Anda di halaman 1dari 32

SITOKIMIA SEL

Kelompok 1
Nama Anggota :
1. Aveliana V.M Purnamawati
2. Dorce Toy
3. Intan Rosario Mau
4. Maria A. Benu
5. Martha Mbali
6. Yolanda Bees
7. Yumina Obenu
 Komponen utama sel adalah asam
deoksiribonukleat (DNA), asam
ribonukleat (RNA), protein, lipida dan
fosfolipida. Berdasarkan organisasi
struktur sel, mikrobia dibagi menjadi
dua tipe, mikrobia prokariotik dan
eukariotik.
Mikrobia dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu mikrobia prokariotik dan eukariotik
A. Sel prokariotik (bakteri)
memiliki membran sel
menyelubungi
sitoplasma yang
didalamnya terkandung
kromosom dan ribosom
tanpa membran internal
B. kema sel eukariotik
(diambil dan Atlas, R;
1997).
Perbandingan sifat struktural sel prokariotik dan
eukariotik Susunan fisik dan kimia sel mikrobia
Perbedaan utama mikrobia
prokariotik dan mikrobia
eukariotik

 Membran internal
Membran internal adalah membran yang
memisahkan suatu struktur di dalam sel oplasma.
Membran tersebut tidak terdapat pada sel
prokariotik.
 Pada sel eukariotik: berbagai macam komponen
intraselular (organella) yang terilat dengan
membran internal
 Pada sel mikrobia prokariotik tidak mempunyai
organela yang diselubungi membran.
 Bentuk dan struktur dinding
sel, yang sebagian besar terdiri
dan makromolekul yang berupa
karbohidrat.
 Mode replikasi kromosom dan
pembelahan sel
 Pada sel eukariotik: duplikasi
kromosom terjadi path fase awal
mitosis dan turunan duplikat
tersebut diturunkan ke sel
anakan.
 Pada sel prokanotik, duplikasi
kromosom terjadi bersamaan
dengan pelebaran kantong sel
dan turunan kromosom
memisah. Kemudian
septaterbentuk dan sd terpisah
menjadi dua sel anakan
 Polimer penyusun dinding sel
 Pada sel mikrobia eukariotik: polimer
penyusun dinding sel fungi adalah khitin
yang biasanya terdapat padakerangka
cangkang krustasea laut
 Pada sel prokariotik: polimer penyusun
dinding sel bakteri sangat unik dan spesifik
yaitu peptidoglikan
Permukaan sel atau lapisan permukaan
sel (Kapsula)
Permukaan sel atau lapisan luar berfungsi:
 Melindungi bagian dalam sel dati
cekaman luar
 Menjaga integritas aktivitas keseluruhan
di dalam sel.
 Memungkinkan berlangsungnya transpor
makromolekul (karbohidrat, vitamin,
asam amino, nukleotida, dan protein)
dan luar masuk ke dalam set atau
sebaliknya.
Fungsi kapsula :
 Kapsula bersama-sama dengan dinding sel dan
flagela berfungsi sebagai antigenik
(antigenisitas).
 menimbulkan virutensi yang berkaitan dengan
patogenisitas
 menghasilkan lendir yang dapat menghambat
fagositosis dan melindungi sel dan (proteksi dan
fagositosis)
 berkaitan dengan mekanisme motilitas.
 Sebagai alat cadangan makanan pada
lingkungan yang miskin akan nutrien.
 Melindungi sel dan dehidrasi dan kerusakan fisik.
Komposisi kapsula bakteri bergabung
dengan dinding sel

Ket.
A= diagram komposisi bagian luar sel bakteri gram positif dan gram negatif.
B= struktur kimia polisakarida pneumokokal streptococus pneumonia.
Dinding sel
mikrobia
Dinding sel mikrobia mempunyai fungsi :
 Sebagai benteng kokoh untuk
mempertahankan bentuk sel
 Melindungi sel terhadap pengaruh perubahan
tekanan osmotik.
 Mikroba tanpa dinding sel pada umumnya
sangat peka terhadap perubahan tekanan
osmose
 Menopang keberlangsungan suatu proses
yang tergantung pada membran sel, antara
lain pinositosis dan fagositosis.
Struktur, fungsi dan sintesis dinding sel bakteri
Dinding sel bakteri terdiri
dari peptidoglikan yang
merupakan polimer linear
dari N-asetilgiukosarnin
(NAG) dan N-
asetilmuramat (NAM), yang
terjalin membentuk
peptida berantai pendek
dan menempel pada
muramat. Dinding sel
bakteri tersusun oleh
jalinan (cross-bridging)
rantai peptida.
lanjutan

