Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................................3
A. Konsep Dasar Masa Nifas......................................................................................3
1. Definisi Masa Nifas.............................................................................................3
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas.................................................................................3
3. Tahapan Masa Nifas...........................................................................................4
B. Perubahan Fisiologis Ibu pada Masa Nifas.............................................................4
C. Peran dan Tanggung Jawab Bidan pada Masa Nifas..............................................7
BAB III ASKEB......................................................................................................................9
A. Varney....................................................................................................................9
B. SOAP...................................................................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................................18
BAB V PENUTUP...............................................................................................................19
A. Kesimpulan..........................................................................................................19
B. Saran....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan dan kelahiran dianggap sebagai suatu kejadian fisiologis


yang pada sebagian besar wanita berakhir dengan normal dan tanpa
komplikasi (Departmen of Health, 1993). Masa nifas (puerperium) adalah
masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan
kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini 6-8 minggu. Menurut
Vervney (2007), juga mengatakan bahwa periode pasca persalinan (post
partum) ialah masa waktu antara kelahiran plasenta dan membran yang
menandai berakhirnya periode intrapartum sampai waktu menuju kembalinya
sistem reproduksi wanita tersebut kekondisi tidak hamil.

Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan


masa kritis baik ibu maupun bayinya, diperkirakan 60% kematian ibu akibat
kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi
dalam 24 jam pertama (Ambarwati, 2008). Oleh karena itu peran dan
tanggung bidan dalam masa nifas sangat besar. Bidan sebaiknya melakukan
kunjungan diantaranya kunjungan pertama pada 6-8 jam post partum,
kunjungan kedua pada 6 hari post partum, kemudian kunjungan ketiga 2
minggu post partum dan kunjungan terakhir pada 6 minggu post partum.

Pada kunjungan terakhir nifas diharapkan ibu tidak mengalami


kegawatdaruratan dan komplikasi setelah menjalani proses persalinan. Ketika
akhir masa nifas yaitu pada 6-8 minggu post partum semua organ reproduksi
ibu sudah kembali seperti semula. Oleh karena itu, bidan harus memberikan
KIE terkait dengan berakhirnya masa nifas.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang menjadi konsep dasar masa nifas?


2. Bagaimana perubahan fisiologis ibu pada masa nifas?
3. Apa peran dan tanggung jawab bidan dalam kunjungan nifas 6 minggu post
partum?

C. Tujuan

1. Mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami konsep dasar masa


nifas
2. Mahasiswa diharapkan mengetahui apa saja perubahan fisiologis ibu pada
masa nifas
3. Mahasiswa diharapkan mengetahui peran dan tanggung jawab bidan dalam
kunjungan masa nifas 6 minggu post partum

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Masa Nifas

1. Definisi Masa Nifas

Masa nifas (puerperium) adalah waktu mengenai perubahan besar


yang berjangka pada periode transisi dari puncak pengalaman melahirkan
untuk menerima kebahagiaan dan tanggung jawab dalam keluarga
(Depkes, 2002). Sedangkan menurut F.Gary cunningham, Mac Donald
(1995), mendefinisikan bahwa masa nifas merupakan masa selama
persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu
berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil
yang normal.

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir


ketika alat-alat kandungan kembali, seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Wanita yang melalui periode
puerperium disebut puerpura. Puerperium (Nifas) berlangsung selama 6
minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya
alat kandungan pada keadaan yang normal. Batasan waktu nifas yang
paling singkat (minimum) tidak ada batas waktunya, bahkan bisa jadi
dalam waktu yang relatif pendek darah sudah keluar, sedangkan batasan
maksimumnya adalah 40 hari.

2. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Menurut Anggraini (2010) tujuan dari asuhan masa nifas:

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi


b. Melaksanakan skrining yang komprehensif (menyeluruh), mendeteksi
masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
maupun bayinya.

3
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan dini,
nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan
bayi sehat.
d. Memberikan pelayanan KB
e. Mendapatkan kesehatan emosi

3. Tahapan Masa Nifas

Tahapan masa nifas dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:

a. Puerpurium dini (immediate puerperium): waktu 0-24 jam post


partum. Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
jalan-jalan. Dalam agama islam telah bersih dan boleh bekerja setelah
40 hari.
b. Puerpurium Intermedial (early puerperium): waktu 1-7 hari post
partum. Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya
6-8 minggu
c. Remote Peurperium (later puerperium) : waktu 1-6 minggu post
partum. Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna,
terutama bila selama hamil dan waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sehat bisa berminggu-minggu, bulan atau
tahun.

