Anda di halaman 1dari 9

Written Report Related to Chemical Engineering Reaction

Studi tentang perubahan nilai bilangan Sherwood terhadap Distribusi Konsentrasi dan
Molar Flowrate

1. Latar Belakang
Industri kimia memerlukan reaksi kimia sebagai jantung dari produksi. Reaksi kimia
yang dijalankan, diharapkan dapat berjalan dengan cepat, dan hasilnya banyak. Kecepatan dari
reaksi sangat menentukan kemajuan atau kemunduran produksi dari industri kimia.
Beberapa reaksi kimia memerlukan katalis, dan salah satunya adalah katalis padat
berpori. Katalis berfungsi untuk menurunkan energi aktivasi dari suatu reaksi, sehingga
berjalan lebih cepat. Katalis menciptakan jalan baru bagi reaksi dengan hubungannya pada
energi aktivasi. Katalis dapat terwujud dalam berbagai bentuk, baik itu bola, slab, maupun tak
beraturan. Dalam studi ini, akan dipelajari kinetika reaksi pada katalis bola.
Katalis dipelajari dengan Chemical Engineering Tools yaitu transfer massa dan
kinetika. Menggunakan dua alat tersebut, penulis akan mencari hubungan parameter reaksi
kimia dan transfer massa, dalam menentukan tipe katalis yang diharapkan.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh bilangan Sherwood terhadap distribusi konsentrasi?
Bagaimana pengaruh laju reaksi, transfer massa, serta ukuran katalis terhadap
keefektifan katalis?
3. Tujuan
Mencari hubungan bilangan Sherwood katalis dengan distribusi konsentrasi di katalis.
Mencari nilai Effectiveness factor dari katalis berbentuk bola.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Penjabaran Persamaan
Persamaan dapat diturunkan dari neraca massa katalis sebagai berikut

=

. . 4 2 |= (. . 4 2 ) . . . 4 2 . = 0
=+
2 2
( . |=+ . |= ) .
lim . . = 0
0 2 .
Dimana
.
=

2 2
+ . . = 0
2
Dengan kondisi batas sebagai berikut

Pada r = 0, maka = 0, atau nilai Ca = finite.

Pada r = R, maka difusi = transfer massa konveksi.

| = . ( |= )
=

|= = . ( |= )

PD dan BC tersebut, didiskretisasi ke dalam beberapa titik (di sini digunakan 101 titik)
Pada titik i = 1 (terhitung dari r = 0 atau pusat bola)
2 1
1 (, ) = 0= 0

Pada titik i= 101 (terhitung dari r = 0, berarti pada permukaan bola)
101 100
101 (, ) = . ( 101 ) = 0

Pada titik i = 2 hingga i =100 berlaku rumus ini
+1 2. + 1 2 +1 1
(, ) = 2
+ . = 0
() ( 1) 2

( )
2
= 1, dimana n adalah jumlah titik

Terbentuk 101 persamaan simultan dengan 101 variabel. Dengan menghitung titik titik di
antara r = 0 hingga r = D/2, maka akan dicari nilai 101 titik tersebut, sebagai distribusi
konsentrasi dari katalis bola.
Di sini, parameter yang berubah adalah bilangan Sherwood yang dilambangkan dengan
rumus berikut
.
=

Dengan
Sh = Bilangan sherwood, tak berdimensi
Kc = nilai koefisien transfer massa, cm/s
De= Difusivitas efektif dari katalis, cm2/s
Akan dicari variasi dari kc, Diameter, dan De yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.
Untuk bisa mencari molar flow rate pada katalis, maka perlu rumus berikut:

|= = 4 2 . . |
=
Dan laju molar ideal jika seluruh katalis, konsentrasinya sebesar Ca
4 3
= . . .
3
Kemudian, dicari nilai effectiveness factor pada katalis

= 100%

4.2.Penyajian data Pembahasan
Menggunakan program MATLAB, dilakukan analisis grafis sebagai berikut
Gambar 1. Perubahan nilai konstanta laju reaksi terhadap distribusi konsentrasi

