Oleh :
Yuniar Rahmaningtiyas
135100101111046
135100101111010
135100101111044
Fikriyatul Hanifa
135100100111035
Lavenia Yuanita
135100100111050
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Program
1. Mitra Program
2. Ketua
a. Nama
: Yuniar Rahmaningtiyas
b. NIM
: 135100101111046
c. Jurusan/Fakultas
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Brawijaya
3. Anggota
a. Jumlah Anggota : 4 orang
b. Nama Anggota I / NIM
: Fikriyaul Hanifa/135100100111035
4. Mitra
a. Nama Mitra
b. Alamat Mitra
: 60 menit
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Ketua
Yuniar Rahmaningtiyas
NIM.135100101111046
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
SMP Negeri 26 Malang terletak di Kecamatan Lowokwaru Kota
Malang. Tepatnya di Jl. Ikan Gurami No.36, Tunjungsekar, Kec. Lowokwaru,
Kota Malang Saat ini jumlah siswa yang bersekolah di SDN Pisang Candi 2
tergolong banyak. Untuk kelas VII terdapat 6 kelas dengan total seluruh siswa
adalah 228 siswa. Sedangkan jumlah guru dan karyawan sebanyak 48 orang.
Gedung sekolah SMP Negeri 26 Malang merupakan gedung baru dimana pada
tanggal 14 Juni 2013 lalu baru diresmikan. Gedung sekolah yang tampak asri
karena berada di daerah persawahan diharapkan dapat membuat siswa serta guru
menjadi sangat kondusif. Beberapa sarana yang terdapat pada SMP Negeri 26
Malang meliputi ruang kelas, mushola, perpustakaan, ruang OSIS, kantin,
koperasi, UKS, lapangan olahraga.
Di lingkungan luar sekolah nampak tidak terlalu banyak pedagang
jajanan karena memang adanya kebijakan yang dikeluarkan sekolah tentang
himbauan bagi siswa untuk tidak membeli jajanan di luar sekolah sehingga dapat
meminimalisir dampak buruk dari jajanan yang tidak sehat bagi siswa SMP
Negeri 26 Malang.
Keberadaan SMP Negeri 26 Malang ini sangat bermanfaat bagi
masyarakat sekitar sebagai Lembaga Pendidikan sekolah menengah pertama
dimana daerah tersebut merupakan pinggiran kota Malang. Masyarakat
berpendapat bahwa SMP tersebut telah memiliki sarana, prasarana, serta
pelayanan yang memadai. Sehingga warga berharap agar anaknya memiliki
pendidikan yang lebih tinggi. Dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi,
diharapkan pekerjaan yang diperolehpun akan semakin bagus. Selain itu
keberadaan sekolah dasar ini memberikan peranan penting dalam mewujudkan
program pemerintah yang mewajibkan untuk menuntaskan pendidikan 9 tahun.
1.2 Rumusan Masalah
Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan setiap pagi hari atau
suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain
setiap hari. Sarapan dibutuhkan untuk mengisi lambung yang telah kosong
selama 8-10 jam. Bagi anak sekolah sarapan terbukti dapat meningkatkan
konsentrasi belajar dan stamina sehingga meningkatkan prestasi belajar
dan bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan konsentrasi belajar dan
kemampuan
fisik
(Hardinsyah,
2007).
Oleh
karena
itu
untuk
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi
penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas
anak-anak saat ini. Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan. Anak
sekolah memiliki banyak aktivitas di sekolah seperti proses belajar yang
rutin dilakukan setiap hari, yang diikuti dengan kegiatan seperti bermain,
berolahraga, berinteraksi baik individu maupun kelompok yang semuanya
membutuhkan energi atau tenaga yang diperoleh dari sarapan pagi
(Niswah dkk, 2014).
a) Tujuan Umum :
1. Meningkatkan pengetahuan, wawasan serta pemahaman siswa-siswi kelas VII
SMP Negeri 26 Malang terhadap pentingnya sarapan guna meningkatkan
produktivitas siswa-siswi dalam proses belajar mengajar di dalam kelas .
b)
1.
2.
3.
Tujuan Khusus :
Mampu mengetahui jenis sarapan sehat
Mampu mengetahui manfaat sarapan
Mampu mengetahui dampak negatif akibat tidak sarapan
b. Manfaat
Manfaat pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini yaitu siswa siswi kelas VII
SMP Negeri 26 Malang dapat mengetahui pentingnya sarapan guna meningkatkan
produktivitas dalam proses belajar mengajar. Sehingga diharapkan akan
dihasilkan keberlanjutan manfaat berupa:
1) Merubah kebiasaan siswa siswi kelas VII SMP Negeri 26 Malang agar
selalu sarapan
2) Meningkatkan produktivitas dalam proses belajar mengajar siswa siswi
kelas VII SMP Negeri 26 Malang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebiasaan Sarapan pada Anak Remaja
Kebiasaan makan adalah tingkah laku manuasia atau kelompok manusia
dalam memenuhi kebutuhan akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan dan
pemilihan makanan. Kebiasaan makan akan dipengaruhi oleh beberapa hal antara
lain kesenangan, budaya, agama, taraf ekonomi, lingkungan alam dan sejak
dahulu makanan juga dianggap sebagai lambang kekuasaan dan persahabatan
(Khumaidi,1994).
Pada beberapa keluarga, makan pagi (sarapan) kadang dianaktirikan,
karena tidak selera atau terlambat bangun. Anak-anak akan cepat meniru
kelakuan orangtuanya, sehingga ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.
Padahal makan pagi ini sangat berarti karena memberikan asupan energi untuk
kegiatannya selama di sekolah sebelum waktu makan siang, di samping itu
mencegah terjadinya tekanan darah rendah, yang menyebabkan anak lemas, lesu,
pusing atau tak dapat berkonsentrasi.
Perilaku makan menjadi kebutuhan untuk menunjukkan eksistensinya sebagai
makhluk hidup serta sebagai dasar guna melakukan interaksi atau kontak sosial
dengan orang lain (Fradjia, 2008). Menurut Arnelia (2005), perilaku makan
remaja yang sangat khas dan berbeda dibandingkan usia lainnya, yaitu :
1. Tidak makan terutama makan pagi atau sarapan.
2. Kegemaran makan snacks dan kembang gula serta softdrinks. Snacks
(makanan kecil) umumnya dikonsumsi pada waktu sore hari setelah
pulang dari sekolah.
3. Makanan cepat saji sangat digemari, baik yang langsung dibeli atau
makanan yangdibawa dari rumah. Makanan modern ini dikonsumsi
sebagai bagian dari lifestyle (gaya hidup). Makanan ini mengandung zat
gizi yang tinggi energi, lemak, serta protein.
4. Gemar mengonsumsi minuman ringan (soft drink).
a. Lingkungan Keluarga
Peran ibu dalam keluarga, terutama dalam merawat dan mengurus
keluarga. Pada penelitian Siega-Riz, et al (1998) anak yang ibunya bekerja
mempunyai kebiasaan sarapan yang rendah dari pada ibunya yang tidak
bekerja begitu juga hasil penelitian Ramadhani (2014) menunjukkan
bahwa 59,4% sarapan disiapkan oleh ibu. Hal ini membuktikan peran
penting ibu dalam keluarga dalam hal ketersediaan makanan. Pekerjaan
ibu, umumnya ibu yang tidak bekerja lebih banyak waktu untuk
menyiapkan keperluan untuk keluarga terutama keperluan sarapan di pagi
hari dari pada ibu yang bekerja, ibu yang bekerja biasanya sangat sibuk
dipagi hari untuk menyiapkan keperluannya pekerjaan sendiri, sehingga
terkadang tidak mempunyai waktu untuk menyiapkan sarapan untuk
keluarga secara maksimal.
b. Pengetahuan tentang Gizi
Menurut Hermina (2009) bahwa faktor penguat yang mempengaruhi
sarapan adalah pengetahuan gizi. Hal ini membuktikan bahwa pentingnya
pengetahuan gizi yang diberikan kepada anak-anak usia sekolah untuk
merubah sikap dan perilaku mereka agar mau membiasakan diri untuk
sarapan setiap hari nya, pengetahuan gizi mengenai manfaat sarapan,
dampak melewatkan sarapan dan menu-menu sarapan sehat yang
mendukung aktivitas anak-anak sekolah setiap hari nya.
2.4 Pengaruh Sarapan
Setelah hampir delapan sampai sepuluh jam saluran pencernaan beristirahat
selama anak tidur, tubuh membutuhkan asupan makanan untuk menyokong
energi untuk beraktivitas dan konsentrasi belajar. Sarapan pagi sangat penting
diberikan kepada anak di usia sekolah, maka dari itu orangtua harus selalu
memberikan dan juga membiasakan anak untuk sarapan setiap pagi. Karena
dengan sarapan pagi banyak manfaat yang bisa kita peroleh dan dapat melatih
anak untuk disiplin. Sarapan mungkin terdengar sepele, namun sangat vital bagi
tubuh kita, apalagi bila dituntut untuk beraktivitas seharian. Seringkali kita
mengabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, atau bosan dengan menu
sarapan yang itu-itu saja. Padahal, sarapan bukan sekedar pengganjal perut, tapi
juga memberikan energi agar kita bisa beraktivitas dengan baik, otak bekerja
lebih optimal, dan tidak cepat mengantuk. Sarapan juga dapat mengembalikan
fungsi metabolisme tubuh, dan membiasakan sarapan pada anak setiap pagi
ternyata membantu anak-anak fokus mengerjakan tugastugas di sekolah. Seorang
ilmuwan mengatakan sarapan pagi merupakan makanan khusus untuk otak, hal
ini didukung dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa sarapan
berhubungan erat dengan kecerdasan mental, dalam artian, sarapan memberikan
nilai positif terhadap aktivitas otak, otak menjadi lebih cerdas, peka dan lebih
mudah untuk berkonsentrasi. Hal ini secara tidak langsung akan mendatangkan
pengaruh positif terhadap anak sekolah dalam beraktivitas di sekolah.
Seseorang tidak sarapan pagi berarti perutnya dalam keadaan kosong sejak
makan malam sebelumnya sampai makan siang nantinya. Bila anak sekolah yang
tidak sarapan pagi maka kadar gulanya akan menurun. Jika kondisi ini terjadi,
maka tubuh akan berusaha menaikkan kadar gula darah dengan mengambil
cadangan glikogen. Dalam keadaan seperti ini, tubuh pasti tidak berada dalam
kondisi yang baik untuk melakukan pekerjaan yang baik. Selain itu, bila tidak
sarapan pagi dapat menyebabkan konsentrasi belajar berkurang, kecepatan
bereaksi menurun tajam, sehingga kemampuan memecahkan suatu masalah juga
menjadi sangat menurun. Dengan demikian prestasi belajar juga ikut menurun.
Kebiasaan tidak sarapan pagi yang berlama-lama juga akan mengakibatkan
pemasukan gizi menjadi berkurang dan tidak seimbang sehingga pertumbuhan
anak menjadi terganggu. Dengan demikian seorang anak yang biasa tidak sarapan
pagi dalam jangka waktu lama akan berakibat buruk pada penampilan
intelektualnya, prestasi di sekolah menurun dan penampilan sosial menjadi
terganggu (Khomsan, 2003).
2.5 Media
Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau
pengantar. Beberapa definisi menurut para ahli tentang multimedia. Menurut
EACT yang dikutip oleh Rohani (1997:2) media adalah segala bentuk yang
dipergunakan untuk proses penyaluran informasi, sedangkan pengertian media
menurut Djamarah (1995:136) adalah media adalah alat bantu apa saja yang dapat
bahwa
Media
adalah
BAB III
KERANGKA DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Metode yang Digunakan
Pada kegiatan penyuluhan kepada siswa-siswi kelas VII di SMPN 26
Malang ini menggunakan metode ceramah atau presentasi. Materi ceramah ini
dilengkapi oleh media seperti slide presentasi dan video yang berisikan materi
yang akan disampaikan. Metode ceramah ini berisi tentang penjelasan mengenai
pentingnya sarapan pagi sebelum berangkat sekolah, dan pengaruh sarapan
dengan kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Penjelasan materi ini juga dikemas
dengan materi yang unik, komunikatif, dan interaktif yang mampu menarik
perhatian siswa serta membantu siswa untuk memahami materi yang diberikan.
Untuk mendukung lancarnya kegiatan penyuluhan ini, maka digunakan
beberapa media seperti slide presentasi, video, stiker, poster, kuisioner, dan
pembagian sarapan sehat secara gratis. Penggunaan slide presentasi dan video
dalam kegiatan penyuluhan ini bertujuan agar siswa dapat dengan mudah
memahami materi yang akan disampaikan. Hal ini dikarenakan siswa lebih mudah
menangkap suatu informasi yang disampaikan secara visual dan audio. Stiker
akan dibagikan secara gratis kepada para siswa. Stiker ini pun didesain semenarik
mungkin dan tetap sesuai dengan tema penyuluhan yang akan disampaikan. Selain
itu, stiker juga berfungsi sebagai kenang-kenangan siswa pada kegiatan
penyuluhan ini. Poster akan ditempelkan pada mading-mading yang terdapat di
sekolah. Kontem dari poster itu sendiri juga tetap mengacu pada tema
penyuluhan, yaitu tentang pentingnya sarapan. Poster didesain semenarik dan
seinformatif mungkin agar para siswa juga merasa tertarik dan mengerti materi
penyuluhan tersebut. Kemudian kuisioner diberikan sebelum dan setelah mereka
menerima materi penyuluhan, kuisioner ini berguna untuk mengetahui
pemahaman mereka terhadap materi penyuluhan yang sudah disampaikan. Dan
yang terakhir ada pembagian sarapan sehat secara gratis, pembagian sarapan ini
berguna untuk memperkenalkan kepada siswa contoh sarapan sehat dan praktis.
