D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kelompok panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa atas
kasih karuniaNya sehingga kelompok dapat menyusun laporan dengan judul “
Laporan Manajemen Keperawatan Ruangan Santa Maria / Marta Rumah
Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2021”. Dalam penyusunan ini laporan
kelompok mendapatkan bimbingan dan nasihat dari berbagi pihak, maka masa
kesempatan ini kelompok menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Mestiana Br. Karo, M.Kep., DNSc., selaku Ketua STIkes Santa Elisabeth
Medan dan PJMA Manajemen Keperawatan Profesi, yang telah
memberikan kesempatan, dan fasilitasi, serta bimbingan selama
melakukan praktek manajemen asuhan keperawatan professional
2. Samfriati Sinurat, S.Kep., Ns., MAN, selaku ketua program studi Ners
STIkes Santa Elisabeth Medan, yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitasi untuk dapat melakukan Pratik manajemen asuhan keperawatan
professional.
3. Dr. Riahsyah Damanik Sp.B.Onk., selaku Direktur Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan yang telah mengizinkan kelompok melakukan Pratik
keperawatan manajemen asuhan keperawatan professional di Rumah Sakit
Santa Elisabeth Medan.
4. Kepala Ruangan (Ka Ru), Clinical instructure (CI). Para perawat serta
pegawai di ruangan Santa Maria / Marta atas kerja sama yang baik yang
telah memeberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan manajemen
keperawatan diruangan Santa Maria / Marta, sehingga laporan pengkajian
manajemen keperawatan ini dapat di selesaikan dengan baik.
5. Lilis Novitarum, S. Kep. Ns., M. Kep., Indra H. P. Kep. Ns., M. Kep.,
Mardiati Barus, S.Kep., Ns., M.Kep., Maria Puji Astuti., S.Kep., Ns.,
M.Kep., selaku dosen pembimbing dalam stage manajemen keperawatan
ini.
3
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................6
1.1. Latar Belakang .....................................................................................................6
1.2. Tujuan....................................................................................................................9
1.2.1 Tujuan umum................................................................................................9
1.2.2 Tujuan khusus ...............................................................................................9
1.3 Visi, Misi, &Motto..................................................................................................9
BAB 6 PENUTUP.......................................................................................................68
6.1. Kesimpulan...........................................................................................................68
........................................................................................................................
6.2. Saran.....................................................................................................................69
........................................................................................................................
Lampiran :
Struktur organisasi
Denah Ruangan
Alur MAKP
SOP Ronde
Alur Ronde
Formulir Injeksi
Formulir Non Injeksi
Alur Sentalisasi Obat
Penerimaan pasien baru Covid 19/ Non Covid 19
Format penerimaan pasien baru
Format Dischrgeplanning
Alur DischargePlanning
Alur Supervisi
Alur Timbang Terima
Dokumentasi Sosialisasi
Master Data
6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah rumah sakit tipe B dengan
landasan pada Visi, Misi yaitu “Meningkatkan pelayanan keperawatan melalui
penerapan asuhan keperawatan profesional, menyediakan sarana dan prasarana
dalam penerapan asuhan keperawatan”. Rumah sakit santa elisabeth Medan
didirikan dengan tujuan untuk menyediakan dan melaksanakan pelayanan
keperawatan yang berkualitas dengan profesionalisme perawat sesuai Rumah
Sakit Santa Elisabeth Medan didirikan dengan tujuan untuk menyediakan dan
melaksanakan pelayanan keperawatan yang berkualitas dengan profesionalisme
perawat, sesuai program pendidikan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan
IPTEK.
Pengelolaan pelayanan keperawatan harus menyeluruh karena pelayanan
keperawatan sangat menentukan baik buruknya citra rumah sakit. Untuk
mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan visi misi
rumah sakit tidak terlepas dari proses manajemen yang merupakan salah satu
pendekatan dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi. Di
dalam organisasi keperawatan pelaksanaan manajemen dikenal sebagai
manajemen keperawatan.
Pelayanan keperawatan yang berkualitas tidak terlepas dengan proses
manajemen. Manajemen adalah suatu pendekatan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan di organisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan di organisasi
Manajemen tersebut mencakup kegiatan planning, organizing, acttualing,
controlling (POAC) terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi (Grant & Massey, 1999). Manajemen juga diartikan sebagai salah satu
organisasi bisnis yang difokuskan pada produksi dan banyak hal untuk
menghasilkan suatu keuntungan (Nursalam, 2016)
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen mencakup kegiatan
koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai
tujuan. Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui anggota staf
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Proses manajemen
keperawatan sejalan dengan keperawatan sebgai salah satu metode pelaksanaan
asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduannya saling
menopang.
Adanya tuntutan pengembangan pelayanan kesehatan oleh masyrakat umum,
termasuk didalamnya keperawatan merupakan salah satu faktor yang harus di
cermati dan diperhatikan oleh tenaga perawat, sehingga perawat mampu berkiprah
secara nyata dan diterima dalam memberikan sumbangsih bagi kemanusiaan
sesuai ilmu dan kiat serta kewenangan yang dimiliki. Salah satu strategi untuk
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan adalah
melakukan manajemen keperawatan dengan harapan adanya fakto kelolah yang
optimal mampu meningkatkan keefktifan pembagian pelayanan keperawatan
sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawata.
