Anda di halaman 1dari 18

Metodologi

Penelitian
Dosen Pengajar:
Asmawati, S.Kp.,M.Kes
“KONSEP DASAR PENELITIAN”

Kelompok 7:
1. Dea Ramadonna Kusumah P05120221063
2. Desinta Fitrianti P05120221064
3. Fuji Rohani P05120221073
4. Madona Rusti Aini P05120221081
5. Victor Ardiansa P05120221100
6. Zantrias Anugrah P05120221103
RUMUSAN MASALAH PENDEKATAN

PENGERTIAN
04 Apa Pendekatan dalam
01 Apa pengertian konsep
Penelitian ?

dasar penelitian?
JENIS
03 Apa Jenis-Jenis
Penelitian ?
TUJUAN
02 CARA BERPIKIR
Apa Tujuan konsep
dasar penelitian ? 05 Bagaimana Cara Berpikir
dalam Penelitian?
01
PENGERTIAN
Pengertian penelitian adalah suatu penyelidikan
terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis
dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata
penelitian adalah terjemahan dari kata research yang
berasal dari bahasa Inggris. Kata Research terdiri dari
dua kata yaitu re yang berati kembali dan to search yang
berarti mencari. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pengertian research (penelitian) adalah mencari kembali
suatu pengetahuan. Dari pengertian penelitian (research)
secara mum tersebut,
 Metodologi berasal dari kata “ metode” dan” logos”. Metode artinya cara
yang tepat untuk melakukan sesuatu. Sedangkan logos artinya ilmu atau
pengetahuan. Jadi metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan
menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.
 Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan
prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian
merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan
sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan
jawaban.
2
TUJUAN
Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Dari beberapa pengertian penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya
maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa tujuan diantaranya:

Meningkatkan atau 1 3 Memverifikasi fenomena yang


terjadi dengan suatu teori
mengembangkan pengetahuan.
yang telah ada.

Menyelidiki masalah
tertentu yang memerlukan 2 4 Melakukan pengujian
terhadap suatu fenomena
jawaban untuk menemukan suatu teori
yang baru.
3. Jenis-jenis penelitian
A. Penelitian Historis
Penelitian historis yaitu membuat suatu rekonstruksi masa lalu atau lampau secara sistematis dan
juga objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensistensikan
bukti-bukti untuk menegakkan sesuatu yang benar/fakta. Data-data yang dikumpulkan biasanya
merupakan hasil dari pengamatan seseorang, misalnya dari sebuah surat atau dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan data. Contohnya: Penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota
tertentu untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.
B. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian deskriptif
untuk menggambarkan fenomena yang ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
memberi uraian mengenai gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai
variable bedasarkan indikator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan
sejumlah variable yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil
presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x.
C. Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan adalah penelitian untuk menyelidiki
pola dan perurutan pertumbuhan dan perubahan sebagai sebuah
fungsi dari waktu.

D. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan


Penelitian Kasus dan Penelitian lapangan adalah penelitian yang
dilakukan untuk mempelajari secara intensif tentang latar
belakang keadaan di masa ini dan hubungan atau interaksi
lingkungan unit sosial, baik individu, kelompok, lembaga, atau
masyarakat. Penelitian ini diarahkan untuk menghimpun data,
mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari kasus
tersebut.
E. Penelitian korelasional
adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi sampai sejauh mana variasi pada suatu faktor yang
berkaitan dengan variasi pada dua variable atau lebih faktor lain didasarkan pada koefisien korelasi
(hubungan).
Korelasi antara dua variable atau lebih dapat berupa, sebagai berikut:

1. Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable lain
cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu variable turun, maka variable yang lain
cenderung turun.

2. Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable yang lain
akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya.

3. Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubungan antara keduanya.

4. Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable yang satu berbanding
seimbang dengan yang lain.

5. Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan yang bersifat umum untuk suatu penelitian
yang hanya berfokus pada penaksiran pada kovariasi diantara beberapa variabel yang muncul secara
sendirinya.
F. Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian Kausal Komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan
berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap akibat yang ada, menemukan kembali faktor yang menjadi penyebabnya
melalui data-data tertentu.

G. Penelitian Eksperimental
Penelitian Eksperimental adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab
akibat dengan memberikan perlakuan tertentu atau kondisi yang berbeda.
Contoh : Seorang guru ingin memperbaiki cara mengajar. Maka faktor-faktor lain seperti materi, lingkungan, buku, dan
sebagainya tidak diubah, tetapi tetap seperti sediakala, dan hanya metode dan cara mengajarlah yang di ubah. Dalam hal
ini guru dengan sengaja mengajar dengan metode tertentu secara sempurna dalam satu periode tertentu, kemudian setelah
selesai hasilnya dinilai.

H. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah penelitian yang diarahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan
kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah terhadap
masalah-masalah yang ada dalam kelas.
4.
PENDEKATAN
DALAM
PENELITIAN
Scott W. Vanderstoep and Deirdre D. Johnston menyatakan, kendati bervariasi, pendekatan penelitian
dapat dikelompokkan ke dalam 2 bagian besar, yaitu:

1. Pendekatan Kuantitatif: Pendekatan ini menekankan pada penilaian numerik atas fenomena yang
dipelajari. Pendekatan penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang memandang
setiap realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur,
dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Karena itu, sebelum dilakukan penelitian dapat
disusun dan dirancang secara detail dan tidak akan berubah-ubah selama penelitian berlangsung.
Penelitian ini cenderung dilakukan secara terpisah antara peneliti dengan obyek yang diteliti.

2. Pendekatan Kualitatif: Pendekatan ini menekankan pada pembangunan naratif atau deskripsi
tekstual atas fenomena yang diteliti. Pendekatan penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat ini sering juga disebut sebagai paradigma
interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas social sebagai sesuatu yang holistic/utuh,
kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif. Pendekatakan
penelitian kualitatif disebut juga dengan pendekatan penelitian naturalistic karena penelitiannya
dilakukan pada obyek yang alamiah yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi
oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika tersebut. Istilah naturalistik
menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi
normal dan menekankan pada deskripsi secara alami.
Sedangkan menurut Muri Yusuf (2007:13) kebenaran keilmuan itu dapat
didekati melalui pengalaman, penalaran dan penyelidikan ilmiah. Sehubungan
dengan itu, ada dua pendekatan dalam mencari kebenarannya, yaitu:

● Pendekatan Non-Ilmiah
Dalam pendekatan non-ilmah ini ada beberapa bentuk yang dapat digunakan,
yaitu:
1. Akal sehat
2. Otoritas
3. Instuisi
4. Coba dan salah

● Pendekatan Ilmiah
Frankel dan Wallen dalam Muri Yusuf (2017) mengatakan bahwa ada lima
langkah umum dalam berfikir secara ilmiah, yaitu: identifikasi masalah,
merumuskan asalah,mem-formulasikan,hipotesisi,dan memproyeksikan
konsekuen/ akibat-akibat yang akan terjadi dan mengajukan pengujian
hipotesis.
5. CARA BERPIKIR
DALAM
PENELITIAN
• Cara berpikir kelilmuan adalah cara berpikir induktif-deduktif atau deduktif-
induktif, kebenaran yang telah adaditinjau kembali untuk selanjutnya diuji
secara empiris menurut langkah-langkah metoda ilmiah (Yusuf, 2014: 21).
Kekuatan utama metode keilmuan (scientific method) ini adalah ketepata
(precision), kontrol, dapat diuji, dan dimungkinkan untuk menemukan sebab
akibat.
• Cara berfikir seorang peneliti dalam penelitian hendaknya yang termasuk
dalam sebagai berikut:
1. Berfikir spektif: Seorang harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang
dapat mendukung suatu pernyataan (tidak mudah percaya)

2. Berfikir analisi: Peneliti harus selalu menganalisa setiap pernyataan atau


persoalan yang dihadapi

3. Berfikir kritis: Mulai dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian dilakukan
berdasarkan cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh
ilmu pengetahuan.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai