Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai salah satu program yang langsung berhubungan
dengan peserta didik sudah dirilis sejak tahun 1976 dan diperkuat tahun 1984 dengan
terbitnya SKB 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui pada tahun 2003.
Program Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu Pendidikan
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan hal
yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas.
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan
kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam
menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.
Dalam pelaksanaan program UKS selama ini masih dirasakan belum sesuai dengan yang
diharapkan, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan
pengetahuan dan kurang menekankan pada segi praktis yang dapat diaplikasikan pada
kehidupan sehari-hari. Pelayanan kesehatan pada peserta didik meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan
pada lingkungan fisik, mental dan sosial. Disamping itu, koordinasi dalam pelaksanaan
program belum terjalin dengan baik pada setiap jenjang Tim Pembina UKS. Oleh karena itu
perlu pemberdayaan Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana dalam rangka memantapkan
pelaksanaan program UKS ke depan.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa
Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan Jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Di antara tujuan tersebut terdapat tujuan yang
menyangkut kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, dimana
keduanya sangat mempengaruhi terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.
Salah satu modal pembangunan nasional adalah sumber daya manusia yang berkualitas
yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai
produktivitas yang optimal.
Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta
mempunyai produktivitas yang optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejak dalam kandungan, anak usia
dini sampai dengan usia lanjut.
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik merupakan
salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas fisik penduduk.
Dari berbagai hasil evaluasi dan pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan berbagai
kondisi sebagai berikut :

1. Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah, ditinjau dari segi sarana/prasarana, pengetahuan,


sikap peserta didik di bidang kesehatan, warung sekolah, makanan sehari-hari/gizi,
kesehatan gigi, kesehatan pribadi dan sebagainya secara umum memperlihatkan bahwa
prinsip hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik belum mencapai tingkat yang
diharapkan.

2. Sasaran upaya kesehatan ditinjau dari cakupan (coverage) sekolah, peserta didik dikaitkan
dengan wajib belajar, mutu penyelenggaraan, ketenagaan dan sarana prasarana belum
seimbang dengan usaha pencapaian tujuan UKS.

3. Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai tingkat yang diharapkan, di samping itu
ancaman penyakit terhadap peserta didik masih tinggi dengan adanya penyakit endemis
dan kekurangan gizi.

4. Masalah kesehatan yang menimpa peserta didik meliputi:


a. Sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan
• Jamban
• Air bersih
b. Meningkatnya pecandu narkoba.
c. Meningkatnya HIV/AIDS melalui hubungan seksual.
d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat seperti : diare, cacingan, gigi berlubang dan lain-lain.

5. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)


a. Kurangnya guru yang mengajar pendidikan kesehatan/guru yang menangani UKS
b. Kader Kesehatan Sekolah perlu dilatih dalam bidang kesehatan (pendidikan dan
pelayanan)
6. Terbatasnya sarana dan prasarana UKS, perlu :
a. Pengadaan UKS kit, ruang UKS
b. Pengadaan media seperti poster, leaflet, lembar balik, dan lain-lain
c. Pengadaan buku pencatatan dan pelaporan

7. Pencatatan dan pelaporan yang masih/kurang terpenuhi:


a. Perlu diaktifkan
b. SetiapTP UKS memiliki catatan kegiatan
8. Kurangnya koordinasi dan komitmen dalam pelaksanaan program UKS.
Mengingat hal tersebut di atas, pembinaan dan pengembangan UKS merupakan hal yang
sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan
derajat kesehatan.

