Anda di halaman 1dari 45

STRUKTUR DAN FUNGSI

SEL BAKTERI

Inayah Fitri, M.Si

2017
1. Bacillus

B. anthracis Salmonella typhimurium

3 4 3. Spiral

2. Coccus
Sarcina
Vibrio

Spirillum
Staphylococcus aureus
2. Other shapes Leptothrix
(sheathed)

Alysiella filiformis Yersinia pestis


(tricome-shaped) (pleumorfic)

Streptomyces (filamentous)

Galionella

Prosthecomicrobium Square
(star-shaped) bacteria
Perbedaan struktur sel
Hewan dan Tanaman
Struktur Sel bakteri
Prokariotik
Struktur di luar dinding sel
Flagela
Fili
Kapsul/lapisan lendir
Selongsong
Tangkai
Dinding sel
Struktur di sebelah dalam dinding sel
Membran sitoplasma
Mesosom
Sitoplasma dan struktur-struktur di dalam
sitoplasma
Daerah sitoplasma
Daerah nukleus
Inklusi sitoplasma
Flagellum Structure Flagela :
Struktur granuler tepat dibawah
membran sel di dalam
sitoplasma
Fungsinya untuk motilitas

Tersusun dari 3 bagian :


tubuh dasar, struktur seperti
kait, sehelai filamen panjang di
luar sel

Terdiri dari protein (flagelin)

Jumlah dan pola perlekatannya


menjadikan dasar klasifikasi
bakteri

Bisa dilihat di mikroskop


dengan pewarnaan khusus,
Diamati pergerakannya dengan
preparat basah
Fili
 Disebut philus (jamak) /fimbrae
 Ukuran lebih kecil, lebih pendek, lebih banyak
dari flagela
 Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
 Tidak berfungsi untuk motilitas
 Dijumpai pada spesies motil dan non
 Fungsi : melekat pada permukaan
Pintu gerbang masuknya bahan genetik
Kapsul
• Lapisan kental/lendir yang
mengelilingi bakteri
• Ukuran bergantung pada
media dan kondisi lingkungan
• Disekresikan oleh sel bakteri
• Tidak mudah lepas dari sel
• Fungsi :
Kapsul
S. pneumoniae
melindungi sel
bakteri
cadangan makanan
Virulensi
SELONGSONG
• Selubung sel yang terdiri dari senyawa logam
yang tidak larut seperti besi dan mangan oksida,
mengendap disekitar sel sebagai produk dari
kegiatan metabolik bakteri
• Dibentuk oleh sel bakteri dari senyawa besi dan
mangan terlarut yang ada di lingkungan
• Sel yang terbungkus merupakan sel –sel
tunggal tetapi menyerupai filamen
• Dijadikan dasar pengelompokan bakteri
• Bakteri selongsong ditemukan di perairan tawar
yang kaya bahan organik, air kotor
Bakteri Berselongsong
Genus :

Sphaerotilus,

Leptothrix,

Haliscomenobacter,

Lieskeella,

Phragmidiothrix,

Crenothrix
TANGKAI
• Pembentukan asesori setengah kaku yang
memanjang dari sel
• Diameter lebih kecil dari sel
• Tangkai mempunyai substansi yang lengket di
ujung yang jauh, berfungsi untuk melekatkan
pada permukaan padat
• Habitat : di lingkungan air (tawar dan asin)
• Contoh : Caulobacter sp.
Caulobacter sp.

Caulobacter crescentus dividing into a stalk


daughter cell (top) and a motile daughter cell with
a flagellum
DINDING SEL

 Terletak antara substansi ekstrakseluler dan


membran sitoplasma
 Struktur yang amat kaku yang memberikan
bentuk pada sel
 Tebal dinding 10 -35 nm
 Merupakan bagian terbesar dari komponen sel
bakteri (10 – 40 % ) berat kering bakteri
 Penting untuk pembelahan dan pertumbuhan
Lanjutan dinding sel

 Hasil isolasi dan analisis komponen dinding


sel membantu dalam menentukan komponen
komponen penyusun dinding sel bakteri
 Komposisi dinding sel bakteri penting untuk :
 Membedakan bakteri dari prokariotik lainnya
 Membedakan satu kelompok bakteri dengan
kelompok lainnya
KOMPOSISI KIMIA
DINDING SEL BAKTERI

 Peptidoglikan (penyebab kakunya dinding sel


bakteri)
 Merupakan polimer yang amat besar, terdiri dari 3
macam bahan pembangun:
1. N-asetilglukosamin (AGA),
2. asam N-asetilmuramat (AAM),
3. dan peptida yang terdiri dari empat/lima asam
amino : L-alanin, D-alanin, asam D-glutarat,
lisin/asam diaminopimelat
Lanjutan dinding sel

 Komponen lain yang terikat pada


peptidoglikan : asam tekoat, protein,
polisakarida, lipoprotein, lipopolisakarida
 Komponen dinding sel bakteri bervariasi
bergantung pada spesies bakteri
Komponen konstan (1, dan 2)
Keragaman terletak pada asam amino
yang ada dan sifat ikatan antar asam
amino
CELL WALL components : Peptidoglycan,
Teichoid acid, outer membrane, lipopolysacaride,
periplasmic space
• Terletak antara Gram positive Wall Structure
substansi
ekstrakseluler
&membran sitoplasma
• kaku  memberi
bentuk sel
• Tebal 10 -35 nm
• Bagian terbesar komp
sel bakteri (10 – 40 % )
berat kering bakteri
• Penting  pembelahan
& pertumbuhan
• Komposisi dinding sel
Gram negative
bakteri penting untuk
Wall Structure
– Membedakan
bakteri dari
prokariotik lainnya
– Membedakan satu
kelompok bakteri
dengan kelompok
lainnya.

Komp dd sel bak bervariasi


bergantung  spesies bak
* Komp konstan (1& 2)
* Keragaman terletak
pada asam amino yang
ada dan sifat ikatan antar
asam amino
Berdasar perbedaan komposisi
dd sel  pengelompokan bakteri
 Gram +/-  pewarnaan Gram
Teknik pewarnaan Gram
Penyiapan bahan : ReagenCrystal Violet (the Primary Stain), Iodine Solution
(the Mordant), Decolorizer (ethanol is a good choice,) Safranin (the
Counterstain), Water (preferably in a squirt bottle)

material 1 2 3 4

2. Place your slide on a slide


holder or a rack. Flood (cover
completely) the entire slide with
crystal violet (60 secons).
3. Now, flood your slide with the
iodine solution (60 secons)
4.add the ethanol dropwise until
the blue-violet color is no longer
emitted from your specimen (5
secons) then rinse with water
5. flood your slide with the
iodine solution (60 secons)
then rinse with water & dry
Membran sitoplasma
 membran sel yang terletak di bawah
dinding sel
 Fungsi : mengendalikan lalu lalang sistem
kimiawi (ion-ion mineral, gula, asam
amino, elektron, metabolit lain) dalam sel
 Cara : difusi pasif dan transport aktif
Membran Plasma
 Membran sel yang terletak di bawah
dinding sel
 Fungsi : mengendalikan lalu lalang
sistem kimiawi (ion-ion mineral, gula,
asam amino, elektron, metabolit lain)
dalam sel
 Cara : difusi pasif dan transport aktif
MESOSOM
• Lanjutan membran sitoplasma ke arah
dalam /invaginasi ,membran sel kedalam
sitoplasma
• Fungsi : sintetis dinding sel dan
pembelahan
• Dijumpai bermula pada titik tempat
membran mulai invaginasi sebelum
terjadinya pembelahan
• Melekat pada nukleus
Struktur di dalam
sitoplasma

