Anda di halaman 1dari 29

CAIRAN

Tim Dosen Kimia Fisika

1
Karakteristik Wujud Cair
■ Cairan mempunyai volume tetap & sedikit dipengaruhi oleh
tekanan
■ Kerapatan & viskositas > drpd gas
■ Jika 2 zat cair dicampur akan terjadi : tercampur sempurna,
tercampur sebagian atau tidak tercampur
■ Molekul-molekul cairan mempunyai gaya tarik yg kuat (dpt
menahan vol yg tetap) tetapi msh dpt bergerak bebas, hanya
gerakannya terbatas
■ Gaya yg bekerja antar molekul-molekul cairan berupa gaya Van
der Waals atau gaya listrik akibat adanya dipol

2
Gas Cairan Padatan
Daya Tarik lemah Kuat ?
antar molekul

Kerapatan dan Jarak antar molekul > > daripada gas ?


viskositas

Pergerakkan Bergerak bebas Msh dpt bergerak


molekul bebas, ttp terbatas

Pengaruh P Dipengaruhi tekanan Sedikit dipengaruhi ?


(mdh ditekan) P

Volume Berubah Tetap ?

3
Tekanan uap cairan
■ Penguapan cairan terjadi karena molekul-molekul cairan di
permukaan meninggalkan cairan, molekul-molekul tsbt
memiliki tenaga (energi translasi/energi kinetik) lbh besar
drpd tenaga rata-rata dlm cairan.
■ Penguapan tdk terjadi terus menerus, karena sebagian dr
uap kembali ke dlm cairan
■ Jika kecepatan penguapan = kecepatan pengembunan,
akan terjadi kesetimbangan & tek uap yang timbul disebut
tekanan uap jenuh pada temperatur tsb
■ Adanya gas (udara) di atas cairan akan laju penguapan,
tetapi tdk mempengaruhi tekanan kesetimbangan

4
Tekanan uap cairan

■ Banyaknya panas yg diperlukan untuk meguapkan


cairan tergantung dari : jenis cairan, banyaknya cairan
& temperatur
■ Tekanan uap cairan tergantung pada T, T maka  tek
uapny & mencapai harga maksimal pada T kritis, hal ini
terjadi karena molekul-molekul lebih banyak yang
meninggalkan cairan
■ Pd T kritis kehendak untuk menjadi gas sangat besar &
pada saat tsbt tdk ada fase cair lagi

5
Tekanan uap-temperatur absolut
■ Dinyatakan dlm pers Clausius-Clapeyron
Log (p2/p1) = [Hv (T2-T1)]/[2,303RT1T2]
Ket : p1 dan p2 = tek uap pd suhu absolut
Hv = panas penguapan molar (panas yg diabsorbsi 1 mol cairan
ketika berubah menjadi uap
T1 dan T2 = suhu (Kelvin)
R = 1,987 kal/mol.K
■ Panas penguapan bervariasi berdasarkan temperatur, dgn membuat
plot log tek uap terhadap 1/T absolut akan menghasilkan garis
lurusmemungkinkan menghit panas penguapan cairan dari
kemiringan garis

6
■ Contoh soal : tek uap air pd suhu 25oC adalah 23,8 mmHg. Panas penguapan rata-
rata sekitar 10400 kal/mol. Hitunglah tekanan uap air pada suhu 40oC!

7
Titik didih cairan
 Cairan dipanaskan dlm wadah terbuka sampai P uap = P
atmosfer,uap terlihat membentuk gelembung yg naik dgn
cepat melalui cairan & mencapai wujud gas
 Titik didih cairan:
 temperatur pada saat tekanan uap cairan sama dengan
tekanan luar atau tekanan atmosfer.
 Semua panas yg diabsorbsi digunakan untuk mengubah
cairan menjadi uap & T tdk akan naik sampai cairan
menguap dgn sempurna, panas akan dilepaskan ketika
uap berkondensasi menjadi cairan

