Anda di halaman 1dari 31

POPULASI DAN SAMPEL

NAMA KELOMPOK:
1. ANDRI RIZALDI
2. GEVIN SILITONGA
3. MARULI SILABAN
4. DESI SIMANULLANG
5. SELLY PURBA
1. Pengertian Populasi

Pengertian Populasi Menurut Ahli:

Menurut Netra (1976), Populasi adalah keseluruhan individu yang


bersifat general atau umum yang mempunyai karakteristik yang
cenderung sama.
Menurut Hadari Nawawi (1983), Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang terdiri atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh,
peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai sumber data yang
mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang
dilakukan.
Menurut Arikunto Suharsimi (1998: 117), Populasi adalah
keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti sebuah
* Meliputi seluruh unit sampel
* Tidak dihitung dua kali
* Batasan jelas
* Up to date
* Dapat dilacak
2.Pengertian Sampel

1. Menurut Sugiyono (2008: 118), Sampel adalah suatu bagian dari


keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.
- Jika Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya
tidak memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang
terdapat pada populasi tersebut oleh karena beberapa kendala
yang akan di hadapkan nantinya seperti: keterbatasan dana,
tenaga dan waktu. Maka dalam hal ini perlunya menggunakan
sampel yang di ambil dari populasi itu.
- Dan selanjutnya, apa yang dipelajari dari sampel tersebut
maka akan mendapatkan kesimoulan yang nantinya di
berlakukan untuk Populasi. Oleh karena itu sampel yang di
dapatkan dari Populasi memang harus benar-benar
representatif (mewakili).
2. Menurut Arikunto (2006: 131), Sampel
adalah sebagian atau sebagai wakil populasi
yang akan diteliti. Jika penelitian yang di
lakukan sebagian dari populasi maka bisa
dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah
penelitian sampel.
3. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004:
85), Sampel adalah sebagian dari populasi
yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang
sama dengan populasi yang diambil sampelnya
tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian


dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel
menurut Margono (2004)
Teknik pengambilan adalah: Teknik sampling
sampel menurut Sugiyono adalah cara untuk menentukan
(2001) adalah: Teknik sampel yang jumlahnya sesuai
sampling adalah dengan ukuran sampel yang
akan dijadikan sumber data
merupakan teknik
sebenarnya, dengan
pengambilan sampel memperhatikan sifat-sifat dan
(Sugiyono, 2001: 56). penyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang
representatif.
PROBABILITY (Random) Dan NONPROBABILITY (Nonrandom)
SAMPLING

Probability Non
Probability
• Setiap anggota populasi Setiap anggot populasi
mempunyai

peluang sama tidak mempunyai
a
untuk dipilih menjadi peluan sam untuk
anggota sampel g a
• hasil penelitian dijadikan dipilih menjadi anggot
ukuran untuk mengestimasi • sampelpenelitiana tidak
populasi(melakukan hasil melakukan
generalisasi) untu
generalisasi
k
Non Random Random

o Simple random
o Purposive (acak sederhana)
(pertimbangan) o Systematic random

o Quota (acak sistematik)


(berjatah) o Stratified random
o Accidental (acak stratifikasi)
o Multistage random
(seadanya)
o Sampling Jenuh (acak bertingkat)
o Cluster random
o Snowball
(acak gugus)
sampling
o Consecutive sampling
1. Simple Random Sampling

Digunakan pada keadaan:


– Hanya diketahui nama dan identitas populasi
–Tidak ditemukan cara lain yang lebih efisien
Persyaratan
– Harus tersedia kerangka sampel
• Terdiri dari No. urut, Nama dan
Alamat
– Populasi harus homogen/hampir homogen
– Tidak terlalu tersebar secara geografis
Simple Random Sampling

Tetapkan populasi
Buat kerangka sampel (sample frame)
Hitung besar sampel
Pilih sampel dengan cara:
a) Undian
b) Tabel acak
c) Komputer
SIMPLE RANDOM SAMPLING:
a. UNDIAN

Dengan cara memberikan nomor-nomor pada


seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih
nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah
sampel yang dibutuhkan dengan cara melakuakn
lotre/undian.
b. Tabel Acak (random table)

2633 8605 2064 9675 0286

6825 6469 2735 5082 7222

4912 0062 3729 7858 5153

4 2 1 8 dst.

POPULASI : SAMPEL
2. Systematic Random Sampling

Digunakan untuk populasi yang besar


Populasi homogen/hampir homogen

Cara
Tetapkan populasi
Buat kerangka sampel
Hitung besar sampel
Hitung interval (k): N/n
Acak sampel pertama dari jumlah
k, misalnya s
Tetapkan sampel berikutnya = s+k,
s+2k dst.
3. Stratified Random Sampling
Untuk populasi yang heterogen
Persyaratan
Harus ada kriteria yang jelas
untuk dasar strata
Harus ada data pendahuluan
mengenai kriteria untuk stratifikasi
Harus diketahui jumlahyang tepat
jumlah elementer pada setiap strata

Stratifikasi dilakukan secara subjektif


(judgement) oleh peneliti dan
dari keterangan statistik objektif
4. Multistage Random Sampling

Dilakukan pada populasi yang amat besar dan

homogen
Cara
Tentukan populasi
Tetapkan tingkatan
Hitung besar sampel
Ambil secara acak sejumlah unsur
pada tiap
tingkatan
Pada tingkatterakhir ambil sampel secara
acak sesuai besar sampel
5. Cluster Sampling