B. Perubahan Fisiologis Ibu pada Masa Nifas


Pada masa nifas ibu mengalami banyak perubahan pada tubuhnya.
Setelah kelahiran bayi dan pengeluaran plasenta, ibu mengalami suatu
periode pemulihan kembali kondisi fisik dan psikologisnya (Ball 1994,
Hytten 1995). Yang diharapkan pada periode 6 minggu setelah melahirkan
adalah semua sistem dalam tubuh ibu akan pulih dari berbagai pengaruh
kehamilan dan kembali pada keadaan sebelum hamil (Beischer dan Mackay
1986, Cunningham et al, 1993).

1. Perubahan sistem reproduksi

4
a. Uterus
Uterus mengalami pengecilan atau involusi yang merupakan proses
kembalinya uterus seperti sebelum hamil. Perubahan ini terjadi
terutama pada otot-otot rahim dan decidua serta ligamentum yang
terpengaruh saat hamil akan kembali seperti semula. Perubahan ini
terjadi karena adanya kontraksi dan retraksi dari otot-otot setelah bayi
lahir.
b. Lochea
Lochea adalah cairan yang keluar dari uterus melalui vagina
dalam masa nifas. Lochea dibagi menjadi: Lochea Rubra keluar
setelah persalinan sampai 3 hari masa nifas, berwarna merah, berisi
lapisan desidua, sisa chorion, liquor amnii, lanugo, vernik caseosa dan
kemungkinan mekonium. Lochea Serosa keluar pada hari 4-9
persalinan, warna merah menjadi lebih kecoklatan, berisi serum,
selaput lendir, leucocyten dan penyakit yang telah mati. Lochea Alba
keluar pada hari 10-15 hari atau lebih, warna putih kekuningan berisi
selaput lendir leucocyten dan penyakit yang telah mati.
c. Vagina dan Perineum
Vagina dan pintu keluar vagina pada bagian pertama masa nifas
membentuk lorong berdinding lunak dan luas yang ukurannya secara
perlahan mengecil. Rugae terlihat kembali pada minggu ketiga. Himen
muncul sebagai potongan jaringan kecil, selama proses sikatrissasi
diubah menjadi carunculae mirtiformis yang khas pada wanita
melahirkan.
d. Servik dan Segmen Bawah Rahim
Segera setelah selesai kala III, servik dan SBR menjadi struktur
yang tipis, kolaps dan kendur. Tepi luar serviks, yang tadinya menjadi
os eksterna, biasanya mengalami laserasi khususnya sebelah lateral.
Mulut serviks mengecil perlahan-lahan. Selama beberapa hari setelah
persalinan serviks dapat dilalui 2 jari. Setelah akhir minggu I dapat
dilalui 1 jari. Sewaktu mulut serviks menyempit, servik menebal dan

5
salurannya terbentuk kembali. Dalam perjalanan beberapa minggu,
SBR diubah dari struktur yang jelas-jelas cukup besar untuk memuat
kebanyakan kepala janin cukup bulan menjadi isthmus uteri yang
hampir tidak dapat dilihat yang terletak diantara korpus uteri diatas
dan os interna serviks dibawah.
e. Peritonium dan Dinding Abdomen
Ketika miometrium berkontraksi dan beretraksi setelah kelahiran
dan beberapa hari sesudahnya peritonium membungkus sebagian besar
uterus dibentuk menjadi lipatan-lipatan dan kerutan-kerutan.
Ligamentumlatum dan rotundum jauh lebih kendor daripada kondisi
tidak hamil, dan memerlukan waktu cukup lama untuk kembali dari
peregangan dan pengendoran yang telah dialami selama hamil.
Pemulihan dibantu dengan latihan-latihan. Strie livida tetap ada, otot-
otot yang atonik akan menyebabkan abdomen tetap kendor.
2. Perubahan Sistem Pencernaan
Ibu merasa lapar dan siap untuk makan dua atau empat jam setelah
melahirkan. Konstipasi dapat terjadi pada awal masa nifas karena makanan
atau cairan yang kurang selama persalinan.
3. Perubahan Sistem Perkemihan
Setelah persalinan terjadi edema dan hipermia dinding kandung kemih
tetapi juga mengalami ekstravasi darah ke mukosa. Kapasitas kandung
kemih pada masa nifas bertambah dan tidak sensitif terhadap tekanan
intravesika, karena pengembangan terhadap yang berlebihan khususnya
analgesia dan gangguan fungsi neural sementara pada kandung kemih
merupakan faktor penunjang.
4. Perubahan Sistem Muskuloskletal
Jaringan lunak panggul dan persendian serta ligamen-ligamen perlahan-
lahan kembali seperti sebelum kehamilan memerlukan waktu 3 bulan
untuk kembali normal. Otot-otot perut dan dasar panggul berlahan-lahan
kembali, dengan pertolongan latihan saat nifas akan lebih cepat kembali.
5. Perubahan Sistem Endokrin