8
Titik didih
■ Tekanan di atas permukaan laut sekitar 760
mmHg.
 pada kenaikan permukaan laut yang lebih tinggi,
tekanan atmosfer turun sehingga TD lebih
rendah
■ Perubahan titik didih akibat tekanan dpt dihitung
dgn Persamaan Clausius-Clapeyron
■ Titik didih merupakan T dimana adanya panas dpt
mengatasi gaya atraksi antara molekul cairan

9
Titik didih
 Titik didih hidrokarbon, alkohol sederhana & as karboksilat
naik dgn meningkatnya BM ( gaya atraksi > dgn naiknya
nomor atom)
 Cabang dr rantai menghasilkan molekul yg kurang kompak 
atraksi antar molekular  penurunan titik didih
 Zat non polar (molekul2 banyak terikat dgn gaya london)
mempunyai titik didih rendah & panas penguapan rendah
 Zat polar (exp : etanol & air) terikat dgn ikatan hidrogen,
memperlihatkan titik didih tinggi & panas penguapan tinggi

10
Tegangan Permukaan & tegangan muka cairan

 Gaya tarik antar molekul2 dlm cairan sama ke


segala arah, tetapi molekul-molekul pd
permukaan lebih tertarik “ke dalam” cairan,
karena jml molekul dlm fase uap lbh kecil drpd
fase cair, sehingga zat cair selalu berusaha
mendapatkan luas permukaan terkecil
(berbentuk bulat)
 Adanya gaya-gaya ke arah dalam yg
menyebabkan adanya kecenderungan utk
mengerut jg menyebabkan permukaan cairan
seakan-akan berada dlm keadaan tegang
 utk memperluas permukaan diperlukan kerja
untuk membawa molekul-molekul dari bagian
dalam & melawan gaya tariknya

11
Tegangan Permukaan (γ)
■ Kawat ABCD berbentuk U (tiga sisi) ■ Batang AD dengan panjang L, dapat
dengan batang AD yang dapat
bergerak, dicelupkan ke dalam bergerak menggunakan gaya f (massa
sabun membentuk film (lapis tipis) yang menggantung), bekerja melawan
tegangan permukaan dari film
L
■ Jika massa diangkat, film akan
mengkerut karena TP
B C
■ TP γ dari larutan yang membentuk film,
adalah fungsi dari gaya yang harus
A D dipakai untuk memecah film dan
ds
fungsi dari panjang batang yang dapat
bergerak
■ Karena film mempunyai 2 AM cair/gas,
panjang total bidang adalah 2 kali
panjang batang (kawat AD)
f
■ γ = f / 2L

12
Energi Bebas Permukaan (EBP)
■ Kerja yg dilakukan ( EBP) dalam memperbesar luas
permukaan (LP):
 Batang pada posisi AD dan massa ditambahkan untuk
memperluas permukaan dengan jarak ds, maka kerja
(erg) :
dW = f x ds = γ x 2L x ds
dW = γ dA ↔ W = γ ΔA
W = kerja yg dilakukan atau kenaikan energi bebas
permukaan (erg)
ds = jarak untuk memperbesar luas permukaan
 = tegangan permukaan (dyne/cm)
ΔA = kenaikan luas permukaan (cm2)
L = panjang batang yg dpt bergerak (cm)
 TP : perubahan EBP per satuan kenaikan luas

13
■ Tegangan Permukaan (TP)
Gaya per satuan panjang yang harus diberikan sejajar pada
permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam
■ Tegangan Antarmuka (TAM)
Gaya per satuan panjang yang terdapat pada AM 2 fase cair yang
tidak bercampur
■ Satuan : dyne/cm
■ TAM < TP, karena gaya adhesif antara 2 fase cair yang
membentuk AM adalah lebih besar daripada jika fase cari dan
gas berada bersama-sama
 Jadi, jika 2 cairan bercampur dengan sempurna, tidak TAM
 TP & TAM semua zat cair akan turun bila temperatur naik &
menjadi 0 pd temperatur kritis

14
Metode Pengukuran TP dan TAM
(Tensiometer)
■ Kenaikan kapiler
■ Cincin Du Nouy
■ Berat tetesan
■ Tekanan gelembung
■ Tetesan sessile
■ Lempeng Wilhelmy

