Diketahui dalam soal dan data sebelumnya dari example 11.2, sebagai berikut
T1 = 300 K
𝑇2=350 𝐾
𝑼𝟐 𝟏
=𝟐
𝑼𝟏
𝒅𝒑𝟏 𝟏
=𝟐
𝒅𝒑𝟐
𝐶𝐴𝑏=103 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
𝑘𝑐1=4.61×10−6 𝑚/𝑠
Dengan keadaan 1 ialah keadaan sebelumnya yang terdapat pada example 11.2 dan
keadaan 2 ialah keadaan baru, yaitu suhu dinaikan 50 Kelvin, diameter pelet
dilipatgandakan dan kecepatan fluida dikurangi setengahnya. Selain itu, dibutuhkan data
viskositas untuk mencari kinematik viskositas. Berdasarkan literatur, didapatkan data
viskositas sesuai suhu ialah
Dengan data diatas maka dapat dicari nilai perbandingan kinematik viskositas dengan
mengasumsikan densitas keadaan 1 dan 2 tetap sama.
Maka, sesuai dengan persamaan 2b.1 serta data-data perbandingan yang telah dicari, nilai
koefisien perpindahan massa yang baru ialah
Dari nilai koefisien perpindahan massa, didapatkan nilai fluks molar dan laju reaksi ialah.
(c) Example 11-3. How would your answers change if you had a 50-50 mixture of hydraxine
and helium? If you increase dP by a factor of 5?
Pada soal ini, keadaan yang baru ialah menaikkan nilai diameter menjadi 5 kalinya. Untuk
mempermudah perhitungan, digunakan kembali perbandingan dan mengasumsikan tidak
ada perubahan pada nilai lainnya kecuali pada diameter partikel. Sesuai dengan persamaan
11-66 pada buku Elements of Chemical Reaction Engineering karya Fogler, dapat
dituliskan hubungan antara koefisien transfer massa dengan diameter partikel. Hubungan
itu dituliskan pada persamaan 2c.1 dibawah ini. Sebelumnya, data yang diketahui dari
example 11.3 untuk mencari konversi ialah.
(d) Example 11-4. What if you were asked for representative values for Re, Sc, Sh, dan kc
for both liquid and gas phase systems for a velocity of 10 cm/s and a pipe diameter of 5
cm (or a packed-bed diameter of 0.2 cm) ? What numbers would you give?
Untuk fluida cairan, kelompok kami memilih air. Kondisi ketika air mengalir pada pipa
berisi katalis adalah pada temperatur 25oC. Pada temperatur 25oC, properties yang
dimiliki air:
ρ = 1000 kg/m3
μ = 10-3 kg/m.s
DAB = 10-9 m2/s
Untuk fluida gas, kelompok kami memilih udara. Kondisi ketika udara mengalir pada pipa
berisi katalis adalah pada temperatur 25oC. Pada temperatur 25oC, properties yang
dimiliki udara:
ρ = 1 kg/m3
μ = 10-5 kg/m.s
DAB = 10-5 m2/s
Dari hasil tersebut, terlihat bahwa nilai Re air lebih besar daripada udara karena nilai
massa jenis air jauh lebih besar daripada udara meskipun viskositasnya lebih rendah. Nilai
Sc air lebih besar daripada udara karena udara mempunyai nilai difusivitas yang tinggi.
Nilai Sh air lebih besar daripada udara karena nilai Sh adalah fungsi dari Re dan Sc.
Karena nilai Re dan Sc air lebih besar daripada udara, maka nilai Sh air lebih besar
daripada udara. Terakhir, nilai koefisien transfer massa udara lebih besar daripada air. Hal
ini disebabkan udara mempunyai nilai difusivitas lebih besar dibandingkan air sehingga
proses transfer massa yang terjadi pada udara lebih cepat dibandingkan yang terjadi pada
air.
(e) Example 11-5. How would your answer change if the reaction were carried out in the
liquid phase where kinetic viscosity varied as
v(T2) = v(T1) exp [-4000(𝟏/𝑻𝟏 –𝟏/𝑻𝟐)]?
Berdasarkan pemahaman bahwa semakin besar viskositas (semakin besar resistansi cairan
untuk mengalir), maka semakin kecil nilai difusivitas yang terjadi.
Berdasarkan rumus
𝟏
Maka, kc ~ 𝐷𝐴𝐵2/3 ~ 𝟏
𝒗 ⁄𝟔
Rumus konversi:
0,982−0,865
= x 100%
0,865
= 13.14%
Kenaikan Temperatur sebesar 100 K dengan memvariasikan besaran viskositas kinetika
(v) v(T2) = v(T1) exp [-4000(𝟏/𝑻𝟏 –𝟏/𝑻𝟐)] menyebabkan kenaikan konversi sebesar
13,14%
(f) Side note. Derive equation (SN11-1.1) and (SN11.2). Next consider there are no
gradients inside the patch and that the equilibrium solubility in the skin immediately
adjacent to the skin is CAO = H CAP where H is a form of Henry’s law constant. Write
the flux as a function of H, δ1, DAB1, DAB2, δ2, and CAP. Finally carry out a quasi-
steady analysis, i.e.
To predict the drug delivery as a function of time. Compare this result with that where
the drug in the patch is in a dissolving solid and a hydro-gel and therefore constant with
time. Explore this problem using different models and parameter values.
Additional information
H = 0.1, DAB1 = 10-6 cm2/s, DAB2 = 10-5 cm2/s, Ap = 5 cm2, V = 1 cm3, and CAP = 10
mg/dm3.
