Anda di halaman 1dari 11

TRANSFORMASI GEOMETRI

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kegiatan


yang terkait dengan geometri transformasi.
Kemudian apa itu transformasi geometri?
Tranformasi geometri adalah perubahan
ukuran, bentuk penyajian, dan posisi dari suatu
objek, baik berupa titik, garis, kurva, dan
bidang, serta dapat dinyatakan dalam gambar
dan matriks menurut aturan tertentu.
Trnasformasi geometri terdiri dari refleksi
(pencerminan), translasi (pergesearn), dilatasi
(perkalian), dan rotasi (perputaran).

1. Pengertian Transformasi Geometri


Tranformasi Geoemtri adalah proses berubahnya setiap titik pada suatu
koordinat menjadi titik koordinat lain menurut aturan tertentu. Perubahan ini
merujuk pada perubahan bangun-bangun terhadap kedudukan maupun ukurannya.
Macam-macam transformasi geometri
a. Refleksi (pencerminan)
b. Translasi (pergeseran)
c. Rotasi (perputaran)
d. Dilatasi (perkalian)

Transformasi geometri sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari,


diantaranya perisitwa orang yang sedang berjalan dari satu tempat ke tempat lain,
mendorong lemari sehingga berpindah tempat. Peristiwa ini berkaitan dengan
translasi. Ketika kita bercermin akan nampak diri kita sendiri di cermin, peristiwa ini
berkaitan dengan refleksi (pencerminan). Perputaran jarum jam, perputaran kipas
angin meruakan contoh rotasi (perputaran). Pembuatan pesawat miniatur, penggunaan
mikroskop, skala pada peta merupakan contoh penerapan dilatasi (perkalian).

2. Refleksi (Pencerminan)
Bercermin merupakan suatu kegiatan yang sering kita lakukan di dalam
kehiduoan sehari-hari. Tetapi pernahkah kita berpikir bagaimana bentuk bayangan
yang dihasilkan pada cermin? Bagaimana jarak bayangan yang dihasilkan terhadap
cermin? Mari simak ilustrasi berikut ini.
Pada gambar di atas terlihat bahwa ketika bola dicerminkan akan menghasilkan
bayangan tetap berupa bola. Jika kita misalkan bola sebagai titik A dan bayangan
bola sebagai A’, maka jarak titik A ke cermin sama dengan jarak titik A’ ke cermin
yaitu 30 cm. jika titik A dan titik A’ dihubungkan maka garis AA’ akan tegak lurus
dengan cermin dan menghasilkan titik yang sama dengan jarak yang sama.

Berdasarkan ilustrasi di atas, kita dapat memahami konsep refleksi secara umum
dan sifat-sifatnya.

Refleksi (pencerminan) adalah suatu transformasi yang


memindahkan tiap titik pada bidang dengan menggunakan
sifat bayangan oleh suatu cermin.

Refleksi disimbolkan dengan 𝑀𝑎 dengan a merupakan sumbu


cermin.

Sifat-sifat Refleksi:

1. Jarak dari titik asal ke cermin sama dengan jarak


cermin ke titik bayangan.
2. Garis yang menghubungkan titik asal dengan titik
bayangan tegak lurus terhadap cermin.
3. Garis-garis yang terbentuk antara titik-titik asal
dengan titik-titik bayangan akan saling sejajar.
Perhatikan gambar di bawah ini.

Dari gambar di atas terlihat bahawa:


a. Jika titik A(a, b) dicerminkan terhadap sumbu x menghasilkan bayangan titik A’(a,-b)
1 0
dengan matriks pencerminan ( ).
0 −1
b. Jika titik A(a, b) ddicerminkan terhadap sumbu y menghasilkan bayangan titik A’(-a,
−1 0
b) dengan matriks pencerminan ( ).
0 1
c. Jika titik A(a, b) dicerminkan terhadap titik asal 0(0,0) menghasilkan bayangan titik
−1 0
A’(-a, -b) dengan matriks pencerminan ( ).
0 −1
d. Jika titik A(a,b) dicerminkan terhadap garis y = x menghasilkan bayangan titik A’
0 1
(b,a) dengan matriks pencerminan ( ).
1 0
e. Jika titik A (a, b) dicerminkan terhadap garis y = -x menghasilkan bayangan titik A’
0 −1
(-b, -a) dengan matriks pencerminan ( ).
−1 0
f. Jika titik A (a, b) dicerminakn terhadap garis x = h menghasilkan bayangn titik
A’ (2h – a, b).
g. Jika titik A (a, b) dicerminkan terhadap garis y = h menghasilkan bayangan titik
A’ (a, 2k – b).

