RANDOM SYSTEMATIC
01 02
SAMPLING SAMPLING
CLUSTER STRATIFIED
03 04
SAMPLING SAMPLING
a. Random Sampling
Untuk menghilangkan kemungkinan bias, peneliti perlu mengambil
sampel random sederhana atau sampel acak. Pengambilan sampel dari
semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam anggota populasi. Hal ini dapat dilakuukan apabila anggota
populasi dianggap homogeny. Prosedur yang dapat dilakukan untuk
melakukan Random Sampling antara lain :
Keterangan:
𝑁 4000
𝐾 = = K : jarak
=20 interval
𝑛 200
N : jumlah populasi
n : jumlah sample
Contoh Systematic Sampling
Maka 20 menjadi jarak interval untuk pengambilan sample.
Jika sample pertama yang didapatkan secara acak adalah populasi
nomor 0003, maka sample berikutnya adalah nomor 0023 dengan jarak
20. Perhitungan dilakukan terus menerus hingga (n) atau jumlah
sample terpenuhi sesuai yang dibutuhkan, yaitu 200 buah sample
dalam kasus ini.
1. Menentukan cluster-clusternya;
2. Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample, misal n;
3. Memilih secara acak cluster sebanyak cluster;
4. Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih
merupakan sampel studi atau penelitian atau evaluasi.
Contoh Cluster Sampling
Solusi:
Langkah pertama yang dilakukan yakni membagi sekolah di tiap provinsi
berdasarkan hasil UN dengan strata, yaitu strata dengan nilai UN tinggi, nilai
sedang, dan nilai rendah. Masing-masing provinsi 10 sekolah.
Convenience Purpose
01 02
Sampling Sampling
Quota Snowball
03 04
SAMPLING SAMPLING
a. Convenience Sampling
Sesuai dengan namanya, teknik pengambilan sampel jenis ini menentukan sampel secara tidak
sengaja (accidental). Peneliti akan mengambil sampel pada orang yang kebetulan ditemuinya
pada saat itu.
Misalnya : penelitian dilakukan pada populasi pelanggan toko A, peneliti cukup menunggu di
depan toko A lalu menetapkan sampel kepada siapapun orang yang melakukan transaksi jual-beli
di toko A tanpa melihat umur, gender, profesi, dan lain sebagainya.
Misalnya : populasi adalah setiap pegguna jalan tol, maka peneliti mengambil sampel dari orang-
orang yang kebetulan melintas di jalan tersebut pada waktu pengamatan.
Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat, dan mudah. Sedangakan kelemahanya
ialah kurang representatif.
b. Purpose Sampling
Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan
peneliti mengenai sampel-sampel mana yang paling sesuai, bermanfaat dan dianggap dapat mewakili
suatu populasi (representatif).
Teknik pengambilan sampel ini cenderung lebih tinggi kualitas sampelnya. Karena peneliti telah
membuat kisi atau batas berdasarkan kriteria tertentu yang akan dijadikan sampel penelitian.
Misal seperti didasarkan pada ciri demografi, gender, jenis pekerjaan, umur dan lain sebagainya. Teknik
ini termasuk teknik pengambilan sampel yang cukup sering digunakan dalam penelitian.
Misalnya : Anda meneliti kriminalitas di Kota Semarang, maka Anda mengambil informan yaitu
Kapolresta Semarang, seorang pelaku kriminal dan seorang korban kriminal.
Kelebihan dari metode ini di antaranya tujuan dari penelitian dapat dengan mudah terpenuhi, sampel
dapat bersifat lebih relevan dengan desain penelitian, cara ini cenderung lebih murah dan mudah
untuk dilaksanakan. Sementara itu kekurangannya sama dengan teknik pengambilan sampel secara
acak yaitu tidak adanya jaminan bahwa sampel dapat mewakili populasi yang ditentukan.
c. Quota Sampling
• Terdapat beberapa karakteristik quota samping yang perlu diketahui, antara lain:
• Bertujuan untuk mendapatkan representasi terbaik dari responden dalam sampel akhir
• Kuota mereplikasi populasi yang diminati dalam arti yang sebenarnya
• Estimasi yang dihasilkan lebih representatif
• Kualitas sampel kuota bervariasi
• Menghemat waktu pengumpulan data penelitian karena sampel mewakili populasi
• Menghemat biaya penelitian jika kuota mewakili populasi secara akurat
• Memantau jumlah individu yang mengikuti survei
• Peneliti selalu membagi populasi menjadi subkelompok
• Sampel mewakili seluruh populasi
• Peneliti menggunakan metode pengambilan sampel untuk mengidentifikasi ciri-ciri
sekelompok orang tertentu
Jenis Quota Sampling
Quota sampling dapat terdiri dari dua jenis, yaitu pengambilan sampel kuota
terkontrol dan pengambilan sampel kuota tidak terkontrol. Berikut penjelasannya:
Terkontrol
Quota sampling terkontrol merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang
memberlakukan batasan pada pilihan sampel peneliti. Sehingga prihal ini seorang
peneliti akan senantisa dibatasi pada pemilihan dari jumlah sampelnya.
Tidak terkontrol
Quota sampling tidak terkontrol merupakan pengambilan sampel yang senantisa
dikerjakan dengan tidak memberlakukan batasan apa pun pada pilihan sampel
peneliti. Dalam hal ini, peneliti memilih anggota sampel sesuka hati.
Kelebihan dan Kekurangan Sampling Kuota
● Kelebihan sampling kuota diantaranya yaitu prosedur yang relatif
mudah dan sederhana, riset dapat diselesaikan lebih cepat, tidak
mengeluarkan anggaran yang besar, efektif digunakan pada saat
teknik sampling random tidak mungkin diaplikasikan pada populasi
terkait.
● Kekurangan sampling kuota diantaranya yaitu potensi bias dalam
penerapan quota sampling tinggi sehingga kesimpulan akhir kadang
cenderung subjektif atau berpihak, terdapat prosentase human
error yang cukup tinggi sehingga hasil penelitian gagal mewakili
keseluruhan populasi.
Contoh Sampling Kuota
b. Manfaat snowball sampling
Manfaat yang didapatkan dari penggunaan teknik ini adalah peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data snowball sampling ini adalah mencari informan-informan kunci yang berasal dari
lingkungan sampel, sehingga informasi yang didapatkan menjadi lebih banyak dan beragam.
Secara umum, manfaat dari penerapan teknik ini dapat menemukan atau mendapatkan sampel yang
luas berdasarkan sampel kecil. Selain itu, snowball sampling juga memudahkan peneliti dalam
mengumpulkan data-data yang bersifat kualitatif.
Ada beberapa teknik snowball sampling
Kelebihan :
● sampel yang terfokus, sehingga bias sangat kecil
● adalah mudah dalam pelaksanaannya.
● Penelitian dapat dimulai dengan informasi yang terbatas dari
responden awal, namun pada akhirnya informasi berkembang luas dan
mendalam
● Meningkatkan jumlah responden dalam prosesnya guna mencapai
hasil yang akurat
Kelebihan dan kekurangan snowball sampling
Kekurangan :
● membutuhkan waktu dan biaya yang besar, apalagi jika populasi
tersebar tidak merata.
● Hasil kurang mewakili populasi, apabila peneliti kurang teliti/hati-hati
dalam menentukan sampel awal
● Ada masalah etika yang harus dipertimbangkan ketika
mempublikasikan data, terkait dengan jaminan kerahasiaan identitas
responden, khususnya apabila terkait hal-hal yang dapat mengancam
keamanan diri responden
Langkah – langkah dalam Snowball Sampling
● Identifikasi awal
● Subjek memberikan referensi/ sumber
● Referensi subjek memberikan referensi lain
● Komunitas dengan hobi yang unik, bahkan anti mainstream. Mereka umumnya memiliki jumlah
member yang masih terbatas, meskipun di tiap daerah terdapat komunitas yang serupa, namun
informasi biasanya hanya bisa didapatkan melalui kalangan internal kelompok.
● Grup untuk rekananan seprofesi yang dibentuk dengan tujuan mempermudah komunikasi dan
memperkuat koneksi satu sama lain.
● Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaannya untuk waktu pendek, yaitu < 6 minggu, sedangkan
medium yaitu, sekitar 6 minggu – 6 bula
Contoh Snowball Sampling
By: Kelompok 3