Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBINAAN SEKOLAH SEHAT

PUSKESMAS BANIONA
KECAMATAN WOTAN ULUMADO
TAHUN 2023
Email puskesmasbaniona.@gmail.com
Call center 081239143786
PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANIONA
Jl.Trans Adonara Desa Klukeng Nuking Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur
Tlp. 081239143786

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBINAAN SEKOLAH SEHAT

A. PENDAHULUAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024
menyebutkan bahwa upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas
dan berdaya saing dilakukan melalui strategi kebijakan peningkatan akses dan
mutu pelayana kesehatan, salah satunya melalui Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah (UKS/M). UKS/M menjangkau anak usia prasekolah dan anak
usia sekolah serta remaja yang ada di satuan pendidikan setingkat PAUD
(TK/RA/KB/BA/TPA/SPS), SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA dan sederajatnya.
Berdasarkan Dapodik Kemendibud tahun 2020, jumlah peserta didik tingkat
TK/SMA/K adalah 51.365.043 dan dari data Emis Kemenag 2020, jumlah peserta
didik tingkat RA-MA adalah 9.960.951 yang merupakan jumlah besar untuk
menentukan masa depan Indonesia.
Berikut permasalaan kesehatan pada anak prasekolah, anak usia sekolah
dan remaja antara lain : masa usia anak prasekolah (5-6 tahun) merupakan masa
rentan dalam menentukan kelangsungan dan kualitas hidup anak di kemudian
hari. Beberapa masalah kesehatan pada kelompok ini adalah masalah gizi dan
kebersihan diri. Berdasarkan data Riskesdas 2018, proporsi konsumsi buah dan
sayur kurang pada anak usia 5 tahun, masih sangat bermasalah, yaitu 95,5%.
Selain itu sebanyak 81,5% anak usia 3-4 tahun dan 92,6% anak usia 5-9 tahun
mengalami karies pada gigi. Profil tumbuh kembang anak usia dini menunjukkan
30,8% stunting, 17,7% gizi kurang dan satu dari tiga anak Indonesia mengalami
anemia besi (Riskesdas, 2018, Integrasi Susesnas-riskesdas 2018).
Secara umum anak usia sekolah (7-18 tahun) merupakan kelompok usia
yang paling sehat dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Namun perlaku
mereka dapat mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada saat ini atau di
kemudian hari. Beberapa masalah kesehatan pada kelompok ini adalah angka
cacingan pada anak SD mencapai 28%. Selain itu, risiko penyakit tidak menular
karena obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 8,1%. Anak SD sudah mulai
merokok yang ditunjukkan dengan angka 9,1%pada anak usia 10-18 tahun.
Sementara itu, sebanyak 25,7% remaja berusia 13-15 tahun dan 88,1% remaja
berusia 16-18 tahun mengalami stunting. Terkait kesehatan reproduksi, 5,3 %
remaja pernah melakukan hubungan seks pranikah dan hanya 36% remaja yang
pernah diajarkan cara menolak ajakan hubungan seksual. Isu lainnya adalah
angka penyalahgunaan NAPZA pada usia anak dan remaja, yaitu 22% remaja
pernah merokok (GSHS 2015, Riskesda 2018).
Memperhatikan maslah kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja,
penting dipastikan bahwa setiap anak mendapatkan informasi dan edukasi serta
upaya pelayanan kesehatan sebagai upaya promotif preventif diawali dengan
pembiasaan pola hidup sehat sedini mungkin. Keadaan kesehatan anak sekolah
akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar dan pendidikan kesehatan
melalui anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar dan
pendidikan kesehatan melalui anak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku
dan kebiasaan hidup sehat karena anak usia sekolah sangat peka untuk mulai
menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat.
Beberapa isu kesehatan yang sering terjadi pada kelompok anak usia
sekolah dan menjadi prioritas dalam penanggulangannya yaitu masalah gizi,
penyakit tidak menular, kesehatan reproduksi, HIV, NAPZA, Kesehatan mental,
sanitasi, kekerasan dan cedera (Permenko PMK No 1/2018 tentang Rencana Aksi
Nasional Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja). Terdapat 5 strategi yang
disepakati bersama untuk menjawab berbagai permasalahan anak usia sekolah
dan remaja yaitu peningkatan keterampilan hidup sehat, penguatan akses dan
kualitas layanan kesehatan komperhensif, penguatan kelembagaan dan
kemitraan, pengadaan dan penguatan informasi strategis serta pelibatan anak
usia sekolah dan remaja yang bermakna. Kelima strategi ini mengacu pada
berbagai kebijakan, sumber daya, program dan layanan yang sudah ada di
Indonesia, salah satunya adalah Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).
UKS/M seringkali identik dengan Lomba Sekolah Sehat (LSS), padahal
UKS/M adalah identitas yang didapat dari pembiasaan hidup bersih dan sehat dari
warga sekolah termasuk peserta didik, guru, dan warga sekolah/Madrasah
lainnya. Optimalisasi UKS/M juga diperlukan untuk mencegah penyebaran Covid-
19 di sekolah dan mendukung peserta didik dan sekolah dalam pembelajaran
tatap muka.

B. LATAR BELAKANG
WHO telah meluncurkan “Global School Health Initiatives” tahun 1995 untk
promosi kesehatan di sekolah yang merupakan upaya untuk memperkuat
kapasitas sekolah sebagai sarana yang sehat untuk hidup, belajar, dan berkarya.
Promosi kesehatan di sekolah/madrasah adalah upaya meningkatkan kemampuan
peserta didik, guru dan masyarakat lingkunga sekolah agar mandiri dalam
mencegah penyakit, memelihara kesehatan Sekolah/Madrasah Sehat seta
berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sekitarnya. Menurut
WHO, komponen kunci dari promosi kesehatan di sekolah/madrasah seprti
memberikan pendidikan kesehatan, memberikan akses terhadap pelayanan
kesehatan, menciptakan lingkungan Sekolah/Madrasah Sehat dan aman,
menyediakan kebijakan dan kegiatan promosi kesehatan, serta berperan aktif
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh World Health Organization
(WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan
kesehatan jiwa adalah keadan yang memungkinkan perkembangan fisik mental,
intelektual, emosional dan sosial yang optimal dari sesorang. Dalam Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa
“Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat
belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga
diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas.
Di Indonesia, Sekolah/Madrasah Sehat diwujudkan dalam kerangka uks/m
(Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah) yang merupakan usaha kesehatan pokok
yang dijalankan di sekolahdengn sasaran utama peserta didik dimulai dari PAUD
(TK/RA/KB/BA/TPA/SPS) SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan sederajatnya
beserta lingkungannya. Sekolah/Madrasah Sehat ditujukan untuk membina dan
mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui
program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah sehingga tercapai
keadaan kesehatan peserta didik sebaik-baiknya sekaligus meningkatkan prestasi
belajar peserta didik setinggi-tingginya. Sekolah/Madrasah Sehat dilaksanakan
melalui Trias UKS/M yang terdiri dari pendidikan Kesehatan, Pelayanan
Kesehatan dan Pembinaan lingkungan sehat. Pelaksanaan Trias UKS/M hanya
akan dapat berjalan baik jika didukung dengan manajemen UKS/M yang meliputi
kebijakan, perencanaan dan anggaran, peningkatan kapasitas, koordinasi dan
monitoring evaluasi.
Berdasarkan latar belakang diatas dalam rangka mewujudkan sekolah
sehat maka perlu diselenggarakan kegiatan Pembinaan Sekolah sehat bagi
sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Baniona Kecamatan Wotan
Ulumado.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan Pemahaman kepada pihak sekolah untuk melaksanakan model
sekolah/madrasah sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Membantu kepala sekolah, guru, dan warga sekolah sebagai tim
pelaksana UKS/M untuk memahami dan melaksanakan Pendidikan
kesehatan di sekolah.
b. Membantu kepala sekolah, guru, dan warga sekolah sebagai tim
pelaksana UKS/M untuk memahami dan melaksanakan pelayanan
kesehatan di sekolah.
c. Membantu kepala sekolah, guru, dan warga sekolah sebagai tim
pelaksana UKS/M untuk memahami dan melaksanakan pembinaan
lingkungan sehat di sekolah.
d. Membantu kepala sekolah, guru, dan warga sekolah sebagai tim
pelaksana UKS/M untuk memahami dan melaksanakan manajemen
UKS/M di sekolah.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Persiapan Tahap persiapan pembinaan sekolah sehat meliputi


kegiatan :

a. Advokasi
b. Assesmen
c. Orientasi/workshop

2. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan pembinaan sekolah sehat


merupakan pelaksanaan TRIAS UKS di lingkungan
sekolah oleh semua warga sekolah yakni meliputi

a. Pendidikan kesehatan
b. Pelayanan kesehatan
c. Pembinaan lingkungan sehat
d. Manajemen UKS.