Peningkatan Mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
Perkembangan IPTEK maka perlu pengembngan dan pelaksanaan suatu model
asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien. Manajemen keperawatan
merupakan sebagai suatu subsistem rumah sakit yang memperoleh tempat dan
perhatian sama denagn manajemen lainnya, sehingga rumah sakit dapat dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Ruangan atau bangsal sebagai salah unit terkecil pelayanan kesahatan
merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan
kiatnya secara optimal. Namun perlu disadari, tanpa adanya tata kelola yang
memadai, kemauan, dan kemampuan yang kuat serta perna aktif dari semua pihak
maka pelayanan keperawatan profesional hanyalah akan menjadi teori semata.
Untuk itu maka perawat perlu mengupayakan kegiatan penyelenggaraan model
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) khususnya diruangan santa
Maria / Marta RS Elisabeth Medan.
Dasar pertimbangan penerapan model sistem pemberian asuhan keperawatan
adalah:
1. Sesuai visi misi rumah sakit.
2. Ekonomis
3. Menambh kepuasan pasien, keluarga, dan masyarakat.
4. Menambah kepuasan kerja perawat karena dapat melaksanakan perannya
dengan baik
5. Terpenuhinya kebutuhan dasar klien secara komprehensif.
6. Terlaksananya proses keperawatan sesuai dengan standart praktek
keperawatan (SPK).
7. Terlaksanannya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim
kesehatan lainnya.
Kepala Ruangan
ADM 1 ADM 2
CI
PRT PRT
a. Keperawatan
Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien per hari
adalah 86,25 ÷ 25 pasien = 3,4 jam. Dibulatkan menjadi 4 jam.
Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan tersebut adalah
langsung dengan menggunakan rumus Gillies di atas, sehingga didapatkan hasil
sebagai berikut.
4 /pasien/hari × 25 pasien/hari × 365 hari = 36500 = 18 orang
(365 hari – 76) × 7 jam 2023
20% × 25 = 5 orang.
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 18 + 5 = 23 orang / hari.
Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari,
yaitu: 25 orang × 4 jam = 14 orang
7 jam
Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift, yaitu dengan
ketentuan menurut Eastler (Swansburg, 1990).
a) Shift pagi 47%= 6,58 (7 orang).
b) Shift sore 36%= 5,048 orang (5 orang).
c) Shift malam 17%= 2,38 orang (2 orang).
2.1.4. BOR (Bed Occupacy Rate)
BOR pasien di ruang Santa Maria / Marta pada tanggal 31 Mei 2021
No Shift VIP A Kelas 1 Kelas 2 BOR
1. Pagi 6 bed(1 kosong) 12bed(2 kosong) 16 bed( 6 kosong) 25/32 x 100% = 78,125 %
2. Sore 6 bed(1 kosong) 12bed(2 kosong) 16 bed( 6 kosong) 25/32 x 100% = 78,125 %
3. Malam 6 bed(1 kosong) 12bed(2 kosong) 16 bed( 6 kosong) 25/32 x 100% = 78,125 %
struktur organisasi yang telah ada, 5 orang (33,3%) mengatakan pembagian tugas
di ruangan tidak sesuai dengan struktur organisasi yang telah ada. 11 orang
bekerja dengan kompeten sesuai dengan tugas yang telah diberikan, 4 orang
(26,7%) orang mengatakan ketua tim bekerja dengan belum kompeten sesuai
dengan tugas yang telah diberikan. 8 (53,3%) orang mengatakan merasa puas
pendapatan tidak sesuai dengan latar pendidikan. 6 orang (40%) mengatakan jam
dinas sesuai dengan jam kerja, 9 orang (60%) mengatakan jam dinas tidak sesuai
dengan jam kerja. 6 orang (40%) mengatakan ada kesempatan untuk mengambil
cuti dalam waktu satu minggu, 9 orang (60%) mengatakan tidak ada kesempatan
untuk mengambil cuti dalam waktu satu minggu. 7 orang (46,7%) mengatakan
beban kerja yang diruangan sesuai dengan kebutuhan pasien yang ada, 8 orang
(53,3%) mengatakan beban kerja yang diruangan belum sesuai dengan kebutuhan
pasien yang ada. 7 orang (46,7%) mengatakan peran Penjaga Orang sakit (POS)
orang (53,3%) mengatakan peran Penjaga Orang sakit (POS) pembantu perawat di
mengatakan jumlah perawat dan pasien di ruangan sudah sesuai, 5 orang (33,3%)
(66,7%) mengatakan pembagian tugas diruangan sudah jelas dan merasa puas, 5
orang (33,3%) mengatakan pembagian tugas diruangan belum sudah jelas dan
Pre dan Post Bedah, Pasien Komorbid yang terdiri dari ruang perawatan St. Maria
/ Marta VIP A terdiri dari 6 kamar / 6 bed, perawatan St. Maria / Marta Kelas 1
terdiri dari 7 kamar/ 14 bed, ruang perawatan St. Maria / Marta Kelas 2 terdiri dari
3 kamar/ 12 bed
mengatakan lokasi dan denah ruangan sudah baik. 6 orang (40%) mengatakan
jumlah alat yang tersedia sesuai dengan rasio pasien, 4 orang (40%) mengatakan
jumlah alat yang tersedia sesuai dengan rasio pasien. 10 (66,7%) orang
T
O
Kamar Kamar Kamar Kamar Kamar Kamar
Dispensing I Kamar 48 Kamar 46 Kantor
58 56 54 52 Pantry 44 42
Obat L 4 bed 2 bed Karu
1 Bed 1 Bed 1 Bed 1 Bed 2 Bed 2 Bed
E
T
Tabel 2.3. Fasilitas Alat Tenun Santa Maria Marta Tahun 2021
No Nama Barang Jumlah Kondisi Ideal
1. Laken 15 Baik 1/pasien
2. Steak laken 18 Baik 1/pasien
3. Perlak 10 Baik 1/pasien
4. Guling 1 Baik 1/pasien
5. Sarung Guling luar 2 Baik 1/pasien
6. Sarung Guling Dalam 2 Baik 1/pasien
7. Sarung Bantal luar 4 Baik 1/pasien
8. Sarung Bantal dalam 15 Baik 1/pasien
9. Bantal luar 1 Baik 1/pasien
10. Bantal dalam 5 Baik 1/pasien
11. Selimut 2 Baik 1/pasien
12. OKHM 13 Baik 1/pasien
13. Lap tangan 1 Baik 1/pasien
14. Alas komuni 5 Baik 1/pasien
Tabel 2.4. Fasilitas Troli Emergency Santa Maria Marta Tahun 2021
No Nama Obat Jumlah
1. Atropia Sulfilte 7
2. Nacl 0,9% 500 ml 1
3. Ephinephrine 14
4. Ambu bag face mask 2
5. Nasal Oksigen 1
6. Abocath 22 2
7. Abocath No. 24 2
8. Senter pupil 1
9. Spuit 3 cc 7
10. Spuit 5 cc 1
11. Spuit 10 cc 5
12. Set infus darah (teruffion) 1
13. Elektroda 10
14. One swabs 5
15. Meylon 4
16. Extension tube 1,5 ml 1
17. Abocath 18 18
18. Abocath 20 2
19. Infuse asering 500 mg 1
20. Infuse NS 50 1
21. Treeway 1
22. Plester 1
a. Buku Injeksi
digunakan terdiri dari nama, tanggal lahir, no rekam medik, tanggal masuk, dan
nama ruangan. Selain itu, terdiri juga daftar pemberian obat dimana terdiri dari
nama obat oral, obat injeksi, dan lain-lain serta dosis pemberian dan tanggal
b. Buku Observasi
Buku observasi di ruangan St.Maria – Martha tidak digunakan lagi,
melainkan menggunakan lembar catatan singkat yang terdiri dari tanda-tanda vital
observasi yang dibuat dalam lembaran kertas, langsung ditulis dan dipindahkan ke
c. Lembar Dokumentasi
terintegrasi (ditulis dalam bentuk SOAP) yang memuat hal penting seperti
Assesment, Diagnosis, Intervensi dan Money, ini memudahkan tim medis lain
untuk saling berkolaborasi dan mengetahui kondisi dan intervensi yang akan
diberikan pada klien, baik itu dari dokter, ahli gizi, perawat, fisioterapi, atau tim
pastoral care.
timbang terima memuat hal kritikal yang ditimbang terimakan oleh Perawat,
diagnosa medis, serta petugas yang menyerahkan dan menerima laporan timbang
pelayanan medis maupun non medis di Rumah Sakit Santa Elisabeth. SOP
tersebut saat ini telah dijalankan oleh masing-masing perawat didukung oleh
f. SAK
keperawatan (SAK) yang dipakai oleh seluruh ruangan. Dalam standart asuhan
g. Buku visite
Ruangan menggunakan buku visite dan dipakai pada saat dokter visite ke
ruangan Maria – Martha dan buku visite merupakan tempat untuk mencatat hasil
visite dokter yang meliputi tanggal, nama dokter, kamar pasien hasil pemeriksaan
h. Leaflet
Leaflet adalah salah satu media yang digunakan dalam pemberian promosi
Mammae, Five moments mencuci tangan, serta Hak dan kewajiban pasien, dll.
Ruangan santa Maria Marta menggunakan MAKP Metode TIM. Metode ini
menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam memberikan
denagn model asuhan keperawatan metode tim yang digunakan saat ini, sudah
cocok dengan ruangan dan sesuai dengan visi misi ruangan. Sebanyak 10 orang
(66,7%) mengatakan menjadikan semakin pendek lama rawat inap bagi pasien
lama rawat inap bagi pasien rata-rata perhari. 13 orang (86,7%) mengatakan
terjadi peningkatan kepercayaan pasien terhadap ruangan, 2 orang (13,3%)
orang (73,3%) mengatakan model asuhan keperawatan dengan metode tim yang
digunakan saat ini tidak meyulitkan dan memberikan beban berat, 4 orang
digunakan saat ini meyulitkan dan memberikan beban berat. 12 orang (80%)
mengatakan model yang digunakan mendapat banyak kritikan dari pasien dan
tim yang digunakan tidak mendapat banyak kritikan dari pasien dan ruangan.
antara perawat dan tim kesehatan lain. 8 orang (53,3%) orang mengatakan
(PP/PA) sering mendapat teguran dari ketua tim, 2 orang mengatakan ada (PP/PA)
description selama ini sudah jelas, 3 orang (20%) mengatakan job description
selama ini belum jelas. 15 orang (100%) mengatakan mengenal atau mengetahui
Kepala Ruangan
Pasien Pasien
PASIEN
(DS/DO)
INTERVENSI
TELAH BELUM
PERKEMBANGAN/
KEADAAN
MASALAH:
1. TERATASI
2. BELUM TERATASI
3. TERATASI SEBAGIAN
4. MUNCUL MASALAH
Rekomendasi :
1. Tindakan selanjutnya
2. Tindakan yang di stop
kali dalam 1 hari yakni pada saat pergantian shift pagi, sore, dan malam. Mereka
juga mengatakan tau apa saja hal-hal yag disampaikan dalam timbang terima
yakni nilai-nilai klinis rencana keperawatan, vital sign, kondisi pasien, dan lain
kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan/atau konselor, kepala
ruangan, dan perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim
Penetapan pasien
Persiapan pasien:
Informed Consent
Hasil Pengkajian/
Apa diagnosis keperawatan ?
validasi data
Apa data yang mendukung ?
Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan ?
Tahap pelaksanaan Penyajian Apa hambatan yang ditemukan
Di Nurses Station ?
DOKTER
KOORDINASI
DENGAN PERAWAT
PASIEN/KELUARGA
FARMASI/APOTEK
1. SURAT PERSETUJUAN
PASIEN/KELUARGA
SENTRALISASI OBAT DARI
PERAWAT
PP/PERAWAT 2. LEMBAR SERAH TERIMA OBAT
YANG 3. BUKU SERAH TERIMA/MASUK
MENERIMA OBAT
PENGATURAN DAN
PENGELOLAAN OLEH PERAWAT
PASIEN DAN
KELUARGA
Sebelumnya alur sentralisasi obat sudah ada di farmasi dimana nama obat di entri
melalui computer sesuai dengan terapi yang dianjurkan kemudian diambil dan
obat yang berisi jam dan rute pemberian obat, daftar buku obat injeksi dan obat
memahami tentang sentralisasi obat mulai dari kelengkapan sarana dan prasarana,
kepemilikan obat, etiket dan alamat pada obat, dan format persetujuan sentralisasi
obat.
hingga pasien pulang, yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan pasien
sendiri.
digunakan adalah bahasa Indonesia, dan kadang juga menggunakan bahasa Ibu,
belum ada pembagian tugas tentang discharge planning dan 5 orang (33,3%)
discharge planning.
PP menyiapkan:
Lembar pasien masuk RS, Lembar format pengkajian pasien, Nursing KIT, Informed
consent sentralisasi obat, Lembar tata tertib dan pengunjung, Lembar tingkat kepuasan
pasien, Tempat tidur pasien baru
Pasca
Evaluasi
2.3.6 Supervisi
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan
yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Supervisi keperawatan adalah
Kepala Bidang
Keperawatan
Kepala Seksi
Keperawatan
Kepala Perawat
INAP
Menetapkan Kegiatan dan tujuan serta
instrumen/alat ukur
Kepala Ruangan
Perawat Perawat
Pembinaan (3F) Pelaksana Pelaksana
1. Penyampaian penilaian (Fair)
2. Feed Back
3. Follow up, pemecahan masalah
dan reward
diruangan, yang melakukan supervisi adalah perawat, dan sudah memiliki format
tuntutan tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap segala tindakan yang
diruangan Santa Maria Martha, 15 orang (100%) mengatakan sudah mengerti cara
pengisian format dokumentasi. Hal ini juga membantu perawat dalam melakukan
2.4.1. Pemasukan
a. BPJS
Dari data yang didapatkan bahwa pasien ruangan St. Maria Marta
b. Kas ruangan
Iuran untuk keperluan disaat pegawai atau teman sejawat bersukacita, sakit
dan berdukacita.
c. UMUM
Dari hasil data yang didapatkan bahwa ada sebagian pasien diruangan St.
tidak terlaksanakan oleh karena situasi pandemic covid- 19. Ruangan telah
memiliki beberapa rencana anggaran belanja tetapi karena jumlah pasien di situasi
listrik, air, telepon dan gaji pegawai dibiayai oleh rumah sakit.
2.5. M5-MUTU
Kejadian kesalahan pemberian obat yang meliputi tidak tepat obat, tidak
tepat cara pemberian, tidak tepat dosis, tidak tepat pasien, tidak tepat waktu
pemberian dan tidak waspada terhadap efek pemberian obat tidak terjadi selama
periode bulan Mei, pemberian obat dilakukan secara benar sesuai indikasi yang
x 100%
21
= 0%
x 100%
21
= 0%
Indikator kesalahan pemberian obat:
1. Salah pasien
2. Salah obat: obat yang diberikan tidak sesuai dengan resep dokter
3. Salah dosis: dosis yang diberikan menjadi berlebih atau kurang dari yang
diresepkan dokter
5. Salah waktu:
6. Salah dokumentasi
b. Flebitis
Flebitis merupakan inflamasi vena yang disebabkan baik oleh iritasi kimia
yang dapat terjadi karena adanya injury. Kejadian flebitis dari data yang
didapatkan selama bulan Mei tidak ada yang terjadi kejadian flebitis (0%).
c. Dekubitus
Luka tekan (Presure Ulcer) atau dekubitus merupakan masalah serius yang
sering terjadi pada pasien yang mengalami gangguan mobilitas, sepeti pasien
yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan masa perawatan pasien
menjadi panjang dan peningkatan biaya rumah sakit. Oleh karena itu,
yang berisiko. Kejadian dekubitus dari data yang didapatkan selama Mei tidak
Dari data hasil didapatkan bahwa 100% pasien diruangan tidak mengalami
Dari data hasil didapatkan bahwa 100% pasien diruangan tidak mengalami
2.5.2. Kenyamanan
Berdasarkan hasil kuisioner tentang kenyamanan pasien selama perawatan
2.5.3. Kecemasan
Maria Marta.
2.5.5. Pengetahuan
1. Pengisian Item IFAS dan EFAS disesuaikan dengan komponen yang ada
dalam pengumpulan data (bisa merujuk pada data fokus dan contoh
dan Threatened.
2. Bobot
Beri bobot masing – masing faktor mulai 1,0 (paling penting) sampai
strategi.
