Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN ISLAMI

DENGAN LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT


ISLAM AISYIYAH MALANG

SKRIPSI

Oleh:
HOLIS ANWAR
NIM.201510420311001

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................i

DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii

BAB 1..................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................................1

1.1 Latar belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................6

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................6

1.5 Keaslian Penelitian..............................................................................................7

BAB II................................................................................................................................15

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................15

2.1 Rumah Sakit......................................................................................................15

2.2 Konsep Dasar Perawat......................................................................................18

2.3 Pelayanan Keperawatan Islami.........................................................................21

2.4 Loyalitas Pasien................................................................................................33

BAB IV..............................................................................................................................47

METODE PENELITIAN.......................................................................................................47

4.1 Desain Penelitian..............................................................................................47

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian........................................................................47

4.2 Variabel penelitian............................................................................................49

4.3 Definisi operasional..........................................................................................50

4.4 Lokasi dan waktu penelitian.............................................................................51

4.5 Instrumen penelitian........................................................................................52

4.6 Uji validitas dan uji rebilitas..............................................................................53

i
4.7 Tehnik pengumpulan data................................................................................54

4.8 Pengelolahan data............................................................................................55

4.9 Teknik Analisa data...........................................................................................56

4.9.1 Analisa univariat...........................................................................................56

4.10 Etika penelitian.................................................................................................57

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasional.................................................................................50

Tabel 2 Kisi-Kisi Chek List Pelayanan Keperawatan Islami......................52

Tabel 3 Kisi-Kisi Kuesioner Loyalitas Paisen..................................................53

Tabel 4 Kreteria Koefisien Korelasi Rank Spearman...................................57

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

USCIRF (United States Commission on International

Religious Freedom) (2017) menyebutkan Indonesia merupakan

Negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.

Mayoitas Umat Muslim di Indonesia saat ini lebih dari 87% dari

populasi 258 juta jiwa. Karena ini menjadikan tingginya

kebutuhan masyarakat untuk mendapat pelayanan yang

berbasis Islami.

Perkembangan rumah sakit Islam di Indonesia dari tahun

ke tahun semakin meningkat seiring dengan kuatnya semangat

masyarakat dalam medapatkan peyalanan kesehatan di rumah

sakit Islam. Ini merupakan indikator akan tingginya kesadaran

masyarakat dalam mendapatkan pengobatan dan pelayanan

kesehatan serta keberkahan (Abdurrouf & Rosalia, 2017).

Namun belum ada rumusan yang konkrit dan seragam terkait

identitas dan citra khas pelayanan kesehatan menurut ajaran

Islam (Malichah Muchtarom, 1986). Karena belum adanya

rumusan yang sempurna tentang pelayanan kesehatan islami

tersebut, sehingga sampai saat ini isu pelayanan kesehatan

Islami masih terus bergulir (Lamsudin, 2011).

Majelis Upaya Kesehatan Islami Kesehatan Islami Indonesia

(MUKISI) sebagai organisasi yang menghimpun rumah sakit

4
Islam di Indonesia yang bekerjasama dengan Dewan Syari’ah

Nasional (DSN) MUI menformulasikan prinsip – prinsip rumah

sakit yang di dasarkan pada hukum-hukum Islam yang dikemas

menjadi standart dan alat penilaian rumah sakit bersertifikasi

Syari’ah.

Saat Indonesia saat ini telah mempunyai 2.900 rumah sakit

dan 500 rumah sakit diantaranya adalah rumah sakit Islam dan

rumah sakit yang di naungi oleh lembaga Islam. Akan tetapi

sampai sejauh ini sebanyak 20 rumah sakit yang memiliki

setifikat Syari’ah dan terdapat 54 rumah sakit yang dalam

proses mendapatkan sertifikasi Syariah (Republika, 2019).

Pelayanan kesehatan Islami adalah segala bentuk kegiatan

asuhan medik dan asuhan keperawatan yang dikonsep dengan

nila-nilai Islam yang mengacu pada standar kualitas pelayanan.

Sebagai Rahmatan lil Alamin, Islam telah mengajarkan praktek

hubungan sosial dan kepedulian terhadap sesama dalam suatu

ajaran khusus, yakni akhlak yang diamalkan atau dipraktekan

harus mengandung unsur Akidah dan Syariah (Lamsuddin

Rusdi, 2011).

Terdapat lima aspek pelayanan kesehatan Islami yaitu sikap

dan perilaku petugas yang Islami, fasilitas dan sarana pelayanan

kesehatan Islami, prosedur tata cara atau mekanisme pelayanan

kesehatan Islami, suasana pelayanan kesehatan Islami serta

pembiayaan pelayanan kesehatan Islami (Ayuningtyas, 2008).

5
Pentingnya pelayanan kesehatan islami dapat dilihat dari

pernyataan WHO tahun 1984 yang mengatakan kesehatan

manusia seutuhnya meliputi sehat jasmani (biologi), sehat

kejiwaan (psikologi), sehat secara emosi, dan sehat secara

spiritual (kerohanian/agama). Hal ini mengindikasikan bahwa

manusia yang sehat seutuhnya adalah manusia yang kebutuhan

Agamanya terpenuhi.

Menurut Hawari dalam Musviro (2017) pendekatan terapi

keagamaan dalam peraktek kedokteran dapat membangkitkan

kekuatan kerohanian atau spiritualnya dalam menghadapi

penyakit yang di derita. Hal ini memberikan gambaran bahwa

pentingnya keagamaan dalam pengobatan dirumah sakit tidak

dapat di tawar-tawar lagi, terutama pasien di ruang rawat inap

yang tidak hanya menderita penyakit fisik akan tetapi juga

mengalami berbagai tekanan dan gangguan mental spiritual

dari yang ringan sampai ke rang berat akibat dari penyakit yang

di derita pasien.

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan

kesehatan di rumah sakit sehingga kualitas pelayanan di rumah

sakit dipengaruhi oleh kualitas keperawatan, bahkan menjadi

salah satu yang menentukan citra rumah sakit di mata

masyarakat, hal ini disebabkan karena perawat yang paling

banyak berhubungan dengan masalah yang dialami pasien

(Wiyana, 2008 dalam Sudarmi & Isnaeni 2014).

6
Pelayanan keperawatan Islami merupakan bentuk dari

fungsi manusia sebagai Khilafah dan hamba Allah dalam

melaksanankan tugasnya sebagai manusia, menolong sesama

yang memiliki masalah kesehatan dalam memenuhi kebutuhan

dasarnya baik aktual atupun potensial, hal ini harus dihadapi

dengan pendekatan silaturrahmi (interpersonal) dengan cara

yang paling baik yang didasari dengan iman, ilmu dan amal.

Dalam memberikan pelayanan keperawatan terhadap pasien

perawat dituntut memiliki keterampilan interpersonal,

intelektual, tekhnikal dan kemampuan berdakwah amar ma’ruf

nahi mungkar (Rahmat, 2017).

Melaksanakan pelayanan kesehatan Islami terhadap klien,

keluarga, maupun masyarakat berpedoman pada hukum-hukum

islam, keperawatan yang meliputi; menerapkan konsep, teori

dan prinsip dalam keilmuan yang terkait dengan pelayanan

keperawatan dengan mengutamakan pada Al-Qur’an dan Hadits,

melaksanakan pelayanan keperawatan dengan pendekatan

islami melalui kegiatan pengkajian yang berdassarkan bukti

(evidence-based healtcare), mempertanggung jawabkan atas

segala tindakan dan perbuatan yang berdasarkan bukti

(evidence-based healtcare), berlaku jujur, ikhlas dan

memberikan pertologan kepada klien semata mata

mengharapkan ridho Allah, bekerja sama dengan kesehatan

lainnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan

7
menyelesaikan masalah pelayanan yang berorientasi pada

asuhan keperawatan berdasarkan bukti (evidence-based

healthcare) (Lamsudin 2011).

