Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL KEGIATAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK

ANAK SEKOLAH DASAR INSAN MULYA

MATA KULIAH SPMI DASAR

Dosen Pembimbing :

Nurul Hindaryani, S.Pd., M.Gz.,

Disusun oleh :

Kelas Reguler 2B – Kelompok 7

Nama Anggota:

1. Chika Cyntiya Dewi (P27835122060)


2. Dea Dyan Pratama (P27835122061)
3. Diva Anastasya Sudiro (P27835122063)
4. Ritanayya Puspita F. A (P27835122087)
5. Silvi Eka Risaningtias (P27835122089)
6. Syafa Azzany Chairina (P27835122090)

PROGRAM STUDI D-III GIZI

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

2023-2024
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur penyusun haturkan kepada Allah Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan tugas proposal ini
dengan lancar. Sholawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW. Proposal ini berjudul “ Proposal Kegiatan Penyelenggaraan
untuk Anak Sekolah Dasar Mata Kuliah SPMI Dasar Insan Mulya ” ini dengan tepat
waktu, terlepas dari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan yang terkandung dalam
proposal ini.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah SPMI Dasar yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
proposal ini yang jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang dapat membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan proposal ini. Kami
harapkan semoga proposal ini dapat berguna bagi semua dan pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.

Surabaya, 15 Agustus 2023

Tertanda,

Kelompok 7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyelenggaraan makanan anak sekolah merupakan bentuk pelayanan gizi yang
diperlukan untuk memberikan makanan bagi anak sekolah selama berada di sekolah.
Bentuk penyelenggaraan makanan ini merupakan tindakan umum yang dilakukan untuk
memperbaiki status gizi anak sekolah. Setiap hari anak makan di sekolah, yaitu makanan
yang dibawa sendiri maupun makanan yang disiapkan dari sekolah. Makan di sekolah ini
merupakan waktu makan yang penting bagi anak, karena itu perlu diperhatikan agar
makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan anak. Kecuali memberikan tambahan
gizi bagi tubuh anak, program ini juga mempunyai kegunaan lain yaitu berfungsi sebagai
pendidikan (Santoso, 2004).

Penyelenggaraan makanan sekolah merupakan penyelenggaraan makanan yang


bersifat non komersial untuk menghasilkan suatu penyelenggaran makanan yang baik,
berkualitas dan dapat diterima olen konsumen serta memenuhi persyaratan yang aman.
Menurut Santoso (2004), penyelenggaraan makanan untuk anak sekolah ada yang besifat
non komersil (orang tua membiayai atau subsidi dan sekolah tidak mencari keuntungan),
semi komersil (keuntungan hanya sedikit untuk menutupi kebutuhan tertentu) dan dapat
juga bersifat sosial yaitu tanpa pungutan biaya kepada orang tua.

Menurut Sulistyoningsih (2011), terdapat lima hal penting yang diperhatikan dalam
program pemberian makan siang di sekolah yaitu:
a. Menu yang dihidangkan pada saat makan siang harus memenuhi standar gizi.
Kandungan zat gizi dalam makan siang tersebut harus memenuhi sepertiga kebutuhan
anak menurut umur atau kelompok umur dalam hal energi, protein, kalsium, besi, vitamin
A, vitamin C dan harus konsisten dengan standar diet yang dipakai.
b. Pemberian makan siang harus dilakukan kepada semua anak tidak ada diskriminatif.
c. Program yang dilaksanakan tidak bertujuan untuk meraih keuntungan.
d. Program yang dilaksanakan harus dapat dipertanggung jawabkan.
e. Adanya dukungan dari pihak sekolah, salah satunya adalah sekolah h memberikan
waktu yang cukup bagi anak-anak untuk makan tidak dengan terburu-buru.
Program penyelenggaraan makanan institusi ini sangat dipengaruhi oleh sistem
manajemen yang saling berkesinambungan.Penyelenggaraan makanan institusi mencakup
berbagai sistem kegiatan meliputi tahap perencanaan menu, pengadaan bahan makanan,
penerimaan dan penyimpanan, persiapan, distribusi makan, penyajian makan dan
pelayanan makan. Penyusunan standar bahan makanan merupakan item kegiatan yang
mencakup keseluruhan tahap penyelenggaraan makanan institusi secara umum (PPSDM
Persagi, 2016).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Anak Sekolah Dasar?
2. Apa yang dimaksud dengan Sistem Penyelenggaraan Makanan?
3. Bagaimana sistem penyelenggaraan Makanan Untuk Anak Sekolah Dasar?
4. Berapa Kebutuhan Energi dan Zat Gizi untuk Anak Sekolah Dasar?
5. Bagaimana Susunan Distribusi Zat Gizi dalam Satu Hari?
6. Bagaimana dalam Perencaan Kegiatan Penyelenggaraan Makanan untuk Anak
Sekolah Dasar?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui Pengertian Anak Sekolah Dasar
2. Dapat mengetahui Pengertian Sistem Penyelenggaraan Makanan
3. Dapat mengetahui Sistem Penyelenggaraan Makanan Untuk Anak Sekolah Dasar
4. Dapat mengetahui Kebutuhan Energi dan Zat Gizi untuk Anak Sekolah Dasar
5. Dapat mengetahui Susunan Distribusi Zat Gizi dalam Satu Hari
6. Dapat mengetahui Perencaan Kegiatan Penyelenggaraan Makanan untuk Anak
Sekolah Dasar
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makanan Sekolah

2.1.1 Pengertian Makanan Sekolah

Makanan sekolah adalah makanan yang disediakan dan dikonsumsi di lingkungan


sekolah, baik oleh siswa maupun staf sekolah. Makanan sekolah dapat berupa makanan siap
saji, hidangan panas, makanan ringan, minuman, atau kombinasi dari berbagai jenis makanan.
Tujuan utama dari penyediaan makanan sekolah adalah untuk memberikan asupan gizi yang
seimbang dan memadai kepada siswa, sehingga dapat mendukung pertumbuhan,
perkembangan, kesehatan, dan kinerja akademik mereka.Makanan sekolah seharusnya
mengandung berbagai zat gizi esensial, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Makanan ini sebaiknya mengandung sedikit gula tambahan, garam, dan lemak jenuh
yang berlebihan. Pilihan makanan yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan siswa,
meningkatkan konsentrasi, dan mendukung pembelajaran di sekolah.

Pentingnya makanan sekolah yang sehat dan bergizi telah menjadi fokus perhatian di
banyak negara, karena diet yang baik di masa kanak-kanak dapat memiliki dampak jangka
panjang terhadap kesehatan dan perkembangan individu. Banyak negara mengatur pedoman
gizi dan standar kualitas makanan untuk makanan sekolah guna memastikan bahwa anak-
anak mendapatkan asupan yang tepat selama waktu mereka di sekolah. Makanan anak
sekolah haruslah bergizi dan seimbang, membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi
anak-anak untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kinerja akademis
mereka.Makanan anak sekolah yang baik seharusnya mengandung berbagai nutrisi penting,
seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Ini membantu memastikan
bahwa anak-anak memiliki energi yang cukup untuk belajar dan berpartisipasi dalam
aktivitas sekolah lainnya. Makanan anak sekolah yang seimbang juga membantu dalam
pembentukan kebiasaan makan yang baik dan mendukung kesehatan jangka panjang.Contoh
makanan anak sekolah yang umum meliputi:

1. Sumber Protein: Daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.

2. Sumber Karbohidrat: Nasi, roti gandum, pasta gandum utuh, kentang, dan biji-bijian.
3. Sayuran dan Buah-buahan: Sayuran segar atau matang, buah-buahan segar atau potong,
sebagai sumber serat, vitamin, dan mineral.

4. Produk Susu: Susu, yogurt, atau keju rendah lemak sebagai sumber kalsium dan protein.

5. Minuman: Air putih adalah pilihan minuman terbaik. Hindari minuman beralkohol atau
minuman berenergi yang tinggi gula.

6. Cemilan Sehat: Camilan seperti kacang, buah kering, atau biskuit gandum utuh bisa
menjadi pilihan yang baik sebagai tambahan.

Makanan anak sekolah haruslah variatif dan menarik bagi anak-anak, sehingga
mereka merasa termotivasi untuk mengonsumsinya. Selain itu, pendidikan tentang gizi
seimbang juga penting bagi anak-anak agar mereka dapat membuat pilihan makanan yang
baik dalam kehidupan sehari-hari.

2.1 Penyelenggaraan makanan sekolah


2.2.1 Sistem penyelengaraan makanan institusi di sekolah dasar

School feeding atau pemberian makanan anak sekolah merupakan tindakan umum
yang bisa dilaksanakan untuk memperbaiki keadaan gizi anak sekolah. Praktik
penyelenggaraan makanan di sekolah ini sudah lama dan sudah banyak diselenggarakan di
negara-negara baik di Eropa maupun Asia. Masing-masing negara baik bantuk maupun cara
penyelenggaraan makanan di sekolah ini berbeda-beda (Rakhmawati, 2009).
Program makanan anak sekolah dimaksudkan untuk membantu meningkatkan status
gizi anak-anak sekolah yang keluaganya kurang mampu. Namun kebutuhan makanan di
sekolah lambat laun menjadi kebutuhan semua warga sekolah sebagai akibat waktu sekolah
yang cukup panjang ataupun anak tidak sempat sarapan dirumah sebelum berangkat ke
sekolah. Adapun tujuan penyelenggaraan makanan anak sekolah sebagai berikut: a.
Menyediakan makanan yang sesuai kebutuhan anak selama di sekolah b. Meningkatkan
semangat belajar anak c. Membantu meningkatkan status gizi anak-anak sekolah (Bakri dkk,
2018).
Sistem penyelenggaraan makanan di sekolah dasar dapat bervariasi tergantung pada
kebijakan dan praktek yang diterapkan oleh masing-masing institusi atau pemerintah
setempat. Namun, berikut adalah beberapa komponen umum yang sering terlibat dalam
sistem penyelenggaraan makanan di sekolah dasar
1. Perencanaan Menu: Menyusun menu makanan yang seimbang dan mengandung
nutrisi yang diperlukan oleh siswa. Menu ini harus mencakup berbagai jenis makanan,
termasuk protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral
2. Pembelian Bahan Makanan: Memilih dan membeli bahan makanan berkualitas tinggi
dari pemasok yang terpercaya dan sesuai dengan standar keamanan pangan.
3. Persiapan Makanan: Memasak, mengolah, dan menyajikan makanan dengan
memperhatikan kebersihan, tata cara memasak yang benar, dan standar sanitasi.
4. Distribusi Makanan: Mengatur waktu makan, lokasi penyajian makanan, serta
prosedur distribusi untuk memastikan siswa dapat mengakses makanan dengan lancar
5. Kebersihan dan Keamanan Pangan: Menjaga standar kebersihan yang ketat selama
seluruh proses penyediaan makanan, termasuk dalam hal penyimpanan bahan
makanan, persiapan, dan penyajian
6. Edukasi Gizi: Memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya makanan sehat
dan gizi yang seimbang melalui kegiatan seperti pelajaran gizi, poster, atau seminar
7. Partisipasi Orangtua: Melibatkan orangtua dalam mendukung penerapan sistem
penyelenggaraan makanan dengan memberikan masukan, mendukung kebijakan, dan
berpartisipasi dalam kegiatan terkait gizi
8. Pemantauan dan Evaluasi: Melakukan pemantauan berkala terhadap pelaksanaan
sistem penyelenggaraan makanan, termasuk inspeksi kebersihan dan kualitas
makanan, serta mengumpulkan umpan balik dari siswa, orangtua, dan staf sekolah.
9. Kerjasama dengan Pihak Terkait: Bekerja sama dengan pihak terkait, seperti staf
sekolah, pihak berwenang kesehatan, dan pemasok, untuk memastikan sistem
penyelenggaraan makanan berjalan dengan lancar.
10. Penyesuaian dan Peningkatan: Berdasarkan pemantauan dan umpan balik, membuat
penyesuaian dan peningkatan pada sistem penyelenggaraan makanan untuk
memastikan efektivitas dan efisiensi yang terus meningkat
Penting untuk diingat bahwa sistem penyelenggaraan makanan sekolah dasar harus
mengutamakan kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan siswa, serta mematuhi semua
regulasi dan standar yang berlaku dalam bidang gizi dan keamanan pangan

