Anda di halaman 1dari 8

Jurnal 1

Judul :

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Anak


Prasekolah Di R.A Almardiyah Rajamandala Bulan Juli 2016
Masalah :

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari pola asuh orang tua sebagai
variabel bebas dan perkembangan anak usia prasekolah sebagai variabel
terikat.
Variabel independen (bebas) : pola asuh orang tua
a. Pola asuh otoriter
b. Pola asuh demokratif
c. Pola asuh permisif
Variabel dependen (terikat) : perkembangan anak usia prasekolah
a. Perkembangan motorik halus
b. Perkembangan motorik kasar
c. Perkembangan bahasa
d. Perkembangan sosialisasi dan kemnadirian
Desain :
Rancangan penelitian menggunakan korelasi yaitu penelitian atau
penelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok
subjek yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua
dengan perkembangan anak prasekolah di TK R.A Almardiyah Bulan Juli
2016.
Metode pendekatan yang digunakan adalah croos sectional yaitu
penelitian yang dilakukan dengan cara pendekatan atau pengumpulan data
sekaligus atau sekali saja pada suatu waktu (point time approach)
(Notoatmodjo, 2010). Dalam hal ini data pola asuh dan perkembangan
dilakukan seara bersamaan sekali waktu yaitu dengan menggunakan
kuesioner dan lembar observasi ceklist. Adapun hipotesis dalam penelitian
ini diantaranya adalah Ha (Hipotesis alternatif) yang bermakna adanya
hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak prasekolah dan
H0 (Hipotesis Nol) yang bermakna tidak adanya hubungan pola asuh orang
tua dengan perkembangan anak prasekolah di TK R.A Almardiyah
Rajamandala Bulan Juli 2016.
Lokasi :
TK R.A almardiyah rajamandala
Sampel :
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa usia 3-6 tahun
(anak prasekolah) dan orang tua di RA Almadriyah sebanyak 48 siswa.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah total
sampling dan diperoleh 48 sampel yang terdiri dari siswa usia 3-6 tahun
(anak prasekolah) dan orang tua di RA ALmadriyah.
Hasil :
Hasil penelitian menunjukan 43 (89,6%) ibu menerapkan pola asuh
demokratis dan 21 (43,8%) anak memiliki perkembangan yang sesuai
dengan umurnya. Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat hubungan
antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak prasekolah di TK
R.A Almardiyah Rajamandala Bulan Juli 2016 (pvalue 0,013).
Berdasarkan penelitian tersebut, guru diharapkan untuk melakukan
penilaian perkembangan secara rutin setiap satu tahun sekali dan
menambah pengetahuan orang tua dengan memberikan informasi tentang
cara penarapan pola asuh serta cara bagaimana menstimulasi
perkembangan anak sehingga kegiatan stimulasi tumbuh kembang anak
dapat dilakukan secara terkoordinir dalam bentuk kemitraan antara guru
dan orang tua.
Kesimpulan :
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan
pola asuh orang tua dengan perkembangan anak prasekolah di R.A
Almardiyah Rajamandala Bulan Juli 2016 pada 48 responden, dapat ditarik
kesimpulan diantaranya :
1) Sebagian besar ibu menerapkan pola asuh demokratis yaitu
sebanyak sebanyak 43 (89,6%)
2) Hampir setengahnya anak dengan perkembangan yang sesuai yaitu
sebanyak 21 (43,8%)
3) Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan
perkembangan anak prasekolah di TK R.A Almardiyah Rajamandala Bulan
Juli 2016 (pvalue 0,013).
Jurnal 2
Judul :
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD
KB DAHLIA SENGON PRAMBANAN KLATEN
Masalah :
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pola asuh orang tua.Variabel
terikat dalam penelitian ini perkembangan motorik anak usia prasekolah.
Variabel pengganggu dalam penelitian ini antara lain gizi, stimulasi dan
kecerdasan.
Desain :
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional
dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Pengambilan sampel
menggunakan total sampling dengan total sampel 50 responden. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner data demografi
responden, kuesioner pola asuh dan lembar Denver II.Kuesioner pola asuh
orang tua terdiri dari 30 item pernyataan dengan menggunakan skala likert.
Lokasi :
PAUD KB Dahlia Sengon, Prambanan, Klaten.
Sampel :
Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang mempunyai
anak usia prasekolah yang bersekolah di PAUD KB Dahlia Sengonyang
sesuai dengan kriteria eksklusi.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Anak yang tinggal dan diasuh dengan nenek dan kakek.
2) Anak yang memiliki kecacatan fisik dan mental.
3) Anak yang ditinggal oleh orang tuanya untuk bekerja keluar provinsi
ataupun keluar negri.
4) Anak yang memiliki berat badan kurang.
5) Anak yang sedang sakit atau tidak masuk sekolah pada waktu dilakukan
penelitian.
Jumlah akhir sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah
40 responden, sepuluh responden lainnya masuk dalam kriteria ekslusi.
Hasil :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua sebagian
besar adalah pola asuh demokratis sebanyak 22 responden (55,0%),
perkembangan motorik anak sebagian besar normal sebanyak 17 responden
(42,5%). Hasil penelitian pola asuh orang tua dengan motorik anak usia
prasekolah didapatkan ρ value: 0,036; α: 0,05, hal ini berarti ρ value< α:
0,05.
Kesimpulan :
Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan
motorik anak usia prasekolah di PAUD KB Dahlia Sengon Prambanan
laten dengan ρ value: 0,036; α: 0,05, hal ini berarti ρ value< α: 0,05.
Jurnal 3
Judul :
PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG PADA ANAK DARI
ORANG TUA YANG BEKERJA
Masalah :
Mengidentifikasi hubungan antara jenis pola asuh, status bekerja, dan
waktu bekerja orang tua bekerja dengan penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan pada anak.
Desain :
Penelitian potong lintang ini mengambil data dari orang tua bekerja
dan tumbuh kembang anak pada satu waktu. Penelitian dilakukan di
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur yaitu kecamatan dengan persentase
pertambahan penduduk tertinggi, yakni 204,148%. Jumlah sampel adalah
73 sampel. Sampel diambil dengan metode stratified random sampling di
tujuh kelurahan di Kecamatan Kramat Jati dan metode acak sederhana
untuk menentukan RW yang dipakai di masing-masing kelurahan. Peng-
ambilan data dilakukan door-to-door dengan menerapkan kriteria inklusi
salah satu atau kedua orang tua bekerja dan memiliki anak berusia 0–72
bulan untuk mendapatkan res-ponden penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan skrining
tumbuh kembang. Data orang tua bekerja dan jumlah jam bekerja di-dapat
dari kuesioner isian yang diisi oleh orang tua. Pola asuh dikumpulkan
dengan menggunakan kuesioner Parenting Style Ques-tionnaire yang
diterjemahkan. Data pertum-buhan didapat dengan mengukur tinggi badan,
berat badan, dan lingkar kepala, sementara per-kembangan anak didapat
dari stimulasi lang-sung menggunakan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP).
Lokasi :
responden yang berada di wilayah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur.
Sampel :
Jumlah sampel adalah 73 sampel. Sampel diambil dengan metode
stratified random sampling di tujuh kelurahan di Kecamatan Kramat Jati
dan metode acak sederhana untuk menentukan RW yang dipakai di
masing-masing kelurahan.
Hasil :

Didapatkan 77% anak pertumbuhannya baik dan 56,2%


perkembangannya sesuai. Sebanyak 23% anak ditemukan memiliki
minimal satu hasil pengukuran indikator pertumbuhan yang tidak normal
dan sebanyak 4,1% anak dicurigai kemungkinan ada penyimpangan
perkembangan. Selain itu, hasil analisis data menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan pertumbuhan (p= 1,000,
α= 0,05), pola asuh dan perkembangan (p= 1,000, α= 0,05), status orang
tua bekerja dan pertumbuhan (p= 0,362, α= 0,05 ), status orang tua bekerja
dan perkembangan (p= 0,901, α= 0,05), waktu orang tua bekerja dan
pertumbuhan (p= 0,497, α= 0,05), waktu orang tua bekerja dan
perkembangan (p= 1,000, α= 0,05). Orangtua yang bekerja bukanlah faktor
penghambat dalam tumbuh kembang anak.
Kesimpulan :
Anak merupakan aset bangsa yang harus di-perhatikan tumbuh
kembangnya, dan anak usia 0–72 bulan sedang mengalami masa pertum-
buhan dan perkembangan yang optimal sehingga perlu mendapat perhatian
lebih dari orang tua dalam pemenuhan status gizi dan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan. Hasil ana-lisis data menunjukkan tidak
ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan per-tumbuhan, pola
asuh dan perkembangan, status orang tua bekerja dan pertumbuhan, status
orang tua bekerja dan perkembangan, waktu orang tua bekerja dan
pertumbuhan, waktu orang tua bekerja dan perkembangan. Tidak adanya
hubungan tersebut bukan berarti tidak ada masalah, melainkan tetap harus
dijaga dan dipertahankan tumbuh kembang anak sesuai usia.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka terdapat beberapa
saran. Perawat anak perlu menjelaskan kepada orang tua bahwa orang tua
bekerja bukan merupakan pengham-bat untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak jika tetap memperhatikan kebutuhan fisik dan
psikologi anak. Edukasi dan konseling tentang stimulasi tumbuh kembang
anak dan peran orang tua sangat penting dengan me-nyesuaikan kondisi
orang tua. Bagi peneliti- an berikutnya faktor lain yang memengaruhi
penyimpangan pertumbuhan dan perkembang-an pada anak perlu
dilakukan dengan lingkup populasi dan besar sampel yang dapat di-
generalisasi. Penelitian lain yang perlu diper-timbangkan adalah tentang
pengembangan model edukasi tentang pengasuhan anak pada orang tua
yang bekerja baik dengan dalam konteks perkotaan maupun perdesaan
(LL, DW, PN).

Anda mungkin juga menyukai