Anda di halaman 1dari 62

Populasi dan sampel

BY
Outline
 Defenisi populasi
 Jenis-jenis populasi
 Sampel
 Desain pencuplikan, ciri dan faktor pencuplikan
 Keuntungan sampel
 Hal yg diperhatikan dlm sampel
 Faktor pengambilan sampel
 Prosedur pemilihan sampel
 Teknik sampling ( random dan non random)
 Langkah mngambil sampel yg representatif
 Menentukan ukuran sampel
 Penentuan besar sampel
Pengertian
 Populasi adalah merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek
yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono)
 Populasi adalah sejumlah besar subjek
yang mempunyai karakteristik tertentu
 Keseluruhan subjek atau totalitas subjek
penelitian yang dapat berupa; orang,
benda, / suatu hal yang di dalamnya dapat
diperoleh dan atau dapat memberikan
informasi (data) penelitian (ismiyanto)
 Subjek penelitian dapat berupa
manusia,hewancoba, data RM,
laboratorium,dll dan karakteristik subjek
ditentukan sesuai ranah dan tujuan
penelitian
Jenis populasi

Jenis
Jenis populasi Jenis lain
berdasar sifat

terbatas homogen target

Tidak
heterogen terjangkau
terbatas
Jenis Populasi
 Populasi Terbatas
Populasi terbatas mempunyai sumber data
yang jelas batasnya secara kuantitatif
sehingga dapat dihitung jumlahnya.
Contoh :
Jumlah penduduk kota Padang 2.500.000
jiwa.
 Populasi Tak Terbatas
Populasi tak terbatas yaitu sumber
datanya tak dapat ditentukan batas-
batasnya sehingga relatif tidak dapat dapat
dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Contoh :
Suatu percobaan seorang melemparkan
sepasang dadu sampai tak terhingga kali
lemparannya.
Jenis Pop Berdasarkan Sifat
 Populasi homogen
Populasi homogen adalah sumber data
yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan
yang sama sehingga tidak perlu
mempermasalahkan jumlahnya secara
kuantitatif.
 Populasi heterogen
Populasi heterogen adalah sumber data
yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan
yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu
ditetapkan batas-batasnya baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif.
Jenis Populasi lain
 Populasi sasaran/target/ domain
(ranah)Keseluruhan subyek, item, pengukuran
yang ingin ditarik kesimpulan oleh peneliti
melalui inferensi
 Populasi sumber/ terjangkau (yg dapat
dijangkau oleh peneliti)=
subyek dari populasi sasaran yang digunakan
sebagai sumber pencuplikan subyek penelitian
“ populasi sumber memiliki kriteria yang sama dgn populasi sasaran
Sampel

 Bagian dari populasi yang dipilih dengan


cara tertentu hingga dianggap dapat
mewakili populasinya
 Sampel merupakan bagian kecil dari
suatu populasi
 Sampel adalah semacam miniatur
(mikrokosmos) dari populasinya
Subjek terpilih dan subjek yg benar
diteliti
subjek terpilih atau sampel yg dikehendaki
merupakan bagian dari populasi terjangkau
yang dirncanakan untuk diteliti langsung
dan memenuhi kriteria

Subjek yg benar diteliti ; subjek yeng benar


mengikuti penelitian sampai selesai,
merupakan bagian dr subjek terpilih
dikurangi dg jumlah subjek yg DO dll
Desain pencuplikan

Rancangan yang dibuat peneliti untuk


memperoleh sampel dr seluruh populasi
Tujuan :
- Bias seleksi………kesalahan sistematis
- Random error …….ukuran sampel
mempengaruhi presisi penelitian
- Menghasilkan sampel yg representatif
- Mampu meminimalkan kesalahan pencuplikan (
sampling error )
- Mampu mengontrol bias sistematis dlm studi
analitik
- Menghasilkan sampel yg hasil pengamatannya dapat
diterapkan pd pop sasaran dgn tk keyakinan yang
baik
Faktor yang menentukan desain
pencuplikan yang baik

Desain Penelitian
Parameter yang dinginkan
Unit pencuplikan
Kerangka pencuplikan
Ukuran sampel
Anggaran penelitian
Keuntungan sampling

Lebih murah Mengurangi biaya penelitian


Lebih cepat Meningkatkan kecepatan pengumpulan
data dan analisa data
Lebih Akurat Meningkatkan akurasi pengumpulan
data karena berkurangnya volume kerja
 Lebih mudah pengukuran hanya pada subjek dr
populasi
Mewakili populasi
Lebih spesifik memiliki sifat tertentu , sehingga klp
pasien lebih homogen
Bagian Sampling
 Unsur sampling: unsur-unsur yang diambil
sebagai sampel
 Kerangka sampling: daftar dari semua
unsur sampling dalam populasi sampling
Syarat Kerangka Sampling
 Harus meliputi seluruh unsur sampel
 Harus up to date
 Batas-batas harus jelas
 Harus dapat dilacak dilapangan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dlm
pengambilan sampel