3. Monitoring & Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dan


Evaluasi penyusunan rencana tindak lanjut.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan pembinaan sekolah sehat dilakukan oleh koordinator UKS Puskesmas
Baniona, Kecamatan, Desa, Lintas proogram, lintas sektor sesuai pedoman dan
survei kebutuhan masyarakat sekolah di Kecamatan Wotan Ulumado.
Kegiatan Pelaksana Program Promkes termasuk
No Lintas Program Terkait Lintas Sektor Terkait Ket
Pokok UKS
1 Persiapan 1. Menyiapkan KAK Pembinaan Sekolah 1. Imunisasi : Pelaksanaan 1. Pemerintahan (Camat , Kades) : Biaya
sehat. imunisasi BIAS di sekolah. sebagai ketua Tim Pembina BOK
2. Menyusun rencana kegiatan 2. Gizi : Kolaborasi UKS melaksanakan pembinaan,
3. Koordinasi LP dan LS Pelaksanaan KIE dan pendampingan, motivasi kepada
4. Membentuk Tim Pelaksana UKS di Pemberian Tablet Tambah sekolah dalam pelaksanaan
sekolah berdasarkan SK Kepala Darah pada anak seklah pembinaan seklah sehat.
Sekolah. dan remaja. 2. Pendidikan : berkoordinasi pada
5. Melakukan Pembinaan kepada Tim 3. Kesehatan Lingkungan : kegiatan BIAS, penjaringan
Pelaksana UKS (Usaha Kesehatan Kolaborasi kegiatan kesehatan anak sekolah, UKGS,
Sekolah) meliputi pemeriksaan jajanan pada Penyuluhan NAPZA, HIV/AIDS,
a. Advokasi, yakni bersama Tim anak sekolah, Inspeksi sanitasi sekolah,
Pembina UKS lainnya melakukan pemberantasan sarang memberikan masukan, harapan,
advokasi kebijakan untuk nyamuk inseksi sanitasi dan kebutuhan sekolah akan
mendukung pelaksanaan sekolah lingkungan. pelayanan kesehatan.
sehat. 4. P2P : Pengamatan 3. KUA : Pembinaan dalam hal
b. Assesmen, yakni melakukan penyakit, pencegahan, dan kerohanian pada pembinaan
penilaian awal status kesehatan pemberantasan penyakit sekolah sehat.
sekolah dengan menggunakan dan penanggulangan 4. Pertanian : memberikan
instrumen Stratifikasi UKS dan masalah kesehatan. pembinaan dan motivasi kepada
penlaian status kesehatan peserta 5. Keswa : Pelaksana sekolah dalam bidang pertanian,
didik dari hasil penjaringan Penyuluh kesehatan memberikan pembinaan dalam
kesehatan, pemeriksaan berkala , NAPZA dan Skrining SDQ upaya teknologi kesehatan dan
dan penilaian pengetahuan sikap pada peserta didik. keselamatan kerja bidang
peserta didik. 6. KIA : Pelaksana pertanian.
c. Orientasi, yakni pelatihan/workhop Penyuluhan Kesehatan
secara umum dan secara khusus Reproduksi. Dan lintas sektor lainnya sesuai
untuk kegiatan yang akan menjadi 7. Promkes : Penyuluhan kebutuhan sekolah.
program prioritas sekolah. Konsep UKS, Dookter Kecil,
KKR, PHBS, PKHS.
2 Pelaksanaan Pelaksanaan Trias UKS, yakni
berkoordinasi dengan lintas program dan
sektor terkait untuk pelaksanaan pendidikn
kesehatan, pelayanan kesehatan,
pembinaan lingkungan sehat dan
manajemen UKS.

3 Monitoring dan a. Memastikan semua kegiatan Trias UKS


Evaluasi berjalan baik dan dapat memenuhi
semua indikator pada strata UKS
sehingga pada akhirnya mencapai
strata paripurna.
b. Membuat laporan kegiatan
F. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan pembinaan sekolah sehat yaitu 17 sekolah dari jenjang
SD/MI, SMP, DAN SMA sederajat yang terdiri dari Kepala Sekolah dan para guru
selaku Tim Pelaksana UKS/M di sekolah, peserta didik, unsur puskesmas,
lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar sekolah yang terdapat di wilayah
kerja Puskesmas Baniona Kecamatan Wotan Ulumado.

G. JADWAL PELAKSAAN

No Kegiatan Tahun
April

Nop
Des
Peb

Sep
Ags
Mar

Mei
Jan

Jun

Okt
Jul
1 Persiapan X X X X X X

2 Pelaksanaan X X X X X X
3 Evaluasi X X X X X X
pelaksanaan
posyandu

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan
tersebut.
I. PENCATATAAN DAN PELAPOORAN
Pelaporan dalam pelaksanaan UKS/M adalah suatu kegiatan melaporkan/
menyampaikan secara tertulis segala kegiatan yang telah dilakukan mencakup :
a) Program pelaksanaan UKS/M yang dilakukan Tim Pelaksana UKS/M.
b) Dampak Pelaksanaan UKS/M terhadap Peserta Didik
c) Pengelolaan UKS/M
Laporan hasil pelaksanaan UKS/M di sekolah disusun dan disampaikan dua kali
dalam setahun, yaitu berupa:
1. Laporan Tengah Tahunan yang disampaikan pada bulan Juli (paling lambat
tanggal 20);
2. Laporan Tahunan di sampaikan pada bulan Januari (paling lambat tanggal
20).

Anda mungkin juga menyukai