B. PENGERTIAN, TUJUAN, SASARAN, RUANG LINGKUP, DAN LANDASAN


HUKUM UKS.
1. Pengertian
a. Kesehatan Sekolah
Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 79 menyatakan
bahwa “Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi Sumber
Daya Manusia yang berkualitas.

b. Sekolah
Sekolah adalah Taman Kanak-Kanak (TK), Taman Kanak-Kanak Luar Biasa
(TKLB), Raudhatul Atfal (RA), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB), Madrasah \ Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah
Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah
Atas Luar Biasa (SMALB), Madrasah Aliyah (MA) termasuk Satuan Pendidikan
Keagamaan yang sederajat dan setara.

c. Peserta Didik
Peserta didik ialah semua anak yang mengikuti pendidikan di sekolah sesuai butir b.

d. Usaha Kesehatan Sekolah


Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari
TK/RA sampai SMA/SMK/MA.

e. Warga Sekolah
Warga Sekolah ialah setiap orang yang berperan di dalam proses belajar mengajar di
sekolah.
f. Masyarakat Lingkungan Sekolah
Masyarakat Lingkungan Sekolah ialah semua masyarakat yang berada di lingkungan
sekolah selain warga sekolah.
g. Sekolah Sehat
Sekolah Sehat adalah sekolah yang bersih, indah, nyaman, tertib, aman, rapih dan
kekeluargaan peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup
bersih dan sehat.

h. Pedoman Pembinaan
Acuan bagi Tim Pembina UKS untuk melaksanakan dan mengembangkan UKS di
wilayahnya.

2. Tujuan UKS
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan
dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga’
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan
mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup:
a. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup
sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan
di perguruan agama, di rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat
b. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah
pornografi dan masalah sosial lainnya.

3. Tujuan Pembinaan dan Pengembangan UKS


Tujuan pembinaan dan pengembangan UKS adalah agar pengelolaan UKS mulai dari
pusat sampai ke daerah dan sekolah/madrasah dilaksanakan secara terpadu, terarah,
intensif, berkesinambungan sehingga diperoleh hasil yang optimal.

4. Sasaran UKS
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:
a. Sasaran Primer : peserta didik
b. Sasaran Sekunder : guru, pamong belajar/ tutor, komite sekolah/orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan, serta TP UKS disetiap
jenjang
c. Sasaran Tertier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah sampai pada
sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk satuan pendidikan luar
sekolah dan perguruan agama beserta lingkungannya.
5. Ruang Lingkup Program dan Pembinaan UKS
a. Ruang Lingkup Program UKS
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program Pokok
Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS), yaitu sebagai berikut :
1) Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, yang meliputi aspek :
a) Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip hidup sehat
b) Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh buruk
dari luar
c) Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

2) Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di sekolah antara lain dalam bentuk:


a) pelayanan kesehatan
b) pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik
c) pengobatan ringan dan P3K maupun P3P
d) pencegahan penyakit (imunisasi, PSN, PHBS, PKHS)
e) penyuluhan kesehatan
f) pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi
g) pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal
lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
h) rujukan kesehatan ke Puskesmas
i) UKGS
j) Pemeriksaan berkala.
3) Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik, mental, sosial
maupun lingkungan yang meliputi :
a) Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan,
kerindangan, kekeluargaan )
b) pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan
c) pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, peserta didik, pegawai
sekolah, komite sekolah dan masyarakat sekitar)

b. Ruang Lingkup Pembinaan UKS


Ruang lingkup pembinaan UKS meliputi:
1) Pendidikan kesehatan
2) Pelayanan kesehatan
3) Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
4) Ketenagaan
5) Sarana prasarana
6) Penelitian dan pengembangan
7) Manajemen/organisasi
8) Monitoring dan evaluasi
6. Landasan Hukum
Sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan melalui kerjasama lintas sektoral, landasan
hukum Usaha Kesehatan Sekolah adalah:

a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


b. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
d. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
e. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
f. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2011 tentang Peran Gubernur selaku Wakil
Pemerintah Pusat.
g. SKB Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri
Dalam Negeri Nomor : 1/U/SKB/2003, Nomor : 1067/Menkes/ SKB/VII/2003,
Nomor : MA/230 A/2003, Nomor : 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang
Pembinaan dan Pengembangan UKS.
h. SKB Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri
Dalam Negeri Nomor : 2/P/SKB/2003; Nomor : 1068/Menkes/ SKB/VII/2003;
Nomor : MA/230 B/2003; Nomor : 4415-404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003
tentang Tim Pembina UKS Pusat.
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 1 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

C. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN UKS


1. Kebijakan Umum
Yang dimaksud dengan kebijakan umum disini adalah kebijakan pelaksanaan dalam
rangka memberikan landasan dan pedoman pembinaan dan pengembangan UKS untuk
dilaksanakan secara terpadu, merata, menyeluruh, berhasil guna, dan berdayaguna.
Kebijakan pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. Kesinambungan program UKS dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai tingkat SMA.
Dengan sasaran cakupan anak umur 5-9 tahun baik anak yang normal maupun
berlainan yang berada di sekolah dan luar sekolah, meliputi kegiatan:
• TK/RA
• SD/MI/Paket A setara SD
• SLTP/MTs/Paket B setara SMP
• SMA/SMK/MA/Paket C setara SMA
• Sanggar Kegiatan Belajar/PKBM
b. Segala upaya peningkatan dan pengembangan kesehatan warga sekolah dan
masyarakat lingkungan sekolah agar diupayakan melalui jalur Tim Pembina UKS
Pusat dan Tim Pembina UKS di daerah secara berjenjang ("one gate policy")
c. Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan Secara Lintas Program dan Lintas
Sektor melalui kegiatan yang terpadu dan berkesinambungan
d. Upaya pendidikan kesehatan diselenggarakan melalui kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler
e. Upaya pelayanan kesehatan dilakukan secara menyeluruh baik yang meliputi upaya
promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), dan kuratif (pengobatan)
maupun rehabilitatif (pemulihan), namun lebih diutamakan pada upaya promotif dan
preventif yang dilakukan secara terpadu dibawah koordinasi dan bimbingan teknis
langsung dari Puskesmas
f. Upaya peningkatan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat diarahkan untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan pelayanan kesehatan serta UKS secara
keseluruhan, dengan memberdayakan sumber daya yang ada dan meningkatkan peran
serta masyarakat
g. Tugas dan fungsi TP UKS pusat dan daerah disesuaikan pula dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
h. Optimalisasi program UKS pada setiap jenis dan jenjang pendidikan;
i. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan UKS dilakukan dengan peran aktif
pemerintah (pusat dan daerah), komite sekolah dan masyarakat.

2. Kebijakan Pelaksanaan
a. Pemberdayaan kabupaten/kota dalam perencanaan terpadu (lintas program/lintas
sektor), terkait operasional, serta tindak lanjut.
b. Meninjau kembali program lama dan menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini
termasuk mempertimbangkan adanya peraturan perundang-undangan yang baru
c. Mengupayakan program UKS yang integrated (lintas program/lintas sektor)

D. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


Mewujudkan generasi muda terbebas dari bahaya Rokok, kenakalan remaja, kehamilan
pranikah, HIV/AIDS, narkoba, kecacingan, anemia dan Hepatitis B
BAB II
ANALISA SITUASI

A. GAMBARAN UMUM
1. Geografis, Administrasi, Batas Wilayah
Wilayah Puskesmas Sukomulyo berada di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, terletak di
tengah-tengah perumahan Grresik Kota Baru
a. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Kebomas
Sebelah Timur : Kecamatan Duduk
Sebelah Selatan : Kecamatan Manyar
Sebelah Barat : Kecamatan Gresik
Luas Wilayah : 23.61 Km², yang terdiri dari
Sawah : 68,65 Ha
Tambak : 339,75 Ha
Tegal : 816,25 Ha
Lain-lain : 156,19 Ha
b. Puskesmas Sukomulyo secara administratif meliputi 5 desa, yaitu :
1 Desa Sukomulyo
2. Desa Yosowilangun
3. Desa Roomo
4. Desa Desa Suci
5. Tebalo
Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 0-5 km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten : 10 km
Wilayah kerja puskesmas sukomulyo diapit oleh dua kawasan industri besar yaitu
Kawasan Industri Maspion dan Kawasan Industri Gresik.

2 Demografi
Pertumbuhan Penduduk (tahun 2014)
- Jumlah Penduduk : 43.796 Jiwa
- Jumlah KK : KK
- Jumlah Keluarga Miskin : 3.208 Jiwa
- Jumlah Bayi 0-1 tahun : 711 bayi
- Jumlah Balita 0-5 tahun : 3638 balita
- Jumlah Anak Prasekolah : 1504 Anak
- Jumlah PUS : 8865 PUS
- Jumlah WUS : 12497 WUS
- Jumlah Ibu Hamil : 794
- Jumlah Bulin : 686
- Jumlah Ibu Meneteki : 680
3 Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan
PAUD : 14
TK : 21
SD / MI : 16
SLTP / MTs :5
SMU / MA :4
Jumlah Ponpes :2

4 Sarana Kesehatan dan Tenaga Kesehatan


Sarana Kesehatan di Wilayah Kecamatan Sukomulyo
1. Puskesmas Induk : 1 buah
2. Puskesmas Pembantu : 2 buah
3. Polindes : 1 buah
4. Ponkesdes : 1 buah
5. Rumah Sakit/RB : 2 buah
6. Klinik / Balai Pengobatan : 9 buah
7. Dokter Praktek Swasta : 30 Dokter
8. Bidan Praktek Swasta : 50 BPS
9. Apotek : 10
10. Laboratorium :4

5.Data
1. Jumlah Kematian Ibu dan Bayi (tahun 2014)
a. Jumlah Kematian Ibu :0 orang
b. Jumlah Kematian Perinatal :0 orang
c. Jumlah Lahir mati :0 (IUFD)
d. Jumlah Lahir Hidup : 686 orang
e. Jumlah kematian balita :0 orang
2. Data Peran Serta Masyarakat
a. Jumlah Dukun Bayi (Tidak Aktif) : 0 orang (tidak aktif)
b. Jumlah Kader Posyandu : 398 orang
c. Jumlah Kader Posyandu aktif : 398 orang
d. Jumlah guru UKS : 25 orang
e. Jumlah anggota SBH : 22 orang
f. Jumlah Kader Usila : 56 orang
g. Jumlah Posyandu Usila : 11 pos
h. Jumlah Posyandu Balita : 63 pos
3. Data Lain
a. Jumlah Balita yang ada : 5315 Balita
b. Jumlah Balita Punya KMS : 5315 Balita
c. Jumalah Balita Ditimbang : 2707 Balita
d. Jumlah Balita Naik Berat Badan : 1693 Balita
e. Jumlah Balita Gizi Buruk :6 Balita
f. Jumlah Bumil KEK : 34 Ibu Hamil
g. Jumlah Kasus Diare / meninggal :0
h. Jumlah kasus diare balita : 1103
i. Jumlah kasus tersangka DBD :3
j. Jumlah kematian DBD :0
k. Jumlah Desa endemis DBD : 3 Desa
l. Jumlah penderita kusta diobati : 0 Orang
m. Jumlah Fokus DBD : 7 kali
n. Jumlah penderita jiwa dengan pasung : 2 Orang

DATA SUMBER DAYA


No Jenis Ketenagaan Yang Kekurangan Status Keterangan
ada Kepegawaian
A Puskesmas Induk
1 Dokter 2 2 PNS Untuk Poli anak dan UGD
2 Dokter Gigi 1 0 1 PNS
3 Perawat Gigi 1 1
4 Perawat 13 2 7 PNS 5 orang perawat honorer
1 PTT bertugas di UGD
5 honorer
5 Bidan 4 0 PNS
6 Nutrisionist 2 0 PNS
7 Sanitarian 1 0 PNS
8 Analis Medis 2 0 1 PNS
1 honorer
9 Apoteker 1 0
10 Asisten Apoteker 0 1
11 Administrasi 2 1 PNS
12 Pelaksana kebersihan 1 1 honorer Untuk puskesmas induk
B Puskesmas Pembantu
1 Perawat 0 2
2  Bidan  2  0  Kepala pustu dijabat bidan
3 Administrasi pustu 1 2  honorer Tidak ada
C Polindes
1 Bidan desa 5 0 2 PNS
3 PTT Bidan desa Tebalo dan bidan
suci 2 orang

