KOTA MAKASSAR.
2118011
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
kepada :
2. Bapak Rasdin, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Ibu Eka Suprapti, S.Kep., Ns., M.Kes. Selaku Ketua Program Studi
Akademik Makassar.
ii
4. Ibu Halbina Famung Halmar, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku pembimbing I
6. Para Dosen dan Staf STIK GIA Makassar yang telah memberikan
penulisan proposal.
kelimpahan berkat dan rahmat serta rejeki kepada semua pihak yang
Penulis
iii
(Dominggus Lende Ngongo)
iv
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN
1. DM Diabetes Mellitus
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELANGKANG
Selanjutnya pada tahun 2018 terdapat 285 juta atau 6,4% pada
akan meningkat menjadi 438 juta atau 7,7% pada penduduk usia
1
jumlah amputasi sekitar 35 ribu kasus pertahun. Sedangkan di
Indonesia mardi (2004) mendapatkan adanya manifestasi gangrene
pada 71,2% penderita luka kaki diabetes yang menjalani
perawatan. Permasalahan yang penting di haapi adalah
menurunnya kuawalitas hidup dari penderita kaki diabetes yang
telah di amutasi terkait dengan konsep diri. Pada umumnya
penderita DM terlambat untuk menyadari bahwa telah terjadi luka
pada kakinya, hal ini semakin di perparah karena kaki yang terluka
tersebut tidak di rawat dan mendapat perhatian serius serta di
tambah adanya gangguan aliran darah ke periper kaki yang di
sebabkan karena komplikasi makrovaskular, mengakibatkan luka
tersebut sukar untuk sembuh dan akan menjadi borok atau ulkus.
Luka kaki tersebut dapat berkembang menjadi kematian jaringan,
yang apabila tidak ditangani dengan baik secara intensive dapat
menyebabkan gangrene, yang pada penderita DM disebut dengan
gangrene diabetic.
Gangrene diabetic merupakan suatu komplikasi yang timbulkan
akibat infeksi atau suatu proses peradanan luka pada tahap lanjut
yang disebabkan karena perubahan degenerative atau perawatan
yang krangintensive, yang dikaitkan dengan penyakit DM. Infeksi
pada kaki diabetes dapat terjadi pada kulit, otot dan tulang yang
umumnya dapat di sebabkan oleh kerusakan dari pembulu darah
saraf dan menurunnya aliran darah ke daerah luka.
Perawatan luka kaki diabetic memerlukan kerja sama dari berbagai
disiplin ilmuh. Dengan melibatkan banyak disiplin perlu adanya
kesamaan imformasi dalam proses perawatan luka sehingga
penyembuhan luka kaki diabetic bias optimal.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan status kesehatan
terutama yang pengetahuan rendah, pengetahuan tinggi
2
memegang peranan yang sangat besar untuk memperbaiki masalah
kesehatan, sehingga orang yang pengetahuan tinggi cenderung
mementingkan kesehehatannya hal ini dalam kaitannnya seseorang
dalam kepatuhan seseorang untuk berobat.
Dapat disimpulkan orang yang mempunyai pengetahuan tinggi
lenih patut untuk berobat untuk mempercepat proses kesembuhan
penyakitnya di bandingkan orang yang pengetahuan rendah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Makassar.
b. Tujuan khusus
Makassar.
3
3. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan
Kota Makassar.
c. Manfaat Penelitian
pengetahuan.
d. HIPOTESIS
4
Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan
darah. Hiperglikemia, atau peningkatan gula darah adalah efek umum dari
serius pada banyak sistem tubuh, terutama saraf dan pembuluh darah.
sedikitn ya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia
menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi
sebesar 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama. Berdasarkan jenis
seiring panambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang
pada umur 65-79 tahun. Angka diprediksi terus meningkat hingga mencapai
160 juta orang di tahun 2030 dan 700 juta orang di tahun 2045. Yang
peringkat kedua India 77,0 juta orang, dan peringkat ketiga Amerika Serikat
6
31,0 juta orang. Indonesia berada di peringkat ketuju di antara 10 negara
merupakan penyakit orang lanjut usia atau penyakit yang hanya timbul
menderita DM baik tua maupun muda. Kadar glukosa yang tinggi secara
gula darah mendekati normal dan mencegah terjadinya luka diabetik pada
2018).
ekstremitas bawah pada kaki pasien DM. Prevalensi ulkus diabetik secara
Kanada sebesar 7,2%, Asia sebesar 5,5%, Eropa sebesar 5,1%, Oceania
ulkus diabetik sebesar 12% dan resiko ulkus dabetik sebesar 55,4%
7
Prevalensi pasien luka diabetik di Indonesia sekitar 15%, angka amputasi
30%, angka kematian 32%, dan luka diabetik merupakan penyebab rawat
Indonesia membutuhkan biaya yang tinggi yaitu 1,3 juta sampai 1,6 juta
perbulan dan 43,5 juta untuk satu pasien. Setiap tahun, lebih dari satu juta
orang kehilangan salah satu kakinya akibat komplikasi DM. Setiap 30 detik,
amputasi pada pasien DM didahului dengan cedera kaki, salah satu peran
luka diabetes akan dikucilkan oleh rang lain karena pengaruhnya yang kotor
dan bau. Bagi tim kesehatan, luka diabetes memerluka perawatan intensif
karena sifat sekresi, bau, nekrosis jaringan dan komplikasi lainnya. Biaya
perawatan dan bahan habis pakai yang dibutuhkan (Supriyatin, dkk, 2014).
Luka kaki diabetik merupakan luka yang dialami oleh penderita diabetes
pada area kaki dengan kondisi luka mulai dari luka superfisial, nekrosis kulit,
hingga luka full-thicknes yang dapat meluas ke jaringan lain seperti tendon,
tulang dan sendi. Jika luka dibiarkan tanpa penanganan yang tepat akan
Salah satu penyebab luka kaki dipengaruhi oleh ketidak tahuan pasien
8
kesehatan merupakan salah satu bagian dari pengelolaan DM. Melalui
secara mandiri oleh pasien, tetapi tim kesehatan juga berperan dalam
adalah untuk penyembuhan luka yang lebih baik. Masalah yang sering
dijumpai pada pasien yang pulang dari rumah sakit adalah kondisi luka
2. Etiologi
a. Neuropati
b. Trauma
9
Penyebab lain terjadinya luka diabetik diawali dengan munculnya luka
pada kaki diabetik ditandai dengan adanya luka terbuka pada permukaan
perawatan kaki
b. Polineuropati
d. Kurang olahraga
l. Infeksi
10
Infeksi paling sering digambarkan sebagai penyakit yang disebabkan
(Najihah, 2020).
a. Sering kesemutan
g. Kulit kering
4. Patofisologi
kadar asam lemak dalam darah, yang menyebabkan penurunan oksigen dan
11
zat-zat gizi kejaringan sehingga ketersediaan oksigen untuk jaringan
lapisan endotel, efek vaskuler dari diabetes kronik antara lain adalah
Sehingga jika terjadi cendera pada jaringan lunak baik secara termal
Kemudian terjadi pembentukan fisura pada daerah kulit yang kering atau
12
kuku jari kaki yang cacat. Deformitas ulkus merupakan hal yang umum
membesar, dan diatas tonjolan ulkus diabetic. Terjadi infeksi yang serius,
5. Insiden
13
pasien diabetes,dengan resiko khusus pada pasien lansia dan laki-laki secara
signifikan beresiko lebih tinggi dari pada wanita. Lebih jau lagi, tungkai
kontralateral memiliki progonisis yang buruk, 42% pasien memerlukan
amputasi kedua dalam 1-3 tahun dan 56% dalam 3-5 tahun.
DM merupakan penyebab utama timbulnya masalah ulkus baik pada
kaki,tungkai maupun tubuh seseorang. Kira-kira 50% sehingga 70%
amputasi ekstermitas dilakukan pada pasien-pasien yang menderita
ganggren akibat ulkus diabetic. Dan sebanyak 50% dari khusu amputasi
tersebut diperkirakan dapat dicegah bila dilakukan tindakan preventif.
6. Diagnosis
a. Pemeriksaan fisik
Inspeksi ulkus untuk mengamati terdapat luka atau ulkus pada kulit
b. Pemeriksaan penunjang
kuman penyebabnya.
7. Komplikasi
Komplikasi utama ulkus kaki diabetes adalah ganggren akibat adanya cedera
yang berlangsung tanpa diketahui sampai terjadi infeksi yang serius dengan
14
terjadi kematian jaringan pada bagian tubuh yang mengarah pada tindakan
pembedahan ( amputasi).
Grade Deskripsi
tulang
kaki
9. Pengelolaan
menjadi dua kelompok besar yaitu pencegahan kaki diabetik dan luka
15
kecatatan yang lebih parah pencegahan sekunder dan pengelolaan
ulkus/gangren diabetik).
a. Pencegahan Primer
dengan melakukan pemeriksaan dini setiap ada luka pada kaki secara
b. Pencegahan Sekunder
1) Wound Control
Perawatan luka sejak awal harus dikerjakan dengan baik dan teliti.
dan biokemis.