15
Metode kapiler
 Prinsip : cairan dlm pipa kapiler mempunyai permukaan
lebih tinggi drpd permukaan d luar pipa & membentuk
permukaan yg cekung,sehingga cairan dpt dikatakan mampu
membasahi wadah, hal ini terjadi karena gaya adhesi > dari
gaya kohesi
 Kenapa suhu dapat mempengaruhi tegangan permukaan?
Karena bertambahnya suhu kerapatanya (masa/volume)
turun, sehingga gaya tarik kebawah kecil maka gaya
penyeimbang ke atas juga kecil sehingga tinggi air naik
kapiler juga kecil.
 Tegangan permukaan kebanyakan cairan turun hampir
secara linear dgn naiknya suhu karena energi kinetik
molekul

16
GK = 2 . r .  cos θ( GAYA KEATAS )
GK HARUS DIKALI DENGAN COS θ,
TETAPI NILAI INI TERLALU KECIL , DAPAT
DIABAIKAN .

COS θ
GAYA KEBAWAH GB

h GB = BERAT CAIRAN x GRAVITASI


=  . r2 . h .  . g
2r

DALAM KEADAAN SETIMBANG GK = GB


2 . r .  =  . r2 . h .  . g

=½.r.h..g
=k.h

17
■ GK = 2 . r .  cos θ( GAYA KEATAS )
GK HARUS DIKALI DENGAN COS θ, TETAPI NILAI INI
TERLALU KECIL , DAPAT DIABAIKAN .

■ GAYA KEBAWAH GB
GB = BERAT CAIRAN x GRAVITASI
=  . r2 . h .  . g

■ DALAM KEADAAN SETIMBANG


GK = GB

2 . r .  =  . r2 . h .  . g
=½.r.h..g
=k.h

18
 Tegangan permukaan (dyne/cm)
= ½ rpgh (cm, g/cm3, cm/dt2, cm)
g cm/dt2 cm = dyne/cm

Contoh soal
■ Suatu sampel kloroform naik sampai ketinggian 3,67cm pd 20oC dlm
suatu tabung kapiler yg mempunyai jari-jari dalam 0,01 cm. Berapkah
tegangan permukaan kloroform? Kerapatan kloroform = 1,476 g/cm3,
percepatan gravitasi 981 cm/detik2?
■ Hitung teg permukaan dr suatu lar zat pembasah yg mempunyai
kerapatan 1,008 g/cm3 & yg naik setinggi 6,60 cm pd tabung kapiler yg
mempunyai keliling dlm 0,1257 cm?

19
DU NOUY TENSIOMETER

METODA YG BANYAK DIPAKAI U/ MENGUKUR TEGANGAN MUKA & TEGANGAN


ANTAR MUKA ADALAH METODA DU NOUY
PRINSIP ALAT : TENAGA/GAYA YG DIBUTUHKAN U/ MELEPASKAN SUATU CINCIN
PLATINUM – IRRIDIUM YG DICELUPKAN PD PERMUKAAN / ANTAR MUKA
ADALAH SEBANDING DGN TEGANGAN MUKA / TEGANGAN ANTAR MUKA
CAIRAN TSB.
TENAGA YG DIPERLUKAN U/ MENGANGKAT CINCIN DIPINDAHKAN MELALUI KAWAT
YG DIHUB DGN LEMPENGAN BULAT & DPT LANGSUNG DIBACA DLM DYNE/CM .

20
Viskositas cairan

■ Viskositas cairan turun dengan naiknya temperatur, sebaliknya viskositas gas


bertambah dengan naiknya temperatur
■ Viskositas cairan dibedakan atas:
– Cairan newton
■ Viskositas cairan konstan pada setiap kecepatan geser (pengadukan). Contoh : air,
gliserin
– Cairan non newton
■ Viskositas cairan berubah pada setiap kecepatan geser (pengadukan). Contoh :
emulsi, suspensi

21
Penentuan viskositas cairan Newton

■ Metode pipa kapiler


– Viskometer Ostwald
– η1/η2 = ρ1t1/ρ2t2
– η = viskositas cairan, ρ = massa jenis cairan,
– t = waktu alir
■ Metode bola jatuh
– Viskometer Hoeppler

22
Indeks bias & bias molar
■ Pembiasan adalah pembelokan berkas cahaya dr satu
medium ke medium lain yg memiliki densitas yg berbeda.
■ Pembiasan terjadi karena cahaya merambat lebih lambat pd
substansi yg memiliki densitas yg lebih besar.
= sin i / sin r

23
■ Merupakan sifat khusus gas & cairan
■ Bila sinar berpindah dr medium satu k medium lainnya
⇒ peristiwa refraksi / perubahan arah / pembiasan
■ Indeks bias bergantung pada panjang gelombang dan
temperatur. Panjang gelombang cahaya yang berbeda
akan dibiaskan dalam jumlah yang berbeda.
■ Pengujian dilakukan dgn menggunakan garis emisi D
dari natrium pd 589 nm pd suhu 200C, tekanan dijaga
konstan, alat yg digunakan disebut refraktometer
■ Sinar yg digunakan : sinar D dr Na, atau sinar , , 
dari hidrogen

24
■ Indeks bias digunakan untuk identifikasi suatu zat, untuk
mengukur kemurnian, & menentukan konsentrasi dr zat
yg dilarutkan dlm zat lainnya
■ Indeks refraksi (n) = sinus sudut datang / sinus sudut
refraksi
■ Indeks refraksi tdk memiliki satuan, RM mempunyai
satuan volume
■ Bias molar (Rm) berhub dgn indeks bias & sifat2 molekul
senyawa
■ RM = [(n2 – 1) / (n2 + 2)] . (BM / ρ)

25
■ Bias molar senyawa dpt diperkirakan dari ciri2 struktur
molekul
■ Bias molar dpt ditentukan dgn penjmlahan dr bias atom
& gugusny yg menyusun seny, sehingga jika tdpt 2
senyawa dgn jml atom yg sama  bias molar tdk akan
sama karena susunan kerangka atomnya berbeda
■ Bias molar dpt digunakan untuk membedakan senyawa
yg strukturnya berbeda (exp: keto & enol tautomer)
■ Makin besar indeks bias pd suatu panjang gel  makin
besar induksi dipolar

26
Refraktif equivalen
Refraksi atom Refraksi atom
C : 2,42 cc Cl : 5,97 cc
H : 1,10 cc Br : 8,87 cc
O dlm CO : 2,21 cc I : 13,90 cc
O dlm eter : 1,64 cc = : 1,73 cc
O dlm OH : 1,53 cc Ξ : 2,40 cc
Fenil (C6H5) : 25,463
cc
Contoh soal
■ Jk diketahui nilai n aseton = 1,3591, ρ = 0,7910 g/cm3 pd 200C. Hitunglah RM dgn
menggunakan persamaan dan berdasarkan tabel refraktif equivalen
■ Berapa bias molar dr dietil eter, nilai indeks bias = 1,3993, ρ = 0,852 g/cm3 pd 20C,
BM = 74,12 g/mol. Bandingkan dgn hasil yg diperoleh menurut tabel

27
Tugas
■ tekanan uap air pd suhu 1000C adalah 1 atm. Panas
penguapan rata2 sekitar 2315 joule/mol. Hit tek uap
air pd suhu 1300C!
■ Tegangan permukaan benzen pd 200C adalah 28,85
dyne/cm, memiliki kerapatan 0,8765 g/cm3 & yg naik
setinggi 1,832 cm. hitunglah diameter tabung kapiler
yg digunakan, jika percepatan grafitasi 981 cm/s2
■ Tentukan nilai bias molar ibuprofen dalam alkohol
berdasarkan tabel refraktif ekivalen
■ Jelaskan prinsip pengukuran tegangan permukaan
dengan metoe rambat kapiler dan metode cincin Du-
Nouy
28
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
ADA PERTANYAAN…??

29

Anda mungkin juga menyukai