Anda di halaman 1dari 40

BAB 1

Unit 1
HAKIKAT PENELITIAN PENDIDIKAN
M. Syukri

Pendahuluan

P enelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu manapun, termasuk


terhadap praktik pendidikan. Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang
lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep dan teori. Penelitian yang demikian,
dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau applied research. Sedangkan
penelitian yang diarahkan untuk menguji konsep, asumsi, dan proposisi, penelitian
tersebut dikategorikan sebagai penelitian dasar. Penelitian bidang pendidikan
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif maupun
kuantitatif.
Sesuai dengan judul unit ini, pemahaman lebih rinci tentang hakikat penelitian
akan disajikan ke dalam dua sub unit, yaitu pengertian penelitian pendidikan yang
diawali dengan pertanyaan apakah penelitian itu? dan mengapa penelitian itu
dilakukan? dan sumber-sumber ilmu pengetahuan, tujuan dan kegunaan penelitian
pendidikan. Melalui pembahasan, latihan-latihan, diskusi yang dilakukan serta
mengerjakan tes formatif yang disediakan, Anda diharapkan dapat menjelaskan
secara rinci tentang:
1. Pengertian penelitian;
2. Pengertian penelitian pendidikan;
3. Alasan-alasan melakukan penelitian;
4. Sumber-sumber ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian;
5. Tujuan dan kegunaan penelitian pendidikan.
Untuk membantu mendalami materi bahan ajar ini disarankan untuk
mempelajarinya secara cermat, baik secara mandiri maupun kelompok menelaah
sumber-sumber buku yang relevan untuk membantu pemahaman Anda. Setelah
mengkaji secara saksama uraian materi pada unit ini, selanjutnya Anda diminta

Penelitian Pendidikan SD 1-1


untuk mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat di masing-masing subunit,
membaca rangkuman, dan mengerjakan soal-soal tes formatif yang disediakan di
bagian akhir tiap-tiap subunit. Pedoman jawaban latihan telah tersedia pada masing-
masing subunit, demikian halnya kunci jawaban tes formatif juga telah disediakan di
bagian akhir unit ini. Namun demikian, Anda diminta untuk menjawab soal-soal
latihan dan soal-soal tes formatif secara mandiri terlebih dahulu sebelum
mencocokkannya dengan pedoman jawaban latihan ataupun kunci jawaban tes
formatif yang telah disediakan.

Selamat belajar, semoga sukses!

1-2 Unit 1
Subunit 1
1. Pengertian Penelitian Pendidikan

S etelah Anda mempelajari seluruh materi dalam bagian unit ini diharapkan Anda
memiliki pemahaman secara mendalam tentang konsep dan makna penelitian,
karakteristik serta langkah umum penelitian sebagai pencarian kebenaran ilmiah dan
sumber-sumber ilmu pengetahuan. Sebelum Anda mem-pelajari lebih jauh mengenai
pengertian penelitian pendidikan, pada sub uni ini, terlebih dahulu Anda diajak untuk
memahami tentang apakah penelitian itu?, mengapa orang melakukan penelitian?
Selanjutnya Anda perlu mengetahui dan memahami tentang penelitian sebagai upaya
pencarian kebenaran secara ilmiah, serta pengertian dan tujuan penelitian pendidikan.

A. Pengertian Penelitian Pendidikan


Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian penelitian pendidikan,
pertanyaan awal yang perlu diajukan, pada pembahasan ini adalah apakah penelitian
itu?

1. Apakah Penelitian itu?


Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan
metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda dalam
merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu masalah, baik
sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah.
Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan
analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah,
baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental,
interaktif atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara
intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.
Penelitiaan merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, me-
ngembangkan dan menguji teori. Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan
pengetahuan, Welberg (1986) mengemukakan lima langkah pengembangan
pengetahuan melalui penelitian, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2)

Penelitian Pendidikan SD 1-3


melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan
(sintesis) dan mereviu, dan (5) menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan
Schumacher, 2001: 6 ).
Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara dan proses penemuan melalui
pengamatan atau penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban permasalahan
atau persoalan sebagai suatu masalah yang diteliti. Kerlinger (1986) mengemukakan,
penelitian ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis,
terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban
sementara. Hasil penemuan tersebut, baik discovery atau invention. Hasil temuan
sesuatu yang memang sudah ada dengan dukungan fakta biasa disebut discovery.
Sukardi (2005) mengatakan, discovery diartikan sebagai hasil temuan memang
sebetulnya sudah ada. Ia mencontohkan, misalnya penemuan Benua Amerika. Lebih
lanjut ia menjelaskan bahwa invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil
penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta, misalnya hasil kloning dari
hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan
jenis yang baru.
Dalam penerapannya, kadang-kadang penelitian dan metode ilmiah
disamakan artinya. Penelitian merupakan suatu kerja penelitian atau penyelidikan
terhadap suatu masalah. Penyelidikan tersebut menggunakan metode-metode ilmiah.
Penggunaan metode ilmiah bertujuan untuk menemukan jawaban terhadap masalah
atau persoalan melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Penerapan pendekatan
ilmiah ini adalah cara untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif memiliki dasar positivis
dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam, sosial,
ekonomi, dan pendidikan. Sukardi (2005) mengemukakan beberapa ciri penelitian
yang memiliki dasar positivis, antara lain sebagai berikut:
a. Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang
dan waktu.
b. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
c. Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
d. Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban
permasalahan yang hendak diteliti.
Suatu kerja penelitian menuntut obyektivitas, terfokus, memerlukan proses
yang intensif, sistematis, dan lebih formal, baik di dalam proses atau pengukuran
maupun penganalisaan dan penyimpulan hasil-hasilnya. Suatu kerja penelitian bisa
juga dilakukan dalam rangka penemuan dan pengembangan pengetahuan.

1-4 Unit 1
Metode ilmiah mengikuti proses identifikasi masalah, pengembangan
hipotesis, melakukan observasi, menganalisis, dan kemudian menyimpulkannya.
Proses-proses dimaksud dapat digunakan secara informal dalam kehidupan sehari-
hari dan belum tentu bisa disebut suatu kerja penelitian. Dalam metode ilmiah yang
dipentingkan ialah aplikasi berpikir deduktif-induktif didalam pemecahan suatu
masalah.
Contoh: di suatu ruang praktek, seorang dokter sedang melakukan kegiatan
mendiagnosis penyakit pasiennya. Dilihat dari cara kerjanya, dokter tersebut bisa
disebut melakukan metode ilmiah, tetapi belum dapat disebut melakukan suatu kerja
penelitian. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan. Metode
keilmuan merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan empiris.
Pendekatan rasional memberikan kerangka berpikir yang koheren dan logis.
Sedangkan pendekatan empiris memberikan kerangka pengujian dalam memastikan
suatu kebenaran dengan cara yang ilmiah itu diharapkan data yang objektif, valid dan
reliabel. Objektif berarti semua orang akan memberikan penafsiran yang sama.
Valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data
yang terjadi sesungguhnya. Sedangkan reliabel berarti adanya keajekan data yang
didapat dari waktu ke waktu.
Untuk jelasnya, Anda dapat memahami pengertian atau batasan dari istilah
penelitian itu sendiri dengan memperhatikan beberapa ciri suatu kerja penelitian
antara lain sebagai berikut ini.
a. Penelitian dirancang dan diarahkan guna memecahkan sesuatu masalah
tertentu sebagai jawaban terhadap suatu masalah yang menjadi fokus
penelitian.
b. Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil temuannya
terhadap sampel yang berfokus pada suatu kelompok atau situasi objek
tertentu yang spesifik yang penekanannya pada pengembangan generalisasi,
prinsip-prinsip, serta teori-teori.
c. Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang valid
sehingga membuahkan hasil analisis/penemuan yang akurat dan terpercaya.
d. Penelitian berkepentingan bukan sekedar mensintesa atau mereorganisasi hal-
hal yang telah diketahui sebelumnya tetapi lebih diarahkan untuk penemuan
baru.
e. Penelitian dirancang dengan prosedur-prosedurnya secara teliti dan rasional.

Penelitian Pendidikan SD 1-5


f. Penelitian menuntut keahlian untuk mengetahui secara memadai
permasalahan yang diselidikinya.
g. Penelitian yang menggunakan hipotesis, tekanannya pada pengujian
hipotesis, bukan pada pembuktian hipotesis.
h. Penelitian menuntut kesabaran dan tak dilakukan secara tergesa-gesa.
i. Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara teliti
dan cermat, baik terhadap prosedurya maupun hasil-hasil dan kesimpulannya
disajikan atas dasar bukti-bukti yang ada secara obyektif, hati-hati, dan
cermat sehingga dapat dijadikan bahan yang berharga.
Dalam dunia pendidikan, dengan penelitian bisa membawa pengertian yang
semakin baik terhadap perilaku orang perseorangan, termasuk subyek didik atau
pendidik, proses belajar mengajar serta situasi atau kondisi yang bisa membuat lebih
berhasilnya proses pendidikan. Pada ilmu-ilmu tingkah laku, penelitian mengarah
pada pengembangan dan pengujian teori-teori tingkah laku. Pemahaman terhadap
tingkah laku peserta didik maupun pendidik semakin diperlukan dari hasil-hasil
penelitian dalam bidang pendidikan, baik dari segi ilmu maupun prakteknya.
Pada umumnya penelitian–penelitian pendidikan tergolong penelitian jenis
terapan guna mengembangkan generalisasi-generalisasi yang berkenaan dengan
proses belajar mengajar dan bahan-bahan mengajar. Karena itu, penelitian
pendidikan memberikan perhatiannya pada pengembangan dan pengujian terori-
teori tentang bagaimana peserta didik (pelajar, mahasiswa) berperilaku dalam seting
pendidikan.
Berangkat dari hakikat penelitian yang dikemukakan di atas, dapat
dikemukakan pengertian penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan untuk
mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan dalam
upaya memahami proses kependidikan dalam lingkungan pendidikan melalui
pendekatan ilmiah, baik di lingkungan pendidikan formal, pendidikan informal maupun
pendidikan nonformal. Menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku
yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-
kejadian dalam lingkungan pendidikan merupakan tujuan dari suatu kerja penelitian
penedidikan.

1-6 Unit 1
2. Mengapa penelitian dilakukan?
Sekurang-kurangnya ada empat sebab yang melatarbelakangi mengapa
penelitian itu perlu dilakukan, yaitu: (1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan (2) Pemenuhan rasa ingin tahu; (3) Pemecahan
masalah; dan (4) Pemenuhan pengembangan diri.
Pertama, penelitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang
sangat luas. Dalam kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang kita tidak
ketahui, tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia yang sangat terbatas,
dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Bahkan ketidaktahuan,
ketidakpahaman, dan ketidakjelasan terhadap sesuatu dalam kehidupannya,
seringkali menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam. Kesadaran atas
keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan atau kemampuan manusia dalam
kehidupannya perlu diatasi agar manusia dapat menyesuaikan diri di lingkungan
masyarakat.
Kedua, penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan rasa
ingin tahu. Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu
di luar dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa
ingin tahu baru yang lebih luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu
disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman.
Contohnya, manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan
sebagainya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana
mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para
ilmuwan, peneliti, dan mungkin juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih
mendalam, lebih rinci dan lebih komprehensif.
Ketiga, penelitian dilakukan untuk pemecahan masalah. Manusia di dalam
kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, dan bahkan
kesulitan, baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di
lingkungan kerjanya. Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya, antara lain:
a. Pemecahan masalah dilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan.
Cara dan alat kerja tradisional yang merupakan kebiasaan, misalnya, cara
masyarakat petani memotong padi menggunakan anai-anai yang secara turun
temurun dijadikan sebagai alat potong padi.
b. Pemecahan masalah secara dogmatis, baik menggunakan dogma agama,
masyarakat, hukum, dan lain lain. Seperti pencuri dipotong tangannya, dll.

Penelitian Pendidikan SD 1-7


c. Pemecahan masalah secara intuitif yaitu berdasarkan bisikan hati, misalnya
seorang ibu kebingungan anaknya terlambat pulang sekolah. Bisikan hatinya,
mengecek anaknya dengan menelepon teman dekat anaknya.
d. Pemecahan masalah secara emosional, umpamanya pintu terkunci dibuka
dengan didobrak.
e. Pemecahan masalah secara spekulatif atau trial and error, suara radio
berhenti, lalu radionya dipukul-pukul dan ternyata bersuara lagi.
f. Pemecahan masalah melalui penelitian. Pemecahan masalah dalam penelitian
dilakukan secara objektif, sistematis, menggunakan metode dan mengikuti
prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah
pengumpulan, pengolahan data, dan pembuktian secara ilmiah.
Keempat, pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas dengan
apa yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu ingin yang lebih
baik, lebih sempurna, lebih memberikan kemudahan, selalu ingin menambah dan
meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginan manusia yang selalu
ingin lebih baik itu, ada yang dicapai dalam waktu relatif singkat dengan ruang
lingkup yang lebih sempit maupun membutuhkan waktu yang cukup lama dengan
ruang lingkup yang lebih luas dan komplek melalui penelitian. Dengan demikian
pencapaian yang diinginkan manusia melalui penelitian sangat tergantung ruang
lingkup penelitian yang dirancang, baik yang dirancang dan dilaksanakan sendiri,
maupun melibatkan banyak orang.

3. Penelitian sebagai pencarian ilmiah


Penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan yang diperlukan
dalam rangka meningkatkan pecapaian usaha manusia. Karena itulah, pengetahuan
tidak akan bertambah maju, tanpa adanya penelitian.
Sebagai pencarian ilmiah, penelitian adalah suatu kegiatan untuk menemukan
pengetahuan dengan menggunakan metode-metode yang diorganisasikan secara
sistematis, dalam mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data.
Menemukan dan mengembangkan pengetahuan tersebut dilakukan dengan prosedur
dan metode ilmiah. Yang dimaksud ilmiah di sini adalah cara mengembangkan
pengetahuan. Dalam konteks metode ilmiah, McMillan dan Schumacher (2001)
membagi atas empat langkah metode ilmiah, yaitu: (1) Define a problem, (2) State
the hypothesis to be tested, (3) Collect and analyze data, and (4) Interprete the
results and draw conclusions about the problem.
Hampir sama dengan McMillan dan Schumacher, John Dewey membagi
langkah-langkah pencarian ilmiah yang disebutnya sebagai “reflective thinking”,

1-8 Unit 1
atas lima langkah, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah, (2) merumuskan dan
membatasi masalah, (3) menyusun hipotesis, (4) mengumpulkan dan menganalisis
data, dan (5) menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.
Empat langkah pencarian ilmiah dari McMillan dan Schumacher dan lima
langkah berpikir reflektif dari John Dewey, seringkali dijadikan sebagai dasar dari
langkah-langkah utama penelitian. Dengan kata lain, metode ilmiah mengikuti
proses identifikasi masalah, pengembangan hipotesis, melakukan observasi,
menganalisis, dan kemudian menyimpulkannya.
Menurut Suharsimi (1989) salah satu persyaratan penting dalam melakukan
kegiatan penelitian adalah mengikuti konsep ilmiah, artinya mulai awal sampai akhir
kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip
memperoleh ilmu pengetahuan. Selanjutnya ia mengemukakan langkah-langkah
penelitian, yaitu: (1) Memilih masalah; (2) Studi pendahuluan; (3) Merumuskan
masalah; (4) Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis; (5) Memilih pendekatan;
(6) Menentukan variabel dan sumber data; (7) Menentukan dan menyusun instrumen;
(8) Mengumpulkan data; (9) Analisis data; (10) Menarik kesimpulan; dan (11)
Menyusun laporan.
Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang langkah-langkah penelitian
tersebut, secara ringkas akan diuraikan sebagai berikut.
1. Memilih masalah
Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah terutama bagi orang-orang
yang belum banyak berpengalaman meneliti. Kegiatan penelitian dimulai dengan
mengidentifikasi isu-isu dan masalah-masalah penting (esensial), hangat (aktual),
dan mendesak (krusial) yang dihadapi saat ini, dan yang paling banyak arti atau
kegunaannya bila isu atau masalah tersebut diteliti. Dalam memilih masalah yang
hendak diteliti perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:
a. Cakupan masalah tidak terlalu luas.
b. Data yang diperlukan tidak sulit diperoleh.
c. Biaya dan waktu yang dibutuhkan cukup tersedia untuk penyelesaian
penelitian.
d. Dukungan teori dari sumber-sumber yang tersedia (referensi, buku, dan
jurnal-jurnal hasil penelitian) yang relevan dengan masalah yang akan
diteliti.

2. Studi pendahuluan
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti perlu mengadakan studi pendahuluan.
Studi pendahuluan ini biasanya disebut studi ekploratoris, yaitu menjajagi

Penelitian Pendidikan SD 1-9


kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti. Studi pendahuluan juga
dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar
masalahnya menjadi lebih jelas.

3. Merumuskan masalah
Perumusan masalah merupakan perumusan dan pemetaan faktor-faktor, atau
variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah. Faktor atau variabel
tersebut yang melatarbelakangi ataupun diakibatkan oleh fokus masalah. Karena
faktor atau variabel yang terkait dengan fokus masalah cukup banyak, maka perlu
ada pembatasan faktor atau variabel, yaitu dibatasi pada faktor atau variabel-
variabel yang dominan. Untuk itu informasi yang cukup dari studi pendahuluan
atau studi eksploratoris sangat diperlukan, sehingga masalah yang akan diteliti
menjadi jelas dan peneliti harus jelas pula apa yang seharusnya ia kerjakan.

4. Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis


Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang
akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti
didalam melaksanakan penelitiannya. Jika anggapan dasar merupakan dasar
berpikir yang memungkinkan kita mengadakan penelitian tentang permasalahan
kita, maka hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh
peneliti, tetapi masih harus dibuktikan atau dites untuk diuji kebenarannya. Yang
perlu diingat bahwa rumusan hipotesis dibuat apabila penelitiannya
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data stastistik
inferensial. Untuk penelitian kuantitatif yang menggunakan pengolahan data
stastistik deskriptif tidak diperlukan rumusan hipotesis, cukup dengan pertanyaan-
pertanyaan pokok, demikian juga dengan penelitian kualitatif.

5. Memilih pendekatan
Dalam menyusun rancangan penelitian biasanya berisi rumusan tentang langkah-
langkah penelitian, termasuk didalamnya adalah pendekatan dan metode
penelitian yang digunakan serta alasan-alasan mengapa menggunakan
pendekatan dan metode tersebut. Metode atau cara mengadakan penelitian
seperti halnya: Eksperimen atau non eksperimen. Tetapi disamping itu juga
menunjukan jenis atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari segi tujuan
misalnya eksploratif, deskriptif atau hitoris. Masih ada lagi pandangan dari
subjek penelitiannya, misalnya populasi atau kasus.

1 - 10 Unit 1
6. Menentukan variabel dan sumber data
Penentuan variabel penelitian berkaitan dengan penggunaan teknik pengumpulan
data dan sumber data yang diperlukan dalam suatu kegiatan penelitian. Aspek-
aspek yang diteliti dengan teknik pengumpulan data dan dari mana sumber data
diperleh adalah persoalan penting bagi peneliti yang harus diketahui sebelum
melakukan penelitian di lapangan.

7. Menentukan dan menyusun instrumen


Dalam suatu kerja penelitian, kegiatan pengumpulan data didahului oleh
penentuan teknik, penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data yang
akan digunakan. Kegiatan ini perlu dilakukan peneliti, selain objektivitas dan
keakuratan data yang akan diperoleh, segi-segi legal dan etis dalam proses
pelaksanaannya perlu mendapatkan perhatian. Peneliti perlu menentukan jenis
data dan dari mana serta dengan instrumen apa data diperoleh. Sebagai contoh,
peneliti akan mengumpulkan data tentang tingkah laku siswa. Data tentang
tingkah laku siswa pada kelas tertentu, tentu hanya dapat diperoleh dari siswa
dengan cara mengobservasi dengan menggunakan seperangkat pedoman
observasi dan/atau melalui interview atau kuisioner.
8. Mengumpulkan data
Dalam kegiatan pengumpulan data ini yang perlu mendapat perhatian peneliti
adalah objektivitas dan keakuratan data yang diperoleh, segi-segi legal dan etis
dalam proses pelaksanaannya. Dalam prakteknya, mengumpulkan data adalah
pekerjaan yang sukar, karena apabila diperoleh data yang salah, tentu saja
kesimpulannya pun salah pula. Oleh karena itu, peneliti harus sungguh-sungguh
dengan cermat dan jeli dalam menghimpun, mencatat atau merekam data yang
diperlukan.