Pembagian sarapan ini juga sebagai salah satu penghargaan kepada mereka yang
telah bersedia untuk mengikuti kegiatan penyuluhan.
selanjutnya
adalah
ice
breaking,
ini
bertujuan
untuk
membangkitkan lagi semangat para siswa dan menuntut siswa untuk aktif,
tanggap, dan ceria sehingga masih bersedia untuk mengikuti rangkaian acara
penyuluhan selanjutnya. Ice breaking ini dipandu oleh salah satu penyuluh dan
mengajak para siswa untuk bermain games. Kemudian acara dilanjutkan dengan
pembagian sarapan sehat gratis serta pembagian stiker. Pembagian sarapan ini
bertujuan untuk menaikkan grafik semangat siswa terhadap kegiatan penyuluhan
ini, selain itu juga bertujuan untuk memperkenalkan siswa akan sarapan yang
sehat dan juga praktis.
Acara terakhir yaitu pembagian kuisioner kembali kepada para siswa.
Pembagian kuisioner terakhir ini bertujuan untuk melihat seberapa pahamnya para
siswa terhadap materi yang sudah penyuluh sampaikan. Setelah pembagian
kuisioner, acara ditutup dengan ucapan terima kasih dan pembacaan doa bersama.
3.3 Partisipasi Mitra
Dalam kegiatan penyuluhan ini, pihak sekolah memiliki peranan yang
penting dalam menyediakan sarana serta prasarana yang dibutuhkan. SMPN 26
Malang berperan dalam mempersiapkan ruang kelas, peminjaman LCD, serta
speaker. Pihak sekolah juga sangat terbuka dengan adanya kegiatan penyuluhan
ini. Selain itu, pihak sekolah juga sudah bersedia untuk meluangkan waktu belajar
mengajarnya demi berlangsungnya kegiatan penyuluhan ini.
Pemutaran video
Pembagian sarapan
sehat dan stiker
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
Maret 2016
April 2016
Mei 2016
Persiapaan
1. Perijinan ke mitra
2. Pembuatan dan
pengumpulan SAP
3. Pembuatan metode dan
media penyuluhan
4. Praktek penyuluhan
5. Penyusunan Proposal
Penyuluhan
Pelaksanaan kegiatan
penyuluhan
Evaluasi kegiatan
penyuluhan
1. Mengoreksi hasil
kuisoner penyuluhan
Penyusunan laporan
akhir kegiatan
penyuluhan
1. Menganalisa data hasil
kuisoner
2. Penyusunan
pembahasan dari
analisa data hasil
kuisoner
3. Konsultasi hasil laporan
akhir kegiatan
penyuluhan
NIM
Jabatan
Yuniar
Ketua
Rahmaningtyas
Pelaksana
Lavenia Yuanita
135100100111050
Anggota
Tugas
Penanggungjawab seluruh
kegiatan penyuluhan dan
sebagai pemateri
Sebagai MC, dan membantu
pengkondisian kegiatan
penyuluhan dan
Widhianti Nila
Pangestu
Alfin Nurma
Rahmanda
pembagian kuesioner.
Sebagai pemateri dan
135100101111010
Anggota
membantu pengkondisian
kegiatan penyuluhan
Sebagai pemateri dan
135100101111044
Anggota
membantu pengkondisian
kegiatan penyuluhan
Membantu pengkondisian
kegiatan penyuluhan dan
Fikriyatul
Hanifa
13511001001035
Anggota
bertanggungjawab dalam
mendokumentasikan
kegiatan serta pembagian
snack dan stiker
Tahapan
Kegiatan
Uraian Kegiatan
Indikator Kinerja
Peserta memahami dan
1.
2.
Pembukaan, perkenalan
antusias dalam
mendengarkan penjelasan
peserta. Sekaligus
pada pembukaan.
Penyampaian
pemateri.
Peserta antusias
Materi
dengan menggunakan
Penyuluhan (I)
media penyampaian.
Pembukaan
Materi
Penyuluhan
(II)
4.
Penutupan
disertai dengan
penutup.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
A.H. 2005. Perilaku Makan Khas Remaja. http://www.kompas.com. di akses
tanggal 28 Maret 2016.