Secara umum, rumus hasil refleksi suatu titik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Refleksi Titik Bayangan Persamaan Matriks Transformasi
Sumbu x A’ (x, -y) 𝑥′ 1 0 𝑥
( ′) = ( ) (𝑦 )
𝑦 0 −1
Sumbu y A’ (-x, y) 𝑥′ −1 0 𝑥
( ′) = ( )( )
𝑦 0 1 𝑦
Titik asal O (0,0) A’ (-x, -y) 𝑥′ −1 0 𝑥
( ′) = ( ) (𝑦)
𝑦 0 −1
Garis y = x A’ (y, x) 𝑥′ 0 1 𝑥
( ′) = ( )( )
𝑦 1 0 𝑦
Garis y = -x A’ (-y, -x) 𝑥′ 0 −1 𝑥
( ′) = ( ) (𝑦)
𝑦 −1 0
Garis x = h A’ (2h – x, y) 𝑥′ −1 0 𝑥 2ℎ
( ′) = ( ) (𝑦 ) + ( )
𝑦 0 1 0
Garis y = k A’ (x, 2k -y) 𝑥′ 1 0 𝑥 0
( ′) = ( ) (𝑦 ) + ( )
𝑦 0 −1 2𝑘

CONTOH

1) Jika titik P (-5, 4) dicerminkan terhadap garis y = -x maka bayangan titik P adalah ….
P (-5, 4) 𝑀𝑦=−𝑥 P’ (x’, y’)

𝑥 0 −1 −5
( ′) = ( )( )
𝑦 −1 0 4
𝑥′ −4
( ′) = ( )
𝑦 5
Jadi bayangan titik P adalah P’ (-4, 5).

2) Tentukan bayangan garis 3x – 2y + 5 = 0 oleh refleksi terhadap sumbu x!


Oleh pencerminan terhadap sumbu x
Maka 𝑥 ′ = 𝑥 dan 𝑦 ′ = −𝑦

𝑥 ′ = 𝑥 dan 𝑦 ′ = −𝑦 disubstitusikan ke kurva 3x – 2y + 5 = 0 diperoleh:


3𝑥 ′ − 2(−𝑦 ′ ) + 5 = 0
3𝑥 ′ + 2𝑦 ′ + 5 = 0
Jadi bayangannya adalah 3x + 2y + 5 = 0
3) Jika titik T(-4, -3) dicerminkan teradap titik asal O(0,0) maka bayangan titik T
adalah ….
T(-4, -3) 𝑀𝑂(0,0) 𝑇 ′ (𝑥 ′ 𝑦 ′ )
𝑥′ −1 0 −4
( ′) = ( )( )
𝑦 0 −1 −3
𝑥′ 4
( ′) = ( )
𝑦 3
Jadi bayangan titik T adalah T’ (4, 3).
4) Tentukan bayangan kurva 𝑦 2 = 𝑥 − 5 oleh pencerminan terhadap garis x = 3!
Oleh pencerminan terhadap garis x = 3, maka
𝑥 ′ = 2𝑚 − 𝑥 y’ = y → y = y’

𝑥 = 2.3 − 𝑥
𝑥 = 6 − 𝑥′
𝑥 = 6 − 𝑥 ′ dan y = y’ disubstitusikan ke 𝑦 2 = 𝑥 − 5, diperoleh:
(𝑦 ′ )2 = (6 − 𝑥 ′ ) − 5
(𝑦 ′ )2 = 1 − 𝑥 ′
Jadi bayangannya adalah 𝑦 2 = 1 − 𝑥.

AYO BERLATIH …. !!

1. Titik P(5, -4) dicerminkan terhadap garis y = x. Koordinat bayangan titik


P adalah ……
2. Jika garis 2y – 3x + 6 = 0 direfleksikan terhadap sumbu y, maka
bayangan garis adalah …..
TRANSFORMASI GEOMETRI

1. Translasi (Pergeseran)
Apakah kamu pernah mengamati objek atau benda-benda yang bergerak di
sekitarmu? Seperti kendaraan yang berjalan di jalan raya, pesawat yang melintas di
udara, eskalator yang bergerak, atau diri kita sendiri yang bergerak kemana saja.
Kegiatan tersebut menyebabkan benda atau objek mengalami perubahan posisi tanpa
mengubah bentuk dan ukuran. Mari kita memahami konsep translasi dengan
menyelesakaian masalah di bawah ini.

Ayu ingin berangkat ke sekolah. Jika Ayu berangkat dari


rumah maka untuk sampai ke sekolah Ayu harus berjalan 7
satuan ke arah barat dan berjalan 5 satuan ke arah selatan.
Coba kamu sketsa pergerakan Ayu pada bidang kartesius.
Dapatkah kamu menemukan proses pergerakan Ayu dari
rumah menuju sekolah?

Untuk memudahkan kita dalam memahami konsep translasi, kita dapat menggunakan
pendekatan bidang kartesius, kita dapat mengasumsikan:
✓ Sumbu x positif untuk pergeseran ke kanan.
✓ Sumbu x negatif untuk pergeseran ke kiri.
✓ Sumbu y positif untuk pergeseran ke atas, dan
✓ Sumbu y negatif untuk pergeseran ke bawah.

Sehingga diperoleh gambar sebagai berikut.


