Anda di halaman 1dari 35

Probability Sampling &

Non Probability Sampling


KELOMPOK 3 (5A STATISTIKA PENDIDIKAN)
Anggota Kelompok 3 :

AGHNIYA SYAKIRA MUFIDAH


ELY SYAFITRI
HAYATI RAMADHANI PUTRI
PADIA HAYA
PUTRI CHAIRUNNISAH
PUTRI WIDAYANTI
YANTI OKTARINA
A. PROBABILITY SAMPLING
Teknik pengambilan sampel, di mana subjek populasi
mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sampel yang representatif.
PROBABILITY SAMPLING
Metode pengambilan sampel probabilitas, disediakan di bawah ini:

RANDOM SYSTEMATIC
01 02
SAMPLING SAMPLING

CLUSTER STRATIFIED
03 04
SAMPLING SAMPLING
a. Random Sampling
Untuk menghilangkan kemungkinan bias, peneliti perlu mengambil
sampel random sederhana atau sampel acak. Pengambilan sampel dari
semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam anggota populasi. Hal ini dapat dilakuukan apabila anggota
populasi dianggap homogeny. Prosedur yang dapat dilakukan untuk
melakukan Random Sampling antara lain :

1. Susun “sampling frame”


2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil, menggunakan tabel
penentuan jumlah sampel Isaac dan Michael.
3. Tentukan alat pemilihan sampel
4. Pilih sampel sampai dengan jumlah tepenuhi
58
books read in a year
b. Systematic Sampling

● Secara singkat, pengertian systematic sampling adalah cara


pengambilan sample di mana sample pertama akan ditentukan secara
acak. Setelahnya, sample yang diambil belakangan akan didasarkan
pada satu interval tertentu.

● Dalam teknik ini, setiap elemen populasi akan dipilih dengan


penerapan jarak interval yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah
satu hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti adalah detail dari nama
semua populasi. Teknik systematic sampling termasuk teknik yang
bisa digunakan dengan cepat.
Contoh Systematic Sampling

Jika suatu penelitian memiliki total anggota populasi sebanyak 4000


orang dengan sample yang dikehendaki adalah 200 sample saja,
maka setiap sample elemen populasi akan ditandai dengan nomor
urut mulai dari 0001 hingga 4000.
Gunakan menentukan jarak interval dari sample satu dan sample
berikutnya berlaku rumus:

Keterangan:
𝑁 4000
 
𝐾 = = K : jarak
=20 interval
𝑛 200
N : jumlah populasi
n : jumlah sample
Contoh Systematic Sampling
Maka 20 menjadi jarak interval untuk pengambilan sample.
Jika sample pertama yang didapatkan secara acak adalah populasi
nomor 0003, maka sample berikutnya adalah nomor 0023 dengan jarak
20. Perhitungan dilakukan terus menerus hingga (n) atau jumlah
sample terpenuhi sesuai yang dibutuhkan, yaitu 200 buah sample
dalam kasus ini.

Dengan penggunaan systematic sampling, maka proses pengambilan


sample bisa dilakukan dengan cara yang sederhana dan tergolong
mudah. Teknik ini bisa menjadi opsi yang tepat, terutama untuk
penelitian dengan jumlah populasi yang cenderung besar.
c. Cluster Sampling

Pada penyampelan jenis ini, populasi dibagi menjadi wilayah atau


klaster. Jika terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster
tersebut yang menjadi sampel. Langkah-langkah dalam pengambilan
sample dengan cluster sampling:

1. Menentukan cluster-clusternya;
2. Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample, misal n;
3. Memilih secara acak cluster sebanyak cluster;
4. Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih
merupakan sampel studi atau penelitian atau evaluasi.
Contoh Cluster Sampling

Sebuah evaluasi tentang tingkat kesehatan siswa SMA akan


melibatkan seluruh SMA di Indonesia. Ada 33 provinsi,
maka Indonesia, sehingga dapat dibagi menjadi 33 cluster.
Misal akan diambil sebanyak 7 klaster, maka dipilih secara
acak 7 propinsi dari 33 propinsi. Semua SMA yang berasal
dari 7 provinsi tersebut merupakan sampel.
d. Stratified Random Sampling
Pada penyampelan jenis ini, anggota populasi dikelompokkan
berdasarkan stratanya, misal tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian
dipilih sampel yang mewakili masing-masing strata. Langkah-langkah
dalam menentukan Stratified Random sampling:
• Menentukan data pendukung tentang populasi yang diambil berikut
strata-strata yang ada di dalamnya;
• Mengklasifikasikan populasi ke dalam grup atau strata yang saling
lepas;
• Menentukan ukuran sample untuk tiap stratum;
• Memilih secara acak setiap stratum dengan menggunakan simple
random sampling
Contoh:

Sebuah evaluasi dialakukan untuk mengetahui pelaksanaan program


pembelajaran kesehatan. Populasi yang diambil adalah seluruh sekolah menengah
atas di 33 provinsi di Indonesia, misalnya 330 sekolah.

