LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan ini diajukan untuk memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik (Stase 1)
di Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Dosen Pengampu:
Laila Putri, SST, M. Keb
Disusun Oleh
IRMA HENDRAWATI
NIM P20624822019
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi atas rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan ini dengan judul “Pengaruh
penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Pendahuluan ini masih jauh dari
sempurna. Namun penulis berharap sekecil apapun Laporan Pendahuluan ini dapat
Laporan Pendahuluan ini, namun atas bantuan dan dorongan berbagai pihak, baik
berupa sarana, petunjuk ataupun penjelasan yang diberikan yang sangat membantu
3. Dr. Meti Widiya Lestari, SST, M.Keb selaku Ketua Program Studi Sarjana
ini.
Akhir kata, semoga budi baik serta jasa-jasa semua pihak yang telah membantu
Penulis
DAFTAR ISI
B. Tujuan .......................................................................................................... 8
C. Manfaat ........................................................................................................ 8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-
disertai dengan pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulan selama
masa usia subur. Lama siklus menstruasi rata-rata adalah 28 hari, namun
berkisar 20 hingga 80 ml), namun ini semua bervariasi. Usia wanita, status fisik
perempuan. Salah satu gangguan yang paling sering terjadi saat menstruasi
adalah Dismenore. Dismenore yaitu nyeri yang dirasakan pada perut bagian
bawah dan terjadi sebelum, selama atau sesudah menstruasi. Dismenore dibagi
Dismenore primer yaitu nyeri yang terjadi selama menstruasi karena adanya
pada pelvis serta Dismenore sekunder yaitu nyeri yang dirasakan disertai
55% perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri menstruasi (Sinha,
(Juliana, 2019).
dari toko terdekat, kompres hangat, dan beristirahat (Gustina & Djannah,
tinggi, salah satunya adalah gangguan pada saluran pencernaan dan kerusakan
pada ginjal. Oleh karena itu, diperlukan penanganan secara non farmakologis
sehingga dapat meminimalkan efek samping yang diperoleh. Cara Salah satu
Salah satu teknik Massage yang efektif falam mengurangi Dismenore adalah
esensial yang memiliki daya penyembuhan dapat lebih optimal untuk diserap
oleh organ tubuh yang memerlukan perwatan. Aromaterapi adalah istilah lain
dari minyak essensial yang mempunyai aroma serta berguna sebagai terapi.
gilirannya mengaktifkan fungsi tertentu dari tubuh dan pikiran seseorang untuk
sampai hari ke tiga, bahkan nyeri yang dirasakan kadang kala terjadi 1-2 hari
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
3. Bagi Remaja
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Remaja
Masa remaja merupakan salah satu masa yang sangat penting dalam
siklus hidup manusia dimana terjadi perubahan yang sangat dramatis baik
seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual, serta mampu
tanpa keluhan, namun tidak sedikit dari mereka yang mengalami periode
usia 13-15 tahun. Kondisi remaja yang sudah mengalami menstruasi secara
emosional akan mengalami ketidak stabilan, hal ini disebabkan oleh faktor-
B. Konsep Dismenore
1. Pengertian Dismenore
dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah. Keluhan nyeri haid
dapat terjadi bervariasi mulai dari ringan sampat berat. Keparahan nyeri
berhubungan dengan lama dan jumlah darah haid. Biasanya nyeri muncul
sebelum keluarnya haid dan meningkat pada hari pertama dan kedua
(Purnamasari, 2014).
(Nugroho, 2014).
2. Klasifikasi Dismenore
a. Dismenore Primer
pertama haid dan akan segera pulih setelah stabilnya hormon tubuh.
Nyeri haid yang dijumpai tanpa adanya kelainan pada alat- alat genital
dan merupakan hal yang normal dirasakan oleh wanita pada saat
biasanya setelah 12 bulan atau lebih. Rasa nyeri timbul sebelum, saat
dapat dijumpai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas dan
sebagainya.
b. Dismenore Sekunder
usia 20 tahun, namun lebih jarang terjadi dan hanya terjadi pada 25%
3. Derajat Nyeri
terpengaruh.
mereka rasakan dalam waktu yang relative cepat. Intensitas nyeri sering
berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran subjektif nyeri dapat
terdiri dari 3-5 kata. Pendeskripsi ini diranking dari ‘tidak terasa nyeri’
sampai ‘nyeri yang tidak tertahankan’, Visual Analog Scale, Skala Nyeri
Numerik dan masih banyak lagi alat pengukur nyeri (Tamsuri, 2004).
Namun, menurut Potter & Perry (2005) skala pengukuran nyeri numerik
sangat tepat untuk digunakan dalam mengkaji intensitas nyeri sebelum dan
Gambar 2.1 Skala Nyeri Verbal Raring Scale (VRS) menurut Smeltzer et
al (2010)
Keterangan
0 : tidak nyeri
1-3 : nyeri ringan
5. Etiologi Dismenore
dalam jumlah yang tinggi, akibat pengaruh progesterone selama fase luteal
pada siklus haid. Nyeri pada saat menstruasi disebabkan oleh peningkatan
kontraksi otot menjadi sangat hebat dan terjadi hipsia yang menyebabkan
nyeri pada saat haid atau lebih dikenal dengan Dismenore (Wilkins, 2014).
hormon protaglandin dalam jumlah yang banyak pada saat menstruasi dan
hormon yang dikeluarkan pada saat persalinan dan salah satu hormon yang
nyeri yang hebat, yaitu Dismenore. Aktivitas usus besar juga meningkat
nyeri kepala, pusing, rasa panas dan dingin pada muka, diare serta mual
6. Patofisiologi
spasmodik dan kerja keras seperti di perut bagian bawah dan nyeri
2015).
7. Penatalaksanaan
(2011) yaitu:
a. Farmakologi
dalamnya.
4) Terapi Hormonal
Hal ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil
kombinasi kontrasepsi.
b. Non Farmakologis
1) Kompres Hangat
2) Olahraga
Berolahraga secara teratur dapat mengurangi stres yang timbul
otak yang berguna sebagai penawar rasa sakit yang alami dalam
tubuh.
Minum air putih 8 gelas sehari mampu mengurangi rasa nyeri saat
4) Melakukan Pemijatan
5) Relaksasi
ujung jari yang ditekan dengan lembut dan ringan di atas perut dan di paha
tekanan yang kuat, ujung jari tidak pernah terlepas dari permukaan kulit
(Wildiyah, 2012).
haid, seperti nyeri haid, rasa sakit, pra menstruasi, haid tidak teratur, dan
yang terjadi pada jaringan akan berkurang karena kadar oksigen pada
jaringan meningkat sehingga nyeri yang dirasakan berkurang. Selain itu,
juga dapat terjadi peningkatan sirkulasi darah dan penurunan stress dan
menit dengan cara meletakkan salah satu atau kedua telapak tangan pada
dimana nyeri saat sebelum diberikan tindakan adalah 8,28 ± 1,02 menjadi
pusar. Gerakan tangan ke arah atas dan ke arah luar pusar, dan kembali ke
kapiler pecah.
menguasai diri.
diurut serta hasil yang diinginkan. Hasil dari perawatan Massage akan
mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat pada
sangat efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas dapat
selama satu jam atau lebih maka aliran darah akan menurun akibat
stimulus nyeri, mengubah jumlah dan tipe stimulasi sensoris, serta dapat
dimana letak serabut saraf yang berdiameter besar dan serabut saraf
3. Musik Rileksasi
bekerja pada system limbic yang akan dihantarkan kepada system saraf
kontraksi otot. Pada dewasa ini banyak jenis musik yang dapat
bermakna medis adalah musik klasik, karena musik ini magnitude yang
esensi keteraturan dan membaca pada semua hal yang baik, adil dan
care :
a) Bekerja sebagai mitra dengan perempuan – menghormati
penghilang rasa sakit. Salah satu obat yang diberikan yaitu ibuprofen dengan
dosis 3 x 400 mg. Konsumsi obat dihentikan apabila nyeri akibat Dismenore
hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Khani et al. Comparative Effect of Cinnamon and Ibuprofen for Treatment of
Ali, B., Al-Wabel, N. A., Shams, S., Ahamad, A., Khan, S. A., & Anwar, F. 2015.
Al-Quadh, T. S., Zahra, U., Rehman, R., Rehman, R., Sadique, S., Nisar, S.,
Pain Levels. Midwifery and Nursing Research (MANR). Vol. 3 (1): 41-48.
2021.
Hartati, Walin dan Esti Dwi Widayanti. The Impact of Relaxation Front Effleurage
2015.
Igarashi M, Ikei H, Song C, Miyazaki Y. Effects Of Olfactory Stimulation With
Rose And Orange Oil On Prefrontal Cortex Activity. Complement Ther Med,
Indah Juliana, dkk. Hubungan Dismenore dengan Gangguan Siklus Haid pada
2019.
Dismenore pada Remaja Putri di Era Normal Baru. e-CliniC. Vol. 9 (2): 429-
436. 2021.
Larasati TA dan Alatas Faridah. Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore
Namazi, M., Ali Akbari, S. A., Mojab, F., Talebi, A., Majd, H. A., & Jannesari, S.
1018. 2015.
2010;117(2):185- 92.
Rismaya, Irma dkk. Pemberian Air Kelapa Hijau dapat Menurunkan Dismenore.
EGC.
Shahr, H.S.A., Saadat, M., Kheirkhah, M., Saadat, E. The effect of self
Sinha, S., Srivastava, J. P., Sachan, B., & Singh., R. B. A study of menstrual pattern
2017.
Ituga, A. S., Taqiyah, Y., & Agustini, T. (2020). Pengaruh Pemberian Terapi Musik
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2014. Textbook of Medical of Surgical Nursing.
Medika.
Olivia, K., Cahyani, A., Agushybana, F., & Nugroho, R.D. (2021).
https://doi.org/10.22435/kespro.v12i1.4432.15-25