6
Setelah uterus kembali normal, endometrium sudah kembali baik,
penekanan hormon esterogen dan progesteron sudah menurun maka FSH
akan aktif kembali memperngaruhi folikel primordian menjadi folikel de
Graff sehingga terjadi ovulasi. Menstruasi terjadi kembali pada minggu ke
5-6.
6. Perubahan Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah akan kembali stabil, dan suhu wanita inpartu tidaklebih dari
37,2 derajat celcius. Begitu pula dengan nadi. Nadi berkisar antara 60-
80x/menit. Kemudian, respirasi pun kembali normal. Frekuensinya yaitu
18x/menit.
7. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Volume darah kembali seperti sebelum hamil, begitu pula dengan
kekentalannya. Rata-rata detak jantung baik dan kardiak out put kembali
normal.
8. Perubahan Haematologi
Perubahan leukosit terlihat jelas selama dan setelah persalinan, yaitu
berjumlah 5000/mm3 hingga rata-rata mencapai 15.000/mm3.
9. Perubahan Siatem Pernafasan
Tekanan penuh didasar lobus paru-paru kembali normal, kemungkinan
karena tidak ada lagi tekanan dari uterus sehingga menjadi longgar.
Respirasi akan normal, teratur, cukup dalam, frekuensinya yaitu
18x/mensit.

D. Peran dan Tanggung Jawab Bidan pada Masa Nifas

Menurut Suherni dkk, (2009) peran dan tanggung jawab bidan dalam
asuhan masa nifas adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dan merespon terhadap kebutuhan dan komplikasi


yang terjadi pada saat-saat penting yaitu 6 jam, 6 hari, 2 minggu dan 6
minggu.
2. Mengadakan kolaborasi antara orangtua dan keluarga

7
3. Membuat kebijakan, perencanaan kesehatan dan administrator.

Sedangkan menurut Anggarini (2010) peran dan tanggung jawab bidan


ialah:

1. Mendukung dan memantau kesehatan fisik serta psikologis ibu dan bayi
2. Membantu ibu menyusui bayinya dan mendukung pendidikan kesehatan
termasuk pendidikan dalam perannya sebagai orangtua
3. Memberikan konseling kepada keluarga terkait dengan komplikasi nifas,
gizi pada masa nifas dan kebersihan yang aman
4. Memberikan asuhan secara profesional

Dalam kunjungan nifas terakhir yaitu pada minggu ke 6-8 post partum,
asuhan yang diberikan bidan adalah:

1. Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ia atau bayi alami


2. Memberikan konseling untuk menggunakan KB secara dini dan
imunisasi untuk bayinya
3. Memberikan konseling tanda bahaya yang mungkin dialami ibu ataupun
bayi
4. Bicarakan pemberian ASI dengan ibu dan perhatikan apakah bayi
menetek dengan baik
5. Konselingkan kepada ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6
bulan
6. Catat dengan tepat hal-al yang diperlukan
7. Jika ada hal yang tidak normal segera merujuk ibu atau bayi ke
puskesmas atau ke rumah sakit.