Dilakukan pada keadaan kerangka sampel tidak


tersedia
Cara
Tentukan populasi
Bagi populasi berdasarkan gugus sekolah,
kelas, kelompok masyarakat dsb
Ambil gugus secara acak
Semua unit dalam gugus dijadikan
sampel

Keuntungan: tidak perlu kerangka sampel


Kerugian: sulit dihitung kesalahan (standard
error)
CLUSTER SAMPLING
(Area Sampling/Gugus Sampling)

Misalnya akan diambil populasi seluruh Bidan di


Kota Bangkinang.
Pengambilan sampelnya dengan cara membagi
wilayah Kota Bangkinang ke dalam enam wilayah,
kemudian dari masing-masing kecamatan diambil
perwakilannya.
Jumlah sampel tiap kecamatan diambil secara
proporsional.
Nonprobability Sampling:

Setiap elemen dalam populasi belum tentu


mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi
sebagai subyek dalam sampel. Dalam hal ini
waktu adalah yang utama
Non Probability Sampling

Tidak mengukur sejauh mana karakteristik


sampel mendekati parapemeter populasi induknya.
Sampel yang diambil tidak dapat
digeneralisasikan pada populasi tempat sampel
tersebut diambil.

Kelemahan:
– Tidak ada kontrol terhadap investigator bias dalam
pemilihan sampel
– Variabilitasnya tidak bisa dihitung menggunakan
probability sampling theory  tidak bisa
menghitung sampling error atau sample precision.
Teknik Non Probability Sampling

Accidental sampling (Kebetulan)


Purposive sampling (Bertujuan)
Quota sampling (Jatah)
Sampling jenuh
Snowball Sampling
Consecutive Sampling
1. AKSIDENTAL SAMPLING
 Teknik sampling berdasarkan faktor spontanitas.
Artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu
dengan peneliti maka orang tersebut dapat dijadikan
sampel
 Peneliti ingin mengetahui minat siswa untuk
mengunjungi perpustakaan Untuk pengambilan
>> sampel, peneliti angket kepada para
memberikan perpustakaan dan dijadikan
pengunjung
sebagai sampel
2. PURPOSIF SAMPLING

 Teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan-


pertimbangan tertentu.
 Biasanya teknik ini digunakan untuk studi
kasus dimana aspek dari kasus tunggal
yang
representatif diamati dan dianalisis
yang
 Peneliti ingin mengetahui model pembelajaran aktif,
maka sampel yang dipilih yaitu responden yang ahli
dalam bidang pembelajaran aktif, misalnya : guru,
wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan lain-lain
Lanjutan..

Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik


tertentu yang dianggap mempunyai hubungan
dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui
sebelumnya.
Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah
atau sekelompok individu melalui pertimbangan
tertentu yang diyakini mewakili semua unit analisis
yang ada
Contoh :

Penelitian untuk meneliti sikap mahasiswa


terhadap peraturan pemerintah
mengenai UU Kesehatan
kebidanan
Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi dan
Universitas yang dianggap mewakili
bedasarkan dapat penyelidikan
sebelumnya. atau kenyataan
3. QUOTA SAMPLING
sampel yang dibutuhkan adalah 100 bidan, maka
 Teknik sampling
pengambilan sampel dari
dapatpopulasi yang
dilakukan memilikimemilih
dengan ciri-ciri
tertentu
sampel secarasampai jumlah karakteristik
bebas dengan (kuota) yang yang
dinginkan
telah
tercapai
ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu.
peneliti
 Pengambilan sampel dari 100 bidan PNS. Jika kuota
4. SAMPLING JENUH

 Teknik sampling jika semua anggota populasi


digunakan sebagai sampel >> hal ini dilakukan jika
jumlah populasi kurang dari 30
 Jika terdapat 28 orang yang terseleksi sebagai
peserta pertukaran pelajar ke Swiss, maka dalam hal
ini, jumlah responden kurang dari 30 orang sehingga
semua populasi dapat dijadikan sampel
5. SNOWBALL SAMPLING

 Teknik sampling semula berjumlah


sedikit
yang kemudian
(responden) anggota
temannnya sampel
untuk
menunjuksampel sehingga
menjadi
jumlahnya semakin banyak akan
6. CONSECUTIVE SAMPLING

Cara pengambIlan sampel yg dilakukan


dengan memilih sampel yg memenuhi kriteria
penelitian sampai kurun waktu tertentu sampai
jumlah sampel terpenuhi
4. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
MENURUT GAY

Ukuran minimum sampel yang dapat diterima


bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan,
yaitu :
– Metode deskriptif, minimal 10% populasi
untuk populasi yang relatif kecil min 20%
– Metode deskriptif-korelasional, minimal
30 subyek
– Metode ex post facto, minimal 15 subyek
per kelompok
– Metode eksperimental, minimal 15 subyek
per kelompok
PROSEDUR PENENTUAN SAMPEL

Identifikasi populasi target

Memilih Kerangka sampel

Menentukan Metode Pemilihan Sampel

Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit


Sampel

Menentukan ukuran Sampel

Menentukan unit sampel

Pelaksanaan Kerja Lapangan


5. CONTOH MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

RUMUS BESAR SAMPEL


N
Slovin n
1 Ne 2
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat
kerja pada karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT
tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan
tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%,
berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

130
n  98,11
1 130(0,05) 2

Anda mungkin juga menyukai