Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL ADVOKASI

PERILAKU JAJAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR UNTUK MENCEGAH


JAJAN SEMBARANGAN
Proposal ini disusun sebagai tugas maka kuliah Promosi dan Pendidikan Kesehatan

Disusun oleh:
Kelompok 4
S1 Keperawatan tingkat IB
Opi Puspita Sari : 202105069
Devi Setyowati : 202105083
Rismawati Dea Fadilah : 202105078
Assyifa Viani : 202105079
Destiana Trisnaini Fadillah : 202105091
Audia Aprita : 202105093

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKes MITRA KELUARGA
BEKASI
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan innayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Proposal Advokasi mengenai Perilaku Jajan Sehat di Sekolah Dasar Untuk Mencegah
Jajan Sembarangan.
Kelompok 4B mengucapkan dan menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen
Pengampu mata kuliah, yakni Ibu Ns. Rohayati, M.Kep., Sp. Kep. Kom. yang telah
memberikan pengetahuan kepada kami terutama tentang mata kuliah ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktunya.
Kami menyadari betul bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan dan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang membangun demi kesempurnaan
proposal ini.
Akhirnya hanya kepada Allah kita berserah diri dan semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, dan kami Kelompok 4B khususnya, dan mudah-mudahan
Allah selalu memberikan Ridho-Nya, AamiinYa Rabbal ‘Alaamiin.

Bekasi, 25 Juni 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak – anak merupakan generasi penerus bangsa yang penting untuk
diperhatikan kesehatannya. Periode usia sekolah berlangsung sekitar usia 6 -11
tahun, pada periode ini anak-anak belajar mengenal lingkungan yang lebih luas,
sudah mulai menguasai tanggung jawab baru yang menyerupai tanggung jawab pada
orang dewasa. Pada periode ini terjadi peningkatan pada kemampuan atletik,
partisipasi anak untuk lebih mampu mengikuti permainan yang memiliki aturan,
proses berpikir yang lebih logis, penguasaan keterampilan dasar sekolah seperti
membaca, menulis, dan berhitung, serta kemajuan dalam pemahaman diri, moralitas,
dan hubungan (Daud, 2021).
Pentingnya pengetahuan kepada anak- anak terkait perilaku jajan sehat hal ini
karena anak sekolah pada umumnya belum mengerti cara memilih jenis jajanan
ataupun makanan yang sehat.menurut ahli-ahli kesehatan, seharusnya jajanan untuk
anak itu memiliki komposisi yang baik dan seimbang serta tidak mengandung bahan
pengawet ataupun perarna buatan (Nurbiyati & Wibowo, 2014).
Makanan jajanan dapat beresiko terhadap kesehatan karena penanganannya
sering tidak higienis yang membuat makanan jajanan bisa saja terkontaminasi oleh
mikroba beracun maupun penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang tidak
diizinkan. Makanan jajanan memiliki banyak resiko, debu-debuan serta lalat
yang hinggap pada makanan yang tidak ditutupi dapat menyebabkan penyakit
terutama pada sistem pencernaan kita. Belum lagi bila persediaan air terbatas,
maka alat-alat yang digunakan seperti sendok, garpu, gelas dan piring yang
tidak dicuci dengan bersih. Hal ini sering membuat orang yang memakanya
dapat terserang berbagai penyakit seperti disentri, tifus, diare dan penyakit
lainnya (Nurbiyati & Wibowo, 2014).
Upaya mewujudkan perilaku jajan sehat disekolah melalui gerakan jajan sehat
mempunyai manfaat yang besar dalam meningkatkan derajat kesehatan siswa dan
siswi serta berdampak pada status gizi dalam tubuh sehingga dapat terhindar dari
berbagai penyakit yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan tubuh mengalami
ketidakseimbangan dan dengan memilih makanan yang lebih sehat akan dapat
membuat proses kognitif menjadi lebih baik.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan advokasi kepada Kepala Sekolah SD
Negeri Cimuning 5 terhadap rencana pembentukan peraturan yang akan
dilakukan guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan murid SD Negeri
Cimuning 5 terkait jajanan sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Kepala sekolah mengalokasikan dana untuk pengembangan pelatihan Gerakan
Jajan Sehat (GJS) serta guru dan pengelola kantin di SD Negeri Cimuning 5.
b. Kepala Sekolah memberikan sarana dan pra sarana untuk program Gerakan
Jajan Sehat (GJS) di SD Negeri Cimuning 5.

C. Sasaran Program Jajan Sehat


Sasaran dari kegiatan ini adalah guru dan pengelola kantin SD Negeri Cimuning
5. Guru dan pengelola kantin SD Negeri Cimuning 5 dianggap strategis karena
mempunyai kemampuan yang baik dalam menyampaikan tentang jajan sehat kepada
pelajar SD Negeri Cimuning 5.
BAB II
TAHAPAN ADVOKASI

A. Analisis Situasi
Jajanan Anak Sekolah yang Aman, Bermutu, dan Bergizi harus melibatkan
seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk komunitas sekolah. Komunitas
sekolah yang menjadi kelompok target utama dalam advokasi diharapkan memiliki
kemandirian untuk mengawasi jajanan di lingkungan sekolah. Anak sekolah sebagai
konsumen utama adalah aset bangsa Indonesia yang akan menjadi penerus kita di
masa mendatang. Oleh karena itu, mereka harus memperoleh asupan pangan yang
aman, bermutu, dan bergizi dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan anak-
anak kita. Edukasi keamanan pangan menjadi salah satu upaya sehingga masyarakat
memahami dan menerapkan perilaku keamanan pangan secara konsisten (BPOM,
2012).
Keberadaan siswa di sekolah menuntut tersedianya fasilitas memadai agar
siswa dapat belajar dengan baik. Fasilitas tersebut meliputi ruang kelas, ruang guru,
kamar mandi dan toilet serta kantin sekolah. Selain itu, lingkungan sekolah juga
merupakan faktor penting dalam kehidupan siswa. Lingkungan sekolah yang bersih
dan tertata rapi mendorong siswa agar senang pergi ke sekolah, hal ini diperlukan
karena siswa akan berada di sekolah setidaknya 4 jam perhari bagi siswa sekolah
dasar. Keberadaan siswa beserta guru di sekolah menyebabkan siswa dan guru
mengonsumsi makanan di sekolah. Makanan ini dapat berupa bekal yang dibawa
dari
rumah, maupun yang berasal dari kantin sekolah atau dari pedagang di sekitar
lingkungan sekolah.
Baik pangan yang berasal dari bekal, kantin sekolah maupun dari pedagang
sekolah apabila tidak ditangani secara benar berpotensi untuk menyebabkan
penyakit. Penyakit akibat pangan tentunya akan mempengaruhi aktivitas belajar
mengajar, juga mengganggu kesehatan siswa dan guru, mulai dari yang
intensitasnya ringan sampai berat bahkan ada yang menyebabkan kematian.
Keamanan pangan yang terjaga dengan baik akan mengurangi masalah-masalah
yang timbul terkait dengan terjadinya penyakit akibat pangan. Menyiapkan dan
menyajikan pangan yang aman bagi siswa sekolah adalah tanggung jawab orang tua,
pengelola kantin maupun pedagang makanan di sekitar sekolah. Kantin atau
pedagang makanan sekitar sekolah harus menerapkan standar minimum praktek-
praktek manajerial dan operasional
Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi dan peningkatan pemahaman
masyarakat, guru dan siswa terhadap pentingnya prinsip dan ketentuan-ketentuan
jajanan sehat .
B. Analisa Masalah
Pengetahuan anak usia sekolah tentang perilaku jajan sehat yang masih belum
baik. Untuk mengurangi resiko tersebut, maka perlu diberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada guru dan pengelola kantin tentang jajan sehat, sehingga anak
sekolah bisa secara mandiri menjaga kesehatannya, dengan memilih jajan sehat
disekolah, diharapkan akan diterapkan juga di keluarga sehingga masyarakat secara
keseluruhan akan mengalami peningkatan dalam menerapkan perilaku jajan sehat.
C. Dasar Hukum
Sesuai dengan UU Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 79 ayat 1, dikemukakan bahwa
“Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar,
tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi tingginya menjadi sumber
daya manusia yang berkualitas”.
D. Prioritas Masalah
Kurangnya pengetahuan pelajar sekolah dasar terkait perilaku jajan sehat di sekolah.
E. Pesan Advokasi
Pesan advokasi yang disampaikan adalah bentuk terkait perilaku jajan Sehat di
Sekolah Dasar Cimuning 5 untuk mencegah jajan sembarangan.
1. Jajan Sehat
Makanan jajanan sehat merupakan makanan dan minuman yang diolah
dengan memperhatikan kebersihannya, serta nutrisi meliputi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral (Ngabidin, 2020). Jika anak mengkonsumsi
jajanan sembarangan akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan anak tersebut
diantaranya:
a. Salah satu bahaya makanan jajanan sendiri karena adanya zat warna rodamin
B untuk kesehatan terutama kesehatan anak-anak. Rodamin B sendiri
merupakan zat yang berwarna merah yang digunakan untuk kebutuhan
industry, khususnya untuk industry tekstil. bila anak-anak usia sekolah
mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung rodamin B ini
terlalu sering lama kelamaan akan dapat menyerang bagian hati dan lemak
dan juga dapat menurunkan kinerja otak pada anak sehingga anak akan jadi
malas belajar (Di et al., 2017).
b. Akibat dari mengkonsumsi makanan yang tidak sehat akan menimbulkan
gangguan pada pencernaan anak yaitu diare. Faktor penyebab yang dapat
menyebabkan kejadian diare diantaranya karena faktor makanan. Akibat
terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus meniggi sehingga terjadi pergeseran air
dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare (Di et al.,
2017).
Karena jajan sembarangan dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan anak
maka dari itu dianjurkan untuk memilih jajan sehat, menurut (Syam et al., 2018)
Jenis jajanan sehat seperti:
a. susu
Dapat membantu menjaga kesehatan tulang. Ini karena kombinasi
nutrisinya yang kuat, termasuk kalsium, fosfor, potasium, protein dan karna
dalam susu yang diberi makan rumput, penuh lemak, vitamin K2. Semua
nutrisi itu penting untuk menjaga tulang yang kuat dan sehat.
b. Roti
Roti mengandung zat bermanfaat, seperti vitamin B1, vitamin B2, dan
niasin serta sejumlah mineral berupa zat besi, yodium, kalsium, dan
kandungan mineral lainnya. Tingginya kandungan serat dalam roti gandum
juga sangat baik untuk sistem pencernaan.
c. makanan yg tidak mengandung pengawet, pewarna, pemanis makanan,
penyedap rasa.
Jajanan yang mengandung bahan tambahan pangan yang berbahaya bagi
pertumbuhan anak-anak sekolah dan bisa menyebabkan keracunan.
d. Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air, Manusia memperoleh protein dari makanan yang
berasal dari hewan dan tumbuhan. Protein yang berasal dari tumbuhan
disebut protein nabati, sedangkan yang berasal dari hewan disebut protein
hewani. Beberapa sumber protein adalah daging, telur, susu, beras, kacang,
kedelai, gandum, jagung, dan buah-buahan.
Jajan sehat juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehtan anat, berikut
merupakan manfaat makanan sehat (Rahayu and Munastiwi, 2019).
a. Sebagai sumber energi
Terpenuhnya nutrisi serta zat gizi, dibutuhkan untuk mendukung
proses pertumbuhan anak agar mempunyai tubuh yang sehat untuk melawan
beragam radikal bebas yang menyerang anak denganantioksidan, dengan
memberikan asupan nutrisi yang seimbang serta cukup dilakukan untuk
mengganti energi yang telah digunakan dalam melakukan aktivitas.
b. Anak menjadi suka sayur
Memberikan pengenalan jenis sayuran secara dini terhadap anak
secara perlahan akan membuat anak suka dengan sayur sehingga terhindar
dari berbagai jenis penyakit karena dengan makan sayur dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dalam melawan virus atau
bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.

