PROPOSAL
oleh Rohmatun
Nazila NIM
152310101111
1
PENDIDIKAN KESEHATAN: TERAPI BACK MASSAGE
TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA PENDERITA
REMATIK
PROPOSAL
oleh Rohmatun
Nazila NIM
152310101111
2
PRAKATA
Puji syukur kejadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan
Kesehatan: Terapi BACK MASSAGE Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri pada
Penderita Rematik”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata
kuliah Keperawatan Medikal pada Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Jember.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ns. Jon Hafan S, M.Kep., Sp.Kep.MB selaku dosen pembimbing dan dosen
penanggung jawab mata kuliah Keperawatan Medikal yang telah
membimbing dalam penulisan makalah ini;
2. bapak dan ibu kami yang telah memberikan dorongan dan doanya demi
terselesaikannya makalah ini;
3. keluarga bapak Abdul Rozek yang telah bersedia berpartisipasi dalam
penyuluhan;
4. teman-teman yang telah memberi dorongan dan semangat;
5. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penulis,
3
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul...............................................................................................ii
Prakata............................................................................................................iii
Daftar Isi........................................................................................................iv
4
4.5 Organisasi Pelaksanaan ................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13
LAMPIRAN
Lampiran 3 : Materi
Lampiran 4 : SAP
Lampiran 5 : Media
5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 : Materi
Lampiran 4 : SAP
Lampiran 5 : Media
6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Analisa Situasi
Rematik merupakan penyakit yang menyerang pada sendi dan tulang atau
jaringan penunjang sekitar sendi. Bagian tubuh yang sering diserang biasanya
persendian pada jari, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Keadaan ini
biasanya sebagai akibat aktivitas yang terlalu berlebihan atau trauma terhadap
tulang yang dialami sendi (kartilago) sendi yang menjadi bantal bagi tulang.
Akibatnya, akan terasa nyeri apabila sendi tersebut digerakkan. Persendian
yang jarang terserang adalah pergelangan tangan dan kaki, siku, serta bahu
(Purwoastuti, 2009).
Penyakit rematik ini tidak saja diderita oleh orang-orang yang tinggal
daerah perkotaan, akan tetapi terdapat didaerah pedesaan. Penderitanya pun
tidak pandang usia. Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai keluhan
nyeri bahkan pembekakan pada satu atau beberapa sendi tubuh, sampai
menghalangi aktivitas setiap hari (Stanley, 2007).
Masalah-masalah kesehatan akibat penuaan terjadi pada berbagai sistem
tubuh, salah satunya adalah penyakit rematik. Reumatik adalah penyakit
inflamasi non-bakterial yang bersifat sistemik,progesif, cenderung krpnik dan
mengenai seni serta jaringan ikat sendi secara simetris.
Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah penduduk usia lanjut
secara dramatis pada abad 21 nanti. Berdasarkan data proyeksi penduduk
tahun 1990-2015 dari badan pusat statistic (BPS) pada tahun 2000, jumlah
penduduk usia lanjut mencapai 7,29% (sekitar 15,2 juta jiwa) dari total
jumlah penduduk Indonesia. Peningkatan jumlah lansia yang tinggi tersebut
berpotensi menimbulkan berbagai macam permasalahan baik dari aspek
social, ekonomi, budaya, mupun kesehatan. Salah satunya masalah kesehatan
yaitu banyaknya lansia mengalami rematik tanpa mengetahui bagaimana cara
menanganinya sendiri.
Untuk itu pada lanjut usia mampu mengenali dan mengelola dengan baik
masalah kesehatannya yang bertujuan untuk mengurangi kecacatan
7
penurunan kualitas hidup yang disebabkan oleh rematik. Untuk mengurangi
hal tersebut, umumnya dilakukan pengelolan nyeri dengan cara terapi back
massage. Back massage adalah salah satu tehnik memberikan tindakan
massase pada punggung dengan usapan secara perlahan. Usapan tersebut
dengan lation atau balsam guna memberikan sensasi hangat dengan
mengakibatkan dilatasi pada pembuluh darah local. Manfaat dari terapi ini
salah satunya adalah penurunan secara bermakna pada intensitas nyeri dan
kecemasan serta perubahan positif pada denyut jantung dan tekanan darah,
yang mengindikasikan relaksasi pada penderita rematik.
1. Berdasarkan data yang didapatkan dari keluarga Bapak Abdul Rozek yang tinggal
di Kelurahan Bintoro, RT/RW 002/10, Kabupaten Jember pada desa tersebut
sudah terbentuk layanan kesehatan seperti Puskesmas dan klinik kesehatan.
Namun, belum ada pemeriksaan penyakit rematik secara langsung dan khusus
pendidikan kesehatan yang terjadwal sebagai upaya promotif dan preventif untuk
menanggulangi masalah tingginya angka kejadian masyarakat yang mengalami
penyakit rematik.
BAB 2
2.1 Tujuan
2.2 Manfaat
1. Bagi Pendidikan
Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan memperdalam pengalaman
penelitian tentang terapi back message terhadap penurunan rasa nyeri pada
penderita rematik.
2. Bagi Penderita/Keluarga
3. Bagi Keperawatan
BAB 3
Rematik merupakan penyakit yang menyerang pada sendi dan tulang atau
jaringan penunjang sekitar sendi. Bagian tubuh yang sering diserang biasanya
persendian pada jari, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Keadaan ini
biasanya sebagai akibat aktivitas yang terlalu berlebihan atau trauma terhadap
tulang yang dialami sendi (kartilago) sendi yang menjadi bantal bagi tulang.
Akibatnya, akan terasa nyeri apabila sendi tersebut digerakkan. Persendian
yang jarang terserang adalah pergelangan tangan dan kaki, siku, serta bahu
(Purwoastuti, 2009).
10
10
Penyakit rematik ini tidak saja diderita oleh orang-orang yang tinggal
daerah perkotaan, akan tetapi terdapat didaerah pedesaan. Penderitanya pun
tidak pandang usia. Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai keluhan
nyeri bahkan pembekakan pada satu atau beberapa sendi tubuh, sampai
menghalangi aktivitas setiap hari (Stanley, 2007).
Reumatik atau osteoarthritis merupakan penyakit degenaratif yang
disebabkan oleh banyak faktor antara lain: reaksi alergi, infeksi, genetic dan
proses penuaan. Osteoarthritis yang disebabkan karena proses penuaan
seseorang sebab tulang mulai kehilangan kartilago (jaringan tuulang rawan)
yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang dengan sendi, yang kemudian
semakin tipis sehingga menyebabkan rasa nyeri pada sendi (Smeltzer, 2002).
Nyeri pada sendi merupakan nyeri yang dirasakan di bagian persendian
dan sekitarnya akibat proses inflamasi maupun terjadi secara idiopatik.
Penderita kemudian membatasi pergerakan pada bagian yang nyeri sehingga
luas gerak sendi kesemua arah berkurang dan mengalami penurunan aktifitas
fisik. (Isbagio, 2005).
11
11
Back massage adalah salah satu tehnik memberikan tindakan massase
pada punggung dengan usapan secara perlahan. Usapan tersebut dengan
lation atau balsam guna memberikan sensasi hangat dengan mengakibatkan
dilatasi pada pembuluh darah local. Manfaat dari terapi ini adalah penurunan
secara bermakna pada intensitas nyeri dan kecemasan serta perubahan positif
pada denyut jantung dan tekanan darah, yang mengindikasikan relaksasi pada
penderita rematik.
Pengukuran nyeri sebelum dilakukan Back Massage menunjukkan bahwa
responden masih mampu menunjukkan lokasi nyeri yang dirasakan, serta
dapat mengikuti instruksi atau perintah. Semakin sulit responden dalam
mendeskripsikan nyerinya, dan disertai responden dalam mendeskripsikan
nyerinya, dan disertai mendesis akibat nyeri yang dirasakan, maka penilaian
tingkat nyeri semakin tinggi.
BAB 4
12
12
yang sehat sehingga dapat berperan aktif mencegah terjadinya penyebaran
penyakit rematik. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis 19 Oktober 2017
jam 16.00 WIB di Kelurahan Bintoro RT/RW 002/10, Kecamatan Patrang,
Kabupaten Jember.
3. Langkah pokok :
b. Mengajukan masalah
d. Memberi komentar
13
13
4.4 Anggaran dan Sumber Dana
14
14
BAB 5
HASIL KEGIATAN
15
15
a. Pelakasana mendapat surat permintaan memberikan pendidikan
kesehatan dari keluarga Bapak Abdul Rozek, yang berkaitan dengan
melakukan terapi Back Massage terhadap pengurangan rasa nyeri pada
penyakit rematik.
b. Pelaksana mencari literature yang berkaitan dengan terapi Back
Massage terhadap pengurangan rasa nyeri pada penderita rematik.
c. Pelaksana mengurus kelengkapan administrasi kegiatan kepada keluarga
Bapak Abdul Rozek
d. Pelaksana menyiapkan proposal kegiatan pendidikan kesehatan yang
berisi berita acara, daftar hadir, SAP, materi, serta media yang telah
dilampirkan.
e. Pelaksana melakukan kontrak waktu dengan keluarga Bapak Abdul
Rozek.
f. Pelaksana menyiapkan peralatan yang dibutuhkan keluarga untuk
melakukan kegiatan.
g. Pelaksana menyiapkan tempat yang nyaman dan sesuai dengan jenis
kegiatan yang dilakukan.
h. Pelaksana memastikan kesiapan anggota keluarga Bapak Abdul Rozek
untuk mengikuti kegiatan ini.
16
16
5.1.3 Evaluasi Hasil
a. 90% anggota keluarga sudah mampu menjawab pertanyaan tentang
penyakit rematik yang diajukan oleh pelaksana dan mampu melakukan
terapi Back Message secara benar.
b. 90% anggota keluarga menunjukkan mampu untuk mengulangi
penjelasan tentang cara melakukan terapi Back Message yang sudah
diberikan oleh pelaksana.
c. Anggota keluarga menyatakan bersedia melakukan terapi Back Massage
secara rutin dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun dimana
saja.
17
17
b. Ruangan terasa panas, sehingga peserta merasa kepanasan
BAB 6
18
18
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Penelitian yang dilakukan ini selain memberikan suatu kesimpulan hasil,
tetapi juga memberikan saran pada berbagai pihak untuk dapat membantu
penurunan rassa nyeri pada penderita rematik didaerahtersebut.Saran-saran
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bagi
Masyarakat
Setelah mengetahui terapi back massage terhadap penurunan rasa nyeri pada
penderitarematik,makamasyarakatterutamakeluargadaripenderitarematik dapat
berusaha untuk mencari informasi yang benar mengenai penanganan rematik
yang tepat sehingga dapat memberikan caregiver dan dukungan penuh
terhadap anggota keluarganya yang menyandang rematik agar dapat
meminimalisir terjadinya rematik.
19
19
b. Bagi Pelayanan Kesehatan
Bagi pelayanan kesehatan diharapkan kinerja petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan yang lebih komprehensif dan juga dapat menjadi
refrensi untuk petugas kesehatan mengulas kembali hasil pemeriksaan rematik.
Petugas diharapkan menjadi promotor agar penderita rematik dapat mengontrol
bagaimana cara mengatasinya sendiri dengan cara terapi back massage.
20
20
DAFTAR PUSTAKA
bedah
Brunner & Studarth. Jakarta:EGC.
Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktek, Volume 2. Jakarta:EGC
Thomas, K.,& Arina, M., Pengaruh terapi Back Massage Terhadap Intensitas
Nyeri Reumatik pada Lansia di wilayah Puskesmas Pembantu Karang
asem.hal110115.https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/366
0/THOMAAS%20KRISTANTO%20%20ARINA%20MALIYA%20Fix.pdf?
sequence=1 (di akses pada tanggal 12 oktober 2017, 14.46)
https://www.slideshare.net/yohanes12345/standar-operating-procedure-sop-
prosedur- pijat-refleksibagi-mahasiswa-keperawatan (di akses pada tanggal 15
oktober 2017,
21
21
16.46)
22
22
LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN
KESEHATAN TENTANG “TERAPI BACK
MASSAGE TERHADAP PENURUNAN RASA NYERI
PADA PENDERITA REMATIK” DI WILAYAH
BINTORO KABUPATEN JEMBER
23
23
Lampiran 1 : Berita Acara
23
Lampiran 2: Daftar Hadir
Lampiran 3 : Materi
24
24
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TERAPI BACK
MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA
PENDERITA REMATIK
1. Definisi Rematik
25
25
kemudian semakin tipis sehingga menyebabkan rasa nyeri pada sendi
(Erwati, 2010).
2. Klasifikasi
a. Osteoarthritis
b. Arthritis Rematoid
c. Polimialgia Reumatik
Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan
kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, bahu
dan panggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut
sekitar 50 tahun ke atas.
26
26
pria daripada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan,
sdangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause.
3. Etiologi
Penyebab penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa
faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain:
b. Kegemukan
d. Kepadatan tulang
27
27
lebih padat (keras) tidak membantu mengurangi benturan beban yang
diterima oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi
menjadi lebih mudah robek.
e. Kelelahan
Kelelahan akibat banyaknya aktivitas akan menyebabkan nyeri sendi.
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang
terkena, terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-
lahan. Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang
dengan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, krepitasi,
pembesaran sendi dan perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat
pembesaran sendi dan krepitasi.
Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak emnonjol dan timbul
belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri
tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan,
antara lain;
a. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan
gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu
kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan gerakan
yang lain.
c. Kaku pagi
Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi,
seperti duduk dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.
28
28
d. Krepitasi
Rasa gemeretak (kadqang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.
e. Pembesaran sendi
Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau
tangan yang paling sering) secara perlahan-lahan membesar.
5. Komplikasi
b. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot
d. Terjadi splenomegali
6. Prognosis
29
29
sempurna). Tapi sebagian besar penyakit ini telah terkena artritis
reumatoid akan menderita penyakit ini selama sisa hidupnya dan hanya
diselingi oleh beberapa masa remisi yang singkat (jenis polisiklik).
Sebagian kecil lainnya akan menderita artritis reumatoid yang progresif
yang disertai dengan penurunan kapasitas fungsional yang menetap pada
setiap eksaserbasi.
30
30
antara akibat lesi artikular dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan
dengan mielopati akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati
iskemik akibat vaskulitis.
7. Pencegahan
8. Penatalaksanaan
a. Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk
osteoartritis, oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang
diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas
dan mengurangi ketidak mampuan. Obat-obat anti inflamasinon steroid
bekerja sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi sinovitis, meskipun
tak dapat memperbaiki atau menghentikan proses patologis osteoartritis.
b. Perlindungan sendi
Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme
tubuh yang kurang baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada
sendi yang sakit. Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang dapat
memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban pada lutut
berlebihan karena kakai yang tertekuk (pronatio).
c. Diet
31
31
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang
gemuk harus menjadi program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan
berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan
peradangan.
d. Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena
sifatnya yang menahun dan ketidakmampuannya yang akan
ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin menyembunyikan
ketidakmampuannya, dan dipihak lain dia ingin orang lain turut
memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali keberatan untuk
memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.
e. Persoalan Seksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis
terutama pada tulang belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena
ini harus dimulai dari dokter karena biasanya pasien enggan
mengutarakannya.
f. Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis,
yang meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag
tepat. Pemakaian panas yang sedang diberikan sebelum latihan untk
mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang masih aktif
sebaiknya diberi dingin dan obat-obat gosok jangan dipakai sebelum
pamanasan. Berbagai sumber panas dapat dipakai seperti Hidrokolator,
bantalan elektrik, ultrasonic, inframerah, mandi paraffin dan mandi dari
pancuran panas. Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi
dan memperkuat otot yang biasanya atropik pada sekitar sendi
osteoartritis. Latihan isometric lebih baik dari pada isotonic karena
mengurangi tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi dan tulang yang
timbul pada tungkai yang lumpuh timbul karena berkurangnya beban ke
sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh karena otot-otot periartikular.
32
32
memegang peran penting terhadap perlindungan rawan senadi dari beban,
maka penguatan otot-otot tersebut adalah penting
g. Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan
kerusakan sendi yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan
fungsi. Tindakan yang dilakukan adalah osteotomy untuk mengoreksi
ketidaklurusan atau ketidaksesuaian, debridement sendi untuk
menghilangkan fragmen tulang rawan sendi, pebersihan osteofit.
