Anda di halaman 1dari 107

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG RESUSITASI

JANTUNG PARU DENGAN KETERAMPILAN


RESUSITASI JANTUNG PARU PADA
MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER 6
KELAS B di
STIKES dr. SOEBANDI
JEMBER

SKRIPSI

Oleh : Siti
Azizah

NIM .15010087

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL ( JIS )
2019
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG RESUSITASI
JANTUNG PARU DENGAN KETERAMPILAN
RESUSITASI JANTUNG PARU PADA
MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER 6
KELAS B di
STIKES dr. SOEBANDI
JEMBER

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Keperawatan ( S.Kep)

Oleh : Siti
Azizah

NIM .15010087

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL ( JIS )
2019

ii
HALAMAN PEMBIMBINGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG RESUSITASI JANTUNG


PARU DENGAN KETERAMPILAN RESUSITASI JANTUNG PARU
PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER 6 KELAS B di
STIKES dr. SOEBANDI JEMBER

Oleh :

SITI AZIZAH

NIM.15010087

Pembimbing

Dosen Pembimbing Utama : Jenie Palupi.S.Kp.M.Kes

Dosen Pembimbing Kedua : Guruh Wirasakti.S.Kep.,Ns.,M.Kep

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat, serta hidayah
yang selalu memberikan kemudahan, kesehatan, petunjuk, kekuatan dan
keyakinan sehingga saya bisa menyelesaikan penyusunan skripsi tepat pada
waktunya. Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Keluarga Tercinta

Terima kasih saya ucapkan kepada orang tua saya bapak Atuki dan Ibu

Sholehana yang sudah mendoakan, memberi semangat, menafkahi hingga

saat ini dan sudah menjadikan saya anak yang dapat memiliki ilmu.

2. Pembimbing Dan Penguji

Terima kasih saya saya ucapkan kepada Ibu Jenie Palupi dan Bapak Guruh

Wirasakti yang selalu sabar dalam memberi bimbingan serta motivasi

dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Eni

Subiastutik yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan

tugas akhir ini.

3. Dosen PSIK STIKES dr. Soebandi

Terima kasih kepada Bapak Ibu dosen STIKES dr. Soebandi yang telah

membimbing saya dalam menempuh pendidikan sarjana.

4. Sahabat Terbaikku

Devi Yulianti Pratiwi, Yuni Datul Jannah, Imroatul Jamila, Iis Selviya

Pratama dan Bachtiar Bagoes S Terima kasih untuk dukungan, bantuan

dan semangatnya semoga kita sukses selalu.

vii
MOTTO

“ Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun yang dapat

mengalahkanmu.,Belajarlah merendah sampai tak seorangpun yang dapat

merendahkanmu.”

( Gobind Vashdev )

“Hal yang paling indah selalu datang pada bagian akhir. Jadi, kita harus

bersabar dalam setiap prosesnya. Nikmati saja !”

( Aleyk Fatkhunajakhi )

“Bagiku keberhasilan bukan di nilai dari hasilnya tapi lihat proses dan

kerja kerasnya, tanpa adanya proses dan kerja keras maka keberhasilan

tidak mempunyai nilai apa – apa.”

( Siti Azizah )

viii
ABSTRAK

Azizah, Siti *.Palupie,Jenie**Wirasakti, Guruh***. 2019. Hubungan Pengetahuan


Tentang Resusitasi Jantung Paru dengan Keterampilan Resusitasi
Jantung Paru pada Mahasiswa Keperawatan Semester 6 Kelas B di
STIKES dr. Soebandi Jember.Skripsi. Program Studi Ilmu
Keperawatan STIKES dr. Soebandi Jember.

Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang berkualitas dapat meningkatkan harapan


munculnya nadi secara spontan. Tantangan untuk melakukan RJP di mulai sejak
mahasiswa,tetapi banyak mahasiswa tidak percaya diri dalam melakukan RJP.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keterampilan seseorang dalam penanganan
RJP yaitu tingkat pengetahuan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang
resusitasi jantung paru dengan keterampilan resusitasi jantung paru pada
mahasiswa keperawatan semester 6 kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember. Desain
penelitian yang di gunakan adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 42 mahasiswa
dengan sampel berjumlah 38 mahasiswa yang di ambil secara simple random
sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian data di
analisis menggunakan Rank Spearman. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari
sig. (2-tailed) sebesar 0,001 terlihat bahwa p value < α 0,05. Besar korelasi 0,698
hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan faktor pengetahuan
dengan keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa keperawatan
semester 6 kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember. Dari hasil penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang cukup dan baik dapat meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam melakukan resusitasi jantung paru

Kata kunci : Pengetahuan, Resusitasi Jantung Paru, Keterampilan

*Mahasiswa

** Pembimbing 1

*** Pembimbing 2

ix
ABSTRACT

Azizah, Siti *.Palupie,Jenie **Wirasakti,Guruh ***. 2019. Relationship


between Knowledge about Cardiac Pulmonary Rescucitation
with Skills Cardiac Pulmonary Rescucitation in Class B 6th
Semester Nursing Students at Stikes dr. Soebandi Jember
Nursing Science Study Program STIKES dr. Soebandi Jember.

Quality pulmonary cardiac resuscitation (CPR) can increase the expectation of a


spontaneous pulse. The challenge to do CPR is on start since students, but many
students are not confident in doing CPR. One of the factors that affects someone's
skills in handling CPR is the level of knowledge.
The purpose of this study was to find the relationship of knowledge about cardiac
pulmonary resuscitation with the skills of cardiac pulmonary resuscitation in a
semester 6 class B nursing student at Stikes dr. Soebandi Jember. The study used
design descriptive correlational with used a cross sectional approach. The number
of in this study amounted to 42 students with the samples used 38 students.The
was taken as a simple random sampling. Method of collecting data using
questionnaires, then data in the analyzed using Rank Spearman test. The results
obtained in the results that from sig. (2-tailed) of 0.001 shows that the p value of <
α 0.05, the correlation rho count 0.698 the significance a relationship of
knowledge factor with the skills of cardiac pulmonary resuscitation in nursing
students of semester 6 class B at Stikes dr. Soebandi Jember. From the results of
these studies it can be concluded that sufficient and good knowledge can improve
students skills in conducting cardiac pulmonary resuscitation

Keywords: Knowledge, Pulmonary Resuscitation, Skills

* Student

** Supervisor 1

*** Supervisor 2

x
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan proposal ini dapat terselesaikan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan
pendidikan Program Studi Keperawatan STIKES dr Soebandi Jember dengan
judul “Hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan
keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa keperawatan semester 6
kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember”.

Selama proses penyusunan skripsi ini penulis dibimbing dan dibantu oleh

berbagai pihak, oleh karenanya itu penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Drs.Said Mardijanto,S.Kep.,Ns., MM selaku Ketua STIKES dr.

Soebandi Jember

2. Ns. Rizki Eko Prasetyo,S.Kep.,M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan STIKES dr. Soebandi

3. Jenie Palupi.,S.Kp.M.Kes Selaku Pembimbing I

4. GuruhWirasakti.S.Kep.,Ns.,M.Kep Selaku Pembimbing II

5. Eni Subiastutik S.Kep.,Ns.,M.Sc Selaku Ketua Penguji

Semoga amal kebaikannya diterima oleh Allah SWT. Dalam penyusunan


tugas akhir ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dimasa mendatang

Jember , 6 Agustus 2019

Penulis

xi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iv
HALAMAN PEMBIMBINGAN................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... viii
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................... x
KATA PENGANTAR .................................................................................... xi
DAFTAR ISI................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum......................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan........................................................ 5
1.4.2 Bagi Peneliti ........................................................................... 5
1.4.3 Bagi Mahasiswa...................................................................... 5
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya........................................................ 6
1.5 Keaslian Penelitian ........................................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN TEORI .......................................................................... 7
2.1 Konsep Pengetahuan........................................................................ 7
2.1.1 Definisi Pengetahuan ............................................................ 7
2.1.2 Tahapan Pengetahuan ............................................................ 7
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................. 8
2.1.4 Teori Taksonomi Bloom........................................................ 10
2.1.5 Teori Lawrance Green ........................................................... 15
2.1.6 Pengukuran Pengetahuan....................................................... 17
2.1.7 Cara Memperoleh Pengetahuan............................................. 18
2.2 Konsep Henti Jantung....................................................................... 19
2.2.1 Pengertian Henti Jantung ........................................................ 19
2.2.2 Penyebab Henti Jantung.......................................................... 19
2.2.3 Tanda dan Gejala Henti Jantung ............................................. 19
2.2.4 Penatalaksanaan Henti Jantung............................................... 20
2.2.5 Komplikasi RJP ...................................................................... 22
2.2.6 Hasil RJP................................................................................. 22
2.3. Konsep Kepercayaan Diri................................................................ 23
2.3.1 Definisi Kepercayaan Diri ...................................................... 23

xii
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri ......... 23
2.3.3 Fungsi Kepercayaan Diri ....................................................... 24
2.3.4 Dimensi Kepercayaan Diri..................................................... 26
2.3.5 Hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru ...... 27
2.3.6 Mekanisme Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat
Kepercayaan Diri ................................................................... 28
2.4 Konsep Keterampilan ...................................................................... 29
2.4.1 Pengertian Keterampilan ........................................................ 29
2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi ........................................ 29
2.4.3 Pengukuran Keterampilan ...................................................... 30
2.4.4 Tingkat Keterampilan ............................................................. 30
BAB 3 KERANGKA KONSEP..................................................................... 32
3.1 Kerangka Konsep .............................................................................. 32
3.2 Hipotesis ........................................................................................... 33
BAB 4 METODE PENELITIAN .................................................................. 34
4.1 Jenis / Desain Penelitian ................................................................... 34
4.2 Populasi dan Sampel......................................................................... 35
4.2.1 Populasi.................................................................................... 35
4.2.2 Sampel...................................................................................... 35
4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 36
4.3 Tempat Penelitian ............................................................................ 36
4.4 Waktu Penelitian............................................................................... 36
4.5 Definisi Operasional ......................................................................... 37
4.6 Pengumpulan Data............................................................................ 38
4.6.1 Sumber Data ........................................................................... 38
4.6.2 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 38
4.6.3 Alat / Instrument Pengumpulan Data ..................................... 40
4.6.4 Uji Validatas dan Reliabilitas ................................................. 40
4.7 Pengolahan dan Analisa Data .......................................................... 41
4.7.1 Pengolahan Data ..................................................................... 41
4.7.2 Analisa Data ........................................................................... 43
4.8 Etika Penelitian ................................................................................. 45
BAB 5 HASIL PENELITIAN ....................................................................... 47
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................. 47
5.2 Data Umum....................................................................................... 47
5.3 Data Khusus...................................................................................... 49
BAB 6 PEMBAHASAN ................................................................................. 52
6.1 Pengetahuan tentang Resusitasi Jantung Paru pada.......................... 52
6.2 Keterampilan Resusitasi Jantung Paru ............................................. 53
6.3 Hubungan Pengetahuan dengan Keterampilan ................................. 55
6.4 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 57
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 58
7.1 Kesimpulan ....................................................................................... 58
7.2 Saran ................................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
3.1 Kerangka Konsep…………………………………………………..32

xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian........................................................................... 6
Tabel 4.5 Definisi Operasional ........................................................................ 37
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia............................. 47
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin.............. 48
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kesadaran ................... 48
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan sumber informasi ....... 49
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi pengetahuan ..................................................... 49
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi keterampilan .................................................... 50
Tabel 5.7 Tabel silang pengetahuan dengan keterampilan .............................. 50

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Informed Consent ......................................................................... 62

Lampiran 2 Lembar Kuesioner ........................................................................ 63


Lampiran 3 Tabel Rekapitulasi Data Khusus................................................... 68
Lampiran 4 Tabel Rekapitulasi Data Umum ................................................... 72
Lampiran 5 Hasil Uji SPSS.............................................................................. 73
Lampiran 6 Dokumentasi ................................................................................. 79
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 81
Lampiran 8 Surat Uji Etik ................................................................................ 82
Lampiran 9 Studi Pendahuluan ........................................................................ 83
Lampiran 10 Jadwal Kegiatan.......................................................................... 84

Lampiran 11 Lembar Konsultasi ..................................................................... 85

Lampiran 12 Riwayat Hidup ............................................................................ 89

xvi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan

mendadak. Henti jantung disebabkan karena gambaran yang mendasari,

yang diakibatkan oleh gangguan kelistrikan jantung yang tidak berfungsi,

serta tidak dapat menghasilkan irama yang tidak normal seperti ventrikuler

takikardi, ventrikuler fibrilasi dan pulseless electrical activity (PEA). Henti

jantung bila tidak ditangani secara cepat dan tepat akan mengakibatkan

korban tersebut meninggal dunia. Henti jantung merupakan masalah besar

bagi masyarakat sehingga menjadi salah satu kematian di dunia

(Darmawati, 2015).

Data kejadian henti jantung di Amerika sangat tinggi dengan jumlah insiden

330.000 orang setiap tahun dan sekitar 92% orang meninggal di luar rumah sakit.

Indonesia memiliki angka kejadian henti jantung dengan jumlah sekitar 10.000

kasus setiap tahun, yang berarti 30 orang setiap hari mengalami henti jantung

yang meninggal karena OHCA, kejadian henti jantung ini akan meningkat

mencapai 23,3 juta kasus meninggal di luar rumah sakit sampai pada tahun 2030.

OHCA (Out of Hospital Cardiact Arrest) adalah henti jantung mekanis yang

ditandai dengan tidak adanya tanda-tanda sirkulasi dan kejadian henti jantung di

luar rumah sakit. Tingginya angka kejadian OHCA juga diikuti dengan angka

kelangsungan hidup penderita OHCA yang sangat kecil yaitu 12 %. Berdasarkan

1
2

fenomena yang terjadi di Indonesia yaitu peran bystander belum

terimplementasi secara baik sehingga pasien dengan OHCA seringkali tidak

mendapatkan RJP dini , RJP diberikan jika pasien sudah berada di rumah sakit

(Yasin, 2017)

Berdasarkan nilai UAS dan nilai OSCE mata kuliah keperawatan gawat

darurat yang di dapatkan oleh mahasiswa STIKES dr. Soebandi Jember, sebanyak

58 Mahasiswa dapat di simpulkan nilainya masih buruk, kurangnya pemahaman

tentang penanganan henti jantung membuat mahasiswa tidak terampil dalam

melakukan prosedur. Keterampilan yang harus dikuasai tidak hanya satu jenis dan

kurang percaya diri dalam melakukan tindakan tersebut.

Penyebab utama rendahnya survival rate korban OHCA yaitu terlambatnya

pelaporan dan pemberian tindakan resusitasi jantung, serta penolong tidak paham

dengan prosedur tindakan apa yang akan dilakukan terlebih dahulu. Dampak yang

akan terjadi bila mahasiswa tidak memiliki pengetahuan yang baik akan

berpengaruh terhadap kemampuan skills mahasiswa tersebut dalam penanganan

henti jantung, akan menolong korban henti jantung dengan semampunya saja.

Padahal keterlambatan 8-10 menit saja dalam memberikan pertolongan pertama

bisa berakibat fatal, maka terjadi kematian otak serta akan terjadi kematian

permanen.(Wiliastuti, 2018)

Berdasarkan American Heart Association (AHA) 2010, tentang henti jantung

menjelaskan bahwa tindakan untuk dapat bertahan hidup pada henti jantung

adalah mengaktifkan chain of survival, yaitu tindakan saat pertama terjadi henti

jantung sampai perawatan setelah terjadi henti jantung. Keberhasilan resusitasi


3

membutuhkan integrasi koordinasi jalur chain of survival.Chain of survival ini

terdiri dari 5 komponen yaitu pengenalan segera akan henti jantung dan

emergency response system, RJP dini, defibrilasi cepat, advance life support, post

cardiac arrest care(Hamarno, 2016)

American Health Assosiation (2015), merekomendasikan solusi atas

masalah tersebut, yaitu dengan meningkatkan peran setiap orang di komunitas

untuk menjadi seorang bystander. Keberhasilan pertolongan pertama salah

satunya dilakukan pada mahasiswa keperawatan yang bisa disebut juga sebagai

bystander dalam melakukan resusitasi jantung paru yaitu tentang penanganan

henti jantung, tetapi sebagian besar mahasiswa terhambat oleh kurangnya

pengetahuan, kurang waktu pemahaman terkait resusitasi jantung paru, kurang

mendalami materi yang diberikan ibu/bapak dosen serta kurang mendapatkan

kesempatan dalam melakukan RJP. Calon tenaga kesehatan tentunya mahasiswa

membutuhkan pengetahuan dan juga memerlukan keterampilan dalam melakukan

RJP dini (Widyarani,2017).

Keterampilan RJP harus dikuasai oleh mahasiswa keperawatan agar

setelah lulus, mereka yang nantinya bekerja sebagai perawat dapat berespon cepat,

tanggap dan efektif dalam memberikan pertolongan pada korban henti jantung

karenaRJP yang berkualitas dapat mengoptimalkan return of spontaneus

circulation, serta meningkatkan pengetahuan untuk menunjang perilaku dalam

melakukan pelayanan kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi

keterampilan seseorang dalam RJP yaitu tingkat pengetahuan (Widyarani, 2017).


4

Menurut Notoadmojo (2007), mengatakan keterampilan merupakan aplikasi

dari pengetahuan sehingga tingkat keterampilan seseorang berkaitan dengan

pengetahuan. Pernyataan tersebut di perkuat oleh hasil penelitian dilakukan oleh

(Hasanah, 2015) yang menyimpulkan bahwa pengetahuan yang baik akan di ikuti

oleh meningkatnya keterampilan dalam melakukan tindakan bantuan hidup dasar.

Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan di Stikes dr.Soebandi

Jember pada 05 April 2019 dengan wawancara bahwa para mahasiswa banyak

yang belum memahami tentang penanganan resusitasi jantung paru, dari total 13

mahasiswa, 10 mahasiswa tidak bisa menjawab dengan benar, dan 3 mahasiswa

menjawab dengan benar serta mahasiswa mengatakan jika kurang memahami

maka ketika di hadapkan dengan uji skill dia merasa ragu-ragu,cemas dan kurang

percaya diri. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul proposal “Hubungan pengetahuan tentang resusitasi

jantung paru dengan keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa

keperawatan semester 6 kelas B di stikes dr.Soebandi Jember”

1.2 Rumusan masalah

Adakah hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan

keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa keperawatan semester 6

kelas B di stikes dr. Soebandi Jember ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan

keterampilan resusitasi jantung paru paru pada mahasiswa keperawatan semester 6

kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember.


5

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan mahasiswa tentang resusitasi jantung paru

pada mahasiswa keperawatan semester 6 kelas B di Stikes dr. Soebandi

Jember tahun 2019.

b. Mengidentifikasi keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa

keperawatan semester 6 kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember tahun

2019.

c. Menganalisa hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru

keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa keperawatan

semester 6 kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember tahun 2019.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Keperawatan

Memberikan bahan acuan dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa dan

institusi pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan. Sebagai data dasar untuk

penelitian selanjutnya dalam melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan

pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan keterampilan resusitasi

jantung paru.

1.4.2 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan serta

pengalaman dalam merealisasikan teori yang telah di dapat dibangku kuliah,

khususnya mengenai pengetahuan mahasiswa tentang resusitasi jantung paru

dengan keterampilan resusitasi jantung paru.


6

1.4.3 Bagi Responden

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberi pengetahuan tentang

resusitasi jantung paru dengan keterampilan resusitasi jantung paru, supaya

responden lebih meningkatkan belajar dan lebih tanggap dalam melakukan

penanganan resusitasi jantung paru.

1.5 Keaslian Penelitian


N Peneliti, judul Metode Hasil
o. penelitian, tahun

Fadi jandali Desain penelitian ini Hasil penelitiannya


Qara,Loui menggunakan Cross-sectional menunjukkan 28,7 % (
K.Alsulimani survey dengan 600 responden mendapat pelatihan
“ Knowledge of serta instrumen penelitian CPR) mengenai
Nonmedical menggunakan kuesioner manifestasi dari
1. Individuals about dengan mengandung 22 serangan jantung.
Cardiopulmonary pertanyaan yang diberikan 40,7% ( menyebutkan
Rescucitation in kepada individu yang berusia kehilangan
Case of Cardiac lebih dari 18 tahun yang bukan kesadaran). 36,8%
Arrest : A pelayan kesehatan (henti nafas). 24,7% (
crossectional study sirkulasi berhenti).
in the Population 11,7% ( melakukan
of Jeddah, Saudi kompresi dada). 9,2 %
Arabia” ( ventilasi mouth to
( oktober 2018) mouth ). 29,5 % (
CPR dan mouth to
mouth )
2. Linda Widyarani penelitian ini menggunakan Hasil penelitian
“Analisis Pengaruh quasi experimental dengan menunjukkan bahwa
Pelatihan desain one group pretest – pelatihan RJP
Resusitasi Jantung posttest dengan jumlah sampel berpengaruh positif
Paru Dewasa 65. Instrument dalam terhadap pengetahuan
Terhadap Retensi penelitian ini adalah dan keterampilan
Pengetahuan dan menggunakan written exam:
Keterampilan RJP version AHA 2011 terdiri dari
Pada Mahasiswa 20 pertanyaan. Pengambilan
Keperawatan di sample dengan teknik
Yogyakarta probability sampling yaitu
(November 2017) simple random sampling.
Analisa data menggunakan pair
t- test
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Pengetahuan


2.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses

pembelajaran. Proses belajar ini di pengaruhi berbagai faktor dari dalam,seperti

motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan

social budaya. Menurut Notoadmojo (2010), pengetahuan adalah hasil dari tahu

dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

2.1.2 Tahapan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) Pengetahuan seseorang terhadap objek

mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besar dibagi dalam 6 tingkat

pengetahuan, yaitu :

a. Tahu (Know)

Tahu adalah mengingat kembali memori yang telah ada sebelumnya

setelah mengamati sesuatu.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan tentang suatu

objek yang diketahui dan diinterpretasikan secara benar.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi adalah suatu kemampuan untuk mempraktekkan materi yang

sudah dipelajari pada kondisi real (sebenarnya).

7
8

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan menjabarkan atau menjelaskan suatu

objek atau materi tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut

dan masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan menghubungkan bagian-bagian

didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi adalah pengetahuan untuk melakukan penilaian terhadap

suatu materi atau objek.(Budiman, 2013)

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

1. Faktor Internal :

a. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan didalam dan diluar sekolah (baik formal maupun

nonformal), yang berlangsung seumur hidup. Pengetahuan merupakan

proses dari perubahan sikap dan tata laku seseorang / kelompok dan

juga sebagai usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan.

b. Informasi / media massa

Adalah “That of which one is apprised or told : intellegence, news”

(Oxford English Dictionary). Kamus lain menyatakan bahwa informasi

adalah sesuatu yang dapat diketahui , namun adapula yang menekankan


9

informasi sebagai suatu transfer dari pengetahuan. Selain itu, informasi

juga dapat diartikan sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan,

menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisis,

dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.

c. Usia

Usia sangat mempengaruhi daya ingat dan pola pikir seseorang.

Semakin usia bertambah maka akan semakin pula berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang

diperolehnya akan semakin membaik.pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial, serta lebih

banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri

menuju usia tua.

d. Pengalaman

Sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh

keberanaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan

yang diperoleh dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi pada

masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan akan

memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional, serta dapat

mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik bertolak

dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.


10

e. Pekerjaan

Seseorang yang bekerja, pengetahuannya akan lebih luas dibanding

dengan seseorang yang tidak bekerja karena dengan bekerja seseorang

akan mempunyai banyak informasi dan pengalaman.

2.Faktor Eksternal

a.Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan atau tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian,

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.

Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu

fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial

ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

b. Lingkungan

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial. Lingkungan

sangat berpengaruh dalam proses masuknya pengetahuan kedalam

individu yang berda dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi adanya

interkasi timbal balik ataupun tidak yang direspon sebagai pengetahuan

oleh setiap individu.


11

2.1.4 Teori Taksonomi Bloom

Bloom membagi perilaku manusia menjadi 3 domain sesuai dengan tujuan

pendidikan. Bloom menyebutkan 3 ranah yakni kognitif, afektif, dan

psikomotor (Priyoto, 2014)

1. Ranah Kognitif

Ranah ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip

yang telah dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir,

kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman,

konseptualisasi, penentuan dan penalaran.

a. C1 (Pengetahuan/Knowledge)

Pada tingkatan ini menekankan pada kemampuan dalam mengingat

kembali materi yang telah dipelajari, seperti pengetahuan tentang istilah,

fakta khusus, konvensi, kecenderungan dan urutan, klasifikasi dan

kategori, kriteria serta metodologi. Tingkatan ini merupakan tingkatan

terendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Di

jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan dengan

hafalan saja.

Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam tingkatan ini adalah :

mengutip, menyebutkan, menjelaskan, menggambarkan, membilang,

mengidentifikasi, mendaftar, menunjukkan, memberi label, memberi

indeks, memasangkan, menamai, menandai, membaca, menyadari,

menghafal, meniru, mencatat, mengulang, mereproduksi, meninjau,

memilih, menyatakan, mempelajari, mentabulasi, memberi kode,

menelusuri, dam menulis.


12

b. C2 (Pemahaman/Comprehension)

Pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam memahami materi

tertentu yang dipelajari. Kemampuan-kemampuan tersebut yaitu :

1. Translasi (kemampuan mengubah simbol dari satu bentuk ke bentuk

lain)

2.Interpretasi (kemampuan menjelaskan materi)

3. Ekstrapolasi (kemampuan memperluas arti)

Kata kerja operasional yang dapat di pakai dalam tingkatan ini adalah :

memperkirakan, menjelaskan, mengkategorikan, mencirikan, merinci,

mengasosiasikan, membandingkan, menghitung, mengkontraskan,

mengubah, mempertahankan, menguraikan, menjalin, membedakan,

mendiskusikan, menggali, mencontohkan, menerangkan,

mengemukakan, mempolakan, memperluas, menyimpulkan,

meramalkan, merangkum, dan menjabarkan.

c. C3 (Penerapan/Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menerapkan informasi pada

situasi nyata, dimana peserta didik mampu menerapkan pemahamannya

dengan cara menggunakannya secara nyata.

Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah :

menugaskan, mengurutkan, menentukan, menerapakan, menyesuaikan,

mengkalkulasi, memodifikasi, mengklasifikasi, menghitung,

membangun, membiasakan, mencegah, menggunakan, menilai, melatih,

menggali, mengemukakan, mengadaptasi, menyelidiki, mengoperasikan,

mempersoalkan, mengkonsepkan, melaksanakan, meramalkan,


13

memproduksi, memproses, mengaitkan, menyusun, mensimulasikan,

memecahkan, melakukan, dan mentabulasi.

d. C4 (Analysis)

Analisis adalah kemampuan menguraikan suatu materi menjadi

komponen-komponen yang lebih jelas. Kemampuan ini dapat berupa :

1. Analisis elemen/unsur (analisis bagian-bagian materi)

2. Analisis hubungan ( identifikasi hubungan)

3.Analisis pengorganisasian prinsip/prinsip-prinsip organisasi

(identifikasi organisasi)

Di jenjang ini, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke

dalam beberapa bagian menemukan asumsi, dan membedakan pendapat

dan fakta serta menemukan hubungan sebab akibat.

Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah :

menganalisis, mengaudit, memecahkan, menegaskan, mendeteksi,

mendiagnosis, menyeleksi, memerinci,menominasikan, mendiagramkan,

mengkorelasikan, merasionalkan, menguji, mencerahkan, menjelajah,

membagankan,menyimpulkan, menemukan, menelaah, memaksimalkan,

memerintahkan, mengedit, mengaitkan, memilih, mengukur, melatih,

dan mentransfer.

e. C5 (Sintesis)

Sintesis adalah kemampuan memproduksi dan mengkombinasikan

elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang

unik.Kemampuan ini dapat berupa memproduksi komunikasi yang unik,

rencana atau kegiatan yang utuh, dan seperangkat hubungan abstrak.


14

Di jenjang ini, peserta didik dituntut menghasilkan hipotesis atau

teorinya sendiri dengan memadukan berbagai ilmu dan pengetahuan.

Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah :

mengabstraksi, mengatur, menganimasi, mengumpulkan,

mengkategorikan, mengkode, mengkombinasikan, menyusun,

mengarang, membangun, menanggulangi, menghubungkan,

menciptakan, mengkreasikan, mengoreksi, merancang, merencanakan,

mendikte, meningkatkan, memperjelas, memfasilitasi, membentuk,

merumuskan, menggeneralisasi, menggabungkan, memadukan,

membatas, mereparasi, menampilkan, menyiapkan, memproduksi,

merangkum, dan merekonstruksi.

f. C6 (Evaluasi / Evaluation)

Evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat suatu hal untuk

tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Kegiatan ini berkenaan

dengan nilai suatu ide, kreasi, cara atau metode. Pada jenjang ini

seseorang dipandu untuk mendapatkan pengetahuan baru, pemahaman

yang lebih baik, penerapan baru serta cara baru yang unik dalam analisis

dan sintesis.

Menurut Bloom paling tidak ada 2 jenis evaluasi yaitu :

1. Evaluasi berdasarkan bukti internal

2. Evaluasi berdasarkan bukti eksternal

Di jenjang ini, peserta didik mengevaluasi informasi termasuk di

dalamnya melakukan pembuatan keputusan dan kebijakan.


15

Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah :

membandingkan, menyimpulkan, menilai, mengarahkan, mengkritik,

menimbang, memutuskan, memisahkan, memprediksi, memperjelas,

menugaskan, menafsirkan, mempertahankan, memerinci, mengukur,

merangkum, membuktikan, memvalidasi, mengetes, mendukung,

memilih, dan memproyeksikan.

2.1.5 Teori Lawrance Green

Perilaku adalah suatu hal yang dikerjakan oleh organisme tersebut,

baik dapat diamati secaralangsung atau secara tidak langsung. Perilaku

kesehatan adalah suatu elemen yang paling penting bagi kesehatan dan

keberadaan manusia. Perilaku masyarakat belum mendukung ke arah

perilaku hidup sehat dan memberikan pengaruh yang paling besar terhadap

munculnya masalah kesehatan di masyarakat(Priyoto, 2014)

Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat

kesehatan. Bahwa kesehatan seseorang di pengaruhi oleh 2 faktor pokok

yaitufaktor perilaku (behavior causes) dan factor di luar perilaku (non

behaviour causes)(Nursalam, 2017) Factor perilaku ditentukan atau dibentuk

oleh :

1) Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), yang terwujud

dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan

sebagainya.

2) Faktor-faktor pemungkin (enabling factors), yang terwujud dalam

lingkungan fisik, tersedian atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas


16

atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan,

alat-alat kontrasepsi, jamban dan sebagainya.

3) Faktor-faktor pendorong atau penguat (renforcing factors) yang

terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas

lain, yang merupakan kelomokk referensi dari perilaku masyarakat.

Model ini secara matematis dapat dgambarkan sebagai berikut :

B = f (PF, EF, RF
PREDISPOSING
BEHAVIOUR
ENABLING FACTORS

REINFORCI FACTORS

Di mana :

B = Behaviour

RF = Reinforcing factors

PF = Predisposing factors

EF = Enabling Factors

Disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan

ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari

seseorang yang bersangkutan. Selain itu dari ketersediaan fasilitas, sikap, dan

perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung

memperkuat terbentuknya perilaku. Mahasiswa yang tidak terampil dalam

penanganan resusitasi jantung paru dikarenakan kurangnya pengetahuan dalam

memahami materi pada saat dipaparkan materi tentang henti jantung (predisposisi

faktor.
17

2.1.6 Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan penulis menggunakan pengkategorian menurut

Machfoedz (2009) yaitu:

1. Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76-100% dari seluruh

pernyataan.

2. Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56-75% dari seluruh

pernyataan.

3. Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar <56% dari seluruh

pernyataan.

Menurut (Arikunto, 2010), pengukuran pengetahuan ada dua kategori yaitu :

menggunakan pertanyaan subjektif misalnya ada jenis pertanyaan essay dan

pertanyaan objektif misalnya pilihan ganda (multiple choice), pertanyaan betu

salah dan pertanyaan menjodohkan.

Rumus pengukuran pengetahuan :

P : f/N x 100 %

Keterangan :

P : Persentase

f : Frekuensi item soal benar

N : Jumlah soal
18

2.1.7 Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi

dua berdasarkan cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran, yaitu :

a. Cara coba-coba salah (Trial dan Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan dan bahkan

mungkin sebelum adanya peradapan yang dilakukan dengan

menggunakan kemungkinaan yang lain sampai masalah dapat

dipecahkan.

b. Cara kekuasaan atau otoriter

Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat

baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahan.

Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan

oleh orang yang punya otoriter, tanpa terlebih dahulu membuktikan

kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris maupun berdasarkan

masa lalu.

c. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang

dihadapkan pada masa lalu.

d. Melalui jalan pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikiran, baik melalui induksi maupun deduksi.

Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-


19

pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan induksi, sedangkan

deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan

umum kepada yang khusus.

2.2 Konsep Henti Jantung


2.2.1 Pengertian Henti Jantung

Henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan

mendadak,disebabkan karena gambaran yang terjadi pada henti jantung yang

diakibatkan oleh gangguan kelistrikan jantung tidak berfungsi serta tidak dapat

menghasilkan irama yang tidak normal seperti ventrikuler takikardi,ventrikuler

fibrilasi dan pulseless electrical activity (PEA)(Darmawati, 2015)

2.2.2 Penyebab Henti Jantung

1. Penyakit Kardiovaskuler : penyakit jantung iskemik, infarkmiokard

akut aritmia, emboli paru

2. Kekurangan oksigen : sumbatan benda asing, henti nafas

3. Kelebihan dosis obat : digitalis, quinidine, anti depresan triskilik

4. Gangguan asam basa/ elektrolit : asidosis, hiperkalemi, hiperkalsemi,

hipomagnesium.

5. Kecelakaan : tenggelam , tersengat listrik

6. Refleks vegal

7. Syok

2.2.3 Tanda dan Gejala Henti Jantung

Gejala henti jantung adalah gejala syok yang sangat berat.

Penderita mungkin masih akan berusaha menarik nafas satu atau dua kali,

setelah itu akan berhenti bernafas. Penderita akan ditemukan dalam


20

keadaan tidak sadar. Pada perabaan tidak ditemukan arteri carotis yang

berdenyut.

2.2.4 Penatalaksanaan Henti Jantung

Penatalaksanaan pada pasien henti jantung dan nafas yaitu dengan

resusitasi jantung paru, bila ditemukan henti jantung maka harus dilakukan

massase jantung luar bagian dari RJP.RJP hanya menghasilkan 25- 30 % dari

curah jantung (cardiac Output) sehingga oksigen mutlak diperlukan.

Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan darurat sebagai usaha untuk

mengembalikan keadaan henti dan henti jantung ke fungsi yang optimal untuk

mencegah kematian biologis.American Health Assosiation (AHA)

2010,mengumumkan bahwa terdapat perubahan prosedur CPR dari A-B-C

menjadi C-A-B . Alasan AHA merubah ABC menjadi CAB yaitu pada langkah

A-B-C, kompresi dada (Chest Compression) sering tertunda ketika responden

membuka jalan nafas (Airway) untuk memberikan pernafasan mulut ke mulut

(mouth-to-mouth breathing) atau untuk dipasang alat bantu nafas (ventilation

equipment) lain, dengan mengubah langkahnya menjadi C-A-B, kompresi dada

dapat dimulai lebih awal dan ventilasi hanya terhambat sebentar (30 kompresi

harus dilakukan dalam waktu 18 detik)(Hamarno, 2016). Keberhasilan resusitasi

membutuhkan intergrasi dan koordinasi dari kegiatan yang ada dalam chain of

survival .chain of survival terdiri dari 5 komponen yaitu :

a Pengenalan segera akan henti jantung dan aktivasi sistem respons darurat

(emergency response system)

b RJP dini dengan penekanan pada kompresi dada


21

c Defibrilasi cepat

d Advance life support yang efektif

e Post-cardiac arrest care (perawatan pasca henti jantung) yang

terintegrasi

1. Penjelasan Rantai 2 : Resusitasi Jantung Paru Secara Segera

1) Cek denyut nadi

Penolong awam sebanyak 40% gagal menilai adanya denyut nadi, untuk

mempermudah penolong diajarkan untuk mengasumsikan jika korban

tidak sadar dan tidak bernafas maka korban mengalami henti jantung.Cek

nadi dilakukan di bagian arteri karotis serta dilakukan kurang dari 10 detik

2) Kompresi dada

Kompresi dada adalah tindakan berirama berupa penekanan pada tulang

sternum tengah bawah

Teknik Resusitasi Jantung Paru :

a Posisi penderita

Penderita dalam keadaan terlentang pada dasar yang keras(Lantai, Back

Board, Short Spine Board)

b Posisi petugas

Posisi petugas setinggi bahu penderita bila melakukan RJP sendiri.Bila

penderita dilantai berlutut disisi kanan penderita.

c Tempat kompresi

a. tepatnya 2 inci ( 3 jari) diatas Prosesus Xipoideus (PX)

b. dilakukan dengan meluruskan siku , beban pada bahu, berikan tekanan

kebawah secara ritmik 100x / menit


22

c. Kedalaman Kompresi : untuk dewasa : 2 inchi ( 5 cm )

3) Airway

Membuka jalan nafas dengan cara head til chin lift, jaw thrust

4) Breathing

Periksa pernafasan dilakukan dengan bantuan pernafasan dari mulut- ke

mulut, mulut ke alat pelindung pernafasan, dari mulut kehidung dan

ventilasi bagging-sungkup.

2.2.5 Komplikasi RJP

1. Fraktur iga bila possisi tangan salah

2. Perdarahan intra abdominal bila posisi tangan terlalun kebawah

sehingga menekan limfa atau hepar

3. Distensi lambung karena nafas buatan yang tidak tepat

2.2.6 Hasil RJP

RJP dilakukan pada korban yang mengalami henti jantung dapat memberi

kemungkinan beberapa hasil :

1. Korban menjadi sadar kembali

2. Korban dinyatakan mati, ini dapat disebabkan karena pertolongan RJP

yang terlambat diberikan atau pertolongan tak terlambat tetapi tidak betul

pelaksanaannya.

3. Korban belum dinyatakan mati dan belum timbul denyut jantung spontan

pernyataan-pernyataan umum kepada yang khusus.


23

2.3. Konsep Kepercayaan Diri


2.3.1 Definisi Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah adalah keyakinan diri individu untuk mampu

melakukan sesuatu yang dibutuhkan dalam suatu tindakan atau pekerjaan terhadap

suatu lingkungan mereka sendiri. Kepercayaan diri ini untuk mencurahkan

seberapa besar usaha individu akan tetap bertahan dalam menghadapi hambatan

atau pengalaman yang tidak menyenangkan. Individu dengan kepercayaan

diriyang rendah akan diikuti oleh perasaan keragu-raguanterhadap

kemampuannya. Jika individu tersebut dihadapkan pada kesulitan maka akan

memperlambat dan melonggarkan upayanya ,bahkan dapat menyerah (Sartika,

2014).

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri

Menurut Yasin (2017) ada beberapa factor yang mempengaruhi

kepercayaan diri dalam penanganan henti jantung yaitu :

1. Pengalaman

a. Pengalaman langsung : individu sudah melakukan tugas yang sama

sebelumnya.

b. Pengalaman tidak langsung : diperoleh dari pengamatan orang lain

dalam melakukan tugas yang sama.


24

2. Persepsi

Persepsi yang negative akan mempengaruhi kepercayaan diri dalam

penanganan resusitasi jantung paru sehingga muncul perasaan takut salah.

3. Kesadaran

Kesadaran adalah suatu pemahaman yang dinamis tentang apa yang akan

terjadi dan apa yang akan di lakukan. Cara untuk mengembangkan

kesadaran diri yaitu menganalisis diri dan merefleksikan diri melalui

pikiran dan perasaan.Kesadaran pada mahasiswa didapatkan dalam

pembelajaran mengenai korban henti jantung,sehingga dapat

meningkatkan kesadaran untuk tanggap terhadap kejadian henti

jantung.Proses mengolah informasi tersebut untuk menjadi suatu makna

yang sangat logis merupakan suatu proses kesadaran yang dibutuhkan

yaitu dengan tersampaikannya informasi secara tepat dan bermakna.

4. Pengetahuan

pengetahuan tentang penanganan resusitasi jantung paru (RJP) bukan

sesuatu hal yang mudah untuk dipahami dan dimengerti serta tidak mudah

dikerjakan ketika belum mengerti.Pengetahuan yang meningkat dan dapat

memahami konsep yang telah diajarkan, dengan meningkatnya

pengetahuan maka kepercayaan diri juga meningkat.

2.3.5 Fungsi Kepercayaan Diri

Menurut (Adicondro, 2011), kepercayaan diri mempengaruhi keyakinan

dalam diri manusia.


25

1 ) Proses Kognitif

Kepercayaan diri dapat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam

mendukung atau menghambat suatu perilaku seseorang. Seseorang jika

dihadapkan dengan kondisi yang sulit dan berat,ada dua kemungkinan.

Pertama, orang tersebut merasa gagal dan tidak sanggup, maka akan sulit

untuk menuju kesuksesan. Sebaliknya jika seseorang merasa dirinya

mampu mempertahankan dan yakin dengan dirinya untuk

melakukan,maka sesulit apapun yang dihadapi akan mendapatkan hasil

yang maksimal. Kepercayaan diri yang tinggi akan mendorong

pembentukan pola pikir untuk mencapai kesuksesan yang nyata,sehingga

akan semakin memperkuat kepercayaan diri seseorang.

2) Proses Motivasi

Kemampuan mempengaruhi diri sendiri adalah sumber utama

memunculkan motivasi dan pengaturan dirinya. Ketika seseorang memiliki

keyakinan yang kuat, maka akan terbentuk motivasi yang lebih besar

untuk mencapai hasil yang maksimal.

3) Proses afektif

Kepercayaan diri mempunyai peranan penting dalam kecemasan

yaitu untuk mengontrol emosi atau stress yang terjadi. Ada beberapa cara

untuk mengatur emosi yaitu seseorang yakin dan percaya bahwa mampu

mengelola masalah yang dihadapinya serta tidak mudah

tertekan.Sebaliknya jika seseorang memiliki kepercayaan diri yang rendah

maka resiko untuk timbul emosi akan besar.


26

4) Proses Selektif

Yaitu gabungan dari ketiga proses menjadi satu. Proses

kognitif,motivasi dan afektif akan membentuk tindakan seseorang dalam

menghadapi masalah. Proses ini memungkinkan seseorang untuk memilih

lingkungan yang sesuai akan menjadi pembentukan diri dan pencapaian

tujuan.

2.3.6 Dimensi Kepercayaan Diri

Menurut Bandura dalam (Risnawati, 2010) mengungkapkan bahwa

perbedaan efikasi diri pada setiap individu terletak pada tiga komponen, yaitu

magnitude, strength dan generality. Masing-masing mempunyai implikasi penting

di dalam performansi, yang secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:

1.Magnitude (tingkat kesulitan tugas)

Yaitu masalah yang berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu.

Komponen ini berimplikasi pada pemilihan perilaku yang akan dicoba

individu berdasar ekspektasi efikasi pada tingkat kesulitan tugas. Individu

akan berupaya melakukan tugas tertentu yang ia persepsikan dapat

dilaksanakannya dan ia akan menghindari situasi dan perilaku yang ia

persepsikan di luar batas kemampuannya.

2. Strength (kekuatan keyakinan)

Yaitu berkaitan dengan kekuatan pada keyakinan individu atas

kemampuannya. Pengharapan yang kuat dan mantap pada individu akan

mendorong untuk gigih dalam berupaya mencapai tujuan, walaupun


27

mungkin belum memiliki pengalaman–pengalaman yang menunjang.

Sebaliknya pengharapan yang lemah dan ragu-ragu akan kemampuan diri

akan mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak

menunjang.

3.Generality (generalitas)

Yaitu hal yang berkaitan cakupan luas bidang tingkah laku di mana

individu merasa yakin terhadap kemampuannya. Individu dapat merasa

yakin terhadap kemampuan dirinya, tergantung pada pemahaman

kemampuan dirinya yang terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu

atau pada serangkaian aktivitas dan situasi yang lebih luas dan bervariasi

(Suharsono, 2014)

2.3.7 Hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan tingkat

kepercayaan diri dalampenanganan resusitasi jantung paru

Kepercayaan diri erat hubungannya dengan pengetahuan. Pengetahuan

tentang resusitasi merupakan modal yang sangat penting dan bisa didapatkan

melalui pendidikan,pelatihan dan pengalaman Kepercayaan diri ini merupakan

keyakinan diri individu dalam melakukan suatu tindakan , selanjutnya individu

dengan keyakinan diriyang tinggi akan mendorong untuk giat dan gigih

melakukan upaya,sebaliknya jika individu dengan keyakinan diri yang rendah

akan di ikuti dengan perasaan keragu-raguan akan kemampuan dan

pengetahuannya. Keyakinan diri ini akan mempengaruhi seseorang untuk

berpikir,merasa,memotivasi dirinya,dan bertindak. Menurut Edberg dalam

Rondhianto (2012) Health Belief Model jika seseorang hanya memliki

pengetahuan,sikap,keterampilan tertentu tanpa adanya kepercayaan diri yang


28

tinggi maka kecil kemungkinan seseorang tersebut akan melakukan tindakan.

Mahasiswa dengan kepercayaan diri yang tinggi berkaitan dengan tingkat

pengetahuan yang tinggi,begitu sebaliknya mahasiswa yang mempunyai

kepercayaan diri yang rendah memiliki pengetahuan yang rendah

2.3.8 Mekanisme Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepercayaan Diri

Menurut teori kognitif sosial bandura dalam buku (Priyoto, 2014), setiap

individu memiliki sistem diri yang memungkinkan mereka melakukan langkah

pengawasan atas pikiran, perasaan, motivasi, dan aktivitas mereka sendiri. Sistem

ini memberikan mekanisme referensi dan susunan subfungsi untuk merasa,

mengatur, dan mengevaluasi perilaku, sebagai hasil dari saling keterikatan antara

sistem dan sumber-sumber lingkungan yang berpengaruh tersebut. Hal ini

memberikan sebuah fungsi pengaturan diri dengan memberikan kemampuan

mempegaruhi proses kognitif dan aksi kepada setiap individu, dan kemudian

merubah lingkungannya. Bandura juga menjelaskan bahwa melalui proses

refleksi diri, seseorang mampu mengevaluasi pengalaman dan proses berpikirnya.

Menurut pandangan ini, apa yang manusia tahu, kemampuan apa yang mereka

miliki, atau apa yang telah mereka capai tidak selalu menjadi prediktor untuk

capaian-capaian berikutnya. Hal tersebut karena kepercayaan yang mereka pegang

mempengaruhi secara luas cara bertindak mereka. Akhirnya perilaku seseorang di

mediasi oleh kepercayaan tentang kemampuan mereka dan sering kali dapat

diprediksi dengan usaha yang dilakukan .Hal ini tidak berarti seseorang dapat

menyelesaikan tugas diluar kemampuannya semata-mata dengan keyakinan

bahwa mereka mampu.


29

Agar berfungsi secara kompeten, seseorang membutuhkan keserasian

antara kepercayaan-kepercayaan diri pada satu sisi, dan kemampuan serta

pengetahuan di sisi lain.Sehingga, Kepercayaan diri merupakan faktor penting

pada tahap pertama bagaimana pengetahuan dan kemampuan yang baik

dibutuhkan.

2.4 Konsep Keterampilan

2.4.1 Pengertian Keterampilan

Keterampilan adalah kemampuan seseorang menerapkan pengetahuan ke

dalam bentuk tindakan. Keterampilan seseorang dipengaruhi oleh pendidikan dan

latihan ( Justine, 2006 )

2.4.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi keterampilan

Notoadmojo (2007) mengatakan keterampilan merupakan aplikasi dari

penngetahuan sehingga tingkat keterampilan seseorang berkaitan dengan tingkat

pengetahuan.

a. Pengetahuan

Pengetahuan melibatkan segala apa yang diketahui tentang objek

tertentu dan di simpan dalam ingatan. Pengetahuan dipengaruhi oleh

berbagai faktor seperti pendidikan, pengalaman, usia, jenis kelamin.

b. Pengalaman

Pengalaman merupakan hal yang dapat memperkuat suatu kemampuan

seseorang dalam melakukan tindakan seseorang (keterampilan).

Pengalaman membangun seseorang untuk bisa melakukan tindakan-


30

tindakan selanjutnya menjadi lebih baik dikarenakan sudah melakukan

tindakan-tindakan di masa lampau

c. Motivasi

Motivasi merupakan sesuatu yang membangkitkan keinginan dalam diri

seseorang untuk melakukan berbagai tindakan.Motivasi inilah yang

dapat mendorong seseorang dalam melakukan tindakan sesuai dengan

prosedur yang sudah di ajarkan.

2.4.3 Pengukuran Keterampilan

Pengukuran keterampilan dalam resusitasi menggunakan Basic

Resuscitation Skills Self Efficacy Scale( BRS-SES) yang terdiri dari 3 indikator

yaitu pengenalan dan kewaspadaan dan RJP. Ada 10 item pernyataan, cara

memberikan skor yaitu jumlahkan semua pernyataan yang sudah di lakukan oleh

responden ( Padilla, 2014 )

a. Jika jumlah skor 0-40 = kemampuan skills rendah

b. Jika jumlah skor 50-70 = kemampuan skills sedang

c. Jika jumlah skor 90-100 = kemampuan skills diri tinggi

2.4.2 Tingkat Keterampilan

a. Persepsi

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan

yang akan diambil merupakan praktek tingkat pertama.


31

b. Respon terpimpin

Yaitu dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar

(dalam hal ini adalah prosedur tetap/ protap), ini merupakan indikator

praktek tingkat ke dua.

c. Mekanisme

Apabila sesorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan sebuah kebiasaan, maka ia

sudah mencapai tingkatan praktek yang ketiga.

d. Adaptasi

Merupakan suatu praktek atau tindakan yang berkembang dengan baik,

artinya tindakan tersebut sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi

kebenaran tindakan tersebut.Menurut Wibowo (2007) dan tingkatan

keterampilan yang keempat ini yang berhubungan langsung dengan

perawat serta perkembangannya dapat berjalan secara alami dan dapat

dipelajari pada setiap orang.


BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep


Berdasarkan landasan teori pada uraian sebelumnya maka dapat di

gambarkan kerangka konsep sebagai berikut :


Faktor – faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan Faktor- faktor yang
1. Pendidikan mempengaruhi
2. Umur keterampilan
3. Informasi
4. Pengalaman 1. Pengetahuan
5. Lingkungan 2. Pengalaman
6. Social 3. motivasi
budaya
7. Pekerjaan
8. ekonomi
Keterampilan
Pengetahuan
Rendah
C1 : Tahu Sedang
C2 : Memahami Tinggi
C3 : Aplikasi
Keterangan :
C4 : Analisis
: Variabel yang diteliti
C5 : Sintesis
: Variabel yang tidak diteliti
C6 : Evaluasi
: Hubungan

Baik
2qqqqqqq Gambar 3.1 Kerangka konsep
Cukup

Kurang

32
33

3.2 Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan

masalah,karena jawaban tersebut masih didasarkan pada teori yang relevan

belum sampai pada fakta empiris melalui pengumpulan data,untuk

membuktikan jawaban sementara dari penelitian dapat melalui proses

hipotesis statistik yakni dilakukan apabila penelitian bekerja pada sampel

yang perlu di uji kebenarannya (Hidayat A. A., 2017)

Hipotesis pada penelitian ini adalah :

HO : Tidak ada hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru

dengan keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa keperawatan

semester 6 kelas B Stikes dr.Soebandi Jember


BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis / Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional

untuk mengetahui tingkat hubungan antara 2 variabel yaitu variabel independen

pengetahuan dan variabel dependen keterampilan. Pendekatan ini menggunakan

pendekatan crossectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan

pengukuran atau observasi pada saat bersamaan (Hidayat, 2017)

Rancangan penelitian ini menggunakan Crossectional Hubungan pengetahuan


dengan keterampilan resusitasi jantung paru
: Mahasiswa keperawatan semester 6 kelas
B stikes dr soebandi jember

menentukan variabel penelitian

Variabel independen : Variabel dependen :


Pengetahuan
Keterampilan

Hasil pengetahuan Kemampuan mahasiswa dalam


mahasiswa tentang melakukan resusitasi jantung sesuai
penanganan resusitasi dengan urutan
jantung paru

34
35

4.2 Populasi dan Sampel


4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang memiliki

karakteristik tertentu yang akan diteliti (Sugiyono,2009). Populasi dalam

penelitian ini yaitu mahasiswa keperawatan semester 6 kelas B Stikes

dr.Soebandi Jember yang berjumlah 42 Mahasiswa.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi(Hidayat, 2017).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah diambil satu kelas

yang nantinya bisa mewakili seluruh populasi. Penelitian ini menggunakan

Rumus Slovin

Rumus Slovin :

=
1+
42
=
1 + 42 (0,05 )

= 38 Responden
Keterangan :

N = Jumlah Populasi

n = Jumlah sample

e2 = Batas tolerance kesalahan ( error tolerance ) 5 % = 0,05


36

4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Pengambilan Sample dalam penelitian ini adalah probability

sampling atau random sampling, yaitu teknik pengambilan sample yang memberi

kesempatan yang sama bagi semua anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

(Setiadi, 2007)

4.2.4 Kriteria Pengambilan Sampel

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah subjek penelitian yang memenuhi syarat sebagai

sampel (Hidayat, 2017)

Kriteria inklusi dalam penelitian ini terdiri dari :

a) Mahasiswa keperawatan STIKES dr.Soebandi Jember semester 6

yang aktif

b) Sudah mendapatkan materi tentang henti jantung

c) Bersedia menjadi responden dengan mengisi informed consent

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah kriteria dengan subjek penelitian yang tidak

dapat memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat, 2017)

a) Responden yang sedang sakit

b) Yang tidak bersedia menjadi responden

4.3 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Stikes dr.Soebandi Jember

4.4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2019


4.5 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Skala Hasil Ukur


Data
1. Independen Hasil pengetahuan Indikator Pengetahuan : Kuesioner Ordinal Hasil Ukur
Pengetahuan mahasiswa tentang Responden menjawab kuesioner dengan memilih salah yang terdiri Pengetahuan
penanganan resusitasi satu dari pilihan jawaban yang benar. Kuesioner terdiri dari 20 adalah
jantung paru dari 20 pertanyaandengan tingkatan pengetahuan yang pertanyaan Baik :3
terdiri dari : Cukup: 2
1. Tahu (Know) Kurang: 1
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Aplication)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
Baik = 76% - 100 %
Cukup = 56 % - 75 %
Kurang = < 55 %

2. Dependen Kemampuan Indikator Ceklist Ordinal Hasil Ukur


Keterampilan mahasiswa dalam 1. Mahasiswa mampu melakukan resusitasi jantung paru sesuai Basic Kemampuan Skills
resusitasi melakukan resusitasi urutan ceklis resuscitation adalah
jantung paru skills
jantung sesuai dengan Rendah : 1
Rendah : 0-40 efficacy
urutan scale Sedang: 2
Sedang : 50-70
Tinggi : 80-100 Tinggi : 3

37
38

4.6 Pengumpulan Data


4.6.1 Sumber Data

Sumber data adalah tempat didapatkannya data yang mengandung

informasi. Sumber data dibagi menjadi dua , yaitu (Swarajana, 2016)

a. Data primer yaitu sumber data yang diperoleh sendiri oleh peneliti

dari pengukuran, observasi, pengukuran, dan survey. Data

dikumpulkan secara langsung oleh peneliti menggunakan

kuesioner untuk mengumpulkan data mengenai hubungan

pengetahuan dengan Keterampilan resusitasi jantung paru pada

mahasiswa di Stikes dr. Soebandi Jember

b. Data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya dokumen. Yang menjadi data

sekunder dalam penelitian ini adalah literature, artikel, jurnal, serta

situs resmi internet yang berkenaan dengan penelitian yang

dilakukan.

4.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah langkah yang sangat penting dalam

penelitian.Data yang terkumpul akan digunakan sebagai analisis dan

pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Oleh karena itu pengumpulan

data harus dilakukan dengan sistematis dan sesuai dengan masalah

penelitian .

Pengumpulan data dapat dilakukan diberbagai setting,berbagai

sumber, dan berbagai cara.Menurut(Sugiyono, 2017) cara pengumpulan


39

data berdasarkan tekniknya yaitu dilakukan dengan cara interview

(wawancara), Kuisioner,Observasi.

Teknik pengumpulan data dalam dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner.Peneliti mendata jumlah mahasiswa keperawatan kelas B, Lembar data

meliputi jenis kelamin, umur, tempat tanggal lahir, nilai keterampilan, di

masukkan oleh peneliti kedalam lembar data. Lembar data digunakan untuk

memudahkan peneliti dalam melakukan pengumpulan data di lapangan.

Selanjutnya, peneliti melakukan pengambilan data, pengambilan data ini

dilakukan di 2 tempat yang pertama peneliti mendatangi kelas responden dan yang

kedua peneliti menngambil data tersebut di laboratorium. Peneliti menjelaskan

tujuan dan manfaat penelitian serta memberikan lembar informed consent. Calon

responden yang bersedia menandatangani informed consent kemudian diminta

untuk mengisi lembar kuesioner. Kuesioner yang telah selesai di lengkapi oleh

responden dikumpulkan kepada peneliti.Peneliti menyiapkan dan membagikan

pernyataan ke responden untuk mengukur keterampilan resusitasi jantung paru

yang nantinya diceklis oleh peneliti, responden di suruh maju satu persatu,

minimal 2 responden sekitar 10 menit, responden mempraktekkan sesuai dengan

yang ada di lembar pernyataan , peneliti menilai dengan menceklis , setelah

selesai semua, peneliti memberikan reward kepada responden yang skornya

tinggi, hasil nilai dan skor kemudian di catat dilembar observasi dan di simpan

untuk diolah dan di analisa.


40

4.6.3Alat/Instrumen Pengumpulan Data

Instrument penelitian adalah alat ukur dalam penelitian yang digunakan untuk

mengukur variable yang akan diteliti (Sugiyono, 2017). Alat pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian berjudul hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung

paru dengan keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa keperawatan semester

6 kelas B di STIKES dr. Soebandi Jember adalah Kuesioner yang berisi pertanyaan-

pertanyaan tentang pengetahuan basic life support dan ceklis tentang keterampilan

resusitasi jantung paru.

a. Instrumen 1

Lembar pertama digunakan untuk mendapatkan data tentang

karakteristik responden yang meliputi kode responden tempat tanggal

lahir, nama, jenis kelamin, umur, kelas .

Lembar kedua digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan

dengan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang henti jantung

b. Instrumen 2

Instrumen 2 ceklist digunakan untuk mengukur Keterampilan resusitasi

jantung paru

4.6.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan suatu instrument .Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai

validitas yang tinggi. Sedangkan instrument yang kurang valid berati memiliki

validitas yang rendah .Uji validitas dapat menggunakan rumus pearson product

moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t lalu lihat penafsiran dari

indeks korelasinya (Hidayat A. A., 2014 )


41

b.Reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat di percaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik

(Arikunto, 2013). Setelah mengukur validitas, maka diperlukan mengukur

reliabilitas data tujuannya apakah instrument tersebut dapat digunakan atau tidak.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas bisa menggunakan

rumus spearman brown ( jika untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes)

4.7 Pengolahan dan Analisa Data


4.7.1 Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan

mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh

dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengajuan

hipotesis. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus

ditempuh (Saryono, 2011)

a Editing

Editing merupakan kegiatan memeriksa kembali cek list yang telah diisi

pada saat pengumpulan data (Saryono , 2011).

c Coding

Coding adalah mengklarifikasi jawaban-jawaban responden dalam

kategori. Peneliti memberikan kode pada masing-masing jawaban, sesuai

dengan kode jawaban yang telah ditetapkan.


42

1) Pemberian kode pada variabel independen ( tingkat pengetahuan )

a) Baik :3

b) Cukup :2

c) Kurang :1

2) Pemberian kode pada variabel dependen (keterampilan)

a) Rendah :1

b) Sedang : 2

c) Tinggi : 3

b Scoring

Scoring adalah penilaian data dengan memberikan skror untuk pertanyaan

yang menyangkut variabel independen dan dependen. Setiap variabel skor

yang ada dijumlah, masing-masing responden mendapat total skor untuk

setiap variabel (Saryono, 2011).

Penilaian untuk variabel pengetahuan:

Skor jawaban

1. Baik = 76% - 100 %

2. Cukup = 56 % - 75 %

3. Kurang = < 55 %

Penilaian untuk variabel kemampuan skills

1. Rendah = 0 – 40

2. Sedang = 50 – 70

3. Tinggi = 80 – 100
43

c Tabulating

Tabulating adalah proses pengolahan data yang bertujuan untuk membuat

tabel yang dapat memberikan gambaran statistik (Saryono, 2011).

d Entering

Entering adalah jawaban dari masing-masing responden yang dalam

bentuk kode dimasukkan dalam software komputer (Saryono, 2011).

4.7.2 Analisa Data

a. Analisis univariat

Bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010) .Analisis ini bermanfaat untuk

mendeskripsikan variabel independen pengetahuan dengan Keterampilan

resusitasi jantung paru penanganan resusitasi jantung paru pada mahasiswa

keperawatan stikes dr.soebandi Jember.

b. Analisis Bivariate

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel, yaitu

menghubungkan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan

Keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa Stikes dr. Soebandi

Jember (Notoatmodjo, 2010). Analisis data pada penelitian ini

menggunakan uji spearman dengan skala data ordinal-ordinal (Hidayat

A. A., 2014 ).

Rumus Spearman :


rs= 1 − ( )
44

Keterangan :

rs: nilai korelasi spearman rank d2: Selisih setiap pasangan rank

n : Jumlah pasangan rank untuk spearman ( 5<n<30 )

Keputusan menerima dan menolak hipotesis : Dengan menggunakan tingkat

kemaknaan (a = error tipe I), biasanya 5% atau 0,05, apabila p value < a 0.05 Ha

diterima dan ditolakdan Ho ditolak, yang berarti ada hubungan pengetahuan

dengan Keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa keperawatan semester

6 kelas B di Stikes dr.Soebandi Jember. Sebaliknya jika p value> a 0.05 maka Ha

ditolak dan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan pengetahuan tentang

resusitasi jantung paru dengan Keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa

keperawatan semester 6 di Stikes dr. Soebandi Jember. Berikut merupakan

kekuatan hubungan antara dua variabel menurut (Dahlan, 2009) Interpretasi hasil

uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah korelasi.

No. Parameter Nilai Interpretasi


1. Kekuatan 0,00 - 0,199 Sangat lemah
Korelasi ( r ) 0,20 - 0,399 Lemah
0,40 - 0, 599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
2. Nilai p P < 0,05 Terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel
yang diuji
Tidak terdapat korelasi yang
P > 0,05 bermakna antara dua variabel
yang diuji
3. Arah korelasi + ( positif ) Searah, semakin besar nilai satu
variabel, semakin kecil nilai
variabel lainnya
45

4.8 Etika Penelitian

Kode etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk

setiap kegiatan penelitian yang melibatjan antara pihak peneliti. Etika penelitian

mencakup juga perilaku peneliti atau perlakuan peneliti bagi masyarakat

(Notoatmodjo, 2010). Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan

lembar observasi dan wawancara yang diteliti dengan menekankan pada masalah

etika yang meliputi :

a) Anonimity

Tanpa nama (Anonimity) digunakan ntuk menjaga kerahasiaan

identitas subyek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh subyek. Responden cukup

menuliskan inisial nama dilembar persetujuan menjadi responden.

b) Informed Consent

Diberikan kepada calon responden sebelum penelitian dilakukan,

dengan tujuan agar responden mengetahui maksud dan tujuan dari

penelitian. Jika subyek bersedia diteliti, maka harus mendatangani

lembar persetujuan, tetapi jika subyek menolak untuk diteliti maka

peneliti tidak akan memaksa dan menghormati haknya.


46

c) Confidentiality

Kerahasiaan responden harus dijaga ,dan peneliti harus dapat

menjamin bahwa informasi apapun yang diberikan responden agar

dirahasiakan,dan hanya peneliti dan responden yang tahu.

d) Keadilan (Justice )

Keadilan dalam penelitian memeiliki arti bahwa harus terjadi

pemerataan manfaat penelitian,semua responden memiliki hak yang

sama dalam penelitian

e) Kemanfaatan (Beneficience)

Peneliti harus tahu manfaat dan resiko yang dapat muncul dari

penelitian yang dilakukan Penelitian dapat dilakukan apabila manfaat

lebih besar dari dampak negative yang ditimbulkan. Peneliti

melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur yang dianjurkan agar

tidak membahayakan responden dan guna mendapatkan manfaat

semaksimal mungkin.
BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dr. Soebandi

Jember yang berada di Jl.dr. Soebandi No 99 Patrang-Jember. STIKes dr.

Soebandi Jember memiliki lima program studi yaitu program studi ilmu

keperawatan, program studi ners, program studi S1 farmasi, DIII Kebidanan, dan.

Jumlah mahasiswa program studi keperawatan sebanyak 675 mahasiswa dimana

jumlah mahasiswa perangkatan sekitar 156 mahasiswa dengan dibagi menjadi 4

kelas dengan masing-masing jumlah 38-45 mahasiswa. Tempat Penelitian ini

dilakukan di Kelas dan di Laboratorium Stikes dr. Soebandi yang terletak di lantai

2.

5.2 Data Umum

5.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia pada mahasiswa
keperawatan semester 6 kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember

No Usia Frekuensi Persentase


1 20 9 23,7 %
2 21 23 60,5 %
3 22 6 15,8%
Total 38 100%
Sumber : Data Primer,2019

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa hasil analisa data pada

responden yang ditelitiyaitu usia 20 tahun sebanyak 9 (23,7 %), usia 21 tahun

sebanyak 23 (60,5%), sedangkan usia 22 tahun sebanyak 6 (15,8 %).

47
48

5.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5. 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin


pada mahasiswa keperawatan semester 6 kelas B di Stikes dr.
Soebandi Jember

No Jenis Ke;lamin Frekuensi Persentase


1 Laki – laki 7 18,4 %
2 Perempuan 31 81,6%
Total 38 100 %
Sumber : Data Primer,2019

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa hasil analisa data didapatkan

jenis kelamin responden yaitu laki-laki sebanyak 7 (18,4 %) dan perempuan

sebanyak 31 (81,6 %).

5.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kesadaran dalam Menolong Orang

yang Henti Jantung

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden kesadaran dalam menolong


orang yang henti jantung pada mahasiswa keperawatan
semester 6 Kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember

No Kesadaran Frekuensi Persentase


1 Tinggi 16 42,1 %
2 Rendah 22 57,9%
Total 38 100 %
Sumber : Data Primer,2019

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa hasil analisa data pada

responden yang diteliti, kesadaran rendah sebanyak 22 ( 57,9%), kesadaran tinggi

sebanyak 16 ( 42,1%).
49

5.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan sumber informasi


pada mahasiswa keperawatan Semester 6 Kelas B di Stikes dr.
Soebandi Jember

No Sumber Informasi Frekuensi Persentase


1 Dosen 33 86, 8 %
2 Seminar 5 13,2%
Total 38 100 %
Sumber : Data Primer,2019

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa hasil analisa data pada

responden yang diteliti, Sumber Informasi dari dosen sebanyak 33 responden (

86,8 % ) dan yang diperoleh dari seminar sebanyak 5 ( 13,2 %).

5.3 Data Khusus

5.3.1 Karakteristik Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan Semester 6 Kelas B

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi pengetahuan pada mahasiswa


keperawatan semester 6 kelas B di Stikes dr. Soebandi
Jember

Pengetahuan Frekuensi Persentase


Baik 1 2,6 %
Cukup 19 50 %
Kurang 18 47,4%
Total 38 100%
Sumber : Data Primer,2019

Berdasarkan data pada tabel 5.5 dapat diketahui bahwa hasil analisa data

pengetahuan responden dengan kategori baik sebanyak 1 ( 2,6 % ) , pengetahuan

dengan kategori cukup sebanyak 19( 50%) dan pengetahuan dengan kategori

kurang 18 ( 47,4).
50

5.3.2 Karakteristik Keterampilan resusitasi jantung paru pada Mahasiswa

Keperawatan Semester 6 Kelas B STIKES dr. Soebandi Jember

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi Keterampilan resusitasi jantung paru pada


mahasiswa keperawatan semester 6 kelas B Tahun 2019

Keterampilan Frekuensi Persentase


Rendah 12 31,6 %
Sedang 20 52, 6 %
Tinggi 6 15,8%
Total 38 100%
Sumber : Data Primer,2019

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa hasil analisa data responden

Keterampilan resusitasi jantung paru responden rendah sebanyak 12 ( 31,6 %),

Keterampilan resusitasi jantung paru responden sedang sebanyak 20 ( 52,6%) dan

Keterampilan resusitasi jantung paru responden tinggi sebanyak 6 (15,8%).

5.3.3 Hubungan Pengetahuan dengan Keterampilan resusitasi jantung paru pada

Mahasiswa Keperawatan Semester 6 Kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember tahun

2019

Tabel 5.7 Tabel silang pengetahuan dengan keterampilan resusitasi jantung


paru pada mahasiswa keperawatan semester 6 kelas B di
Stikes dr. Soebandi Jember tahun 2019

Pengetahuan keterampilan Total p value


Rendah Sedang Tinggi
Baik 0 1 0 1 0,001
Cukup 4 10 5 19
Kurang 9 8 1 18
Total 13 19 6 38
Sumber : Data Primer,2019

Berdasarkan tabel 5.7 dapat di ketahui bahwa pengetahuan responden

tentang resusitasi jantung paru ada pada kategori cukup dengan keterampilan ada

pada kategori sedang.


51

Setelah di uji statistik menggunakan Spearman rank dengan bentuk skala

data ordinal-ordinal di dapatkan nilai p value sebesar 0,001 yang di maknai

mahasiswa yang mempunyai pengetahuan tentang resusitasi jantung paru

mempunyai hubungan dengan keterampilan resusitasi jantung paru. Besar korelasi

nilai yang di dapat yaitu 0,698 yang dimaknai ada hubungan korelasi yang kuat.

Oleh karena itu sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa ada hubungan

pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan keterampilan resusitasi

jantung paru dengan nilai p value 0,001 < alpha 0,05


BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Pengetahuan Mahasiswa tentang Resusitasi Jantung Paru pada

Mahasiswa Keperawatan Semester 6 Kelas B di Stikes dr. Soebandi

Jember

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.5 diketahui bahwa hampir

setengahnya responden ( 47,4 %) memiliki pengetahuan yang kurang,

setengahnya responden (50%) memiliki pengetahuan yang cukup dan sebagian

kecil responden (2,6 %) memiliki pengetahuan yang baik .

Menurut teori Notoadmojo (2010) menyatakan pengetahuan merupakan hasil

dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengeinderaan terhadap suatu

obyek. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Menurut

Notoadmojo (2010), terdapat beberapa tingkatan dalam pengetahuan yaitu, tahu

(Know), memahami ( Chomprehension ), Aplikasi ( Application ), Analisis

(Analysis), Sintesis ( synthesis), Evaluation ( Evaluation ). Dalam penelitian ini

mengukur tingkat tahu, tingkat paham, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi

tentang basic life support. Selanjutnya menurut Notoadmojo (2010) terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, sumber

informasi, usia, pengalaman, pekerjaan, lingkungan dan kebudayaan.

52
53

Berdasarkan fakta dan teori masih banyak responden yang mempunyai

pengetahuan tentang resusitasi jantung paru pada kategori cukup dan kurang di

karenakan tingkat pengetahuan responden baru pada tingkatan tahu dan paham,

belum sampai pada tingkatan aplikasi. Tingkat pengetahuan responden

kategori cukup dan kurang di pengaruhi oleh usia yang sebagian besar usia

responden 21 tahun, seiring bertambahnya usia maka pola pikir akan semakin

berkembang sehingga pengetahuan akan semakin baik, seharusnya individu pada

usia tersebut lebih banyak menggunakan membaca sehingga dapat

mengoptimalkan materi terkait resusitasi jantung paru, tetapi pada penelitian ini

sebagian besar mahasiswa kurang mendalami materi yang disampaikan oleh ibu

atau bapak dosen dan belum adanya motivasi dari dalam diri mahasiswa seperti

rendahnya minat baca dari mahasiswa. Tingkat pengetahuan pada kategori baik di

pengaruhi oleh sumber informasi yang diperoleh didapatkan dari pemberian

materi yang disampaikan oleh ibu atau bapak dosen dan juga seminar yang sudah

di ikuti yang akan berdampak pada peningkatan pengetahuan responden. Selain

itu pemahaman responden yang baik lebih mudah untuk menginterpretasikan

secara benar sehingga pengetahuan akan bertambah.

6.2 Keterampilan Resusitasi Jantung Paru pada Mahasiswa

Keperawatan Semester 6 Kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.6 diketahui bahwa hampir

setengahnya responden (31,6%) memiliki keterampilan RJP yang rendah.

Sebagian besar responden (52,6) memiliki keterampilan RJP sedang. Sebagian

kecil responden ( 15,8 %) memiliki keterampilan RJP tinggi.


54

Menurut teori Notoadmojo (2007) Keterampilan merupakan aplikasi dari

pengetahuan sehingga tingkat keterampilan seseorang berkaitan dengan

pengetahuan. Faktor- faktor yang mempengaruhi keterampilan yaitu diantaranya

Pengalaman, Pengalaman ini akan membangun seseorang untuk bisa melakukan

tindakan-tindakan selanjutnya menjadi lebih baik yang dikarenakan sudah

melakukan tindakan dimasa lampaunya. Keahlian yang dimiliki seseorang akan

membuat terampil dalam melakukan keterampilan tertentu. Keahlian akan

membuat seseorang mampu melakukan sesuatu sesuai dengan yang sudah

diajarkan. Motivasi adalah sesuatu yang yang dapat membangkitkan keinginan

dalam diri sesorang untuk melakukan berbagai tindakan. Motivasi ini yang akan

mendorong seseorang melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang sudah di

ajarkan.

Berdasarkan teori dan fakta responden masih banyak mempunyai

keterampilan yang rendah dan sedang dikarenakan pengalaman responden masih

kurang, di temukan pada saat melakukan tindakan resusitasi jantung paru tidak

semua dilakukan oleh responden. Salah satunya yaitu langkah untuk memastikan

recoil dada. Rata-rata responden tidak melakukan langkah tersebut, responden

secara langsung melakukan langkah kompresi dada tanpa melihat adanya recoil

dada. Selain itu, responden dalam penelitian melupakan langkah tersebut karena

kurangnya pemahaman tentang resusitasi jantung paru. Dalam hal ini sebenarnya

praktikum tentang resusitasi jantung paru sudah pernah didapat. Hanya saja

motivasi responden masih kurang. Selain itu dalam penelitian di dapatkan

responden yang memiliki keterampilan tinggi hal ini dikarenakan responden

antusias dalam mengikuti penelitian sehingga motivasi ini akan membangkitkan


55

untuk melakukan tindakan resusitasi jantung paru, ditemukan pada saat

melakukan tindakan resusitasi jantung paru responden melakukan dengan benar

dan sesuai dengan urutan.

6.3 Hubungan Pengetahuan tentang Resusitasi Jantung Paru dengan

Keterampilan Resusitasi Jantung Paru pada Mahasiswa Keperawatan

Semester 6 Kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember

Dari jumlah responden sebanyak 38 mahasiswa semester 6 kelas B Stikes

dr. Soebandi didapatkan hasil analisa data menggunakan Spearman rank maka

nilai p value sebesar 0,001< 0,05 sehingga di putuskan hipotesis HO di tolak dan

Ha diterima, artinya ada hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru

dengan keterampilan resusitasi jantung paru dalam penanganan resusitasi jantung

paru pada mahasiswa keperawatan semester 6 kelas B di Stikes dr. Soebandi

Jember tahun 2019. Hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru

dengan Keterampilan resusitasi jantung paru yaitu memiliki hubungan yang kuat

dengan nilai korelasi 0,698 yang berarti seseorang yang pengetahuannya baik

serta pemahamannya bagus mengenai tindakan resusitasi jantung paru akan

membuat keterampilannya meningkat.