Posisi rumah Ayu berada pada koordinat (3, 2). Untuk menuju ke sekolah, Ayu harus
berjalan ke arah barat sejauh 7 satuan atau bergeser 7 satuan ke kiri terhadap dar
posisi rumahnya. Selain itu, Ayu harus berjalan lagi ke arah selatan sejauh 5 satuan atau
bergeser 5 satuan ke arah bawah. Jika kita melihat pada gambar di atas, posisi Ayu saat
tiba di sekolah berada pada koordinat (-4, -3) atay dapat ditulis:
𝑥′ −7 4
( ′) + ( ) = ( )
𝑦 −5 3

Untuk memudahkan kita dalam memahami konsep translasi, mari perhatikan gambar di
bawah ini.

Persegi panjang A’B’C’D’ merupakan bayangan dari persegi panjang ABCD setelah
ditranslasi sehingga diperoleh AA’ = BB’ = CC’ = DD’.
Pergesara 1 :
Posisi awal titik A berada di koordinat (-7, 1), kemudian bergerak ke kanan sejauh 8
satuan dan ke atas sejauh 3 satuan sehingga posisinya berubah menjadi A’(1,4). Jika
dinuatakan dalam bentuk perhitungan matematis menjadi:
−7 8 1
( )+( )=( )
1 3 4

Pergeseran 2 :
Posisi awal titik B berada di koordinat (-2, 1), kemudian bergerak ke kanan sejauh 8
satuan dan ke atas sejauh 3 satuan sehingga posisinya berubah menjadi B’(6,4). Jika
dinuatakan dalam bentuk perhitungan matematis menjadi:
−2 8 6
( )+( )=( )
1 3 4

Pergeseran 3 :
Posisi awal titik C berada di koordinat (-2, 4), kemudian bergerak ke kanan sejauh 8
satuan dan ke atas sejauh 3 satuan sehingga posisinya berubah menjadi C’(6,7). Jika
dinuatakan dalam bentuk perhitungan matematis menjadi:
−2 8 6
( )+( )=( )
4 3 7

Pergeseran 4 :
Posisi awal titik D berada di koordinat (-7, 4), kemudian bergerak ke kanan sejauh 8
satuan dan ke atas sejauh 3 satuan sehingga posisinya berubah menjadi D’(1, 7). Jika
dinuatakan dalam bentuk perhitungan matematis menjadi:
−7 8 1
( )+( )=( )
4 3 7

Pergeseran setiap titik pada uraian di atas dapat disajikan dalam bentuk tabel di bawah
ini.
Titik awal Titik akhir Proses Translasi
A (-7, 1) A’ (1, 4) −7 8
( )+( )=( )
1 8
𝑇=( )
1 3 4 3
B (-2, 1) B’ (6, 4) −2 8
( )+( )=( )
6 8
𝑇=( )
1 3 4 3
C (-2, 4) C’ (6, 7) −2 8
( )+( )=( )
6 8
𝑇=( )
4 3 7 3
D (-7, 4) D’ (1, 7) −7 8
( )+( )=( )
1 8
𝑇=( )
4 3 7 3

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan:

CONTOH

1) Jika titik A (2, 3) ditranslasikan oleh T (-3, 4) maka bayangan titik A adalah ….
Pada soal diketahui titik A(2, 3) artinya x = 2 dan y = 3 akan ditranslasikan oleh
−3
𝑇 ( ) artinya a = -3 dan b = 4 sehingga dapat ditulikan
4
𝑥′ 𝑥 𝑎
( ′ ) = (𝑦) + ( )
𝑦 𝑏

𝑥 2 −3
( ′) = ( ) + ( )
𝑦 3 4
𝑥′ 2 + (−3)
( ′) = ( )
𝑦 3+4
𝑥′ −1
( ′) = ( )
𝑦 7
2
2) Diketahui persamaan garis 3x + 5y – 7 = 0 akan ditranslasikan oleh 𝑇 ( )
−1
Artinya a = 2 dan b = 1
Misal titik A(x, y) memenuhi persamaan 3x + 5y – 7 = 0 sehingga
2
A (x, y) 𝑇( ) A’ (x’, y’)
−1
𝑥′ 𝑥 𝑎
( ′ ) = (𝑦) + ( )
𝑦 𝑏
′ 𝑥
𝑥 2
( ′ ) = (𝑦) + ( )
𝑦 −1
𝑥′ 𝑥+2
( ′) = ( )
𝑦 𝑦−1
Berdasarkan kesamaan dua matriks diperoleh
x’ = x + 2 → x = x’ -2
y’ = y – 1 → y = y’ + 1
substitusi x = x’ – 2 dan y = y’ + 1 ke persamaan garis 3x + 5y – 7 = 0
3 (x’ – 2) + 5 (y’ + 1) – 7 = 0
3x’ – 6 + 5y’ + 5 – 7 = 0
3x’ + 5y’ – 8 = 0
Jadi persamaan bayangan garis adalah 3x + 5y – 8 = 0.

AYO BERLATIH …. !!

1. Jika titik A (-6, 3) ditranslasikan oleh T (9, -5) maka bayangan titik A
adalah ….
2. Jika garis P: 3x – 2y + 6 = 0 ditranslasikan oleh T (-2, 3), maka bayangan
garis P adalah …..

Anda mungkin juga menyukai