Anda di halaman 1dari 8

NO JUDUL JURNAL TUJUAN VARIABEL METODELOGI

DAN SASARAN
1. Faktor resiko Stunting pada balita (24- 59 1. Untuk mengetahui Variable independent:  Desain penelitian yang digunakan
bulan) di sumatera. gambaran 1. Berat lahir adalah cross sectional dengan
Zilda oktiviana dan Triani Sudianti. kejadian stunting 2. Tinggi badan ibu kuantitatif.
Jurnal Gizi dan pangan, November 2013, pada balita di 3. Tingkat asupan  Penelitian menggunakan data
8 (3): 175- 180 empat provinsi energi Sekunder berasal dari Riset Kesehatan
ISSN 1978-1059 Aceh. 4. Tingkat asupan Dasar 2010.
2. Sasaran anak lemak  Data katakteristik demografi dan
balita. 5. Status ekonomi sosila ekonomi diperoleh lelaui
keluarga wawancara dengan mengunakan
6. Jumlah anggota kuesioner.
keluarga rumah  Data konsumsi pangan dengan metode
tangga recall 1x 24 jam.
7. Sumber air minum.  Pengukuran tinggi badan (TB)
mengunakan multi fungsi dengan
Variable dependen: kapasitas 0,1 cm.
Stunting pada balita (24-59)  Analisi data meliputi univariat,
tahun bivariat, dan multivariat. Analisis.
2. Faktor- faktor yang berhubungan dengan  Untuk mengetahui Dependen:  Penelitian observasi analitik dengan
kejadian stunting pada balita (khoirn faktor yang Stunting desain studi kasus kontrol.
Ni’Mah, Siti Rahayu Nadhiroh) berhubungan  Pengambilan sampel mengunakan
dapertemen gizi kesehatan fakultas dengan kejadian Independent: simple random sampling.
kesehatan fakultas kesehatan masyarakat stunting pada  Berat badan lahir  Data primer dilakukan dengan
universits airlangga, Surabaya, Indonesia. balita di wilayah  Panjang badan lahir wawancara menggunakan kuesioner
kerja puskesmas  Riwayat pemberian kepada ibu balita. Status gizi stunting
tanah kali. ASI Ekslusif diperoleh melalui pengukuran tinggi
 Balita 12- 59 bulan  Pendapatan keluarga, badan balita menggunakan microtoise
pendidikan orang tua dengan ketelitian 0,1 cm.
balita  Analisis data dilakukan untuk melihat
 Pengetahuan gizi ibu. hubungan variabel dan besar risiko
 Jumlah anggota (OR) dengan menggunakan uji
keluarga ChiSquare atau Fisher Exact apabila
syarat untuk uji Chi Square tidak
terpenuhi dengan tingkat kepercayaan
95% (α=0,05%).
3. Faktor risiko stunting pada anak usia 0—  Tujuan penelitian Variabel dependen  Penelitian ini menggunakan data
23 bulan di Provinsi Bali, Jawa Barat, dan ini adalah untuk Status stunting sekunder yang bersumber dari hasil
Nusa Tenggara Timur mengkaji ditentukan dengan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
(Nadiyah1*, Dodik Briawan2, dan Drajat prevalensi dan menggunakan software Kementerian Kesehatan Republik
Martianto2) faktor risiko WHO Anthro 2005. Indonesia tahun 2010. Riskesdas 2010
ISSN 1978 - 1059 Jurnal Gizi dan Pangan, stunting pada anak adalah sebuah survei dengan desain
Juli 2014, 9(2): 125—132 usia 0—23 bulan Variable Independen: cross sectional. Pengolahan dan
di Provinsi Bali,  Inisiasi menyusui analisis data dilakukan pada Juni—
Jawa Barat, dan dini (jam) Oktober 2012. Lokasi meliputi
Nusa Tenggara  Pemberian kolostrum Provinsi Bali, Jawa Barat dan NTT.
Timur (NTT).  Permulaan MP-ASI  Subjek dalam penelitian ini dipilih
 Kriteria inklusi  Pemberian makanan dengan cara purposive sampling.
penelitian ini Pre-lakteal  Proses pemilihan rumah tangga
adalah anak yang  Berat badan lahir dilakukan BPS dengan two stage
berumur antara  Imunisasi dasar sampling. Pertama, penarikan subjek
0—23 bulan di  Kehamilan (ANC) Blok Sensus (BS). Kedua, penarikan
Provinsi Bali,  Sanitasi lingkungan subjek rumah tangga/anggota rumah
Jawa Barat, dan tangga. Dari setiap blok sensus terpilih
 Status merokok ibu
Nusa Tenggara kemudian dipilih 25 rumah tangga
 Kebiasaan bapak ibu
Timur, memiliki secara acak sederhana (simple random
zskor panjang  Kebiasaan bapak
sampling).
merokok dalam
badan menurut
rumah  Analisis data menggunakan perangkat
umur (PB/U) lunak Microsoft Excel 2007 dan
antara -6 SD  Pendidikan ibu
Statistical Packages for the Social
hingga +6 SD (-6  Pendidikan bapak Science/SPSS 17. Analisis univariat
SD < z-skor <+6  Paritas dilakukan untuk memperoleh
SD), dan memiliki  Jarak kelahiran distribusi dan proporsi dari berbagai
kelengkapan data- (Tahun) variabel yang diteliti. Uji beda
data yang menjadi  Umur ibu saat panjang badan
variabel melahirkan (tahun)  Anak menggunakan t-test untuk
penelitian.  Pendapatan melihat perbedaan rata-rata z-skor
 Tinggi badan ibu PB/U berdasarkan kategori
 Konsumsi pangan masingmasing variabel yang diteliti.
hewani.  Uji chi-square digunakan untuk
menguji adanya hubungan antara
variabel bebas dan stunting.
SAYA TIDAK TAHU  Uji multiple logistic regression
MANA APAKAH ITU digunakan untuk mengetahui
ADA VARIABEL pengaruh variabel bebas secara
PENGANGGU ATAU bersama-sama terhadap stunting.
TIDAK  Provinsi dimasukkan pula dalam
persamaan regresi sebagai dummy
variabel dimana Provinsi Jawa Barat
dijadikan basis interpretasi. Analisis
regresi menggunakan metode
backward untuk mengatasi adanya
gejala multikolinearitas (Santosa &
Ashari 2005).

4. Faktor-faktor yang berhubungan dengan  untuk mengetahui Variable dependen  Jenis pada penelitian ini adalah
stunting pada anak kelas satu di sdi faktor-faktor yang Stunting penelitian dengan desain analitik
taqwiyatul wathon, daerah pesisir kota berhubungan observasional melalui pendekatan
semarang. dengan stunting Variable Independen cross-sectional.
pada anak kelas  Status pendidikan ibu  Teknik pengambilan sampel adalah
(Aisyah, Suyatno, M. Zen Rahfiludin satu di Sekolah  Status pekerjaan ibu purposive sampling dengan jumlah
Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, Dasar Islam  Pendapatan keluarga sampel 32 siswa dari seluruh siswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Taqwiyatul  Pola asuh gizi kelas satu SDI Taqwiyatul Wathon
Universitas Diponegoro Email: Wathon.  Pola asuh perawatan yang berusia 7 Tahun, serta ibu siswa
aisky.aziz@gmail.com) kesehatan yang bersedia menjadi responden
 Pola asuh kebersihan Variabel.