3. Peringkat (Rating)
masing faktor.
No Analisa SWOT BOBOT RATING BOBOT x RATING
1. Sumber Daya Manusia (M1-Man)
Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Adanya pengembangan staf pegawai seperti: (Manajemen, Audit, CI 0,2 2 0,4
dan Kepala Ruangan)
2. Jenis ketenagakerjaan: 0,3 4 1,2
a. Ners : 5 orang (26,3%)
b. D3 Kep : 10 orang (52,6%)
c. D3 Keb : 4 orang (21,1%)
d. ADM : 2 orang
e. PRT : 3 orang S-W
3. Masa Kerja : 3,4-3 = 0,4
0,3 4 1,2
a. ≥ 10 tahun : 11 orang (57,9%)
b. 4-9 tahun : 8 orang (42,1%)
4. Struktur organisasi berjalan lancar (86,7%) 0,1 3 0,3
5. Kepala ruangan sudah optimal melaksanakan tugasnya (73,3%) 0,1 3 0,3
TOTAL 1 3,4
Weakness
1. Dinas tidak sesuai jam kerja (60%) 0,5 3 1,5
2. Tidak ada kesempatan cuti dalam seminggu (60%) 0,3 3 0,9
3. Beban kerja tidak sesuai dengan kebutuhan pasien (53,3%) 0,2 3 0,6
TOTAL 1 3
Eksternal faktor (EFAS) 0-T =
Opportunity 2-1,8=0,2
1. Adanya program pelatihan pendidikan dan beasiswa dalam 0,2 3 0,6
melakukan perawatan sesuai dengan kebijakan rumah sakit (53,3%)
2. Adanya kesempatan melanjutakan pendidikan ke jenjang yang lebih 0,2 2 0,4
tinggi.
3. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa keperawatan 0,2 3 0,6
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat 0,2 2 0,4
5. Adanya program akreditas RS dari pemerintah
TOTAL 1 2
Treathened
1. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih 0,2 2 0,4
profesional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum 0,3 2 0,6
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 0,2 2 0,2
4. Persaingan antar RS yang semakin kuat 0,3 2 0,6
TOTAL 1 1,8
2. Sarana dan prasarana (M2) Internal faktor (IFAS)
Strengh
1. Mempunyai sarana dan prasana yang memadai dan nyaman untuk 0,2 3 0,6
pasien (bel digital, dekorasi, palang tempat tidur yang safety untuk
anak), tenaga kesehatan, dan keluarga pasien termasuk sarana
prasana universal precaution untuk perawat.
2. Terdapat administrasi penunjang seperti: buku injeksi, buku 0,2 3 0,6
observasi, lembar dokumentasi, buku timbang terima, SOP, SAK
(Standar Asuhan Keperawatan), lembar visite dokter. 0,1 3 0,3
3. Tersedianya 2 nurse station S-W=
0,1 3 0,3
4. Lokasi dan denah ruangan yang strategis (100%) 3-2,4=0,6
0,2 3 0,6
5. RS Swasta dengan akreditasi paripurna sekaligus RS pendidikan
6. Tersedianya jaminan kesehatan kepada staf seperti BPJS 0,2 3 0,6
Ketenagakerjaan.
TOTAL 1 3
Weakness
1. Leaflet yang tersedia di ruangan belum dimanfaatkan. 0,4 3 1,2
2. Kurangnya sentral oksigen di kamar pasien. 0,3 2 0,6
3. Kurang tersedianya hand sanitizer di tiap ruangan pasien. 0,3 2 0,6
Total 1 2,4
Eksternal faktor (EFAS) 0-T=
Opportunity 3-2,6=0,4
1. Adanya sosialisasi alat kesehatan oleh KaRu kepada anggota 1 3 3
berdasakan SOP
TOTAL 1 3
Treathened
1. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol 0,6 3 1,8
kesehatan.
2. Adanya tuntuntan dari pasien untuk meningkatkan kebersihan sarana 0,4 2 0,8
dan prasarana
TOTAL 1 2,6
3. Method (M3)
I. MAKP
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Model MAKP yang digunakan yaitu MAKP TIM (100%) 0,3 3 0,9
2. Model MAKP yang digunakan sesuai dengan visi dan misi ruangan 0,2 3 0,6
(100%)
3. Supervisi sudah dilakukan (100%) 0,2 2 0,4
4. RS memiliki visi, misi, dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan
0,1 2 0,2 S-W=
pelayanan.
5. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim 2,8-2,6=0,2
kesehatan lain (100%) 0,1 3 0,3
6. Ada peningkatan kepercayaan pasien terhadap ruangan (86,7%) 0,2 2 0,4
TOTAL 1 2,8
Weakness
1. Pelaksanaan model MAKP Tim belum terlaksana dengan baik dan 0,6 3 1,8
mendapat kritik dari pasien (80%). 0,4 2 0,8
2. PP sering mendapat teguran dari ketua tim (80%)
Total 1 2,6
b. Eksternal Faktor (EFAS) O-T=
Opportunity 4-3,5=0,5
1. Adanya mahasiswa S1 keperawatan praktik manajemen keperawatan. 0,6 4 2,4
2. Adanya kebijakan rumah sakit tentang pelaksanaan MAKP 0,4 4 1,6
TOTAL 1 4
Treathened
1. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum. 0,5 4 2
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,5 3 1,5
kesehatan.
Total 1 3,5
II. Sentralisasi Obat
Internal Faktor
Strength
1. Tersedianya ruangan khusus sentralisasi obat (100%) 0,4 3 1,2
2. Kelengkapan sarana dan prasarana sentralisasi obat (93,3%) 0,4 4 1,6
3. Tersedianya etiket dan alamat pada sentralisasi obat (100%) 0,2 2 0,4 S-W=
4. Terpisahnya kepemilikan obat antar pasien (100%) 0,2 2 0,4 3,6-3=0,6
TOTAL 1 3,6
Weakness
1. Pada pelaksanaan perawat masih belum maksimal menerapkan hand 1 3 3
hygiene saat memberikan obat.
TOTAL 1 3
Eksternal Faktor
Opportunity
1. Adanya kerja sama yang baik antara sesama perawat dan perawat ke 0,5 3 1,5
mahasiswa 0,5 3 1,5
2. Adanya mahasiswa keperawatan yang praktik keperawatan. O-T=
TOTAL 4 3 3-2,6=0,4
Threathned
1. Adanya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional 0,6 3 1,8
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum. 0,4 2 0,8
TOTAL 1 2,6
III. SUPERVISI
Internal faktor
Strenght S-W=
1. Terlaksananya kegiatan supervisi di ruangan (100%) 0,4 2 0,8 2-0=2
2. Perawat mengerti tentang supervisi (100%) 0,3 2 0,6
3. Format supervisi telah tersedia (86,7%) 0,3 2 0,6
TOTAL 1 2
Weakness
1. Tidak ditemukan 0 0 0
TOTAL 0 0
Eksternal factor
Opportunity
1. Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang tidak 0,6 4 2,4
melaksanakan tugas dengan baik. 0,4 3 1,2
2. Perawat mendapat pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi (53,3%) O-T=
TOTAL 1 3,6 3,6-3=0,6
Threathned
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan 1 3 3
profesional.
TOTAL 1 3
IV. TIMBANG TERIMA
Internal Faktor
Strenght
1. Kepala ruangan / penanggungjawab shift memimpin timbang terima 0,4 4 1,6
setiap hari. (100%)
2. Timbang terima sudah merupakan kegiatan rutin yang telah 0,2 3 0,6
dilaksanakan tepat waktu (86,7%)
3. Timbang terima dilakukan 3 kali setiap pergantian shift dan dihadiri
0,2 3 0,6 S-W=
oleh semua perawat (100%)
4. Perawat tau apa yang disampaikan saat timbang terima (100%) 3,2-3=0,2
5. Timbang terima juga dilakukan di nurse station dan ruang pasien 0,1 2 0,2
(100%) 0,1 2 0,2
TOTAL 1 3,2
Weakness
1. Perawat kesulitan melakukan pendokumentasian laporan timbang 1 3 3
terima (60%)
TOTAL 1 3
TOTAL 1 3
Weakness
1. Model dokumentasi keperawatan yang digunakan menambah beban 1 2 2
kerja perawat (73,3%)
TOTAL 1 2
Eksternal faktor
Opportunity
1. Adanya program pelatihan 0,6 3 1,8
2. Mahasiswa keperawatan praktik manajemen keperawatan untuk 0,4 3 1,2
mengembangkan sistem dokumentasi.
O-T=
TOTAL 1 3
Threatened 3-2,6=0,4
1. Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga) akan tanggung 0,6 3 1,8
jawab dan tanggung gugat.
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan. 0,4 2 0,8
TOTAL 1 2,6
4. Keuangan (M4)
Internal Faktor (IFAS) S-W=
Strenght 2,8-2=0,8
1. Pendapatan dari jasa medik, untuk pasien BPJS yang dapat diklaim setelah 0,2 2 0,4
perawatan.
2. Tiap perawat memperoleh pendapatan dari rumah sakit berupa lauk pauk. 0,3 3 0,9
3. Tiap perawat yang sudah lama bekerja mendapatkan tunjangan khusus. 0,5 3 1,5
TOTAL 1 2,8
Weakness
1. Jasa insentif untuk pelayanan dan jasa medik yang diberikan sama untuk 1 2 2
semua perawat
TOTAL 1 2
Weakness
15 dari 25 pasien (60%) tidak menggunakan palang tempat tidur 1 3 3
TOTAL 1 3
Opportunity
1. Meningkatnya nilai mutu RS dikalangan masyarakat 0,5 4 2
2. Tingkat komplen pasien menurun. 0,3 3 0,9
3. Adanya pelayanan jaminan asuransi kesehatan (BPJS, 0,2 2 0,4
PRUDENTIAL). O-T=
3,3-2,6=0,7
TOTAL 1 3,3
Threatened
1. Adanya peningkatan standar pasien yang harus dipenuhi. 0,4 2 0,8
2. Persaingan antar Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan 0,6 3 1,8
keperawatan yang optimal.
Total 1 2,6
BAB 4
PERENCANAAN
4.1. Diagram Layang
1. Ketenagakerjaan = M1 (0,4-0,2)
2. Sarana dan Prasaran = M2 (0,6-0,4)
3. Metode MAKP = M3 (0,2-0,5)
4. Discharge Planning = DP (0,2-0,5)
5. Timbang Terima = TT (0,2-0,6)
6. Ronde Keperawatan = RK (0,1-0,6)
7. Supervisi = SV (2-0,6)
8. Sentralisasi Obat = SO (0,6-0,4)
9. Dokumentasi = DK (1-0,4)
10. Keuangan = M4 (0,8-1)
11. Mutu = M5 (-0,4-0,7)
4.2. IdentifikasiMasalah
4.2.1. MI ( Ketenagaan)
a. Tenaga diruangan dinas tidak sesuai jam kerja
b. Beban kerja tidak sesuai dengan kebutuhan pasien
4.2.2. M2 (Sarana dan Prasarana)
a. Leaflet yang tersedia di ruangan belum optimal dimanfaatkan.