Asumsi =
Konsentrasi dalam darah, diabaikan (CA2 = 0 saat ẟ2)
Kondisi dalam Quasi Steady
𝑑𝑉𝑃 𝐶𝐴𝑃
= −𝑊𝐴 𝐴𝑃 (1)
𝑑𝑡
𝑑(𝑉𝑃 𝐶𝐴𝑃 )
= −𝑊𝐴 𝐴𝑃
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝐴𝑃 𝐶𝐴
𝑉𝑃 = −( 𝛿1 𝛿 )𝐴𝑃 dimana, CA = HCAP
𝑑𝑡 + 2
𝐷𝐴𝐵2 𝐷𝐴𝐵1
𝑑𝐶𝐴𝑃 𝐻𝐶𝐴𝑃 𝐴𝑃
𝑉𝑃 = −( 𝛿1 𝛿 )𝐴𝑃
𝑑𝑡 + 2
𝐷𝐴𝐵2 𝐷𝐴𝐵1
d𝐶𝐴𝑃 𝐴𝑃
Quasi Steady Formula : Vp =- 𝐶𝐴𝑃
𝑑𝑡 𝑅
Sehingga nilai R :
𝛿2 𝛿1
+
𝐷 𝐷𝐴𝐵1
𝑅 = 𝐴𝐵2
𝐻
P 11-5B
The decompisition of cyclohexane to benzene and hydrogen is mass transfer-limited at high
temperatures. The reaction is carried out in a 5-cm-ID pipe 20 m in legnth packed with
cylindrical pellets 0.5 cm in diameter and 0.5 cm in length. The pellets are coated with the
catalyst only on the outside. The bed porosity is 40 %. The entering volumetric flow rate is 60
dm3/min.
(a) Calculate the number of pipes necessary to achieve 99.9% conversion cyclohexane from an
entering gas stream of 5% cyclohexane and 95% H2 at 2 atm and 5000C.
(b) Plot conversion as a function of length
(c) How much would your answer change if the pellet diameter and length were each cut in half?
(d) How would your answer to part (a) change if the feed were pure cyclohexane?
(e) What do you believe is the point of this problem?
Jawaban
(a) Reaksi dekomposisi cyclohexane menjadi benzene dan hyrogen yaitu
Reaksi diatas merupakan laju reaksi yang dipengaruhi oleh difusi eksternal karena terjadi transfer
massa pada suhu tinggi dan juga transfer massa (difusi) reaktan, bulk menuju permukaan
eksternal pellet katalis.
Asumsi :
Steady state
Reaksi ishotermal
Tidak ada perubahan nilai tekanan dan suhu sehingga nilai koefisien difusivitas
yidak berubah
Kecepatan artificial adalah sama sepanjang reaktor.
Dengan
FA = FA0 (1 – X)
FA0z = UCA0AC (Nilai U konstan sepanjang z)
Persamaan hubungan antara suatu konsentrasi spesies dengan konversi dalam stoikiometrik table
Nilai dp :
Mencari nilai luas penampang katalais pellet (A)
Maka nilai dp :
Mencari nilai JD
Nilai Re
Kinematik Viskositas
(Viskositas Hidrogen pada suhu 500oC dan 2 atm adalah 0.00017 g/cm.s)
Mencari nilai kc
Mencari nilai ac
(b) Melakukan plot persamaan konversi sebagai fungsi dari panjang menggunakan program
Polymath
(c) Pada penyelesaian ini kita harus menggantikan persamaan dz/dx, dikarenakan bahwa
diameter dan panjang dari pelet katalis yang kita gunakan menjadi setengah dari ukuran
semula. Maka, dimensi dari pelet katalis juga menjadi setengah dari dimensi semula maka
dengan menggunakan rumus berikut:
Pengasumsian yang kami lakukan yaitu bahwa porositas dari pelet katalis akan tetap sama,
sehingga faktor korelasi yang dipengaruhi oleh ukuran pelet katalis adalah:
Setelah itu persamaan akhir diatas dimasukkan ke dalam program Polymath seperti yang akan
dilampirkan di bawah ini:
Grafik yang didapatkan sebagai berikut:
Dari grafik di atas terlihat bahwa terdapat pengaruh pengurangan dari dimensi pelet katalis
yang semula utuh menjadi setengah bagian. Pengaruh tersebut yaitu konversi mencapai
99,9% ketika jaraknya hanya 1,18 dari masukan. Hal tersebut berarti mengurangi jarak yang
butuh dicapai bagi aliran untuk mencapai kondisi 99,9% terkonversi. Hal ini masuk akal
karena, dengan mereduksi ukuran partikel katalis berarti meningkatkan koefisien transfer
massanya sehingga menjadi lebih efisien dan juga dengan begitu dapat meningkatkan nilai
kc.
(d) Jika feed yang digunakan adalah sikloheksana murni dan flowratenya adalah sekitar 60
dm3/min, maka konsentrasi awal dari bulk akan menjadi lebih besar. Sehingga, gradien
konsentrasi sepanjang film yang stagnan pada pelet katalis akan menjadi lebih besar juga.
Namun, koefisien massanya akan mengalami reduksi ketika sudah terdifusi dari permukaan,
hal ini berarti akan lebih susah ketika sikloheksana yang digunakan memiliki konsentarsi
yang tinggi.
Persamaan yang ada pada bagian (a) tidak memperhitungkan Cao, yaitu konsentrasi
sikloheksana awal. Oleh karenya yang mempengaruhi perubahan ini adalah sifat fisik dari
aliran bulk itu sendiri. Perubahannya dihitung menurut persamaan dibawah ini
(e) Soal ini memnberikan indikasi untuk memahami perilaku bagaimana jika parameternya diubah
apakah akan mempengaruhi kondisi dan kefektifan dari perilaku suatu reaktor packed bad atau
tidak.