JURNAL KESEHATAN diri  Data diolah dengan cara: editing,
MASYARAKAT(e-Journal) Variabel Penganggu Dalam koding, entry, cleaning, dan
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: tabulating. Analisis univariat
2356-3346) Riwayat Penyakit Infeksi menggunakan tabel distribusi
frekuensi untuk menggambarkan
karakterisik responden dan hasil
penelitian. Adapun,analisis bivariat
dengan tabulasi silang 2x2
menggunakan uji chi-square dan jika
salah satu syarat chi-square tidak
terpenuhi maka dilakukan uji fisher
exact.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN  Untuk melakukan Variable dependen  Penelitian ini termasuk dalam
5. STUNTING PADA ANAK BALITA penelitian lebih Keadaan status gizi balita penelitian oservasional analitik
USIA 24-59 BULAN (Studi Kasus di lanjut tentang dengan indeks TB/U. dengan menggunakan desain kasus
Wilayah Kerja Puskesmas Gabus II “Faktor Risiko kontrol.
Kabupaten Pati Tahun 2017) Kejadian Stunting Variable independent  Penelitian ini menggunakan non
Pada Anak Balita  Berat badan lahir random sampling, yaitu purposive
Astutik 1, M. Zen Rahfiludin 2, Ronny Usia 24-59 Bulan  Tingkat kemakmuran sampling.
Aruben 3 (Studi Kasus di keluarga
Wilayah Kerja  Asupan zat gizi
Puskesmas Gabus (energi, protein,
JURNAL KESEHATAN II Kabupaten Pati besi,seng, kalsium,
MASYARAKAT (e-Journal) Tahun 2017)”. vitamin A).
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN:
2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi  Tujuan penelitian Variabel dependen  Penelitian ini merupakan analitik
Kejadian Stunting pada Anak Balita di ini adalah Kejadian stunting observasional dengan desain cross-
Wilayah Pedesaan dan Perkotaan menganalisis pada anak balita di wilayah sectional. Populasi dalam penelitian
faktor-faktor yang pedesaaan dan perkotaan ini dibagi menjadi dua yaitu populasi
Farah Okky Aridiyah1, Ninna mempengaruhi Variable Antara anak balita usia 12-36 bulan di daerah
Rohmawati1, Mury Ririanty2 1Bagian kejadian stunting  Asupan makanan perkotaan dan pedesaan, dengan
Gizi Kesehatan Masyarakat pada anak balita di  Riwayat penyakit jumlah sampel sebanyak 50 responden
wilayah pedesaan infeksi pada masingmasing wilayah.
dan perkotaan di  BBLR dan faktor
genetik.
Kabupaten Variabel independent  Variabel dependen merupakan
Jember.  Karakteristik kejadian stunting pada anak balita di
sosial ekonomi wilayah pedesaaan dan perkotaan
keluarga  Teknik sampling yang digunakan
 Pola asuh dalam penelitian ini adalah cluster
 Karakteristik random sampling, dimana
anak balita pengambilan anggota sampel
 Perawatan dilakukan secara acak pada kelompok
kesehatan. individu dalam populasi yang terjadi
secara ilmiah, misalnya wilayah (desa,
kelurahan). Analisis data
menggunakan chi-square test, mann
whitney test dan regresi logistik.
Analisis data digunakan untuk
mengetahui hubungan masing-masing
variabel yang diteliti. Derajat
kepercayaan yang digunakan adalah
dengan α=0,05.
7. Faktor yang berhubungan dengan kejadian  Tujuan penelitian Sa tidak dapat liat dia punya  Jenis penelitian ini adalah penelitian
stunting pada balita di Desa Panduman ini adalah variablenya apa2 saja ibo analitik observasional dengan
Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember mengetahui faktor pendekatan cross sectional. Jumlah
yang berhubungan responden dalam penelitian ini
Wiwin Barokhatul Maulidah, Ninna dengan kejadian sebanyak 76 ibu yang memiliki balita
Rohmawati*, Sulistiyani Sulistiyani stunting di Desa dan dipilih dengan cara simple random
Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, Panduman, sampling.
