Sebelum mendesain Penulangan, terlebih dahulu pengecekan kuat geser penampang dengan geser ultimit
harus diperhitungkan: (𝜆 = 1)
𝑉𝑢 < 𝑉𝑐
𝑤𝑢 × 𝐿2
1,15 ( ) < 0,17𝜆√𝑓𝑐′ 𝑏𝑑
2
𝑏 dalam perhitungan di atas adalah lebar dari column atau middle strip yang sedang diperhitungkan dan
𝑑 adalah ketinggian (h) dikurangi dengan selimut beton (p). untuk pelat lantai, selimut beton dapat
dipergunakan sebesar 20 mm jika tidak terkena tanah secara langsung.
Untuk mendesain penulangan maka harus diketahui bahwa momen yang terjadi pada pelat (𝑀𝑢 ) harus
ditahan oleh momen desain atau kuat lentur tulangan:
𝑀𝑢 < 𝜙𝑀𝑛
Dengan 𝜙 = 0,9 untuk momen tarik dan 𝜙 = 0,65 untuk momen tekan, maka 𝑀𝑛 :
𝑀𝑢
𝑀𝑛 =
𝜙
Setelah mengetahui nilai dari perencanaan 𝑀𝑛 , maka menghitung elemen-elemen yang berada dalam 𝑀𝑛
dapat dilakukan dengan cara berikut:
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2
𝑎 dapat dihitung dengan mengetahui rasio penulangan 𝜌, 𝑚 dan 𝑑
𝑎 =𝜌∙𝑚∙𝑑
Rasio penulangan 𝜌 dapat dihitung dengan cara berikut:
1 2𝑚𝑅𝑛
𝜌= (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦
𝑓𝑦
𝑚=
0,85𝑓𝑐′
𝑀𝑢
𝑅𝑛 =
𝜙𝑏𝑑2
Untuk nilai 𝜌 yang telah dihitung menggunaan persamaan di atas, maka nilai dari 𝜌 tidak diperbolehkan
kurang dari nilai 𝜌𝑚𝑖𝑛 dan tidak boleh melebihi nilai dari 𝜌𝑚𝑎𝑥 yang mana nilai nilai tersebut didapat dari
cara berikut:
1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 =
𝑓𝑦
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75𝜌𝑏
0,85𝑓𝑐′ 𝛽1 600
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 ( )
𝑓𝑦 (600 + 𝑓𝑦 )
𝐴𝑠 = 𝜌𝑏𝑑
𝐴𝑠 = 𝑛 ∙ 𝐴𝑠𝑒
𝑛 adalah jumlah tulangan dan 𝐴𝑠𝑒 adalah luas penulangan untuk satu tulangan.
Pada penulangan pelat lantai, umumnya jarak antar tulangan harus diperhitungkan secara merata bagi
tulangan-tulangan yang telah diperhitungkan, yang mana jarak antar tulangan (𝑠) minimum dan
maksimum dirumuskan sebagai berikut:
𝐴𝑠 = 𝑛 ∙ 𝐴𝑠𝑒
𝐴𝑠
𝑛=
𝐴𝑠𝑒
𝑏
𝑠=
𝑛−1
𝑠𝑚𝑖𝑛 = 25 𝑚𝑚 atau 𝑠𝑚𝑖𝑛 = 𝑑𝑏
𝑑𝑏 merupakan diameter tulangan, 𝑏 merupakan lebar dari column strip atau middle strip yang sedang
dihitung, sedangkan 𝑠 adalah jarak spasi antar penulangan dan 𝑛 adalah jumlah penulangannya. Untuk
jumlah penulangan, pembulatan dapat dilakukan dengan cara menambahkan jumlah tulangannya,
namun untuk jarak antar tulangan akan memberikan nilai yang lebih aman jika pembulatan ke
pengurangan jarak antar tulangan.
SNI 2847-2019 pada tabel 8.6.1.1 merumuskan bahwa 𝐴𝑠𝑚𝑖𝑛 harus disediakan pada muka tarik (daerah
yang terdampak momen tarik) dengan besaran sebagai berikut:
Pada daerah yang mengalami momen tekan, tidak terdapat momen positif yang berada di muka tarik.
Maka untuk mengatasi hal yang akan memperburuk struktur di bagian muka tarik pada daerah yang
mengalami momen tekan, 𝐴𝑠𝑚𝑖𝑛 harus dipasang. Ketentuan jarak dan jumlah tulangan mengikuti rumus
yang berada pada materi ini.
Pembahasan soal:
t balok: 𝑡 = 150 𝑚𝑚
Nilai momen
Eksterior frame Pembagian Balok Pelat (CS atau MS)
Titik (𝑘𝑁 ∙ 𝑚) (85%)
(𝑘𝑁 ∙ 𝑚) (𝑘𝑁 ∙ 𝑚)
𝑉𝑢 < 𝑉𝑐
𝑤𝑢 × 𝐿2
1,15 ( ) < 0,17𝜆√𝑓𝑐′ 𝑏𝑑
2
8,16 × 5
1,15 ( ) < 0,17𝜆√30 × 1200 × 130 × 10−3
2
23,46 𝑘𝑁 < 145,26 𝑘𝑁
Dengan mengetahui bahwa kuat geser penampang lebih besar daripada gaya geser yang terjadi pada
pelat, maka penampang tidak perlu diberikan perkuatan geser.
