Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Bab ini mengemukakan materi tentang pengertian penelitian secara umum,
penelitian pendidikan, dan ruang lingkup penelitian pendidikan matematika.
2. Relevansi
Pemahaman akan makna penelitian pendidikan dan ruang lingkup penelitian
pendidikan matematika akan menjadi dasar bagi mahasiswa untuk merencanakan
penelitiannya khususnya untuk menyusun skripsi sebagai tugas akhir.
3. Capaian Pembelajaran
Kemampuan akhir yang harus dicapai mahasiswa mempelajari bab ini adalah
mahasiswa memahami makna penelitian, penelitian pendidikan, dan ruang
lingkup penelitian pendidikan matematika.

B. KONSEP PENELITIAN
1. Pengertian Penelitian
Penelitian adalah suatu proses yang melalui rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan tertentu (Suryabrata, 2004). Penelitian merupakan proses
ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan intensif terlihat
dari penelitian yang terikat dengan aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar
memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif
berarti bahwa dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan
proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan dan
memecahkan problem melalui hubungan sebab akibat, dapat diulang kembali
dengan cara yang sama dan hasil sama (Sukardi, 2003).
Seiring dengan itu, dapat dinyatakan bahwa penelitian (research) adalah
upaya atau cara kerja yang sistematik untuk menjawab permasalahan atau
pertanyaan dengan jalan mengumpulkan data dan merumuskan generalisasi
berdasarkan data tersebut. Penelitian sebagai proses pemecahan masalah,
menemukan, dan mengembangkan pengetahuan yang terorganisasikan melalui
metode ilmiah.

1
Penelitian merupakan suatu proses menjawab pertanyaan melalui
pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis.
Dengan demikian penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Metode-metode tersebut telah dikembangkan
secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang
baku. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik
yang bersifat kuantitatif atau kualitatif, eksperimental atau non eksperimental, serta
interaktif atau non interaktif.
Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara dan proses penemuan melalui
pengamatan atau penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban
permasalahan atau persoalan sebagai suatu masalah yang diteliti. Penelitian
merupakan proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol,
empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara.
Para ahli mengemukakan pendapat yang berbeda dalam merumuskan
batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha
mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah. Penelitian merupakan upaya untuk
mengembangkan pengetahuan, mengembangkan, dan menguji teori. Lima langkah
pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah
penelitian; (2) melakukan studi empiris; (3) melakukan replikasi atau pengulangan;
(4) menyatukan (sintesis) dan mereviu; dan (5) menggunakan dan mengevaluasi.
Kriteria metode ilmiah harus dapat dipenuhi dalam proses penelitian, yaitu
sebagai berikut.
a. Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan
dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata.
b. Bebas dari prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas dari prasangka, bersih dan jauh dari
pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan
bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
c. Menggunakan prinsip analisa
Semua masalah haruslah dicari sebab dan pemecahannya dengan menggunakan
analisa yang logis.
d. Menggunakan Hipotesis

2
Hipotesis harus ada untuk mengumpulkan persoalan serta memandu jalan pikiran
ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan
mengenai sasaran dengan tepat.
e. Menggunakan ukuran objektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif.
Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau hati nurani. Pertimbangan-
pertimbangan harus dibuat secara objektif dan menggunakan pikiran yang waras.
f. Menggunakan teknik kuantitatif
Ukuran data yang lazim digunakan untuk ukuran kuantitatif adalah ton, mm per
detik, ohm, kilogram dll.
Karakteristik penelitian adalah sebagai berikut.
a. Penelitian merupakan proses yang sistematik
Hal ini dapat dilihat dari keteraturan, keruntunan, dan keterkaitan antara
komponen yang satu dengan yang lainnya. Keteraturan seperti dalam penemuan
masalah, penyusunan rancangan penelitian, pengumpulan data, pengolahan
data, dan penafsiran data.
b. Penelitian bersifat logis
Dalam penelitian dituntut prosedur pembuatan kesimpulan yang cermat. Untuk itu
diperlukan kemampuan logika yang memadai.
c. Penelitian bersifat empirik
Penelitian harus didasarkan kepada data (fenomena atau peristiwa) empirik yang
dapat diamati (observeable).
d. Penelitian bersifat reduktif
Untuk mengambil generalisasi, dalam penelitian perlu dilakukan reduksi ciri-ciri
khusus dari fakta atau hal-hal yang bersifat individual menjadi yang bersifat
umum. Reduksi diartikan juga sebagai proses menterjemahkan kenyataan ke
dalam konsep.
e. Penelitian bersifat replikatif (dapat diulangi) dan transmitable (dapat dialihkan)
Hasil penelitian, pada umumnya dicatat secara lengkap, baik masalah, prosedur,
maupun hasilnya. Oleh karena itu, penelitian dapat dikaji ulang, baik oleh peneliti
yang sama maupun oleh peneliti yang lain.
f. Penelitian bersifat objektif

3
Maksudnya adalah bahwa peneliti harus berusaha menghilangkan pengaruh
subjektif (prasangka, atau emosi pribadi) dalam mengambil kesimpulan atau
generalisasi.

2. Penelitian Pendidikan
Berdasarkan pengertian penelitian di atas, maka penelitian pendidikan dapat
diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to
discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving) pendidikan melalui
metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis datanya, serta membuat
rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut.
Metode ilmiah adalah metode yang menggunakan prinsip-prinsip science,
yaitu sistematis, empiris, dan objektif. Untuk memecahkan masalah dapat juga
dilakukan pendekatan non-ilmiah, yaitu menggunakan cara-cara: (1) dogmatis,
berdasarkan kepercayaan atau keyakinan tertentu; (2) intuitif, berdasarkan
pengetahuan yang diperoleh secara tidak disadari atau tidak dipikirkan terlebh
dahulu; (3) spekulatif, coba-coba, atau trial and error, cara terkaan, untung-
untungan, yang temuannya bersifat kebetulan; dan (4) otoritas ilmiah, yaitu
berdasarkan pendapat atau pemikiran logis para ahli dalam bidang tertentu.
Masalah penelitian dapat bersumber dari hasil bacaan literature (buku,
majalah, makalah), hasil seminar, hasil penelitian orang lain (laporan penelitian,
skripsi, tesis, atau disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di lingkungan
keluarga, sekolah, kelas, dan lingkungan masyarakat). Layak tidaknya masalah itu
diteliti, pada umumnya ditinjau dari kriteria: (1) bermanfaat bagi peningkatan mutu
pendidikan, khususnya proses dan hasil pembelajaran; (2) mengandung nilai-nilai
keilmuan atau pengetahuan ilmiah; (3) tersedianya data atau informasi di lapangan;
(4) datanya mudah diukur, diolah, dan ditafsirkan; dan (5) peneliti memiliki
kemampuan untuk menelitinya.
Ilmu pendidikan merupakan salah satu cabang bidang ilmu sosial. Ilmu
pendidikan membicarakan teori dan proses (praktek) pendidikan. Pendidikan
berlangsung dalam suatu interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
lingkungan belajar. Interaksi pendidikan diarahkan pada membantu perkembangan
peserta didik mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam
lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan: keluarga, sekolah, dan masyarakat.

