OLEH :
KELAS : B4
UNIVERSITAS NASIONAL
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “Materi Posisi dalam Melahirkan. Gantle Birth, Water Birth”.
Dalam penyusunan Penulisan makalah tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih belum sempurna, maka saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, demi penyempurnaan
makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
3
2. 1 Sejarah Water Birth .......................................................................
2. 2 Pengertian Water Birth ..................................................................
2. 3 Metode Water Birth .......................................................................
2. 4 Alat-alat yang digunakan untuk persalinan Water Birth ...............
2. 5 Hal-hal yang diperhatikan untuk persalinan Water Birth .............
2. 6 Tahap persalinan Water Birth .......................................................
2. 7 Manfaat persalinan Water Birth ....................................................
2. 8 Kelemahan persalinan secara Water Birth ....................................
2. 9 Persyaratan melahirkan secara Water Birth ..................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................
3. 1 Kesimpulan ...................................................................................
3. 2 Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
A. Untuk mengetahui perkembangan ilmu terbaru tentang posisi meneran saat
persalinan
B. Mempermudah atau memperlancar proses persalinan
C. Memberikan kenyamanan dalam proses persalinan
D. Mempercepat dalam proses persalinan.
1.3 Manfaat
A. Bagi Mahasiswa
5
B. Bagi Instiusi
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Menurut Syafrudin ( 2012 ) posisi dalam persalinan adalah posisi yang
digunakan untuk persalinan yang dapat mengurangi rasa sakit pada saat bersalin
dan dapat mempercepat proses persalinan. Persalinan dan kelahiran merupakan
suatu peristiwa yang normal, tanpa disadari dan mau tidak mau harus
berlangsung. Untuk membantu ibu agar tetap tenang dan rileks sedapat mungkin
bidan tidak boleh memaksakan pilihan posisi yang diinginkan oleh bidan dalam
persalinannya. Sebaliknya, peranan bidan adalah mendukung ibu dalam pemilihan
posisi apapun yang dipilihnya, menyarankan alternative – alternative hanya
apabila tindakan ibu tidak efektif atau membahayakan bagi dirinya sendirinya
atau bagi bayinya. Bila ada anggota keluarga yang hadir untuk melayani sebagai
pendamping ibu, maka bidan bisa menawarkan dukungan pada orang yang
mendukung ibu tersebut.
Saat ibu memberikan dukungan fisik maupun emosional dalam persalinan, atau
membantu keluarga untuk memberikan dukungan persalnan, bidan tersebut harus
melakukan semuanya itu dengan cara yang bersifat saying ibu meliputi :
A. Aman sesuai dengan evidence Base pada keselamatan ibu
B. Memungkinkan ibu merasa nyaman, aman, secara emosional serta merasa
didukung dan didengarkan
C. Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami
8
B. Lateral
Posisi ini mengharuskan ibu berbaring ke kiri atau kekanan. Salah satu
kaki diangkat sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Biasanya
dilakukan bila kepala bayi belum tepat. Normalnya posisi ubun – ubun bayi
berada di depan jalan lahir, menjadi tidak norml bila posisi ubun – ubun bayi
berada dibelakang atau disamping. Miring ke kiri atau kekanan tergantung
posisi ubun – ubun bayi. Jika dikanan, ibu diminta miring ke kanan dengan
harapan bayinya akan memutar. Posisi ini juga bisa digunakan bila persalinan
berlangsung lama atau ibu sudah kelelahan dngan posisi lain.
1) Keuntungan :
a) Peredarah darah balik ibu mengalir lancar, pengiriman oksigen dalam
darah ibu ke janin melalui plasenta tidak terganggu karena tidak terlalu
menekan
b) Proses pembukaan berlangsung perlahan – lahan sehingga persalinan
relative lebih nyaman dan dapat mencegah terjadinya laserasi.
