Anda di halaman 1dari 3

CLUSTER RANDOM sampling adalah suatu jenis teknik sampling dimana seorang peneliti membagi

populasi menjadi beberapa kelompok yang terpisah yang disebut sebagai cluster. 
Dari beberapa cluster ini diambil beberapa sampel yang dipilih secara random atau acak. Analisis
penelitian dari teknik cluster random sampling ini diambil dari data sampel cluster-cluster tersebut.
Cluster random sampling adalah teknik sampling yang diterapkan ketika pada populasi didapati
kelompok-kelompok yang nampak seragam namun secara internal tetap berlainan. 
Populasi statistika ini lalu dibagi ke dalam beberapa cluster dan beberapa sampel acak dipilih. Cluster
sampling kerap dipakai dalam riset pemasaran.

Cluster random sampling adalah teknik sampling yang banyak digunakan pada kelompok statistika yang
sifatnya geografis. 
Contoh cluster random sampling : seorang peneliti ingin membuat survei mengenai performa akademis
siswa SMA di Bandung. Berikut ini langkah-langkah yang dapat diambil:
 Peneliti membagi populasi siswa SMA Bandung menjadi beberapa kelompok atau cluster
berdasarkan kecamatan;
 Kemudian peneliti memilih beberapa cluster sesuai dengan penelitian yang sedang
dilakukan melalui pemilihan sampel acak yang sistematis;
 Lalu dari beberapa cluster kecamatan yang telah dipilih secara acak, peneliti dapat
memilih untuk memasukkan semua siswa SMA sebagai subjek, atau memilih beberapa
subjek dari tiap cluster kecamatan melalui random sampling yang sistematis.

Probability Sampling
Sampling yang termasuk dalam kategori probability sampling menekankan prinsip
bahwa setiap subjek dalam populasi memiliki kesempatan fifty-fifty untuk terpilih atau
tidak terpilih sebagai sampel. Berikut beberapa teknik sampling dengan jenis probability
sampling.

Simple random sampling


Jenis sampling ini dilakukan dengan penyeleksian secara acak pada setiap elemen
tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. Pengambilan sampel ini
merupakan teknik dengan jenis probabilitas yang sangat sederhana.

Stratified random sampling


Pengambilan sampel secara stratified random bertujuan untuk mengetahui variabel-
variabel yang merupakan bagian penting dari sebuah populasi. Metode ini dilakukan
untuk memperoleh sampel yang representatif.

Cluster Sampling
Teknik cluster sampling dapat digunakan apabila objek penelitian atau sumber data
sangat luas. Cluster sampling dapat dipilih karena dua keadaan. Yang pertama, ketika
simple random sampling tidak dapat dilakukan karena beberapa faktor seperti jarak
yang jauh dan biaya yang tidak memadai. Yang kedua, ketidaktahuan peneliti terhadap
lokasi pasti dari populasi yang akan digunakan, sehingga tidak memungkinkan untuk
menyusun kerangka sampling
Systematic Sampling
Pemilihan sampel ini dilakukan secara sistematik dengan syarat adanya daftar subjek
yang dibutuhkan. Teknik ini dilakukan sesuai dengan nomor urut yang telah diberikan
kepada elemen atau anggota populasi.

Non-Probability Sampling
Non-probability sampling atau non-random sampling merupakan teknik sampling yang
menggunakan sampel pilihan berdasarkan subjektivitas peneliti dan tidak acak. Non-
probability sampling ditentukan oleh keahlian peneliti.

Non-probability sampling banyak dipakai dalam penelitian kualitatif. Dalam teknik ini,
tidak semua sampel dari sebuah populasi memiliki probabilitas terpilih seperti pada
teknik random sampling. Beberapa teknik sampling yang termasuk dalam non-
probability sampling, di antaranya:

Purposive Sampling (Judgmental Sampling)


Purposive sampling merupakan teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
sesuai dengan pengetahuan peneliti terhadap penelitian (berdasarkan tujuan atau
masalah dari penelitian). Sampel yang dipilih karena dianggap sesuai untuk penelitian
tersebut dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

Consecutive Sampling
Pengambilan sampel ini dilakukan dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria
penelitian dan dimasukkan dalam penelitian hingga waktu tertentu. Teknik sampling ini
merupakan teknik non-probability yang cukup mudah untuk dilakukan. Consecutive
Sampling menetapkan satu objek lain agar jumlah sampel yang dibutuhkan dapat
terpenuhi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling yaitu consecutive
sampling artinya sampel yang diambil adalah seluruh subjek yang diamati dan memenuhi kriteria
pemilihan sampel yang kemudian dimasukkan dalam sampel sampai besar sampel yang
diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2008). Sampel diambil dengan cara
memasukkan seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan mengeluarkan sampel yang
termasuk kriteria eksklusi. Seluruh sampel yang memenuhi kriteria diambil datanya dalam kurun
waktu penelitian hingga besar sampel yang diinginkan terpenuhi

Convenience Sampling
Metode ini dilakukan dengan cara menetapkan sampel dan mencari subjek
berdasarkan hal-hal yang menyenangkan atau diminati oleh peneliti. Sampel dipilih
berdasarkan populasi yang tersedia dan mudah dijangkau oleh peneliti. Subjek
penelitian dijadikan sebagai sampel karena secara kebetulan ditemukan di lokasi dan
keadaan yang bersamaan dengan pengambilan data.

Sampel pada teknik ini diambil tanpa sistematika apapun. Biasanya, peneliti memilih
teknik ini karena ketidakmungkinan untuk menjangkau semua populasi yang sangat
besar dan tempat penelitian yang sangat luas.
Baca juga:
Frekuensi Harapan: Rumus dan Contoh Soal
Quota sampling
Metode quota sampling dilakukan dengan menentukan sampel dalam kuota. Kemudian
menetapkan setiap strata populasi sesuai dengan tanda-tanda yang memiliki pengaruh
dominan terhadap variabel yang akan diteliti.

Populasi dalam teknik ini tidaklah homogen, sehingga populasi perlu diseleksi terlebih
dahulu ke dalam kategori strata. Nantinya setiap strata akan diberikan jatah sampel
agar sampel tersebut dapat mewakili semua strata.

Kuota pada teknik ini berarti subjek ditetapkan berdasarkan kapasitas yang diperlukan
dalam penelitian. Besaran kuota dapat ditentukan secara proporsional.

Snowball Sampling
Teknik snowball adalah teknik pengambilan sampel yang dimulai dari sampel pertama
(baik hanya satu maupun lebih dari satu). Sampel pertama akan dibutuhkan untuk
menentukan objek lainnya yang sesuai dengan karakteristik sampel dan kemudian
memberitahukannya kepada peneliti.

Pengambilan sampel ini dilakukan berulang kali hingga jumlah kebutuhan sampel
terpenuhi. Dari satu sampel bertambah menjadi dua, dua menjadi empat, dan
seterusnya. Penambahan tersebut diibaratkan dengan bola salju yang menggelinding
dan semakin membesar.

Peneliti memilih teknik ini karena tidak mengetahui keberadaan populasi tersebut.

Demikian penjelasan tentang jenis-jenis sampling yang dapat digunakan saat


melakukan penelitian. Semoga membantu.

Anda mungkin juga menyukai