D Ponkesdes
Perawat Ponkesdes 3 PTT Perawat ponkesdes di pustu
Yoso 1 orang, di Puskesmas
Sukomulyo 1 orang.
Perlu realokasi.

Bangunan gedung puskesmas sukomulyo :


No Nama Ruang Unit
1 Loket 1
2 Poli Lansia 1
3 Poli Umum 1
4 Poli Mtbs 1
5 Laboratorium 1
6 Kamar Mandi Pasien 4
7 Kamar Mandi Petugas 3
8 Poli P2p 1
9 Poli Kia 1
10 Apotik 1
11 Kasir Dan Administrasi 1
12 Ugd 1
13 Poli Ddtk 1
14 Poli Iva 1
15 Ruang Tu 1
16 Ruang Rapat 1
17 Ruang Pimpinan Puskesmas 1
18 Ruang Dtt 1
19 Ruang Penyimpanan Vaksin 1
20 Gudang 2
21 Musholla 1
22 Ruang Administrasi 1
23 Vk 1
24 Ruang Nifas 1

Data peran serta masyarakat


No Nama desa posyandu Posyandu lansia Kelas bumil posbindu
1 Sukomulyo 10 1 1 1
2 Suci 26 2 1 1
3 Romoo 8 3 1 1
4 Yosowilangun 15 2 1 1
5 tebalo 6 1 1 1
B. GAMBARAN KHUSUS
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM UKS
CAKUPAN
TARGET
PENCAPAIAN (H) SUB
JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
Pusk & Jaringan VARIABEL
(T) (V)
(SV)
Upaya kesehatan AUS dan remaja
Jumlah murid yg dilakukan penjaringan
kesehatan
a. Murid kelas I SD/MI Murid 100% 872 100%
b. Murid kelas VII SMP/MTs Murid 100% 1847 100% 100%
c. Murid SMA/MA Murid 100% 1332 100%
Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolah
a. SD/MI……kali Kali 7X 112 7X
b. SMP/MTs…..kali Kali 7X 42 7X 7X
c. SMA/MA/SMK…..kali Kali 7X 28 7X
Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan
a. Murid SD/MI Murid 10% 502 9,98%
b. Murid Smp/MTs Murid 10% 373 8% 7,68%
c. Murid SMA/MA/SMK Murid 10% 276 5,06%
Cakupan pelayanan kesehatan remaja Remaja 70% 5898 82,04% 82,04%
BAB III
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil mencapaian P2M tahun 2017 maka masalah yang ditemukan pada program
ISPA adalah sebagai berikut :
PENCAPAIAN
NO MAiCMA VARIABEL TARGET KESENJANGAN
TAHUN 2017 (%)
penemuan penderita pneumonia yang
1 100% 18 1%
ditangani

Menetapkan Prioritas Utama dengan USG


No Kriteria Pelatihan kader Pelatihan kader
murid SMP/MTs murid SMA/MA
1 Urgency (U) 3 1 2
i Seriousness (S) 3 2 1
3 Growth(G) 3 1 2
Total (UxSxG) 27 2 4

B. PRIORITAS MASALAH
1. Pelatihan kader murid SD/MI
2. Pelatihan kader murid SMA/MA
3. Peatihan kader murid SMP/MTs
BAB IV
ANALISA PENYEBAB MASALAH

Material Alat Manusia

SDM Kurang
Tidak adanya alat
Bahan ajar kurang update
Kompetensi kurang
Penyuluhan/
posterr
Petugas merangkap tugas lain
Rendahnya penemuan penderita
pneumonia balitaa ditangani
sebesar 12% dari target 100% di
Rendahnya pengetahuan wilayah puskesmas Bukuan
Tidak ada dana Kurangnya
penyulu
Tentang pneumonia
Dana kurang Penyuluhan tentang pneumonia

Lingkungan Dana Metode


B.Menentukan Perioritas Masalah Dengan Metode CARL

NO SKOR HASIL RANGKING


Kader Tiwisada yang dilatih tentang
(CxAxRxL)
kesehatan masih kurang dari target
C A R L
1 Tempat pelatihan kurang nyaman 4 4 4 4 256 5
2 Dana kurang 4 5 5 5 500 2
3 Bahan ajar kurang update 4 3 4 4 192 6
4 Minim alat peraga 5 4 4 4 320 4
5 Petugas merangkap tugas lain 5 5 4 4 400 3
6 Jadwal kegiatan kurang terencana 5 5 5 6 750 1

C. Cara pemecahan masalah program UKS Puskesmas Sukomulyo

No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pemecahan Ket


Masalah Masalah Masalah Terpilih
1 Kader 1. Jadwal kegiatan kurang 1. Merencanakan kegiatan dlm 1 Merencanakan
Tiwisada yang terencana thn kegiatan dalam
dilatih tentang 2. Dana kurang 2. Usulan anggaran satu tahun
kesehatan 3. Petugas merangkap 3. Menambah petugas
masih kurang tugas lain
dari target 4. Minim alat peraga 4. pemenuhan kebutuhan alat
peraga

5. Tempat pelatihan kurang 5. Memfasilitasi tempat

nyaman pelatihan

6. Bahan ajar kurang 6. Update secara terus menerus


materi pelatihan
update
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN PROGRAM UKS TAHUN 2017

KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR


SUMBER
PROGRAM KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBERHASIL
DANA ALAT TENAGA PEMBERDAYAAN
AN
UKS skrining Meningkatkan Siswa kelas 1 26 sekolah APBD ATK, UKS kid, TIM UKS
kesehatan derajat kesehatan baru lembar skrining,
siswa form rujukan
siswa

Pelatihan Menjadi kader SD : kls 3,4,5 10% siswa BOK ATK, materi TIM UKS
Tiwisada kesehatan tingkat SD/MI pelatihan
SD/MI

Pelatihan guru Mengetahui UKS Guru UKS 26 Sekolah BOK ATK TIM UKS
UKS di sekolah
BAB VI
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

No Program Kegiatan Sasaran Tenaga Target Rincian Lokasi Jadwal Biaya


Pelaksanaan Pelaksanaan
UKS Skrining kesehatan Siswa kelas 1 TIM UKS 26 22 sekolah x 4 Sekolah September, 2.2000.000
baru sekolah petugas x 25.000 Oktober
BAGAN GANCHART

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan Sumber
No Uraian kegiatan ket
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Dana
1 skrining kesehatan √ √ APBD
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam rangka pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan sekolah di
Puskesmas Sukomulyo pada dasarnya sudah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan.
Berkat adanya kekompakan dan kerjasama yang harmonis diantara sekolah-sekolah dan Tim Pembina
UKS maka hambatan yang ada dapat diatasi bersama
Kesadaran budaya perilaku hidup bersih dan sehat merupakan modal dasar bagi terkondisinya
suatu lingkungan sekolah sehat yang diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap proses alih
generasi dimasa mendatang
Dengan melaksanakan UKS, Tim Pembina UKS bertekad untuk mendukung Kabupaten Gresik
sebagai Promosi Kesehatan yang nantinya akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat,
cerdas, berkualitas dan bermoral sebagai investasi bangsa dan negara

Anda mungkin juga menyukai