Anda di halaman 1dari 26

Rasio, Proporsi, dan Analisis

Dimensional

apt. Alfian Syarifuddin, M. Farm


Rasio dan Proporsi
Rasio

• Besar relatif dua kuantitas yang sama


• Contoh:
•1:4

Proporsi

• Pernyataan kesamaan dua rasio


• Contoh :
• 1 : 4 = 4 : 16
• Suatu rasio yg menggambarkan besar relatif kedua angkanya → dapat dinyatakan
sebagai pecahan umum
• Contoh ¼ = 1 : 4

Tidak dibaca sebagai suatu pecahan


TETAPI dibaca “1 banding 4”

Suatu Rasio dapat berupa angka abstrak atau dapat disertai satuan
Contoh :
• Rasio 1 : 1000 → dinyatakan 1 banding 1000 atau 1 bagian banding 1000 bagian
• Rasio 2g : 500g → dinyatakan sebagai 2g banding 500g
• Rasio 3ml : 25ml → dinyatakan sebagai 3ml banding 25ml
• Dalam suatu rasio ada 2 faktor yaitu :
• Faktor pertama → pembilang
Pembilang bisa lebih
• Faktor kedua → penyebut besar dari penyebut,
atau sebaliknya
Contoh : 1:5 atau 5:1

• Nilai rasio ditentukan dgn membagi faktor pertama dgn faktor kedua.
• Satuan rasio harus sama jika nilainya dihitung untuk menentukan berapa
kali lebih besar atau leboh kecil faktor pertama daripada faktor kedua.
• Jika rasio memiliki nilai yg sama → setara (equivalent) dan proporsional
satu sama lain
• Jika rasio memiliki nilai yg sama → setara (equivalent) dan
proporsional satu sama lain
• Suatu proporsi dapat ditulis dalam salah satu diantara 3 bentuk
berikut a:b = c:d

• Contoh, 1:5 = 5:25

a:b :: c:d

• Contoh, 1:5 :: 5:25

a/b = c/d

• Contoh, 1/5 = 5/25


Lanjutan..
Aturan aritmetika yg mengatur pecahan umum juga berlaku untuk rasio.

•Artinya : jika kedua faktor pada suatu rasio (penyebut dan pembilang) dikalikan atau dibagikan
dengan jumlah yg sama → NILAINYA TIDAK BERUBAH

Contoh :
20 2 40 Berguna untuk memperkecil faktor
𝑥 = =5
4 2 8 suatu rasio dengan menggunakan
pembagi yang umum
atau Contoh : rasio 2:250 → 1:125
20 2 10
∶ = =5
4 2 2
Lanjutan…
Fakta menarik tentang rasio setara:

• Hasil Kali dari pembilang rasio pertama dan penyebut rasio


kedua selalu sama dengan hasil kali penyebut rasio
pertama dan pembilang rasio kedua (Hasil perkalian
silangnya sama).
• Hasil nilai ekstrem (angka luar) = hasil mean (angka dalam)

Hal ini merupakan dasar penggunaan rasio


Contoh : dan proporsi dalam banyak perhitungan
2 4 farmasetik
=
4 8
Hasil ekstrem = 2 x 8 = 16 Dalam proporsi apapun, jika 3 faktor
Hasil meannya = 4 x 4 = 16 diketahui → faktor ke – 4 (faktor yg tidak
diketahui dapat dihitung)
Lanjutan
• Pola tradisional untuk membentuk proporsi → menempatkan faktor
yg tidak diketahu (disebut “x”) pada pecahan kedua.
• Contoh :
5 x
➢ =
100 60
➢100.x = 5.60
➢100x = 300
➢X = 3
Lanjutan…
TITIK KUNCI
• Suatu proporsi yg valid didasarkan pada kesetaraan dua rasio
• Jika faktor atau satuan berkaitan dgn kuantitas satu rasio → faktor –
faktor atau satuan yg identik harus dihubungkan dengan rasio proporsi
yg kedua.
• Contoh : suatu rasio menyatakan bahwa 5g suatu komponen dalam 25 mL suatu
sediaan, maka rasio proporsi yg kedua juga harus menghubungkan gram dengan
mililiter.
• Ini disebut rasio campuran dalam suatu proporsi
• Prinsip : jika rasio dipandang sebagai angka abstrak → angka mean atau angka
ekstrem dapat bertukar tanpa merusak validitas persamaan.

5g 15 g 5 g 25 ml 75 ml 15 g
= atau sebagai = atau sebagai =
25 ml 75 ml 15 g 75 ml 25 ml 5 g
Implementasi dalam farmasi

Rasio tunggal

• Untuk menyatakan jumlah relatif satu item dibandingkan dengan item


kedua
• Biasanya berupa kuantitas satu komponen sediaan yg dibandingkan
dengan kuantitatas total sediaan
• Contoh : 1g dengan 1000g atau 1 : 1000
• Hal ini disebut rasio kekuatan