Solusi:
Langkah pertama yang dilakukan yakni membagi sekolah di tiap provinsi
berdasarkan hasil UN dengan strata, yaitu strata dengan nilai UN tinggi, nilai
sedang, dan nilai rendah. Masing-masing provinsi 10 sekolah.

UN tinggi UN sedang UN rendah

3 Sekolah 4 Sekolah 3 Sekolah


B. Non Probability Sampling
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih
menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini diantaranya Convenience sampling,
sampling bertujuan (purposive sampling), sampling bola salju (snowball sampling), dan
sampling kuota.
Non probability sampling ini tidak bisa digunakan untuk membuat generalisasi.
Non PROBABILITY SAMPLING
Metode pengambilan sampel probabilitas, disediakan di bawah ini:

Convenience Purpose
01 02
Sampling Sampling

Quota Snowball
03 04
SAMPLING SAMPLING
a. Convenience Sampling

Sesuai dengan namanya, teknik pengambilan sampel jenis ini menentukan sampel secara tidak
sengaja (accidental). Peneliti akan mengambil sampel pada orang yang kebetulan ditemuinya
pada saat itu.

Misalnya : penelitian dilakukan pada populasi pelanggan toko A, peneliti cukup menunggu di
depan toko A lalu menetapkan sampel kepada siapapun orang yang melakukan transaksi jual-beli
di toko A tanpa melihat umur, gender, profesi, dan lain sebagainya.

Misalnya : populasi adalah setiap pegguna jalan tol, maka peneliti mengambil sampel dari orang-
orang yang kebetulan melintas di jalan tersebut pada waktu pengamatan.

Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat, dan mudah. Sedangakan kelemahanya
ialah kurang representatif.
b. Purpose Sampling
Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan
peneliti mengenai sampel-sampel mana yang paling sesuai, bermanfaat dan dianggap dapat mewakili
suatu populasi (representatif). 
Teknik pengambilan sampel ini cenderung lebih tinggi kualitas sampelnya. Karena peneliti telah
membuat kisi atau batas berdasarkan kriteria tertentu yang akan dijadikan sampel penelitian.

Misal seperti didasarkan pada ciri demografi, gender, jenis pekerjaan, umur dan lain sebagainya. Teknik
ini termasuk teknik pengambilan sampel yang cukup sering digunakan dalam penelitian. 

Misalnya : Anda meneliti kriminalitas di Kota Semarang, maka Anda mengambil informan yaitu
Kapolresta Semarang, seorang pelaku kriminal dan seorang korban kriminal.

Kelebihan dari metode ini di antaranya tujuan dari penelitian dapat dengan mudah terpenuhi, sampel
dapat bersifat lebih relevan dengan desain penelitian, cara ini cenderung lebih murah dan mudah
untuk dilaksanakan. Sementara itu kekurangannya sama dengan teknik pengambilan sampel secara
acak yaitu tidak adanya jaminan bahwa sampel dapat mewakili populasi yang ditentukan.
c. Quota Sampling

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan


sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Menurut Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa
sampling kuota adalah teknik untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Menurut Margono (2004: 127) dalam teknik ini jumlah
populasi tidak diperhitungkan akan tetapi
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok.
Tahapan Pengambilan Sampel Quota Sampling

1. Membagi populasi ke dalam unit-unit kelompok eksklusif.


2. Setelah populasi terbagi dalam sub-grup, peneliti
mengidentifikasi proporsi masing-masing kelompok dengan
pertimbangan keseluruhan populasi.
3. Melakukan analisa akhir perbandingan proporsi sub-grup
dengan total populasi.
Ciri Quota sampling

• Terdapat beberapa karakteristik quota samping yang perlu diketahui, antara lain:
• Bertujuan untuk mendapatkan representasi terbaik dari responden dalam sampel akhir
• Kuota mereplikasi populasi yang diminati dalam arti yang sebenarnya
• Estimasi yang dihasilkan lebih representatif
• Kualitas sampel kuota bervariasi
• Menghemat waktu pengumpulan data penelitian karena sampel mewakili populasi
• Menghemat biaya penelitian jika kuota mewakili populasi secara akurat
• Memantau jumlah individu yang mengikuti survei
• Peneliti selalu membagi populasi menjadi subkelompok
• Sampel mewakili seluruh populasi
• Peneliti menggunakan metode pengambilan sampel untuk mengidentifikasi ciri-ciri
sekelompok orang tertentu
Jenis Quota Sampling

Quota sampling dapat terdiri dari dua jenis, yaitu pengambilan sampel kuota
terkontrol dan pengambilan sampel kuota tidak terkontrol. Berikut penjelasannya:
Terkontrol
Quota sampling terkontrol merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang
memberlakukan batasan pada pilihan sampel peneliti. Sehingga prihal ini seorang
peneliti akan senantisa dibatasi pada pemilihan dari jumlah sampelnya.
Tidak terkontrol
Quota sampling tidak terkontrol merupakan pengambilan sampel yang senantisa
dikerjakan dengan tidak memberlakukan batasan apa pun pada pilihan sampel
peneliti. Dalam hal ini, peneliti memilih anggota sampel sesuka hati.
Kelebihan dan Kekurangan Sampling Kuota
● Kelebihan sampling kuota diantaranya yaitu prosedur yang relatif
mudah dan sederhana, riset dapat diselesaikan lebih cepat, tidak
mengeluarkan anggaran yang besar, efektif digunakan pada saat
teknik sampling random tidak mungkin diaplikasikan pada populasi
terkait.
● Kekurangan sampling kuota diantaranya yaitu potensi bias dalam
penerapan quota sampling tinggi sehingga kesimpulan akhir kadang
cenderung subjektif atau berpihak, terdapat prosentase human
error yang cukup tinggi sehingga hasil penelitian gagal mewakili
keseluruhan populasi.
Contoh Sampling Kuota

Agar lebih memahamkan. Berikut ini merupakan contoh penggunaan dan


penentuan dalam quota sampling. Misalnya saja;
Penelitian Survai
Contohnya saja adanya keinginan seorang peneliti ingin mensurvei orang-orang
tentang merek smartphone apa yang mereka sukai untuk digunakan. Prihal
ini si peneliti mempertimbangkan ukuran sampel 500 responden penelitian. Selain
itu, dia hanya tertarik untuk mensurvei sepuluh negara bagian di AS.
Berikut cara peneliti membagi populasi dengan menggunakan quota sampling:
d. SNOWBALL SAMPLING

 Snowball sampling adalah suatu teknik dalam


pengambilan sampel dengan analogi seperti bola
salju yang menggelinding. Maksudnya bola salju
yang menggelinding adalah sampel yang didapatkan
mulanya kecil, kemudian lama-kelamaan ketika
menggelinding, bola salju tersebut akan menjadi
besar
SNOWBALL SAMPLING

snowball sampling termasuk dalam teknik pengambilan


sampling secara non probability
digunakan bila populasi spesifik

cara pengambilanya secara berantai, dimulai dengan


jumlah kecil sampai menjadi banyak dimana informasi
yang dibutuhkan telah dapat dipenuhi.
Tujuan dan Manfaat Snowball Sampling
Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari teknik ini, penjelasannya seperti di bawah ini. 
a. Tujuan snowball sampling
Neuman (dalam Nurdiani, 2014) menjelaskan bahwa prinsip pelaksanaan snowball sampling adalah
dengan mengambil sejumlah kasus melalui hubungan keterikatan dari satu orang dengan orang yang
lain, atau satu kasus dengan kasus lain, kemudian mencari hubungan selanjutnya melalui proses yang
sama.

b. Manfaat snowball sampling
Manfaat yang didapatkan dari penggunaan teknik ini adalah peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data snowball sampling ini adalah mencari informan-informan kunci yang berasal dari
lingkungan sampel, sehingga informasi yang didapatkan menjadi lebih banyak dan beragam.
Secara umum, manfaat dari penerapan teknik ini dapat menemukan atau mendapatkan sampel yang
luas berdasarkan sampel kecil. Selain itu, snowball sampling juga memudahkan peneliti dalam
mengumpulkan data-data yang bersifat kualitatif. 
Ada beberapa teknik snowball sampling