Dinding sel bakteri dapat dibedakan dengan


melalui teknik pengecatan Gram (cat differensial
yang ditemukan Christian Gram) menjadi
 Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang
mampu menahan cat utama Violet kristal dan
tetap tenkat kuat pada dinding sel meskipun
clilunturkan dengan etanol 95%, sehingga sd
bakteri berwama ungu
 Bakteri gram negatif. memiliki dinding sel yang
tidak mampu menahan cat utama violet kristal.
Permukaan dinding sel gram negatif jauh lebih
kompleks daripada sel gram positif
Sintesis dinding sel
Lapisan peptidoglikan merupakan suatu lapisan tunggal
dinding sel bakteri yang dibawah kondisi tertentu
 Pada saat sel sedang tumbuh, struktur lapisan tersebut
harus didegradasi terlebih dahulu sehingga
memungkinkan tersintesis peptidoglikan baru.
 Degradasi peptidoglikan akibat aktivitas otolisin dan
ensim lain.
 Otolisin mendegradasi beberapa rantai polisakarida,
sedangkan ensim yang lain memotong jembatan
peptida.
 Aktivitas otolisin dikendalikan oleh aktivitas penghambat
otolisin.
Pili
Pili adalah struktur seperti
rambut halus, tunggal, disebut
pula fimbria, biasanya tumbuh
di permukaan sel prokariotik.
Pili dibedakan menjadi dua
tipe, yaitu pili adhesi dan pili
konjugatif
Flagela dan Silia
Hampir sebagian besar mikrobia,
baik prokariotik maupun mikrobia
eukariotik menunjukkan
fenomena gerakan. Berdasarkan
letaknya, flagela bakteni
dibedakan menjadi;
 flagela polar, tumbuh di u
ung sel, contoh pada Vibrio,
Pseudomonas;
 flagela peritrik tumbuh di
seluruh permukaan sel, misal
path Proteus
Membran sel

Membran sitoplasma merupakan struktur yang sangat kritikal.


Pada umumnya membran sitoplasma bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif,:
 dilapisi oleh lapisan lipida yang terdiri dan dua lapis
(bilayers), bersifat semi permeabel dan berperan sebagai
pelindung sitoplasma dan lingkungan.
 tersusun atas fosfolipida, glikolipith dan berbagai protein
 protein menentukan ketebalan dan kadangkala berfungsi
pendukung membran. Protein lain berfungsi di dalam
transpor gula, asam amino dan metabolit lain.
Struktur dan komposisi kimia membran sitoplasma bervariasi
tergantung pada macam mikrobia (bakteri, arkhaea dan
mikrobia eukariotik)
Peran dan fungsi membran sitoplasma

 Sebagai pembatas isi set dengan


lingkungan luar sel
 bersifat permeabilitas selektif: terhadap
molekul yang masuk ke dalam sel
Ribosom

Ribosom adalah partikel kecil yang


mengandung asam ribonukleat (65%) dan
protein (35%) di dalam sitoplasma.
Ribosom berperan di dalam polimerisasi
asam menjadi protein. Berdasarkan
pengamatan mikroskopi elektron, partikel
ribosom berbentuk bulat dan membentuk
suatu rantai molekul RNA mesenger
(mRNA) yang disebut polisom atau
poliribosom
VIRUS

Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang


berarti racun. virus merupakan elemen genetik
yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu
asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam
ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua
kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler
dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh
inang.
Ciri-ciri Virus

a. ukuran 28 – 200 nm
b. bentuk bervariasi seperti hurf T, batang, bola, jarum, dll.
c. Organisme nonseluler
d. Parasit obligat
e. Tidak memiliki protoplasma
f. Hanya memiliki bahan inti berupa DNA atau RNA
g. Tubuh dilindungi oleh kapsid dari protein
h. Dapat dikristalkan
i. Dapat memperbanyak diri (ber proliferasi) pada sel atau
jaringan hidup
j. Dapat melewati filter bakteri
Klasifikasi Virus