Tentukan 𝑀𝑛 :
Pada tabel eksterior frame pada kolom column strip, terdapat momen sebesar 0,61 kN.m, pergunakan
nilai tersebut untuk mencari nilai 𝑀𝑛
𝑀𝑢 0,61
𝑀𝑛 = = = 0,94 𝑘𝑁 ∙ 𝑚 = 940.000 𝑛 ∙ 𝑚𝑚
𝜙 0,65
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2
𝑎
940.000 = 𝐴𝑠 ∙ 240 (130 − )
2
Mencari 𝐴𝑠 :
𝐴𝑠 = 𝜌 ∙ 𝑏 ∙ 𝑑
1 2𝑚𝑅𝑛
𝜌= (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦
𝑓𝑦 240
𝑚= = = 9,41
0,85𝑓𝑐′ 0,85 × 30
𝑀𝑢 940.000
𝑅𝑛 = 2
= = 0,0464 𝑚𝑃𝑎
𝜙𝑏𝑑 1200 × 1302
1 2 × 9,41 × 0,0464
𝜌= (1 − √1 − )
9,41 240
𝜌 = 0,0001913
Nilai 𝜌 harus memiliki nilai yang lebih besar dari 𝜌𝑚𝑖𝑛 namun tidak lebih besar dari 𝜌𝑚𝑎𝑥 , maka:
1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 =
𝑓𝑦
1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = 0,00583
240
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75𝜌𝑏
0,85𝑓𝑐′ 𝛽1 600
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 ( )
𝑓𝑦 (600 + 𝑓𝑦 )
0,85 × 30 × 0,85 × 600
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 ( ) = 0,0484
240(600 + 240)
𝜌 = 0,000234
Nilai 𝜌 < 𝜌𝑚𝑖𝑛 , maka pergunakan 𝜌𝑚𝑖𝑛
𝐴𝑠 = 12 × 79 = 948 𝑚𝑚2
Hitung kembali penulangan ∅10 − 100 pada nilai 𝑀𝑛
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2
𝑎 = 𝜌 ∙ 𝑚 ∙ 𝑑 = 0,00583 × 9,41 × 130 = 7,13
7,13
𝑀𝑛 = 948 × 240 (130 − ) = 28.765.353,6 𝑛 ∙ 𝑚𝑚 = 28,765 𝑘𝑁 ∙ 𝑚
2
0,94 < 18,69…ok
Aplikasikan ∅10 − 100 pada titik 1
Tinjau kembali nilai momen, pada tabel terdapat nilai momen yang melebihi:
Nilai momen
Eksterior frame Pembagian Balok Pelat (CS atau
Titik (𝑘𝑁 ∙ 𝑚) (85%) MS) Penulangan
(𝑘𝑁 ∙ 𝑚)
(𝑘𝑁 ∙ 𝑚)
CS=74,78% −3,46 −0,61 ∅10 − 100
1 −5,44
MS=25,22% - −1,37 ∅10 − 100
CS=67,50% 11,11 1,96 ∅10 − 100
2 19,36
MS=32,50% - 6,29 ∅10 − 100
CS=67,50% −13,64 −2,41 ∅10 − 100
3 −23,78
MS=32,50% - −7,73 ∅10 − 100
CS=67,50% −12,67 −2,24 ∅10 − 100
4 −22,08
MS=32,50% - −7,18 ∅10 − 100
CS=67,50% 6,82 1,20 ∅10 − 100
5 11,89
MS=32,50% - 3,86 ∅10 − 100
Pada bagian momen yang mengalami nilai negatif, letak tulangan akan berada di bagian muka tekan,
atau pada gambar berikut pada daerah tulangan tekan. Untuk muka tarik atau penulangan tarik di
bagian yang mengalami momen tekan, maka dapat meninjau tabel 8.6.1.1 untuk luas penulangan
minimum pada muka tarik-nya.
Maka pada titik 1,3 dan 4, nilai penulangan tariknya dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐴𝑠 = 0,002 𝐴𝑔
Untuk memudahkan perhitungan, maka hitung daerah dengan nilai 𝐴𝑔 yang lebih besar, lalu kalikan nilai
𝐴𝑔 dengan koefisiennya. Dengan demikian nilai 𝐴𝑠 dapat dipergunakan pada titik-titik yang mengalami
nilai momen tekan.
Penulangan tarik pada titik 1,3 dan 4 adalah:
𝐴𝑠 = 0,002 𝐴𝑔
∅10 − 100: 𝐴𝑠 = 948 𝑚𝑚2 , memenuhi apabila nilai 𝐴𝑠 = 450 𝑚𝑚2 juga harus diaplikasikan
Maka, denahnya akan seperti berikut: