Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. ABDUL HASAN SARAGIH, M.Pd


KELAS : TEKNOLOGI PENDIDIKAN A 2022

Endang Wifda Munjiah Gea


Tri Anita Rohani Nasution
POPULASI

Sax (1978)
Mutiara (2014) Keseluruhan manusia yang terdapat
dalam area yang telah ditetapkan.
Wilayah generalisasi yang terdiri atas
subyek/obyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.

 Populasi bukan hanya orang, tetapi


juga obyek dan benda-benda alam
lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek/obyek yang diteliti itu.
KETERBATASAN PENELITI

Uang Tenaga Waktu


SAMPEL

Sampel
Merupakan bagian dari jumlah dan
1 karakteristik yang dimiliki oleh
populasi

Apa yang dipelajari


dari sampel?
Kesimpulannya akan diberlakukan 2
untuk populasi.

Syarat pengambilan
sampel
3 REPRESENTATIF (mewakili
populasi).
Proses Pengambilan Sampel

Memilih Memilih Memilih Memilih Memilih


Memilih Memilih
Unit Kerangka Desain Ukuran Rancangan
Populasi Sampel
Sampling Sampling Sampling Sampel Sampling
PROBABILITY SAMPLING
TEKNIK
SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING
TEKNIK SAMPLING
Probability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi
yang dipilih untuk menjadi anggota
sampel.
Probability Sampling
ada 4 macam :
PROBABILITY SAMPLING

1. Simple random sampling

Dikatakan simple (sederhana) karena


pengambilan angota sample dari populasi 2. Proportionate stratified random
dilakukan secara acak tanpa sampling
memperhatikan strata yang ada Teknik ini digunakan bila populasi
didalamnya. Cara demikian dilakukan bila mempunyai anggota/ unsur yang tidak
anggota populasi homogen. homogen dan berstrata secara proporsional.
Suatu organisasi yang mempunyai pegawai
dari latar belakang pendidikan yang berstrata,
maka populasi pegawai itu berstrata.
Misalanya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45,
S2 = 30, STM = 800, ST= 900, SMEA = 400,
SD = 300.
PROBABILITY SAMPLING

3. Disproportionate stratified random


sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan
jumlah sample, bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional. Misalnya pegawai dari
unit kerja tertentu mempunyai 3 lulusan S3, 4 4. Cluster sampling (area sampling)
lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 Teknik sampling daerah digunakan untuk
orang SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan menentukan sampel bila objek yang diteliti
empat orang S2 itu diambil semuannya atau sumber data sangat luas, misalnya
sebagai sampel. Karena dua kelompok ini penduduk dari suatu negara, propinsi atau
terlalu kecil bila dibandingkan dengan kabupaten. Untuk menentukan penduduk
kelompok s1, SMU, dan SMP. mana yang dijadikan sumber data, maka
pengambilan sampelnya berdasarkan daerah
populasi yang telah ditetapkan.

9
TEKNIK SAMPLING

Nonprobability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang atau kesempatan
sama bagi unsur atau anggota populasi
untuk dipilih sebagai sampel.
Nonprobability
Sampling
Ada 6 macam :
NON PROBABILITY SAMPLING

1. Sampling Sistematis 2. Sampling Kuota

Adalah teknik pengambilan sampel Adalah teknik untuk menentukan sampel dari
berdasarkan urutan dari anggota populasi populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
yang telah diberi nomor urut. Misalnya jumlah kuota yang diinginkan. Sebagai contoh, akan
anggota populasi terdiri dari 100 orang. Dari melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat
semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan ijin
mendirikan bangunan. Jumlah sampel yang
nomor 1-100. Pegambilan sampel dapat ditentukan pada 500 orang. Kalau pengumpulan
dilakukan denga nomor ganjil saja, genap data belum didasarkan pada 500 orang tersebut,
saj atau kelipatan dari bilangan terentu, maka penelitian dipandang belum selesai, karena
misalnya kelipatan bilangan lima. Untuk itu belum memenuhi kuota yang ditentukan. Bila
maka yang diambil secara sampel adalah pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang
nomor 1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya. terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap
anggota kelompok harus dapat menghubungi 100
orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus
dapat mencari data dari 500 anggota sampel.
NON PROBABILITY SAMPLING

3. Sampling Insidental
Adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
secara kebetulan/insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang 4. Sampling Proporsive
kebetulan ditemui cocok sebagai sumber
data. Adalah teknik penentuam sampel dengan
pertimbangan tertentu. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang kualitas makanan,
atau penelitian tentang kondisi politik disuatu
daerah, maka sampel sumber datanya aadalah
orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok
digunakan untuk penelitian kualitatif atau
penelitian-penelitian yang tidak melakukan
generalisasi.
NON PROBABILITY SAMPLING

5. Sampling Jenuh

Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering digunakan bila jumlah populiasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain
sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

6. Snowball Sampling

Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Ibarat bola salju yang mengelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel
pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dua orang ini belum merasa lengkap
terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu
dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnnya. Begitu
seterusnya,sehingga jumlah sampel semakin banyak.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai