Anda di halaman 1dari 3

Cara Pengambilan Sampel

1. Sampling Seadanya : pengambilan sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data


atau kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai derajat ke-
representatif-annya, dapat digolongkan ke dalam sampling seadanya. Bagian yang
didapat secara demikian masih merupakan “sampel” tetapi dalam arti yang lemah atau
samar-samar. Adanya sampel memang sah asalkan kesimpulan yang dibuat berdasarkan
sampel demikian didasarkan kesadaran terdapatnya hubungan yang samar-samar antara
sampel dan populasi.

2. Sampling Pertimbangan / Judgment Sampling pada dasarnya merupakan suatu


bentuk Convenience sampling bila ditinjau dari cara pengambilan unit-unit
sampelnya. Sampel diambil berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah dirumuskan
terlebih dahulu oleh peneliti. Dalam perumusan kriterianya, subjektifitas dan
pengalaman dari peneliti sangat berperan.Teknik sampling ini dapat diterapkan dan
pada umumnya lebih cocok dipakai pada tahap awal suatu studi eksploratif. Sampel
yang diambil dari anggota populasi dipilih sekehendak hati oleh peneliti menurut
pertimbamgan dan intuisinya. Bila dalam subjektifitas dan intuisi dari peneliti benar,
maka sampel yang dipilih peneliti tersebut dapat mencerminkan karakteristik
populasi. Dalam teknik ini dikenal juga adanya Expert sampling (sampling atas dasar
keahlian) dan Purposive sampling (sampling dengan maksud tertentu). Dalam expert
sampling, pemilihan sampling yang representatif didasarkan atas pendapat ahli,
sehingga siapa, dalam jumlah berapa sampel harus dipilih sangat tergantung pada
pendapat ahli yang bersangkutan. Dalam purposive sampling, pemilihan sampling
bertitik tolak pada penilaian pribadi peneliti menyatakan bahwa sampel yang dipilih
benar-benar representatif. Peneliti harus menguasai bidangnya dan nemiliki
pengetahuan memadai tentang karakteristik anggota populasi.
Kelebihan
Situasi agar teknik judgment sampling dapat digunakan bahkan dianjurkan, seperti:
1. Pada kondisi dimana probability sampling tidak dapat digunakan sama sekali.
2. Bila ukuran sampel sangat kecil (<20).
3. Bila peneliti memiliki pengetahuan dan penguasaan yang memadai terhadap topik
yang dihadapi sehingga dapat dijamin bahwa sampel yang diambil benar-benar
representatif.
Kekurangan
Kendala yang dihadapi dalam penggunaan teknik sampling ini adalah tuntunan
adanya kejelian dari peneliti dalam mendefinisikan populasi dan membuat
pertimbangannya. Pertimbangan (judgment) harus masuk akal dan relevan dengan
maksud penelitian.

3. Sampel probabilitas adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Keunggulan dari metode probabilitas adalah metode ini dapat menghitung sampling error
dari hasil data yang akan didapat dari si responden, sedangkan dalam metode non-
probabilitas sampling error dari si populasi tidak akan dapat di ketahui. Teknik sampel
probabilitas terdiri dari:
 Sampel acak sederhana (Simple Random Sampling)
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Pada
penarikan sampel acak sederhana, sampel diambil sedemikian rupa sehingga
setianp anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel. Kekurangannyaa adalah metode ini tidak bisa dilakukan untuk
men-survey sebuah populasi yang sangat besar karena ketika populasinya sangat
besar dan kita memiliki jumlah kuota yang terbatas, hasil respondennya akan
menjadi bias.
 Random Berstrata adalah cara mengambil sample dengan
memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasi. Dalam stratified data
sebelumnya dikelompokan kedalam tingkat-tingkatan tertentu, seperti: tingkatan
tinggi, rendah, sedang/baik, jenjang pendidikan kemudian sample diambil dari
tiap tingkatan tersebut
 Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling) Merupakan
sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval
tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000
populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5.
 Sampling kelompok adalah suatu jenis teknik sampling dimana seorang peneliti
membagi populasi menjadi beberapa kelompok yang terpisah yang disebut
sebagai cluster. Dari beberapa cluster ini diambil beberapa sampel yang dipilih
secara random atau acak.
 Sampling Ganda adalah suatu metode sampling dari sebuah populasi yang dapat
diambil satu sampel kedua, hanya jika sampel pertama di anggap belom cukup
mewakili dalam pengambilan keputusannya
 Sampling Bertahap adalah Penarikan sampel bertahap sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan penarikan sampel satu tahap (single stage sampling), hanya saja
ada perluasan dalam penarikan sampelnya. Penarikan sampel satu tahap 
penarikan sampel langsung pada unit-unit yang terdaftar pada kerangka sampel
Penarikan sampel bertahap  didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang
rasional yang meliputi- tidak tersedianya kerangka sampel yang memuat unit-unit
sampel yang terkecil (ultimate sampling unit);- untuk membangun kerangka
sampel yang memuat unit-unit sampel yang terkecil memerlukan biaya, tenaga,
dan waktu yang besar- dengan menerapkan penarikan sampel bertahap,
pengawasan lapangan lebih dapat ditingkatkan sehingga non sampling error dapat
ditekan- dari segi biaya, penarikan sampel bertahap jauh lebih efisien
dibandingkan penarikan sampel acak sederhana.

Anda mungkin juga menyukai