 Bahan yang dikandung dalam sitoplasma


 1. daerah sitoplasma
Granuler, kaya akan RNA
 2. daerah kromatin/nukleus
Kaya akan DNA
 3. tubuh inklusi
DAERAH SITOPLASMA

• Banyak mengandung partikel RNA –


protein, ribosom terkemas padat di
seluruh daerah sitoplasma
• Fungsi : biosintesa protein
DAERAH NUKLEUS
• Bahan nukleus/DNA di dalam sel bakteri
menempati posisi : dekat pusat sel, terikat pada
sistem mesosom sitoplasma
• Merupakan alat genetik/genom bakteri, yang
terdiri dari : kromosom tunggal dan bundar,
tempat semua genom berpautan
• Bahan nukleus bakteri : tubuh kromatin,
nukleoid, kromosom bakteri
Plasmids
INKLUSI SITOPLASMA

• Kumpulan berbagai substansi kimiawi


yang menumpuk dan membentuk granula
serta globul di dalam sitoplasma
• Contoh : bakteri belerang mempunyai
inklusi belerang
• Inklusi bisa berisi : polifospat, lipid,
glikogen, pati
Inklusi
PROTOPLAS
• Protoplas adalah isi sitoplasma yang
dikelilingi oleh membran sitoplasma
• Ciri protoplas adalah :
– tidak mempunyai dinding sel,
– tidak dapat membelah diri,
– tidak membentuk dinding sel,
– tidak rentan terhadap infeksi oleh bakteriofage
• Protoplas mengambil bentuk bola, karena
tidak memiliki dinding sel luar
SFEROPLAS

• Sferoplas isi sitoplasma yang dikelilingi


oleh membran sitoplasma, tetapi masih
belum terbebas dari bahan dinding sel
SPORA
• Bagian sel bakteri yang secara metabolik
dorman, dihasilkan pada fase yang lanjut dari
pertumbuhan sel
• Pada kondisi yang sesuai akan berkecambah
dan menghasilkan sel yang sama seperti aslinya
(sel vegetatif)
• Spora bersifat tahan terhadap banyak bahan fisik
dan kimiawi
• Ada 2 bentuk :
– Di luar sel vegetatif (eksospora) : Streptomyces
– Di dalam sel vegetatif (endospora ) : Bacillus
EKSOSPORA
• Spora eksternal
• Misal : Streptomyces menghasilkan
serantaian spora (konidia) yang disangga
di ujung hifa, suatu filamen vegetatif
• Proses pembentukan spora baketri serupa
dengan pada beberapa cendawan
Streptomyces sp dan berbagai kapang
ENDOSPORA
• Hanya terdapat pada baketri
• Merupakan tubuh berdinding tebal, sangat refraktif, dan
sangat resisten
• Dihasilkan oleh semua spesies Bacillus, Chlostridium,
dan Sporosarcina
• Semua endospora bakteri mengandung sejumlah besar
asam dipikolinat, suatu substansi yang tidak terdeteksi
pada sel-sel vegetatif, dan kalsium
• Asam dipikolinat merupakan 5 -10 % dari berat kering
endospora
• Diduga lapisan korteks endospora terbuat dari kompleks
Ca-asam dipikolinat-peptidoglikan
ENDOSPORA
• Letak endospora di dalam sel serta ukurannya
selama pembentukannya tidak sama bagi
semua spesies.
• Contoh :
– Bacillus cereus ( spora eliptical, sentral)
– Chlostridium tetani (spora bola, terminal)
– Chlostridium subterminal (ovoid, subterminal)
• Spora sangat resisten terhadap kondisi fisik
yang kurang menguntungkan seperti suhu tinggi
dan kekeringan serta bahan kimia
Endospore Production
Struktur Endospora

Various types
endospore in bacteria
1.Round; 2. Ellipsoidal;
3. Ova; 4.Cylindrical;
5. Kidney shaped
6. Banana shaped
Endospora pada bakteri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai