JUDUL PENELITIAN :
2. PENDAHULUAN :
WHO mendefinisikan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai bayi dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa melihat usia gestasi (Anil et al., 2020). Bayi
baru lahir memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi yaitu angka kematian
mencapai lebih dari 80% didunia dari 2,5 juta kematian neonatus pertahun, dua pertiga
diantaranya adalah prematur (usia kehamilan < 37 minggu) (Minckas et al., 2021). Bayi
berat lahir rendah memerlukan penanganan khusus agar dapat mempertahankan dan
meningkatkan kesehatannya, salah satunya adalah dengan Perawatan Metode Kanguru.
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan bagian dari perawatan berbasis bukti
untuk bayi baru lahir dengan berat lahir rendah, melalui kontak kulit-ke-kulit sedini
mungkin dalam waktu yang panjang. Perawatan Metode Kanguru sendiri
dilatarbelakangi oleh karena tingginya kebutuhan terhadap fasilitas inkubator tetapi
jumlahnya terbatas dan biaya yang cukup tinggi di rumah sakit terutama di negara-
negara dengan tingkat ekonomi menengah kebawah. Fungsi inkubator sendiri digunakan
untuk mencegah hipotermia pada bayi dengan berat badan lahir rendah, namun penelitian
membuktikan bahwa PMK tidak hanya sebagai pengganti inkubator tetapi dapat
menurunkan risiko kematian, mencegah infeksi, meningkatkan berat badan, serta
penurunan lama rawat inap. Organisasi Kesehatan Dunia/World Health Organization
(WHO) telah merekomendasikan jenis perawatan ini baik di negara maju maupun
berkembang segera setelah bayi secara klinis stabil (Hakimi, 2020).
Pelaksanaan PMK memberi bukti klinis mampu menstabilkan kesehatan pada bayi
baru lahir dengan berat badan lahir rendah, serta mengurangi angka kematian bayi baru
lahir jika diterapkan secara tepat (Hoque, 2021). Tinjauan Cochrane terbaru melaporkan
bahwa neonatus yang menerima PMK mengalami penurunan angka kematian sebesar
40%, penurunan hipotermia sebesar 72% dan penurunan infeksi berat sebesar 65%
dibandingkan dengan perawatan standar (Minckas et al., 2021). Manfaat lain dari PMK
dari data Cochrane dapat menurunkan risiko kematian, infeksi nosocomial, mencegah
hypothermia, meningkatkan kenaikan berat badan, panjang badan, lingkar kepala,
pemberian ASI ekslusif, kepuasan orang tua merawat bayi, serta meningkatkan ikatan
antara ibu dan anak (Charpak et al., 2021).
Bentuk intervensi yang dilakukan dalam penanganan BBLR selama ini adalah berupa
perawatan dengan inkubator. Penggunaan inkubator untuk merawat BBLR memerlukan
biaya yang cukup tinggi atau relatif mahal. Negara-negara berkembang termasuk
Indonesia akan dihadapkan pada masalah kekurangan tenaga terampil, biaya
pemeliharaan alat, serta logistik. Akibat terbatasnya fasilitas inkubator, tidak jarang satu
inkubator ditempati lebih dari satu bayi, sehingga dapat meningkatkan resiko terjadinya
infeksi nosokomial di rumah sakit. Selain itu, penggunaan inkubator dinilai menghambat
kontak dini ibu-bayi dan pemberian air susu ibu (ASI), serta berakibat ibu kurang
percaya diri dan tidak terampil merawat bayi BBLR. Untuk mengatasi masalah diatas
pada tahun 1983 dua ahli neonatologi dari Colombia teknologi tinggi) yang saat ini
belum terjangkau oleh mereka yang memerlukan. Oleh karena itu dalam rangka
menurunkan AKB karena BBLR, maka WHO telah menganjurkan untuk penerapan
perawatan metode kanguru yang pelaksanaannya sangat mudah dilakukan oleh
masyarakat asalkan memenuhi persyaratan. Perawatan metode kanguru merupakan salah
satu cara perawatan BBLR yang lebih meningkatkan kontak batin ibu dan bayi
dibandingkan dengan menggunakan incubator yang membuat ibu dan bayinya terpisah.
Ibu adalah orang yang paling dekat dengan bayi dan bertanggungjawab dalam merawat
bayi. Oleh karena itu pengetahuan dan sikap ibu tentang perawatan BBLR secara tidak
langsung dapat meningkatkan kesehatan BBLR. Kesiapan serta keikutsertaan orangtua
akan sangat mendukung dalam keberhasilan perawatan metode kanguru.5 Peran keluarga
seperti sikap, perilaku dan partisipasi keluarga dipandang sebagai naluri untuk
melindungi anggota keluarga yang sakit, dengan demikian peran serta keluarga sangat
penting bagi setiap aspek perawatan kesehatan anggota keluarga mulai dari segi strategi
pencegahan sampai fase rehabilitasi. menemukan perawatan metode kanguru (PMK)
untuk mengatasinya.
3. METODE PENELITIAN:
Metode yang digunakan dalam ini adalah tinjauan literatur yang di ambil dari
berbagai artikel di beberapa database online. Tahapan yang digunakan dalam melakukan
studi literatur ini adalah: 1) mengidentifikasi topik klinis/fenomena;2)menyusun
pertanyaan klinis menggunakan kerangka PICO; 3) membuat kriteria inklusi dan eksklusi
untuk strategi pencarian literatur;4) melakukan pencarian literatur dengan keywords dan
kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan; 5) melakukan ekstraksi serta
menganalisis data; 6) melakukan identifikasi hasil. Strategi penelusuran literatur dilakukan
melalui database online diantaranya ScienceDirect, EBSCOhost, Embase, Google Scholar,
Wiley, dan Sage Publications. Kata kunci yang digunakan adalah low birth weight,
kangaroo mother care, length of stay, weight gain. Penulisan kata kunci digabungkan
dengan kombinasi “AND” dan “OR”. Pencarian literatur disesuaikan dengan kriteria
inklusi dan eksklusi, dan melewati tahap akhir penyeleksian dengan membaca
keseluruhan isi artikel. Artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi dimasukkan
kedalam tabel kumpulan hasil penelusuran. Kriteria inklusi data dalam penelusuran
dengan menggunakan filter Bahasa inggris, tipe penelitian jurnal ilmiah dan tahun
pencarian dari tahun 2019-2021, bayi baru lahir dengan berat badan < 2500 gram, jenis
penelitian kualitatif dan kuantitatif.
4. HASIL :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah
perlakuan baik pada kelompok PMK maupun kelompok inkubator sedangkan hasiluji efektivitas
kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok
bayi BBLR yang mendapatkan PMK dan kelompok bayi BBLR yang mendapatkan perawatan
inkubator. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kedua perawatan tersebut
memiliki efektifitas dalam meningkatkan berat badan bayi BBLR, akan tetapi penggunaan
perawatan tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan
oleh Hockenberry, dkk (2008),yang menyebutkan bahwa perawatan inkubator alam jangka waktu
yang lama memerlukan biaya yang tinggi, selain itu kondisinya pun terbatas sehingga diperlukan
metode lain sebagai alternatif. Perawatan alternatif tersebut sangat diperlukan karena bayi BBLR
cenderung mengalami ketidak matangan sistem organ yang dapat menyebabkan masalah seperti
gangguan sistem pernapasan, susunan saraf pusat, kardiovaskuler, hematologi, gastrointestinal,
ginjal, dan termoregulasi, oleh karena itu bayi yang lahir dengan kondisi BBLR harus dilakukan
perawatan yang efektif agar tidak mengalami komplikasi yang berat.
Masalah utama pada bayi BBLR adalah pengaturan suhu tubuh yang belum optimal
karena bayi tidak memiliki respon menggigil jika kedinginan sehingga sulit dideteksi, oleh karena
itu semua perawatan yang dilakukan pada bayi BBLR adalah mempertahankan suhu tubuh bayi
agar tetap normal sehingga tidak terjadi komplikasi. PMK dilakukan pada bayi yang kondisinya
sudah stabil artinya perawatan ini diberikan pada bayi BBLR yang tidak memiliki kegawatan
pernapasan dan sirkulasi, serta tidak memiliki kelainan kongenital yang berat. Jika bayi memiliki
masalah kegawatan dan kelainan kongenital yang berat, maka perawatan yang dapat
diberikan adalah perawatan dengan inkubator. Meskipun kedua perawatan ini tidak memiliki
perbedaan yang bermakna, PMK memiliki peran besar terhadap peningkatan berat badan
bayi BBLR karena bayi dapat memperoleh ASI secara langsung, terjadi kontak langsung
antara kulit ibu dan bayi sehingga menjaga suhu tubuh bayi tetap stabil dengan demikian
berat badan bayi akan mengalami peningkatan
6. LINK : https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOTING/article/view/3397/2340
https://drive.google.com/file/d/1UPss0xmkNgq7fncNgQE6BDVl0wIhK_i8/view?
usp=share_link ( Sri Suarni)
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JK/article/download/2522/2466 (Titis Dwicahya
Prabaningrum)
https://www.poltekkesjakarta1.ac.id/pengaruh-pelatihan-perawatan-metode-kangguru-pmk-
terhadap-pengetahuan-sikap-dan-praktik-dukun-bayi-dalam-perawatan-bayi-baru-lahir-bblr-2/
(Kusbaryati)
file:///C:/Users/PersonaL/Downloads/4028-12901-1-PB.pdf ( Alfian Noor Muthia )
https://journal.medinerz.org/index.php/IVJ/article/view/116/90 ( Nurheni )
https://jurnal.umt.ac.id/index.php/jkft/article/view/5746/2967 (Ratih Sari D)
file:///C:/Users/PersonaL/Downloads/640-1561-1-PB.pdf ( Damaris)
http://repository.poltekeskupang.ac.id/2952/1/WILAN%20KAWULI%20S.A.T.%20PUTRI.pdf
(Erlita)
https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jidan/article/view/815/645 (Ainun)
https://saripediatri.org/index.php/saripediatri/article/download/1022/952 ( Heldina )