Rasio atau proporsi setara

• Paling banyak digunakan dalam hitungan farmasi untuk memecahkan


jenis persoalan dalam kefarmasian.
• Dimana jika 3 faktor diketahui, maka kita dapat menghitung faktor ke-4.
Contoh Soal Rasio Tunggal
• Dosis parasetamol pada Tn. X adalah 500 mg dalam sekali pemakaian,
sedangkan dosis untuk anak Y adalah 100 mg. Berapa rasio pada
kasus tersebut?
• Jawab :
• 100 mg dibandingkan dengan 500 mg → 100 : 500 → 1 : 5
Contoh soal Rasio atau Proporsi setara
• Jika tiga tablet mengandung 975 mg aspirin, berapa mg aspirin yang
terkandung dalam 12 tablet?
• Jawab :
Soal di atas dapat dibaca sebagai berikut :
Proporsi “3 tablet adalah 975 mg maka 12 tablet adalah x (berapa?) mg”
3 tablet 12 tablet
=
975 mg x mg
Penyelesaian secara arimetika :
3 tablet. x = 975mg . 12tablet
975mg . 12 tablet
X=
3 tablet
X = 3900 mg
Contoh soal Rasio atau Proporsi setara

Dosis yang tersedia: 100 mg/ml


Dosis yang diminta dokter: 50 mg
Berapa ml yang harus diberikan kepada pasien?
Jawab :
100 mg 50 mg
=
1 ml x ml
Penyelesaian secara arimetika :
100mg x = 1ml . 50mg
1ml .50 mg
X = 100ml
X = 0,5 ml
Contoh soal Rasio atau Proporsi setara
• Jika suatu vitamin pediatrik mengandung 1500 unit vitamin A per
mililiter larutan, berapa unit vitamin A yang akan diberikan pada
seorang anak yang diberi dua tetes larutan dengan menggunakan
penetes yang dikalibrasi untuk menghantarkan 20 tetes per mL
larutan?
• Jawab Maka :
1500unit x
=
20 tetes 2 tetes 1 ml 0,1 ml
= 1ml . X = 1500 unit . 0,1
1 ml x ml
20tetes. X = 2 tetes . 1 ml ml
2 tetes . 1 ml 1500 unit . 0,1 ml
X = 20 tetes X=
1 ml
X=0,1 ml X= 150 unit
Latihan
1. Jika suatu sirup obat batuk mengandung 2 mg bromfeniramin
maleat dalam setiap dosis 5 ml, berapa miligram obat yang
terkandung dalam 120 ml wadah sirup tersebut?
2. Jika suatu eleksir kalium klorida mengandung 20 mEq ion kalium
dalam setiap 15 ml eliksir, berapa ml yang akan menghasilkan 25
mEq ion kalium untuk pasien?
3. Jika suatu syiringe mengandung 5 mg obat dalam setiap 10 ml
larutan, berapa mg obat yang akan diberikan jika 4 ml larutan
disuntikan?
Latihan
4. Jika Parasetamol drop mengandung 125 mg parasetamol per
mililiter larutan, berapa mg parasetamol yang akan diberikan pada
seorang anak yang diberi 5 tetes larutan dengan menggunakan
penetes yang dikalibrasi untuk menghantarkan 20 tetes per mL
larutan?
Latihan
6. Diketahui Furosemide 10 mg/ml (Ampul 2 ml)
• Dosis yang tersedia: 10 mg/ml
• Dosis yang diminta dokter: 20 mg
Berapa ampul yang akan diberikan kepada pasien?
7. Diketahu ceftriaxone serbuk injeksi 1gram dalam 10 ml

Dosis yang diminta dokter: 500 mg untuk injeksi intravena


Berapa ml yg diberikan kepada pasien?
Definisi Analisis Dimensional
Suatu metode pemecahan soal yang menerapkan faktor
kesetaraan dan faktor konversi satuan yang diperlukan untuk
meyakinkan bahwa faktor-faktor suatu persamaan
memilikidimensi yang sama
Pernyataan
• Persamaan dasar yang digunakan dalam analisis dimensional
adalah

Kuantitas dan satuan yang diberikan x Faktor kesetaraan dan


Faktor Konversi Satuan= Jawaban dalam satuan yang diinginkan

‘’Faktor keseteraan dan faktor konversi satuan dipilih agar dapat menghilangkan
seluruh satuan yang tidak diinginkan dalam persamaan tersebut’’
Penerapan dalam Farmasi
Analisis ini berguna dalam berbagai perhitungan farmasetik,
seperti digunakan terutama untuk memecahkan masalah rumit
yang memerlukan berbagai faktor kesetaraan dan faktor
konversi satuan
Contoh Soal
1. Berapa gram dekstrosa yang diperlukan untuk menyiapkan
4000 mL larutan 5% b/v?
faktor kesetaraan: suatu larutan 5% b/v = 5 g dalam 100 mL
larutan.
2. Berapa ons cairan yang terkandung dalam 2,5 L?
Faktor konversi satuan; 1 L = 1000 mL
1 ons cairan = 29,57 ml
3. Suatu resep memerlukan 1000 mL infus intravena dekstrosa
untuk diberikan selama 8 jam. Dengan pemberian intravena
yang diatur untuk menghantarkan 10 tetes/ mL, berapa tetes
permenit yang harus dihantarkan kepada pasien?
4. Dosis awal klorambusil yang lazim adalah 150µg/KgBB satu
kali perhari. Berapa mg yang harus diberikan pada pasien
dengan BB 154 pon?
• Konversi satuan, 1kg=2,2 pon
• 1 mg=1000µg
5. Jika suatu sediaan antibiotic mengandung 5 g penisilin V
kalium dalam 200 mL larutan, berapa mg antibiotic yang
akan terkandung dalam setiap dosis 1 sdt?

Anda mungkin juga menyukai