1. snowball sampling linear


teknik yang merekrut subjek pertama, kemudian subjek pertama tersebut memberikan
banyak informasi, tentang subjek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan, dan berlanjut
dengan berdasarkan satu subjek saja
2. snowball sampling non-diskriminatif eksponensial,
subjek yang ditunjuk sebagai sampel memberikan banyak referensi atau sumber mengenai
subjek-subjek yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Namun, yang dipilih untuk
menjadi subjek hanya satu saja. Subjek yang dipilih tergantung dengan sifat penelitian,
kuantitatif atau kualitatif, dan sebagainya.  
3. snowball sampling diskriminatif eksponensial
teknik yang merekrut subjek pertama, kemudian subjek tersebut memberikan referensi atau
sumber mengenai subjek-subjek yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Setiap referensi
atau subjek tersebut memberikan sumber lain, dan seterusnya seperti itu sampai dengan
sampel yang dibutuhkan dinilai cukup.
Kelebihan dan kekurangan snowball sampling

Kelebihan :
● sampel yang terfokus, sehingga bias sangat kecil
● adalah mudah dalam pelaksanaannya.
● Penelitian dapat dimulai dengan informasi yang terbatas dari
responden awal, namun pada akhirnya informasi berkembang luas dan
mendalam
● Meningkatkan jumlah responden dalam prosesnya guna mencapai
hasil yang akurat
Kelebihan dan kekurangan snowball sampling

Kekurangan :
● membutuhkan waktu dan biaya yang besar, apalagi jika populasi
tersebar tidak merata.
● Hasil kurang mewakili populasi, apabila peneliti kurang teliti/hati-hati
dalam menentukan sampel awal
● Ada masalah etika yang harus dipertimbangkan ketika
mempublikasikan data, terkait dengan jaminan kerahasiaan identitas
responden, khususnya apabila terkait hal-hal yang dapat mengancam
keamanan diri responden
Langkah – langkah dalam Snowball Sampling
● Identifikasi awal
● Subjek memberikan referensi/ sumber
● Referensi subjek memberikan referensi lain

Metode pengambilan sampel dengan cara berantai (multi level) :


● Sampel awal ditetapkan dalam kelompok anggota kecil
● Masing-masing anggota diminta mencari anggota baru dalam
jumlah tertentu
● Masing-masing anggota baru diminta mencari anggota baru lagi,
dst.
Ciri Khusus Snowball Sampling 
● Kelompok yang bersifat langka dalam segala aspek, Misalnya suku dan ras. Di Indonesia sendiri,
kasus dengan suku dan ras yang semula memiliki anggota besar kemudian menjadi langka cukup
banyak. Terutama di daerah pedalaman.

● Komunitas dengan hobi yang unik, bahkan anti mainstream. Mereka umumnya memiliki jumlah
member yang masih terbatas, meskipun di tiap daerah terdapat komunitas yang serupa, namun
informasi biasanya hanya bisa didapatkan melalui kalangan internal kelompok.

● Grup untuk rekananan seprofesi yang dibentuk dengan tujuan mempermudah komunikasi dan
memperkuat koneksi satu sama lain.

● Ukuran sampel besar (>30), sedangkan untuk medium (10-30)

● Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaannya untuk waktu pendek, yaitu < 6 minggu, sedangkan
medium yaitu, sekitar 6 minggu – 6 bula
Contoh Snowball Sampling

Contoh : Karakteristik batu akik


Seorang peneliti ingin mengetahui karakteristik tentang batu
akik. Untuk tujuan penelitian tersebut, peneliti telah
mempunyai sebanyak 3 orang responden atau sampel yang
digunakan (siap untuk ditanyai perihal batu akik). Selain
bertanya mengenai batu akik, peneliti juga menanyakan tentang
teman-teman mereka yang suka atau mengoleksi batu akik.
Kemudian, peneliti mencari teman-teman mereka dan bertanya
kembali tentang batu akik. Maka dari itu, peneliti akan
memperoleh informasi tambahan dari mereka (teman-teman
sampel).
C. Perbedaan Antara Probability Sampling & Non
Probability Sampling

Dasar Probability Sampling Non Probability Sampling


Perbandingan
Berarti probabilitySampling adalah teknik Metode pengambilan sampel dimana tidak
pengambilan sampel, dimana subjek diketahui individu mana daripopulasi yang
populasi mendapatkan kesempatan akan dipilih sebagai sampel
yang sama untuk dipilih sebagai
sampel yang representasi
Dikenal sebagai Pengambilan sampel secara acak Pengambilan sampel non acak
Dasar pemilihan Secara acak Secara sewenang-wenangan
Peluang seleksi Diperbaiki dan dikenal Tidak ditentukan dan tidak dikenal
Sambungan

Dasar Perbandingan Probability Sampling Non Probability Sampling

Penelitian Pasti Penyelidikan


Hasil Tidak berkualitas Bias
Metode Objektif Subyektif
Kesimpulan Statistik Analitik
Hipotesa Diuji Dihasilkan
Thanks!

By: Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai