Anda di halaman 1dari 34

BAKTERI

apt. Alfian Syarifuddin, M. Farm


Pendahuluan
• Bakteri adalah organisme yang memiliki dinding sel yang jika
dikaji dari struktur selnya (kandungan dinding sel) bakteri
dikelompokkan dalam tumbuhan.
• Namun, jika dikaji dari kemampuan berpindah tempat maka
dikelompkkandalam hewan. Bakteri berperan penting dalam
kehidupan, contohnya dalam bidang kesehatan, makanan,
pertanian, lingkungan, bioteknologi.
• Namun disisi lain bakteri juga dapat menimbulkan kerugian
bagi makhluk hidup.salah satunya dapat menyebabkan
penyakit infeksi
• Bakteri memiliki ukuran yang bervariasi dengan diameter sel bakteri yaitu 0,2 – 2,0 µm dengan panjang
antara 2 – 8 µm
• Bentuk bakteri diklasifikasikan menjadi 3 bentuk, yaitu :
1. Kokus
2. Basil
3. Spiral
• Kokus (Bulat/ Bola)
a. Dilokokus, adalah penataan sel bakteri kokus dalam kelompok dua-dua sel.
b. Streptokokus, adalah rangkaian sel bakteri kokus membentuk rantai panjang
atau pendek.
c. Tertrad, adalah penataan sel bakteri kokus dalam kelompok empat-empat sel,
membentuk persegi empat.
d. Stafilokokus, adalah kumpulan sel-sel bakteri kokus yang tidak beraturan
(bergerombol) membentuk seperti penataan buah anggur.
e. Sarcina, adalah kumpulan sel-sel bakteri kokus membentuk kubus, yang terdiri
dari delapan sel atau lebih.
• Basil (Batang)
a. Single Basil, adalah penataan sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil, adalah penataan sel bakteri basil yang berkelompok dua-dua sel, atau
berpasangan (dua-dua sel).
c. Streptobasil, adalah penataan sel bakteri basil yang membentuk rantai.
d. Cocobasil, batang sangat pendek menyerupai kokus
• Spiral
Tidak mengelompokkan atau menenpelkan dinding selnya dengan bakterilain
a. tunggal (spirlum)
b. jamak (spirilia).
c. Koma (vibro). Bakteri yang ukurannya pendek dengan spiral yang tidak
lengkap
Struktur Bakteri
• Struktur bakteri terdiri dari:
• flagellum,
• pili dan fimbriae,
• kapsul,
• dinding sel,
• membran sel (membran sitoplasma),
• mesosom,
• ribosom,
• nukleoid,
• endospora
1. Flagellum
• Berbentuk seperti rambut yang tipis, tumbuh dari tubuh dasar struktur granular tepat di bawah
membran sel di dalam sitoplama yang menenbus dinding sel. Sering ditemui pada sel bakteri yang
berbentuk basil dan jarang pada sel bakteri kokus.
• Flagellum berfungsi sebagai motlitas (penggerak) sel bakteri
1. Pili dan Fimbriae
• Fimbriae (tunggal = fimbra) terdistribusi pada permukaan sel bakteri.
• Fungsinya yaitu melekatkan antara satu sel dengan bakteri lain dan ke permukaan lain.
• Pili lebih panjang dari fimbriae, lebih lurus dari flagella, fungsinya untuk motilitas dan transfer
Deoxyribonucleic Acid (DNA), strukturnya terbentuk dari protein
1. Kapsul
• Kapsul (lapisan lendir) mengelilingi sel bakteri yang dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
setelah diwarnai dengan pewarna negatif.
• Fungsinya yaitu untuk melindungi dan sebagai gudang makanan cadangan sel bakteri
1. Dinding Sel
• Terletak di antara kapsul dan membran sitoplasma dengan ketebalan berkisar antara 10 – 35 nm.
• Fungsinya yaitu pembelahan dan pertumbuhan sel bakteri.
• Jika dinding sel hilang maka bentuk bakteri akan berubah.
• Dinding sel terdiri dari lapisan peptidoglikan yang terdiri dari tiga macam bahan, yaitu
N-asetilglukosamin (AGA), asam N-asetilmuramat (AAM), dan suatu peptide yang terdiri atas
empat/lima asam amino, yaitu L-alanin, D-alanin, asam D-glutamant, dan lisin atau asam
diaminopimelat.
• Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang lebih tebal dibanding dengan bakteri gram negatif
No Perbedaan Sel Bakteri Gram Positif Sel Bakteri Gram Negatif
1. Komposisi dinding sel - Kandungan lipid rendah (1- 4%). - Kandungan lipid tinggi (11 - 22%).
Peptidoglikan sebagai lapisan tunggal. Peptidoglikan ada dalam lapisan kaku sebelah dalam.
Komposisi utama merupakan lebih dari Jumlahnya sedikit, 10% berat kering.
50% berat kering sel bakteri. Tidak ada asam teikoat.
Ada asam teikoat.