2) Kekurangan :
a) Posisi ini membuat dokter atau bidan sedikit kesulitan membantu
proses persalinan
b) Kepala bayi lebih sulit dipegang atau diarahkan
c) Bila harus melakukan episiotimi prosesnya lebih sulit
9
C. Berdiri atau jongkok
1) Keuntungan :
a) Posisi ini menguntungkan karena pengaruh gaya gravitasi tubuh
sehingga ibu tidak perlu bersusah payah untuk mengejan bayi akan
keluar lewat jalan lahir dengan sendirinya ( membantu mempercepat
kemajuan kala 2 ), sehingga Oksitosin kurang diperlukan untuk
memercepat persalinan, sehingga dengan posisi ini akan mengurangi
kejadian induksi dalam persalinan.
b) Membantu dalam pengosongan kandung kemih dan mengurangi rasa
nyeri
c) Pada posisi jongkok berdasarkan bukti radiologis dapat menyebabkan
terjadinya peregangan bagian bawah simfisis pubis akibat berat badan
sehingga mengakibatkan 28 % terjadinya perluasan pintu panggul
10
2) Kekurangan :
a) Bila tidak disiapkan dengan baik posisi ini sangat berpeluang membuat
kepala bayi cedera sebab bayi bisa meluncur dengan cepat, supaya hal
ini tidak terjadi biasanya sudah disiapkan bantalan yang empuk dan
steril untuk menahan kepala bayi dan tubuh bayi
b) Dokter atau bidan sedikit kesulitan bila harus membntu persalinan
melalui episiotomy atau memantau perkembangan pembukaan.
D. Merangkak
Pada Posisi ini lengan vertical dengan bahu anda tidak jauh kebelakang
atau kedepan dan tidak lebih lebar dari bahu anda sehingga tidak membuang
energy anda, namun memungkinkan tubuh anda untuk beristirahat di lengan
anda. Untuk kala II tahap akhir anda perlu memperluas panggul anda dengan
membuka lutut. Yang penting cari posisi yang nyaman menurut anda. Ada
beberapa versi dengan menggunakan variasi dengan bersandar ke meja atau
pinggiran tempat tidur
1) Keuntungan :
a) Membantu meringankan rasa sakit
b) Lebih sedikit resiko robekn perineum
c) Posisi ini sangat bagus untuk posisi bayi besar
d) Dapat membantu jika terjadi prolapse tali pusat untuk mencegah tali
pusat semakin menumbung
e) Mengurangi keluhan hemeroid
11
E. Posisi Terlentang/Litotomy
1) Kelebihan
a) Dokter/ bidan lebih leluasa membantu persalinan
b) Karena jalan lahir menghadap kedepan maka dokter lebih mudah
memprediksi perkmbangan pembukaan dan waktu persalinan jadi
lebih akurat
c) Kepala bayi lebih mudah dipegang dan diarahkan.
2) Kelemahan :
a) Proses persalinan perlangsung lama
b) Terjadi robekan pada perenium
c) Peredaran darah balik ibu ke janin melalui plasenta menjadi berkurang
sehingga bayi menjadi hypoxia.
12
BAB III
EVIDENCE BASE PRACTICE
13
Sumber jurnal : Nama
No Judul Penelitian Penulis , Tahun Variabel Penelitian Jenis Penelitian Hasil Penelitian jurnal,No volume,
Tgl/Bln, No Halaman
Tingkat pengetahuan Uky Novitasari dan Tingkat pengetahuan Deskriptif kuantitatif Tingkat pengetahuan ibu Vol III, Agustus 2013
ibu primigravida Hj. Kusindijah,2013 ibu primigravida primigravida tentang posisi
tentang posisi tentang posisi melahirkan di RB Medika
1
melahirkan di RB melahirkan Utama Balongbendo
Medika Utama termasuk dalam kategori
Balongbendo cukup
Pengaruh posisi Fenny Sukma Aji, Pengaruh posisi Deskriptif Korelasi a. Lama persalinan kala II Jurnal ilmu keperawatan
persalinan antara Wagiyo, Eliza , persalinan antara posisi responden dengan posisi da kebidanan volume 5,
posisi lateral dengan 2014 lateral dengan posisi lateral 2.3 jam Tahun 2014
posisi lithotomy lithotomy dan lama b. Posisi lithotomy 1.79 jam
2 terhadap lama persalinan halaman II
persalinan kala II ibu
primigravida di RB
Mardi Rahayu
Semarang tahun 2014
3 Pengaruh posisi Ita Rahmawati. Pengaruh posisi Analitik dengan a. Sebagian besar posisi Volume 1 no. 2 , Tahun