4.2.3. M3 (Metode)
a. Pelaksanaan Model MAKP tim belum terlaksana dengan baik dan mendapat
kritik dari pasien
b. PP sering mendapat teguran dari ketua tim
c. Pada pelaksanaan perawat masih belum maksimal menerapkan hand hygiene
saat memberikan obat.
d. Perawat kesulitan melakukan pendokumentasian laporan timbang terima
e. Model dokumentasi keperawatan yang digunakan menambah beban kerja
perawat
4.2.4. M5 (Mutu)
a. 15 dari 25 pasien (60%) tidak menggunakan palang tempat tidur
Berdasarkan rencana strategi yang telah disusun oleh kelompok tentang tenaga
diruangan dinas tidak sesuai jam kerja (60%), telah dilakukan implementasi pada tanggal 09
Juni 2021 dengan program antara lain: mengidentifikasi peneyebab tenaga diruangan dinas
tidak sesuai jam kerja, menyusun penerapan dinas sesuai jam kerja, serta membantu kerja
Berdasarkan hasil wawancara kepada perawat diruangan santa maria marta, perawat
mengatakan terkadang terlambat datang saat hendak dinas, penyebabnya antara lain adalah
karena telat bangun, hujan, ban sepeda motor yang pecah, macet dan lain-lain. Jarak yang
ditempuh perawat dari rumah ke rumah sakit sekitar 10 km dengan berkendaraan sepeda
motor. Mahasiswa keperawatan memberikan salah satu solusi untuk mengatasi keterlambatan
kerja saat hendak dinas yaitu berupaya selalu datang lebih cepat dari jam yang sudah
tentukan.
praktek disini. Pekerjaan seperti observasi vital sign, mengganti infus, memberikan obat,
membantu pasien makan dan minum, bisa dilakukan oleh mahasiswa keperawatan dengan
baik. Perawat mengatakan selain mereka juga terbantu, mahasiswa/i juga dipersiapkan untuk
bisa mengaplikasikan segala ilmu yang telah diperoleh selama praktek ketika sudah bekerja.
5.2. Metode (M3)
Berdasarkan rencana strategi yang telah disusun oleh kelompok tentang perawat
pelaksana sering mendapat teguran dari ketua tim (80%), telah dilakukan sosialisasi tentang
peran perawat pelaksana kepada perawat di ruangan santa maria marta, serta mengidentifikasi
penyebab perawat pelaksana sering ditegur oleh ketua tim. Mahasiswa juga melakukan
sering ditegur oleh ketua tim adalah karena tidak menuliskan askep, catatan keperawatan,
atau kadang lupa mengambil obat pulang pasien. Biasanya perawat ditegur oleh kepala
ruangan dan ketua tim di ruangan perawat/ nursestation. Upaya untuk mencegah hal tersebut
adalah dengan lebih teliti lagi, kalau ada instruksi dokter langsung ditulis di catatan
peran dan tanggung jawab nya sebagai perawat pelaksana. Berdasarkan hasil pengamatan,
perawat pelaksana sudah berupaya menjalankan tugasnya dengan baik, hanya saja kadang
kesulitan menangani pasien karena keterbatasan tenaga dengan jumlah pasien yang tidak
sedikit.
Berdasarkan rencana strategi yang telah disusun oleh kelompok tentang pelaksanaan
ronde keperawatan yang akan dilakukan sosialisasi dan roleplay ronde keperawatan pada
tanggal 15 juni 2021 pada pasien dengan diagnosa Squamous Cell Carcinoma Of Frontal.
Ronde keperawatan telah dikasanakan bersama beberapa tim medis antara lain Kakak
Perawat (CI Ruangan), Kakak Perawat Pelaksana, dan Kakak Ahli Gizi. Dari hasil diskusi
ronde keperawatan terhadap Tn. H, intervensi yang dapat dialjukan adalah berkolaborasi
dengan ahli gizi untuk pemberian makan (sonde) 6 butir telur setiap harinya, kemudian
membantu keluarga untuk memiringkan ke kiri dan kenan pasien Tn. H per 2 jam, serta
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga, jika Tn. H demam kembali maka
keluarga boleh melakukan kompres air hangat, bersamaan dengan intervensi pemberian
Berdasarkan rencana strategi yang telah disusun oleh kelompok tentang 15 dari 25
pasien dengan tingkat ketergantungan parsial dan total (60%) tidak menggunakan palang
tempat tidur, telah dilakukan sosialisasi atau penyuluhan tentang penggunaan palang tempat
tidur pada pasien di ruangan santa maria marta pada tanggal 11 juni 2021.
menggunakan palang tempat tidur antara lain karena rasa malas mengangkat, menurunkan,
atau memasang/melepas palang tidur, pasien juga merasa percaya diri bahwa tidak akan
Penyuluhan yang dilakukan pada keluarga pasien tentang penggunaan palang tempat
tidur, berjalan lancar. Media yang digunakan adalah leaflet. Keluarga pasien mengatakan
sudah memahmi manfaat dan mengerti pentingnya palang tempat tidur bagi pasien.
Berdasarkan hasil pengamatan, masih terdapat pasien dan keluarga yang tidak
memasang palang tempat tidur sekalipun sudah diberikan edukasi. Dari hal tersebut,
diharapkan peran perawat agar sealalu mengingatkan, memotivasi pasien dan keluarga untuk
menggunakan palang tempat tidur sesuai dengan aturan rumah sakit dan ruangan.
