Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PROGRAM FIT FOR


SCHOOL SD NEGERI 01
SUAK LANJUT

PUSKESMAS SIAK
TAHUN 2018
KATA SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH SD NEGERI 01

Pendidikan dan kesehatan berjalan bersama. Anak-anak yang sehat dapat


belajar lebih baik dan jarang absen dan tumbuh menjadi warga negara yang lebih
produktif.
Program Fit For School dikembangkan sebagai tanggapan terhadap penyakit
yang umum diderita anak sekolah dasar seperti infeksi, kurang gizi, gigi berlubang dan
cacingan. Penyakit-penyakit itu mempengaruhi kehadiran dan prestasi belajar anak-
anak.
Sekolah adalah bagian penting dalam masyarakat, tempat anak-anak
menghabiskan sebagian besar waktunya. Dengan menciptakan lingkungan belajar dan
kebiasaan yang sehat pada anak, kita dapat mencegah penyakit-penyakit tersebut
sekaligus mempromosikan kesehatan dan minat belajar anak yang dapat dilakukan
dengan cara menyediakan sarana cuci tangan berkelompok dan toilet yang bersih,
menjaga kebersihan sekolah, mempraktekkan cuci tangan dengan sabun, gosok gigi
dengan pasta berfluoride secara berkelompok setiap hari dan pemberian obat cacing
secara berkala.
Sumber daya sekolah bisa saja terbatas, sehingga menjadi tantangannya adalah
bagaimana menjadikan sekolah lebih baik dengan sumberdaya yang tersedia. Untuk
mewujudkan maka partisipasi aktif siswa, guru, kepala sekolah, orang tua dan
masyarakat sangat diperlukan. Untuk itu saya sebagai kepala sekolah akan berusaha
untuk menggalangkan kerjasama dalam mensukseskan program ini.

Siak Sri Indarpura, 2018


Kepala Sekolah SD Negeri 01

ROZALI. S.Pd SD
NIP.19610105 198309 1 002
PENDAHULUAN I

1. Latar Belakang
Saat ini prevalensi penyakit tertinggi pada anak sekolah di Indonesia adalah
penyakit gigi dan mulut 74,4%, infeksi kecacingan 60-80%, defisiensi besi/anemia
47,2%, ISPA 30% dan diare 9%. Sedangkan hasil penjaringan kesehatan gigi anak
kelas I SD se-kecamatan siak tahun 2015 sebesar 81% dan 80 % tahun 2016
mengalami kerusakan gigi. Penyakit-penyakit tersebut tidak hanya menganggu
pertumbuhan mereka secara fisik dan mental, namun juga menghalangi mereka untuk
hadir dan berprestasi baik di sekolah. Anak yang sehat memiliki kesempatan lebih
untuk mendapatkan manfaat pendidikan, dan pendidikan yang baik akan meningkatkan
status sosial ekonomi dan kesehatan mereka dalam jangka panjang.
Sekolah merupakan pusat kehidupan anak-anak. Sekolah merupakan tempat
ideal untuk melaksanakan kegiatan guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
anak dalam perilaku hidup sehat. Menjadikan sekolah sebagai sarana anak-anak
bertumbuh dan belajar adalah tujuan dari pendekatan Fit for School, sebuah konsep
sekolah sehat yang inovatif dan menyeluruh. Pendekatan Fit for School mempunyai
prinsip utama yaitu sederhana, dapat diperluas, terjangkau dan berkelanjutan. Sejalan
dengan prinsip tersebut kegiatan fit for school adalah kegiatan cuci tangan pakai sabun
dan gosok gigi dengan pasta gigi berfluoride dilaksanakan sebagai kegiatan kelompok
setiap hari, dilengkapi dengan pemberian obat cacing dua kali setahun.
Program Fit For School dinyatakan telah berhasil menurunkan prevalensi
penyakit karies gigi 60%, 70% kasus diare dan 50% kecacingan. Bila program ini
mampu menurunkan angka penyakit yang banyak menyerang anak sekolah maka
tingkat kehadiran anak akan meningkat, gaya hidup sehat menjadi budaya sehingga
menciptakan putra putri bangsa yang cerdas dan berprestasi.

2. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu pada Pasal 3 menyatakan pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 79
yang berbunyi : kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara
harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
c. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan lingkungan Hidup
d. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan,
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri ; 1/U/SKB/2003, Nomor;
1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor;MA/230A/2003, Nomor; 26 tahun
2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah.
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1429/Menkes/SK/XII/2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah
f. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:2269/MENKES/PER/XI/2011
tentang Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

3. Tujuan
a. Tujuan Umum : Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang
optimal
b. Tujuan Khusus :
o Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan anak tentang
pentingnya menjaga kesehatan
o Menjadikan budaya/ perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari
untuk menjaga kebersihan diri sendiri terutama kebiasaan mencuci
tangan dan sikat gigi teratur
o Menciptakan lingkungan belajar yang sehat
o Menurunkan prevalensi angka kesakitan anak sekolah sehingga
dapat mengikuti pelajaran dengan baik
o Memberikan pelayanan gigi yang selektif sehingga mengurangi
angka kehilangan gigi permanen pada anak sekolah
PROGRAM FIT FOR SCHOOL DI SD NEGERI 01 II

Sekolah Dasar Negeri 01 terletak di jalan Suak Lanjut desa Suak Lanjut
kecamatan siak, kabupaten siak kode pos 28671. Pada tahun 2017 memiliki guru
sebanyak 28 orang dan murid sebanyak 489 orang yang dipimpin pak Rozali S.Pd,SD.

Pelaksanaan Program Fit For School di SD Negeri 01 Suak Lanjut


1. Advokasi dan Koordinasi pada pihak yang terkait
Program Fit For School telah diperkenalkan pada tahun 2012 di Pertemuan
Kepala Sekolah SD se kecamatan Siak pada pertemuan bulanan di kantor UPTD
Pendidikan Kecamatan Siak pada tanggal 14 januari 2012.
Untuk SD Negeri 01 Suak Lanjut program ini sudah mulai dilaksanakan pada
tahun 2015 setelah dilakukan beberapa kali pembinaan sekolah program fit for
school. Melalui dukungan kepala sekolah terdahulu yaitu Bu Darusna SPd serta
guru UKS yaitu Sukarman S.Pd dan Edi Erwanto S.Pd mulai mempersiapkan
sarana prasarana untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Fit For School. Serta
kesiapan siswa berupa penyuluhan kesehatan dan demonstrasi cuci tangan dan
gosok gigi dengan pasta berfluoride dengan benar.

Hambatan yang ditemui dengan kesibukan sekolah kegiatan ini kurang


terlaksana dengan baik dari tahun ke tahun dikerenakan masih kurangnya
sarana dan prasarana penunjang kegiatan seperti keran air yang kurang dan
sabun cuci tangan yang kadang habis. Belum adanya komitmen yang kuat
pada setiap komunitas sekolah dalam pelaksanaan kegiatan secara rutin.

2. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Sehat


Menciptakan lingkungan belajar yang sehat merupakan hal yang penting dalam
kelangsungan kegiatan Fit For School. Kebutuhan air bersih serta kelengkapan
sana dan prasaran sanitasi yang baik sudah mulai dibenahi di sekolah SD Negeri
01. Akses air bersih berasal dari PDAM sehingga mempermudah menciptakan
sanitasi yang baik. Kamar mandi yang tersedia sebanyak 13 kamar mandi.
Kebersihan kamar mandi dilakukan secara berkala oleh petugas kebersihan.
Dan tempat cuci tangan berjumlah 45 untuk 18 kelas.Fasilitas ini juga berfungsi
untuk berwudhu.
Siswa berperan penting dalam mendukung pelaksanaan kelompok harian. Toilet
dan fasilitas cuci tangan yang bersih merupakan bagian dalam lingkungan
sekolah. Penggunaan fasilitas yang benar sebagai mestinya dapat mencegah
penyebaran penyakit. Semua bermula dari penggunaan fasilitas yang benar.
Setiap orang harus tahu bagaimana menggunakan, menyiram dan
membersihkannya setelah digunakan. Kapanpun para siswa minta izin ke toilet
guru harus mengingatkan mereka agar menjaga kebersihan toilet dan mencuci
tangan dengan sabun.
Disetiap kelas terdapat tempat penyimpanan sikat gigi anak dengan kreasi
kelas yang berbeda. Anak-anak berkewajiban membawa sikat gigi dengan
penutup dan diberi label nama siswa agar tidak tertukar. Dan Sikat gigi tidak
boleh dibawa pulang.
Hambatan yang ditemui masih kurangnya fasilitas cuci tangan dan toilet
dengan perbandingan jumlah siswa dan jumlah toilet dan keran yang ada. Air
kurang lancar pada daerah kelas 1dan 2 karena jauh dari pipa utama.

3. Cuci tangan pakai sabun


Pada mulanya semua anak harus mencuci tangan paling tidak 1 kali setiap hari
pada jam istirahat sebelum makan sebagai kegiatan kelompok. Sabun biasanya
tersedia di setiap kelas. Petugas kesehatan dan guru uks melatih siswa
melakukan urutan cuci tangan yang benar sehingga dapat membantu teman-
teman yang lain. Sehingga anak –anak terbiasa mencuci tangan pakai sabun
setelah dari toilet, bermain dan sebelum sesudah makan.
PANDUAN CUCI TANGAN
Hambatan yang ditemui selain fasilitas cuci tangan yang masih kurang serta
ketersediaan sabun kadang tidak ada/habis.
4. Sikat gigi dengan pasta berfluoride
Anak-anak seharusnya mengawali hari dengan nafas yang segar dan gigi yang
bersih. Semua anak harus menggosok gigi di sekolah satu kali sehari sewaktu
mau masuk kelas sehabis jam istirahat selesai secara kelompok. Anak-anak
menyukai aktivitas berkelompok. Gosok gigi setiap hari bersama-sama akan
membantu mereka melakukan aktivitas lebih baik. Peran ketua kelas dan dokter
kecil menghimbau dan memandu teman kelasnya dalam kegiatan tersebut serta
dalam pengawasan wali kelas tentunya. Anak-anak dihimbau untuk menjadi
juara gigi bersih dan nafas segar serta memotivasi orang tua dan saudara
mereka untuk menjadikan gosok gigi kebiasaan sehari-hari terutama sebelum
tidur malam dan pagi sesudah makan.
PANDUAN SIKAT GIGI
Hambatan yang ditemui selain ketersediaan fasilitas keran yang kurang pada
tiap kelas, masih ada anak-anak yang belum membawa sikat gigi ke sekolah.
Pada anak kelas tinggi mulai malas melaksanakan kegiatan ini karena
menganggap kegiatan anak kecil.

5. Pemberian Obat Cacing dua kali setahun


Sekolah merupakan tempat ideal untuk memberikan layanan kesehatan tertentu
misalnya pemberian obat cacing secara massal supaya semua anak
mendapatkan manfaatnya.
Pemberian obat cacing pada anak sekolah secara massal dari sekolah belum
pernah dilaksanakan terkendala karena biaya yang besar. Hal ini hanya dapat
disarankan kepada orang tua siswa. Diharapkan pelaksanaan ini akan terealisasi
pada bulan agustus 2018 karena merupakan program menkes yaitu pemberian
obat cacing pada anak 1-12 tahun.

Kegiatan penunjang program Fit for School di SD Negeri 01

1. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta demontrasi sikat gigi serta gerakan 7
langkah cuci tangan secara massal. Selain bimbingan dari guru UKS,
pendidikan/penyuluhan kesehatan juga didapat dari petugas kesehatan. Siswa
diingatkan kembali bagaimana menggosok gigi yang benar dan urutan cuci
tangan yang benar
2. Pelatihan Dokter Gigi Kecil
Peserta dokter gigi kecil diambil dari perwakilan setiap kelas. Siswa yang dilatih
dengan materi pengenalan kesehatan gigi mulai dengan bagian-bagian gigi dan
mulut, penyakit gigi serta cara perawatan kesehatan gigi dan mulut. Harapannya
siswa yang terpilih menjadi dokter gigi kecil dapat menjadi motivator dan
pengingat kepada teman-temannya betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi
dan mulut.
3. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada anak kelas 1 setiap tahun.
Kegiatan ini rutin dilaksanakan bersamaan dengan penjaringan kesehatan
secara umum. Kegiatan ini bertujuan melakukan screening kesehatan gigi dan
mulut pada anak kelas 1 dan memberikan pelayanan bila diperlukan.

4. Pengawasan kantin sehat.


Pengawasan kantin sehat dilaksanakan secara lintas program. Selain sanitasi
kantin, makanan dan minuman yang dijual harus sehat. Untuk makanan dan
minuman diharapkan tidak mengandung zat warna dan higiene/bersih. Makanan
dan minuman yang manis dan lengket dilarang untuk dijual karena dapat cepat
merusak gigi.
5. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dengan pengisian KMS Gigiku
Pelaksanaan permeriksaan gigi dengan pengisisan KMS Gigiku merupakan
inovasi baru yang dilaksanakan di SD Negeri 01. Kegiatan ini dilaksanakan
sebagai penunjang pencapaian kesehatan gigi yang optimal pada siswa. Dengan
tujuan persiapan/pencegahan pada masa gigi permanen tumbuh tidak akan
berlubang. Sehingga seluruh anak sekolah SD 01 akan memiliki gigi permanen
yang sehat selepas mereka tamat dari sekolah dasar.

KMS Gigiku berisikan info kesehatan gigi serta status gigi anak. Bila sudah
diperiksa diberikan rujukan bila dibutuhkan pelayanan kesehatan gigi lanjutan ke
puskesmas dengan membawa KMS Gigiku

Anda mungkin juga menyukai