2. Struktur dinding sel - Tebal (15 - 80 nm). - Tipis (10 - 15 nm).


Berlapis tunggal. Berlapis tiga.

3. Pertumbuhan dihambat oleh zat warna Dihambat dengan nyata Tidak dihambat dengan nyata
dasar, misalnya ungu kristal

4. Gangguan fisik Lebih resisten (kurang rentan) Kurang resisten (lebih rentan)
5. Persyaratan nutrisi Lebih rumit Kurang rumit
6. Kerentanan terhadap penisilin Lebih rentan Kurang rentan
1. Membran Sel (Membran Sitoplasma)
• Berada di dalam dari dinding sel.
• Fungsinya yaitu untuk mengendalikan jalur zat kimia dalam larutan keluar dan masuk ke sel

1. Mesosom
• Struktur membran sitoplama yang melipat ke dalam sitoplasma disebut mesosom.
• Fungsinya yaitu sintesis dinding sel dan pembelahan inti sel (nukleus) sel bakteri

1. Ribosom
• Ribosom adalah partikel Ribonucleic Acid (RNA-protein) yang terkemas di daerah sitoplasma.
• Fungsinya yaitu tempat biosintesis protein. Terdapat pada sel eukariotik dan sel prokariotik
1. Nukleus
• Nukleus terikat pada sistem mesosom sitoplasma. Kromosom bakteri atau nukleoid merupakan bahan
nukleus sel bakteri .
1. Endospora
• Struktur ini hanya terdapat pada bakteri, yang mulai terbentuk pada fase pertumbuhan logaritmik
• Endospora berbentuk bulat lonjong atau bulat yang bersifat sangat membias cahaya. Fungsinya buka
sebagai ala reproduksi seperti halnya pada fungi namun untuk mengamankan bakteri terhadap
pengaruh luar
Klasifikasi Bakteri
• Klasifikasi biologis didasarkan pada:

Spesies : sekelompok organisme berkerabat dekat (untuk tujuan spesies bakteri) yang
individu-individunya di dalam kelompok itu serupa dalam sebagian besar ciri-cirinya.
Genus : sekelompok spesies yang serupa
Famili : sekelompok genus yang serupa
Ordo : sekelompok famili yang sejenis
Kelas : sekelompok ordo yang serupa

Filum/ divisi : sekelompok kelas yang berkerabat


Dunia : seluruh organisme di dalam hierarki ini.
• Nama bakteri terdiri dari nama jenis (genus), spesies, dan galur (strain).
• Penulisan genus pada awal huruf dengan huruf besar dan nama spesies
dengan huruf kecil. Penulisan genus dan spesies menggunakan huruf miring
Ex: Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhi

• Untuk nama spesies biasanya menggunakan sifat. warna, atau penemunya.


Ex: Mycobacterium tuberculosis (penyebab tuberculosis), Salmonella typhi
(penyebab tipus)
• Klasifikasi bakteri didasarkan pada beberapa jenis penggolongan menurut buku bergey’s manual

1. Bakteri Berbentuk Kokus (Bulat)


a. Bakteri Kosus Gram Positif
• Aerobik: Micrococcus, Staphylococcus, Streptococcus, Leuconostoc Anaerobik: Methanosarcina,
Thiosarcina, Sarcina, Ruminococcus.
a. Bakteri Kokus Gram Negatif
• Aerobik: Neisseria, Moraxella, Acinetobacter, Paracoccus Anaerobik: Veillonella, Acidaminococcus,
Megasphaera.
2. Bakteri Berbentuk Batang

a. Bakteri Gram Positif


• Aerobik: Lactobacillus, Listeria, Erysipelothrix, Caryophanon.

1) Bakteri Coryneform Dan Actinomycetes


• Aerobik Coryneform: Corynebacterium, Arthrobacter, Brevibacterium, Cellulomonas, Propionibacterium,
Eubacterium, Bifidobacterium. Aerobik Actinomycetes: Mycobacterium, Nocardia, Actinomyces, Frankia,
Actinoplanes, Dermatophilus, Micromonospora, Microbispora, Streptomyces, Streptosporangium.
2) Bakteri Pembentuk Endospora
• Aerobik: Bacillus, Sporolactobacillus, Sporosarcina, Thermoactinomyces.
• Anaerobik: Clostridium, Desulfotomaculum, Oscillospira.
b. Bakteri Gram Negatif
1) Bakteri Gram Negatif Aerobik
• Aerobik: Pseudomonas, Xanthomonas, Zoogloea, Gluconobacter, Acetobacter, Azotobacter, Azomonas,
Beijerinckia, Derxia, Rhizobium, Agrobacterium, Alcaligenes, Brucella, Legionella, Thermus.
2) Bakteri Gram Negatif Aerobik Khemolitotrofik
• Aerobik: Nitrobacter, Nitrospira, Nitrococcus, Nitrosomonas, Nitrosospira, Nitrosococcus,
Nitrosolobus. Bakteri ini umumnya berfungsi pada proses nitrifikasi di dalam tanah. Contohnya
Thiobacillus, Sulfolobus, Thiobacterium, Thiovolum yang merupakan bakteri yang berperan dalam
proses oksidasi sulfur di alam.
3) Bakteri Berselubung
• Aerobik: Sphaerotilus, Leptothrix, Cladothrix, Crenothrix. Bakteri Sphaerotilus biasanya hidup di
saluran-saluran air. Leptothrix dan Cladothrix adalah bakteri yang mampu mengoksidasi besi atau
penyebab korosi.
4) Bakteri Gram Negatif Fakultatif Anaerobik
• Fakultatif anaerobik: Escherichia coli, Klebsiella, Enterobacter, Salmonella, Shigella, Proteus, Serratia,
Erwinia, Yersinia, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium.

5) Bakteri Gram Negatif Anaerobik


• Anaerobik: Bacteroides, Fusobacterium, Leptotrichia.
6) Bakteri Methanogens Dan Arkaebakteria
• Anaerobik: Methanobacterium, Methanothermus, Methanosarcina, Methanothrix, Methanococcus.
Bakteri ini adalah pembentuk metan (CH4) dari hasil perombakan bahan organik secara anaerobik.
Aerobik: Halobacterium, Halococcus, Thermoplasma. Bakteri ini ada yang tahan hidup pada kadar
garam tinggi dan dan ada yang tahan pada suhu tinggi.
• Anaerobik: Thermoproteus, Pyrodictium, Desulforococcus.
3. Bakteri Berbentuk Lengkung

a. Bakteri Gram Negatif Spiril Dan Lengkung


• Aerobik. contohnya Spirillum, Aquaspirillum, Azospirillum, Oceanospirillum, Campylobacter,
Bdellovibrio, Microcyclus, Pelosigma.
b. Bakteri Gram Negatif Lengkung Anaerobik
• Anaerobik: Desulfovibrio, Succinivibrio, Butyrivibrio, Selenomonas.

c. Spirochaeta
• Aerobik dan anaerobik: Spirochaeta, Cristispira, Treponema, Borrelia, Leptospira. Bakteri ini
berbentuk terulir dan benang tipis. Dinding sel tipis dan lentur. Bakteri ini dapat bergerak dengan
cara kontraksi sel menurut garis sumb selnya. Selnya berukuran 0,1-3 µm x 4-8 µm.
4. Bakteri yang Termasuk Kelompok Khusus

a. Bakteri Yang Merayap (Meluncur)


• Bakteri dapat merayap walaupun tidak berflagela. Kelompok bakteri merayap diantaranya:

1) Bakteri yang mengandung sulfur intraselular, berbentuk benang. Contoh: Beggiatoa, Thiothrix,
Achromatium.
2) Bakteri bebas sulfur, membentuk trikoma (bulu). Contoh: Vitreoscilla, Leucothrix, Saprospira.
3) Bakteri uniselular, bentuk batang pendek. Contoh: Cytophaga, Flexibacter, Myxobacteria.

4) Bakteri fototrof yang bergerak merayap. Contoh: Chloroflexus.


