Anda di halaman 1dari 5

TUGAS METODE PENELITIAN

“EKSPLORATORI DAN PENELITIAN KONFIRMATORI


( EKSPLANATORI)”

OLEH

NAMA :IMBERD R.LIUNIMA


NIM :1701040044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
A. Pengertian Penelitian Eksploratori dan Penelitian Konfirmatori( Eksplanatori)
1. Penelitian Eksploratori
Penelitian eksploratori, atau disebut juga penelitian eksploratif,
merupakan salah satu pendekatan penelitian yang bertujuan menemukan
informasi mengenai sesuatu topik/masalah yang belum dipahami
sepenuhnya oleh seorang peneliti.
Kotler, et al. (2006), menyatakan bahwa penelitian eksploratori
adalah salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti
sesuatu (yang menarik perhatian) yang belum diketahui, belum dipahami,
atau belum dikenali dengan baik.
Penelitian eksploratori tidak memerlukan hipotesis atau teori
tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai
penuntun untuk memperoleh data primer berupa keterangan, informasi,
sebagai data awal yang diperlukan.
Hasil dari penelitian eksploratif akan digunakan sebagai input
dalam penyusunan kuesioner. Adapun sumber-sumber yang digunakan
meliputi jurnal ilmiah.
2. Penelitian Konfirmatori atau Eksplanatori
Penelitian konfirmatori atau eksplanatori yaitu penelitian yang
menyoroti hubungan antar variable dengan menggunakan kerangka
pemikiran terlebih dahulu, kemudian merumuskan dalam bentuk hipotesis.
Penelitian eksplanatori disebut juga penelitian kausal. Penelitian
kausal, menurut Kotler, (2006) adalah “penelitian yang bertujuan menguji
(mengetes) hipotesis tetang hubungan sebab dan akibat.” Dalam
pelaksanaannya, penelitian kausal tersebut umumnya dilakukan dengan
eksperimen atau ex post facto.

B. Perbedaan penelitian Eksploratori dengan penelitian Konfirmatori


(Eksplanatori)
Adapun perbedaan antara penelitian Eksploratori dengan penelitian
Konfirmatori (Eksplanatori) yaitu :
a. Penelitian Eksploratif dapat dikatakan sebagai penelitian pendahuluan
karena penelitian ini mencoba menggali informasi atau permasalahan
yang relative masih baru.
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menjadikan penelitian lebih dekat dengan fakta atau gejala sosial
yang mendasar dan penelitian menunjukkan kepedulian
didalamnya
2. Mengembangkan pengalaman mengenai gejala sosial yang terjadi
di dalam masyarakat
3. Menghasilkan ide dan mengembangkan teori-teori tentatif yang
mampu memprediksi terjadinya gejala sosial
4. Menentukan kelayakan untuk dapat melakukan riset tambahan atau
lanjutan
5. Merumuskan pertanyaan dan menemukan masalah-masalah untuk
dapat diselidiki secara lebih sistematis
6. mengembangkan teknik dan arah bagi penelitian masa depan.
(martono; 2014:16)
Sasaran tipe penelitian eksploratif adalah untuk memformulasi
beberapa pertanyaan yang memiliki presisi yang penelitian akan datang
dapat menjawab (Nauman; 2000).
Penelitian eksplorasi berusaha menjelajah atau menggambarkan
apa yang terjadi termasuk siapa, kapan, dimana, atau berhubungan
dengan karakteristik satu gejala atau masalah sosial, baik pola, bentuk,
ukuran, maupun distribusi. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk
mengetahui suatu gejala atau peristiwa dengan melakukan penjajakan
terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan gejala tersebut.
Eksplorasi dilakukan tidak secara sistematis dan terkontrol, dalam arti
tidak didasarkan atas hipotesis dan sampel dalam jumlah yang pasti.
Melalui informasi yang dikumpulkan, masalah sosial ataupun masalah
komunikasi yang diselidiki akan semakin lebih jelas. Informasi yang
diperlukan sangat longgar, fleksibel dan tidak terstruktur, sampel tidak
terlalu banyak, analisis dari data primer lebih bersifat kualitatif, sehingga
hasil/ output sangat bersifat sementara pada umumnya, dan akan
dilanjutkan dengan penelitian yang bersifat konklusif.
b. Penelitian Konfirmatori (Eksplanatori) yaitu penelitian untuk menguji
suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori
atau hipotesis yang sudah ada sebelumnya.
Penelitian eksplanatori atau eksplanatif bertujuan untuk
menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel.
Penelitian ini bertitik pada pertanyaan dasar “mengapa”. Orang sering
tidak puas hanya sekadar mengetahui apa yang terjadi, bagaimana
terjadinya, tetapi juga ingin mengetahui mengapa terjadi. Kita ingin
menjelaskan sebab terjadinya suatu peristiwa. Untuk itu, perlu
diidentifikasi berbagai variabel di luar masalah untuk mengkonfirmasi
sebab terjadinya suatu masalah. Oleh karena itu, penelitian penjelasan ini
juga disebut sebagai penelitian konfirmatori (Confirmatory research) dan
makin dikenal sebagai penelitian korelasional (Correlational research).
Beberapa definisi penelitian korelasional dikemukakan sebagai berikut:
“Correlational research involves collecting data in order to determine
whether, and to what degree, a relationship exists between two or more
quantifiable variables”
“Research that uses classification type independent variables is known
generally as correlational research”
Melalui penelitian eksplanatori ini dapat diketahui bagaimana
korelasi antara dua atau lebih variabel baik pola, arah, sifat, bentuk,
maupun kekuatan hubungannya. Penelitian koreslasional ini dimulai
dengan pertanyaan implisit atau eksplisit: “Adakah hubungan antara X dan
Y?” Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini hanya dapat diperoleh
melalui penelitian penjelasan atau korelasional. Berikut ini adalah contoh
penelitian korelasional: “Adakah hubungan antara motivasi kerja dan
tingkat kemangkiran pegawai?”, “Adakah hubungan antara motivasi kerja
dan tingkat kemangkiran pegawai?”.
DAFTAR PUSTAKA

Syahrum,Salim. 2012. Metodologi penelitian. Bandung: citapustaka media


https://idm.wikipedia.org/wiki/penelitianeksplantori.com. diakses 7 september
https://Dr.M.Arief,M.kom.dasar-dasarpenelitian.mp02-1pptx.com
https://26110-none-9c12c00f.pdf.com. Diakses 7 september 2019

Anda mungkin juga menyukai