4
Pendidikan berlangsung dalam kondisi secara formal ataupun nonformal.
Pergaulan yang bersifat mendidik didasari oleh pemahaman landasan psikologis,
perkembangan, dan keragaman karakteristik siswa. Pendidikan dilaksanakan dalam
bentuk pembelajaran, pelatihan, dan bimbingan. Proses pendidikan dirancang dalam
kurikulum, pelaksanaannya dikelola dengan mengacu kepada kebijakan-kebijakan
yang digariskan pemerintah. Praktik pendidikan juga mengacu kepada teori-teori
pendidikan, demikian juga praktik kurikulum dan pembelajaran, bimbingan-konseling
dan manajemen pendidikan didasari oleh teori. Penelitian bidang pendidikan
mencakup penelitian segi teoretis maupun praktis, teori dan praktik pengembangan,
perencanaan dan implementasi kurikulum, pembelajaran, bimbingan dan konseling
serta pengelolaan pendidikan.
Penelitian dapat dilakukan baik terhadap ilmu maupun terhadap praktik
pendidikan. Penelitian terhadap ilmu pendidikan mengkaji dasar-dasar, teori-teori
dan konsep-konsep termasuk sejarah perkembangannya. Penelitian dapat dilakukan
dengan menggunakan metode kualitatif maupun kuantitatif. Pendekatan kualitatif
diarahkan pada analisis dasar filosofis, psikologis, sosiologis-antropologis, konsep
dan analisis historis. Dari penelitian demikian dapat dihasilkan penguatan terhadap
proposisi dan asumsi yang ada, dan atau menghasilkan asumsi, proposisi, dan
hipotesis baru. Penelitian-penelitian yang diarahkan pada pengembangan teori dan
konsep digolongkan sebagai penelitian dasar (basic research).
Penelitian terhadap ilmu pendidikan juga dapat dilakukan secara kuantitatif,
eksperimental atau noneksperimental. Kalau penelitian tersebut masih diarahkan
untuk menguji konsep, asumsi, dan proposisi maka penelitian tersebut masih
dikategorikan sebagai penelitian dasar. Penelitian pendidikan merupakan sebuah
proses yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan dan pemecahan masalah
pendidikan melalui metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan metode yang
menggunakan prinsip sain termasuk sistematis, empiris, dan objektif.
Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada
aplikasi dari teori atau konsep. Penelitian demikian dikelompokkan sebagai
penelitian terapan atau applied research. Disamping kedua jenis penelitian diatas
dalam bidang ini dapat juga dilakukan penelitian evaluatif. Penelitian ditujukan untuk
mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasilan suatu sistem, program, model
pendidikan, implementasinya, ketepatan penggunaaan suatu sistem, program,
model, metode media, dan instrumen.

5
Masalah-masalah pendidikan yang potensial dan dapat menjadi objek
penelitian pendidikan adalah: (1) komponen raw input (karakteristik pribadi peserta
didik, siswa, mahasiswa, seperti: kecerdasan, motivasi belajar, kemampuan
berkonsentrasi dalam belajar, kebiasaan belajar, dan sikap belajar); (2) komponen
instrumental input (seperti karakteristik pribadi guru, kurikulum dan sumber belajar);
(3) environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
kelompok teman sebaya, kehidupan beragama, fasilitas pembelajaran, dan kondisi
kehidupan social-ekonomi-politik); (4) komponen proses (seperti kualitas interaksi
guru-siswa, penerapan metode-metode pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi
pendidikan dalam pembelajaran); dan (5) komponen output (seperti kualitas indek
prestasi belajar, kualitas sikap dan prilaku, dan keterampilan/kecakapan).
Faktor-faktor yang melatarbelakangi perlunya penelitian pendidikan adalah
apabila:
a. sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi menimbulkan keraguan atau
ketidakpastian;
b. terjadi kesenjangan antara harapan (sesuatu yang diinginkan, yang bersifat
dassolen), tentang sesuatu dengan kenyataan (dassein);
c. cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang
berlawanan;
d. terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti epidemik, banjir, longsor,
dekadensi, moral, dsb);
Karateristik penelitian pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Objektif, tidak bias, terbuka, tidak subjektif. Dalam penelitian pendidikan
objektivitas mengacu kepada prosedur pengumpulan data dan interpretasinya,
dimana hanya ada satu arti atau tafsiran yang dapat diambil atau dibuat.
b. Tepat, artinya memberi makna secara pasti, tidak meragukan atau
memungkinkan untuk ditafsirkan secara lain oleh orang yang berbeda
c. Verifikatif, artinya hasil penelitian dapat dikonfirmasi atau direvisi dengan
penelitian lain dengan cara yang sesuai dengan tujuan penelitian yang pertama.

3. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan


Ada banyak permasalahan yang terjadi pada bidang pendidikan di Indonesia.
Permasalahan itu terjadi pada tingkat kebijakan, manajerial, dan operasional
pendidikan. Penelitian menjadi solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan-

6
permasalahan itu. Oleh karena itu, penelitian pada bidang pendidikan memiliki ruang
lingkup yang sangat luas. Penelitian pada bidang pendidikan dapat dilakukan pada
tingkat operasional, manajerial atau kebijakan. Dilakukan dengan pendekatan
penelitian kuantitatif, kualitatif, atau R&B. Pemilihan pendekatan penelitian
didasarkan pada kompetensi peneliti dan obyek yang diteliti. Ruang lingkup
pendidikan dapat dikelompokkan dalam berbagai bentuk dilihat dari berbagai aspek.
Berikut ini diberikan beberapa pengelompokan lingkup penelitian pendidikan.
Ruang lingkup berdasarkan kelompok pendidikan teoritis adalah sebagai
berikut.
a. Kajian filosofis tentang pendidikan : idealisme, realisme, pragmatisme,
eksistensialisme.
b. Pendidikan dalam orientasi : transmisi, transaksi, dan tranformasi
c. Konsep-konsep pendidikan : perenialisme, esensialisme, romantisme,
progresivisme, teknologi pendidikan, dan pendidikan pribadi.