Pada nilai k yang sangat kecil, transfer massa di dalam bola sangat mengontrol,
sehingga tercipta gradien konsentrasi akibat difusi. Tetapi pada nilai K yang sangat besar,
maka laju reaksi kimia mengontrol. Sehingga hampir tidak ada distribusi pada seluruh bagian
bola. Pada nilai k = 5 cm/sekon, distribusi konsentrasi hanya pada r/R = 0.8 hingga 1 dan
pada bagian lain tidak ada. Hal ini disebabkan karena laju reaksi terlalu mengontrol sehingga
reaksi berjalan cepat, dan zat A langsung bereaksi sesegera mungkin menjadi B ketika
memasuki katalis, sehingga tidak didapati zat B pada bagian dalam katalis. Jika nilai k sangat
besar mendekati tak hingga, maka tidak ada distribusi konsentrasi dan zat A langsung
terkonversi menjadi B pada bagian permukaan katalis.
Gambar 2. Perubahan nilai bilangan Sherwood untuk beragam kc terhadap distribusi
konsentrasi
Bilangan Sherwood bertambah besar seiring bertambahnya nilai kc dan diameter, sementara
semakin mengecil seiring bertambahnya nilai difusivitas. Hal ini dibuktikan dengan gambar
2, karena pada nilai kc yang berubah dari 0.1 hingga 0.5, maka bilangan sherwood akan
meningkat dari 1 hingga 5. Pada bilangan sherwood = 1, garis distribusi konsentrasi semakin
melandai, karena semakin kecil nilai kc, semakin besar hambatan transfer massa dan semakin
sedikit massa A yang tertransfer dari bulk (badan utama larutan). Pada Sh = 5, semakin
banyak zat A yang tertransfer ke katalis melewati film, sehingga distribusi konsentrasi
semakin lebar dan A di permukaan, akan banyak jumlahnya.
Untuk bilangan Sherwood yang kecil, akibat perubahan diameter, hampir tidak ada distribusi
konsentrasi sehingga bisa dikatakan bahwa distribusi konsentrasi ke arah radial dapat
diabaikan karena seluruh katalis hampir seragam nilai konsentrasinya. Tetapi pada nilai
bilangan Sherwood yang semakin besar, distribusi konsentrasi semakin beragam (gradiennya
semakin besar), karena akan semakin sulit dan semakin sedikit massa A yang berhasil
menjangkau bagian pusat katalis.
Pada bilangan Sherwood yang kecil akibat difusivitas efektif, artinya tahanan difusi sangat
kecil (yang membutuhkan nilai De yang besar) di dalam katalis sehingga zat A akan lebih
mudah menjangkau bagian pusat katalis. Sementara pada nilai Sh yang besar, memerlukan
nilai De yang kecil, sehingga tahanan difusi sangat besar dan zat A akan lebih sulit
menjangkau pusat katalis.
Untuk reaksi yang ingin dijalankan secara cepat, reaksi kimia harus berjalan dengan cepat,
dibarengi dengan kecepatan mendifusi yang cepat pula dengan tahanan transfer massa di
antara kedua fasa sekecil mungkin.
Faktor keefektifan dihitung sedemikian rupa sehingga menghasilkan data berikut
Parameter
Eksperimen k, cm/s De, cm2/sekon Diameter, cm Effectiveness,%
ke-
1 0.01 10-2 0.2 27,7562
-2
2 0.05 10 0.2 10,2313
-1
3 0.05 10 0.2 11,3518
4 0.05 10-1 0.05 27,1355
-2
5 0.01 10 0.05 42,3670
Nilai faktor keefektifan akan turun, ketika nilai k semakin besar. Untuk De yang lebih besar,
maka tahanan difusinya kecil sehingga nilai faktor keefektifan lebih besar karena semakin
banyak zat A yang mendifusi pada permukaan katalis. Berkurangnya ukuran katalis
menyebabkan minimnya gradien konsentrasi ke arah radial yang menyebabkan keefektifan
katalis menjadi lebih besar.
Faktor keefektifan akan lebih besar, jika massa yang tertransfer di permukaan katalis secara
aktual lebih besar atau mendekati besarnya massa yang bereaksi di dalam katalis. Oleh karena
itu, dibutuhkan laju reaksi yang kecil, difusifitas efektif yang besar, dan diameter katalis yang
kecil