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Kecamatan  Data yang dikumpulkan meliputi
Universitas Jember Diterima: 20/08/2018 Jelbuk, Kabupaten karakteristik keluarga (tingkat
Ditelaah: 13/11/2018 Dimuat: 26/02/2019 Jember. pendidikan ibu, tingkat pengetahuan
gizi ibu, status pekerjaan ibu, dan
pendapatan keluarga) yang diperoleh
melalui wawancara menggunakan
kuesioner. Data konsumsi energi,
protein, kalsium, dan zink
dikumpulkan menggunakan formulir
food recall 2x24 jam. Data riwayat
BBLR dan riwayat penyakit infeksi
kronis dikumpulkan dengan
kuesioner. Data kejadian stunting pada
balita didapatkan dari pengukuran
tinggi badan menurut umur
menggunakan microtoice yang
kemudian dibandingkan dengan
standar baku WHO-2005. Analisis
data menggunakan uji Chi Square.
8. Keragaman pangan, pola asuh makan dan  Berdasarkan hal  Variabel terikatnya  Desain penelitian yang digunakan
kejadian stunting pada balita usia 24-59 tersebut maka adalah status gizi adalah cross sectional study.
bulan tujuan penelitian berdasarkan tinggi Penelitian ini dilakukan di wilayah
ini adalah untuk badan menurut usia. Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten
mengetahui Status gizi pada bulan April 2018. Lokasi
Novita Nining Widyaningsih1*, hubungan antara dikategorikan penelitian dipilih secara purposive
Kusnandar2, Sapja Anantanyu keragaman pangan menjadi 2 yaitu yaitu dengan mempertimbangkan bahwa
dan pola asuh stunting (pendek) Kecamatan Bayat mempunyai
makan dengan jika status gizi prevalensi stunting yang tinggi,
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian kejadian stunting berdasarkan TB/U setelah itu dipilih tiga desa yang
Journal of Nutrition) Vol. 7, No. 1, pada balita usia mempunyai nilai z- mempunyai prevalensi stunting tinggi
Desember 2018 (22-29) 24-59 bulan di score <-2SD dan yaitu desa Wiro, Banyuripan, dan
Kecamatan Bayat, normal jika status Jarum. Populasinya adalah seluruh
Kabupaten Klaten. gizi berdasarkan balita yang berusia 24-59 bulan. Besar
TB/U mempunyai subjek dihitung dengan menggunakan
nilai z-scorenya ≥-2 rumus perhitungan slovin, sehingga
SD. diperoleh subjek sebanyak 100 balita
 Variabel bebasnya
yaitu jenis kelamin,  Teknik pemilihan subjek dengan
berat badan lahir, menggunakan simple random
panjang badan lahir, sampling. Balita yang termasuk
kedalam kriteria inklusi dipilih
pola asuh makan dan kemudian dilakukan pengacakan.
keragaman makan. Kriteria inklusi pada penelitian ini
adalah anak tidak sedang dalam
perawatan medis pada saat penelitian,
tinggal 7ersama orang tua, bertempat
tinggal di Kecamatan Bayat, balita
berusia antara 24-59 bulan dan
memiliki buku Kesehatan Ibu dan
Anak/ KIA.
 Data primer diperoleh melalui
wawancara dengan ibu balita dengan
menggunakan kuesioner dan
pengukuran langsung kepada balita
seperti data pola asuh makan,
keragaman pangan serta data
pengukuran tinggi badan. Data
sekunder diperoleh dari data balita
yang terdapat diposyandu dan
puskesmas serta data BBL (Berat
Badan Lahir) dan PBL (Panjang
Badan lahir) yang ada di buku
Kesehatan Ibu dan Anak/ KIA. Tinggi
badan diukur dengan menggunakan
Microtoise dengan ketelitian 0,1 cm.
8. IBO TOLONG CARI JURNAL
INTERNASIONALNYA KA
9. TRUS KALO ADA SKRIPSI YANG
TEKAIT KASIH MASUK SAJA..
SKRPSI YG JUDUL SAMA DENGAN
SAYA KEMARIN SAYA ADA KIRIM
DI IBO PUN WA.

Anda mungkin juga menyukai