9. Analisis data
Analisis data menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang ditempuh dalam
mengolah atau menganalisis data. Menganalisis data membutuhkan ketekunan
dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut teknik analisis data.
Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik
deskriptif, berupa table, grafik, profil, bagan, atau menggunakan statistik
inferensial berupa korelasi, regresi, perbedaan, analisis jalur, dll. Data kualitatif
dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif naratif-logis.

Penelitian Pendidikan SD 1 - 11
10. Menarik kesimpulan

Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil interpretasi temuan


penelitian. Meskipun penelitian kualitatif tidak bersifat generalisasi, tetapi unsur
generalisasi tetap ada, yaitu menemukan hal-hal yang esensial atau prinsipil dari
suatu deskripsi. Terhadap kesimpulan-kesimpulan yang telah dirumuskan,
disusunlah implikasi dan rekomendasi atau saran. Implikasi merupakan akibat
logis dari temuan-temuan penelitian yang terkandung dalam kesimpulan.
Rekomendasi merupakan hal-hal yang sebaiknya dilakukan di masa mendatang.
Sesuaikah data yang terkumpul dengan hipotesis atau dugaan peneliti
sebelumnya? Disinilah peneliti bisa merasa lega karena hipotesisnya terbukti.
Tidak terbuktinya suatu hipotesis bukanlah suatu pertanda bahwa apa yang
dilakukan oleh peneliti itu salah dan harus merasa malu.

11. Menyusun laporan


Menyusun laporan penelitian sebenarnya lebih menitikberatkan pada kegiatan
administratif. Ada kalanya laporan hasil penelitian dianggap bukan dari
pekerjaan meneliti. Laporan penelitian dapat dijadikan sebagai dokumen ilmiah
dan merupakan bukti fisik dari kegiatan penelitian yang dipertanggungjawabkan,
termasuk skripsi, tesis maupun disertasi.
Kesebelas langkah penelitian di atas, divisualisasikan dalam bentuk bagan-
arus, seperti berikut:

1 - 12 Unit 1
Langkah 1
Memilih masalah

Langkah 2
Studi pendahuluan

Langkah 3
Merumuskan masalah

Langkah 4
Merumuskan anggapan dasar

Langkah 4a
Langkah 5 Hipotesis
Memilih pendekatan

Langkah 6a Langkah 6b
Menentukan variable Menentukan sumber data

Langkah 7
Menentukan dan menyusun instruman

Langkah 8
Mengunpulkan data

Langkah 9
Analisis data

Langkah 10
Menarik kesimpulan

Langkah 11
Menyusun laporan

Gambar 1.1.1: Bagan Arus Kegiatan Penelitian (Suharsimi Arikunto; 1989: 16)

Langkah-langkah penelitian tersebut dikelompokkan menjadi tiga kegiatan,


yaitu: (1) Langkah ke-1 sampai dengan ke-6 mengisi kegiatan pembuatan rancangan
penelitian, (2) Langkah ke-7 sampai denga ke-11 meru-pakan pelaksanaan penelitian,
dan (3) Langkah terakhir sama dengan pembuatan laporan penelitian.
Dalam bidang pendidikan, pendidik, karena kedudukannya adalah seorang
pengambil keputusan. Setiap hari, pada waktu melaksanakan proses pendidikan,
pendidik dihadapkan kepada tugas mengambil keputusan tentang bagaimana meren-

Penelitian Pendidikan SD 1 - 13
canakan pengalaman belajar, mengajar, membimbing siswanya, mengorganisasikan
sistem sekolah, dan banyak lagi hal-hal lain yang memerlukan perhatiannya.
Pendekatan ilmiah dalam pendidikan menjadi salah satu cara yang dapat
digunakan oleh pendidik (guru) dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
untuk memecahkan masalah atau persoalan pendidikan. Mereka (pendidik) dianggap
telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengambil
keputusan-keputusan tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara
melakukannya. Namun, bagaimana para pendidik dapat mengetahui jawaban yang
tepat terhadap masalah atau persoalan yang dihadapi dalam kondisi tertentu? Kendati
ada sumber-sumber pengetahuan lain, seperti pengalaman, otoritas, dan tradisi, hanya
pengetahuan ilmiah tentang proses pendidikanlah yang memberikan sumbangan
paling berharga dalam pengambilan keputusan di bidang pendidikan. Para pendidik
perlu memanfaatkan sumber-sumber pengetahuan guna memperolah informasi dan
saran-saran yang dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan.

4. Sumber-sumber ilmu pengetahuan


Manusia diberi banyak kelebihan oleh Tuhan. Sebagai makhluk Tuhan
mereka belajar atau berusaha survive. Salah satu usaha tersebut, manusia belajar
menguasai ilmu pengetahuan. Beberapa sumber ilmu pengetahuan yang tersedia
sebagai hasil penelitian ilmiah terhadap masalah-masalah pendidikan. Sumber-
sumber pengetahuan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima ), yaitu: (1)
Pengalaman, (2) Otoritas, (3) Cara berpikir deduktif, (4) Cara berpikir induktif dan
(5) Pendekatan ilmiah. Untuk lebih jelasnya berikut ini, secara singkat dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Melalui pegalaman. Sebagaimana biasa kita dengar orang mengatakan ”guru
yang paling baik adalah pengalaman”. Orang dapat belajar dari pengalamannya
karena mereka melakukan, mengalami dan menghadapi masalah hidup. Sejumlah
pengalaman tersebut dapat dikembangkan manusia dalam berbagai aktivitas atau
usaha untuk dimanfaatkan dalam kehidupannya. Misalnya, seorang petani
bekerja langsung sebagai petani dan menjadi petani tanpa sekolah. Seorang anak
pandai berdagang karena sejak kecil, disamping sekolah sudah diajak untuk
melayani bapaknya berjualan di pasar atau di rumahnya. Setelah belajar, mereka
mempunyai keahlian khusus dalam berjual beli dan bahkan mengembangkannya
menjadi pedagang yang besar.
Cara orang belajar dari pengalaman sendiri sering tersebut trial and error
atau coba dan salah dan mencobanya lagi. Semakin orang tersebut gigih dan tidak
putus asa ketika terjadi salah atau jatuh, semakin besar kemungkinan orang

1 - 14 Unit 1
tersebut untuk lebih berhasil dalam hidupnya. Cara lain seorang belajar melalui
pengalaman untuk menguasai suatu ilmu pengetahuan adalah menggunakan
modal tradisi atau cara tradisi yang berlaku di dalam masyarakat.
Sebagai contoh, misalnya anggota atau kelompok masyarakat menurut
pandangan orang tua pada suku tertentu, suatu “tradisi” turun temurun tidak
boleh dilanggar. Artinya, perbuatan melanggar tradisi perlu dicegah karena sudah
menjadi tradisi lama bagi kehidupan suatu kelompok masyarakat tertentu yang
diyakini bahkan dianggap “tabu”. Melarang anak-anaknya melakukan pekerjaan
yang disebutnya sebagai bentuk pengajaran kepada generasi yang lebih muda.
Contoh lain, misalnya tentang “Kampunan” yang oleh sebagian masyarakat
Melayu di daerah tertentu di Kalimantan. Ketika seseorang hendak berangkat
keluar rumah atau melakukan perjalanan/pekerjaan, ketika itu juga orang
mengajak kita makan atau minum. Orang tua mengajar anaknya tidak boleh
menolak jika seseorang menawarkan makanan (nasi ketan) atau minuman (kopi),
harus disentuh atau dicicipi sedikit saja, agar terhindar dari “mendapat celaka”.
Selain dimaksudkan menghargai orang yang memberi atau menawarkan makanan
(nasi ketan) atau minuman (kopi). Melarang anak duduk di depan pintu
menjelang malam (Maghrib), tidak boleh makan di depan pintu adalah contoh
lain mengajar anak berangkat dari tradisi. Anak tidak perlu tahu, mengapa orang
tua mereka tidak membolehkan melakukan pekerjaan tersebut? Jika anak
bertanya mengapa mereka dilarang, jawaban yang diperoleh dari orang tua
biasanya “tabu, tidak boleh atau tidak baik”. Cara tradisi ini akan semakin kuat
jika setiap kali terjadi peristiwa yang membenarkan tradisi berlaku. Sebaliknya,
akan hilang nilai kepercayaan jika kebenaran yang ada menyimpang dengan
tradisi yang telah dilakukan. Semakin banyak terjadi penyimpangan tradisi
semakin menghilangkan kebenaran tradisi yang berlaku. Penguasaan ilmu
pengetahuan melalui cara tradisi ini mempunyai berapa ciri seperti: (1)
memegang teguh kebenaran warisan dari orang tua atau nenek moyang; (2) ada
pengulangan yang sifatnya membenarkan, berarti akan semakin menambah
“valid” cara tersebut, semakin terjadi pengulangan yang bersifat menyimpang
dari yang membenarkan, akan dapat mereduksi kepercayaan yang ada; dan (3)
menimbulkan ketidakpastian nilai kepercayaan, ketika terjadi konflik dalam
masyarakat.

b. Melalui metode otoritas. Metode ini digunakan untuk menguasai ilmu


pengetahuan jika metode pengalaman tidak dapat digunakan secara efektif. Cara
lain dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain. Seorang