33
33
10. Manfaat Terapi Back Massage
Menurut (perry & Potter, 2006) back massage dapat memberikan rasa
ringan pada saraf yang terganggu disebabkan oleh ketidaknyamanan akibat
nyri rematik, insomnia, tegang, sakit kepala, dan kondisi stress lainnya
yang berhubungan dengan beban pikiran. Aktifitas massage meningkatkan
aktifitas otot, pembuluh darah, dan kelenjar.
34
34
Petugas Perawat
Persiapan Pasien Menjelaskan prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilakukan
Persiapan Alat 1. Minyak
2. Lotion/ handbody
Persiapan Lingkungan 1. Memberikan lingkungan
yang aman dan nyaman
2. Tutup sketsel
prosedur 1. Waktu pijat refleksi bisa
dilakukan selama 30 menit
sampai 45 menit. Tetapi
bagi penderita penyakit
kronis, lanjut usia harus
lebih pendek disesuaikan
dengan kemampuan
penderitanya.
2. Setiap titik refleksi hanya
dipijat 5 sampai 9 menit
dalam sekali pengobatan
3. Bisa menggunakan minyak
atau lotion agar kulit tidak
lecet saat dipijat
4. Daerah refleksi yang
terdapat di kaki, cara
pijatnya dari arah bawah
keatas. Kesemuanya ini
disesuaikan menurut arah
aliran darah mengalir.
Tahap Akhir 1. Evaluasi perasaan pasien
2. Kontrak waktu untuk
kegiatan selanjutnya
3. Dokumentasikan prosedur
dan hasil observasi
35
Lampiran 4 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
I. Analisa Data
36
36
mayoritas suku Madura. Kelurahan tersebut memiliki prevalensi penderita
rematik yang cukup tinggi, hal tersebut memiliki gaya hidup yang kurang
baik serta mayoritas warganya memiliki pekerjaan sebagai petani yang
sibuk dengan pekerjaaannya dan bahkan berjam-jam di sawah untuk
menyelesaikan pekerjaannya yang berat hingga tidak peduli dengan
kesehatannya, salah satunya penderita rematik. Hal ini menyebabkan,
penderita rematik semakin meningkat di kelurahan tersebut. Maka dari itu
perlu diadakan penyuluhan yang berfungsi untuk member pengetahuan
kepada masyarakat tentang hal penting yang harus diketahui tentang
rematik dan memahami bagaimana pengaruh terapi back massage terhadap
penurunan rasa nyeri pada penderita rematik.
37
37
1. Menjelaskan definisi rematik
2. Menjelaskan penyebab rematik
3. Menjelaskan tanda gejala rematik
4. Menjelaskan Pencegahan rematik
5. penatalaksanaan rematik
6. Menjelaskan definisi teknik back massage
7. Menjelaskan manfaat terapi back massage
8. Menjelaskan langkah-langkah terapi back massage
9. Mempraktekkan terapi back massage
1. Definisi rematik
2. Penyebab rematik
4. Pencegahan rematik
5. Penatalaksanaan rematik
V. Metode
VI. Media
38
38
Leaflet, PPT, dan Video
39
39
f. Menjelaskan definisi
terapi back massage
g. Menjelaskan Manfaat
terapi back massage
h. Menjelaskan langkah-
langkah terapi back
massage
i. Mempraktekan terapi
back massage
VIII. Evaluasi
40
40
IX. Refrensi
41
41
Lampiran 5 : Media
1. Leaflet
2. PPT
42
42
3. Vi deo
43
44
Lampiran 5 : Foto Kegiatan
45
45
Gambar 2. Kegiatan penyuluhan pendidikan kesehatan terapi back
massage terhadap penurunan rasa nyeri pada penderita
rematik di kediaman Bapak Abdul Rozak Kelurahan Bintoro
Oleh Rohmatun Nazila mahasiswi Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember
46
46
Gambar 3. Kegiatan penyuluhan pendidikan kesehatan terapi back
massage terhadap penurunan rasa nyeri pada penderita
rematik di kediaman Bapak Abdul Rozak Kelurahan Bintoro
Oleh Rohmatun Nazila mahasiswi Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember
47
47
Gambar 4. Kegiatan penyuluhan pendidikan kesehatan terapi back
massage terhadap penurunan rasa nyeri pada penderita
rematik di kediaman Bapak Abdul Rozak Kelurahan Bintoro
Oleh Rohmatun Nazila mahasiswi Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember
48
48