5. Kesimpulan dan Saran


Diperoleh beberapa kesimpulan dari studi ini, yaitu:
Bilangan sherwood akan bertambah besar seiring bertambah besarnya diameter dan
koefisien transfer massa overall, serta berkurangnya difusivitas efektif.
Bilangan sherwood yang semakin besar, tidak berhubungan langsung terhadap
distribusi konsentrasi, tetapi yang memengaruhi adalah komponen dalam bilangan
sherwood
o Nilai kc yang semakin besar, akan meningkatkan gradien konsentrasi karena
akan lebih banyak zat A yang tertransfer ke permukaan katalis melewati
tahanan film
o Nilai De yang semakin besar, akan mengurangi gradien konsentrasi karena zat
a lebih mudah mendifusi ke dalam katalis
o Nilai Diameter katalis yang semakin kecil, akan memperkecil gradien
konsentrasi karena zat A semakin mudah untuk mendifusi
Efectiveness factor, sangat dipengaruhi oleh transfer massa, laju reaksi, dan ukuran
katalis. Efectiveness factor akan meningkat seiring berkurangnya nilai k, D, dan
bertambahnya nilai De
o Semakin tinggi nilai k, semakin cepat reaksi berlangsung sehingga tidak
memerlukan katalis dan penambahan katalis hanya berdampak kepada sulitnya
zat A bereaksi
o Semakin besar nilai diameter katalis, semakin sulit zat A mendifusi ke dalam
katalis sehingga laju alir molar di permukaan katalis menjadi kecil
o Semakin besar nilai difusivitas efektif, semakin mudah zat A mendifusi ke
dalam katalis dan artinya semakin besar pula pengaruh difusi dalam reaksi.
Saran untuk studi ini adalah, diharpkan untuk studi berikutnya, dapat dicari
o Nilai diameter, Difusivitas efektif, dan konstanta laju reaksi optimum untuk
kasus yang lebih spesifik
o Pengaruh energi aktivasi, terkait dengan penggunaan jenis dan ukuran katalis
6. Lampiran (kode Program)
function tugascase9asolve
clc
clear all

k = 0.1; %tetapan reaksi cm/s


Diameter = 0.2; %diameter bola
De = 1e-2; %difusivitas efektif, cm2/sec
kc = 1; %cm/s
a = 200; %luasan per volum katalis, cm^-1
Cas = 0.5; %konsentrasi a di permukaan luar, mol/cm3
alfa = (k*a)/(De); %parameter aja
n = 101;
deltar = (Diameter/2 - 0)/(n-1);

jejari = linspace(1e-9,Diameter/2,n);
rperR = jejari./(Diameter/2);
Ctebak = linspace(0, Cas, n);
Ca = fsolve(@fung, Ctebak);
Sh = kc*Diameter/De;

figure(1)
plot(rperR, Ca, 'r')
title('Distribusi Konsentrasi dalam Katalis Bola','fontweight','bold','fontsize',12)
xlabel('r/R','fontweight','bold','fontsize',12)
ylabel('Konsentrasi A, mol/cm^{3}','fontweight','bold','fontsize',12)
legend('kc = 1','location','northwest')
axis([0 1 0 Cas])

%Actual Molar Flow Rate


Wac = De*4*pi*(Diameter/2)^2*(Ca(n)-Ca(n-1))/(2*deltar);
Wid = k*a*Cas*4/3*pi*((Diameter/2)^3);
%Catalyst Effectiveness
Eff = Wac/Wid*100

function f1= fung(Ca)


f1 = zeros(n,1);
f1(1) = ((Ca(2) - Ca(1))/(deltar) - 0);
for i = 2:n-1
f1(i) = ((Ca(i+1) - 2*Ca(i) + Ca(i-1))/(deltar^2) + (2/((i-1)*deltar))*...
(Ca(i+1) - Ca(i-1))/(2*deltar) - alfa*Ca(i));
end
f1(n) = ((Ca(n) - Ca(n-1))/(deltar) - kc/De*(Cas - Ca(n)));
end
end

Equation solved, fsolve stalled.

fsolve stopped because the relative size of the current step is less than the
default value of the step size tolerance squared and the vector of function values
is near zero as measured by the default value of the function tolerance.

Eff =
19.0654

Published with MATLAB R2012b

Anda mungkin juga menyukai