5) Cyanobacteria yang bergerak merayap. Contoh: Oscillatoria.
b. Bakteri Bertangkai Atau Bertunas
• Mempunyai struktur mirip tangkai atau tunas yang merupakan tonjolan dari sel, atau hasil
pengeluaran lendir. Contoh: Hypomicrobium, Caulobacter, Prosthecomicrobium, Ancalomicrobium,
Gallionella, Nevskia.
c. Bakteri Parasit Obligat: Rickettsiae Dan Chlamydiae
• Bakteri berukuran paling kecil, tetapi lebih besar dari virus, 0,3x2µ. Bentuk sel pleomorfik, dapat
berupa batang, kokus, atau filamen. Cara hidupnya intraseluler dalam sitoplasma dan inti sel dan
parasit sejati (parasit obligat) di dalam organisme lain dan bersifat patogen. Maka dari itu kelompok
ini menyebabkan penyakit yang ditularkan oleh vektor serangga. Contoh: Rickettsia prowazekii,
Chlamydia trachomatis, Coxiella burnetii. Mycoplasma (Klas Mollicutes).
d. Bakteri Anaerobik Anoksigenik Fototrofik
• Disebut juga PPLO (Pleuropneumonia Like Organisms) dengan ciri-ciri: Tidak mempunyai dinding sel, atau
merupakan bentuk L dari bakteri sejati (Eubakteria) atau bentuk speroplas sel eubakteria, sehingga sifatnya mirip
bakteri sejati. Mycoplasma berukuran 0,001-7µ.
• Contoh: Mycoplasma mycoides, M. homonia, M. orale, Acholeplasma, Spiroplasma.

e. Bakteri Aerobik Oksigenik Fototrofik: Cyanobacteria


• Bakteri ini ada yang berbentu batang, kkus, dan lengkung yang mempunyai ciri-citi berpigmen fotosintetik.
Berdasarkan sifat fisiologinya dapat dibagi menjadi:
1) Familia Thiorhodaceae (bakteri sulfur ungu). Contoh: Thiospirillum sp., Chromatium sp.
2) Familia Athiorhodaceae/Rhodospirillaceae (bakteri sulfur non-ungu). Contoh: Rhodospirillum,
Rhodopseudomonas.
3) Familia Chlorobiaceae (bakteri sulfur hijau). Contoh: Chlorobium, Chloropseudomonas, Chlorochromatium.
f. Bakteri Aerobik Oksigenik Fototrofik: Cyanobacteria
• Termasuk Myxophyceae atau Cyanophyceae, sifat yang mirip bakteri dalah dinding selnya terdiri
mukokompleks, tidak berdinding inti, tidak ada mitokondria dan kloroplas. Sedangkan sifat yang
berbeda adalah dapat berfotosintesa mirip tumbuhan tingkat tinggi, dan menghasilkan O 2 sehingga
mempunyai klorofil dan fikobilin (fikosianin dan fikoeritrin). Cara hidupnya bebas, dan berasosiasi
simbiosis.
• Contoh: Gloeobacter, Gloeocapsa, Dermocarpa, Spirulina, Nostoc, Anabaena, Oscillatoria, Calothrix,
Cylindrospermum.
Fase Pertumbuhan Bakteri
• Pertumbuhan sel merupakan pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Jika sel
bakteri mempunyai waktu generasi 20 menit, berarti sel bakteri akan memperbanyak menjadi dua sel
anak dalam 20 menit
1. Fase adaptasi (A)
• Sel belum melakukan pembelahan karena beberapa enxim belum disintesis. Jumlah sel tetap atau berkurang. Faktor yang
mempengaruhi antara lain medium dan lingkungan, jumlah inokulum.
2. Fare pertumbuhan awal (B)
• Mulai melakukan pembelahan dengan kecepatan rendah yang disebabkan sel baru selesai melakukan penyesuaian adaptasi.

3. Fase eksponensial (C)


• Disebut juga dengan fase log (logaritmik). Terjadi pembelahan dengan cepat dan konstan yang dipengaruhi oleh pH, nutrien,
kelembaban udara.
4. Fase pertumbuhan diperlambat (D)
• Terjadi pertambahan populasi sel bakteri diperlambat yang menyebabkan pertumbuhan sel tidak stabil, serta sel yang
tumbuh jumlahnya lebih besar dari sel yang mati (grafik masih naik). Dipengaruhi oleh nutrien yang sudah berkurang,
adanya metabolisme yang mungkin bersifat beracun bagi pertumbuhan.
5. Fase pertumbuhan stasioner maksimum (E)
• Jumlah selm yang tumbuh sama dengan sel yang mati. Zat makanan mulai berkurang/ habis. Sel menjadi
lebih tahan terhadap beberapa faktor seperti panas, dingin, radiasi, da bahan kimia. Terjadi
penumpukan metabolit beracun. Keadaan ini menyebabkan pertumbuhan sel terhenti sama sekali.
6. Fase menuju kematian (F)
• Mulai mengalami kematian yang disebabkan karena nutrien habis, energi cadangan habis, zat toksik
semakin banyak.
7. Fase kematian (G)
• Sel mengalami kematian dipercepat yang disebabkan karena nutrien sudah habis, energi cadanan habis,
dan peningkatan zat toksik yang akan meracuni sel bakteri.

Anda mungkin juga menyukai