2. Peran Kantin dan Jajanan Sehat di Sekolah


Menurut buku (Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi,
2021) kantin memiliki peran terhadap jajanan sehat di sekolah diantaranya;
a. Penyedia kebutuhan berbagai makanan dan minuman bagi peserta didik dan
juga warga sekolah lainnya.
b. Media pembelajaran tentang pangan yang aman dan bergizi sesuai pelajaran
yang telah diberikan di sekolah.
c. Media penunjang kreatifitas peserta didik.
d. Sarana penerapan standar kebersihan dalam menyiapkan, mengolah,
menyajikan makanan dalam kehidupan sehari-hari.
e. Sarana pembentukan pola makan bergizi seimbang.
3. Program Gerakan Jajan Sehat
Dalam Artikel (Akib, 2018) Program Gerakan Jajan Sehat (GJS) merupakan
program yang dikembangkan dari Comprehensive Life Style Intervention
Ottawa Charter, yang di dalamnya memuat strategi intervensi sebagai berikut:
a. Penerapan kebijakan kesehatan:
1.) Aturan pelarang penjualan makanan tidak sehat.
2.) Menjual makanan yang sehat di sekolah.
b. Reorientasi pelayanan kesehatan:
1.) Memaksimalkan fungsi UKS dengan prinsip preventif.
2.) Pemeriksaan kesehatan untuk siswa.
c. Membangun lingkungan yang mendukung kesehatan:
1.) Pemasangan poster “Gerakan Jajan Sehat” di setiap sudut sekolah.
2.) Pendidikan kesehatan kepada staff sekolah dan guru.
3.) Pengembangan “Kantin Sehat”.
4.) Penyediaan makanan sehat pada program “Kamis Sehat”.
d. Penguatan aksi di komunitas:
1.) Mengintegrasikan perilaku sehat yang didapatkan di sekolah ke rumah,
begitupun sebaliknya.
2.) Pendidikan kesehatan tentang jajanan yang sehat kepada orang tua
melalui whatsapp group.
e. Mengembangkan keterampilan personal:
1.) Penyuluhan tentang bahaya jajan sembarangan dengan media
audiovisual.
2.) Pendidikan kesehatan dengan metode permainan “Kartu Jajanan Sehat”
3.) dPendidikan kesehatan dengan metode permainan “Papan Nutrisi
Makanan Sehat”

4. Pelatihan
Untuk menjalankan advokasi yang disampaikan adalah bentuk terkait
perilaku jajan Sehat di Sekolah Dasar Cimuning 5 untuk mencegah jajan
sembarangan diperlukan adanya pelatihan. Pelatihan tersebut dilakukan pada
kepala sekolah, komite sekolah, guru dan juga pengelola kantin yang berguna
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampila pengelola kantin dalam
meningkatkan kualitas jajan sehat.
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pelatihan
antara lain:
1. Ruangan
2. Fasilitator sebagai narasumber
3. Modul Pelatihan
Jadi, pesan yang perlu disampaikan dalam advokasi yaitu menjelaskan ap aitu
jajan sehat, dampak jajan sehat, jenis jajan sehat, dan manfaat jajan sehat, serta
program Geraka Jajan Sehat (GJS).
F. Cara Komunikasi dalam Advokasi
Kegiatan advokasi terkait Program Gerakan Jajan Sehat (GJS) ini disampaikan
dengan melakukan loby dan negosiasi dengan melibatkan Kepala Sekolah, Komite
Sekolah, Guru, pengelola kantin dan tim advokasi.
G. Materi Advokasi
Sasaran Bentuk Kegiatan Topik
1. Kepala Sekolah Advokasi kepada kepala Penerapan perilaku
2. Komite Sekolah sekolah beserta jajaran nya jajan sehat
3. Guru terkait dengan perilaku dilingkungan sekolah.
4. Pengelola Kantin jajan sehat di lingkungan
sekolah.
H. Media yang digunakan
Media yang digunakan yaitu
1. PPT
2. Poster
I. Indikator Keberhasilan
Masukan (Input) Proses Keluaran (Output)
1. Tenaga pendidik 1. Pelaksanaan promosi 1. Memilih makanan
(guru) yang kesehatan tentang yang bersih dan
menangani promosi jajan sehat disekolah. terhindar dari zat
kesehatan tentang 2. Kondisi media yang beracun
jajan sehat disekolah. program Gerakan 2. Menyediakan jenis
2. Tenaga pendidik yang Jajan Sehat (GJS) makanan yang
sudah dilatih promosi disekolah mengandung protein,
kesehatan tentang 3. Diberlakukannya karbohidrat, serat,
jajan sehat. kebijakan jajan sehat vitamin, dan lemak
3. Media dan prasarana disekolah. yang baik
serta peralatan 4. Terselenggaranya 3. Membawa makanan
promosi kesehatan pemberdayaan yang sehat ke
tentang jajan sehat masyarakat sekolah sekolah
disekolah. dalam penerapan jajan 4. Menghindari
4. Dana untuk sehat. makanan cepat saji
penyelenggaraan yang tidak sehat
program Gerakan 5. Selalu
Jajan Sehat (GJS). memperhatikan
kebersihan makanan