Menurut teori Notoadmojo ( 2010 ) pengetahuan merupakan domain yang

sangat penting untuk tebentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan

sebagai dorongan pikiran dalam menumbuhkan dorongan sikap dan perilaku,

sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulus terhadap

tindakan seseorang. Seseorang dapat mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya dan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan
56

dapat menginterpretasikan materi tersebut dengan benar. Pengetahuan yang

dimiliki tersebut menjadikan seseorang memiliki kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi dan kondisi yang

sebenarnya. Faktor- faktor yang mempengaruhi keterampilan yaitu diantaranya

Pengalaman, Pengalaman ini akan membangun seseorang untuk bisa melakukan

tindakan-tindakan selanjutnya menjadi lebih baik yang dikarenakan sudah

melakukan tindakan dimasa lampaunya. Keahlian yang dimiliki seseorang akan

membuat terampil dalam melakukan keterampilan tertentu. Keahlian akan

membuat seseorang mampu melakukan sesuatu sesuai dengan yang sudah

diajarkan. Motivasi adalah sesuatu yang yang dapat membangkitkan keinginan

dalam diri sesorang untuk melakukan berbagai tindakan. Motivasi ini yang akan

mendorong seseorang melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang sudah di

ajarkan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

(Hasanah, 2015) yang menyimpulkan bahwa pengetahuan yang baik akan di ikuti

oleh meningkatnya keterampilan dalam melakukan tindakan bantuan hidup dasar.

Hal ini dikarenakan domain kognitif pengetahuan pada tingkatan aplikasi

menjadikan mahasiswa memiliki kemampuan dalam penanganan resusitasi

jantung paru sesuasi dengan urutan.

Berdasarkan teori dan fakta di atas membuktikan bahwa ada hubungan

pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan keterampilan resusitasi

jantung paru pada mahasiswa keperawatan semester 6 kelas B di STIKES dr.

Soebandi Jember. Hasil uji statistik dengan menggunakan spearman rank yaitu di

dapatkan nilai p = 0,001 (p < 0,05) . Dari hasil uji statistik tersebut dapat
57

disimpulkan nilai p = 0,001 (p < 0,05) yang berarti terdapat hubungan

pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan keterampilan resusitasi

jantung paru. Sehingga Ho di tolak dan Ha di terima.

6.4 Keterbatasan peneliti

Pada penelitian ini didapatkan keterbatasan yaitu :

1. Peneliti meneliti faktor pengetahuan saja, untuk peneliti selanjutnya

diharapkan dapat menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan

faktor-faktor lain yang mempengaruhi keterampilan.


BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1Kesimpulan

Berdasarkan uraian analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh


kesimpulan sebagai berikut :

7.1.1 Setengahnya pengetahuan tentang resusitasi jantung paru

mahasiswa keperawatan kelas B di Stikes dr. soebandi dalam

kategori cukup.

7.1.2 Hampir setengahnya keterampilan resusitasi jantung paru

mahasiswa keperawatan kelas B di Stikes dr.Soebandi dalam

kategori sedang

7.1.3 Ada hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan

keterampilan resusitasi jantung pada mahasiswa keperawatan

semester 6 kelas B di Stikes dr. Soebandi Jember yang artinya

bahwa pengetahuan yang baik dan cukup akan semakin mampu

dalam melakukan resusitasi jantung paru.

58
59

7.2 Saran

7.2.1 . Bagi Institusi pendidikan

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan

dan pertimbangan untuk penelitian yang sejenis. Bahan bacaan

tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran

khususnya materi keperawatan gawat darurat.

7.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Di harapkan penelitian ini bisa di kembangkan untuk peneliti

selanjutnya dengan menghubungkan faktor-faktor yang lain yang

mempengaruhi keterampilan resusitasi jantung.

7.2.3 Bagi Mahasiswa

Di harapkan mahasiswa keperawatan harus meningkatkan pengetahuan

tentang RJP melalui proses belajar misalnya dengan mengikuti

pelatihan-pelatihan khususnya mengenai RJP.


60
60

DAFTAR PUSTAKA

Adicondro, N. (2011). Efikasi diri, Dukungan Sosial Keluarga dan Self Regulated
learning Pada Siswa Kelas VIII. Yogyakarta: Universitas Ahmad
Dahlan.
Arikunto, S. (2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Budiman. (2013). Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan.
Jakarta:Salemba Medika.
Dahlan, M. S. (2009). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan.Jakarta: Salemba
Medika.
Darmawati, L. E. (2015). Studi Fenomenologi : Pengalaman Perawat dalam
Melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Pasien Henti Jantung di Salah
Satu IGD Rumah Sakit Tipe A,ISSN:1907-3887.
Davis, T. (2018). Psyhometric Evaluation of the Mock Code Self-Efficacy Scale.
Nursing Education Perspective.
Hamarno, R. (2016). Keperawatan Kegawatdaruratan dan Manajemen Bencana.
Jakarta Selatan: Kemeneterian Kesehatan Republik Indonesia.
Hasanah, U. N. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Keterampilan
Perawat dalam Melakukan Tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di
RSUD Kabupaten Karang Anyar.
Hasselqvist. (2015). Early cardiopulmonary ressucitation in out of hospital
cardiact arrest. N Eng J Med.
Hidayat, A. A. (2014 ). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, A. A. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan .
Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan
Praktis. Jakarta: Salemba Medika.
Padilla, J. H. (2014). Development and Psychometric Assesment of the Basic
Resuscitation Skills Self Efficacy Scale. European Journal.
Park, J. Y. (2016). Effect of Blended Cardiopulmonary Resuscitation and
Defibrillation E-learning on Nursing Students' Self-efficacy, Problem
Solving, and Psychomotor Skills. Reseach Nursing.
61

Partiprajak, S. (2015). Retention of Basic Life Support Knowledge, Self Efficacy


and Chest Compression Performance in Thai Undergraduate Nursing
Students. Nurse Education in Praktik.
Priyoto. (2014). Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Qara, F. J. (2019). Knowledge of Nonmedical Individuals about Cardiopulmonary
Resuscitation in Case of Cardiac Arrest : A Crossectional Study in the
Population of Jeddah, Saudi Arabia. Hindawi Emergency Medicine
International.
Risnawati, M. N. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar Ruz Media.
Roh, Y.S.(2013). Association of Cardiopulmonary Resuscitation PsycomotorSkills
with Knowledge and Self Efficacy in Nursing Students. Nursing Practice.
Sartika,D.(2014). Self Efficacy Perawat dalam Penggunaan Sistem Informasi
Keperawatan di RSIA Bunda Jakarta : Studi Fenomenologi.Jurnal
Keperawatan Indonesia, 17, 65-73.
Saryono. (2011). Metode Penelitian Keperawatan. Purwokerto: UPT Percetakan
dan Penerbitan UNSOED.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan . Jakarta: Graha Ilmu.
Suharsono, Y. (2014). Validitas dan Reliabilitas Skala Self Efficacy (Vol. 2).
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Swarajana. (2016). Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta: Penerbit Andi.
Widyarani, L. (2017).Analisis Pengaruh Pelatihan Resusitasi Jantung Paru
Dewasa Terhadapa Retensi Pengetahuan dan Ketererampilan RJP pada
Mahasiswa Keperawatan di Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Soedirman,
2.
Wei, Y. L. (2013). Self Efficacy of First Aid for Home Accidents Among Parents
With Parents With 0-4 year Old Children at a Metropolitan Community
Health Center in Taiwan. Accident Analysis and Prevention.
Wiliastuti, U. N.(2018).Pengetahuan Tim Reaksi Cepat Tentang Bantuan Hidup
Dasar.Jurnal Keperawatan Komprehensif.
Yasin, D. D. (2017). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Efikasi Diri
Remaja dalam Melakukan Resusitasi Jantung Paru di SMK Negeri 2
Singosari. Jurnal Care.
Zurita, F. (2018). Relationship Between Cardiopulmonary Resuscitation Training
and Level of Training and Gender. Human Sport & Execise
62

Lampiran 1

INFORMED CONSENT

(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :
Jenis Kelamin :

Alamat :

Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :

1. Penelitian yang berjudul “Hubungan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru


dengan keterampilan resusitasi jantung paru pada mahasiswa keperawatan semester
6 kelas B di Stikes dr.Soebandi Jember”
2. Perlakuan yang akan diterapkan pada subyek
3. Manfaat ikut sebagai subyek penelitian
4. Bahaya yang akan timbul
5. Prosedur Penelitian
6. Persetujuan perizinan tempat penelitian
7. Hak keamanan dan privasi
dan prosedur penelitian mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu saya bersedia/tidak
bersedia*) secara sukarela untuk menjadi subyek penelitian dengan penuh kesadaran serta
tanpa keterpaksaan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak manapun.

TandaTangan Partisipan Tanggal

Nama saksi :
Tanda Tangan saksi* Tanggal

Sayatelahmenjelaskanpenelitiankepadapartisipan yang bertandatangan diatas, dan


saya yakin bahwa partisipan tersebut paham tentang tujuan, proses, dan efek yang
mungkin terjadi jika dia ikut terlibat dalam penelitian ini.

Nama peneliti :

Tanda Tangan Tanggal


Peneliti
63

Lampiran 2

LEMBARKUESIONERTENTANGPENGETAHUANBASIC LIFE
SUPPORT PADAORANGDEWASA
I.DATA UMUM
A. Identitas Umum
1. Nama :
2. Tempat Tanggal Lahir :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin :
5. Kelas :

Jawablah pertanyaan jika menurut anda benar dengan cara silang ( x ) yang terdiri
dari pilihan a, b, c, dan d
1. Apa yang anda ketahui tentang kompresi dada ?
a. Tindakan berirama berupa penekanan pada bagian tulang sternum
tengah bawah
b. Tindakan membuka jalan nafas
c. Tindakan pemasangan Elektrokardiogram
d. Saya tidak tahu

2. Bagian area manakah yang dapat dilakukan pemeriksaan denyut nadi pada
pasien dewasa dengan henti jantung ?
a. Nadi Brakialis
b. Nadi Radialis
c. Nadi Carotis
d. Nadi Temporalis

3. Gambaran kelistrikan yang muncul pada henti jantung yaitu


a. Ventrikuler takikardi
b. Sinus ritme
c. AV Block
d. Sinus Bradikardia

4. Berapakah durasi tiap ventilasi yang diberikan pada pasien dengan henti
jantung
a. 4 detik
b. 3 detik
c. 2 detik
d. 1 detik
64

5. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk menentukan ada atau tidaknya


denyut nadi ?
a. 1 – 3 detik
b. 3 – 5 detik
c. 5 – 10 detik
d. 15 - 25 detik

6. Dalam melakukan RJP pada orang dewasa, Berapakah ratio kompresi dan
ventilasi yang diberikan dengan 1 orang penolong ?
a. 15 : 2
b. 30 : 1
c. 30 : 2
d. 15 : 1

7. Tindakan untuk melakukan hiqh quality CPR (CPR kualitas tinggi ),


Berapakah kecepatan kompresi dada dalam 1 orang penolong ?
a. 100 kali per menit
b. 100 – 120 kali per menit
c. Kurang dari 100 kali per menit
d. Lebih dari 120 kali per menit

8. Berapakah kedalaman kompresi dada pada orang dewasa dengan 1 orang


penolong ?
a. 1 – 3 cm
b. 3 – 5 cm
c. 5 – 6 cm
d. 6 – 8 cm

9. AHA 2015, mengumumkan bahwa ada perubahan pada henti jantung dalam
penatalaksanaan RJP, langkah-langah yang benar yaitu
a. Airway, Breathing, Cek nadi
b. Circulation, Airway, Breathing
c. Airway, Cek nadi, Breathing
d. Airway, Breathing, Circulation

10. Dimanakah posisi tangan yang tepat untuk melakukan kompresi dada ?
a. Bagian tengah dada
b. Bagian bawah dada
c. Bagian tengah perut
d. Saya tidak tahu

11. Tindakan apa yang dapat dilakukan untuk melihat tingkat kesadaran pada
korban henti jantung ?
a. Memanggil ambulan 119
b. Membawa AED
c. Cek nafas korban
d. Menepuk bahu korban dan memanggil nama
65

12. Berikut ini pertolongan pertama berdasarkan 5 urutan rantai keselamatan


henti jantung yang benar adalah
a. RJP dini – Defibrilasi cepat – Pengenalan segera henti jantung dan
aktivasi system respon darurat – Advance life support yang aktif – Post
cardiac arrest care
b. Post cardiac arrest care - RJP dini – Pengenalan segera henti jantung
dan aktivasi system respon darurat - Defibrilasi cepat - Advance life
support yang aktif
c. Pengenalan segera henti jantung dan aktivasi system respon darurat -
RJP dini - Defibrilasi cepat - Advance life support yang aktif - Post
cardiac arrest care
d. Pengenalan segera henti jantung dan aktivasi system respon darurat –
Advance life support yang aktif - Defibrilasi cepat - RJP dini -
Advance life support yang aktif - Post cardiac arrest care

