Disusun Oleh:
Fany Bela Pratiwi
P1337424418024
Sarjana Terapan Kebidanan Semarang Semester VI
Mengetahui
Pembimbing Akademik,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan Asuhan Kebidanan Bayi Baru
Lahir Fisiologis Pada Bayi Ny. P Usia 1 Jam di Puskesmas Purwodadi 1.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Praktik Klinik Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Persalinan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan dan Profesi Bidan
Semarang Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Dalam penulisan makalah ini, tidak lepas dari adanya bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Sudarni, S.Tr. Keb selaku Bidan pembimbing klinik pada Praktik
Klinik.
2. Suparmi, SPd, S.Tr. Keb, M. Kes selaku dosen pembimbing institusi.
3. Rekan-rekan yang mengikuti Mata Kuliah Praktik Klinik Kebidanan.
4. Keluarga yang selalu mendukung penulis.
5. Semua pihak yang ikut membantu penulisan makalah yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan masalah yang penting dalam sebuah
keluarga, terutama yang berhubungan dengan bayi dan anak. Mereka
merupakan harta yang paling berharga sebagai titipan Tuhan Yang Maha
Esa, juga dikarenakan kondisinya yang mudah sekali terkena penyakit.
Oleh karena itu, bayi dan anak menjadi prioritas utama,yang harus dijaga
kesehatannya. Karena anak merupakan generasi penerus bangsa (Wijaya,
2012).
Angka kematian bagi bayi khususnya neonatus merupakan
indikator dalam menilai status kesehatan masyarakat suatu bangsa dan
kini digunakan juga sebagai ukuran untuk menilai kualitas pengawasan
antenatal.
Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita, dan anak pra
sekolah adalah asuhan yang diberikan kepada neonatus, bayi, balita, dan
anak pra sekolah yang memiliki kebutuhan atau masalah tentang
kesehatannya. Asuhan yang diberikan bertujuan untuk memantau
perkembangan anak serta deteksi dini apabila ada gangguan pertumbuhan
maupun perkembangan, serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan
balita.
Target MDGs untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia adalah sebesar 23 per 1.000 Kelahiran Hidup (KH) pada tahun
2012 yaitu 34per 1.000 KH,hampir 75% dari semua kematian bayi
disebabkan oleh: neonatal, pneumonia, diare, malaria, campak, dan HIV /
AIDS, tujuannya adalah untuk lebih memotong angka kematian anak
sebanyak dua pertiga pada tahun 2015. Penyebab meningkatan AKB di
Kabupaten Semarang diantaranya kurangnya pemerataan pelayanan
kesehatan berikut fasilitasnya. Hal ini disebabkan kematian bayi sangat
dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan, khususnya bayi baru lahir dengan
kelainan kongenital. Penatalaksanaan bayi baru lahir dengan kelainan
kongenital harus ditangani secara cepat dan tepat dengan pelayanan
kesehatan yang baik dan fasilitas kesehatan yang memadai. Namun,
apabila pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan kurang merata akan
berdampak pada kegagalan dalam penanganan bayi baru lahir dengan
kelainan kongenital yang dapat menyebabkan cacat seumur hidup bahkan
kematian (Dinkes Kabupaten Semarang, 2011).
Cakupan kunjungan Neonatal Pertama atau KN 1 merupakan
indikator yang menggambarkan upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengurangi risiko kematian pada periode neonatal yaitu 6–48 jam.
Setelah lahir yang meliputi antara lain kunjungan menggunakan
pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) (Kemenkes RI,
2017).
Capaian KN 1 di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 92,62% lebih
tinggi dari tahun 2016 yaitu sebesar 91,12%. Capaian ini sudah memenuhi
target Renstra Tahun 2017 yang sebesar 81%. Sejumlah 23 provinsi
(67,6%) yang telah memenuhi target tersebut (Kemenkes RI, 2017).
Capaian KN 1 di Puskesmas Purwodadi 1pada tahun 2018 sebesar 72,3%
kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2019 yaitu sebesar 94,8%
dan terus mengalami peningkatan pada tahun 2020 yaitu sebanyak 98,1
%. Kunjungan neonatal perlu dikaji untuk meningkatkan akses neonatus
terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila
terdapat kelainan pada bayi atau mengalami masalah.
Dalam 30 tahun terakhir ini angka kematian bayi turun dengan
mencolok, tapi angka kematian perinatal dalam 10 tahun terakhir kurang
lebih menetap. Misi MPS (Making Pregnancy Safer) di Indonesia tahun
2001-2010 antara lain adalah menurunkan angka kematian neonatal
menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup dari 77,3-137,7 per 1000 (referrai
hospital) untuk mencapai sasaran tersebut. Intervensi yang sangat kritis
adalah tersedianya tenaga penolong persalinan yang terampil dan dapat
memberikan pelayanan medik. Dengan adanya standart pelayanan medik.
Dengan adanya standar tersebut para petugas kesehatan mengetahui
kinerja apa yang diharapkan dari mereka apa yang harus mereka lakukan
pada setiap tingkat pelayanan, serta kompetensiapa yang diperlukan.
Berdasarkan latar belakang diatas, mengingat masa neonata/bayi
baru lahir adalah masa penentu. Perkembangan dan pertumbuhan
bayi/anak selanjutnya serta diperlukan perhatian dan penanganan yang
terpadu dan berkesinambungan, maka penulis tertarik untuk membuat dan
melakukan “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis Pada Bayi Ny.
P Usia 1 Jam di Puskesmas Purwodadi 1.”
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis pada Bayi
Ny. P Umur 1 Jam di Puskesmas Purwodadi I?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis
pada Bayi Ny. P Umur 1 Jam di Puskesmas Purwodadi I menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan dapat melaksanakan pengkajian Asuhan Kebidanan
Bayi Baru Lahir Fisiologis pada Bayi Ny. P Umur 1 Jam di Puskesmas
Purwodadi I.
a. Diharapkan dapat melaksanakan identifikasi diagnosa atau masalah
aktual Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Fisiologis Pada Bayi
Ny. P Umur 1 Jam Di Puskesmas Purwodadi 1.
b. Diharapkan dapat melaksanakan antisipasi masalah potensial Asuhan
Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis pada Bayi Ny. P Umur 1 Jam Di
Puskesmas Purwodadi 1.
c. Diharapkan dapat melaksanakan tindakan segera atau kolaborasi
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis pada Bayi Ny. P Umur
1 Jam Di Puskesmas Purwodadi 1.
d. Diharapkan dapat merencanakan tindakan Asuhan Kebidanan Bayi
Baru Lahir Fisiologis pada Bayi Ny. P Umur 1 Jam Di Puskesmas
Purwodadi 1.
D. Manfaat
1. Institusi
Menambah referensi dan panutan untuk membuat asuhan
kebidanan pada masa nifas.
2. Lahan Praktik
Menambah wawasan mengenai pengetahuan tentang masa nifas,
mampu melihat apa saja yang dapat dipengaruhi dari masa nifas dan
mampu membuat serta melaksanakan asuhan kebidanan pada masa nifas
yang fisiologis (SOP).
3. Mahasiswa
Sebagai bahan bacaan yang dapat mendukung pengetahuan
kebidanan tentang masa nifas dan mampu melakukan asuhan kebidanan
nifas fisiologis.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Bayi yang dikatakan lahir normal adalah bayi yang menangis kuat,
bergerak aktif, dan warna kulit kemerahan. Apabila salah satu penilaian tidak
ada pada bayi, bayi tidak dikatakan lahirnormal/fisiologis (Ai Yeyeh dkk,
2010). Pada saat diberi makanan hisapan kuat, tidak mengantuk berlebihan,
tidak muntah. Tidak terlihat tanda-tanda infeksi pada talipusat seperti, tali
pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah, dapat berkemih
selama 24 jam, tinja lembek, hijau tua, tidak ada lendir atau darah pada tinja,
bayi tidak menggigil, tangisan kuat, tidak terdapat tanda : lemas, terlalu
mengantuk, lunglai, kejang-kejang halus tidak bisa tenang, menangis terus-
menerus (Ai Yeyeh dkk, 2010).
Tabel 2.1 Tanda APGAR
Nilai 0 1 2
Appearance color Seluruh badan Warna kulit tubuh Warna kulit tubuh,
(warna kulit) biru atau pucat normal merah tangan dan kaki normal
muda, tetapi merah muda, tidak ada
tangan dan kaki sianosis
kebiruan
Pulse (heart rate) Tidak ada < 100 x/menit >100 x/menit
Atau frekuensi
Jantung
Grimace Tidak ada Meringis atau Meringis atau bersin
(reaksi terhadap respon terhadap menangis lemah atau batuk saat
rangsangan) stimulasi ketika distimulasi stimukasi saluran nafas
Activity Lemah atau Sedikit gerakan Bergerak aktif
(tonus otot) tidak ada
a. Sistem Pernapasan
Frekuensi napas bayi yang normal adalah 40-60 kali/menit
yang cenderung dangkal menggunakan pernapasan diafragma dan
abdomen. Dua faktor yang berperan pada rangsangan napas pertama
bayi adalah sebagai berikut :
1) Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan
luar rahim yang merangsang pusat pernapasan di otak.
2) Tekanan pada rongga dada yang tejadi karena kompresi paru-paru
selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam
paru-paru secara mekanis.
b. Sistem Kardiovaskular
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk
mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna
mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang
baik guna mendukung kehidupan luar rahim, harus terjadi dua
perubahan besar diantaranya :
1) Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
2) Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta
sebagai akibat meningkatnya tekanan oksigen pada alveolus.
c. Sistem Termoregulasi
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka
sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan-perubahan
lingkungan. Pada saat bayi meninggalkan lingkungan rahim ibu yang
hangat, bayi tersebut kemudian menyesuaikan lingkungan luar rahim
yang lebih dingin yang menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit
sehingga mendinginkan darah bayi.
Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa
mekanisme menggigil adalah usaha utama bayi untuk mendapatkan
kembali panas tubuhnya yang merupakan hasil penggunaan lemak
coklat yang terdapat di seluruh tubuh bayi. Timbunan lemak coklat ini
mampu meningkatkan panas tubuh bayi sampai 100%. Untuk
membakar lemak coklat ini seorang bayi harus menggunakan glukosa
guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas.
d. Sistem Gastrointestinal
Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan
mencerna makanan (selain susu) masih terbatas. Kapasitas lambung
sendiri sangat terbatas, (15-30 ml) untuk seorang bayi baru lahir
cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan meningkat secara lambat
bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Waktu pengosongan
lambung normalnya 2-3 jam. Terkait dengan ukuran tubuhnya, usus
bayi panjang yang berisi banyak kelenjar sekresi dan terdiri dari
permukaan absorbs yang luas. Enzim telah ada meskipun terjadi
defisiensi amilase dan lipase yang menurunkan kemampuan bayi
mencerna karbohidrat dan lemak. Mekonium yang telah ada di usus
besar sejak usia 16 minggu kehamilan, dikeluarkan dalam waktu 24
jam pertama dan dikeluarkan seluruhnya dalam waktu 48-72 jam.
Feses pertama ini bewarna hijau kehitaman, lengket serta mengandung
empedu, asam lemak, lendir dan sel epitel.
Sejak hari ke 3 hingga hari ke 5 kelahiran, feses mengalami
tahap transisi dan bewarna kuning kecoklatan. Setelah bayi diberi
makan, feses bewarna kuning. ASI mengakibatkan karakterisitik feses
lunak, kuning terang atau keemasan, dan tidak mengiritasi kulit bayi,
sedangkan pada pemberian susu formula feses lebih berbentuk tetapi
tetap lunak, bewarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas serta
cenderung mengiritasi kulit bayi.
e. Sistem Imun
Sistem imunitas bayi baru lahir belum matang sehingga
menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi.
Terdapat imunoglobin utama, IgG, IgA, IgM dan hanya IgG yang
cukup kecil menembus sawar plasenta. Pada saat lahir IgG bayi sama
atau sedikit lebih tinggi dari ibu, ini memberikan kekebalan pasif
selama 3 bulan. IgA melindungi terhadap infeksi saluran pernapasan,
saluran pencernaan, dan mata. ASI dan terutama kolostrum
memberikan kekebalan pasif pada bayi dalam bentuk Lactobacillus
bifidus, lactoferin, lisozim, dan sekresi IgA (Fraser, 2009).
f. Sistem Ginjal
Beban kerja ginjal dimulai saat bayi baru lahir hingga masukan
cairan meningkat, urine akan tampak sedikit keruh karena kadar
ureum yang masih rendah.
Sebagian besar bayi baru lahir berkemih dalam 24 jam
pertama. Berkemih 6-10 kali dengan warna urine pucat menunjukan
masukan cairan yang cukup. Intake cairan sangat mempengaruhi
adaptasi fisiologis bayi pada sistem ginjal, hal ini dapat dimulai
dengan pemberian ASI sesering mungkin (Rohani, 2011).
g. Sistem Reproduksi
Pada anak laki-laki, testis turun ke skrotum dan pada anak
perempuan labia mayora menutupi labia minora. Spermatogenesis
pada anak laki-laki tidak turun hingga usia pubertas, tetapi anak
perempuan mempunyai ovum pada indung telurnya. Pada kedua jenis
kelamin, hilangnya estrogen maternal menyebabkan pembesaran
payudara, terkadang disertai sekresi air susu pada hari ke-4 atau ke-5
(Fraser, 2009).
i. Sistem Neurologis
Jika dibandingkan dengan sistem tubuh lain, sistem saraf
belum matang secara anatomi dan fisiologi. Adanya beberapa reflek
yang terdapat pada bayi baru lahir menandakan adanya kerja sama
antara sistem saraf dan muskuloskeletal (Sondakh, 2013).
Tabel Refleks pada BBL
j. Karakteristik Perilaku
Bayi baru lahir yang sehat harus mampu menjalani fungsi
biologis dan fungsi perilaku supaya dapat bertumbuh dengan normal.
Bayi baru lahir yang normal berbeda satu sama lain dalam hal
aktivitas, pola makan, pola tidur, dan kemampuan berespon sejak
mereka dilahirkan. Skala Perilaku Neonatus dari Brazelton digunakan
untuk menilai karakteristik bayi, yakni sebagian tergantung pada
keadaan tidur-terjaga bayi tersebut.
1) Menjelaskan kepada orang tua bahwa pola tidur seperti itu adalah
hal yang normal
2) Berikan suasana yang tenang dan kurangi gangguan atau
rangsangan
3) Meletakkan bayi berbaring miring untuk tidur atau tidurkan
kembali tanpa bantal
4) Jaga agar bayi tidak berguling atau jatuh ke lantai, hindarkan dari
jangkauan anak lain atau binatang peliharaan.
I. PENGKAJIAN:
Tanggal : 18 April 2021 Jam : 22.20 WIB
IDENTITAS PASIEN:
a. Identitas bayi
Nama : Bayi Ny. P
Tanggal/Jam lahir : 18 April 2021/ 21.20 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
b. Identitas orang tua
1. Nama : Ny. P 1. Nama : Tn. E
2. Umur : 27 Tahun 2. Umur : 28 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMU 4. Pendidikan : SMU
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Swasta
6. Suku bangsa : Jawa 6. Suku Bangsa : Jawa
7. Alamat : Lingkungan Cebok 8. Alamat : Lingkungan Cebok
4/3 Purwodadi 4/3 Purwodadi
I. DATA SUBYEKTIF
1. Riwayat kehamilan ibu
a. Umur kehamilan : 38+3 minggu
b. Riwayat penyakit dalam hamil : Ibu mengatakan tidak menderita
suatu penyakit ketika hamil
c. Kebiasaan selama hamil :
Merokok, frekuensi : tidak pernah
Konsumsi alcohol, frekuensi : tidak pernah
Jamu-jamuan, Frekuensi : tidak pernah
Narkoba, frekuensi : tidak pernah
Obat-obatan bebas : tidak pernah
2. Riwayat Natal :
a. Tanggal lahir : 18 April 2021
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Tunggal/ Gemeli : Tunggal
d. Lama kala I : 4 jam
e. Lama kala II : 20 menit
f. Komplikasi persalinan : tidak ada
3. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi : Bayi sudah dilakukan IMD, ASI sudah keluar
b. Pola eliminasi : Bayi belum mengeluarkan mekonium dan BAK
c. Pola Istirahat : Bayi masih aktif bergerak
d. Pola aktifitas : Bayi aktif bergerak
III. ANALISA
Bayi Baru Lahir Ny. P Umur 1 Jam, jenis kelamin perempuan, normal
Masalah : -
Kebutuhan:
1. Kebutuhan akan kehangatan
2. Kebutuhan salep mata tertrasiklin 1% di kedua mata
3. Kebutuhan vitamin K1 0,5 mg IM di paha kiri anterolateral bayi
4. Kebutuhan perawatan tali pusat
5. Kebutuhan ASI Eksklusif pada bayi selama 6 bulan pertama
6. Kebutuhan imunisasi HB 0 sebanyak 0,5 ml IM di paha kanan
anterolateral bayi
IV. IMPLEMENTASI
Mengetahui
Pembimbing Akademik,
Suparmi, SPd, S.Tr. Keb, M. Kes.
NIP. 19640323 198603 2 004
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tahap tinjauan kasus pada Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Fisiologis Bayi Ny. P umur 1 Jam normal di Puskesmas Purwodadi 1 sudah
terlaksana dengan baik sesuai dengan tinjauan teori dan tidak ada hambatan dalam
memberikan asuhan pada ibu bersalin tersebut.
A. Kesimpulan
Dapat mengambil suatu kesimpulan dari studi kasus yang berjudul
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis Bayi Ny. P umur 1 Jam
normal di Puskesmas Purwodadi 1, yaitu:
1. Pengkajian data terhadap Bayi Ny. P umur 1 Jam normal di Puskesmas
Purwodadi 1 diperoleh data subyektif ibu mengatakan selama
kehamilan tidak mengidap suatu penyakit, dan pola kebiasaan yang
dilakukan dalam batas normal. Sedangkan pada data obyektif
didapatkan hasil pemeriksaan fisik keadaan umum bayi baik, nadi
144x/menit, suhu 36,60C, RR: 40x/menit, BB: 3400 gram, PB: 49 cm,
LK: 32 cm, LD: 31 cm, LILA: 11 cm.
2. Interpretasi data dilakukan dengan mengumpulkan data secara teliti
dan akurat sehingga didapatkan diagnosa Bayi Ny. P umur 1 Jam
normal di Puskesmas Purwodadi 1. Diagnosa potensial pada kasus Bayi
Ny. P tidak muncul karena Bayi Ny. P tidak memiliki tanda dan
gejala yang menyimpang.
3. Pelaksanaan yang diberikan pada Bayi Ny. P yaitu memberitahu ibu
hasil pemeriksaan dan menjelaskan kepada ibu tentang keadaan
bayinya, memberikan Pendidikan kesehatan yaitu perawatan tali
pusat, menjaga personal hygiene, menyusui bayinya dengan ASI
eksklusif, dan memakan makanan yang bergizi.
4. Pelaksanaan tindakan pada Ny. P dilakukan sesuai dengan rencana
tindakan yang telah dibuat. Pada kasus Bayi Ny. P umur 1 jam normal
tidak ditemukan adanya perbedaan antara teori dan kasus yang ada
dilahan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia. 2017. Kebidanan: Teori dan Asuhan, Vol.
2. Jakarta: EGC
Dian Insana Fitri, Eva Chundrayetti, Rima Semiarty (2014). Hubungan Pemberian
ASI dengan Tumbuh Kembang Bayi Umur 6 Bulan di Puskesmas Nanggalo.
Jurnal Kesehatan Andalas. 3(2): 136-140.
Hotma Sauhur Hutagaol, Eryati Darwin, Eny Yantri. (2014). Pengaruh Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) terhadap Suhu dan Kehilangan Panas pada Bayi Baru
Lahir. Jurnal Kesehatan Andalas. 3(3): 332-338.
Marmi. 2015. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.