Permasalahan utama yang perlu diperhatikan rumah sakit

terkait dengan loyalitas adalah kualitas pelayanan yang diukur

dengan kinerja petugas pelayanan kesehatan, efiisiensi,

efektivitas pelayanan dan kepuasan klien. Kepuasan ditentukan

oleh seluruh pelayanan diataranya pelayanan administrasi,

perawat, dokter, makanan, obat-obatan, sarana prasarana serta

fasilitas dan lingkungan fisik pasien. Kualitas layanan

merupakan faktor penting yang dapat membentuk kepercayaan

klien terhadap rumah sakit sehingga tercipta loyalitas klien

(Apriana & Rusli, 2014). Namun beberapa kasus di rumah sakit

seringnya ditemukan permasalahan tentang ketidakpuasan

yang berhubungan dengan sikap dan prilaku pelayan kesehatan

diataranya : keterlambatan dokter dan perawat, dokter sulit

ditemui, dokter kurang komunikatif, lamanya proses rawat,

serta aspek pelayanan lainnya (Suaib & Nirmala, 2018).

Kotler dalam Mu’ah & Marsam (2014) mendefinisikan

kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seorang pasien

yang muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap

kinerja (atau hasil) suatu produk atau jasa dengan

harapanharapannya. Kepuasan pasien merupakan respon klien

terhadap pelayanan petugas kesehatan yang didapatkan setelah

8
mendapatkan pelayanan, sehingga respon tersebut

mempengaruhi prilaku klien khususnya loyalitas klien yang

terwujud dalam keinginan terus menerus dan

merekomendasikan kepada orang lain (Nuryani, Ismail &

Abdullah, 2017). Oleh karena itu loyalitas dijadikan ukuran

kesetiaan dari klien dalam menggunakan jasa pelayanan dalam

jangka waktu tertentu dengan kondisi dimana banyak banyak

pilihan jasa pelayanan kesehatan yang dapat memberikan

pelayanan sesuai kebutuhan pasien dan pasien mampu

mendapatkannya (Siyoto & Ariyanti 2016).

Keuntungan loyalitas masih bersifat jangka panjang dan

komulatif, dimana meningkatnya loyalitas pelanggan dapat

mempengaruhi profit rumah sakit yang lebih baik, dan keuangan

yang lebih stabil serta dapat mempertahankan loyalitas pasien.

Mempertahankan loyalitas klien juga menurunnya biaya

pemasaran, mempersingkat waktu dan biaya transaksi,

menurunkan biaya turn over (pergantian pelanggan)

meningkatkan cross selling (penjualan silang) yang akan

memperbesar pasar, menurunkan biaya kegagalan seperti biaya

ganti rugi (Untarini, 2010).

Pada penelitian dewi (2016) tentang “pengaruh kualitas

pelayanan terhadap loyalitas pasien pengguna BPJS dengan

kepuasan pasien sebagai variavel intervensi” dengan hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan

9
memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pasien; variabel kualitas pelayanan memberikan pengaruh

secara yang signifikan terhadap loyalitas pasien dan variabel

kepuasan pasien memberikan pengaruh signifikan terhadap

loyalitas pasien.

Rumah sakit Islam Aisyiyah merupakan salah satu rumah

sakit swasta di kota Malang yang memberikan pelayanan

kesehatan berbasis agama Islam. Sebagai rumah sakit tipe C

dengan visinya Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang menjadi

pusat pelayanan dengan hati dan profesional yang

mengutamakan mutu dan keselamatan pasien tahun 2018,

dengan salah satu misinya berfungsi untuk dakwah dan

pendidikan. Rumah sakit tergolong sukses dalam memberikan

pelayanan kesehatan. Hal ini dilihat dari tingkat kepuasan

pasien dari bulan Januari-Juni 2017 sebesar 98%, hal ini sangat

baik karena standart kepuasan RSI Aisyiyah Malang sebesar

90% (RSI Aisyiyah Malang, 2017).

berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin latar

belakang diatas, peneliti ingin melihat apakah yang menjadi

alasan bagi pasien untuk kembali memanfaatkan Jasa pelayanan

kesehatan di RSI Aisyiyah Malang, apakah ada hubungan antara

pelayanan keperawatan islami di RSI Aisyiyah Malang terhadap

loyalitas pasien di rumah sakit tersebut.