14
meneran terhadap 2014 meneran terhadap pendekatann cross meneran responden 2014
lamanya persalinan lamanya persalinan sectional dengan berbaring miring
kala II di RSIA kala II ke kiri ( 78.8 % )
Kumalasiwi b. Ada pengaruh posisi
Pecangaan Jepara meneran terhadap
lamanya persalinan kala
II di RSIA Kumalasiwi
Jepara (p value = 0.019
%)
Efektifitas posisi Soeri Utama dan - Efektifitas posisi Quasi ekseriment Rata-rata lama persalinan Jurnal ilmiah kebidanan,
persalinan Mc Robert Dyah Fajarsari, persalinan Mc Robert dengan rancangan kala II pada kelompok posisi Vol. 2 No. 1 Edisi Juni
dan posisi lithotomy 2009 dan posisi lithotomy rangkaian waktu Mc Robert adalah 33.33 2011
pada proses persalinan - Proses persalinan kelompok menit dan posisi lithotomy
kala II pada primipara kala II pada pembanding atau 44.9 menit dan persalinan
4
di RSU Banyumas primipara di RSU Control Time Series kala II pada posisi Mc
tahun 2009 Banyumas tahun Design Robert lebih efektif
2009 dibandingkan posisi
lithotomy dengan selisih
waktu 11.57
15
3.2 Dari Evidence Base Practice diatas dapat ditarik kesimpulan :
A. Kelebihan :
1) Ibu yang telah memiliki pengetahuan tentang posisi
melahirkan sangat membantu saat proses persalinan
melahirkan
2) Posisi yang aman bagi ibu yang melahirkan adalah posisi
yang nyaman bagi ibu sendiri. Dokter atau bidan hanya
memberi alternative – alternative apabila posisi ibu kurang
efektif atau membahayakan bagi ibu dan janin.
3) Posisi Mc Robert merupakan posisi yang paling cepat
dalam proses persalinan kala II dibandingkan posisi
litotomi dan lateral
B. Kekurangan :
1) Posisi – posisi dalam jurnal tersebut hanya berdasarkan
pesepsi pasien ( responden , tetapi tidak berdasarkan dari
bukti ilmiah.
Kekurangan :
Posisi Mc Robert lebih cocok diterapkan jika saat persalinan bahu bayi
mengalami impaksi sehingga posisi Mc Robert tidak bisa diterapkan pada
semua persalianan.
16
BAB I
PENDAHULUAN
gentle birth.
17
BAB II
PEMBAHASAN
Gentle Birth pertama kali dipopulerkan di Indonesia oleh Bidan Robin Liem
di klinik gratis klinik Bumi Sehat Bali.Menurut Aviasti Pratiwi, seorang
penggiat Gentle Birth dari Galenia Bandung, Gentle Birth, dilihat dari asal
katanya, gentle dan birth, merupakan suatu proses kelahiran yang lembut. Disebut
juga sebagai natural birth. Posisi Gentle Birth dalam sebuah kelahiran adalah
menyampaikan pada satu pemahaman bagaimana persalinan dianggap satu hal
alamiah yang merupakan siklus kehidupan manusia. Melahirkan bukan sesuatu yang
perlu ditakuti apalagi dihindari.
Gentle Birth bukanlah metode, namun sebuah filosofi dalam praktek siklus
kehidupan manusia. Prinsip Gentle Birth sangatlah sederhana, namun ternyata masih
sedikit sekali provider yang mau dan mampu mengadopsinya. dan salah satu
faktornya adalah "bussines being born" Mari sambut bayi kita dengan proses
persalinan yang ramah jiwa dan minim trauma untuk menciptakan generasi yang
damai dan terbaik.
Kelebihan Gentle Birth ini sendiri, lebih kepada bahwaGentle Birth adalah
sesuatu yang alamiah, sebagaimana kelahiran itu sendiri. Hanya saja, jika benar bisa
menerapkan filosofi Gentle Birth maka akan bisa lebih siap untuk menyambut proses
kelahiran sendiri. Dalam Gentle Birth tidak mengutamakan dimensi fisik.
1. Circle of Life. Meyakini bahwa proses persalinan adalah bagian dari siklus
kehidupan.
2. Knowledge is Power. Setelah meyakini bahwa kelahiran adalah bagian dari
siklus kehidupan, maka calon orang tua perlu mengetahui lebih banyak
tentang segala hal yang menyangkut kelahiran, bahkan dari awal, sejak masih
dalam masa kehamilan. Edukasi sebagai persiapan diri, semakin tahu maka
akan semakin siap.
18
3. Minimal intervention, minimum trauma. Contohnya misalnya dalam
persalinan normal, sering kita lihat sang calon ibu diinfus. Bila menganut
prinsip Gentle Birth, segalanya akan kembali pada kondisi sang ibu sendiri.
Perlu tidak infus dilakukan? Nyamankah bagi sang ibu? Semua kembali pada
sang ibu karena ibu adalah Subjeknya. Bukan ahli medis atau yang lainnya.
Namun, yang perlu diingat disini, sekalipun dikatakan bahwa ibu dan anaklah
subjek utama, peran suami juga sangat penting. Suami adalah figuran utama.
Bidan dan pelaku medis lainnya sebenarnya adalah figuran yang sama sekali
tak kalah penting. Karena yang paling dibutuhkan oleh seorang calon ibu yang
nantinya akan menjadi ibu adalah support dan dukungan, yang pastinya
diharapkan besar diberikan oleh suami. Sudah pasti, suami sendiri harus
memiliki knowledge yang lebih untuk mengatasi segala masalah yang
mungkin terjadi.
19
2. Menangkap dan memindahkan bayi baru lahir lebih lembut.
Cara tersebut kerap dilanggar dalam proses persalinan di rumah sakit.
“Dalam Gentle Birth, diusahakan tidak ada paksaan atau tarikan, baik di
kepala, bahu maupun tubuh sang bayi ketika lahir.
3. Membuat suasana hening di dalam kamar bersalin
4. Ini yang jarang sekali terjadi. Di rumah sakit, satu ibu bisa 'dikeroyok'
beberapa bidan yang semuanya memberi aba-aba seperti pendukung sepak
bola. Sementara itu, dalam Gentle Birth, orang-orang yang berhak masuk ke
ruang persalinan adalah orang-orang terdekat sang ibu
5. Kebebasan bergerak untuk ibu.
Ibu yang sedang menghadapi proses persalinan dapat memilih setiap posisi
yang mereka inginkan dan membuat nyaman selama proses persalinan. Selain
memungkinkan ruang yang optimal bagi bayi untuk bergerak ke bawah dan
melalui panggul, kebebasan bergerak serta posisi persalinan yang bebas juga
membantu sirkulasi ibu menjadi lebih baik.
6. Membiarkan tali pusat utuh atau menunda memotongnya.
Masalah penundaan pengekleman dan pemotongan tali pusat ini sebenarnya
sudah disetujui WHO, namun masih sedikit rumah sakit bersalin yang
mempraktikkannya.
7. Bayi harus segera berada di pelukan ibunya
Ini harus segera dilakukan setelah bayi lahir, dengan menunda semua prosedur
yang dapat mengganggu fase ikatan tersebut.Seperti yang kita tahu, bayi yang
baru lahir akan langsung dipotong tali pusarnya, lalu segera dipisahkan dari
dekapan ibunya untuk dilakukan observasi di inkubator atau di ruang bayi.
8. Membiarkan bayi merangkak di dada ibunya untuk menyusu.
Dalam Gentle Birth, IMD (Inisiasi Menyusu Dini) setelah bayi lahir
merupakan kewajiban. Kecuali jika sang bayi mengalami asfiksia atau kondisi
darurat yang memaksa bidan untuk segera melakukan tindakan demi
menyelamatkan sang bayi.
9. Menyediakan air hangat mendekati suhu rahim.
Ini penting pada persalinan water birth. Bayi yang diperlakukan dengan
penuh kelembutan, maka ekspresi wajahnya menunjukkan ketenangan, dan
kadang-kadang bayi lahir dengan kondisi tersenyum
20
2.6 Alasan Bahwa Anda Mampu Lahir Secara Alami [Gentle Birth]
Sebenarnya Tubuh kita adalah sebuah keajaiban, dan tubuh seorang wanita
mempunyai pengetahuan yang sempurna untuk melahirkan secara alami. Asal Anda
siapkan sebaik-baiknya maka mereka akan saling bersinergi dan berfungsi dengan
normal. Berikut adalah beberapa pengingat dan alasan untuk tentang kebenaran
bahwa kita bisa melahirkan alami dan normal:
21
pria.
r) Memiliki pantat besar? Bagus berarti semakin luas jalan bayi Anda.
Bagaimana kalau pantat Anda Kecil? Itu OK juga-karena Panggul Anda
masih bisa bergerak.
s) Persalinan adalah akhir dan klimaks yang alami dari seksualitas.
t) Khawatir tentang rasa sakit melahirkan? Jangan. Rasa sakit bukanlah bagian
dari persalinan, karena rasa sakit hanyalah sebuah akumulasi dari pengaruh
emosi, lingkungan, kecemasan. Nah orang bilang ketika Kontraksilah yang
membuat timbulnya rasa nyeri. Padahal sebenarnya kontraksi adalah salah
satu sinyal dari tubuh dan bayi Anda bahwa bayi Anda akan segera datang,
jadi hilangkan kekhawatiran dan kecemasan Anda serta lakukan persiapan
untuk menyambut kontraksi tersebut sehingga terasa nyaman.
u) Bayi anda bergerak ketahuilah dia sedang mempersiapkan diri
22
Batalkan rencana ini bila terjadi komplikasi pada kehamilan atau pada saat
persalinan.
2. Silence Birth.
Tak ada aba-aba “Dorong! Dorong lagi!” untuk menyemangati ibu
mengejan pada persalinan dengan cara ini. Metode yang dikembangkan
oleh Ron L. Hubbard dari aliran Scientology ini menghindari suara, baik
oleh ibu yang melahirkan maupun tenaga medis dan pendamping,
sehingga tercipta suasana tenang, hening, damai, serta penuh cinta dan
kebahagiaan. Suasana seperti itu menunjang ibu mampu menggunakan
alam bawah sadarnya untuk menjalani persalinan serta mengalihkan
persepsi rasa sakit dalam pikirannya. Batalkan rencana ini bila terjadi
komplikasi pada kehamilan atau pada saat persalinan.
3. Hypnobirthing
Hypnobirthing merupakan suatu filosofi persalinan disamping tekhnik
atau metode untuk melahirkan.
Hypnobirthing membantu para ibu menjadi sejalan dengan
kemampuan bawaan mereka, untuk mampu melahirkan dengan tenang,
nyaman, kuat, dan penuh suka cita ( Mongan, 2005 ; 22).
Sebelum proses persalinan –bahkan selama kehamilan– ibu melakukan
self hypnosis untuk mencapai kondisi relaksasi yang dalam (meditatif) dan
membebaskan diri dari rasa takut melalui latihan pernapasan. Dalam
kondisi ini, tubuh akan memproduksi senyawa pereda rasa sakit alami
yaitu hormon endorfin. Rasa sakit selama proses persalinan akan
teralihkan dan minimal, atau hingga tak terasa. Dalam prosesnya ibu juga
disemangati untuk melakukan visualisasi positif bahwa melahirkan itu
lembut, bebas dari rasa takut, dan mudah. Batalkan rencana ini bila terjadi
komplikasi medis pada ibu dan janin, bayi dalam kondisi tak normal.
23
Metode Hypnobirthing
Dalam hypnobirthing dikenal istilah program positif, yaitu memasukkan
pikiran-pikiran positif ke diri ibu dengan membayangkan serta mengucapkan hal
positif dan menyenangkan. Program posotif dilakukan ketika tubuh dan pikiran ibu
sudah rileks melalui empat gerakan relaksasi. Berikut ini ke empat gerakan relaksasi
hypnobirthing :
24
BAB III
3.1 Kesimpulan
Gentle Birth merupakan persalinan alami yang menitikberatkan proses
kelahiran yang tenang. Memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang
manusia Menurut Aviasti Pratiwi, seorang penggiat Gentle Birth dari Galenia,
Bandung, Gentle Birth, dilihat dari asal katanya, gentledan birth, merupakan
suatu proses kelahiran yang lembut. Disebut juga sebagai natural birth.
Posisi Gentle Birth dalam sebuah kelahiran adalah menyampaikan pada satu
pemahaman bagaimana persalinan dianggap satu hal alamiah yang merupakan
siklus kehidupan manusia. Melahirkan bukan sesuatu yang perlu ditakuti
apalagi dihindari.
3.2 Saran
Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk bisa melakukan atau memberi
intervensi tentang Gentle Birth kepada pasiennya, dan menjadikan proses
persalinan itu adalah proses yang menyenangkan.
25
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada abad 21 ini rasa sakit pada saat melahirkan memang sudah merupakan
kodrat wanita. Diawali dari kekhawatiran akan rasa sakit saat melahirkan normal,
pada tahun 2002 Liz Adianti seorang ibu yang kini dicatat sebagai orang pertama di
Indonesia yang melahirkan di air mencari informasi hal apa yang dapat mengurangi
rasa sakit tersebut. Akhirnya ia mendengar mengenai proses melahirkan di air atau
waterbirth ini. Pasangan suami istri ini pun segera mencari tahu seperti apa prosesnya
dari internet dan mendapat banyak referensi termasuk penjelasan ilmiah seorang
dokter di Moskow melalui klip video mengenai melahirkan di air. Dari referensi-
referensi tersebut mereka mengetahui bahwa cara ini telah cukup lama dipraktekkan
di luar negeri seperti Eropa, dan Rusia.
Mendengar 2 kata "water birth" akan membawa kita pada persepsi suatu
metode persalinanan yang dilakukan di dalam air. Kebanyakan dari kita di Indonesia
menganggap metode persalinan di dalam air ini merupakan metode yang baru padahal
sebenarnya metode persalinan water birth ini sudah dikenal jauh sebelumnya. Dalam
buku sejarah medis, kelahiran air pertama tercatat adalah di awal tahun 1800 di
Perancis. Maju cepat hampir 150 tahun kemudian di mana Anda menemukan baik
jumlah literatur tentang penelitian yang serius ini sebagai metode
alternatifpersalinan di Uni Soviet, di negara Uni Soviet pada tahun 60-an oleh Igor
Tjarkovsky, untuk selanjutnya persalinan water birth ini berkembang di Perancis
diakhir tahun 1960-an, di Amerika Serikat pada tahun 1961 dan beberapa negara di
asia. Waterbirth telah dikenal sejak lama. Tapi kalo di Negara kita, Indonesia, baru
26
mengenal Waterbirth pada tahun 2006. nah, padahal sekarang sudah tahun 2012, tapi
kenyataannya water birth masih sangat jarang ditemui dirumah sakit pada umumnya,
hanya beberapa di Rumah Sakit di Indonesia yang sudah memberikan pelayanan ini.
Dalam metode ini, calon ibu akan dimasukan ke dalam kolam berisi air hangat
pada saat memasuki bukaan ke-enam.Tujuannya agar kulit vagina menjadi tipis dan
lebih elastis sehingga akan lebih mudah untuk meregang saat kepala bayi keluar
melewati vagina, bahkan dikatakan jikapersalinan berjalan lancar maka tidak perlu
sampai harus merobek perineum (bibir vagina. Selain itu, air hangat pada kolam juga
akan memberikan rasa nyaman, tenang dan rileks, pada keadaan rileks ini tubuh akan
melepaskan endorphin (semacam morfin yang dibentuk oleh tubuh sendiri)untuk
mengurangi rasa sakit. Air hangat juga mampu untuk menghambat impuls – impuls
saraf yang menghantarkan rasa sakit, membuat persalinan tidak begitu terasa berat.
Secara prinsip, persalinan dengan metode water birth tidaklah jauh berbeda
dengan metode persalinan normal di atas tempat tidur, hanya saja pada metode water
birth persalinan dilakukan di dalam air sedangkan pada persalinan biasa dilakukan di
atas tempat tidur. Perbedaan lainnya adalah pada persalinan di atas tempat tidur,
calon ibu akan merasakan jauh lebih sakit jika dibandingkan dengan persalinan
menggunakan metode water birth. Ada yang mengatakan persalinan dengan water
birth dapat mengurangi rasa sakit hingga mencapai 40-70%.
Proses melahirkan seperti ini dirasakan lebih mudah bagi bayi untuk keluar
dengan proses yang normal dan untuk ibu pun dapat mengurangi perasaan stres saat
proses persalinan. Walaupun demikian, proses melahirkan seperti ini juga harus di
bawah pengawasan tenaga medis yang terampil.
27
BAB II
PEMBAHASAN
Secara prinsip, persalinan dengan metode water birth tidaklah jauh berbeda
dengan metode persalinan normal di atas tempat tidur, hanya saja pada metode water
birth persalinan dilakukan di dalam air sedangkan pada persalinan biasa dilakukan di
atas tempat tidur. Perbedaan lainnya adalah pada persalinan di atas tempat tidur,
28
calon ibu akan merasakan jauh lebih sakit jika dibandingkan dengan persalinan
menggunakan metode water birth. Ada yang mengatakan persalinan dengan water
birth dapat mengurangi rasa sakit hingga mencapai 40-70%.