2.2.2 Bentuk penyelengaraan makanan sekolah


Penyelenggaraan makanan di sekolah dapat diatur dalam beberapa bentuk yang
berbeda, tergantung pada kebijakan sekolah, sumber daya yang tersedia, dan preferensi lokal.
Berikut ini beberapa bentuk umum penyelenggaraan makanan di sekolah
1. Kantin Sekolah: Kantin sekolah adalah tempat di mana makanan dan minuman
disediakan untuk dijual kepada siswa dan staf sekolah. Kantin bisa dikelola oleh pihak
sekolah sendiri atau oleh pihak ketiga. Pilihan makanan dan minuman di kantin dapat
beragam, dan pengelolaan dapat mencakup penawaran makanan yang sehat dan
bernutrisi.
2. Program Makan Siang Sekolah (School Lunch Program): Sekolah dapat
menyelenggarakan program makan siang di mana makanan disiapkan dan disajikan
kepada siswa selama jam makan siang. Program ini biasanya diatur oleh pihak
sekolah atau pihak ketiga yang bekerja sama dengan sekolah. Makanan yang disajikan
harus memenuhi standar gizi yang ditetapkan.
3. Program Sarapan Sekolah (School Breakfast Program): Serupa dengan program
makan siang, program sarapan sekolah melibatkan penyediaan sarapan kepada siswa
sebelum jam pelajaran dimulai. Ini membantu memastikan bahwa siswa memulai hari
dengan energi yang cukup
4. Paket Makan Siang (Packed Lunch): Beberapa siswa membawa makanan dari rumah
dalam bentuk bekal makan siang. Meskipun ini bukan bentuk penyelenggaraan
makanan yang dikelola oleh sekolah, pihak sekolah dapat memberikan pedoman
tentang jenis makanan yang sehat dan aman untuk dibawa.
5. Program Subsidi Makanan: Di beberapa sekolah atau wilayah, program subsidi
makanan dapat disediakan bagi siswa yang memenuhi kriteria tertentu, seperti kondisi
ekonomi rendah. Program ini membantu memastikan bahwa semua siswa memiliki
akses terhadap makanan yang cukup gizi meskipun memiliki keterbatasan finansial
6. Pendidikan Gizi dan Program Promosi Kesehatan: Selain menyajikan makanan,
sekolah juga dapat menyelenggarakan program edukasi gizi dan promosi kesehatan.
Ini dapat melibatkan workshop, seminar, atau kegiatan lainnya yang mengajarkan
siswa tentang pentingnya pola makan sehat
7. Program Peningkatan Pertanian Sekolah: Beberapa sekolah dapat mengembangkan
program pertanian sekolah di mana siswa terlibat dalam menanam dan merawat
tanaman atau mengelola peternakan kecil di sekolah. Hasil pertanian ini dapat
digunakan sebagai sumber bahan makanan bagi siswa
8. Kerjasama dengan Penyedia Layanan Makanan: Sekolah dapat bekerja sama dengan
penyedia layanan makanan yang mengirimkan makanan siap saji ke sekolah. Ini dapat
menjadi solusi bagi sekolah yang tidak memiliki fasilitas dapur sendiri.
Setiap bentuk penyelenggaraan makanan di sekolah perlu memperhatikan aspek gizi,
kebersihan, dan keamanan pangan. Kebijakan dan praktik yang diterapkan harus
memastikan bahwa makanan yang disajikan aman, sehat, dan sesuai dengan
kebutuhan siswa

2.3 Sistem Penyelenggaraan Makanan di Sekolah

2.3.1 Penyusunan Standar Bahan Makanan


Penyusunan standar makanan bertujuan untuk menentukan atau merancang
kebutuhan akan jenis dan jumlah bahan makanan dalam penyelenggaraan makan.
Penyusunan ini akan berpengaruh terhadap hidangan yang disajikan dalam
penyelenggaraan makan. Untuk menu makanan yang disediakan oleh pihak sekolah
SD Insan Mulia untuk zat gizi sudah tercukupi namun makanan yang disediakan
kurang bervariasi dan tidak sesuai dengan isi piringku, karena dalam penyusunan
bahan makanan ini tidak terjadwal atau tidak menentu. Hal ini menunjukkan bahwa
makanan yang dikonsumsi kurang seimbang, sebaiknya perlu diperbaiki untuk menu
makanan yang disediakan agar kebutuhan zat gizi terpenuhi dengan baik. Menu yang
umumnya terdiri dari makanan pokok (karbohidrat), protein hewani nabati, sayur –
sayuran dan buah buahan.

Tujuan menyusun standar makanan adalah tersedianya acuan/patokan jenis


dan jumlah bahan makanan seorang sehari sebagai dasar untuk merancang kebutuhan
akan jenis dan jumlah bahan makanan dalam penyelenggaraan makanan. Selain itu
standar makanan juga berfungsi sebagai alat evaluasi pencapaian kecukupan gizi
konsumen yang sesuai dengan dana yang tersedia. Besar kecilnya dana yang tersedia
akan mempengaruhi terhadap standar makanan, namun seorang manajer
penyelenggaraan makanan bertanggung jawab terhadap tercapainya kecukupan gizi
minimal.

