝑎
𝑇 ′ = ( ) = (𝑦 + 𝑏 )
𝑦′
Sifat-Sifat Translasi
1. Jika a > 0, maka arah pergeseran ke kanan dan jika a < 0 maka arah
pergeseran ke kiri
Bukti
Jika a > 0, maka a bernilai positif dan nilai 𝑥 ′ > 𝑥 . Sehingga, 𝑥 ′ akan
bergeser ke kanan dari 𝑥
Sedangkan, jika a < 0 maka a bernilai negatif dan nilai 𝑥 ′ < 𝑥. Sehingga, 𝑥 ′
akan bergeser ke kiri dari 𝑥
2. Jika b > 0, maka arah pergeseran ke atas dan jika b < 0 maka arah pergeseran
ke bawah.
Bukti
Jika b > 0, maka b bernilai positif dan nilai 𝑦 ′ > 𝑦 . Sehingga, 𝑦 ′ akan
bergeser ke atas dari 𝑦
Sedangkan, jika b < 0 maka b bernilai negatif dan nilai 𝑦 ′ < 𝑦. Sehingga, 𝑦 ′
akan bergeser ke bawah dari 𝑦
Contoh Soal
𝑎
1. Translasi 𝑇1 = ( ) memetakan titik A(1,2) ke A’(4,6). Tentukanlah bayangan
𝑏
segitiga ABC dengan titik sudur A(1,2) , B(3,4) , C(-5,6) oleh translasi
tersebut!
Jawab
A’ = (x + a , y + b) = (1 + a, 2 + b) = (4,6)
Sehingga, 1 + a = 4 dan 2+b=6
Sehingga, a=3 b=4
3
Jadi, translasi 𝑇1 = ( )
4
Jadi, bayangan segitiga ABC memiliki sudut-sudut A’(4,6), B’(6,8), dan C’(-2,
10)
B. Rotasi
Rotasi atau perputaran merupakan transformasi berupa pergeseran atau
pemindahan semua titik pada bidang geometri sepanjang busur lingkaran yang
memiliki titik pusat lingkaran sebagai titik rotasi. Jika arah putaran sudut
berlawanan arah jarum jam, maka nilai 𝛼 bertanda positif dan Jika arah putaran
sudut searah arah jarum jam, maka nilai 𝛼 bertanda negatif.
Misalkan posisi awal berada pada titik A(a,b), setelah dirotasi sebesar 𝛼 dengan
pusat pada suatu titik, posisi titik akan berubah menjadi A’(a’, b’).
Misalkan titik A(x, y) diputar dengan titik pusat O(0,0) dengan sudut putar
sebesar 𝜃 berlawanan arah jarum jam, untuk mendapatkan titik hasil rotasi A’(x’,
y’) yaitu :
𝑦′ = 𝑟𝑠𝑖𝑛(𝛼 + 𝜃)
𝑥 ′ = 𝑟(𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝜃 + 𝑐𝑜𝑠𝛼. 𝑠𝑖𝑛𝜃)
𝑥 ′ = 𝑟 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝜃 + 𝑟 𝑐𝑜𝑠𝛼. 𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑥 ′ = 𝑦. 𝑐𝑜𝑠𝜃 + 𝑥. 𝑠𝑖𝑛𝜃
Diperoleh :
𝑥 ′ = 𝑥. 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝑦. 𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑦 ′ = 𝑥. 𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝑦. 𝑐𝑜𝑠𝜃
Dalam persamaan matriks kita tulis :
𝑥′ 𝑐𝑜𝑠𝜃 −𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑥
( )=( )( )
𝑦′ 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃 𝑦
Misalkan titik A(x, y) diputar dengan titik pusat Q(a,b) dengan sudut putar sebesar
q radian berlawanan arah jarum jam, untuk mendapatkan titik hasil rotasi A’(x’,
y’) yaitu
Diperoleh :
𝑥 ′ = 𝑥 − 𝑎. 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝑦 − 𝑏. 𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑦 ′ = 𝑥 − 𝑎. 𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝑦 − 𝑏. 𝑐𝑜𝑠𝜃
1. Tentukan bayangan titik A(-1, -2) yang dirotasi sebesar 180o berlawan dengan
arah jarum jam dengan pusat O(0,0).
Jawab :
Bayangan titik A adalah sebagai berikut :
𝑐𝑜𝑠180 − 𝑠𝑖𝑛180 −1
𝐴′ = ( )( )
𝑠𝑖𝑛180 + 𝑐𝑜𝑠180 −2
−1 0 −1
𝐴′ = ( )( )
0 −1 −2
1
𝐴′ = ( )
2
𝑎′ − 𝑚 𝑐𝑜𝑠𝛼 − 𝑠𝑖𝑛𝛼 𝑎 − 𝑚
𝐴′ = ( ′ )=( )( )
𝑏 −𝑛 𝑠𝑖𝑛𝛼 + 𝑐𝑜𝑠𝛼 𝑏 − 𝑛
cos(−90) − sin(−90) 𝑎 − 1
𝐴′ = (𝑎′) = ( )( )
𝑏′ sin(−90) cos(−90) 𝑏 + 2
0 1 𝑎−1
𝐴′ = (𝑎′) = ( )( )
𝑏′ −1 0 𝑏+2
𝑏+2
𝐴′ = (𝑎′) = ( )
𝑏′ −𝑎 + 1
𝑎′ − 2 = (−𝑏 ′ + 1)2 + 1
2
𝑎′ = 𝑏 ′ − 2𝑏 ′ + 4
C. Refleksi
Refleksi atau pencerminan merupakan transformasi berupa pergeseran atau
pemindahan semua titik pada bidang geometri kearah sebuah garis atau cermin
dengan jarak titik awal sama ke cermin dengan jarak titik bayangan ke cermin.
Refleksi juga disebut dengan transformasi yang kaku (rigid) karena tidak
mengubah bentuk benda yang direfleksi.
𝑥′ −1 0 𝑥
( )=( ) (𝑦),
𝑦′ 0 −1
−1 0
Matriks ( ) disebut matriks pencerminan terhadap titik asal O(0,0).
0 −1
0 1
Matriks ( ) disebut matriks pencerminan terhadap garis y = x
1 0
0 −1
Matriks ( ) disebut matriks pencerminan terhadap garis y = -x
−1 0
Sifat-Sifat Refleksi
1. Segitiga ABC kongruen dengan bayangannya, yaitu Segitiga A’B’C’
2. Jarak setiap titik pada segitiga ABC ke cermin sama dengan jarak setiap titik
pada segitiga A’B’C’ ke cermin.
3. Sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis yang menghubungkan setiap
titik ke bayangannya adalah sudut siku-siku.
Contoh Soal
1. Tentukan bayangan jajargenjang ABCD dengan titik sudut A(-2, 4) ; B(0, -5) ;
C(3,2) dan D(1,11). Jika :
a. Dicerminkan terhadap sumbu-x
b. Dicerminkan terhadap sumbu-y
c. Dicerminkan terhadap sumbu-x kemudian dilanjutkan dengan
mencerminkan terhadap sumbu-y.
Jawab
a. Pencerminan terhadap sumbu-x
𝑥 ′ 𝑥2 ′ 𝑥3 ′ 𝑥4 ′ 1 0 −2 0 3 1
( 1 )=( )( )
𝑦1 ′ 𝑦2 ′ 𝑦3 ′ 𝑦4 ′ 0 −1 4 −5 2 11
𝑥 ′ 𝑥2 ′ 𝑥3 ′ 𝑥4 ′ −2 0 3 1
( 1 )=( )
𝑦1 ′ 𝑦2 ′ 𝑦3 ′ 𝑦4 ′ −4 5 −2 −11
𝑥1 ′ 𝑥2 ′ 𝑥3 ′ 𝑥4 ′ −1 0 −2 0 3 1
( )=( )( )
𝑦1 ′ 𝑦2 ′ 𝑦3 ′ 𝑦4 ′ 0 1 4 −5 2 11
𝑥1 ′ 𝑥2 ′ 𝑥3 ′ 𝑥4 ′ −2 0 −3 −1
( )=( )
𝑦1 ′ 𝑦2 ′ 𝑦3 ′ 𝑦4 ′ 4 −5 2 11
𝑥1 ′ 𝑥2 ′ 𝑥3 ′ 𝑥4 ′ −1 0 −2 0 3 1
( )=( )( )
𝑦1 ′ 𝑦2 ′ 𝑦3 ′ 𝑦4 ′ 0 1 −4 5 −2 −11
𝑥1 ′ 𝑥2 ′ 𝑥3 ′ 𝑥4 ′ 2 0 −3 −1
( )=( )
𝑦1 ′ 𝑦2 ′ 𝑦3 ′ 𝑦4 ′ 4 5 −2 −11
D. Dilatasi
Dilatasi adalah bentuk transformasi geometri yang memperbesar atau
memperkecil obyek tanpa mengubah bentuk obyek tersebut. Untuk melakukan
dilatasi diperlukan pusat dilatasi dan faktor skala.
Misalkan titik P(a,b) didilatasi terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala k
menghasilkan titik P’(ka, kb). Secara matematis, ditulis :
𝑘 0 𝑎
𝑃′ = (𝑎′) = ( )( )
𝑏′ 0 𝑘 𝑏
Misalkan titik P(a,b) didilatasi terhadap pusat F(m,n) dengan faktor skala k
menghasilkan titik P’(ka, kb). Secara matematis, ditulis :
𝑚 𝑘 0 𝑎−𝑚
𝑃′ = (𝑎′) = ( ) + ( )( )
𝑏′ 𝑛 0 𝑘 𝑏−𝑛
Sifat Dilatasi
Bukti
Karena k > 1 maka letak bayangan titik A, B dan C searah dengan vektor OA atau
dapat lebih jauh. Sehingga, bayangan objek oleh faktor skala k > 1 lebih besar dari
objek asalnya.
Karena 0 < k < 1 maka letak bayangan titik A, B dan C searah dengan vektor OA.
Sehingga, bayangan objek oleh faktor skala 0 < k < 1 lebih kecil dari objek
asalnya.
Sedangakan untuk -1 < k < 0 maka letak bayangan titik A, B dan C berlawanan
arah dengan vektor OA dan bayangan objeknya lebih kecil dari objek asalnya.
Contoh Soal
1. Suatu lingkaran berpusat di titik P(4,2) dan melalui titik Q(4, 4) yang
1
didilatasi terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala 2. Tentukan bayangan dari
lingkaran tersebut!
Jawab
1
0
4 4 2 2
𝑃′ 𝑄′ = ( 2 )( )=( )
1 2 4 1 2
0
2
Maka, bayangan dari lingkaran tersebut berpusat di titik P’(2,1) dan melalui titik
Q’(2,2)