13. Apa yang anda lakukan pada saat pertama kali melihat ada korban henti
jantung ?
a. Defibrilasi cepat
b. Cek nadi
c. Memastikan aman lingkungan, diri sendiri,pasien, dan orang lain
d. Perawatan henti jantung
14. Berikut ini yang bukan tanda gejala pada korban henti jantung yang
membutuhkan CPR adalah
a. Tidak sadarkan diri
b. Tidak ada nadi
c. Nafas berhenti
d. Nafas kembali normal
15. Hal apa saja yang perlu diperhatikan pada saat melakukan kompresi dada
yang efektif yaitu, kecuali
a. Penempatan tangan yang benar
b. Kedalaman dan kecepatan
c. Pastikan ada recoil dada
d. Memberikan ventilasi
16. Ada pasien yang mengalami henti jantung dengan riwayat trauma
servikal.Tindakan apa yang sesuai dilakukan untuk membebaskan jalan nafas
pada pasien tersebut ?
a. Head tilt-chin lift
b. Jaw thrust
c. Finger sweeping
d. Back blow

17. Resusitasi jantung paru adalah tindakan pertolongan pertama pada orang
yang mengalami
a. Henti jantung
b. Henti napas
c. Henti gerak
d. Koma
66

18. Manakah alat bantuan nafas yang benar untuk korban henti jantung dengan 1
penolong ?
a. Pocket Mask
b. Ambubag
c. Non Rebreathing Mask
d. Rebreathing Mask

19. Pada saat melakukan CPR 30 : 2 selama 5 siklus penuh dan berulang kali
ternyata korban Henti jantung tidak ada nadi. Kira-kira tindakan apa yang
akan anda lakukan…
a. Tingkatkan kualitas CPR
b. Hentikan CPR
c. Penolong kelelahan
d. Pasien meninggal

20. Dengan gambaran ventrikel takikardi, analisis apakah yang akan anda
lakukan ?
a. Segera memberikan shock DC
b. Memberikan ventilasi
c. Tingkatkan kualitas CPR
d. Cek nafas korban
67

Lampiran 2

LEMBAR CHECKLIST KETERAMPILAN MENGGUNAKAN

BASIC RESUSCITATION SKILLS SELF EFFICACY SCALE

DATA UMUM
Nama :
Nim :
Jenis kelamin :

Umur :

No Tindakan Dilakukan Tidak di


dengan lakukan
benar
1. Mengamankan diri dari bahaya, korban maupun
orang lain dengan menggunakan APD
2. Melakukan cek kesadaran dengan menepuk bahu
korban dan memanggil nama korban

3. Melakukan cek nadi karotis di leher pada pasien


henti jantung dengan menggunakan 2 jari
4. Meminta bantuan dengan berteriak dan
menelepon ambulan 119 serta membawa AED
5. Melakukan kompresi dada dengan hitungan yang
benar
6. Menempatkan tangan dengan posisi yang benar
di bagian tengah dada
7. Memastikan ada recoil dada pada saat dilakukan
kompresi dada
8. Menekan dada dengan kedalaman 5 – 6 cm

9. Melakukan kompresi dada dengan kecepatan


100-120 x/ menit
10. Melakukan kompresi dada dengan 30 kali dalam
waktu 15 – 18 detik dengan kecepatan 100- 120
x / menit

Nilai
68

Lampiran 3

DATA KHUSUS

TABEL REKAPITULASI KUESIONER KETERAMPILAN RJP PADA


MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER 6 KELAS B STIKES dr.
SOEBANDI JEMBER

Pernyataan
No. Skor Keterangan Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Rendah 1
2 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 70 Sedang 2
3 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 70 Sedang 2
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tinggi 3
5 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 50 Sedang 2
6 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 50 Sedang 2
7 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 30 Rendah 1
8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 80 Sedang 1
9 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 60 Sedang 2
10 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 60 Sedang 2
11 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 50 Sedang 2
12 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 30 Rendah 1
13 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 70 Sedang 2
14 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 40 Rendah 1
15 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 70 Sedang 2
16 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 60 Sedang 2
17 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 50 Sedang 2
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Rendah 1
19 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 60 Sedang 2
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Rendah 1
21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90 Tinggi 3
22 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 40 Rendah 1
23 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 60 Sedang 2
24 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 60 Sedang 2
25 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 50 Sedang 2
26 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 40 Rendah 1
27 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 20 Rendah 1
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Rendah 1
29 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 60 Sedang 2
30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90 Tinggi 3
31 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 20 Rendah 2
32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Rendah 1
33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 80 Tinggi 3
34 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 50 Sedang 2
35 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 60 Sedang 2
69

36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Rendah 1
37 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 80 Tinggi 3
38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90 Tinggi 3

Keterangan :

1 = Dilakukan

0 = Tidak dilakukan
Lampiran 3
DATA KHUSUS

TABEL REKAPITULASI KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN BASIC LIFE SUPPORT PADA ORANG DEWASA
PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER 6 KELAS B STIKES dr. SOEBANDI JEMBER
Pertanyaan Keterangan Kode
NO. Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 55 Kurang 1
2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 70 Cukup 2
3 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 65 Cukup 2
4 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 60 Cukup 2
5 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 35 Kurang 1
6 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 30 Kurang 1
7 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 60 Cukup 2
8 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 70 Cukup 2
9 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 90 Baik 3
10 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 60 Cukup 2
11 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 70 Cukup 2
12 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 45 Cukup 2
13 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 75 Cukup 2
14 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 Kurang 1
15 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 55 Kurang 1
16 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 30 Kurang 1
17 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 15 Kurang 1
18 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Kurang 1

70
19 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 50 Kurang 1
20 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 20 Kurang 1
21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 75 Cukup 2
22 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 50 Kurang 1
23 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 60 Cukup 2
24 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 55 Kurang 1
25 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 40 Kurang 1
26 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 45 Kurang 1
27 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 45 Kurang 1
28 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 65 Cukup 2
29 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 70 Cukup 2
30 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 70 Cukup 2
31 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 65 Cukup 2
32 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 45 Kurang 1
33 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 70 Cukup 2
34 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 65 Cukup 2
35 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 75 Cukup 2
36 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 15 Kurang 1
37 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 75 Cukup 2
38 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 25 Kurang 1

71
72

Lampiran 4

REKAPITULASI DATA PENELITIAN

DATA UMUM

Jenis Kesadaran Sumber


Responden Usia
Kelamin Menolong Informasi
R1 L 22 Tinggi Dosen
R2 L 21 Tinggi Dosen
R3 L 21 Rendah Dosen
R4 L 21 Rendah Dosen
R5 L 21 Tinggi Dosen
R6 L 22 Tinggi Dosen
R7 L 21 Tinggi Seminar
R8 P 20 Rendah Dosen
R9 P 21 Rendah Seminar
R10 P 21 Tinggi Dosen
R11 P 21 Rendah Dosen
R12 P 21 Rendah Dosen
R13 P 21 Rendah Dosen
R15 P 20 Rendah Seminar
R16 P 21 Rendah Dosen
R17 P 21 Rendah Dosen
R18 P 22 Tinggi Dosen
R19 P 20 Tinggi Dosen
R20 P 20 Tinggi Dosen
R21 P 21 Tinggi Dosen
R22 P 21 Rendah Dosen
R23 P 20 Tinggi Seminar
R24 P 20 Rendah Dosen
R25 P 22 Rendah Dosen
R26 P 21 Rendah Dosen
R27 P 21 Tinggi Dosen
R28 P 20 Rendah Dosen
R29 P 22 Tinggi Dosen
R30 P 20 Tinggi Seminar
R31 P 21 Tinggi Dosen
R32 P 22 Rendah Dosen
R33 P 21 Rendah Dosen
R34 P 21 Rendah Dosen
R35 P 21 Rendah Dosen
R36 P 21 Rendah Dosen
R37 P 21 Rendah Dosen
R38 P 20 Tinggi Dosen
73

Lampiran 5
HASIL UJI SPSS
DATA UMUM

Statistics
Usia_Respon Jenis_Kelami
den n Total
N Valid 38 38 0
Missing 0 0 38
Percentiles 100 3.00 2.00

Jenis_Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Perempuan 31 81.6 81.6 81.6
Laki - Laki 7 18.4 18.4 100.0
Total 38 100.0 100.0

Usia_Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Usia 20 Tahun 9 23.7 23.7 23.7
Usia 21 Tahun 23 60.5 60.5 84.2
Usia 22 Tahun 6 15.8 15.8 100.0
Total 38 100.0 100.0
74

Lampiran 5
Kesadaran
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tinggi 16 42.1 42.1 42.1
Rendah 22 57.9 57.9 100.0
Total 38 100.0 100.0

Sumber Informasi
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Dosen 33 86.8 86.8 86.8
Seminar 5 13.2 13.2 100.0
Total 38 100.0 100.0

DATA KHUSUS

Pengetahuan Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Baik 1 2.6 2.6 2.6
Cukup 19 50.0 50.0 52.6
Kurang 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0

Keterampilan Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Rendah 12 31.6 31.6 31.6
Sedang 20 52.6 52.6 84.2
Tinggi 6 15.8 15.8 100.0
Total 38 100.0 100.0
75

Tests of Normalityb
Pengeta Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
huan
Respond
en Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Tingkat Kepercayaan Cukup .376 19 .000 .633 19 .000
Diri Responden Kurang .449 18 .000 .566 18 .000
a. Lilliefors Significance
Correction
b. Keterampilan Responden is constant when Pengetahuan Responden = Baik. It has been omitted.
76

Lampiran 5

Descriptivesa
Pengetahuan Responden Statistic Std. Error
Keterampilan Cukup Mean 1.42 .116
Responden 95% Confidence Lower Bound 1.18
Interval for Mean Upper Bound 1.67
5% Trimmed Mean 1.41
Median 1.00
Variance .257
Std. Deviation .507
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness .348 .524
Kurtosis -2.115 1.014
Kurang Mean 2.28 .109
95% Confidence Lower Bound 2.05
Interval for Mean Upper Bound 2.51
5% Trimmed Mean 2.25
Median 2.00
Variance .212
Std. Deviation .461
Minimum 2
Maximum 3
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness 1.085 .536
Kurtosis -.942 1.038
a. Keterampilan Responden is constant when Pengetahuan Responden = Baik. It has been omitted.
77

Lampiran 5

Correlations
Pengetahuan Keterampilan
Responden Responden
Spearman's Pengetahuan Correlation Coefficient 1.000 .698**
rho Responden Sig. (2-tailed) . .001
N 38 38
**
Keterampilan Correlation Coefficient .698 1.001
Responden Sig. (2-tailed) .001 .
N 38 38
**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Pengetahuan Responden * Keterampilan Crosstabulation

Keterampilan
Rendah Sedang Tinggi Total
Penge Baik Count 0 1 0 1
tahua % within
n Pengetahuan .0% 100.0% .0% 100.0%
Respo Responden
nden
% within
.0% 5.3% .0% 2.6%
Keterampilan
% of Total .0% 2.6% .0% 2.6%
Cukup Count 4 10 5 19
% within
Pengetahuan 21.1% 52.6% 26.3% 100.0%
Responden
% within 30.8% 52.6% 83.3% 50.0%
Keterampilan
% of Total 10.5% 26.3% 13.2% 50.0%
Kurang Count 9 8 1 18
% within
Pengetahuan 50.0% 44.4% 5.6% 100.0%
Responden
% within
69.2% 42.1% 16.7% 47.4%
Keterampilan
% of Total 23.7% 21.1% 2.6% 47.4%
Total Count 13 19 6 38
78

% within
Pengetahuan 34.2% 50.0% 15.8% 100.0%
Responden
% within
Keterampilan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 34.2% 50.0% 15.8% 100.0%
79

Lampiran 6

DOKUMENTASI

1. Pengisian Lembar Kuesioner Pengetahuan tentang BLS (Basic Life


Support)
80

Lampiran 6

2.Penilaian Keterampilan Resusitasi Jantung Paru


81

Lampiran 7

Surat Ijin Penelitian


82

Lampiran 8

Surat Uji Etik


83

Lampiran 9

Studi Pendahuluan
Lampiran 10

JADWAL KEGIATAN

Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus


I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II II IV I II III IV
Pengajuan
judul
Penyusunan
proposal
Sidang
proposal
Revisi
Proposal
Uji Etik
Penelitian

Penyusunan
hasil dan
pembahasan
Sidang akhir
skripsi
Revisi akhir

84
Lampiran 11

85
86
87
88
88

Lampiran 12

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Siti Azizah


NIM : 15010087
Tempat/Tanggal Lahir : Jember, 11 Juni 1997
Alamat : Tanggul, Jember
Email : Sitiazizah201957@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 3 Klatakan : 2003-2009

2. SMPN 17 Agustus Semboro : 2009-2012

3. SMAN 1 Tanggul : 2012-2015

4. STIKES dr. Soebandi Jember : 2015-2019


89

Anda mungkin juga menyukai