2.3.2 Penyusunan Menu


Menyusun menu adalah menyajikan susunan hidangan untuk setiap kali
makan. Dalam menyusun menu untuk anak sekolah harus memikirkan hidangan apa
yang akan dibuat agar hidangan tersebut dapat menimbulkan selera makan untuk anak
sekolah dan cukup mengandung gizi, disamping itu juga memperhatikan selera makan
anak sekolah dan menyesuaikan keadaan keuangan yang tersedia. Tujuan menyusun
menu anak sekolah adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Penyusunan menu
dilakukan oleh pihak sekolah.
2.3.3 Pengadaan Bahan Makanan
2.3.4 Pemesanan dan Pembelian
2.3.5 Penyimpanan Bahan Makanan
Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan,
memelihara bahan makanan kering dan basah serta mencatat serta pelaporannya.
Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima harus segera dibawa
keruangan penyimpanan, gudang atau ruangan pendingin. Menurut (Bakri, Intiyati &
Widartika, 2018) apabila bahan makanan langsung akan digunakan setelah ditimbang
bahan makanan dibawa ke ruangan persiapan bahan makanan, persyaratan
penyimpanan bahan makanan adalah :
1) Adanya sistem penyimpanan bahan makanan.
2) Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.
3) Tersedianya kartu stok atau buku catatan keluar masuknya bahan makanan
(Hasdun, 2014).

2.3.6 Persiapan Bahan Makanan


Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan
bahanmakanan yang siap diolah (mencuci, memotong, menyiangi, meracik, dan
sebagainya) sesuaidengan menu, standar resep, standar porsi, standar bumbu, dan
jumlah pasien yang dilayani. Prasyarat:
1) Tersedianya bahan makanan yang akan dipersiapkan.
2) Terjadinya tempat dan peralatan persiapan.
3) Terjadinya prosedur tetap persiapan.
4) Tersedianya standar resep, standar porsi, standar bumbu, jadwal persiapan, dan
jadwal pemasakan.
2.3.7 Pendistribusian Bahan Makanan
2.4 Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Berdasarkan data yang diperoleh dari Sekolah Dasar Insan Mulya dan secara umum
dapat diketahui bahwa usia rata-rata Anak Sekolah Dasar dari kelas 1 hingga 6 adalah
usia 6 sampai 12 tahun. Sehingga , dalam menentukan kebutuhan energy dan zat gizi
dapat dilihat dari tabel AKG (Angka Kecukupan Gizi) yang dimana merupakan suatu
ketetapan.
Kelompok BB Energi Protein Lema KH Vit. Natriu Vit. Kaliu Kalsium Besi Seng
Umur k A m C m (K) (Ca) (Fe) (zinc)
kg kkal g g g RE mg mg mg mg mg mg
7 – 9 tahun 27 1.650 40 55 250 500 1.000 45 3.200 1.000 10 5
Laki-laki 36 2.000 50 65 300 600 1.300 50 3.900 1.200 8 8
10 – 12 tahun
Perempuan 38 1.900 55 65 280 600 1.400 50 4.400 1.200 8 8
10 – 12 tahun
RATA- 1.850 48,3 61,6 276 566 1.233, 48,3 3.833,3 1.113,3 8,6 7
RATA ,6 ,6 3
+10% 2.035 43,47 67,76 304 623 1.356, 53,1 4.216,6 1.224,63 9,46 7,7
,26 ,26 63 3
-10% 1.665 53,13 55,44 248 509 1.109, 43,4 3.449,9 1.001,97 7,74 6,3
,94 ,94 97 7

2.5 Susunan Distribusi Zat Gizi Dalam 1 Hari


2.6 Perencanaan

2.6.1 Perencanaan Menu

2.6.2 Perencanaan Bahan Makanan

2.6.3 Perencanaan Anggaran

2.6.4 Perencanaan Alat

2.6.4.1 Alat Masak

No Nama Alat Merek Jumlah


1. Wajan Axone 2
2. Panci Axone 2
3. Pisau Maxim 3
4. Talenan - 2
5. Spatula Maxim 2
6. Capitan Maxim 1
7. Gelas plastik ukur - 1
8. Cetakan nasi - 1
9. Baskom - 2
10. Centong nasi - 1
11. Sendok makan - 5
12. Mangkok besar - 3
13. Piring plastic - 3
14. Rice cooker Miyako 1
15. Blender Miyako 1
16. Sendok sayur/irus - 1
17. Saringan jus - 1

2.6.4.2 Alat Hidang

No Nama Alat Merek Jumlah


1. Piring saji - 5
2. Sendok makan besar Sango 5
3. Garpu makan Sango 5
4. Nampan - 5
5. Gelas puding - 5
6. Gelas hidang - 5

Anda mungkin juga menyukai