Ruang lingkup berdasarkan pendidikan praktis adalah sebagai berikut.


a. Lingkungan dan kelompok usia
b. Jenjang pendidikan (Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan Tinggi)
c. Bidang studi
d. Pendidikan berdasarkan jenis ( Pendidikan Umum, Kejuruan, Khusus, Luar biasa)

Ruang lingkup penelitian berdasarkan kurikulum dan pembelajaran adalah


sebagai berikut.
a. Penyusunan Kurikulum
b. Implementasi Kurikulum
c. Evaluasi Kurikulum
d. Manajemen Kurikulum

Ruang lingkup berdasarkan komponen-komponen pendidikan adalah sebagai


berikut.
a. Interaksi pendidikan
b. Tujuan pendidikan 
c. Lingkungan pendidikan 
d. Pergaulan pendidikan 

7
4. Jenis Penelitian Pendidikan
Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada
aplikasi dari konsep dan teori sehingga dikelompokkan sebagai penelitian terapan
atau applied research. Selain penelitian bidang ilmu dan praktek pendidikan, juga
dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasilan suatu sistem,
ketepatan penggunaan suatu sistem, program model, metode, media, instrumen
pembelajaran.
Komponen-komponen proses pendidikan yang termasuk dalam ruang lingkup
dan kajian pendidikan, meliputi: interaksi pendidikan, tujuan pendidikan, lingkungan
pendidikan, dan pergaulan pendidikan. Dari segi teori, ilmu dan segi praktiknya,
penelitian pendidikan mencakup kajian ilmu dan praktik pendidikan, ilmu dan praktik
kurikulum, ilmu dan praktik pembelajaran, ilmu dan praktik bimbingan dan konseling,
ilmu dan praktik manajemen pendidikan.
Penelitian bidang ilmu pendidikan yang diarahkan pada perkembangan teori
dan konsep digolongkan sebagai penelitian dasar (basic research). Penelitian
tersebut dapat dilakukan secara kuantitatif, ekperimental atau noneksperimental.
Tujuan akhir suatu ilmu adalah mengembangkan dan menguji teori. Suatu teori
dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena alamiah.
Ada enam karakteristik penelitian pendidikan yaitu: (1) objektivitas; (2)
ketepatan; (3) verifikasi; (4) penjelasan ringkas; (5) empiris; dan (6) penalaran logis.
Penelitian terhadap ilmu pendidikan mengkaji dasar-dasar, teori-teori dan konsep-
konsep termasuk sejarah perkembangannya dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan metode kualitatif maupun kuantitatif.
Secara garis besar jenis penelitian itu dibedakan dua macam pendekatan
penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Keduanya memiliki
asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda. Penelitian kuantitatif
didasari oleh filsafat positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat
tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan perasaan individual.
Realita terdiri atas bagian dan unsur yang terpisah satu sama lain dan dapat diukur
dengan menggunakan instrumen. Sedangkan penelitian kualitatif berangkat dari
filsafat konstruktivisme, dan paradigma naturalistik, yang memandang kenyataan itu
berdimensi jamak, interaktif dan menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman
sosial, suatu kesatuan terbentuk secara simultan, dan bertimbal balik, tidak mungkin
memisahkan sebab dengan akibat, dan penelitian ini melibatkan nilai-nilai. Para

8
peneliti mencoba memahami bagaimana individu mempersepsi makna dari dunia
sekitarnya.
Beberapa metode penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu
metode: deskriptif, survai, ekspos fakto, komparatif, korelasional, dan penelitian
tindakan. Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan, yaitu menggambarkan dan
mengungkap (to describe and to explain). Memberikan deskripsi tentang situasi yang
kompleks, dan arah bagi penelitian selanjutnya. Tujuan lainnya adalah memberikan
eksplanasi (kejelasan) tentang hubungan antara peristiwa dengan makna terutama
menurut persepsi partisipan.

5. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan Matematika


Penelitian pendidikan matematika dapat dilakukan ditinjau dari: (1) masalah
belajar peserta didik di sekolah, misalnya: permasalahan belajar di kelas, kesalahan
pembelajaran, miskonsepsi, dan kesalahan strategi; (2) evaluasi program
pembelajaran; (3) pengelolaan dan pengendalian teknik modifikasi perilaku, teknik
motivasi, dan teknik pengembangan potensi diri; (4) disain dan strategi
pembelajaran di kelas, misalnya masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran,
implementasi dan inovasi model pembelajaran, dan interaksi siswa di dalam kelas;
(5) penanaman dan pengembangan sikap serta niai-nilai, misalnya pengembangan
pola berpikir, dan keberanian mengeluarkan pendapat; (6) penggunaan media,
perpustakaan dan sumber belajar di dalam atau luar kelas; (7) evaluasi awal dan
hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen berbasis kompetenasi atau
penggunaan alat, dan metode evaluasi tertentu; dan (8) implementasi Kurikulum
2013 ditinjau dari urutan penyajian materi pembelajaran, interaksi guru-siswa, siswa-
materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar.

6. Rangkuman
Penelitian pendidikan merupakan proses yang sistematis untuk memperoleh
pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving)
pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis
datanya, serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data
tersebut. Metode ilmiah berarti menggunakan prinsip ilmiah yaitu sistematis, empiris,
dan objektif.

9
7. Latihan/Tugas/Lembar Kerja
Tugas Kelompok
1. Berikan penjelasan dengan menggunakan bahasamu sendiri tentang
penelitian dan penelitian pendidikan matematika.
2. Berikan contoh sebuah topik penelitian dalam bidang pendidikan matematika,
berikan argumen kenapa itu perlu diteliti untuk pendidikan matematika.

Tugas individu
Carilah sebuah laporan penelitian dibidang pendidikan dari jurnal atau prosiding
seminar. Tentukan menurut anda ruang lingkup dari penelitian tersebut.

Pustaka
Setyosari., P. 2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta.
Prenadamedia Group.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Sukardi.2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya.Yogyakarta: Bumi Aksara.
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosda Karya.

C. PENUTUP
1. Tes Formatif/Kunci Jawaban
Soal 1
Seorang guru telah mengajar lebih dari sepuluh tahun dengan selalu membuat
perangkat pebelajaran dan melaksanakannya sesuai perencanaan. Guru ini
dikatakan belum melakukan....
A. Pembelajaran
B. Penelitian
C. Pendidikan
D. Pengajaran
E. Pemilihan pendidikan
Soal 2:

10
Kegiatan berikut yang tidak termasuk langkah pengembangan pengetahuan melalui
penelitian adalah....
A. Mengidentifikasi masalah penelitian
B. Melakukan replikasi
C. Melakukan pengamatan
D. Melakukan studi empiris
E. Menyatukan dan mereview
Soal 3:
Proses mengartikan kenyataan ke dalam konsep merupakan karakteristik penelitian
yang bersifat....
A. Eduktif
B. Logis
C. Empirik
D. Replikatif
E. Sistemik
Soal 4:
Objek penelitian pendidikan ditinjau dari komponen raw input adalah....
A. Motivasi belajar peserta didik
B. Karakteristik pribadi guru
C. Kualitas indeks prestasi belajar
D. Model pembelajaran
E. Lingkungan keluarga
Soal 5:
Ruang lingkup penelitian diitinjau dari komponen pendidikan kecuali....
A. Interaksi
B. Tujuan
C. Lingkungan
D. Kekuatan
E. Pergaulan

2. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian akhir buku ajar ini. Hitunglah jawaban Saudara yang benar,

11
kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
saudara dalam materi Bab I ini.
Rumus:
Jumlah jawaban Saudara yang benar
Tingkat Penguasaan (TP)= ×100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang Saudara capai:


90% ≤ TP≤ 100% : baik sekali
80% ≤ TP < 90% : baik
70% ≤ TP < 80% : sedang
< 70% : kurang

Bila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan lebih dari 80%, berarti
Saudara sudah dapat melanjutkan mempelajari Bab II, jika belum maka Saudara
harus mempelajari kembali materi yang belum Saudara kuasai.

12

Anda mungkin juga menyukai