Anda di halaman 1dari 21

POPULASI

SAMPEL
Yane Devi Anna
Desain Penelitian

Dalam langkah ini perlu mendesain penelitian agar data yang


diperlukan dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk sampai
pada kesimpulan.

Desain penelitian, berdasarkan pada masalah penelitian dan


rumusan masalah, sehingga dapat disusun rancangan
penelitian yang meliputi rincian penelitian, pengukuran, dan
analisis data.
Desain Penelitian
Tahapan Penelitian
1. Pengamatan à mengamati adanya isu atau fenomena
2. Pengumpulan Informasi Awal à mencari informasi secara detail
tentang hal yang diamati
3. Perumusan Teori à peneliti menggabungkan semua informasi
secara logis
4. Penyusunan Hipotesis à bentuk pernyataan yang dapat diuji dan
diperkirakan secara logis
5. Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut à data yang berkaitan
dengan variabel yang diteliti
6. Analisis Data à data yang telah dikumpulkan harus dianalisis
secara statistik dan kemudian diinterpretasikan
7. Deduksi à pembuatan kesimpulan setelah menginterpretasikan
hasil dari analisis data. Peneliti juga mengajukan rekomendasi
untuk memecahkan masalah yang ada.
Populasi Sampel
Populasi Sampel
Populasi: Sekelompok orang, kejadian atau segala
sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.
Elemen populasi = anggota populasi.

Penentuan populasi berbeda dengan penentuan unit


analisis, meskipun keduanya berkaitan.

Misalkan : penelitian tentang kinerja dapat menggunakan


unit analisis pada tingkat individu (seseorang),
kelompok (banyak orang), atau tingkat organisasional
(departemen, divisi atau korporat).
Populasi Sampel
Hubungan Sampel dan Populasi
Hasil analisis elemen sampel diharapkan dapat
menjelaskan karakteristik seluruh elemen populasi.
Analisis data sampel secara kuantitatif menghasilkan
statistik sampel (sample statistics) yang digunakan
untuk mengestimasi parameter populasinya.
Statistik merupakan ukuran numeris yang dihitung dari
populasi maupun sampel.
Parameter à ukuran deskripsi numeris yang dihitung dari
pengukuran populasi
Populasi Sampel

Alasan Penelitian Sampel


1. Elemen populasi terlalu banyak
2. Kualitas data yang dihasilkan penelitian sampel lebih
baik dari penelitian sensus
3. Proses penelitian relatif lebih cepat

Alasan Penelitian Sensus


1. Elemen populasi relatif sedikit.
2. Penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik
setiap elemen populasi.
Kriteria Pemilihan Sampel
Penelitian dengan menggunakan sampel yang representatif,
akan memberikan hasil yang mampu digeneralisasi.
Kriteria Sampel yang representatif, tergantung pada:
1) Akurasi; sejauh mana statistik sampel dapat mengestimasi
parameter populasi dengan tepat.
2) Presisi; sejauh mana hasil penelitian berdasarkan sampel
dapat merefleksikan realitas populasi dengan teliti. P
Contoh : diestimasikan bahwa volume penjualan produk di
bulan Desember berkisar 60-70 unit. Jika realisasi penjualan
65 unit, estimasi tersebut lebih presisi dibandingkan dengan
estimasi 60-70.
Kriteria Pemilihan Sampel

Prosedur Pemilihan Sampel


1) Mengidentifikasi populasi target;
Populasi target merupakan populasi spesifik yang
relevan dengan tujuan atau masalah penelitian.
Contoh populasi targetnya: para manajer emiten
perusahaan manufaktur di BEI, berarti seluruh manajer
perusahaan manufaktur di BEI.
2) Memilih kerangka pemilihan sampel;
Daftar Elemen populasi yang akan dijadikan dasar
untuk mengambil sampel.
Kriteria Pemilihan Sampel
3) Menentukan metode pemilihan sampel;
Dibedakan menjadi 2: (a) Metode pemilihan sampel
probabilitas (probability sampling method) / pemilihan
sampling secara acak (randomly method): metode simple
random sampling, stratified random sampling, cluster
sampling dan area sampling, (b) Metode pemilihan sampel
non probabilitas (non-probability sampling method) yang
terdiri atas metode; convinience sampling, judgment
sampling, dan quota sampling.
4) Merencanakan prosedur penentuan unit sampel;
Unit sampel: suatu elemen/sekelompok elemen yang
menjadi dasar untuk dipilih sebagai sampel. Prosedur
pemilihan sampel dapat dilakukan secara bertahap.
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS

Teori dan Distribusi Pemilihan Sampel Probabilitas


• Tujuan Pemilihan sampelà agar hasil analisis dapat digeneralisasi
pada tingkat populasi
• Sampel yang representatif ditunjukkan dengan estimasi statistik
sampel terhadap parameter populasinya secara akurat dan
presisi.
• Sampel yang representatif, yaitu jika rata-rata sampel mempunyai
kisaran yang relatif dekat dengan rata-rata populasinya.
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS
• Faktor utama metode pemilihan sampel metode probabilitas à
proses pemilihan sampel dilakukan secara acak.
• Untuk memperoleh sampel yang mencerminkan karakteristik
populasi secara tepat tergantung pada à metode pemilihan &
penentuan ukuran sampel.
• Pemilihan sampel secara acak lebih memungkinkan untuk
memperoleh sampel yang representatif dibandingkan dengan
pemilihan sampel secara tidak acak.
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS
1. Pemilihan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling);

Memberikan kesempatan yang sama yang bersifat tidak terbatas


pada setiap elemen populasi yang dipilih sebagai sampel.
Metode relatif sederhana, karena hanya memerlukan satu tahap
prosedur pemilihan sampel. Setiap elemen populasi secara
independen mempunyai probabilitas dipilih satu kali (tanpa
pengembalian).
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS
2. Pemilihan Sampel Sistematis (Systematis Sampling)

Memilih secara acak setiap elemen dengan nomer tertentu dari


tabel nomor sebagai kerangka sampel. Pemilihan nomor dimulai
dengan nomor tertentu secara acak selanjutnya dipilih nomor-
nomor berikutnya dalam jarak tertentu yang sama.
Contoh:
Sampel 100 dari populasi 5.000
Tentukan sampel pertama secara acak, sampel berikutnya
berdasarkan kelipatan tertentu atau nomor tertentu.
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS
3. Pemilihan Sampel Berdasarkan Strata (Stratified Random
Sampling)
a) Pemilihan sampel secara acak dilakukan dengan mengklasifikasi
populasi berdasarkan karakteristik tertentu (misal: Jenis
kelamin, jenis industri, tahun angkatan, ukuran perusahaan).
b) Sampel dipilih dari setiap populasi dengan metode acak
sederhana atau metode sistematis.
c) Cara pemilihan sampel tersebut disebut metode pemilihan
sampel secara acak sederhana berdasarkan strata.
d) Dasar yang digunakan untuk stratifikasi sub populasi
mempertimbangkan aspek relevansinya dengan tujuan
penelitian.
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS
Contoh:
Penelitian untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa. Dipilih 100 mahasiswa dari kerangka
sampel 5.000 mahasiswa. Peneliti membagi populasi ke dalam empat strata unit sampel
berdasarkan tahun angkatan mahasiswa (I,II,III,IV).
Setiap strata dipilih sejumlah mahasiswa secara acak
Jumlah sampel yang dipilih ditentukan dengan 2 alternatif:
• Secara proporsional 2% dari jumlah elemen setiap unit sampel
• Secara tidak proporsional dalam jumlah yang sama tanpa memperhatikan jumlah elemen
pada setiap unit sampel.
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS

5. Pemilihan Sampel Area (Area sampling)

Merupakan metode pemilihan sampel acak berdasarkan


kelompok yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi yang lokasi
geografisnya terpencar.

Diterapkan jika faktor lokasi menjadi pertimbangan penting dalam


pemilihan sampel.

Area pemilihan sampel dapat dibagi berdasarkan wilayah administrasi


pemerintahan (provinsi, kabupaten, kota, dsb) atau area pemasaran.
Tidak tergantung pada kerangka sampling.
PENENTUAN PENGUKURAN SAMPEL
Pertanyaan dalam seringkali diajukan dalam metode pengambilan sampel
adalah berapa jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel
yang terlalu kecil dapat menyebabkan penelitian tidak dapat
menggambarkan kondisi populasi yang sesungguhnya. Sebaliknya, sampel
yang terlalu besar dapat mengakibatkan pemborosan biaya penelitian.

Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah
menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut:

n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
METODE PEMILIHAN SAMPEL NON PROBABILITAS
1. Pemilihan Sampel Berdasarkan Kemudahan (Convenience Sampling)
Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel tidak terbatas, sehingga
peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang cepat dan murah.

1. Pemilihan Sampel Bertujuan (Purposive Sampling)


Pemilihan sampel dengan tujuan tertentu secara tidak acak.
a. Pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu
Pemilihan sampel secara tidak acak dengan pertimbangan tertentu
(umumnya disesuaikan dengan tujuan & masalah penelitian).
b. Pemilihan sampel berdasarkan kuota
Pemilihan sampel berdasarkan kuota (jumlah tertinggi) untuk setiap kategori
dalam populasi target.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai