Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Kebijakan Sekolah BERSIH dan SEHAT


(SDBS)

DOSEN PEMBIMBING
Yunicho, SKM.,M.Kes

DISUSUN OLEH :

Fatmawati
Npm : P219006

POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR


PRODI D3 SANITASI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Bismillahi Rahmanirrahim
           
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini Alhamdulillah tepat pada waktunya
berjudul “Penerapan Kebijakan Sekolah Dasar Bersih dan Sehat (SDBS)”
Makalah ini berisikan tentang informasi dasar, salah satu diantaranya mengenai peraturan
peraturan tentang kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dalam lingkungan sekolah dasar . Saya
harap makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata saya sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah swt. Selalu meridhai usaha kita.

            
                                                                                   Makassar, 15 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................


1.2 Tujuan..................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Latar Belakang Kebijakan SDBS.......................................................

2.2. Pelaksanaan Kebijakan SDBS ...........................................................


2.3. Pihak Terlibat dalam Kebijakan SDBS..............................................
2.4. Kelebihan dan Kekurangan Kebijakan SDBS ...................................
2.5. Saran Untuk Mendukung Keberhasilan Kebijakan SDBS ................

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekolah merupakan institusi formal dan strategis dalam


menyiapkan sumber daya manusia yang sehat secara fisik,
mental,social,dan produktif. Salah satu yang mempengaruhi
keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah adalah status kesehatan
dan kondisi lingkungan sekolah.
Masalah kesehatan di sekolah menjadi kompleks dan bervariasi
terkait dengan kesehatan peserta didik yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor diantaranya kondisi lingkungan sekolah dan perilaku hidup
bersih.Sekolah dapat menjadi salah satu tempat penyebaran penyakit
seperti demam berdarah. Menurut Rois (2012),  3 sampai 4 anak dalam
setiap 1000 anak berusia 7—12 tahun berisiko menderita demam
berdarah. Dari penderita itu, 33,8% adalah  kelompok usia sekolah.
Duapertiga penderita tertular di luar lingkungan tempat tinggalnya,
salah satunya di sekolah.Hal tersebut membuktikan bahwa kebersihan
lingkungan sekolah merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. 
Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2010),diketahui
bahwa masalah gizi usia sekolah 6—12tahun masih besar, yaitu terdapat
35,6% anak pendek, 12,2% anak kurus, dan 9,2% anak gemuk. Masalah
lain yang ditemukan adalah 44,6% anak usia sekolah mengonsumsi
sarapan berkualitas rendah. Dilaporkan juga bahwa 1,7% anak mulai
merokok pada anak usia 5—9 tahundan 17,5% pada usia 10—
14tahun.Selain itu, persentase menyikat gigi setiap hari pada kelompok
umur 10—14tahunadalahsebesar 95,7%, namun yang berperilaku benar
menyikat gigi hanya 1,7% (Riskesdas, 2013).
Guna mencegah dan mengurangi berbagai permasalahan di atas
diperlukan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pengembangan pola
hidup bersih dan sehat di sekolah. Upaya tersebut tidak hanya
mengandalkan proses belajar mengajar pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan, tetapi perlu didukung oleh kebijakan, sarana
dan prasarana, serta program yang tepat sehingga perilaku hidup bersih
dan sehat akanmenjadi budaya dikalangan warga sekolah.
   

1.2. Tujuan
Tujuan Panduan Sekolah Dasar Bersih dan Sehatini adalah
memberikan informasi dan solusi untuk menjawab berbagai
permasalahan dan hambatan yang muncul. Dengan begitu, sekolah
dapat menumbuhkan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat pada
setiap warga sekolah

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Kebijakan SDBS

SD Bersih Sehat adalah sekolah dasar yang warganya secara


terus-menerus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat,
dan memiliki lingkungan sekolah yang bersih, indah, sejuk, segar, rapih,
tertib, dan aman. SD bersih sehat mengutamakan pentingnya
pembangunan kesehatan melalui kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif, sehingga dapat mendorong kemandirian semua warga sekolah
dan masyarakat di lingkungan sekolah untuk berperilaku hidup sehat,
memelihara kesehatannya, dan meningkatkan kesehatannya.
Warga sekolah meliputi setiap individu yang berperan di dalam
proses belajar-mengajar di sekolah,antara lain, peserta didik, pendidik,
dan tenaga kependidikan yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing baik sebagai pembelajar maupun pebelajar. Masyarakat
lingkungan sekolah meliputi semua masyarakat yang berada di
lingkungan sekolah selain warga sekolah.Perilaku hidup bersih dan
sehat warga sekolah dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran,sehingga warga sekolah mampu menolong dirinya sendiri
dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya.
Upaya mewujudkan Sekolah Dasar Bersih dan Sehat dapat
dicapai melalui strategi penyediaan sarana dan prasarana, manajemen
yang baik, penyebarluasan pengetahuan, penciptaan kondisi ideal
dengan melibatkan partisipasi semua pihak seperti warga sekolah,
komite sekolah, puskesmas, dan masyarakat. Strategi tersebut
dilaksanakan dengan menyelenggarakan pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta
pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Program SD
Bersih Sehat akan tercapai melalui pembudayaan perilaku hidup bersih
dan sehat, pengelolaan bangunan, lingkungan sekolah, dan perencanaan
program sekolah dengan didukung oleh manajemen sekolah,sarana dan
prasarana, pendidikan bersih dan sehat, penciptaan kondisi ideal, dan
pelibatan berbagai pihak. Keberhasilan program ini terutama ditentukan
oleh komitmen seluruh warga sekolah.

2.2 Pelaksanaan Kebijakan SDBS

Sekolah memiliki dan mengimplementasikan kebijakan yang


mendukung pelaksanaan SD Bersih Sehat. Kebijakan sejalan dengan
kebijakan nasional dan daerah. Kebijakan lokal sekolah disusun dan
disepakati bersama dengan warga sekolah dan komite sekolah agar
dapat mempercepat pelaksanaan SD Bersih Sehat. Kebijakan ini
dijadikan acuan dalam pelaksanaan SD Bersih Sehat oleh seluruh warga
sekolah.
Dengan kebijakan SD Bersih Sehat, sekolah memiliki landasan
untukmenyelenggarakan pendidikan dan pelayanan kesehatan
disekolahsecara konsisten. Sekolah dapat meningkatkan kebersihan dan
kesehatan ruang, halaman, dan lingkungan sekolah serta
membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sekolah Juga memiliki visi, misi, tujuan yang mendukung
pelaksanaan SD Bersih Sehat. Visi, misi, dan tujuan sekolah dituangkan
dalam rencana program, rencana kegiatan, dan rencana anggaran yang
melibatkan peran serta aktif dari seluruh warga sekolah dan komite
sekolah. Perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi atas rencana dan
pelaksanaan program untuk dijadikan dasar perencanaan program
selanjutnya. Dalam perencanaan program terkait SD Bersih Sehat,
sekolah memperhatikan aspek pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat serta
mempertimbangkan dan memaksimalkan ketersediaan sumber daya.

2.3 Pihak Terlibat Dalam Kebijakan SDBS

Manajemen sekolah bersih dan sehat yang diharapkan akan


tercapai dengan memperhatikan tugas warga sekolah meliputi hal
sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah

a. Menyusun program, merumuskan visi,misi, dan tujuan sekolah yang sesuai


dengan SD Bersih Sehat.
b. Memasukkan kegiatan SD Bersih Sehat ke dalam Rencana Kegiatan Sekolah
(RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
c. Menyusun struktur organisasi beserta tugas dan fungsi  dalam pelaksanaan SD
Bersih Sehat.
d. Menyusun kalender pendidikan dan kegiatan pembelajaran yang mendukung
pelaksanaan SD Bersih Sehat.
e. Membuat kebijakan, penyediaaan, dan pengelolaan sarana prasarana sesuai SD
Bersih Sehat.
f. Meningkatkan peran guru dalam memberikan materi kesehatan dan pemantauan
PHBS dan kompetensi psikososial peserta didik.
g. Meningkatkan peran orang tua dalam pelaksanaan dan pemantauan SD Bersih
Sehat.
h. Meningkatkan peran Komite sekolah, masyarakat, dan pihak swasta dalam
pelaksanaan SD Bersih Sehat.
i. Melibatkan institusi pendidikan kesehatan di wilayah kerjanya untuk berperan
aktif dalam pelaksanaan SD Bersih Sehat.
j. Memfasilitasi penyampaian pesan kesehatan melalui media tradisional dan
acara-acara keagamaan dalam bentuk ceramah agama dan khutbah.
k. Memonitoring dan Mengevaluasi keberlangsungan kegiatan terkait SD Bersih
Sehat.
l. Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada seluruh warga
sekolah.
m. Mengupayakan dan membina pelaksanaan kantin sehat yang memenuhi
persyaratan keamanan pangan dengan mengikuti program Piagam Bintang
Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKP-KS).
n. Partisipasi dalamprogram sekolah, diantaranya meningkatkan kualitas pelayanan
kantin sehat dan ramah lingkungan melalui (1) tidak menjual makanan/minuman
yang mengandung bahan pengawet/pengenyal, pewarna, perasa yang tidak
sesuai dengan standar kesehatan;(2) tidak menjual makanan yang
tercemar/terkontaminasi, kadaluwarsa, serta(3) tidak menjual makanan yang
dikemas tidak ramah lingkungan, seperti  plastik, styrofoam, atau aluminium
foil.

2. Tenaga Pendidik
a. Melaksanakan program sekolah dasar bersih dan sehat yang telah direncanakan.
b. Melaksanakan kegiatan SD Bersih Sehat sesuai dengan Rencana Kegiatan
Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
c. Melaksanakan tupoksi sesuai dengan organisasi dalam pelaksanaan SD Bersih
Sehat.
d. Melaksanakan kegiatan membimbing dan pembelajaran yang mendukung
pelaksanaan SD Bersih Sehatkepada peserta didik.
e. Memberikan materi kesehatan kepada peserta didik.
f. Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada perserta didik.
g. Membiasakan pelaksanaan PHBS.
h. Menjaga dan mengikutsertakan peran aktif peserta didik dalam menjaga sarana
prasarana sesuai kriteria SD Bersih Sehat.
i. Melaksanakan penyampaian pesan kesehatan melalui media tradisional dan
acara-acara keagamaan dalam bentuk ceramah agama dan khutbah.

3. Tenaga Kependidikan
a. Mendukung pelaksanaan program sekolah dasar bersih dan sehat yang telah
direncanakan sesuai dengan tupoksinya.
b. Mendukung pelaksanaan kegiatan SD Bersih Sehatsesuai dengan Rencana
Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
c. Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada perserta didik.
d. Membiasakan pelaksanaan PHBS.
e. Menjaga dan mengingatkan peran aktif peserta didik dalam menjaga sarana
prasarana sesuai kriteria SD Bersih Sehat.

4. Peserta Didik
a. Memahami PHBS.
b. Melaksanakan PHBS.
c. Membiasakan PHBS.
d. Menjaga sarana prasarana sekolah.
e. Menjadi kader kesehatan dengan menyebarkan informasi kesehatan dan memberi
contoh kepada temannya untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
f. Menjadi agen  perubah bagi lingkungan disekitarnya.

5. Komite Sekolah
a. Berperan aktif dalam pertimbangan, pelaksanaan dan pemantauanSD Bersih
Sehat, baik yang berwujud pendanaan, Pemikiran, penyediaan tenaga, kegiatan,
sarana dan prasarana.
b. Mengusulkan dan ikut membahas RKAS agar mendukung SD Bersih Sehat.
c. Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada peserta didik.

Pelaksanaan SD Bersih Sehat juga melibatkan peran serta


pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dan pihak swasta sesuai
dengan kewenangan dan tanggung jawabnya:

1. Pemerintah Pusat
a. Menetapkan peraturan-peraturan terkait SD Bersih Sehat.
b. Menyusun pedoman/petunjuk teknis/modul dan standarisasi SD Bersih Sehat.
c. Advokasi dan sosialisasi kepada pengambil kebijakan.
d. Meningkatkan kemampuan para pelaku SD Bersih Sehatmelalui berbagai
pelatihan.
e. Melakukan pembinaan dalam upaya peningkatan pelaksanaan SD Bersih Sehat.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi.
g. Menyediakan pendanaan SD Bersih Sehatmelalui Anggaran Pendapatan
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
h. Memfasilitasi penyediaan anggaran Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui APBD;
serta mengoptimalisasi pemanfaatandanaCorporate Social
Responsibility (CSR) dunia usaha atau dana lain yang tidak mengikatuntuk SD
Bersih Sehat.
i. Membantu dan memfasilitasi Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota
untuk menyediakan fasilitas SD Bersih Sehatyang meliputi
sarana dan prasarana SD Bersih Sehat.
j. Memfasilitasi kebijakan pelaksanaan penjaringan kesehatan pada peserta didik
kelas satu yang baru masuk, pemeriksaan kesehatan berkala setiap enam bulan
sekali terhadap seluruh peserta didik di semua kelas dan jenjang pendidikan,dan
pelayanan kesehatan.
k. Memfasilitasi Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memastikan
pelaksanaan pembinaan pengendalian faktor risiko lingkungan baik lingkungan
fisik (antara lain higiene dan sanitasi bangunan dan pangan; pengelolaan sampah;
penyediaan air bersih dan sarana sanitasi pengelolaan limbah; penghijauan;
dan  Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) satu kali/minggu) maupun lingkungan
mental sosial.
l. Memfasilitasipenyediaan sarana sanitasi sekolah sesuai dengan standar.
m. Memfasilitasi pelaksanaan upaya penyehatan lingkungan di sekolah.
n. Memfasilitasi pengembangan model kantin sehat sekolah.
o. Memfasilitasi  penyediaan perlengkapan sarana kantin sehat sekolah.
p. Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan kabupaten/ Kota dan instansi
terkait lainnya dalam memfasilitasi terwujudnya SD Bersih Sehat.
q. Melakukan supervisi, monitoring, pengumpulan dan pengolahan data, pemetaan
serta evaluasi pelaksanaan program SD Bersih Sehat.

2. Pemerintah Provinsi
a. Memfasilitasi dan melaksanakan kebijakan teknis pengembangan, pembinaan dan
pelaksanaan SD Bersih Sehat.
b. Menyusun program pembinaan, bimbingan teknis, pelatihan, dan pengembangan
SD Bersih Sehatuntuk kabupaten/kota.
c. Memberikan pembinaan dan bimbingan teknis dalam hal penyelenggaraan SD
Bersih Sehat.
d. Memfasilitasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk memberikan pembinaan
dan bimbingan teknis dalam hal penyelenggaraan SD Bersih Sehat.
e. Menyediakan pendanaan SD Bersih Sehatmelalui Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) Provinsi.
f. Memfasilitasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk menyediakan pendanaan
SD Bersih Sehatmelalui AnggaranPendapatan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten/ Kota.
g. Membantu dan memfasilitasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk
menyediakan fasilitas SD Bersih Sehatyang meliputi sarana dan prasarana SD
Bersih Sehat.
h. Memfasilitasi pelaksanaan penjaringan kesehatan pada peserta didik kelas satu
yang baru masuk, pemeriksaan kesehatan berkala setiap enam bulan sekali
terhadap seluruh peserta didik di semua kelas,serta pelayanan kesehatan.
i. Memfasilitasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan pembinaan
pengendalian faktor risiko lingkungan baik lingkungan fisik (antara lain higiene
dan sanitasi bangunan dan pangan; pengelolaan sampah; penyediaan air bersih
dan sarana sanitasi, pengelolaan limbah; penghijauan; dan  Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) satu kali/minggu) maupun lingkungan mental sosial.
j. Memfasilitasi penyediaan sarana sanitasi sekolah sesuai dengan standar.
k. Memfasilitasi pelaksanaan upaya penyehatan lingkungan di sekolah dilakukan di
bawah bimbingan tenaga kesehatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
l. Memfasilitasi pengembangan model kantin sehat.
m. Memfasilitasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk menyediakan
perlengkapan sarana kantin sehat.
n. Bekerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten/ Kota dan instansi terkait
lainnya dalam memfasilitasi terwujudnya SD Bersih Sehat.
o. Melakukan supervisi, monitoring, pengumpulan dan pengolahan data, pemetaan,
serta evaluasi pelaksanaan program SD Bersih Sehatdi masing-masing daerah.

3. Pemerintah Kabupaten/Kota
a. Memfasilitasi dan melaksanakan kebijakan teknis pengembangan, pembinaan, dan
pelaksanaan SD Bersih Sehat.
b. Menyusun program pembinaan, bimbingan teknis, pelatihan, dan pengembangan
SD Bersih Sehat.
c. Memberikan pembinaan dan bimbingan teknis dalam hal penyelenggaraan SD
Bersih Sehat.
d. Menyediakan pendanaan SD Bersih Sehatmelalui Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten/ Kota.
e. Menyediakan fasilitas SD Bersih Sehatyang meliputi
sarana dan prasarana Sekolah Dasar Bersih dan Sehat.
f. Memfasilitasi pelaksanaan penjaringan kesehatan pada peserta didik kelas satu
yang baru masuk, pemeriksaan kesehatan berkala setiap enam bulan sekali
terhadap seluruh peserta didik disemua kelas,dan pelayanan kesehatan.
g. Melaksanakan pembinaan pengendalian faktor risiko lingkungan baik lingkungan
fisik (antara lain higiene dan sanitasi bangunan, pangan; pengelolaan sampah;
penyediaan air bersih dan sarana sanitasi, pengelolaan limbah; penghijauan;
dan  Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) satu kali/minggu) maupun lingkungan
mental sosial.
h. Menyediakan sarana sanitasi sekolah sesuai dengan standar.
i. Melaksanaan upaya penyehatan lingkungan di sekolah dilakukan di bawah
bimbingan tenaga kesehatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
j. Mengembangkan model kantin sehat.
k. Menyediakan perlengkapan sarana kantin sehat.
l. Bekerjasama dengan instansi terkait lainnya dalam memfasilitasi terwujudnya SD
Bersih Sehat.
m. Melakukan supervisi, monitoring, pengumpulan dan pengolahan data, pemetaan
serta evaluasi pelaksanaan program SD Bersih Sehatdi masing-masing daerah.

4. Peran Puskemas
Puskemas memberikan pelayanan kesehatan yang terdiri atas
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai dengan
kebutuhan sekolah dasar.

5. Peran Masyarakat
Masyarakat  berperan mendukung pelaksanaan SD Bersih
Sehatdengan memberikan pendanaan, pemikiran, penyediaan tenaga,
kegiatan, sarana danprasarana, serta berperan aktif dengan melakukan
PHBS dan perawatan sarana prasarana.

6. Peran Swasta
Pihak swasta berperan mendukung pelaksanaan SD Bersih
Sehatdengan memberikan pendanaan, pemikiran, penyediaan tenaga,
kegiatan, sarana dan prasarana, sesuai ketentuan yang berlaku.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan dari Kebijakan SDBS

A. Kelebihan

 Pertama, kebijakan berwawasan kesehatan sekolah dapat membuat


peraturan tentang tata cara PHBS di sekolah. Kebijakan tersebut
tentu juga harus disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah agar
paham.
 Kedua, menciptakan lingkungan yang mendukung terwujudnya
lingkungan sehat, sekolah dapat menciptakan kegiatan pembiasaan
tentang PHBS di sekolah. Sekedar contoh, sekolah dapat
menyediakan tempat cuci tangan di setiap kelas. Sebelum
pembelajaran dimulai atau sebelum masuk kelas, siswa dapat
dibiasakan mencuci tangan terlebih dahulu. Selain cara di atas adalah
dengan menyediakan sarana atau fasilitas (air bersih, jamban sehat,
kantin sehat, tempat sampah, dan lain-lain) untuk mendukung PHBS
di sekolah.
 Ketiga, memperkuat gerakan masyarakat yang berhubungan dengan
pengendalian kesehatan, sekolah dapat pro aktif dalam
mensinergikan program sekolah dengan program lembaga lain seperti
Puskesmas yang berada di sekitar sekolah. Sekolah dapat
mengajukan sebagai pelaksana program selama program relevan
dengan program sekolah.Sebagai contoh sinergi program di atas
adalah jika Puskesmas memiliki program pemberantasan nyamuk
demam berdarah, sekolah dapat mengajukan sebagai pelaksana
program tersebut untuk diterapkan di sekolah.
 Keempat, pengembangkan kemampuan individu untuk pemeliharaan
lingkungan sehat, sekolah dapat bekerja sama dengan dinas
kesehatan setempat. Wujud kerja sama dapat dilakukan dengan
mengundang dinas kesehatan ke sekolah. Tujuannya memberi
pengarahan kepada warga sekolah tentang penerapan perilaku hidup
bersih dan sehat. Dengan cara ini warga sekolah akan memiliki
pengetahuan tentang PHBS yang tepat. Dengan pengetahuan yang
memadai, warga sekolah khususnya pihak UKS (Usaha Kesehatan
Sekolah) akan dapat memaksimalkan perannya dalam membantu
sekolah dalam menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat di
sekolah.
 Kelima, mengubah pola pikir lebih mengutamakan aspek promotif
dan preventif, sekolah dapat memanfaatkan berbagai sarana
komunikasi dan informasi yang dimiliki sekolah. Sekedar contoh,
sekolah dapat memanfaatkan website sekolah.  Website sekolah
dapat dipergunakan untuk menyampaikan berita-berita yang
berhubungan dengan kesehatan. Berita dapat bersumber dari internet.
Artinya sekolah tidak harus membuat atau menulis berita tersebut
tapi sekedar menyampaikan link dari berbagai situs yang dinilai
relevan dalam menyampaikan informasi kesehatan.

2.5 Saran Untuk Mendukung Keberhasilan Kebijakan SDBS


Diharapkan PHBS di Tatanan Sekolah dapat terlaksana dengan
semaksimalmungkin sehingga para peserta didik, guru, dan lingkungan
sekitarnya dapat berperilaku hidup yang selayaknya / hidup bersih sehat.
Dan pemerintah juga lebih memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh
sekolah tersebut dalam menunjang kualitas sekolah agar menjadi
sekolah dasar bersih dan sehat (SDBS).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dalam menjalankan program pembangunan di bidang kesehatan pemerintah


menjalankan misi dan visi di bidang kesehatan dan merubah paradigm kesehatan dari
kuratif dan rehabilitative bergeser menjadi preventif dan edukatif dan paradigm kesehatan
juga diubah dari sentralisasi menjadi disentralisasi, sehingga tidak terpusat oleh
pemerintah pusat tetapi diserahkan kepada masing-masing daerah karena tiap-tiap daerah
mempunyai problem masing-masing. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat,serta menurunkan angka kematian ibu dan anak yang biasanya
terjadi ketika ibu melahirkan, oleh karena itu pemerintah meluncurkan program jampersal
dan jamkesmas yang diharapkan dapat menurunkan angka kematian dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://duniapendidikan.co.id/tujuan-kebijakan/

http://chiciladewicitrautami.blogspot.com/2015/02/makalah-kebijakan-kesehatan-di.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/210000269/kebijakan-publik--pengertian-tujuan-
dan-ciri-ciri?page=all

2014/06/sekolah-dasar-bersih-dan-sehat.html

https://www.suara.com/yoursay/2020/03/17/093420/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-di-sekolah

https://duta.co/prilaku-hidup-bersih-dan-sehat-di-sekolah

https://media.neliti.com/media/publications/259042-budaya-hidup-bersih-dan-sehat-di-sekolah-
e30972f8.pdf

Anda mungkin juga menyukai