J. Rencana Kegiatan Advokasi


Hari/tanggal : Sabtu/ 01 Juli 2022
Pukul : Proses advokasi tentang perilaku jajan sehat
dilingkungan sekolah dilaksanakan pada pukul 09.00
WIB sampai dengan selesai.
Tempat : Aula sekolah SD Cimuning 5
Tema : Perilaku Jajan Sehat di Sekolah Dasar Untuk
Mencegah Jajan Sembarangan
Acara :
Penanggung Jawab :
Kegiatan

K. Rencana Biaya Advokasi


No. Item Pembiyaan Volume Harga Satuan Jumlah
1. ATK dan Proposal
2. Konsumsi
3. Transportasi

L. Rencana Monitoring dan Evaluasi Advokasi


1. kepala sekolah mengalokasikan dana untuk kegiatan jajan sehat serta pelatihan
pada guru serta pengelola kantin SD Cimuning 5
2. kepala sekolah memberikan sarana dan prasana untuk program gerakan jajan
sehat agar terciptanya Perilaku jajan sehat di sekolah dasar untuk mencegah
jajan sembarangan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Melakukan advokasi kepada Kepala Sekolah SD Negeri Cimuning 5 terhadap
rencana pembentukan peraturan yang akan dilakukan guna meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan murid SD Negeri Cimuning 5 terkait jajanan sehat.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Advokasi ini mempunyai manfaat yang besar dalam meningkatkan derajat


kesehatan siswa dan siswi serta berdampak pada status gizi dalam tubuh
sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit yang tidak diinginkan yang
dapat menyebabkan tubuh mengalami ketidakseimbangan.
2. Lingkungan sekolah merupakan faktor penting dalam kehidupan siswa karena
Lingkungan sekolah yang bersih dan tertata rapi mendorong siswa agar senang
pergi ke sekolah.
3. Pangan yang berasal dari bekal, kantin sekolah maupun dari pedagang sekolah
apabila tidak ditangani secara benar berpotensi untuk menyebabkan penyakit.
Penyakit akibat pangan tentunya akan mempengaruhi aktivitas belajar mengajar.
4. Kegiatan advokasi terkait Program Gerakan Jajan Sehat (GJS) ini disampaikan
dengan melakukan loby dan negosiasi
B. Saran
1. Adanya dukungan dari pemerintah setempat agar tindakan yg telah dilakukan
memiliki keberlanjutan dalam jangka Panjang.
2. Pemerintah dan komite sekolah berperan aktif dalam mengurangi jajanan tidak
sehat dengan membuat kebijakan sekolah untuk para pedagang kantin atau
pedagang sekitar
DAFTAR PUSTAKA
Akib, N. (2018). Pengembangan Konsep Comprehensive Life Style Intervention pada
Tatanan Sekolah melalui Program Gerakan Jajan Sehat (GJS) di SD Negeri 01
Baruga Kota Kendari. Public Health Sympstosium.
https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/37664
Daud, M. & dkk. (2021). Buku Ajar Psikologi Perkembangan Anak (1st ed.). prenada
media.
Di, D., Kitamura, K., Ridwan, M., & Putra, C. (2017). Naskah publikasi.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. (2021). Gizi Seimbang dan
Kantin/Jajanan Sehat Kantin/Jajanan Sehat. 1–15.
Ngabidin, M. (2020). Budaya Mutu Wujudkan Sekolah Unggul (A. Rifai (ed.); 1st ed.).
ANDI.
https://www.google.co.id/books/edition/Budaya_Mutu_Wujudkan_Sekolah_Ungg
ul/C1YNEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1
Nurbiyati, T., & Wibowo, A. H. (2014). Pentingnya Memilih Jajanan Sehat Demi
Kesehatan Anak. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 3(3), 192–196.
Rahayu, N., & Munastiwi, E. (2019). Manajemen Makanan Sehat di PAUD. Golden
Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 3(2), 65–80.
https://doi.org/10.14421/jga.2018.32-01
Syam, A., Indriasari, R., & Ibnu, I. (2018). Gambaran Pengetahuan dan Sikap Siswa
terhadap Makanan Jajanan Sebelum dan Setelah Pemberian Edukasi Kartu
Kwartet Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Makassar. 1, 127–136.

Anda mungkin juga menyukai