Disusun Oleh :
Nadhifatun Khulaidah
NIM P20624821087
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan
Laporan Pendahuluan Fisiologis Stase 2.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Praktik Kebidanan
Fisiologis dalam Program Profesi Bidan. Laporan Pendahuluan ini bisa diselesaikan tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada kami.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Hj Ani Radiati R, S.Pd., M.Kes, selaku direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
2. Nunung Mulyani, APP., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
3. Dr. Meti Widiya Lestari, SST., M.Keb selaku ketua Program Studi Profesi Bidan.
4. Tim Penanganggung Jawab Praktek Kebidanan Fisiologi Stase 2 Prakonspesi dan
Perencanaan Kehamilan Sehat
5. Nani Juniarti, S.Tr.Keb selaku CI Puskesmas Kepuh Kabupaten Cirebon
6. Serta semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya, mengingat masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 3
B. Etiologi 9
C. Faktor Predisposisi 9
E. Protap di Puskesmas 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan, baik itu persiapan fisik maupun
mental, oleh karena itu perencanaan kehamilan harus dilakukan sebelum masa kehamilan
agar berdampak positif pada adaptasi fisik dan psikologis ibu selama kehamilan serta
kondisi janin yang baik (Oktalia dan Herizasyam, 2016). Berdasarkan data WHO (2013)
4 dari 10 wanita mengalami kehamilan yang tidak direncanakan, akibatnya wanita dan
pasangannya terlambat mendapatkan intervensi kesehatan esensial saat kehamilan hingga
40%.
Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua di dalam safe mothermood yang
merupakan sarana agar ibu hamil lebih siap menghadapi persalinan. Persiapan persalinan
hendaknya disiapkan sedini mungkin terutama di fokuskan pada trimester III karena pada
minggu-minggu terakhir kehamilan, waktu akan begitu sedikit bahkan kadang-kadang
tidak dapat dipastikan kapan persalinan akan terjadi, namun masih banyak ketidaksiapan
ibu hamil dalam menghadapi persalinan yang akan menjadi salah satu faktor penyebab
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Perencanaan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak
adalah dengan melakukan skrining prakonsepsi. Skrining Prakonsepsi dapat
mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang mungkin bisa terjadi seperti ibu yang
mengalami kekurangan hemoglobin, kekurangan asam folat, dan perilaku yang dapat
mengganggu kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan (Williams et al, 2012).
Kesehatan ibu selama kehamilan mempunyai peranan yang sangat penting terhadap
bayi, karena jika ibu menjaga kesehatannya sebelum dan selama kehamilan maka akan
melahirkan bayi dalam keadaan normal dan bisa mencegah bayi lahir premature dan berat
badan rendah, sehingga memberikan kesempatan kepada bayi untuk memulai kehidupan
yang sehat (CDC, 2006).
B. Rumusan Masalah
a. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif secara terfokus pada Ny. N 25
tahun
b. Melakukan analisis dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif dengan tepat
pada Ny. N 25 tahun.
c. Melakukan penatalaksanaan sesuai dengan yang dibutuhkan dari hasil analisis
pada Ny. N 25 tahun.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah
wawasan mengenai perencanaan kehamilan sehat.
2. Manfaat Praktis
a. Dapat memberi informasi yang bermanfaat bagi bidan ataupun tenaga kesehatan
lainnya tentang perencanaan kehamilan sehat.
b. Dapat memberikan informasi bagi pembaca makalah sehingga menambah
pengetahuan mengenai premenstruasi syndrome pada remaja.
c. Dapat dijadikan sebagai landasan dalam pengembangan ilmu mengenai
perencanaan kehamilan sehat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Data Subjektif
1. Biodata
Istri Suami
Nama : Ny. N Tn. A
Usia : 25 thn 30 thn
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja Wiraswasta
Alamat : Ds. Panongan
1. Riwayat Sosial Ekonomi
Pekerjaan orang tua menjadi pegawai di pabrik dengan penghasilan
1.800.000. Pola nutrisi makan 3x sehari dengan menu yang bervariasi dan
tidak ada pantangan.
2. Riwayat Umum
Nn R mengeluh sering merasa sakit pada perut bagian bawah hingga pinggang
dan disertai pusing setiap kali mau menjelang menstruasi. Pertama kali
menstruasi kelas 6 SD. Setiap bulan lancar menstrusi, lama haid 7 hari,
dengan siklus 28 hari. Sedang minum obat batuk pilek. Tidak minum jamu-
jamuan maupun suplemen. Tidak memiliki alergi. Tidak merokok dan tidak
minum alkohol.
3. Riwayat Ginekologis
Tidak memiliki riwayat penyakit berat ginekologis seperti : kanker, kista dll
4. Riwayat Imunisasi
Pernah mendapat imunisasi TD di sekolah dasar.
5. Riwayat Penyakit Kronis
Tidak memiliki riwayat penyakit berat. Pernah di rawat di rumah sakit selama
3 hari, karena kejang dan panas tinggi. Tidak pernah mendapat transfusi
darah.
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum Baik
2. Kesadaran Umum Compos mentis
3. Antropometri - TB :
- BB :
4. Tanda-Tanda Vital - TD : mmHg
- N : 87x/menit
- R : 21x/menit
- S : oC
5. Kepala - Rambut Rambut berwarna hitam, rambut kerinng
dan bergelombang, kulit kepala bersih.
Tidak terdapat massa, pembengkakan,
nyeri tekan dan rambut rontok.
6. Mata Mata simentris, konjungtiva tidak pucat,
sklera tidak kuning. Iris mata berwarna
coklat kehitaman, pupil.
7. Dada - Jantung : Irama regular
- Paru-paru : Bentuk thorax simetris,
tidak terdapat bunyi ronchi dan
wheezing. Perkusi dada normal.
8. Payudara Payudara simetris. Tidak terdapat retraksi.
Tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan
pada payudara kanan/kiri.
C. Analisis
Nn. R usia 13 tahun dengan premenstruasi sindrom, keadaan umum baik.
D. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan baik dengan klien, hubungan terjalin baik.
2. Melakukan informed consent, klien menyetujui
3. Mmeberitahukan hasil pemeriksaan, hasil sudah diketahui
4. Melakukan KIE tentang :
- Pola Nutrisi, makan 3x sehari dengan gizi seimbang.
- Olahraga, olahraga minimal 30 menit dalam satu hari
- Melakukan teknik meditasi untuk mengurangi rasa nyeri
5. Mendiskusikan kunjungan ulang berikutnya, kesepakatan kunjungan ulang
saat klien sedang masa menstruasi.
6. Melakukan evaluasi teknik meditasi pada klien, klien dapat menerapkan
dengan baik
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis akan membandingkan antara hasil tinjauan
kasus Nn.R usia 13 tahun dengan premenstruasi syndrome (PMS) berdasarkan
jurnal dan tinjauan pustaka. Untuk membandingkan hal tersebut, maka penulis
menguraikan hal-hal sebagai berikut :
PENUTUP
A. Kesimpulan
fisik dan mental, yang biasanya muncul mulai satu minggu sampai beberapa hari
sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang
berlangsung sampai haid berhenti. PMS yang terjadi pada remaja dapat menurunkan
Gejala PMS bisa fisik, perilaku atau keduanya, setiap wanita mengalami
gejala yang berbeda. Gejala-gejala ini berlangsung beberapa hari sebelum
menstruasi. Peristiwa PMS yang ditentukan oleh proses somato-psikis sifatnya
meliputi unsur-unsur hormonal, biokimiawi dan psikososial. Sering disertai
dengan gangguan fisik dan mental. Tetapi juga disertai perasaan tidak nya man
dan stress mental. Gejala ini merupakan kombinasi dari fisikal distress,
psikologikal dan perubahan tingkah laku dimana gejala tersebut sangat parah
sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
B. Saran
Kepada bidan diharapkan dapat memahami mengenai premenstruasi
syndrome lebih lanjut dan diharapkan dapat memperbarui dan/atau membuat
inovasi yang berdasarkan evidence-based yang berkaitan dengan penanganan
premenstruasi syndrome pada remaja. Kepada remaja diharapkan dapat
memahami materi mengenai premenstruasi syndrome supaya dapat melakukan
perawatan mandiri yang sesuai dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKAXDina Raidanti, Olivia Nency. 2019. Faktor - Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Premenstruasi Sindrom Pada Remaja
Di Pondok Pesantren Babus Sallam Kota Tangerang Tahun 2019.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima. Dosen AKBID Assyifa Tangerang.
Levi Tina Sari, Ervi Suminar. 2020. Pengaruh Terapi Komplementer “Meditasi”
terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Premenstrual Syndrom pada
Remaja Putri Usia 16-18 Tahun di Kelompok Remaja Desa Jatinom
Blitar. JURNAL NERS DAN KEBIDANAN : Blitar
Surniasih. 2016. Aktivitas Fisik Denga Sindrom Premenstruasi Pada Siswa SMP.
Jurnal Kesehatan Aisyah. STIKES Aisyah Pringsewu Lampung.
Ulul Fikriya, Yeni Agus Safitri, Tut Rayani Aksohini Wijayanti. 2016. Pemberian
Vitamin B6 Sebagai Upaya Mengurangi Kecemasan Pada Remaja
Akhir Dengan Premenstruasi Syndrom. Jurnal Hesti Wira Sakti.
Yoga Tri Wijayanti. 2015. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Premenstrual Syndroma Pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Metro
Sai Wawai. Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
JURNAL 1
JURNAL 5
JURNAL 6
JURNAL 7
JURNAL 8
JURNAL 9
PENGARUH TERAPI KOMPLEMENTER “MEDITASI” TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PREMENSTRUAL SYNDROM
PADA REMAJA PUTRI USIA 16-18 TAHUN DI KELOMPOK REMAJA
DESA JATINOM BLITAR
1. Pendahuluan Terdapat 90% perempuan mengalami Pre-
menstrual Syndrome (PMS). Sebanyak 30–50%
wanita mengalami gejala Premenstrual Syndrome
(PMS), 5% merasakan gejala cukup parah dan 10%
mengalami gejala sangat parah yang berakibat
ketidakhadiran di sekolah ataupun di tempat kerja
selama 1–3 hari setiap bulannya.
Menurut American College of Obstetricians and
Gynecologists (ACOG) pada tahun 2012 di Srilanka
dalamArdiana (2018), dida- patkan hasil bahwa
remaja putri yang mengalami PMS sekitar 65,7%.
Gejala yang sering muncul yaitu perasaan sedih dan
tidak memiliki harapan sebesar 29,6%.
Pengobatan sindrom pre menstruasi dapat dengan
terapi farmakologi seperti obat anti-inflamasi non-
steroid (OAINS) dan kontrasepsi oral kombinasi.
National Center for Complementary/ Alternative
Medicine (NCCAM) terdapat beberapa macam terapi
komple- menter yaitu mind-body therapy dimana
akan memberikan intervensi dengan berbagai teknik
untuk memfasilitasi kapasitas berpikir yang
mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh. Salah
satu terapi kom- plementer adalah meditasi.
Menurut hasil studi pendahuluan di kelompok
remaja kelurahan Jatinom seebanyak 20 remaja putri
mengalami sindrom pre menstrual, 75% me- ngalami
nyeri perut, 15% mengalami perubahan emosi dan
10% mengalami mudah letih dan pegal di seluruh
tubuh.
2. Metode Design penelitian yang digunakan adalah pre
eksperimen dengan pendekatan pre-post design.
populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 remaja
putri. Tehnik sampling menggunakan purposive
sampling sehingga yang menjadi sampel penelitian
berjumlah 20 reponden dengan kriteria inklusi yaitu
bersedia menjadi responden
3. Pembahasan Responden yang mengikuti terapi meditasi 50%
berusia 18 tahun, 40% tidak pernah melakukan
aktivitas fisik seperti olah raga, dan 65% responden
pertama kali mengalami menstruasi kurang dari 12
tahun, serta 85% mempunyai menstruasi secara
teratur. Sebanyak 100% responden terhambat
aktivitasnya jika terkena nyeri premstrual sindrom.
sekitar 65% remaja putri mengalami nyeri sedang
saat menjelang menstruasi. Sesudah dilakukan terapi
komplementer “meditasi” responden menjadi tidak
nyeri premenstrual sindrom sebanyak 65%.
4. Kesimpulan Terdapat perbedaan intensitas nyeri sebelum dan
sesudah perlakuan, maka terjadi pengaruh terapi
komplementer “meditasi” terhadap penurunan
intensitas nyeri pre menstrual sindrom. Terapi kom-
plementer “meditasi” dapat dilakukan oleh wanita
yang terkena nyeri premenstrual sindrom.
5. Daftar Levi Tina Sari, Ervi Suminar. 2020. Pengaruh
pustaka
Terapi Komplementer “Meditasi” terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Premenstrual Syndrom
pada Remaja Putri Usia 16-18 Tahun di Kelompok
Remaja Desa Jatinom Blitar. JURNAL NERS DAN
KEBIDANAN : Blitar
JURNAL 10