10
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :


Bagaiman hubungan pelayanan pelayanan keperawatan

Islami dengan loyalitas pasien di RSI Aisyiyah Malang ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan pelayanan keperawatan Islami dengan loyalitas

pasien di RSI Aisiyah Malang


2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui karakteristik responden di Rumah

Sakit Islam Aisyiyah Malang


2) Untuk mengetahui tingkat loyalitas pasien di Rumah

Sakit Islam Aisyiyah Malang berdasarkan :

kepercayaan (trust), komitmen psikologi

(psyichological commitment), perubahan biaya

(switching cost), perilaku pulitas (word of mouth),

kerjasama (cooperation).
3) Untuk mengetahui implementasi pelayanan

keperawatan Islami di RSI Aisyiyah Malang

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah sakit islam Aisyiyah Malang

a) Memberikan masukan kapada Rumah sakit islam

Aisyiyah Malang terhadap loyalitas pasien terhadap

pelananan keperawatan Islami yang berhungan dengan

11
loyalitas pasien dalah rangka meningkatkan

meningkatkan pelayanan rumah sakit kepada kliennya.

b) Sebagai dasar evaluasi secara berkala dalam penelitian

pelayanan keperawatan Islami yang diberikan rumah

sakit terhadap kliennya.

2. Bagi Peneliti
a) Menambah wawasan peneliti tentang faktor yang

mempengaruhi loyalitas terhadap layanan keperawatan

islami di RSI Aisyiyah Malang.


b) Menjadi pengalaman berharga dan kemudian sebagai

referensi untuk penelitian berikutnya.


3. Bagi Masyarakat
Harapan kedepan dari penelitian ini adalah menjadi

referensi dalam pengembangan ilmu kesehatan masyarakat

pada umumnya dan dapat digunakan untuk penelitian

selanjutnya.
4. Bagi Keperawatan
Memberikan masukan dan wawasan bagi perawat dalam

meningkatkan kemampuan dan keterampilan memberikan

pelayanan keperawata Islami.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Pada penelitian Perdana, Hermansyah & Darmawan (2017)

yang berjudul “Impementasi Pelayanan Kesehatan Berbasis

Islami Terhadap Kepuasan Pasien Di Rsud Meuraxa” yang

bertujuan untuk mengetahui penerapan konsep pelayanan

kesehatan berbasis islami terhadap kepuasan pasien di

RSUD Meuraxa. Populasi yang digunakan dalam penelitian

12
ini berjumlah 1.170 orang pasien dan jumlah sampel

diperoleh dengan menggunakan rumus Lameshow

sebanyak 90 responden yang diambil secara purposive

sampling. Pasien pada penelitian ini diperoleh dengan

kriteria inklusi: responden beragama Islam; pasien yang

dirawat di ruang rawat inap selama lebih dari 2 (dua) hari;

pasien dengan kunjungan yang kedua kali meski baru 1

(satu) hari dirawat; pasien dalam keadaan sadar; dan

pasien bukan termasuk kategori fase terminal. Sedangkan

kriteria eksklusi: responden beragama non Muslim; pasien

dengan rawatan hari pertama di ruang rawat inap; pasien

tidak sadar; dan pasien dalam fase terminal. Pendekatan

yang digunakan dalam penelitan ini adalah cross sectional

study di mana peneliti melakukan pengukuran dalam waktu

yang bersamaan (sekali waktu). Data primer dikumpulkan

dari responden dengan menyebarkan kuesioner yang

berisikan 26 pertanyaan untuk variabel kepuasan pasien

dan 18 pertanyaan untuk variabel implementasi konsep

pelayanan kesehatan berbasis Islami yang dilakukan di 10

ruang rawat inap (Al-Huda, Ar-Rahman, Asyifa, Humaira,

Arafah, Albayan 1, Al-Bayan 2, Al-Bayan 3, An-Nur dan

ruang Az Zahra) di ruang di RSUD Meuraxa. Pengumpulan

data dilaksanakan selama 11 hari yaitu mulai tanggal 25

November-5 Desember 2016. Dan hasil dari penelitian ini

13
yaitu implementasi konsep pelayanan berbasis Islami

(55,6%) sedangkan tingkat kepuasan pasien (56,7%). Hasil

uji statistik diperoleh ada hubungan antara implementasi

konsep pelayanan berbasis Islami dengan kepuasan pasien

di RSUD Meuraxa (pvalue = 0,013). Nilai Odd Ratio = 2,9

dengan CI= 1,2-6,8. Hasi penelitian ini bisa disimpulkan

bahwa Implementasi konsep pelayanan kesehatan berbasis

Islami berhubungan terhadap kepuasan pasien di RSUD

Meuraxa.
Perbedaan penelitian Perdana, Hermansyah &

Darmawan 2017 dengan peneliti yaitu terletak pada tujuan

penelitian. Tujuan peneliti yaitu untuk mengetahui

hubungan pelayanan keperawatan Islami terhadap loyalitas

pasien di RSI Aisiyah Malang, sedangkan pada penelitian

Perdana, Hermansyah & Darmawan 2017 yaitu untuk

mengetahui penerapan konsep pelayanan kesehatan

berbasis islami terhadap kepuasan pasien di RSUD

Meuraxa.
2. Pada penelitian Abdurrouf, Nursalam & Purwaningsih

(2013) berjudul “Model caring islami terhadap peningkatan

kepuasan (Islamic Caring Model on Increase Patient

Satisfaction)” yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh

model caring Islami terhadap peningkatan kepuasan

pasien. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien

kelas 2 dan 3 di Ruang Rawat Inap Bedah RSI Sultan Agung

14
pada bulan Maret sampai dengan April 2013. Sampel pada

penelitian ini adalah pasien kelas 2 dan 3 di Ruang Rawat

Inap Bedah RSI Sultan Agung, sebanyak 31 responden pada

kelompok perlakuan dan 31 responden pada kelompok

kontrol. Pasien pada penelitian ini diperoleh dengan kriteria

inklusi: pasien dewasa, pendidikan minimal SD, dapat

membaca dan menulis, pasien yang dirawat lebih dari 3

hari. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah pasien yang

mengalami penurunan tingkat kesadaran, tidak bersedia

menjadi responden, pasien Jamkesmas. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

consecutive sampling yaitu dengan mengambil semua

responden yang memenuhi kriteria inklusi sampai

terpenuhi jumlah sampel. Penelitian ini menggunakan

instrumen penilaian data caring Islami menggunakan

modifikasi kuesioner Caring Behaviour Inventory (CBI-24)

yang telah dikembangkan oleh Wu et al (2006) berdasarkan

teori caring transpersonal Watson. Instrumen perceive

disconfirmation memuat tentang penilaian pasien terhadap

kinerja yang dirasakan atau yang diterima dibandingkan

dengan harapan pasien. Kuesioner yang digunakan

merupakan modifikasi dari teori SERVQUAL menurut

Parasuraman, Zeithmal dan Berry tahun (1996) dan

instrumen Kepuasan pasien pada caring Islami meliputi:

15
RATER (Reliability, Assurance, Tangible, Emphaty,

Responsiveness). Latihan penerapan caring Islami oleh

perawat kepada pasien dengan bimbingan atau

pendampingan oleh peneliti dan tim secara bergantian

dalam 3 shift selama 1 minggu. Penerapan caring Islami

pada kelompok perlakuan mulai dari pasien masuk sampai

pasien pulang, dan pada kelompok kontrol tidak diberikan

caring Islami mulai pasien masuk sampai pasien pulang

observasi kepuasan pasien pada kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol setelah 3 hari perawatan atau pada saat

pasien pulang dengan cara mengajukan lembar persetujuan

kepada responden apabila setuju dilanjutkan dengan

pengisian kuesioner. Dan hasil dari penelitian ini yaitu

terdapat pengaruh secara signi fi kan caring Islami

terhadap perceived discon fi rmation (p=0,000), terdapat

pengaruh perceived discon fi rmation terhadap kepuasan

pasien secara signi fi kan (p=0,000), terdapat pengaruh

secara signifikan caring Islami terhadap kepuasan pasien

pada kelompok perlakuan dengan kelompok control

(p=0,001). Hasi penelitian ini bisa disimpulkan bahwa

Model caring Islami dapat diterapkan di rumah sakit

sehingga bisa meningkatkan perceived discon fi rmation

dan kepuasan pasien, upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan kepuasan pasien perlu memperhatikan

16
peningkatan dimensi emphaty dan responsiveness, pasien

yang diberikan caring islami memiliki tingkat kepuasan

lebih tinggi daripada pasien yang tidak diberikan caring

Islami.
Perbedaan penelitian Abdurrouf, Nursalam &

Purwaningsih (2013) dengan peneliti terletak pada tujuan

penelitian. Tujuan peneliti yaitu untuk mengetahui

hubungan pelayanan keperawatan islami terhadap loyalitas

pasien di RSI Aisiyah Malang, sedangkan pada penelitian

Abdurrouf, Nursalam & Purwaningsih (2013) yaitu untuk

untuk menjelaskan pengaruh model caring Islami terhadap

peningkatan kepuasan pasien.


3. Pada penelitian Mohammad Nurul Hidayah, Asiah Hamzah

& Darmawansyah (2014) berjudul “faktor yang

berhubungan dengan loyalitas pasien rawat inap di RSUD

toto kabila gorontalo” tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

mengetahui faktor yang berhubungan dengan loyalitas

pasien rawat inap di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone

Bolango. Populasi pada penelitian ini semua pasien yang

menggunakan rawat inap RSUD Toto Kabila Kabupaten

Bone Bolango yang dimana berdasarkan rata-rata jumlah

pasien dirawat satu tahun terakhir berjumlah 452 dengan

sampel yang diambil sebanyak 82 pasien rawat inap. Dalam

penelitian ini menggunakan metode wawancara langsung

terhadap responden dengan menggunakan alat bantu

17
kuesioner dan mengambil data sekunder dari instansi

terkait yaitu Dinas Kesehatan setempat maupun pihak

rumah sakit melalui telaah dokumen yang berkaitan dengan

masalah loyalitas pasien rawat inap di RSUD Toto Kabila.

Dari hasil penelitian ini yang diperoleh variabel yang

berhubungan dengan loyalitas pasien rawat inap adalah

variabel reliability (p=0,006), empathy (p=0,000), brand

personality (p=0,001), estetika (p=0,000), dan kesesuaian

(p=0,007). Variabel yang tidak berhubungan dengan

loyalitas pasien rawat inap adalah variabel keterjangkauan

(p=0,314). Hasil penelitian ini yaitu bisa ditarik kesimpulan

bahwa ada hubungan antara reliability, empathy, brand

personality, estetika, dan kesesuaian dengan loyalitas

pasien rawat inap di RSUD Toto Kabila.


Perbedaan penelitian Mohammad Nurul Hidayah,

Asiah Hamzah & Darmawansyah (2014) dengan peneliti

terletak pada tujuan penelitian. Tujuan peneliti yaitu untuk

mengetahui hubungan pelayanan pelayanan keperawatan

islami terhadap loyalitas pasien di RSI Aisiyah Malang,

sedangkan pada penelitian Abdurrouf, Nursalam &

Purwaningsih (2013) yaitu untuk untuk mengetahui faktor

yang berhubungan dengan loyalitas pasien rawat inap di

RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango.


4. Pada penelitian Rima Hayu Sri Widadi & Farid Wadji (2015),

yang berjudul “Loyalitas Pasien Terhadap Kualitas

18
Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten Pidie” tujuan dari

penelitian adalah untuk menilai hubungan persepsi kualitas

pelayanan terhadap loyalitas kepada penyedia layanan.

Sampel pada penelitian ini yang diambil sebagai responden

adalah sebesar 196 orang untuk seluruh rumah sakit

dengan kriteria sampel adalah pasien hipertensi berobat

rawat jalan di poliklinik penyakit dalam dan pasien bersedia

diwawancara dan mampu menjawab pertanyaan dengan

baik. Waktu melakukan penelitian untuk setiap rumah sakit

selama 2 (dua) minggu. Dalam penelitian ini menggunakan

metode cross sectional menggunakan Instrumen kuesioner

penelitian yang diberikan secara langsung di saat pasien

mengunjungi poliklinik penyakit dalam. Responden

menjawab 22 item pertanyaan sesuai instrumen SERVQUAL

untuk kualitas pelayanan dan 5 item pertanyaan untuk

loyalitas pasien. Jawaban kuesioner diberikan nilai sesuai

dengan skala Likert dengan skor 0-5. Kuesioner tersebut

sebelumnya telah dilakukan uji reliabilitas dengan hasil

signifikan seluruh item pertanyaan kurang dari 0,05 yang

berarti seluruh item dalam kuesioner tersebut valid dalam

mengukur variabel penelitian dan seluruh instrumen

penelitian memiliki nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,7

yang berarti seluruh instrumen penelitian reliabel (handal)

dalam mengukur variabel penelitian di 4 rumah sakit di

19
Kabupaten Pidie. Dan dari hasil penelitian ini yaitu 5 hari

rata-rata IAUC sebanyak 19,8% kelompok BR p=0,004,

kelompok WR p=0,02, kelompok BRL p=0,0001 jadi dari

hasil di atas bisa disimpulkan bahwa kelompok BLR lebih

rendah hasil p value.


Perbedaan penelitian Mohammad Nurul Hidayah,

Asiah Hamzah & Darmawansyah (2014) dengan peneliti

terletak pada tujuan penelitian. Tujuan peneliti yaitu untuk

mengetahui hubungan pelayanan pelayanan keperawatan

Islami terhadap loyalitas pasien di RSI Aisiyah Malang,

sedangkan pada penelitian Abdurrouf, Nursalam &

Purwaningsih (2013) yaitu untuk menilai hubungan

persepsi kualitas pelayanan terhadap loyalitas kepada

penyedia layanan.
5. Pada penelitian Puspita, Abdurrouf, Rismawati (2018) yang

berjudul pelayanan keperawatan berbasis syariah dengan

loyalitas pasien di rumah sakit Islam tujuan dari penelitian

adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara pelayanan

keperawatan berbasis syariah dengan loyalitas pasien

diRSISA Semarang. Responden dalam penelitian ini adalah

pasien rawat inap minimal 3 hari di Rumah Sakit Islam

Sultan Agung Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan November 2018 dengan jumlah responden sebanyak

105 orang. Teknik sampling penelitian ini menggunakan

Total Sampling dimana semua anggota populasi dijadikan

20
sebagai sampel penelitian. Intrumen penelitian

menggunakan kuesioner dan untuk mengetahui suatu

hubungan kedua variabel maka peneliti menggunakan

suatu uji statistic non parametric (uji sperman). Dan dari

hasil penelitian ini yaitu karakteristik responden sebagian

besar terdiri dari umur 36 45 (24,8%), Pendidikan terakhir

SD 69 orang (65,7%), lama rawat yaitu 4 hari sejumlah 35

orang (33,3%), ada hubungan antara pelayanan

keperawatan berbasis syariah dengan loyalitas pasien di

RSISA Semarang dengan nilai p-value 0,002 (p-value <0,05)

dengan nilai R (0,305).

21

Anda mungkin juga menyukai