a. Termometer air
b. Termometer ibu
c. Doppler anti air
d. Sarung tangan
e. Pakaian kerja (apron)
f. Jaring untuk mengangkat kotoran
g. Alas lutut kaki bantal, instrumen partus set
h. Shower air hangat
i. Portable/permanent pool
j. Handuk, selimut
k. Warmer dan peralatan resusitasi bayi
29
Selain itu juga diperlukan water heater dan termometer untuk menjaga
suhu air agar tetap dalam suhu 35-38ºC. Hal ini bertujuan agar bayi tidak
merasakan perbedaan suhu yang ekstrem antara di dalam perut dengan di luar
dan agar bayi tidak mengalami hipotermia. Suhu air yang hangat juga menjadi
sebab mengapa bayi sesaat setelah dilahirkan di dalam air tidak akan
menangis, karena bayi masih merasa berada di dalam kandungan akibat suhu
air yang tetap hangat. Air yang digunakan juga air suling yang steril dan tidak
mengandung kuman sehingga tidak akan menimbulkan infeksi apabila
tertelan.
30
2.6 Tahap Persalinan Water Birth
1. Mengedan seharusnya secara fisiologis. Ibu diperkenankan mengedan
spontan, risiko ketidak seimbangan oksigen dan karbondioksida dalam
sirkulasi maternal-fetal berkurang, dan juga akan dapat melelahkan ibu
dan bayi.
2. Persalinan, bila mungkin metode ”hand off”. Ini akan meminimalkan
stimulasi.
3. Lahirnya kepala bayi difasilitasi oleh adanya dorongan lembut
kontraksi uterus. Sarung tangan digunakan penolong untuk melahirkan
bayi. Sokong perineum, massage, dan tekan dengan lembut jika
diperlukan. Ibu dapat mengontrol dorongan kepala dengan tangannya.
4. Manipulasi kepala biasanya tidak diperlukan untuk melahirkan bayi
karena air memiliki kemampuan untuk mengapungkan. Walaupun
demikian, pasien perlu berdiri membantu mengurangi atau memotong
dan mengklem lilitan tali pusat. Meminimalkan rangsangan mengurangi
risiko gangguan pernapasan.
5. Bayi seharusnya lahir lengkap di dalam air. Kemudian sesegera
mungkin dibawa kepermukaan secara “gentle”. Pada saat bayi telah
lahir kepala bayi berada diatas permukaan air dan badannya masih di
dalam air untuk menghindari hipotermia, mencegah transfusi ibu ke
bayi. Sewaktu kepala bayi telah berada di atas air, jangan merendamnya
kembali.
6. Sewaktu bayi lahir, kepala bayi dikendalikan dengan gerakan yang
lembut, muka ke bawah, dan muncul dari dalam air tidak lebih dari 20
detik. Janin dapat diistirahatkan di dada ibu sambil membersihkan
hidung dan mulutnya, jika diperlukan. Penanganan ini sebaiknya
melihat juga panjang tali pusat agar tidak sampai putus. Kemudian bayi
diberi selimut, dan di monitor.
7. Idealnya, ibu dan bayi dibantu keluar dari air untuk melahirkan
plasenta. Tali pusat di klem dan dipotong, dan bayi dikeringkan dengan
handuk dan diselimuti dan kemudian diberikan kepada penolong lain,
keluarga, atau perawat. Ibu dibantu keluar dari kolam. Plasenta dapat
dilahirkan di dalam air atau di luar tergantung penolong (Kitzinger,
2000). Ibu dianjurkan menyusui sesegera mungkin setelah bayi lahir
untuk membantu kontraksi uterus dan pengeluaran plasenta. Risiko
secara teori yang dihubungkan dengan efek relaksasi air hangat
terhadap otot-otot uterus termasuk solusio plasenta, emboli air dan
peningkatan perdarahan.
31
2.7 Manfaat Persalinan Secara Water Birth
1. Untuk ibu
a. Ibu akan merasa lebih relaks karena semua otot yang berkaitan
dengan proses persalinan menjadi elastis.
b. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan. Sehingga
rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan.
c. Di dalam air proses pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih
cepat.
2. Untuk bayi
a. Menurunkan risiko cedera kepala bayi.
b. Meskipun belum dilakukan penelitian mendalam, namun pakar
kesehatan meyakini bahwa lahir dengan metode ini memungkinkan
IQ bayi menjadi lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir dengan
metode lain.
c. Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan
cepat memerah setelah dilahirkan.
1. Adanya kontra indikasi seperti pada kehamilan normal, yaitu seperti bayi lahir
sungsang.
2. Adanya penyakit menular seksual seperti herpes karena virus herpes tidak dapat
mati dalam air hangat.
3. Adanya perkiraan perdarahan berlebih, preeklampsia, atau infeksi kehamilan.
4. Kehamilan kembar.
5. Adanya perkiraan bayi lahir premature
6. Adanya mekonium (feses bayi) yang berlebih.
1. Risiko Maternal:
a. Infeksi.
b. Perdarahan Postpartum.
c. Trauma Perineum.
32
2. Risiko Neonatal.
Terdapat risiko penting secara klinik pada bayi, termasuk masalah
pernapasan rupture tali pusat disertai perdarahan, dan penularan infeksi
melalui air antara lain:
a. Terputusnya Tali Pusat.
b. Takikardi.
c. Infeksi.
d. Hipoksia.
e. Aspirasi Air dan Tenggelam
33
BAB III
3.1 Kesimpulan
Bagi kebanyakan melahirkan di air atau water birth merupakan masih
belum populer. Metode water birth merupakan metode alternative bagi ibu
hamil yang akan melahirkan dan merupakan suatu metode melahirkan
dengan keuntungan lebih rileks dan dapat mengurangi rasa sakit secara
signifikan sampai sekitar 80%.
Air hangat pada kolam juga akan memberikan rasa nyaman, tenang
dan rileks, pada keadaan rileks ini tubuh akan melepaskan endorphin
(semacam morfin yang dibentuk oleh tubuh sendiri) untuk mngurangi rasa
sakit. Air hangat juga mampu untuk menghambat impuls-impuls saraf yang
menghantarkan rasa sakit, sehingga membuat persalinan tidak begitu terasa
berat.
3.2 Saran
1. Diharapkan kepada dosen pembimbing dapat memberi kritik dan
sarannya agar terciptanya makalah ini yang lebih baik.
2. Diharapkan bagi penulis, agar lebih bias mengaplikasikannya
kepada pasien dengan baik dan sesuai.
3. Diharapakan kepada pembaca agar lebih menambahkan wawasan
tentang water birth ini sehingga tema ini lebih dapat berkembang
dan bermanfaat.
34
DAFTAR PUSTAKA
Nurindra. Yan (2008) ,Melahirkan Dalam Air. Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Hidayat. A. Aziz Alimul Hidayat (2002), Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
http://mihalulabrar.blogspot.com/2011/03/water-birth.html.
35
LAMPIRAN
A. PERTANYAAN
b. Posisi persalinan di mana bayi dapat keluar melalui jalur operasi dari
di perut dan rahim ibu.
d. A dan c benar.
3. Berikut ini manakah yang bukan termasuk dalam kelebihan dari water
birth?
c. Ibu lebih nyaman bergerak didalam air sehingga membuat ibu lebih
rilex.
b. Relaksasi otot
c. Relaksasi visualisasi
36
d. Relaksasi pernafasan.
6. Posisi yang dilakukan apabila posisi kepala bayi belum tepat yaitu posisi
ubun-ubun bayi berada di depan jalan lahir adalah?
c. Lateral
b. Triangle of life
c. Knowledge is Power.
d. Circle of Life.
37
8. Seorang ibu hamil akan melakukan persalinan dengan metode water birth.
Bidan yang menangani persalinan tersebut menganjurkan ibu untuk berada
didalam air sekama kontraksi, namun setelah kontraksi akhir bidan
tersebut memindahkan ibu ke tempat tidur dan melakukan proses
persalinan di tempat tidur. Metode persalinan yang digunakan adalah?
a. Persalinan Caesar
b. Persalinan normal
d. Persalinan berpindah
b. Persalinan normal
d. Hypnobirthing
10. Seorang ibu dengan kehamilan 39 minggu 2 hari mengeluh perut mules da
nada rasa ingin mengejan. Ibu dibawa ke Puskesmas terdekat. Setelah
dilakukan pemeriksaan dalam didapat posisi ubun-ubun bayi berada di
samping. Bidan menganjurkan ibu untuk berbaring ke kiri dan salah satu
kaki diangkat sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi apakah
yang dianjurkan oleh bidan kepada ibu dalam kasus ini?
b. Merangkak
d. lateral
38