OLEH :
Menurut Depkes RI (2011), UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas
sector untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya terbentuk
perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik, warga sekolah, maupun
waga masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia
sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-
kanak sampai sekolah Menengah Atas/SekolahMenengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah.
B. Tujuan UKS
Sedangkan sasaran program UKS meliputi seluruh peserta baik pada tingkat
sekolah taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan
agama, pendidikan kejuruan, maupun pendidikan khusus (sekolah luar biasa).
Sementara pada tingkat Sekolah Dasar program UKS lebih diprioritaskan pada
kelas 1, 3, 6, antara lain dengan pertimbangan, pada kelas 1, merupakan fase
penyesuaian pada lingkungan sekolah baru, juga terkait imunisasi ulangan. dan
lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai
penyebab penyakit lebih besar, saat yang baik untuk diimunisasi ulangan. Pada
kelas 3, dengan tujuan evaluasi hasil pelaksanaan UKS pada kelas, sementara
pada kelas 6 sebagai persiapan kesehatan pada peserta didik ke jenjang
pendidikan selanjutnya.
C. Sejarah UKS
Usia UKS boleh dikatakan tidak muda. Pertama kali dirintis tahun 1956 melalui
pilot project UKS Perkotaan di Jakarta dan UKS Pedesaan di Bekasi yang
merupakan kerjasama antara Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan serta Departemen Dalam Negeri. Tahun 1980 dikeluarkan
keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan tentang kelompok kerja UKS, puncaknya terbit
Surat Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan pada tanggal
3 September 1980 tentang Kebijaksanaan danPengembangan UKS, yang
kemudian disempurnakan pada tahun 1984 dan tahun2003 seiring perubahan
sistem pemerintahan.
D. Dasar Kebijaksanaan
Dasar kebijaksanaan pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah adalah Undang-
Undang Nomor 4 tahun 1979 tentang Pembinaan Anak Sekolah.
a. SKB 4 Menteri NO1/U/SKB/2003, NO.1067/MENKES/SKB/VII/2003,
NOMA/230 A/2003, NO.26 tahun 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan UKS
b. SKB 4 Menteri NO.2/P/SKB/2003, NO 1068/MENKES/SKB/VII/2003,
NO4415-404 Tahun 2003 tentang Tim Pembina UKS Pusat
E. Program UKS
Berikut beberapa hal terkait program UKS yang perlu kita ketahui:
Berdasarkan aspek definisi, Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah antara sebagai
berikut :
1. Menurut Departemen Pendidikan & Kebudayaan, UKS adalah upaya
membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara
terpadu melalui program pendidikan dan yankes di sekolah, perguruan agama
serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan
kesehatan dilin program Lingkungan sekolah
2. Menurut Depkes RI : UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya
sebagai sasaran utama.UKS merupakan wahana untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat,
yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal
3. Menurut Azrul Azwar : UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang
menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah
dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan
kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar
anak sekolah setinggi-tingginya
Trias UKS
Secara garis besar UKS dapat dikelompokan dalam tiga bidang atau di sebut
dengan 3 program UKS atau yang dikenal sebagai Trias UKS yaitu:
a. Pendidikan kesehatan,
Merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan (promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya untuk
meningkatkan perilaku hidup sehat. Secara konsep: penkes merupakan
upaya mempengaruhi/mengajak orang lain (individu, keompok,
masyarakat) agar berperilaku hidup sehat. Secara operasional: penkes
adalah semua kegiatan untuk memberikan/ meningkatkan pengetahuan,
sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara dan meingkatkan
kesehatannya.
Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan
G. Pola Pembinaan
Pembinaan Kesehatan Anak, dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Pembinaan bayi, balita dan anak pra sekolah (umur 0 – 6 tahun)
2. Pembinaan kesehatan anak usia sekolah (umur 7 – 21 tahun), yang dibagi
menjadi 3 kelompok :
a. Pra remaja (umur 7 – 12 tahun)
b. Remaja (13 — 21 tahun)
c. Dewasa muda (19 – 21 tahun)
H. Kegiatan UKS
Kegiatan UKS meliputi antara lain :
1. Pemeriksaan kesehatan (kehatan gigi dan mulut, mata telinga dan
tenggerokan, kulit dan rambut),
2. Pemeriksaan perkembangan kecerdasan,
3. Pemberian imunisasi,
4. Penemuan kasus-kasus dini,
5. Pengobatan sederhana,
6. Pertolongan pertama.
7. Rujukan
Menurut WHO (Depkes, 2008) ada enam ciri utama sekolah yang dapat
mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu
1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah,
yaitu peserta didik, orang tua, dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-
organisasi di masyarakat.
2. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, meliputi
sanitasi dan air yang cukup, bebas dari segala macam bentuk kekerasan, bebas
dari pengaruh negatif dan penyalahgunaan zat-zat berbahaya, suasana yang
mempedulikan pola asuh, rasa hormat dan percaya. Diciptakannya pekarangan
sekolah yang aman, adanya dukungan masyarakat sepenuhnya.
3. Memberikan pendidikan kesehatan dengan mengembangkan kurikulum yang
mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap
kesehatan, serta dapat mengembangkan berbagai keterampailan hidup yang
mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial. Selain itu, memperhatikan
pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orang tua.
4. Memberikan akses (kesempatan) untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan
di sekolah, yaitu penyaringan, diagnose dini, pemantauan dan perkembangan,
imunisasi, serta pengobatan sederhana. Selain itu, mengadakan kerja sama
dengan puskesmas setempat, dan mengadakan program-program makanan
begizi dengan memperhatikan ‘keamanan’ makanan.
5. Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya di sekolah untuk
mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu kebijakan yang
didukung oleh seluruh staf sekolah termasuk mewujudkan proses
pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi
seluruh masyarakat sekolah. Kebijakan berikutnya memberikan pelayanan
yang ada untuk seluruh peserta didik. Terakhir. kebijakan-kebijakan dalam
penggunaan rokok, penyalahgunaan narkotika termasuk alkohol serta
pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan.
6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan
masyarakat, dengan cara memperhatikan masalah kesehatan yang terjadi di
masyarakat. Cara lainnya berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
masyarakat.
Materi pendidikan itu antara lain demam berdarah, flu burung, pelayanan gizi,
kesehatan gigi dan mulut, pengelolaan sampah, pengelolaan tinja, sarana
pembuangan limbah, pengelolaan air bersih, penyediaan air bersih, air dan
sanitasinya, pegenalan pada penyakit menular dan pencegahannya. Khusus untuk
peserta didik SMP/MTs dan SMA/SMK/MA ditambah dengan kesehatan
reproduksi, bahaya rokok dan deteksi dini penyalahgunaan narkotika, obat
terlarang, minuman keras, dan bahan-bahan yang berbahaya serta zat adiktif
(NAPZA) dan HIV/AIDS. UKS dilaksanakan mulai dari TK/RA sampai
SLTA/MA, serta dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah/madrasah sampai
pusat secara terkoordinasi baik antara sekolah dengan Tim Pembina, Tim
Pembina UKS di bawahnya dengan yang di atasnya maupun antar sesama Tim
Pembina UKS yang sejajar. Kegiatan UKS di lingkungan sekolah meliputi
beberapa kegiatan, yang pertama adalah rapat koordinasi baik di tingkat pusat,
propinsi, kabupaten serta tim Pembina. Semua dilakukan dengan mengundang
para anggota tim Pembina UKS baik dari bidang kesehatan dalam negeri maupun
dari pendidikan nasional. Kedua, memberikan bantuan peningkatan kualitas
kesehatan madrasah, kemudian orientasi dokter kecil untuk MI, dan kader
kesehatan remaja untuk MTs dan MA. Pembinaan UKS oleh TPUKS (Tim
Pembina UKS) masih rendah dan belum merata. Pendidikan kesehatan berbasis
kesehatan dengan program usaha kesehatan sekolah atau pelaksanaan sekolah
sehat ini, diharapkan menjadi bagian dari pelaksanaan pendidikan, bukan hanya
di madrasah tetapi juga di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PT Mancana Jaya Cemerlang.
Sumantri, M. (2007). Pendidikan Wanita. Dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata,
N.S. dan Rasjidin, W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Handbook..
Bandung: Pedagogiana Press (Halaman 1175 – 1186).