Anda di halaman 1dari 14

DIFFUSI OLAKAN

Suatu fluida mengalir secara turbulen pada suatu permukaan, maka di dekat
permukaan terdapat aliran tipis yang mengalir secara laminar. Di luar lapisan
tersebut terdapat ZONA dimana alirannya bisa laminar bisa juga turbulen,
tergantung pada kondisi setempat. Daerah tersebut disebut ZONA BUFFER atau
TRANSISI. Di luar zona tersebut alirannya digolongkan ALIRAN TURBULEN.

inti turbulen

zone buffer
laminer
media/bidang datar
Zona-zona dalam aliran fluida
Jika suatu waktu zat yang melarut mendiffusi dari permukaan ke badan utama
fluida, maka kecepatan transfer massa akan melalui lapisan tersebut, tergantung
kepada sifat aliran fluida dalam masing2 zona.

TEORI LAPISAN tentang koefisien transfer massa


Gambarannya:
Di dalam aliran fluida turbulen diketahui sepenuhnya mekanisme aliran Gerakan
turbulen.
Mekanisme diffuse molekuler untuk gas sudah diketahui dengan baik. Untuk itu
bisa dilukiskan mekanisme kecepatan transfer massa melalui ketiga lapisan tersebut,
di zona Laminer, Buffer dan Turbulen,dengan cara yang sama dengan cara Laminer.
Ditinjau:
Gas mengalir melalui sebuah permukaan dan pada saat yang sama terjadi Diffuse
Ekuimolar Arus Berlawanan (antara molekul A dan B, saling mendiffusi)
cermati Gambar berikut:
ditinjau gas mengalir melalui sebuah permukaan bersamaan dengan terjadinya
diffuse ekuimolar arus berlawanan.
T
pAG
E
K
Jika difffusi komponen A hanya
A
A
mengikuti hk Diffusi Molekuler, maka
konsentrasi pAG akan dicapai pada
N B
A pBi
N
titik D, sejarak ZG dari permukaan.
P
A
R
S
pAi
Maka berlaku persamaan:
I Δ PA
A 𝑫𝑨𝑩
L 𝑵𝑨 = 𝒑𝑨𝒍 − 𝒑𝑨𝑮
pAG
𝑹𝑻 ⋅ 𝒛𝑮
D pada suatu keadaan tertentu besaran
𝑫𝑨𝑩
ZF ZG 𝑹𝑻𝒁
harganya tetap, dapat diganti
𝑮
Koefisisen Transfer Massa Lapisan 𝑘΄𝐺
Maka:
NA = k΄G ( pAi – pAG)= k΄G pA
k΄G = koefisien transfer massa lapisan gas
ZG = tebal lapisan , lapisan laminar semu atau lapisan efektif
Cara yang sama untuk Diffusi A melalui B yang diam, berlaku persamaan:

𝑫𝑨𝑩 ⋅ 𝑷
𝑵𝑨 = 𝒑𝑨𝒊 − 𝒑𝑨𝑮 = 𝒌𝑮 𝒑𝑨𝒊 − 𝒑𝑨𝑮
𝑹𝑻𝒛𝑮 ⋅ 𝑷𝑩𝒍𝒎

𝐷𝐴𝐵⋅𝑃
𝑘𝐺 = 𝑅𝑇⋅𝑧𝐺 ⋅𝑃𝐵𝑙𝑚
Koefisien transfer massa lapisan sebanding dengan koef Diffusi DAB
Dimensi Koefisien transfer massa:

𝑚𝑜𝑙ⅇ
𝑘=
𝜔𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝒌𝒐𝒏𝒔ⅇ𝒏𝒕

KONSENTRASI dapat mempunyai satuan yang berbeda, tergantung satuan yang


dipakai, apakah: Tekanan (p), Fraksi Mole (mole/mole), Fraksi Massa (massa/massa),
Konsentrasi (mole/volume)
Tabel: Hubungan Koefisien Transfer Massa
(sebagai contoh saja, lainnya di lihat sendiri pada buku Treyball)

GAS CAIRAN

PERS KECEPATAN PERS KECEPATAN

DIFF EKUIMOLAR DIFF A MELALUI B SATUAN KOEFISIEN DIFFUSI DIFFUSI A SATUAN KOEFISIEN
ARUS BERLAWANAN BERLAWANAN EKUIMULAR MELALUI B
ARUS

𝒎𝒐𝒍𝒆 𝒎𝒐𝒍𝒆
NA= k΄g. ΔPA NA= kg. ΔPA 𝝎𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒍𝒖𝒂𝒔 (𝒕ⅇ𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏) NA= k΄l. ΔCA NA= 𝒎𝒐𝒍𝒆
𝝎𝒂𝒌𝒕𝒖 (𝒍𝒖𝒂𝒔)( )
kL.ΔCA 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
𝒎𝒐𝒍ⅇ NA= NA= 𝑚𝑜𝑙ⅇ
N A= k΄Y. Δ YA NA= kY.Δ YA (𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖)(𝒍𝒖𝒂𝒔)(𝒇𝒓𝒂𝒌𝒔𝒊 𝒎𝒐𝒍ⅇ) k΄X.ΔXA kX.ΔXA 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠ⅈmolⅇ

dan Seterusnya Lihat di Treyball


CARA MENENTUKAN KOEFISIEN TRANSFER MASSA LAPISAN
Ada 4 cara:
1. Analisa dimensi dan percobaan
2. Analogi Transfer Massa, Momentum dan Tenaga (energi)
3. Analisa Lapisan Batas eksak
4. Analisa Lapisan Batasan Pendekatan

1. Analisa Dimensional
Jika sebuah besaran BERGANTUNG KEPADA SEJUMLAH BESARAN lainnya
maka hubungan diantaranya ditentukan dengan analisa dimensi. Tetapi belum
memberikan persamaan yang lengkap, perlu percobaan dan didapatkan persamaan
fungsional. Perlu pengetahuan besaran2 yang berpengaruh.
Misal:
Sebuah fluida mengalir di dalam pipa. Pada saat yang sama solute A ditransfer
dari permukaan ke badan utama fluida. Besaran2 yang berpengaruh adalah:
Yang berpengaruh terhadap koefisien tranfer massa kC adalah:
Diameter pipa (D) Rapat fluida (𝜌), kekentalan fluida (μ), kecepatan fluida (Ū) dan
Diffusivitas fluida (DAB).

𝑲𝑪 = 𝑫 ⋅ 𝝆 ⋅ 𝝁 ⋅ 𝑼 ⋅ 𝑫𝑨𝑩
Dikelompokkan kedalam parameter2 yang tidak berdimensi:

𝒌𝑪 𝑫 𝑹𝑻𝒌𝑮 𝑫 𝑫𝑼𝝆 𝝁
= =𝝓 ,
𝑫𝑨𝑩 𝑫𝑨𝑩 𝝁 𝝆𝑫𝑨𝑩

𝒌𝑪 𝑫 𝑹𝑻𝒌𝑮 𝑫
= = bilangan Sherwood = Sh
𝑫𝑨𝑩 𝑫𝑨𝑩

𝑫𝑼𝝆 𝝁
= bilangan Reynold =Re ; = bilangan Schmidt = Sc
𝝁 𝝆𝑫𝑨𝑩
Persamaan tersebut analog dengan korelasi Tranfer Panas yaitu:

𝒉𝑫 𝑫𝑼𝝆 𝑪𝒑. 𝝁
= 𝝋΄ ,
𝒌 𝝁 𝒌
𝒉𝑫
= bilangan Nusselt = Nu
𝒌
𝑫𝑼𝝆
= bilangan Reynold = Re
𝝁
𝑪𝒑.𝝁
= bilangan Prandtl = Pr
𝒌
Persamaannya:
𝟎.𝟖 𝟎.𝟒
𝒉𝑫 𝑫𝑼𝝆 𝑪𝒑𝝁
= 𝟎. 𝟎𝟐𝟑
𝒌 𝝁 𝒌
ANALOGI ANTARA TRANSFER MASSA, MOMENTUM dan PANAS

Suatu Gas mengalir di dalam sebuah pipa secara turbulen dan secara bersamaan PANAS ditransfer
dari dinding ke badan utama gas. Dianggap transfer panas tersebut TIDAK berpengaruh terhadap
DISTRIBUSI KECEPATAN.

inti turbulen Umaks


Kecepatan laminar buffer

F 1 2
° °

panas tengah2 pipa

tG
suhu

ZF Z= Jarak
Analogi Antara Transfer Momentum dan Tranfer Panas
Pertukaran momentum (neto) antara kedua titik tersebut dinyatakan sebagai Gaya
geser per satuan luas:

𝜏𝑔𝑐 = 𝑤. Δ𝑈
Δū = ukuran fluktuasi kecepatan dalam arah sejajar dengan dinding pipa

Lihat Gambar :
Dari titik 1 dan 2, akan terjadi Tranfer Panas karena adanya gradien temperature
diantaranya
𝑞 = 𝑤𝑐𝑝 Δ𝑡
𝜏𝑖 𝑔𝑐 𝑞
Eleminasi W, menjadi =
Δ𝑈 𝑐𝑝 Δ𝑡

Pada Zona Laminer, pertukaran Momentum (neto), dinyatakan sebagai:


ⅆ𝑈
𝜏𝑖 𝑔𝑐 = −𝜇 ⋅
ⅆ𝑧
Kecepatan Transfer Panas pada arus Laminer
ⅆ𝑡
𝑞 = −𝑘
ⅆ𝑧
𝜏𝑖𝑔𝑐 𝜇𝑞
Eleminasi dz didapatkan: =
ⅆ𝑈 𝑘 ⅆ𝑡

Untuk keseluruhan Laminer


𝜏𝑖𝑔𝑐 𝜇𝑞
=
𝐹 −0 𝑘 𝑡𝑖 − 𝑡𝐹

Mekanisme ke dua transfer tersebut sama untuk aliran Laminer dan Turbulen, maka:

𝜇 1 𝜇 ⋅ 𝐶𝑝
= 𝑎𝑡𝑎𝑢 = 𝑷𝒓 = 1
𝑘 𝐶𝑝 𝑘
Untuk Gas Pr nilainya antara 0,65 – 0,90
Prinsip tersebut merupakan dasar analogi Gesekan Pipa-Transfer Panas-Reynold,
yang mengatakan:
Pada Fluida yang mengalir Turbulen dalam PIPA yang DIPANASKAN persamaan
𝜏𝑖 𝑔𝑐 𝑞
[ Δ𝑈 = 𝑐 Δ𝑡 ] dapat dikenakan dari inti turbulen sampai dinding, melalui daerah
𝑝
laminar.
Dilakukan modifikasi Reynold oleh Prandtl dan Taylor menggunakan persamaan
tersebut pada Zone Buffer dan Turbulen, dan Zone Laminer dengan anggapan pada
ZF nilai 𝝉 = 𝝉𝒊

𝝉𝒊𝒈𝒄 𝝁𝒒 𝝉𝒊𝒈𝒄 𝒒
= maka = atau :
𝑭 −𝟎 𝒌 𝒕𝒊 −𝒕𝑭 𝑼−𝑼𝑭 𝒄𝒑 𝒕𝑭 −𝒕𝑮

𝒒 𝑼 − 𝑼𝑭
𝒕𝑭 − 𝒕𝑮 =
𝝉𝒊𝒈𝑪 𝑪𝒑
Untuk aliran Laminer:

𝜏𝑖𝑞𝑐 μ𝒒
= atau
𝑢𝐹 −𝒐 𝒌 𝒕𝒊 −𝒕𝑭 μ𝒒 𝑼𝑭 − 𝟎
𝒕𝒊 − 𝒕𝑭 =
𝒌. 𝝉𝒊𝒈𝑪
Kecepatan Perpindahan Panas:
q= h (ti – tG)= h [(ti – tF) + (tF – tG)] eliminasi (ti – tF) dan (tF – tG) maka:

𝒄𝒑 𝒄𝒑
𝝉𝒊 𝒈𝒄 𝝁 𝝉𝒊 𝒈𝒄 𝝁
h= 𝑼𝑭 𝑼𝑭 𝒄𝒑 𝝁 = 𝑼𝑭 𝒖𝑭 1*
𝟏− + 𝒌
𝟏− + 𝑷𝒓
𝑼 𝑼 𝒖 𝒖

Gabungan antara factor gesekan Fanning f dengan Tegangan Geser


𝝉𝒊𝒈𝒄 = ½𝒇ū² subsitusikan ke persamaan 1*
maka
ℎ 𝑢𝐹 𝑢𝐹
½ f= [1 − + 𝑃𝑟 ]
𝐶𝑝 𝑢𝜌 𝑢 𝑢
dimodifikasi empirik menjadi:


½ f= Pr = JH
𝐶𝑝 𝑢𝜌

JH: Factor J Colburn Untuk Trasfer Panas

Anda mungkin juga menyukai