Para ahli virus mengelompokkan virus berdasarkan aspek-aspek


tertentu,
yaitu:
1. Berdasarkan jenis inang yang diinfeksi, seperti
 virus tanaman contoh: Tobacco mozaic virus (TMV) sejenis virus

yang menyerang daun tembakau, Potato Yellow dwarf virus (virus


kentang kuning)
 virus hewan, contoh : Rhabdovirus yang menyebabkan rabies pada

anjing, NCD (New Castle Disease) yang menyebabkan penyakit tetelo


pada unggas
 virus manusia, seperti, polio, influenza, hepatitis, AIDS dan SARS
 virus bakteri: bakteriofage T4
2. Berdasarkan jenis asam nukleat yang dikandung
oleh virus:
a. virus RNA, contoh:virus influenza, virus HIV,
corona virus (virus , MERS , SARS) dsb.
b. Virus DNA, seperti poxvirus, herpesvirus,
adenovirus dsb.
Komponen penyususn
virus
 Kapsid adalah bagian pelindung materi
genetik di virus, yang terususn dari
protein. kapsid pada virus berbentuk hexil
(spiral rapat) yang menyusun bulatan atau
tabung pelindung materi genetik.
  Envelope virus merupakan bagian luar dari
virus yang mengandung glikoprotein yang
berfungsi sebagai sistem kekebalan sel inang
dari virus.
 Isi virus terdiri dari DNA dan RNA
JAMUR
Jamur (Fungi) adalah mikroorganisme tidak
berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal,
eukariotik, dan berdinding sel dari kitin atau
selulosa. Fungi memperoleh makanannya dengan
cara absorpsi. Sebagian besar tubuh fungi terdiri
atas benang-benang yang disebut hifa, yang saling
berhubungan menjalin semacam jala yang disebut
miselium. Miselium dapat dibedakan atas miselium
vegetatif yang berfungsi menyerap nutrien dari
lingkungan dan miselium fertil yang berfungsi
dalam reproduksi (Gandjar dkk. 2000).
Struktur Jamur
Struktur dasar jamur adalah hifa. Tubuh jamur
tersusun dari komponen dasar yang disebut
hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut
miselium Miselium menyusun jalinan-jalinan
semu menjadi tubuh buah. Ketebalan hifa
bervariasi antara 0,5 mm – 100 mm. Hifa
terdiri atas sel-sel sejenis. Sel-sel tersebut
satu dan lainnya dipisahkan oleh dinding sel
atau sekat yang dinamakan Septum (jamak:
septa) dan dinamakan hifa bersepta.
Komponen Jamur
Dinding sel jamur tersusun atas zat kitin dan
beta-glukan. Kitin merupakan polimer
karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga
terdapat pada eksoskeleton hewan arthropoda,
seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin
bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan
tumbuhan umum yang dinding selnya tersusun
dari selulosa dan bersifat kaku. Komposisi utama
penyusun dinding selnya polisakarida yaitu
protein, lipid, ion inorganik (P,Ca,Mg).
 Kapsul : fosofomanan, pentosa,
heksosa
 Membranpalsma : protein dan lipid
 nukleus : dna
 vakuola : polimetafosfot
 sitoplasma : glikogen, protein, rna,
pigmen dan vitamin
 Bagian dalam dari dinding sel khamir terutama pada
Saccharomces cerevisiae  terdiri dari senyawa β ( 1-3)
glukan dengan beberapa cabang yang digabung oleh ikatan 
β (1-6).
 Glukan tersebut membentuk suatu jaringan mikrofibril dan
bertanggung jawab mempertahankan bentuk dari sel
khamir.
 Bagian dinding sel khamir yang paling luar terdiri dari
senyawa α (1-6) manna dengan cabang α (1-3) dan α ( 1-2).
 Manan umumnya terikat pada protein dan manna yang
paling luar membawa kolompok fosfa. Manan menggantukan
peran kitin dan glukan. Kitin ditemukan pada septum primer
dan pada scar pertunasan khamir serta dalam jumlah yang
sangat sedikit sepanjang bagian dalam dinding sel.
 Begitu pula senyawa lipid terdapat pada lapisan dalam dari
permukaan bagian dalam dinding sel berfungsi untuk
mencegah kekeringan (Volk & Wheeler, 1993).

Anda mungkin juga menyukai