16
Cara paling efektif adalah dengan metode aotilysis debridement.
(pembalut) yang dapat dimanfaatkan sesuai keadaan luka dan letak luka.
dibasahi dengan norma siline. Berbagai saran dan penemuan baru dapat
kesembuhan luka.
2) Microbiological Control
17
resistensinya. Lini pertama antibiotik spektrum luas, mancakup kuman
3) Pressure Control
Jika tetap dipakai untuk berjalan (menahan berat badan/ weight bearing),
luka seperti :
calcanectomy.
10. Penatalaksanaan
18
11. Pencegahan
(Yunus, 2015):
c. Hindari merokok
d. Olahraga yang teratur termasuk senam kaki untuk menjaga berat badan
Hal lain yang dapat membantu dalam pengendalian luka diabetik yaitu
petolongan apabila mulai timbul rasa baal pada kaki, dan atau
(Srimiyati, 2018)
19
B. Tinjauan umum tentang Tingkat Pengetahuan Luka kaki diabetic
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
lama (Sukmawati, dkk, 2021). Hal ini sesuai dengan (Srimiyati, 2018)
20
Usaha untuk menjaga agar gula darah tetap mendekati normal dan
pada orang dewasa dimulai pada domain kognitif dalam arti subyek tahu
dapat menikmati hidup seperti orang normal pada umumnya yang tidak
a. Tahu (Know)
21
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu
tahu adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain,
b. Memahami (Comprehension)
c. Analisis (Analysis)
organisasi, dan masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisis
d. Aplikasi (Applikation)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini
dan prinsip.
22
e. Sintesis (Syinthesis)
bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini berdasarkan
ada.
a. Umur
23
b. Pendidikan
berkualitas.
lebih berkualitas.
24
e. Hubungan Sosial
f. Pengalaman
mengikuti organisasi
25
C. Tinjauan Umum Tentang Perawatan Luka Ulkus Diabetik
1. Pengertiaan
dalam kesehariannya yang berasal dari adanya suatu motif yang dimiliki
pengobatan yang disaran oleh Dokter atau orang lain. Menyatakan bahwa
penyembuhan luka kaki diabetic ( selama 3 minggu luka membaik dari pada
bakteri. Obat ini melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan amoeba
26
prodik polar. Hasil reduksi ini mempunyai aksi antibakteri dengan jalan
neuropati diabetic.
dan cell mediatend immunity (CMI) Klinis infeksi pada kaki dijumpai adanya
diikuti tanda sistemik seperti 2 atau lebih manifestasih SIRS (the sytemik
jantung > 90x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, paCO2 <32 mmHg. Jumlah
leukosit > 12000, hiperglikimia tidak terkotrol, keadaan infeksi kaki ini sudah
3) Pelaksanaan
27
a. Tahap pertama kita mempersiapakan alat dan bahan untuk mendekasih
b. Tahap kedua membersikan luka yaitu membuka balutan yang luar kemudian
dan membesikan lukan dengan kassa yang sudah membasahi dengan NaCL,
stelah itu mengambil pinset silurgis lalu menggutikan jaringan yang sudah
kemudian pada bagian luka kita semprot metrodinazole kebagian dalam luka
secara berulang-ulang agar puss yang masih sisa didalam dapat keluar. Kita
c. Tahap ketiga menggeringkan luka dengan kassa steril, stelah itu menutup
luka dengan kassa yang telah diberikan metronidazole, setelah itu menutup
dengan mengunakan kassa kering lalu membalut dengan kassa gulung pada
28
D. Hubungan Pengetahuan Dengan Luka Diabetik
proses yang diketahui manusia secara langsung dari kesedaraan sendiri. Dalam
peristiwa ini yang mengetahui (subjek) didalam dirinya sendiri sedemikian aktif
yang mengetahui itu menyusun yang diketahui pada dirinya sendiri dalam
kesatuan aktif.
Edukasi sangat penting untuk setiap tahap untuk pengelolaan luka kaki
program yang sangat penting yang harus dilaksanakan untuk pengolahan kaki
sampai jau sesudah amputasi, untuk memberikan bantuan bagi parah penderita
baru. Perawat luka sejak pasien pasien dating harus ditangani dengan baik dan
teliti, klasfikasi luka diabetic dilakukan setelah debridement yang adekuat. Saat
dapat dimanfaatkan sesuai dengan keadaan luka dan letak luka tersebut,
29
tetapih jangan lupah tindakan debridement merupakan syarat mutlat yang
yang and adekuat akan sangat membantu mengurangi jaringan nekrotik yang
untuk menentukan sikap, berpikir dan bersuhan untuk tidak terkena penyakit
ditakutkan akan terjadi komplikasih. Komplikasi kronik yang sering terjadi pada
30
E. KERANGKA TEORI
pengetahuan
pencegahan luka
diabetiak
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Keterangan :
: Variabel dependen
32
B. Definisi Operasional
13,5
memiliki <5
33
C. METODE PENELITIAN
satu saat atau sekali waktu. Dalam hal ini dimaksudkan untuk
a) Lokasi Penelitian
b) Waktu Penelitian
a. Data primer
34
b. Data sekunder
Cendrawasih.