8
BAB III
ASKEB

A. Varney

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL


NY. F POST PARTUM 6 MINGGU
DI RUMAH SAKIT RAJAWALI CITRA
PLERET BANJARDADAP POTORONO BANGUNTAPAN BANTUL

No Registrasi : 086362
Masuk RS. Tanggal/pukul : 9 Maret 2012/11.30

I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Identitas Istri Suami
Nama : Ny. F Tn. J
Umur : 25 Th 27 Th
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : D3 D3
Pekerjaan : swasta swasta
Alamat : Graha, Banguntapan Bantul

2. Anamnesa
a. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin kunjungan nifas
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
c. Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan menarch di usia 14 tahun

9
Ibu mengatakan siklus haid teratur setiap bulan dan
lamanya 7 hari
Ibu mengatakan sifat darah cair dan tidak ada disminorea
d. Riwayat pernikahan
Ibu mengatakan ini pernikahan pertama
Ibu mengatakan menikah diusia 24 tahun
Ibu mengatakan sudah menikah selama 1 tahun
Ibu mengatakan status perkawinan sah
e. Riwayat obstetri P1A0AH1
Hami Persalinan Nifas
l
ke tangga Umur Jenis penolong komplikas JK BB laktas komplikasi
l kehamila persalinan i lahir i
n
1 27 40 Spontan Bidan Tidak ada Lk 3200 ya Tidak ada
Januari Minggu kg
2012
Lama persalinan
Kala I : 14 jam perdarahan :-
Kala II : 30 Menit perdarahan : 100 cc
Kala III : 15 menit perdarahan : 100 cc
Kala IV : 2 jam perdarahan : 1/2 pembalut
kecil
Placenta lahir : spontan
Diameter : 20 cm
Panjang tali pusat : 45 cm

f. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah memakai alat kontrasepsi
g. Pola pemenuhan sehari-hari
1) Nutrisi

10
ibu mengatakan makan 3x sehari jenisnya nasi, sayur
lauk porsi sedang
ibu mengatakan minum 6-7 gelas perhari jenisnya air
putih dan teh
2) Eliminasi
BAB : 1x/hari
Konsistensi : lunak
Tiidak adaa keluhan
BAK : 5-6x/hari
Konsistensi : cair
Tidak ada keluhan
3) Istirahat
Ibu mengatakan tidur siang selama 1 jam dan tidur
malam 8 jam per hari
4) Aktivitas
Ibu mengatakan menyusui bayinya
Ibu mengatakan sudah dapat melakukan pekerjaan
rumah tangga
Ibu mengatakan sudah bisa merawat bayinya
h. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan tidak sedang sakit
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular
seperti TBC/PMS, menurun seperti DM, asma, hipertensi
dan menahun seperti jantung/ginjal
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit
menular seperti TBC/PMS, menurun seperti DM, asma,
hipertensi dan menahun seperti jantung/ginjal
i. Keadaan psikososial
Ibu mengatakan senang dengan kelahiran putranya
Ibu mengatakn tidak merasa sedih dengan keadaannya
Ibu mengatakan tidak merasa kerepotan dengan bayinya

11
Ibu mengatakan beragama islam dan menjalankan ibadah
sesuai dengan agamanya
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik kesadaran : komposmentis
BB : 63 Kg TB : 159 cm
TD : 110/80 mmHg N : 80x/menit
R : 17x/menit S : 36,50 C
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : bersih, tidak ada luka
Wajah : tidak pucat
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : bersih, tidak ada polip
Mulut : bibir lembab, tidak ada sariawan
Telinga : bersih, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe

dan vena jugularis


Dada : tidak ada retraksi dinding dada, bunyi nafas
normal
Payudara : simetris, puting susu menonjol, keluar ASI, puting
tidak lecet
Perut : tidak ada bekas luka operasi, TFU tidak teraba
Genetalia : tidak ada pembesaran kelenjar bartolini, jahitan
sudah kering
Ektrimitas : atas : gerakan normal, tidak ada nyeri
Bawah : normal, tidak ada oedema, varises dan
tidak nyeri
Anus : tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan

12
II. Interpretasi Data
A. Diagnosa Kebidanan
Ny. F Usia 25 tahun P1A0AH1 post partum 6 minggu normal
DS : ibu mengatakan baru melahirkan pertama kali
Ibu mengatakan belum pernah abortus
Ibu mengatakan melahirkan tanggal 27 Januari 2012
Ibu mengatakan keadaannya baik
Ibu mengatakan senang, tidak sedih setelah kelahiran
bayinya
DO : TD : 110/80 mmHg N : 80x/menit
S : 36,5 0C R : 17x/menit
BB : 63 Kg TB : 159 cm
Pemeriksaan fisik normal
TFU tidak teraba
Luka jahitan sudah kering
B. Masalah
Tidak ada
III. Diagnosa Potesial
Tidak ada
IV. Antisipasi dan Tindakan Segera
Tidak ada
V. Perencanaan
1. Beritahu ibu tentang keadaannya
2. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
3. Beritahu ibu tentang tanda bahaya pada saat nifas
4. Beri KIE tentang KB
5. Menganjurkan kunjungan ulang jika ada keluhan
VI. Pelaksanaan
1. Memberitahu ibu bahwa keadaannya baik dan normal
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
Keadaan umum : baik kesadaran : komposmentis

13
BB : 63 Kg TB : 159 cm
TD : 110/80 mmHg N : 80x/menit
R : 17x/menit S : 36,50 C
3. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya saat nifas seperti:
a. Kelelahan, sulit tidur
b. Demam
c. Sakit kepala berat
d. Bengkak pada wajah
e. Pembekakan payudara, pembesaran puting, puting lecet
f. Kesulitan menyusui
g. Nyeri hebat pada perut
h. Nyeri/merasa panas saat buang air kecil
i. Sembelit, hemoroid
j. Cairan vagina yang keluar berbau busuk
k. Merasa sedih
l. Merasa kurang mampu merawat bayi secara memadai
4. Memberikan KIE tentang KB, menganjurkan ibu untuk ber-KB
dengan menjelaskan macam-macam alat kontrasepsi, efek
samping, indikasi serta kontraindikasi pada masing-masing alat
kontrasepsi. Kemudian menganjurkan ibu untuk mendiskusikan
dengan suami untuk menggunakan KB yang sesuai dengan ibu.
5. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan
VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti bahwa keadaannya baik
2. Ibu mengetahui fisiknya dalam keadaan baik
3. Ibu memahami tanda-tanda bahaya pada saat nifas dengan
menyebutkan beberapa tandanya.
4. Ibu memahami KIE yang diberikan bidan dengan menyebutkan
contoh alat kontrasepsi, efek samping serta indikasi dan
kontraindikasinya. Kemudian ibu bersedia untuk mendiskusikan
penggunaan alat kontrasepsi dengan suami

14
5. Ibu bersedia kunjungan ulang jika ada keluhan

15
B. SOAP

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL


NY. F POST PARTUM 6 MINGGU
DI RUMAH SAKIT RAJAWALI CITRA
PLERET BANJARDADAP POTORONO BANGUNTAPAN BANTUL

Tanggal/pukul : 9 Maret 2012/11.30

Identitas Istri Suami


Nama : Ny. F Tn. J
Umur : 25 Th 27 Th
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : D3 D3
Pekerjaan : swasta swasta
Alamat : Graha, Banguntapan Bantul

S
- Ibu mengatakan tidak ada keluhan
- Ibu mengatakan melahirkan pada tanggal 27 Januari 2012
- Ibu mengatakan menarch umur 14 tahun, siklus haid teratur, lamanya 7
hari, tidak nyeri disminorea saat ini sedang masa nifas
- Ibu mengatakan riwayat persalinannya
Tempat : rumah sakit, penolong : bidan tanggal 27 Januari 2012 jenis
persalinan : spontan
Tidak ada komplikasi
Lama persalinan
Kala I : 4 jam perdarahan : 0 cc
Kala II : 30 Menit perdarahan : 100 cc

16
Kala III : 15 menit perdarahan : 100 cc
Kala IV : 2 jam perdarahan : 40 cc
Placenta lahir : spontan
Diameter : 20 cm
Panjang tali pusat : 45 cm
- Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya
- Ibu mengatakan tidak sedih dengan keadaannya

O
- KU : baik kesadaran : komposmentis
BB : 63 Kg TB : 159 cm
TD : 110/80 mmHg N : 80x/menit
R : 17x/menit S : 36,50 C
- Pemeriksaan fisik
Kepala : bersih, tidak ada luka
Wajah : tidak pucat
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : bersih, tidak ada polip
Mulut : bibir lembab, tidak ada sariawan
Telinga : bersih, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe
dan vena jugularis
Dada : tidak ada retraksi dinding dada, bunyi nafas
normal
Payudara : simetris, puting susu menonjol, keluar ASI, puting
tidak lecet
Perut : tidak ada bekas luka operasi, TFU tidak teraba
Genetalia : tidak ada pembesaran kelenjar bartolini, jahitan sudah

kering

17
Ektrimitas : atas : gerakan normal, tidak ada nyeri
Bawah : normal, tidak ada oedema, varises dan tidak nyeri
Anus : tidak ada hemoroid

A P A AH
1 0 1 usia 25 tahun 6 minggu post partum normal

P
1. Beritahu ibu tentang keadaannya, memberitahu ibu tentang keadaannya
bahwa ibu dalam keadaan baik dan ibu mengerti penjelasan bidan
2. Jelaskan hasil pemeriksaan, menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
bahwa pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik dalam batas normal dan
ibu mengerti penjelasan bidan.
3. Beritahu ibu tentang tanda bahaya saat nifas, memberitahu ibu tentang
tanda bahaya saat nifas. Ibu paham mengenai tanda bahaya saat nifas yang
telah dijelaskan bidan.
4. Beritahu KIE tentang KB, memberitahu ibu tentang alat kontrasepsepsi
yang bisa digunakan ibu setelah masa nifas dan menganjurkan ibu untuk
mendiskusikan dulu dengan suami. Ibu paham dan bersedia
mendiskusikan dengan suami.
5. Anjurkan kunjungan ulang jika ada masalah, menganjurkan kepada ibu
untuk kunjungan ulang jika ada masalah dan ibu bersedia untuk kunjungan
ulang jika ada masalah.

18
BAB IV
PEMBAHASAN

Pemerintah melalui Depkes memberikan kebijakan yakni paling sedikit ada 4 kali
kunjungan pada masa nifas
Tujuan :
1. Untuk menilai kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Pencegahan terhadap kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu
nifas dan bayinya
3. Mendeteksi adanya kejadian-kejadian masa nifas
4. Menangani berbagai masalah yang timbul dan mengganggu
kesehatan ibu maupun bayi pada masa nifas
Sedangkan menurut saifuddin kunjungan nifas dilakukan paling sedikit 4 kali
kunjungan yang dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk
mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi. Pada
kunjungan ke 4 diharapkan keadaan ibu sudah kembali seperti semula. Selain itu
pada kunjungan ke 4 ini juga diharapkan bahwa ibu dan suami sudah memikirkan
alat kontrasepsi apa yang akan digunakan.
Pada contoh asuhan kebidanan nifas normal diatas Ny. F. Melakukan
kunjungan nifas ke 4. Dapat diketahui melalui anamnesa yang dilakukan bahwa
keadaan psikososial Ny. F dalam keadaan baik pada akhir masa nifasnya. Sangat
perlu mengawasi psikologis pasa nifas karena dikhawatirkan akan terjadi baby
blues pada masa nifas tersebut. Selanjutnya, dilihat dari hasil pemeriksaan Ny. F
kondisi fisiknya sudah kembali seperti semula. Jahitan lukanya juga sudah kering
dan ia sudah bebas mobilisasi.

19
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah
masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar dari rahim. Masa
nifas berlangsung dari 2 jam setelah persalinan hingga 6 minggu berikutnya.
Berakhirnya masa nifas ditandai dengan pulihnya organ-organ yang berkaitan
dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lainnya
berkaitan saat persalinan. (Seherni, dkk: 2009)

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang dinilai paling dekat dengan ibu
diharapkan mampu melakukan perawatan dalam bentuk asuhan kebidanan
pada masa nifas ini. (Anggaraini, 2010) Bidan harus terus memantau
kesehatan ibu maupun bayi dalam kunjungan nifas sedikitnya 4x. Pada
kunjungan minggu ke 6, bidan harus memastikan bahwa di akhir masa nifas,
ibu maupun bayi dalam keadaan yang baik.

B. Saran

1. Institusi Pelayanan
Diharapkan kepada institusi pelayanan dapat menerapkan menegemen
kebidanan sesuai dengan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal
2. Institusi Pendidikan
Agar laporan ini dapat dipergunakan sebagai bahan bagi pembelajaran.
3. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat megetahui dan memahami bahwa asuhan
kepada ibu nifas sangat penting

20
DAFTAR PUSTAKA

Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

Rahayu, E.N. 2014. Modul 1 Mata Kuliah Nifas Normal: Tubuhku Berubah Setelah
Melahirkan. Yogyakarta: Aditya Media

Ambarwati, E.R. & Wulandari, D. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra
Cendika

Anggaraini, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama

21

Anda mungkin juga menyukai