Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Nama Anggota:
JURUSAN GIZI
2023-2024
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penyusun haturkan kepada Allah Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan tugas proposal ini
dengan lancar. Sholawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW. Proposal ini berjudul “ Proposal Kegiatan Penyelenggaraan
untuk Anak Sekolah Dasar Mata Kuliah SPMI Dasar Insan Mulya ” ini dengan tepat
waktu, terlepas dari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan yang terkandung dalam
proposal ini.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah SPMI Dasar yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
proposal ini yang jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang dapat membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan proposal ini. Kami
harapkan semoga proposal ini dapat berguna bagi semua dan pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.
Tertanda,
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Sulistyoningsih (2011), terdapat lima hal penting yang diperhatikan dalam
program pemberian makan siang di sekolah yaitu:
a. Menu yang dihidangkan pada saat makan siang harus memenuhi standar gizi.
Kandungan zat gizi dalam makan siang tersebut harus memenuhi sepertiga kebutuhan
anak menurut umur atau kelompok umur dalam hal energi, protein, kalsium, besi, vitamin
A, vitamin C dan harus konsisten dengan standar diet yang dipakai.
b. Pemberian makan siang harus dilakukan kepada semua anak tidak ada diskriminatif.
c. Program yang dilaksanakan tidak bertujuan untuk meraih keuntungan.
d. Program yang dilaksanakan harus dapat dipertanggung jawabkan.
e. Adanya dukungan dari pihak sekolah, salah satunya adalah sekolah h memberikan
waktu yang cukup bagi anak-anak untuk makan tidak dengan terburu-buru.
Program penyelenggaraan makanan institusi ini sangat dipengaruhi oleh sistem
manajemen yang saling berkesinambungan.Penyelenggaraan makanan institusi mencakup
berbagai sistem kegiatan meliputi tahap perencanaan menu, pengadaan bahan makanan,
penerimaan dan penyimpanan, persiapan, distribusi makan, penyajian makan dan
pelayanan makan. Penyusunan standar bahan makanan merupakan item kegiatan yang
mencakup keseluruhan tahap penyelenggaraan makanan institusi secara umum (PPSDM
Persagi, 2016).
PEMBAHASAN
Pentingnya makanan sekolah yang sehat dan bergizi telah menjadi fokus perhatian di
banyak negara, karena diet yang baik di masa kanak-kanak dapat memiliki dampak jangka
panjang terhadap kesehatan dan perkembangan individu. Banyak negara mengatur pedoman
gizi dan standar kualitas makanan untuk makanan sekolah guna memastikan bahwa anak-
anak mendapatkan asupan yang tepat selama waktu mereka di sekolah. Makanan anak
sekolah haruslah bergizi dan seimbang, membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi
anak-anak untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kinerja akademis
mereka.Makanan anak sekolah yang baik seharusnya mengandung berbagai nutrisi penting,
seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Ini membantu memastikan
bahwa anak-anak memiliki energi yang cukup untuk belajar dan berpartisipasi dalam
aktivitas sekolah lainnya. Makanan anak sekolah yang seimbang juga membantu dalam
pembentukan kebiasaan makan yang baik dan mendukung kesehatan jangka panjang.Contoh
makanan anak sekolah yang umum meliputi:
1. Sumber Protein: Daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
2. Sumber Karbohidrat: Nasi, roti gandum, pasta gandum utuh, kentang, dan biji-bijian.
3. Sayuran dan Buah-buahan: Sayuran segar atau matang, buah-buahan segar atau potong,
sebagai sumber serat, vitamin, dan mineral.
4. Produk Susu: Susu, yogurt, atau keju rendah lemak sebagai sumber kalsium dan protein.
5. Minuman: Air putih adalah pilihan minuman terbaik. Hindari minuman beralkohol atau
minuman berenergi yang tinggi gula.
6. Cemilan Sehat: Camilan seperti kacang, buah kering, atau biskuit gandum utuh bisa
menjadi pilihan yang baik sebagai tambahan.
Makanan anak sekolah haruslah variatif dan menarik bagi anak-anak, sehingga
mereka merasa termotivasi untuk mengonsumsinya. Selain itu, pendidikan tentang gizi
seimbang juga penting bagi anak-anak agar mereka dapat membuat pilihan makanan yang
baik dalam kehidupan sehari-hari.
School feeding atau pemberian makanan anak sekolah merupakan tindakan umum
yang bisa dilaksanakan untuk memperbaiki keadaan gizi anak sekolah. Praktik
penyelenggaraan makanan di sekolah ini sudah lama dan sudah banyak diselenggarakan di
negara-negara baik di Eropa maupun Asia. Masing-masing negara baik bantuk maupun cara
penyelenggaraan makanan di sekolah ini berbeda-beda (Rakhmawati, 2009).
Program makanan anak sekolah dimaksudkan untuk membantu meningkatkan status
gizi anak-anak sekolah yang keluaganya kurang mampu. Namun kebutuhan makanan di
sekolah lambat laun menjadi kebutuhan semua warga sekolah sebagai akibat waktu sekolah
yang cukup panjang ataupun anak tidak sempat sarapan dirumah sebelum berangkat ke
sekolah. Adapun tujuan penyelenggaraan makanan anak sekolah sebagai berikut: a.
Menyediakan makanan yang sesuai kebutuhan anak selama di sekolah b. Meningkatkan
semangat belajar anak c. Membantu meningkatkan status gizi anak-anak sekolah (Bakri dkk,
2018).
Sistem penyelenggaraan makanan di sekolah dasar dapat bervariasi tergantung pada
kebijakan dan praktek yang diterapkan oleh masing-masing institusi atau pemerintah
setempat. Namun, berikut adalah beberapa komponen umum yang sering terlibat dalam
sistem penyelenggaraan makanan di sekolah dasar
1. Perencanaan Menu: Menyusun menu makanan yang seimbang dan mengandung
nutrisi yang diperlukan oleh siswa. Menu ini harus mencakup berbagai jenis makanan,
termasuk protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral
2. Pembelian Bahan Makanan: Memilih dan membeli bahan makanan berkualitas tinggi
dari pemasok yang terpercaya dan sesuai dengan standar keamanan pangan.
3. Persiapan Makanan: Memasak, mengolah, dan menyajikan makanan dengan
memperhatikan kebersihan, tata cara memasak yang benar, dan standar sanitasi.
4. Distribusi Makanan: Mengatur waktu makan, lokasi penyajian makanan, serta
prosedur distribusi untuk memastikan siswa dapat mengakses makanan dengan lancar
5. Kebersihan dan Keamanan Pangan: Menjaga standar kebersihan yang ketat selama
seluruh proses penyediaan makanan, termasuk dalam hal penyimpanan bahan
makanan, persiapan, dan penyajian
6. Edukasi Gizi: Memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya makanan sehat
dan gizi yang seimbang melalui kegiatan seperti pelajaran gizi, poster, atau seminar
7. Partisipasi Orangtua: Melibatkan orangtua dalam mendukung penerapan sistem
penyelenggaraan makanan dengan memberikan masukan, mendukung kebijakan, dan
berpartisipasi dalam kegiatan terkait gizi
8. Pemantauan dan Evaluasi: Melakukan pemantauan berkala terhadap pelaksanaan
sistem penyelenggaraan makanan, termasuk inspeksi kebersihan dan kualitas
makanan, serta mengumpulkan umpan balik dari siswa, orangtua, dan staf sekolah.
9. Kerjasama dengan Pihak Terkait: Bekerja sama dengan pihak terkait, seperti staf
sekolah, pihak berwenang kesehatan, dan pemasok, untuk memastikan sistem
penyelenggaraan makanan berjalan dengan lancar.
10. Penyesuaian dan Peningkatan: Berdasarkan pemantauan dan umpan balik, membuat
penyesuaian dan peningkatan pada sistem penyelenggaraan makanan untuk
memastikan efektivitas dan efisiensi yang terus meningkat
Penting untuk diingat bahwa sistem penyelenggaraan makanan sekolah dasar harus
mengutamakan kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan siswa, serta mematuhi semua
regulasi dan standar yang berlaku dalam bidang gizi dan keamanan pangan