Tugas : Resum ke 5
Analisis data merupakan salah satu kegiatan penting dalam prosedur kerja penelitian
ilmiah. Kualitas hasil penelitian ilmiah, selain ditentukan oleh akurasi data yang
dikumpulkan, juga ditentukan oleh kesesuaian teknik analisis data yang digunakan. Agar
peneliti mampu menentukan teknis analisis data yang sesuai, perlu dipelajari berbagai teknik
analisis data, dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam teknik analisis data.
Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif,
yaitu analisis yang menggunakan model-model, seperti model matematika (misalnya fungsi
multivariat), model statistik, dan ekonometrik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-
angka yang kemudian dijelaskan dan diintrespretasikan dalam suatu uraian. Dalam penelitian
kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber
data lain terkumpul. Kegiatan analisis data meliputi: 1) Mengelompokan data berdasarkan
variabel dari jenis responden; 2) Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden; 3) Menyajikan data tiap variabel yang diteliti;4) Melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan; 5) Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang
telah diajukan.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua
macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif
dan statistik inferensial. Teknik analisis data deskriptif merupakan teknik analisis yang
dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-data
yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil
penelitian. Yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti
penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi, diagram, grafik, mean,
modus dll. Sedangkan teknik analisis data inferensial merupakan statistik yang dipakai untuk
melakukan analisis data dengan cara membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Ciri
dari analisis data inferensial yaitu digunakannya rumus statistik tertentu, lalu hasil
perhitungan yang sudah dilakukan itulah yang nantinya akan menjadi dasar dari pembuatan
generalisasi yang berasal dari sumber bagi populasi.
Pengertian Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang
merupakan sebagian dari populasi tersebut, kemudian diteliti dan hasil penelitian
(kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi). Secara umum, ada dua jenis
teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak/random sampling yang dikenal juga sebagai
probability sampling, dan sampel tidak acak/nonrandom sampling yang dikenal juga sebagai
non probability sampling.
3) Teken (1965)
- Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
- Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan simpangan
baku (standard deviation) dari taksiran yang diperoleh sederhana, sehingga mudah
dilaksanakan
Kebalikan dari Teknik pengambilan sampel secara acak, teknik non probability
sampling peneliti memilih anggota untuk penelitian secara acak. Metode pengambilan
sampel ini bukan proses seleksi tetap atau standar.
1. Purposive Sampling
Dalam teknik ini, seorang peneliti bisa memberikan penilaian terhadap siapa
yang sebaiknya berpartisipasi di dalam sebuah penelitian. Seorang peneliti
dapat secara tersirat memilih subjek yang dianggap representatif terhadap
suatu populasi.
2. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah metode pengambilan sampel yang peneliti terapkan
ketika subjek sulit dilacak.
3. Accidental Sampling
Teknik pengambilan sampel ini ini bergantung pada kemudahan akses ke
subjek seperti survei pelanggan di mal atau orang yang lewat di jalan yang
sibuk.
4. Quota Sampling
Apabila ingin menggunakan metode quota sampling, maka seorang peneliti
harus menetapkan standard sebelumnya. Sehingga ia bisa memilih sampel
yang akan digunakan untuk merepresentasikan populasi. Proporsi dari
karakteristik yang ada dalam sampel harus sama dengan populasi yang ada.
5. Teknik sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Sampling Jenuh berbeda dengan sensus karena sensus
populasinya besar sedangkan sampling jenuh menggunakan populasi yang
relatif kecil meskipun keduanya sama sama menggunakan seluruh populasi
untuk dijadikan sample.
6. Sampling Sistematis atau Systematic Sampling
Teknik sampling sistematis merupakan teknik sampling yang menggunakan
nomor urut dari populasi baik yang berdasarkan nomor yang ditetapkan sendiri
oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang
seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.
c). Pemilihan Jenis Teknik Penetapan Sampel
C. Parametrik
Supardi (2013:8) mengatakan Statistik parametrik adalah bagian statistik yang
parameter populasinya harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti syarat data
berkala interval/rasio, syarat pengambilan sampel harus random, berdistribusi normal
atau normalitas dan syarat memiliki varian yang homogen atau homogenitas, model
regsi lineier, dan sebagainya. Dalam statistika parametrik, inidikator-indikator yang
dianalisis adalah parameter-parameter dari ukuran objek yang digunakan. Menurut
(Nisfiannoor,2009:15) mengatakan statistik inferensial dengan model parametrik
(independent Sample T test, Paired Sample T test, One Way ANOVA, Korelasi
Pearson, Analisis Regresi, dll.
Dengan demikian, metode parametrik secara natur lebih kuat (powerful)
dibanding nonparametrik; jika pada data yang sama dilakukan pengolahan data
dengan metode parametrik kemudian nonparametrik, dan keduanya menghasilkan 16
kesimpulan yang berbeda, maka hasil dari metode parametrik dapat jadi patokan.
Pada umumnya, penggunaan metode parametrik dijadikan alternatif awal untuk
mengolah data; jika data memang tidak dapat diolah dengan parametrik, maka barulah
digunakan metode nonparametrik.
Two Sample T test merupakan uji perbandingan (uji komparatif), tujuan dari
uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua data (variable)
sama atau berbeda. Uji-t dua sampel dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu uji-t
dua sampel berpasangan (dependent) dan uji-t dua sampel bebas (independent).
Kedua macam uji-t dua sampel tersebut dibedakan berdasarkan jenis kelompok
sampelnya. Jika kedua kelompok sampel yang diuji adalah sama, maka uji yang
dipakai adalah uji-t berpasangan. Sedangkan uji-t dua sampel bebas, dua kelompok
sampelnya berasal dari kelompok sampel yang berbeda.