Penelitian Pendidikan SD 1 - 15
mahasiswa tidak perlu pergi ke bulan untuk mengetahui tentang keadaan dan
situasi bulan. Mereka dapat bertanya pada dosennya atau orang yang mempunyai
pengalaman dalam bidangnya. Orang yang mempunyai otoritas ini dapat
diinterpretasikan sebagai orang yang berwenang dibidangnya, orang yang
mempunyai kuasa, dan orang lain yang berhubungan erat dengan permasalahan
dan buku literatur dan termasuk pula hasil penelitian para pendahulunya.
Menguasai ilmu pengetahuan, melalui cara otoritas lebih efektif dan dapat
dilaksanakan, jika di sekitar orang tersebut ada lembaga atau orang yang
termasuk dalam kriteria berwenang.

c. Melalui metode deduktif. Dalam mengembangkan dan menguasai ilmu


pengetahuan, alasan logika, merupakan cara yang paling lama digunakan oleh
para ilmuan sejak zaman Yunani dan Mesir kuno. Dengan menggunakan alasan
logika yang sudah mendekati ilmiah mereka dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan sedemikian maju dan dapat digunakan sebagai kajian pustaka
sampai sekarang. Mereka melakukan alasan logis untuk membangun suatu dalil,
preposisi, hukum, dan teori baru. Deduktif pada prinsipnya ialah cara berpikir
untuk mencari atau menguasai ilmu pengetahuan yang berawal dari alasan umum
menuju kearah yang lebih spesifik. Logika deduktif merupakan sistem berpikir
untuk mengorganisasikan fakta dan mencapai suatu kesimpulan dengan
menggunakan argumentasi logika.
Contoh: setiap binatang menyusui mempunyai kaki. Semua kucing mempunyai
kaki. Oleh karena itu sebagai kesimpulannya, kucing adalah binatang menyusui.

d. Melalui metode induktif. Cara ini merupakan proses berpikir yang diawali dari
fakta pendukung yang spesifik, menuju pada arah yang lebih umum guna
mencapai suatu kesimpulan.
Contohnya ialah: Ayam hitam yang kita amati mempunyai hati. Ayam putih yang
diamati juga mempunyai hati. Kesimpulannya ialah setiap ayam mempunyai hati.
Didalam logika induktif seorang peneliti berangkat dari pengamatan dan
mungkin secara eksperimentasi untuk melihat hati ayam. Dari bervariasi warna

1 - 16 Unit 1
ayam dan semuanya mempunyai hati. Kesimpulannya adalah bentuk terakhir
yang berupa generalisasi dan pengamatan banyak ayam tersebut.

e. Menggunakan pendekatan ilmiah. Merupakan metode untuk menguasai dan


mengembangkan ilmu pengetahuan yang paling tinggi nilai validitas dan
ketepatannya, jika dibandingkan dengan beberapa macam pendekatan yang telah
didiskusikan di atas. Sangat dianjurkan bagi para peneliti maupun profesional
untuk selalu menggunakan pendekatan tersebut dalam setiap waktu maupun
kesempatan. Metode ilmiah pada prinsipnya adalah metode gabungan secara
integral antara dua logika deduktif dan induktif yang kemudian menghasilkan
langkah penting sebagai strategi ilmiah.

Latihan:
Setelah mengkaji keseluruhan materi yang dipaparkan pada subunit ini, untuk
memantapkan pemahaman Anda, kerjakan soal-soal latihan berikut!
1. Dalam suatu kerja penelitian, ditemukan dalam penggunaan “metodologi
penelitian” dan “metode penelitian” masih mencampuradukkan kedua istilah
tersebut sehingga terkesan sama maksudnya. Coba Anda temukan dan jelaskan
perbedaan antara metode penelitian dengan metodologi penelitian tersebut!
2. Anggapan dasar dan hipotesis merupakan salah satu langkah penelitian ilmiah.
Yang keduanya berbeda pengertian. Kemukakan pengertian anggapan dasar dan
hipotesis dalam kaitannya dengan penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif dan pendekatan kualitatif.
3. Sebagai pencarian ilmiah, penelitian adalah suatu kegiatan untuk menemukan
pengetahuan dilakukan dengan prosedur dan metode ilmiah. Coba Anda
kemukakan perbedaan antara metode ilmiah dengan suatu kerja penelitian!
4. Dalam mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan, alasan logika,
merupakan cara yang paling lama digunakan oleh para ilmuan, yaitu metode
deduktif dan induktif. Coba Anda kemukakan apa yang dimaksud dengan metode
deduktif dan induktif disertai contoh penggunaan logika dari masing-masing
metode tersebut!

Agar latihan yang Anda kerjakan sesuai dengan arah yang diharapkan, bacalah
rambu-rambu atau petunjuk latihan!

Penelitian Pendidikan SD 1 - 17
Petunjuk mengerjakan latihan!
1. Sesungguhnya antara metodologi penelitian dengan metode penelitian memiliki
arti atau makna yang berbeda. Perbedaan pengertian keduanya, terutama
penggunaannya dalam praktek penelitian atau suatu kerja penelitian di lapangan.
Kaji kembali materi yang telah Anda pelajari dan ajak teman-teman Anda
berdiskusi untuk memperoleh pemahaman yang sama tetang perbedaan antara
metodologi penelitian dan metode penelitian.
2. Telaah kembali langkah-langkah penelitian tentang anggapan dasar dan hipotesis,
kemudian Anda kaji tentang pendekatan penelitian kuantitatif dan pendekatan
kualitatif sehingga Anda memperoleh pemahaman terhadap anggapan dasar dan
hipotesis serta fungsi hipotesis dalam suatu penelitian. Diskusikan bersama
mengenai pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk memperoleh pemahaman
yang jelas tentang apakah rumusan hipotesis diperlukan oleh masing-masing
pendekatan penelitian.
3. Metode ilmiah dan suatu kerja penelitian memiliki perbedaan dari segi cara
melakukan pekerjaan ilmiah. Untuk memperoleh pemahaman yang jelas Anda
menggunakan contoh suatu profesi dokter atau akuntan. Lakukan telaah bersama
(diskusi) sehingga Anda menemukan prosedur dan karakteristik metode ilmiah
dan suatu kerja penelitian.
4. Alasan logika, dengan metode deduktif dan induktif penekanannya pada suatu
kerangka berpikir dalam membuat suatu kesimpulan dari masalah-masalah yang
diteliti.

1 - 18 Unit 1
Rangkuman
Penelitian adalah seni dan ilmu (art and science) guna mencari jawaban
terhadap suatu permasalahan. Penelitian–penelitian pendidikan, umumnya
tergolong penelitian jenis terapan yang digunakan untuk mengembangkan
generalisasi-generalisasi yang berkenaan dengan proses belajar mengajar dan
bahan-bahan mengajar yang memberikan perhatiannya pada pengembangan dan
pengujian terori-teori tentang bagaimana pelajar (peserta didik) berperilaku
dalam seting pendidikan, baik di lingkungan pendidikan formal, pendidikan
informal maupun pendidikan nonformal.
Ada dua pendekatan penelitian yang biasa dipakai dalam penelitin, yaitu
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
bersandar pada pandangan positivis. Sedangkan pendekatan kualitatif bersandar
pada pandangan fenomenologis. Penemuan dari hasil kerja penelitian berupa
temuan sesuatu yang memang sebetulnya sudah ada disebut discovery.
Sedangkan penelitian hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan
fakta disebut invention.
Beberapa alasan yang melatarbelakangi penelitian itu perlu dilakukan,
yaitu: (1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
(2) Pemenuhan rasa ingin tahu; (3) Pemecahan masalah; dan (4) Pemenuhan
pengembangan diri.
Pada dasarnya terdapat tiga langkah utama dalam suatu kerja penelitian,
yaitu: (1) Kegiatan pembuatan rancangan penelitian, (2) Pelaksanaan penelitian,
dan (3) Pembuatan laporan penelitian. Dari kegiatan tersebut dirinci menjadi
langkah-langkah penelitian atau prosedur penelitian ilmiah, yaitu: (1) Memilih
masalah; (2) Studi pendahuluan; (3) Merumuskan masalah; (4) Merumuskan
anggapan dasar dan hipotesis; (5) Memilih pendekatan; (6) Menentukan variabel
dan sumber data; (7) Menentukan dan menyusun instrumen; (8) Mengumpulkan
data; (9) Analisis data; (10) Menarik kesimpulan; dan (11) Menyusun laporan.
Usaha manusia belajar menguasai ilmu pengetahuan bersumber dari:
(1) Pengalaman, (2) Otoritas, (3) Cara berpikir deduktif, (4) Cara berpikir
induktif, dan (5) Pendekatan ilmiah.

Penelitian Pendidikan SD 1 - 19
Tes Formatif 1
Di bawah ini disediakan tes formatif yang bertujuan untuk mengukur pemahaman
Anda mengenai uraian, contoh, dan rangkuman materi yang disajikan dan telah Anda
pelajari.

Petunjuk: Pilihlah alternatif A, B, C atau D dengan cara memberikan tanda silang (X)
pada jawaban yang Anda anggap paling benar!

1. Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu


pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah adalah ...
A. prosedur penelitian.
B. metode penelitian.
C. hakikat penelitian.
D. pendekatan penelitian.
2. Hasil temuan penelitian yang memang sebetulnya sudah ada, disebut ...
A. discovery.
B. invention.
C. eksplorasi.
D. dokumentasi.
3. Penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta, disebut
A. discovery.
B. deskripsi.
C. eksplorasi.
D. invention
4. Dalam memastikan suatu kebenaran dengan cara yang ilmiah itu diharapkan
semua orang akan memberikan penafsiran yang sama, biasa disebut ...
A. reliabel.
B. valid.
C. objektif.
D. solid.
5. Suatu kebenaran terhadap data yang dikumpulkan dari lapangan yaitu data
tersebut harus valid, artinya ...
A. semua orang akan memberikan penafsiran yang sama.
B. adanya ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data yang
terjadi sesungguhnya.
C. adanya keajekan data yang didapat dari waktu ke waktu.
D. semua data yang dikumpulkan berarti valid.

1 - 20 Unit 1
6. Salah satu yang menjadi perhatian penelitian pendidikan pada pengembangan dan
pengujian teori-teori pendidikan yang ditujukan kepada peserta didik di
lingkungan pendidikan formal (sekolah) adalah ...
A.tingkah laku peserta didik.
B. unjuk kerja kepala sekolah.
C. unjuk kerja pengawas.
D. administrasi guru kelas.
7. Cara berpikir untuk mencari atau menguasai ilmu pengetahuan yang berawal dari
alasan umum menuju ke arah yang lebih spesifik disebut ...
A.induktif.
B. intuitif.
C. preskriptif.
D. deduktif.
8. Ayam hitam yang kita amati mempunyai hati. Ayam putih yang diamati juga
mempunyai hati. Kesimpulannya ialah setiap ayam mempunyai hati.
Argumentasi logika yang digunakan adalah ...
A. deduktif.
B. induktif.
C. intuitif.
D. deduktif dan induktif.
9. Kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus
dibuktikan atau dites untuk diuji kebenarannya, disebut ...
A. anggapan dasar.
B. kerangka teori.
C. hipotesis.
D. kerangka konsep.
10. Pendekatan yang digunakan dipakai untuk memberikan kerangka pengujian
dalam memastikan suatu kebenaran data dengan cara ilmiah diharapkan datanya
objektif, valid dan reliabel. Pendekatan ini disebut ...
A. pendekatan empiris.
B. pendekatan rasional.
C. metode keilmuan.
D. metode ilmiah.

Penelitian Pendidikan SD 1 - 21
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat
di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian
pergunakanlah rumus perhitungan di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda tentang bahan ajar dalam subunit ini.

Rumus Perhitungan:
Jumlah jawaban yang benar
Tingkat Penguasaan Anda = X 100
10

Hasil perhitungan tersebut di atas dapat diberikan makna sebagai berikut:


Skor 90 – 100, berarti sangat baik
Skor 80 – 89, berarti baik
Skor 70 – 79, berarti cukup baik
Skor 0 – 69, berarti kurang

Apabila skor Anda mendapat 80 ke atas, berarti bahwa penguasaan Anda


tentang bahan ajar dalam sub unit ini ”Baik” atau bahkan ”Sangat Baik”, maka Anda
dapat melanjutkan ke sub unit berikutnya. Namun, apabila tingkat penguasaan Anda
masih mendapatkan skor di bawah 80, maka Anda disarankan untuk mempelajari
kembali sub unit ini, khususnya pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai dengan
baik. Perhatikan pada nomor soal yang mana Anda masih keliru menjawabnya.

1 - 22 Unit 1
Subunit 2
2. Tujuan dan Fungsi Penelitian Pendidikan

D alam uraian-uraian dalam subunit 1 telah dikemukakan bahwa cara mencari kebenaran
yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian. Metode penelitian adalah
cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, mengolah data dan
menarik kesimpulan terhadap masalah penelitian. Bidang garapan penelitian pendidikan
menekankan sekitar masalah pendidikan, baik yang mencakup guru, siswa, kurikulum, sistem
pengajaran, manajeman, dan hubungan lembaga dengan masyarakat dan lain-lain.
Subunit ini membahas tujuan dan kegunaan penelitian pendidikan. Dalam kaitannya
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kegiatan penelitian merupakan salah satu media
yang andal untuk memenuhi bermacam-macam fungsi penelitian, termasuk penelitian
pendidikan.

A. Tujuan Penelitian Pendidikan


Pada dasarnya tujuan penelitian pendidikan ialah menemukan prinsip-prinsip umum
atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan
mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan, baik pendidikan formal,
nonformal maupun informal.
Dalam kegiatan penelitian memang mengandung kegiatan yang kadang sulit dan
melelahkan, karena memerlukan biaya, tenaga, dan waktu, tetapi penelitian memiliki tujuan
yang hendak dicapai oleh peneliti. Secara umum beberapa tujuan penelitian yang hendak
dicapai, termasuk penelitian pendidikan antara lain: (1) memperoleh informasi baru, (2)
mengembangkan dan menjelaskan, dan (3) menerangkan, memprediksi, dan mengontrol
suatu ubahan.
Tujuan-tujuan penelitian tersebut secara ringkat akan diuraikan sebagai berikut:

1. Memperoleh informasi baru


Pada manusia terdapat naluri ingin tahu. Karena dorongan kebutuhan ingin tahu ini,
manusia ingin mengetahui sesuatu di luar yang ia ketahui. Salah satu cara untuk menemukan
sesuatu yang baru adalah melakukan penyelidikan atau penelitian. Penelitian biasanya akan
berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru jika dilihat dari aspek si peneliti.
Data dalam penelitian tidak boleh dikumpulkan sekedar data yang sesuai dengan keinginan
pribadi si peneliti Walaupun mungkin saja suatu data atau fakta tersebut telah ada dan berada
di suatu tempat dalam waktu lama. Yang perlu diingat, dalam mengumpulkan data, harus
dilakukan secara obyektif. Pencarian dan pengumpulan informasi atau data, peneliti dapat
menggunakan data skunder. Apabila fakta tersebut baru diungkap dan disusun secara

Penelitian Pendidikan SD 1 - 23
sistematis oleh seorang peneliti pada saat itu maka dapat dikatakan bahwa data peneliti
tersebut dikatakan data baru. Sebagai contoh, hasil belajar para siswa, hasil produksi suatu
perusahaan, persepsi masyarakat terhadap isu yang berkembang atau program pemerintah
dan sebagainya. Jika informasi atau data dapat dikumpulkan oleh peneliti berdasarkan fakta-
fakta, maka data tersebut sebagai data baru bagi peneliti.
Untuk menemukan sesuatu yang baru bidang pendidikan dilakukan melalui penelitian
pendidikan. Artinya, dalam perkembangan pengetahuan, temasuk juga ilmu atau
pengetahuan di bidang pendidikan, penemuan sesuatu yang baru mengenai berbagai
persoalan pendidikan dapat dilakukan dengan metode atau cara penelitian yang hasilnya
berupa temuan-temuan baru. Karena itu, kegiatan penelitian harus dilakukan dengan cara-
cara yang benar, dalam arti dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode-metode
ilmiah.

2. Mengembangkan dan menjelaskan


Tujuan yang kedua adalah mengembangkan dan menjelaskan. Mengembangkan hasil
kajian dari suatu kegiatan penelitian pendidikan berarti mengembangkan perubahan-
perubahan dan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh individu, kelompok ataupun organisasi
dalam kurun waktu tertentu. Temuan dari hasil penelitian pendidikan, misalnya peneliti
menjelaskan bahwa faktor penciptaan suasana dan iklim belajar di kelas yang menyenangkan
secara signifikan mendorong peningkatan motivasi belajar siswa dan kerja sama untuk
berprestasi. Motivasi belajar dan iklim kerja sama sebagai suatu perubahan akibat suasana
dan iklim belajar di kelas yang menyenangkan. Mereka perlu menggali dari variasi sumber-
sumber pengetahuan yang relevan agar dapat menerangkan pentingnya permasalahan
pendidikan yang dipecahkan. Peneliti berupaya mengkaji teori-teori yang didukung fakta-
fakta yang ada, sehingga peneliti akan sampai pada pemberian pernyataan sementara yang
sering disebut sebagai hipotesis penelitian.
Tujuan dari hasil penelitian dianggap penting karena bermanfaat secara signifikan
ketika para peneliti berusaha memecahkan permasalahan dengan tidak menginginkan
terjadinya pengulangan kerja atau penggunaan tenaga yang sia-sia.

3. Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan


Ubahan yang didalam istilah penelitian disebut variabel. Variabel adalah gejala yang
sedang diteliti. Variabel atau ubahan adalah simbol yang digunakan untuk mentransfer gejala
ke dalam data penelitian. Biasanya variabel muncul pada tingkat intensitas yang berbeda
sehingga variabel itu adalah variabel lebel. Ada beberapa variabel yang biasa digunakan
dalam suatu penelitian, yaitu: variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
(independent variable) adalah variabel yang memberi pengaruh atau diuji pengaruhnya
terhadap variabel lain, disebut juga variabel perlakuan, variabel eksperimen atau variabel
intervensi. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas, disebut juga variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria.

1 - 24 Unit 1
Seorang peneliti perlu mengetahui variabel yang disebut variabel bebas (independent
variable) dan variable tergantung (dependent variable), sehingga ia dapat mengetahui secara
pasti pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya. Dan kemudian dapat menerangkan
keterkaitan dan keterikatan variabel yang ada; dapat memprediksi apa yang akan terjadi di
antara vartiabel atau bahkan mengontrol mereka untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat.
Selain dua variabel tersebut di atas, dalam suatu penelitian biasa dijumpai variabel
ekstranus dan variabel penyela. Variabel ekstranus (extraneous variabel) dan variabel
penyela (intervening variable). Variabel ekstranus adalah variabel-variabel yang apabila tidak
dikontrol akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel penyela adalah
variabel yang kemungkinan besar berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat tetapi sulit untuk dikontrol.

B. Fungsi Penelitian Pendidikan


Pemahaman tentang bagaimana penelitian berperan dalam mengembangkan
pengetahuan dan memperbaiki praktik pendidikan dikaitkan dengan perbedaan macam-
macam penelitian berkenaan dengan fungsinya. Secara umum penelitian mempunyai dua
fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek
Penelitian dasar, misalnya mempunyai andil yang sangat besar dalam mengembangkan
batang ilmu pengetahuan (a scientific body of knowledge). Temuan-temuan penelitian dasar
dapat memperkaya teori. Selain pengembangan ilmu pengetahuan peranan penelitian lain
yang berfungsi memperbaiki praktek (pendidikan) adalah penelitian terapan dan evaluatif
yang ditujukan untuk meneliti praktik pendidikan, meneliti penerapan teori atau
mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan. Karena itu, hasil-hasil penelitian terapan
dan evaluasi tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki praktik pendidikan.

1. Fungsi penelitian berdasarkan jenis penelitian.


Berangkat dari peranan penelitian tersebut di atas, dapat dikemukan bahwa secara
mendasar dapat dibedakan tiga jenis atau macam penelitian, yaitu penelitian dasar atau basic
research, penelitian terapan (applied research) dan penelitian evaluatif (evaluative research).
Hasil-hasil penelitian tersebut, memberikan gambaran bagi kita tentang fungsi-fungsi
penelitian pendidikan:

a. Penelitian Dasar
Tujuan penelitian dasar adalah: pertama menambah pengetahuan kita dengan prinsip-
prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah, dan kedua meningkatkan pencarian dan metodologi
ilmiah (Nana Syaodih, 2005).
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau
penelitian pokok (fundamental research) diarahkan pada pengujian teori, dengan hanya
sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik. Penelitian ini
memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teori-teori.

