1. Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Contoh : penelitian dengan judul analisis Pengaruh Motivasi Kerja
Terhadap Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit “Amanah” Semarang. Populasinya adalah
semua karyawan di rumah sakit amanah semarang.
2. Sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk
penelitian. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mengambil semua untuk penelitian
misalnya karena dana terbatas, tenaga, dan waktu, maka peneliti menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-
betul mewakili dan harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur.
Contoh : kalau yang ingin diukur adalah semua karyawan rumah sakit amanah semarang
sedangkan yang dijadikan sampel adalah hanya karyawan bagian keuangan saja, maka
sampel tersebut tidak valid. Karena tidak mengukur sesuatu yang seharusnya diukur semua
bagian tapi harus sesuai syarat dan teknik sampling. Ukuran sampel atau jumlah sampel
yang diambil merupakan hal penting jika penelitian melakukan penelitian yang
menggunakan analisis kuantitatif pada penelitian yang menggunakan analisis kualitatif,
ukuran sampel bukan menjadi hal penting, karena yang dipentingkan adalah kekayaan dari
informasi sampel. Walau jumlahnya sedikit tetapi jika kaya akan informasi maka
sampelnya lebih bermanfaat.
3. Teknik Sampling(sugiono, 2007)
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan.\\ Teknik
Sampling
b. Nonprobability sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
1) Sampling sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut. Misal diambil no ganjil saja.
2) Sampling kuota
Teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah kuota yang diinginkan. Sebagai contoh akan melakukan penelitian tentang
pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan mendirikan
bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau mengumpulkan data
belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum
selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan. Bila pengumpulan data
dilakukan secara kelompok yang terdiri dari 5 orang pengumpulan data, maka
setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel atau
5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel.
3) Sampling insidental
Teknik penentuan berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental, bertemu dengan peneliti dapat disunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
4) Sampling purposive
Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu
5) Sampling jenuh
Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel.
6) Snowball sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam
penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan
dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti
mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang
diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel
semakin banyak.