G. Pengelolahan data
1. Editing
2. Koding
3. Tabulasi data
35
H. Analisa data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
I. Etika penelitian
a. Informed Consent
36
1. Anonymity ( tanpa nama)
37
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/59440
https://doi.org/https://doi.org/10.53510/nsj.v1i2.27
58–69. https://doi.org/Doi:http://doi.org/10.22216/jen.v4i13066
Buku 2.
Core, M. A. Del, Ahn, J., Iii, R. B. L., Raspovic, K. M., Lalli, T. A. J., &
August 2018
https://doi.org/https://sg.docworkspace.com/d/sALR9mG6goM42ju
z1x6enFA
Fitria Eka, Abidah Nur, Nelly Marissa, & N. R. (2017). Karakteristik Ulkus
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v45i3.6818.153-160
https://doi.org/https://doi.org/10.34305/jikbh.v9i2.61 Diakses,
Desember 2018
https://doi.org/https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jekk/article/
https://doi.org/https://pudatin.kemkes.go.id/download.php?
file=download/pudatin/infodatin/infidatin-2020-Diabetes-Melitus.pdf
https://doi.org/http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/vi
ew/810
https://doi.org/https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=
2ahUKEwji9auyuKjyAhXG63MBHQRLCUEQFnoECAMQAQ&url=https
%3A%2F%2Fejurnal.poltekkes-manado.ac.id%2Findex.php
%2Fjuiperdo%2Farticle%2Fdownload
%2F790%2F657&usg=AOvVaw3SY2YH6RYmwRmMH_cFoZOs
https://doi.org/Doi:http://dx.doi.org/10.20473/cmsnj.v8i1.13241
185. https://doi.org/https://doi.org/10.12345/jikp.v9i02.193
Cipta, Jakarta.
https://doi.org/https://ejournal.ijmsbm.org/index.php/ijms/article /
view/102/102
Kabupaten Gowa.
https://doi.org/https://id.scibd.com/doc/149843880/LEMBAR-
https://doi.org/https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=perilaku+pencegahan+luka+diabetik&oq
2019
2018
Diabetik. https://doi.org/https://id.
https://doi.org/https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=
2ahUKEwjylO6OnqryAhVSQH0KHTXeBH0QFnoECAMQAQ&url=http
%3A%2F%2Fjurnalnasional.ump.ac.id%2Findex.php%2Fmedisains
%2Farticle%2Fdownload
%2F2721%2F2066&usg=AOvVaw04Eh7jgC5X5guTr7Vjfgq-
https://doi.org/https://media.neliti.com/media/publications/107129-
ID-efektifitas-penggunaan-kompres-metronida.pdf
https://doi.org/http://journal.binawan.ac.id/impuls/article/view/27/
https://doi.org/https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/
https://doi.org/https://nersmid.org/index.php/nersmid/article/view/
Kepada
Yth.Ibu/Bapak Calon
Responden
di- Tempat
Nim : 2118011
penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai Oktober 2022.
Makassar,……………….2022
Hormat Saya
Lampiran II
No. Responden :
Nama (Inisial) :
Alamat :
Makassar,………….2022
Respo
nden
(………………………….)
Lampiran III
KUESIONER PENELITIAN
Tahun 2022
A. Pe tunjuk pengisian
2. Pilih salah satu jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan
B. Identitas Responden
1. Nama (Inisial) :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Alamat :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
7. Hari/Tanggal :
8. Nomor Telepon :
kulit.
kesemutan.
virus.
maupun sendi.
dari 55 tahun.
diabetik.
diabetik.
diabetik.
bentuk kaki.
vaskularisasi.
No Pertanyaan Ya Tidak
keinginan sendiri?
kesehatan lainnya ?
kesehatan lainnya ?
darah ?
glukosa darah ?
luar rumah ?
sebelum memakainya ?
apung ?
dengan sendirinya ?
jari kaki ?
Sumber Kuesioner:
1. Munali (2019).
2. Nuryanti (2013).