Metode sampling yang dipakai


Apa tujuan sampling tersebut
Pertimbangan yg seksama mengenai
kareteristik2 populasi
Faktor yg perlu dipertimbangkan

Mendaftar
Membatasi seluruh unit
yang menjadi
populasi anggota
populasi

Menentukan Menentukan
sampel yg teknik
akan dipilih sampling
Prosedur pengambilan sampel

Menentukan tujuan penelitian

Menentukan populasi penelitian

Menentukan jenis data yang diperlukan

Menentukan teknik sampling

Menentukan besarnya sampel


Teknik sampling
• Simple random sampling
• Systematic random sampling
RANDOM •

Statified random sampling
Cluster Sampling
• Multistages sampling

• Purposive sampling
NON • Quota sampling
• Accidental sampling
RANDOM
Sampling diperoleh dgn ACAK/ randomisasi dan setiap
subyek mempunyai kesempatan yang sama untuk
terpilih menjadi sampel, digunakan apabila anggota
populasi bersifat homogen
a. Simple random sampling (acak sederhana)

a. Setiap anggota atau unit populasi


mempunyai kesempatan yang sama
untuk diseleksi sbg sampel.
b. Contoh
-Rulet
-Undian
-Tabel angka random/tabel bilangan
Pengundian
 Tidak dilakukan jk populasi besar karena:
◦ Hampir tidak mungkin untuk mengocok dgn
seksama seluruh gulungan kertas undian
◦ Manusia cenderung untuk memilih angka-
angka tertentu
Tabel angka acak
 Apabila hanya diketahui nama-nama atau
identifikasi dari satuan-satuansubjek dalam pop
 Apabila tidak terdapat metode pengambilan
sampel yang lebih efisien dr metode ini
Syarat simple random sampling
 Harus tersedia daftar kerangka sampling
 Sifat pop harus homogen
 Keadaan populasi tidak terlalu tersebar
secara geografis
b. Sistematik random sampling

 Modifikasi dari simpel random yaitu membagi


jumlah atau anggota populasi dengan perkiraan
jumlah sampel yg diinginkan, misalnya hasilnya
adalah interval

 Pengambilan sampel dimana hanya unsur


pertama saja dari sampel yang dipilih secara
acak sedangkan unsur-unsur selnjutnya dipilih
secara sistematis mnrt pola tertentu.
 Cara:
◦ Jumlah satuan dlm pop= N
◦ Besar sampel= n
◦ Hasil bagi=interval sampel=I
◦ Unsur pertama bernomor urut s
◦ Maka unsur selanjutnya dpt ditentukan:
 Unsurpertama: s
 Unsur ke sua: s +I
 Unsur ketiga: s + 2I
c. Stratified random sampling

 Pop hterogen, yg terdiri atas


tingkatan/ strata. Misalnya tingkatan
ekonomi pasien , tingkat keparahan
penyakit, umur penderita,RAS dsb…
Syarat:
1. Hrs ada kriteria yang jelas
2. Harus ada data pendahuluan
3. Hrs diketahui dgn jelas jumlah msg-msg
strata
LANGKAH Stratified RS
1. Menentukan populasi penelitian
2. Mengidentifikasi segala karakteristik dari unit anggota
populasi( pendidikan, ekonomi)
3. Mengelompokan unit anggota populasiyang
mempunyai karakteristik umum sama (tingkat
penddikan: tinggi, rendah ,menengh)
4. Mengambil dari setiap strata setiap unit yanag menjadi
anggotanya
5. Teknik pengambilan sampel dr masing2
strata(random/nonrandom)
6. Pengambilan sampel dr masing2 strata sebaiknya
dilakukan dg proposional.
Contoh
 Populasi : ibu hamil kelurahan A
 Data puskesmas : N=250 bumil
 Statistik n=60 bumil
 Cara : stratified Rsberdasarkan pendidikan
rendah, menengah, tinggi
 Maka sampel akan diambil masing2 20
org untuk masing2 tingkat pendidikan
Keuntungan
 Semua ciri pop yg heterogen dpt terwakili
 Keungkinan bg sipeneliti untuk meneliti
hub antara satu lapisan dgn yg lain begitu
juga memperbandingkannya
d. Multistage random sampling
 Pop besar yg homogen, sampel diambil scr
bertahap.
 Satu pop dpt dibagi dalam satu tahap
pertama
 Kmd tahap pertama dibagi lagi dalam
tahap ke dua dst
Langkah-langkah multistage
sampling
Pop sampling I (Kab)

Sampel I(bbrp kab)

Pop sampling II (desa2 dlm kab)

Sampel II(bbrp desa)

Pop sampling III (ibu-ibu dlm


desa terpilih)

Sampel III (bbrp ibu)


e. Simple Cluster sampling

 Unit pop digolongkan dalam kluster


/gugus
 Gugusan atau kelompok yg diambil
terdriri dari unit geografis(desa, kec,kab
dsb)
 jk tidak ada kerangka sampling
 Jumlah gugus diambil secara acak
 Setiap unsur dalam gugus diteliti semua
Contohnya
 Penelitian ttg kesinambungan imunisasi
anak balita di kec. X, dan menurut laporan
pusk N= 1.500
 Sampel yg akan diambil 20%(300), dengan
teknik gugus mengambil 3 kelurahan dr 15
kelurahan yang ada secara random,
kemudian semua anak balita yg
berdomisili di 3 kelurahan ts
menjadi terkena sampel yg diteliti
b. Nonrandom sampling/ Non
probability sampling
 Pengambilan sampel bukan secara acak
atau non random yg tidak didasarkan atas
kemungkinan yang dpt diperhitungkan
 Kesahihan sampel non-probability terletak
pada berapa benar karalteristik sampel yg
dipilih dg cara lain akan menyerupai
krakteristik sampel bila pemilihan
dilakukan dg cara probability sampling
a. Sampling Kuota
 Teknik untuk menentukan sampel yang
berasal dari populasi yang memiliki ciri-ciri
tertentu sampai jumlah kuota yang
diinginkan. Seperti misalnya, jumlah sampel
laki-laki sebanyak 70 orang maka sampel
perempuan juga sebanyak 70 orang.
b. Sampling aksidental:

Suatu teknik penentuan sampel


berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat dipakai sebagai sampel, jika
dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu cocok untuk dijadikan sebagai sumber
data
c. Purposive Sampling
 : Suatu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu atau sleksi khusus.
Seperti misalnya meneliti masalah kespro
di Kota atau daerah tertentu, maka
mengambil informan yaitu daerah yang
mempunyai mas kespro seperti KTD.
d. Sampling Jenuh:
 Suatu teknik penentuan sampel jika semua
anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering sekali dilakukan jika
jumlah populasi relatif kecil atau sedikit,
yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian
yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang relatif kecil
d. Smpling Snowball
 : Teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil atau sedikit, lalu kemudian
membesar. Atau sampel berdasarkan
penelusuran dari sampel yang sebelumnya.
Seperti misalnya, penelitian mengenai
kasus korupsi bahwa sumber informan
pertama mengarah kepada informan
kedua lalu informn seterusnya.
 E. Concecutive sampling
Pemilihan sampel dengan menetapkan
subjek yang memenuhi kriteria penelitian
dimasukkan ke dalam penelitian sampai
kurun waktu tertentu sehingga jumlah
sampel minimal terpenuhi.
KARATERISTIK UMUM POP

Populasi homogen : simple random sampling


Pop berstrata dan masing-masing strata
berbeda nyata tetapi unit-unitnya homogen :
stratified sampling
Pop dgn strata yang tegas tetapi strata
mengandung unit-unit yg proporsional :
proporsional strratified sampling
Pop terdiri dr. kelompok (cluster )
karekteristik setiap kluster sama tapi unitnya
berbeda : cluster sampling
Tentukan terlebih dahulu seberapa luas pop
sbg daerah generalisasi hsl penelitian yg
akan dilakukan
Tetapkan sifat kualitas dan kareteristik pop
dan memberikan batas-batas yg tegas suatu
pop
Tentukan sumber-sumber informasi tentang
pop
 Tetapkan batasan sampel serta kretristik yg
ingin diteliti yg terdapat dlm sampel
 Tetapkan seberapa besar sampel yang
diperlukan
 Tetapkan teknik sampling yag sesuai yg akan
dipakai dalam pengambilan sampel

Sampling error
Sampel

 Kriteria inklusi
 Kriteria ekslusi
 Response rate/ participation rate > 85 % dan <
50 %
Hal yang harus diperhatikan dalam
menentukan sampel
1. Sampel yg besar kan memberikan hasil yg lebih
akurat tetapi lebih bnyak waktu, tenaga ,biaya,
fasilitas
2. Pengambilam sampel acak memberikan data
kuantitatif yg lebih representatif dan populasi
yg besar drpd non random.ttapi non random
memaksilamlkan data kualitatif yg relatif kecil
3. Besar kecil sampel bukan satu2nya ukuran
untuk representatif ttpi tergantung pula pada
sifat2 ppulaso yg diwakilnya
Penentuan besar sampel

Anda mungkin juga menyukai