FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2019 A. Pengertian Penelitian Eksploratori dan Penelitian Konfirmatori( Eksplanatori) 1. Penelitian Eksploratori Penelitian eksploratori, atau disebut juga penelitian eksploratif, merupakan salah satu pendekatan penelitian yang bertujuan menemukan informasi mengenai sesuatu topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh seorang peneliti. Kotler, et al. (2006), menyatakan bahwa penelitian eksploratori adalah salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti sesuatu (yang menarik perhatian) yang belum diketahui, belum dipahami, atau belum dikenali dengan baik. Penelitian eksploratori tidak memerlukan hipotesis atau teori tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan. Hasil dari penelitian eksploratif akan digunakan sebagai input dalam penyusunan kuesioner. Adapun sumber-sumber yang digunakan meliputi jurnal ilmiah. 2. Penelitian Konfirmatori atau Eksplanatori Penelitian konfirmatori atau eksplanatori yaitu penelitian yang menyoroti hubungan antar variable dengan menggunakan kerangka pemikiran terlebih dahulu, kemudian merumuskan dalam bentuk hipotesis. Penelitian eksplanatori disebut juga penelitian kausal. Penelitian kausal, menurut Kotler, (2006) adalah “penelitian yang bertujuan menguji (mengetes) hipotesis tetang hubungan sebab dan akibat.” Dalam pelaksanaannya, penelitian kausal tersebut umumnya dilakukan dengan eksperimen atau ex post facto.
B. Perbedaan penelitian Eksploratori dengan penelitian Konfirmatori
(Eksplanatori) Adapun perbedaan antara penelitian Eksploratori dengan penelitian Konfirmatori (Eksplanatori) yaitu : a. Penelitian Eksploratif dapat dikatakan sebagai penelitian pendahuluan karena penelitian ini mencoba menggali informasi atau permasalahan yang relative masih baru. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menjadikan penelitian lebih dekat dengan fakta atau gejala sosial yang mendasar dan penelitian menunjukkan kepedulian didalamnya 2. Mengembangkan pengalaman mengenai gejala sosial yang terjadi di dalam masyarakat 3. Menghasilkan ide dan mengembangkan teori-teori tentatif yang mampu memprediksi terjadinya gejala sosial 4. Menentukan kelayakan untuk dapat melakukan riset tambahan atau lanjutan 5. Merumuskan pertanyaan dan menemukan masalah-masalah untuk dapat diselidiki secara lebih sistematis 6. mengembangkan teknik dan arah bagi penelitian masa depan. (martono; 2014:16) Sasaran tipe penelitian eksploratif adalah untuk memformulasi beberapa pertanyaan yang memiliki presisi yang penelitian akan datang dapat menjawab (Nauman; 2000). Penelitian eksplorasi berusaha menjelajah atau menggambarkan apa yang terjadi termasuk siapa, kapan, dimana, atau berhubungan dengan karakteristik satu gejala atau masalah sosial, baik pola, bentuk, ukuran, maupun distribusi. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau peristiwa dengan melakukan penjajakan terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan gejala tersebut. Eksplorasi dilakukan tidak secara sistematis dan terkontrol, dalam arti tidak didasarkan atas hipotesis dan sampel dalam jumlah yang pasti. Melalui informasi yang dikumpulkan, masalah sosial ataupun masalah komunikasi yang diselidiki akan semakin lebih jelas. Informasi yang diperlukan sangat longgar, fleksibel dan tidak terstruktur, sampel tidak terlalu banyak, analisis dari data primer lebih bersifat kualitatif, sehingga hasil/ output sangat bersifat sementara pada umumnya, dan akan dilanjutkan dengan penelitian yang bersifat konklusif. b. Penelitian Konfirmatori (Eksplanatori) yaitu penelitian untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis yang sudah ada sebelumnya. Penelitian eksplanatori atau eksplanatif bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel. Penelitian ini bertitik pada pertanyaan dasar “mengapa”. Orang sering tidak puas hanya sekadar mengetahui apa yang terjadi, bagaimana terjadinya, tetapi juga ingin mengetahui mengapa terjadi. Kita ingin menjelaskan sebab terjadinya suatu peristiwa. Untuk itu, perlu diidentifikasi berbagai variabel di luar masalah untuk mengkonfirmasi sebab terjadinya suatu masalah. Oleh karena itu, penelitian penjelasan ini juga disebut sebagai penelitian konfirmatori (Confirmatory research) dan makin dikenal sebagai penelitian korelasional (Correlational research). Beberapa definisi penelitian korelasional dikemukakan sebagai berikut: “Correlational research involves collecting data in order to determine whether, and to what degree, a relationship exists between two or more quantifiable variables” “Research that uses classification type independent variables is known generally as correlational research” Melalui penelitian eksplanatori ini dapat diketahui bagaimana korelasi antara dua atau lebih variabel baik pola, arah, sifat, bentuk, maupun kekuatan hubungannya. Penelitian koreslasional ini dimulai dengan pertanyaan implisit atau eksplisit: “Adakah hubungan antara X dan Y?” Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini hanya dapat diperoleh melalui penelitian penjelasan atau korelasional. Berikut ini adalah contoh penelitian korelasional: “Adakah hubungan antara motivasi kerja dan tingkat kemangkiran pegawai?”, “Adakah hubungan antara motivasi kerja dan tingkat kemangkiran pegawai?”. DAFTAR PUSTAKA
Syahrum,Salim. 2012. Metodologi penelitian. Bandung: citapustaka media
https://idm.wikipedia.org/wiki/penelitianeksplantori.com. diakses 7 september https://Dr.M.Arief,M.kom.dasar-dasarpenelitian.mp02-1pptx.com https://26110-none-9c12c00f.pdf.com. Diakses 7 september 2019