Penelitian Pendidikan SD 1 - 25
Sebagai contoh, teori yang dikemukan oleh Newton, yaitu gaya gravitasi yang telah
lama dan sampai sekarang masih berlaku. Tidak tertutup kemungkinan para peneliti akan
menguji teori ini dengan mengajukan pertanyaan: Apakah ada gaya lain selain gaya tarik
bumi yang menyebabkan suatu benda jika dijatuhkan dari ketinggian tertentu tidak selalu
jatuh mengarah ke pusat bumi (Andaikan tidak selalu tepat ke pusat bumi atau melenceng).
Kalau hasil temuan ternyata demikian, maka temuan hasil penelitian tersebut memunculkan
pertanyaan baru tentang kehandalan teori gaya gravitasi yang telah berlaku lama dan
universal tersebut. Contoh lain, mengenai hasil penelitian yang sampai sekarang dan mungkin
akan tetap berlaku misalnya dalil segitiga Phytagoras, dan lain-lain.
Dalam bidang pengetahuan sosial, termasuk hasil penelitian bidang pendidikan, ada dua
kemungkinan terjadi, yaitu pertama, dapat memperkuat, mengubah, atau menolak hasil
temuan dari paradigma lama. Yang kedua, hasil penelitian yang baru menghasilkan suatu
yang memperkuat, membedakan, atau bertentangan dengan hasil penelitian yang lama.
Bertolak dari suatu teori, prinsip dasar atau generalisasi, Syaodih (2005) menjelaskan
bahwa penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi
fenomena-fenomena alam dan sosial. Teori bisa didukung atau tidak didukung oleh
pengalaman. Teori yang didukung oleh kenyataan-kenyataan empiris disebut hukum ilmiah
(scientific law).
Meskipun ada yang berpendapat bahwa penelitian dasar tidak diarahkan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial dan para ilmuwan berperan mengembangkan
pengetahuan dan tidak perlu selalu memiliki implikasi praktis, tetapi dalam kenyataannya
hasil-hasil penelitian dasar memberikan tantangan nilai dan dogma-dogma yang telah
terbentuk dalam kehidupan praktis setelah periode waktu tertentu. Pengetahuan baru secara
tidak langsung akan mempengaruhi pemikiran dan persepsi orang yang akibatnya bisa
mempengaruhi atau tidak mempengaruhi perbuatan orang tersebut.

b. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis,
penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam
kehidupan nyata. Penelitian dasar berfungsi menghasilkan pengetahuan untuk mencari solusi
tentang masalah-masalah dalam bidang tertentu.
Penelitian ini menguji manfaat dan teori-teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan
analitis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam
rumusan yang bersifat umum, bukan rekomendasi yang merupakan tindakan langsung.
Penelitian terapan seperti halnya penelitian dasar bersifat abstrak dan umum dalam bidang
tertentu, bukan pengetahuan yang bersifat universal. Hasil penelitian terapan menambah
pengetahuan yang berbasis penelitian dalam bidang-bidang tertentu. Dampak dari penelitian
terapan terasa setelah periode waktu tertentu. Setelah jumlah hasil studi dipublikasikan dan
dibicarakan dalam periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara

1 - 26 Unit 1
berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut,
menyarankan teori dan praktek baru serta mendorong pengembangan metodologi.

c. Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit
tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan
unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat
atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari sesuatu kegiatan dalam satu unit. Apakah
suatu kegiatan, program atau pekerjaan memberikan manfaat, sumbangan atau hasil seperti
yang diharapkan? Apakah suatu kegiatan, program atau pekerjaan yang layak dilihat dari segi
biaya, pengembangan, implementasi dan penyebaran, biaya untuk bahan-bahan, tempat,
pengembangan staf, dukungan masyarakat.
Penelitian evaluatif berbeda dengan evaluasi formal. Evaluasi formal bisa dilakukan oleh
para peneliti atau pelaksana dalam bidangnya, tidak membutuhkan pelatihan-pelatihan
khusus. Untuk dapat melakukan penelitian evaluatif membutuhkan latihan khusus dalam
beberapa disiplin ilmu, metodologi dan keterampilan berhubungan dengan komunikasi secara
interpersonal. Penelitian evaluatif yang bersifat komprehensif membutuhkan data kuantitatif
dan kualitatif dari berbagai studi terkait yang dilaksanakan dalam berbagai tahapan kegiatan.
Pelaksanaan penelitian evaluatif membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan
bahasa praktis sesuai dengan situasi yang diteliti, tetapi juga terfokus pada segi-segi yang
berarti bagi para penentu kebijakan. Hasil-hasil penelitian evaluatif kurang bersifat
generalisasi, sebab evaluasi terkait dengan kegiatan yang berlangsung dalam unit tertentu.
Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan tertentu, dan dapat
mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut. Sejumlah penelitian evaluatif dalam
kegiatan sejenis yang dilaksanakan dalam unit-unit yang berbeda dapat menambah
pengetahuan dalam bidang aplikatif.
Ada dua macam penelitian evaluatif yaitu penelitian tindakan (action research) dan
penelitian kebijakan (policy research). Penelitian tindakan dilakukan oleh para pelaksana
untuk memecahkan masalah yang dihadapi atau memperbaiki suatu pelaksanaan suatu
kegiatan. Guru melakukan penelitian tindakan untuk memecahkan masalah atau
meningkatkan program pengajarannya. Penelitian tindakan yang dewasa ini banyak dilakukan
dalam penelitian tindakan kolaboratif (collaborative action research). Dalam penelitian ini
para pelaksana bekerjasama dengan konsultan atau para peneliti luar untuk merancang dan
melaksanakan penelitiannya. Penelitian tindakan menekankan baik pada proses maupun hasil
dari perubahan-perubahan strategi dan teknik yang digunakan.
Analisis kebijakan mengevaluasi kebijakan pemerintah untuk membantu para penentu
kebijakan memberikan rekomendasi-rekomendasi yang praktis. Penelitian kebijakan
memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang lalu atau yang berlaku sekarang, dan diarahkan
untuk: (1) meneliti formulasi kebijakan, sasarannya siapa-siapa saja, (2) menguji pelaksanaan

Penelitian Pendidikan SD 1 - 27
suatu program terkait dengan sesuatu kebijakan, (3) menguji keefektifan dan keefisienan
kebijakan (Syaodih, 2005: 17).
McMillan dan Schumacher (2001:18) membedakan penelitian dasar, terapan dan evaluatif
berdasarkan bidang penelitian, tujuan, tingkat generalisasi dan penggunaan hasilnya,
digambarkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1.1
Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif
Penelitian Penelitian Penelitian
Dasar Terapan Evaluatif
Bidang 1. Penelitian bidang 1. Bidang aplikasi: 1.Pelaksanaan
Penelitian fisik, perilaku dan kedokteran, berbagai program
sosial rekayasa, atau kegiatan
pendidikan berbagai tempat
Tujuan 1. Menguji teori, dalil, 1. Menguji keguna-an 1.Menilai
prinsip dasar. teori dalam bidang keberhasilan
tertentu. kegiatan secara
spesifik
2.Menentukan 2.Menentukan 2. Menilai manfaat
hubungan empiris hubungan empiris kegiatan secara
antar fenomena dan dan generalisasi spesifik
mengadakan analitis dalam
generalisasi analitis bidang tertentu

1.Konkrit, spesifik
Tingkat 1. Abstrak, umum 1. Umum tetapi dalam
dalam aspek
Generalisasi bidang tertentu
tertentu.
2.Diterapkan dalam
praktik aspek
tertentu.
1. Menambah pe-
Penggunaan 1.Menambah penge- 1. Menambah penge- ngetahuan yang
hasil tahuan ilmiah dari tahuan yang didas- didasarkan pene-
prinsip-prinsip dasar arkan penelitian litian secara
dan hukum tertentu. dalam bidang spesifik.
2.Meningkatkan tertentu. 2. Meningkatkan
metodologi dan 2. Meningkatkan penelitian dan
cara-cara pencarian penelitian dan metodologi secara
metodologi dalam spesifik
bidang tertentu. 3.Membantu dalam
pembuatan
keputusan bidang
tertentu.
Sumber: Reseach in Education (McMillan dan Schumacher, 2001:18)

1 - 28 Unit 1
2. Fungsi penelitian berdasarkan tujuan
Selain berdasarkan jenis-jenis atau macam-macam penelitian, fungsi penelitian juga
dapat dibedakan berdasarkan tujuannya. Berdasarkan tujuan dibedakan antara penelitian
deskriptif, prediktif, improftif, dan eksplanatif.

a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskrip-sikan suatu
keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Dalam studi ini
para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu
terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya.
Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau suatu populasi yang
cukup luas.
Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga
mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitian demikian
disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Dalam penelitian perkembangan
ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan ada yang bersifat cross sectional
atau dalam potongan waktu.
Dalam penelitian deskriptif dapat digunakan pendekatan kuantitatif, pengumpulan dan
pengukuran data yang berbentuk angka-angka, atau pendekatan kualitatif, penggambaran
keadaan secara naratif kualitatif. Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada saat ini atau
dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat juga dilakukan dalam waktu yang cukup
panjang disebut penelitian longitudinal. Penelitian longitudinal ini menunjuk pada penelitian-
penelitian individu atau satuan-satuan lain, dimana pengukuran unit yang sama diulang
diberbagai waktu sepanjang jalannya penelitian. Sedangkan penelitian cross sectional,
misalnya meneliti perkembangan kemampuan berbahasa pada tahap-tahap dalam potongan
waktu misalnya kemampuan berbahasa pada masa atau tahapan perkembangan seseorang
berdasarkan usia kronologis: bayi, anak kecil, anak sekolah, remaja dilakukan secara
bersamaan.

b. Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research, Studi ini ditujukan untuk memprediksi atau
memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang
berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskriptif dilakukan melalui penelitian
yang bersifat korelasional (correlational studies) dan kecenderungan (trend studies). Melalui
penelitian korelasional, selain dapat dicari korelasi antara dua atau lebih dari dua variabel
juga dapat dihitung regresinya. Melalui perhitungan regresi ini, baik regresi parsial maupun
multiple dapat diprediksi dampak atau kontribusi dari satu atau lebih dari satu variabel
terhadap variabel lainnya.
Penelitian prediktif juga dapat dilakukan melalui studi kecenderungan. Dengan melihat
perkembangan selama jangka waktu tertentu, pada saat ini atau saat yang lalu dapat dilihat

Penelitian Pendidikan SD 1 - 29
kecenderungannya pada masa yang akan datang. Prediksi tentang jumlah penduduk lima atau
sepuluh tahun yang akan datang bisa dihitung berdasarkan perkembangan penduduk selama
lima sampai sepuluh tahun yang lalu.

c. Penelitian Improftif
Penelitian improftif (improvetive research) ditujukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu
program. Banyak kegiatan atau program dalam pelaksanaan pendidikan, seperti pelaksanaan:
kurikulum, pembelajaran, evaluasi berbagai mata pelajaran, program: praktik laboratorium,
praktik keterampilan, bimbingan siswa, ekstrakurikuler, pengawasan sekolah, layanan
perpustakaan, program pelatihan pemimpin sekolah, guru, staf adminstrasi, dll. Untuk
memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaa program atau kegiatan digunakan penelitian
tindakan atau action research, sedang untuk memperbaiki, meningkatkan atau menghasilkan
program yang standar atau model digunakan penelitian dan pengembangan atau research and
development. Penelitian eksperimental sebagai bagian dari metode penelitian dan
pengembangan atau sebagai metode tersendiri untuk mengetahui pengaruh dari suatu hal
terhadap hal lainnya juga dapat dilakukan dalam penelitian improftif.

d. Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan
tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Peneliti berusaha menjelaskan melalui teori
yang didukung fakta-fakta yang menunjang yang ada, peneliti akan dapat sampai pada
pemberian pernyataan sementara yang sering disebut sebagai hipotesis penelitian. Variabel
dalam pendidikan antara lain dalam bentuk guru mengajar, membimbing, mengevaluasi,
murid belajar, mengerjakan tugas, bolos, lulus ujian, buku kurang, atau kelas sempit.
Penelitian eksplanatif mencoba mencari kejelasan hubungan antar hal tersebut. Hubungan
tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling hubungan, sumbangan atau
konstribusi satu variabel terhadap variabel lainnya ataupun hubungan sebab akibat.
Hubungan-hubungan tersebut dikaji dalam penelitian korelasional, dan penelitian
eksperimental. Hubungan juga dapat dilihat dari perbedaan yang melatarbelakanginya, yang
dapat diungkap melalui penelitian kausal komparatif.

1 - 30 Unit 1
Latihan
Setelah mengkaji keseluruhan materi yang dipaparkan pada subunit ini, untuk
memantapkan pemahaman Anda, kerjakan latihan-latihan berikut!

1. Salah satu bidang garapan penelitian pendidikan diantaranya menekankan sekitar masalah
profesionalisme guru. Lakukan identifikasi masalah-masalah profesioanlisme guru, ambil
contoh di sekolah dasar dimana Anda bertugas. Coba diskusikan bersama teman-teman
Anda sehingga menemukan satu atau lebih masalah yang akan dijadikan sebagai masalah
penelitian.
2. Ada beberapa variabel yang biasa digunakan dalam suatu penelitian, yaitu: variabel bebas
dan variabel terikat. Masih terkait dengan latihan nomor satu, Anda diminta menentukan
varibel bebas dan varibel terikat. Dari setiap variabel tersebut kemukakan aspek-aspek dari
masing-masing. Untuk itu ada lakukan telaah teori-teori yang relevan dengan masalah
yang akan Anda teliti. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang
memberi pengaruh atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain, disebut juga variabel
perlakuan, variabel eksperimen atau variabel intervensi. Variabel terikat (dependent
variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, disebut juga variabel hasil,
variabel pos tes atau variabel kriteria.

Petunjuk mengerjakan latihan:


Agar latihan yang Anda kerjakan sesuai dengan arah yang diharapkan, bacalah
rambu-rambu berikut!

1. Profesionalisme guru lebih mengacu pada sikap dan komitmen guru untuk senantiasa
berusaha belajar untuk meningkatkan dan meningkatkan kemampuannya dalam
menjalankan pekerjaan profesinya sebagai guru yang profesional. Hal ini diantaranya
dapat dilakukan dengan belajar mandiri dan/atau bersama teman sejawat.
2. Telaah ulang materi bahasan tentang variabel bebas (independent variable) dan variabel
terikat (dependent variable). Setelah Anda memperoleh pemahaman yang jelas tentang
variabel-varibel tersebut, lanjutkan diskusi Anda dengan teman-teman Anda untuk
menentukan aspek dari masing-masing variabel tersebut. Perlu diingat, pilihlah masalah
yang tidak terlalu luas agar tidak menyulitkan Anda ketika akan melakukan penelitian.

Penelitian Pendidikan SD 1 - 31
Rangkuman
Secara umum penelitian pendidikan mempunyai dua fungsi utama, yaitu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek pendidikan. Dari
fungsi utama tersebut dapat dijabarkan lagi berdasarkan jenis-jenis penelitian, yaitu:
fungsi penelitian berdasarkan jenis penelitian dibedakan tiga jenis atau macam
penelitian, yaitu penelitian dasar atau basic research, penelitian terapan atau applied
research dan penelitian evaluatif atau evaluative research. Dan fungsi penelitian
berdasarkan tujuan penelitian, dibedakan antara penelitian deskriptif, prediktif, improftif,
dan eksplanatif. Penelitian pendidikan tersebut menekankan sekitar masalah pendidikan,
baik yang mencakup guru, siswa, kurikulum, sistem pengajaran, manajeman, dan
hubungan lembaga dengan masyarakat dan lain-lain.
Ubahan didalam istilah penelitian disebut variabel. Variabel adalah gejala yang
sedang diteliti. Variabel atau ubahan adalah simbol yang digunakan untuk mentransfer
gejala kedalam data penelitian. Biasanya variabel muncul pada tingkat intensitas yang
berbeda sehingga variabel itu adalah variabel lebel.
Ada beberapa variabel yang biasa digunakan dalam suatu penelitian, yaitu:
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent variable) adalah
variabel yang memberi pengaruh atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain, disebut
juga variabel perlakuan, variabel eksperimen atau variabel intervensi. Variabel terikat
(dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, disebut juga
variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria.
Dalam suatu penelitian juga biasa dijumpai variabel ekstranus dan variabel
penyela. Variabel ekstranus (extraneous variabel) dan variabel penyela (intervening
variable). Variabel ekstranus adalah variabel-variabel yang apabila tidak dikontrol akan
berpengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel penyela adalah variabel yang
kemungkinan besar berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat tetapi sulit untuk dikontrol.

1 - 32 Unit 1
Tes Formatif 2
Di bawah ini disediakan tes formatif yang bertujuan untuk mengukur pemahaman
Anda mengenai uraian, contoh, dan rangkuman materi yang disajikan dan telah Anda
pelajari.
Petunjuk: Pilihlah alternatif A, B, C atau D dengan cara memberikan tanda silang (X)
pada jawaban yang Anda anggap paling benar!
1. Penelitian yang bertujuan untuk menguji teori, dalil, dan prinsip dasar disebut …
A. penelitian deskripsi.
B. penelitian dasar.
C. penelitian evaluasi.
D. penelitian terapan.
2. Berikut ini adalah termasuk bidang garapan penelitian terapan, kecuali bidang …
A. kedokteran.
B. rekayasa.
C. pendidikan.
D. fisik atau alam.
3. Beberapa tujuan penelitian pendidikan di bawah ini, kecuali ...
A. memperoleh informasi baru.
B. mengembangkan dan menjelaskan.
C. mempertahankan teori yang sudah mapan.
D. menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan.
4. Tujuan penelitiannya adalah untuk menilai keberhasilan dan manfaat kegiatan secara
spesifik adalah penelitian jenis …
A. penelitian dasar.
B. penelitian evaluasi.
C. penelitian terapan.
D. penelitian deskripsi.
5. Penelitian yang bertujuan menguji pelaksanaan suatu program terkait dengan sesuatu
kebijakan, disebut …
A. penelitian longitudinal.
B. penelitian fundamental.
C. penelitian kebijakan.
D. penelitian tindakan.
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek adalah termasuk fungsi
utama
A. penelitian pendidikan.
B. penelitian murni.
C. penelitian evaluasi.
D. penelitian kebijakan.
7. Didalam istilah penelitian dikenal istilah variabel yang juga disebut …

Penelitian Pendidikan SD 1 - 33
A. perubahan gejala dalam penelitian.
B. ubahan atau gejala yang sedang diteliti.
C. ubahan data yang diperoleh.
D. perubahan masalah yang diteliti.
8. Variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam suatu penelitian disebut …
A. variabel terikat.
B. variabel ektranus.
C. variabel penyela.
D. variabel kontrol.
9. Yang bukan termasuk fungsi penelitian pendidikan berdasarkan tujuan penelitian berikut
ini adalah …
A. prediktif.
B. deskriptif.
C. aplikatif.
D. eksplanatif.
10. Penelitian ini berfungsi untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyem-purnakan suatu
keadaan, dikategorikan sebagai …
A. penelitian evaluatif (evaluation research).
B. penelitian dasar (basic research).
C. penelitian terapan (applied research).
D. penelitian improftif (improvetive research).

1 - 34 Unit 1
Umpan balik dan tindak lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian
akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian pergunakanlah rumus
perhitungan di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda tentang bahan ajar
dalam sub unit ini.

Rumus Perhitungan:
Jumlah jawaban yang benar
Tingkat Penguasaan Anda = X 100
10
Hasil perhitungan tersebut di atas dapat diberikan makna sebagai berikut:
Skor 90 – 100, berarti sangat baik
Skor 80 – 89, berarti baik
Skor 70 – 79, berarti cukup baik
Skor 0 – 69, berarti kurang

Apabila skor Anda mendapat 80 ke atas, berarti bahwa penguasaan Anda tentang
bahan ajar dalam sub unit ini ”Baik” atau bahkan ”Sangat Baik”, maka Anda dapat
melanjutkan ke unit berikutnya. Namun, apabila tingkat penguasaan Anda masih
mendapatkan skor di bawah 80, maka Anda disarankan untuk mempelajari kembali sub unit
ini, khususnya pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai dengan baik. Perhatikan pada
nomor soal yang mana Anda masih keliru menjawabnya.

Penelitian Pendidikan SD 1 - 35
Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1:
1. B Metode penelitian adalah cara yang dipakai untuk menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode-
metode ilmiah.
2. A Discovery adalah penelitian yang hasilnya memang betul sudah ada.
3. D Invention adalah penelitian yang hasilnya betul-betul baru dengan dukungan fakta.
4. C Objektif berarti semua orang akan memberikan penafsiran sama.
5. B Ada ketepatan antara data dengan kenyataan yang sesungguhnya.
6. A Tingkah laku peserta didik merupakan salah satu aspek penting yang perlu
dikembangkan melalui pendidikan, karena itu perlu diteliti.
7. D Deduktif adalah suatu proses berpikir untuk mencari kesimpulan berawal dari alasan
umum menuju ke arah yang lebih khusus.
8. B Induktif adalah proses berpikir untuk mencari kesimpulan dari fakta pendukung
yang spesifik atau khusus ke arah yang lebih umum.
9. C Hipotesis adalah dugaan sementara yang masih perlu dibuktikan kebenarannya.
10. D Metode ilmiah sangat mempersyaratkan data yang digunakan sebelum digunakan
dan diolah terlebih dahulu harus obyektif, harus diuji validitas dan reliabilitas
datanya.

Tes Formatif 2:
1. A Penelitian deskriptif menggambarkan gejala-gelaja apa adanya pada saat penelitian
dilakukan.
2. D Kajian tentang gejala alam atau fisik, termasuk bidang garapan penelitian dasar.
3. C Tujuan ini tidak termasuk tujuan penelitian pendidikan.
4. B Penelitian evaluasi bertujuan melakukan penilaian terhadap tingkat berhasilan dan
manfaat suatu kegiatan secara spesifik.
5. C Penelitian ini berkenaan dengan kebijakan yang diterapkan oleh pihak yang
memiliki otoritas, misalnya tentang kebijakan pemerintah.
6. D Pengembangan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek pendidikan adalah
fungsi utama penelitian pendidikan.
7. B Istilah lain variabel dalam penelitian disebut ubahan atau gejala yang sedang
diteliti.
8. A Dalam penelitian variabel terikat (dependent variable) dipengaruhi oleh variabel
bebas (indevendent variable).
9. C Penelitian aplikatif termasuk fungsi penelitian berdasarkan jenis-jenis penelitian.
10. D Penelitian improftif (improvetif research) adalah fungsi penelitian berdasarkan
tujuan penelitian.

1 - 36 Unit 1
Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (1989). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Benua.
Elliot, J. ( 1991). Action Reseach For Education Change. Philadelphia: Open University
Press.
Faisal, Sanafiah. (1982). Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional
Hardjodiputro, S. (2000). Action Reseach Pepars. Universitas Negeri Jakarta.
Hopkins, D. (1993). A Teacher’s guide to Classroom Reseach. Buckingham: Open
University Press.
McMillan, J.H. dan Schumacher, S. (2001). Research in Education: A Conceptual
Introduction (5th ed.), US, Longman.Inc.
Mc. Taggar, R. (1991). Action Research: A Short Modern History. Geelong, Victoria: Deakin
University Press.
Mills Geoffrey, E. (2000). Actioan Research: A Guide For The Teacher Researcher. New
Jersey. Colombus, Ohio: Merrill, an Imprint Prentice Hall.
Nawawi, H. (1983). Metode Pendidikan Bidang Sosial. Yogyakarta, Gajah Mada University
Press.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta.
Bumi Aksara.
Syaodih. N. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Wardani, I G.A.K, dkk. (2003). Hakikat Penelitian Tindakan Kelas. Buku Materi Pokok
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Penelitian Pendidikan SD 1 - 37
Glosarium

Desain penelitian (reseach design): merupakan prosedur atau langkah-langkah yang


ditempuh dalam mengumpulkan dan menganalisa data, mencakup metode penelitian,
sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan, analisis dan interprestasi
penyempurnaan program.
Evaluasi formatif (formative evaluation): evaluasi yang diarahkan pada mengukur proses
dan digunakan untuk memperbaiki atau menyempurnakan program.
Eksperimen lemah (weak experimental): penelitian eksperimental tanpa pengontrolan
variabel, disebut juga pra-eksperimen.
Eksperimen kuasi (quasi exsperimental): penelitian eksperimental yang penyamaan
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen hanya dalam satu karakter saja, dan
minimal dilakukan dengan cara menjodohkan atau matching anggota kelompok.
Eksperimen murni (true experimental): penelitian experimental yang kelompok kontrol dan
kelompok experimentalnya betul-betul homogen karena semua karakteristik disamakan
atau dikontrol.
Experimen subyek tunggal (single subject experimental): penelitian experimantal yang
sampel experimen dan sampel kontrolnya masing-masing hanya satu subyek, atau satu
lembaga organisasi.
Fokus masalah (problems focus): isu-isu, masalah-masalah atau hal-hal esensial, penting
dalam suatu bidang atau sub bidang keahlian atau kegiatan tertentu yang mendesak atau
urgen untuk dikaji atau diteliti untuk memperoleh kejelasan atau untuk pemecahan
masalah.
Hipotesis (hypothesis): dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah yang akan
dibuktikan secara statistik.
Masalah penelitian (reseach problems): cara-cara yang digunakan peneliti dalam
merancang, melaksanakan, mengolah data dan menarik kesimpulan berkenaan dengan
masalah penelitian tertentu.
Pendekatan penelitian (reseach approaches): adalah suatu model atau sistem pencarian
dengan menggunakan dasar-dasar pemikiran atau landasan teoritis tertentu.
Penelitian (reseach): proses pengumpulan dan analisa serta interprestasi data yang dilakukan
secara sistematis dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
Penelitian dasar (basic reseach): penelitian yang diarahkan kepada pengembangan atau
pengujian teori, disebut juga peneltian murni (pure research) atau penelitian pokok
(fundamental research).
Penelitian deskriptif (descriptive research): penelitian yang diarahkan pada memperolah
gambaran keadaan pada saat ini.

1 - 38 Unit 1
Penelitian ekperimental (experimental research): penelitian yang ditujukan untuk menguji
pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain.
Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan
tentang hubungan antar fenomena atau variabel.
Penelitian ekspos (expost facto reseach): penelitian yang diarahkan pada mengetahui
hubungan-hubungan (sebab-akibat) pada situasi atau kegiatan yang sedang berlangsung.
Penelitian etnografik (ethnograpic research): penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menginterprestasikan aspek-aspek budaya, sosial dan sistem.
Penelitian evaluasi (evaluative reseach): penelitian yang diarahkan pada mengukur
pelaksanaan suatu program atau kegiatan yang digunakan untuk menentukan suatu
keputusan atau mengadakan perbaikan.
Penelitian fenomenologis (phenomenological research): penelitian yang diarahkan pada
mencari arti atau makna dari pengalaman dan kehidupan.
Penelitian historis (histirical reseach): penelitian yang diarahkan untuk mengumpulkan,
menganalisakan dan menginterprestasikan peristiwa-peristiwa sejarah.
Penelitian improftif (improvetive research): ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan
atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program.
Penelitian kebijakan (policy research): memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang lalu
atau yang berlaku sekarang.
Penelitian komparatif (comparative research): termasuk penelitian deskriptif yang
ditujukan untuk mengetahui perbedaan antara dua atau lebih variabel kegiatan atau
situasi.
Penelitian korelasional (correlational reseach): termasuk penelitian deskriptif yang
diarahkan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Penelitian kualitatif (qualitative research): penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena-fenomena, peristiwa, aktivitas sosial
secara ilmiah.
Penelitian noninteraktif (non-interactive research): penelitian kualitatif yang diarahkan
untuk menghimpun, menganalisis dan mengiterprestasikan dokumen-dokumen.
Penelitian prediktif (predictive research): merupakan bagian dari penelitian deskriptif yang
analisisnya diarahkan pada saat yang akan datang.
Penelitian survai (survey research): penelitian yang diarahkan pada mengumpulkan,
menganalisis dan menginterpretasikan opini tentang hal-hal tertentu dari populasi yang
cukup besar.
Penelitian terapan (applied research) penelitian yang diarahkan pada mengetahui, atau
menguji penerapan dari suatu teori, kebijakan. Menganalisis hubungan antar hal dalam
suatu situasi atau kegiatan.
Penelitian tindakan (action research): penelitian yang diarahkan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data untuk kemudian mengadakan perbaikan atau penyempurnaan tentang

Penelitian Pendidikan SD 1 - 39
kegiatan, program, atau kegiatan, dan dilakukan oleh para pelaksana kegiatan itu
sendiri. Penelitian termaksud bersifat memperbaiki atau improftif.
Penelitian dan pengembangan (research of development): penelitian yang diarahkan pada
pengembangan suatu produk, baik produk perangkat keras atau perangkat lunak.
Teknik pengumpulan data (collecting data techniques): cara-cara yang ditem-puh dalam
menghimpun data seperti: interview, angket, observasi test, dll.
Tujuan pendidikan (educational goal): sasaran-sasaran yang ingin dicapai dengan sesuatu
program pendidikan, mencakup sasaran segi kognitif, efektif dan psikomotor.
Variabel bebas (independent variables): variabel yang memberikan pengaruh atau diuji
pengaruhnya terhadap variabel lain, disebut juga variabel perlakuan, variabel
experimen atau variabel intervensi.
Variabel terikat (dependent variables): adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas disebut juga variabel hasil, variabel postes atau variabel kriteria.

1 - 40 Unit 1

Anda mungkin juga menyukai