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 M1 (Man)
Pelayanan keperawatan pada pasien di ruangan Santa Maria Marta berjalan dengan
baik, dikarenakan adanya kerja sama tenaga kerja dengan mahasiswa yang sedang
melaksanakan praktek keperawatan klinik di ruangan. Namun, diruangan Santa Maria Marta,
yang berpendidikan Ners masih sedikit. Maka, diharapkan program untuk bisa melanjutkan
pendidikan dari D3 ke S1 dari Rumah Sakit, sangat diperlukan guna untuk mengembangkan
Sarana dan prasarana yang ada di ruangan sudah mencukupi. Sarana dan Prasarana
dilakukan pengecekan alat setiap pergantian shift. Setiap sarana dan prasarana yang rusak,
akan dilapor dan segera diperbaiki untuk meningkatkan rasa keamanan dan kenyamanan
6.1.3 M3 (Metode)
1. MAKP TIM
Pelaksanaan MAKP TIM di ruangan Santa Maria Marta sudah berjalan dengan baik.
Dimana ruangan Santa Maria merupakan tim 1 dan Santa Marta merupakan tim 2.
2. Timbang Terima
Pelaksanaan timbang terima di ruangan Santa Maria Marta dilakukan di nurse station
dan di ruangan pasien. Pada saat timbang terima dilakukan setiap pergantian sift.
Ronde keperawatan diruangan Santa Maria Marta berjalan dengan baik dan telah
4. Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat di ruangan Santa Maria Martaddwina sudah dilakukan dengan baik.
ruangan.
Penerimaan pasien baru sudah dilaksanakan dengan baik. Sehingga saran dari
6. Discharge planning
Discharge planning di ruangan Santa Maria Marta dilakukan pada saat pasien baru,
pasein sedang dirawat, dan pasien akan pulang berjalan dengan baik. Diharapkan agar
selalu menggunakan leaflet yang sudah tersedia saat hendak memberikan edukasi
7. Supervisi
Supervisi di ruangan Santa Maria Marta sudah dilaksanakan dengan baik Maka
8. Pendokumentasian
Pendokumentasian di ruangan Santa Maria Marta sudah dilakukan dengan baik seperti
pengkajian nyeri, pengkajian ulang resiko jatuh, catatan keperawatan, dan SOAP.
Mutu di ruangan Santa Maria Marta tergolong cukup baik dilihat dari segi patient
safety tidak ada angka kejadian jatuh, kesalahan pengobatan, pasien alergi, tidak ada
kejadian flebitis dan dekubitus, kepuasan pasien, kecemasan pasien, kenyamanan, perawatan
diri dan pengetahuan pasien. Diharapkan, patient safety tetap dipertahankan, terutama dalam
6.2 Saran
ruangan dengan baik. Agar manajemen keperawatan dapat berjalan dengan baik. Dimana
tenaga keperawatan, pasien dan seluruhnya dapat puas dengan pelayanan yang ada di rumah
Diharapkan kepada seluruh perawat diruangan Santa Maria Marta mampu melakukan
pelayanan keperawatan kepada pasien dengan baik. Sesuai dengan tugas dan peran masing-
masing. Sehingga dengan adanya sosialisasi dan roleplay dari mahasiswa praktek manajemen
keperawatan.
ruangan Santa Maria Marta menjadikan mahasiswa mampu memahami, mengerti serta
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
M1-Ketenagakerjaan
Nama Jabatan Pendidikan Masa Kerja M1a M1b M1c M1d M1e M1f M1g M1h M1i M1j M1k M1l
Ny.L PP D3 Perawat 10 tahun 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
Ny.M PP D3 Perawat 35 tahun 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2
Ny.R PP D3 Perawat 5 tahun 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
Ny.E PP Profesi Ners 7 tahun 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
Ny.R PP D3 Perawat 12 tahun 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2
Ny,J PP D3 Perawat 15 tahun 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1
Ny.M PP Profesi Ners 6 tahun 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1
Ny.L PP D3 Bidan 8 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1
Ny.R PP D3 Perawat 12 tahun 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
Ny.P PP D3 Perawat 2 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Ny.E PP D3 Perawat 12 tahun 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
Tn.W ESWL D3 Perawat 10Tahun 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
Ny.M CI Profesi Ners 6Tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1
Ny.D PP D3 Perawat 15Tahun 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1
Ny.M PP D3 Perawat 10Tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M2- Sarana dan Prasarana
M3-MAKP TIM
MA MA MA MA MA MA MA MA MA MA MA MA MA MA
KPa KPb KPc KPd KPe KPf KPg KPh KPi KPj KPk KPl KPm KPn
1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1
1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1
1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1
1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1
1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Discharge Planning
DP1 DP2 DP3 DP4 DP5 DP6 DP7
1 1 1 2 2 1 1
1 1 1 2 2 1 1
1 1 1 2 2 1 1
1 1 1 2 2 1 1
1 1 1 2 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1
Timbang Terima
Dokumentasi Keperawatan
Sentralisasi Obat
Ronde Keperawatan
Supervisi
SV1 SV2 SV3 SV4 SV5 SV6 SV7 SV8 SV9 SV10 SV11 SV12
1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2
1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2
1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2
1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2
1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2
1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2
1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M4-Keuangan
M41 M42
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
M5-Pasien Safety
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
12 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
14 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
15 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kecemasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1
10 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Perawatan Diri